Anda di halaman 1dari 13

SOAL UJIAN AKHIR (UAS) SEMESTERMICRO TEACHING

Mata Kuliah/Kode : Micro Teaching / ..................


Dosen : Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd
Hari/Pukul/Tgl. : Kamis / ……… – …… / ........ Jan. 2021

NAMA MAHASISWA : AHMAD SAYUTI


NIM : 5181121012
PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UAS Micro Teaching

1).Tuliskan langkah langkah pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai


perangkat pembelajaran

a.Mengkaji silabus tematik

b.Mengidentifikasi materi pembelajaran

c.Menentukan tujuan

d.Mengembangkan kegiatan Pembelajaran

e.Penjabaran jenis penilaian

f.Menentukan alokasi waktu

g.Menentukan sumber belajar.

2).Tuliskan contoh lembar observasi/pengamatan untuk menilai/mengukur kompetensi


keterampilan

3).Tuliskan contoh untuk menilai/mengukur kompetensi kognitif dari C1 sampai C6


menurut taksonomi Bloom.
C1 (Pengetahuan/Knowledge), Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali
materi yang telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi, kecenderungan dan
urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi.  Tingkatan atau jenjang ini merupakan tingkatan
terendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di jenjang ini, peserta didik menjawab
pertanyaan berdasarkan dengan hapalan saja.

C2 (Pemahaman/Comprehension), Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam


memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu: (1) Translasi
(kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk lain), (2) Interpretasi (kemampuan menjelaskan
materi), (3) Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti). Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan
dengan kata-katanya sendiri dan dengan memberikan contoh baik prinsip maupun konsep.

C3 (Penerapan/Application), Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi
pada situasi nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara menggunakannya
secara nyata. Di jenjang ini, peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip yang ia
miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan sebelumnya.

C4 (Analisis/Analysis), Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan menguraikan
suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat berupa: (1) Analisis
elemen/unsur (analisis bagian-bagian materi), (2) Analisis hubungan ( identifikasi hubungan), (3) Analisis
pengorganisasian prinsip/prinsip-prinsip organisasi (identifikasi organisasi). Di jenjang ini, peserta didik
diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian menemukan asumsi, dan membedakan
pendapat dan fakta serta menemukan hubungan sebab akibat.

C5 (Sintesis/Synthesis), Pada jenjang ini, sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan
mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik. Kemampuan ini dapat
berupa memproduksi komunikasi yang unik, rencana atau kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan
abstrak. Di jenjang ini, peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau teorinya sendiri dengan
memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.

C6 (Evaluasi/Evaluation), Pada jenjang ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu
hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan dengan nilai suatu ide,
kreasi, cara atau metode.

CONTOH KATA KERJA RANAH KOGNITIF (Cl – C6)


Pengetahuan (Cl) Pemahaman (C2) Penerapan (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) Penilaian (C6)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan

Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan

Menelusuri Mengkategorikan Menentukan Memecahkan Menganimasi Menilai

Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan

Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik

Mengidentiflkasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang

Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengkombinasikan Memutuskan

Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Memerinci Menyusun Memisahkan

Memberi label Mengkontrasikan Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediksi

Memberi indek Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas


Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan Mengkorelasikan Menanggulangi Menugaskan

Menamai Menguraikan Membiasakan Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan

Menandai Menjalin Mencegah Menguji Menciptakan Mempertahankan

Membaca Membedakan Menentukan Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci

Menyadap Mendiskusikan Menggambarkan Menjelajah Mengoreksi Mengukur

Menghafal Menggali Menggunakan Membagankan Merancang Merangkum

Menulis Mencontohkan Menilai Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan

Mencatat Menerangkan Melatih Menemukan Mendikte Memvalidasi

Mengulang Mengemukakan Menggali Menelaah Meningkatkan Mengetes

Mereproduksi Mempolakan Mengemukakan Memaksimalkan Memperjelas Mendukung

Meninjau Memperluas Mengadaptasi Memerintahkan Memfasilitasi Memilih

Memilih Menyimpulkan Menyelidiki Mengedit Membentuk Memproyeksikan

Menyatakan Meramalkan Mengoperasikan Mengaitkan Merumuskan

Mempelajari Merangkum Mempersoalkan Memilih Menggeneralisasi

Mentabulasi Menjabarkan Mengkonsepkan Mengukur Menggabungkan

Memberi kode Melaksanakan Melatih Memadukan

Meramalkan Mentransfer Membatasi

Memproduksi Mereparasi

Memproses Menampilkan

Mengaitkan Menyiapkan

Mensuimulasikan Memproduksi

Memecahkan Merangkum

Mel.akukan Merekonstruksi

Mentabulasi
Menyusun

Memproses

Meramalkan

4). Buatlah satu RPP Kurikulum 13 di SMK yang tujuan pembelajarannya dalam ranah
kognitif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK


Nama Sekolah : SMKN 2 Kota Tanjung Balai
Mata Pelajaran : TEKNIK PEMESINAN BUBUT
Kelas/Semester : XI TP/Gasal
Materi Pokok/Tema/Topik : Definisi mesin bubut dan macam-macam mesin bubut
Pertemuan Ke :1
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
mengaplikasikan teknik pemesinan bubut pada kehidupan sehari-hari.
2. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
jawab dalam mengaplikasikan teknik pemesinan bubut pada kehidupan sehari-hari.
3. Mengidentifikasi mesin bubut.
4. Menggunakan mesin bubut untuk berbagai jenis pekerjaan.
Indikator
1. Menjelaskan definisi mesin bubut dan macam-macam mesin bubut dan fungsinya.
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan definisi mesin bubut dan macam-macam mesin bubut dan fungsinya.
Materi Ajar/Pembelajaran
1. Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses
turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi
dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses pemakanan oleh pahat
yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan
putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut
gerak umpan (feeding).
2. Jenis-jenis Mesin Bubut
Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
1. Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya
kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran
kecil. Mesin ini  terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya
merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,  konstruksinya merupakan
gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
2. Mesin bubut sedang (Medium Lathe)
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus.
Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan
lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara
produksi.
3. Mesin bubut standar (Standard Lathe)
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin
bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada
umumnya.
4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum
digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan
bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu
putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
2. Mesin Bubut Sabuk.
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda
gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
3. Mesin bubut vertical turning and boring milling
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan,
pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang
baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja
dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
4. Mesin bubut facing lathe.
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan
yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting
pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
5. Mesin Bubut Turret.
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi.
“Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang
tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya,
pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang
lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan
dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun
diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan
tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya
dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan
kembali.
6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel.
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang  bergerak maju mundur
dengan turret.
7. Mesin bubut turret vertikal.
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal, tetapi
memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau
meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel
penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi
dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat. Semua pahat yang dipasangkan pada
turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga
panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya adalah
sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri
yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang
yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.
Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran
 Pendekatan : Scientific
 Metode : Demonstrasi Praktik
 Model : Discovery Learning

Media Belajar
 Mesin Bubut Konvensional
 ST 37 (30 x 15 x 100 mm)

Sumber Belajar
1. Wirawan Sumbodo dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Jhon Gain, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing
Company. National Library of Australia
3. Edwin C.Maskiel .Machine Shop Technology, Volume I
4. Buku referensi dan artikel yang sesuai

KegiatanPembelajaran

Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Guru Siswa

1. Memberikan salam, 1. Menjawab salam,


mengkondisikan kelas dan menertibkan tempat
pembiasaan, mengajak dan duduk dan menertibkan
memimpin berdoa, diri, berdoa, menjawab
menanyakan kondisi siswa keadaan kondisinya, dan
dan mempresensi kehadirannya
Pendahulua
2. Memberi motivasi pada 2. Termotivasi 15 menit
n
siswa 3. Memperhatikan dan
3. Melakukan apersepsi dan mengerjakan pretest
pretest 4. Memperhatikan
4. Menyampaikan kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran,
metode, dan penilaian

Inti Mengamati Mengamati 150 menit


Mengamati proses penggunaan  Memperhatikan
mesin bubut  Mengamati peragaan dan
sumber belajar
 Menanyakan hal–hal
yang belum jelas dalam
pengamatan

Menanya Menanya
Mengkondisikan situasi belajar Melakukan diskusi,
untuk membiasakan mengidentifikasi masalah
mengajukan pertanyaan secara dan merumuskan masalah di
aktif dan mandiri tentang mesin kelompoknya
bubut

Mengekplorasi Mengeksplorasi
Mengumpulkan data yang Mengumpulkan data dan
dipertanyakan dan menentukan mengajukan pertanyaan
sumber (melalui benda konkrit, tentang suatu masalah
dokumen, buku, eksperimen)
untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang mesin
bubut

Mengasosiasi/menganalisis
informasi Mengasosiasi
Mengkatagorikan data dan Mengumpulkan
menentukan hubungannya, informasi/data, melakukan
selanjutnyanya disimpulkan analisis, dan menyimpulkan
dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang
lebih kompleks tentang mesin
bubut

Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil  Membuat laporan dan
konseptualisasi tentang mesin kesimpulan hasil
bubut percobaan/praktek dalam
kelompoknya
 Mempresentasikan hasil
percobaan/praktek beserta
kesimpulannya

1. Mengajak dan 1. Membuat


mengarahkan siswa untuk rangkuman/kesimpulan
membuat bersama guru
rangkuman/kesimpulan 2. Mengerjakan tes/tugas
2. Memberikan yang diberikan
evaluasi/penilaian dalam 3. Mencatat tugas yang
bentuk post test/ tugas diberikan untuk
Penutup 3. Memberikan dikerjakan dirumah 15 menit
remidi/pengayaan dalam 4. Memperhatikan arahan
bentuk tugas guru (berdoa).
4. Memberikan arahan tindak
lanjut pembelajaran,
(mengajak dan memimpin
berdoa untuk pelajaran
terakhir)

Penilaian Hasil Belajar


i. Teknik Penilaian:
a. KI-1 dan KI-2 dengan pengamatan/observasi.
b. KI-3 dengan Tes Tertulis/Lisan.
c. KI-4 dengan Unjuk Kerja

ii. Bentuk Instrumen, Instrumen, dan Jawaban


4 Bentuk Instrumen: Tes Lisan
Instrumen :
1) Jelaskan pengertian mesin bubut ?
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses
bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu dengan memutar benda kerja dengan kecepatan tertentu bersamaan
dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
5 Bentuk Instrumen: Unjuk Kerja
Instrumen:
KERJAKAN JOB SHEET BUBUT (Job Sheet Lihat Lampiran)

A. Prosedur penilaian

Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian
dinilai

1. Sikap a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Dalam


di amati selama proses KBM pembelajaran dan
b. Bekerjasama di amati dalam kegiatan saat diskusi
kelompok. (selama kegiatan
c. Toleransi di amati dalam diskusi ketika inti)
terjadi proses pemecahan masalah yang
berbeda.
d. Menjaga dan memelihara kebersihan
lingkungan

2. Pengetahuan Tes tertulis bentuk uraian mengenai bentuk Ulangan


uraian mengenai operasi aritmatika dalam Penyelesaian
memecahkan permasalahan dengan bahasa tugas individu,
pemrograman. pada akhir KD

3. Keterampilan Presentasi
Masing-masing kelompok mempresentasikan Penyelesaian
hasil diskusi tentang program yang dibuat tugas (baik
dengan menggunakan operasi aritmatika dalam individu maupun
memecahkan permasalahan dengan bahasa kelompok)
pemrograman.

B. Pedoman Penskoran dan Penilaian


1. Indikator penskoran sikap Toleransi

Skor Deskripsi

4 Selalu membantu/menawarkan bantuan pada teman dan guru yang


sedang mengalami kesulitan

3 Sering membantu/menawarkan bantuan pada teman dan guru yang


sedang mengalami kesulitan

2 Kadang-kadang membantu/menawarkan bantuan pada teman dan guru


yang sedang mengalami kesulitan
1 Tidak pernah membantu/menawarkan bantuan pada teman dan guru yang
sedang mengalami kesulitan

b. Indikator penskoran sikap Kerja sama

Skor Deskripsi

4 Selalu mengajak/menawarkan pada teman untuk bersama-sama


menyelesaikan suatu tujuan tertentu

3 Sering mengajak/menawarkan pada teman untuk bersama sama


menyelesaikan suatu tujuan tertentu

2 Kadang-kadang mengajak/menawarkan pada teman untuk bersama sama


menyelesaikan suatu tujuan tertentu

1 Tidak pernah mengajak/menawarkan pada teman untuk bersama sama


menyelesaikan suatu tujuan tertentu

c. Indikator penskoran Unjuk Kerja


Lembar Penilaian Kerja Siswa seperti terlihat pada Lampiran 30

Tanjung Balai, Januari 2020


Mahasiswa,

Ahmad Sayuti
NIM. 518121012

5.Buatlah satu RPP Kurikulum 13 di SMK yang tujuan pembelajarannya dalam ranah
psikomotor.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN 2 Tanjung balai


Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan
Komp. Keahlian : Teknik Pemesinan
Kelas / Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Materi Pembelajaran : Teknik pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi
menggunakan las busur manual
Alokasi Waktu : 14 jam pelajaran (3 Pertemuan @5 X 45 menit)

B. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan menggambar potongan diputar,
berurutan dan melintang sehingga mendorong siswa rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
KI- 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

C. Kompetensi Dasar
3.8 Menerapkan prosedur proses pengelasan
4.8 Melakukan rutinitas proses pengelasan

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


Pertemuan Ke-1
3.8.1 Menjalin kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah
perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat
berbagai posisi menggunakan las busur manual
3.8.2 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
melakukan tugas mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi
menggunakan las busur manual.
3.8.3 Menerapkan teori pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur
manual.
Pertemuan Ke 2-3
4.8.1 Melakukan pengelasan pelat dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah tangan
(1F), posisi mendatar (2F), dan posisi vertical (3F) dengan las busur manual (SMAW)

E. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
3.8.1 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik dapat Menjalin kerjasama, toleransi,
damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir
dalam mengaplikasikan teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi
menggunakan las busur manual.
3.8.2 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik dapat Menunjukkan sikap responsif,
proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas mengaplikasikan
teknik pengelasan pelat dengan pelat berbagai posisi menggunakan las busur manual.
3.8.3 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik dapat Menerapkan teori pengelasan
pelat dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur manual.

Pertemuan Ke 2-3
5.8.1 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik Melakukan pengelasan pelat dengan
pipa pada sambungan sudut posisi di bawah tangan (1F), posisi mendatar (2F), dan
posisi vertical (3F) dengan las busur manual (SMAW).
F. Materi Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Macam-macam posisi pengelasan ada 4 macam :
1. Down Hand (bawah tangan)
2. Mendatar (Horizontal)
3. Naik (Vertikal)
4. Upper Head (Atas Kepala)
Resiko yang dapat timbul pada pengelesan las busur manual yaitu :
1. Kesetrum
2. Mata perih
3. Kulit terbakar
4. Racun pada asap nya jika terhirup terlalu banyak.
Pertemuan ke 2-3
Latihan menyalakan busur listrik dan membuat rigi-rigi las serta mengatur panjang busur (jarak
antara ujung elektroda ke benda kerja).
a. Bila panjang busur tepat (kurang lebih garis tengah elektroda) dan kecepatan pengelasan
yang tepat maka akan menghasilkan bunyi mendesis yang tetap dan halus (tidak meledak-
ledak) dengan lebar jalur las sebesar kurang lebih dua kali garis tengah elektroda, karena
cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik. Hasilnya rigi-rigi las yang
halus dan baik, tembusan las yang baik, dan terak halus dan mengkilat.
b. Bila busur terlalu panjang, maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola (percikan-
percikan kecil) dari cairan elektroda. Hasilnya rigi-rigi las kasar, tembusan las dangkal
(melebar), dan percikan teraknya kasar.
c. Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, kalau terjadi kontak butiran logam
cair yang menyambung elektroda dan logam induknya maka akan terjadi hubungan singkat
dan busur akan mati, sehingga elektroda akan menempel kuat pada benda kerja.

G. Pendekatan, Model Dan Metode


Pendekatan : Scientific Learning
Model : Student fasilitator and explaining
Metode : Demontrasi dan Kerja kelompok.

H. Kegiatan Pembelajaran
JUMLAH PERTEMUAN ALOKASI TIAP
PERTEMUAN
TEORI 1 ( pertemuan ke 1) 4 x 45 menit = 180 menit
PRAKTEK 2 ( pertemuan ke 1,2) jobsheet 5 x 45 menit = 180 menit
terlampir
Pertemuan Ke-1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu


 Guru memberikan salam untuk memulai pelajaran.
 Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
 Siswa membaca doa
Pendahuluan  Siswa menerima informasi tentang keterkaitan 15 Menit
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
 Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,
manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Mengamati
 Guru menjelaskan teori pengelasan pelat dengan pipa
berbagai posisi menggunakan las busur manual.
 Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan guru.
 Guru mempraktekkan pengelasan pelat dengan pipa pada
sambungan sudut posisi di bawah tangan (1F), posisi
mendatar ( 2F) dan posisi vertical (3F) dengan las busur
manual (SMAW).
 Siswa mengamati
Menanya
 Siswa Mengajukan pertanyaan terkait pengelasan pelat
dengan pipa berbagai posisi menggunakan las busur
Kegiatan Inti manual.

Mengeksplorasi:
145 menit
 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
 Bersama-sama siswa mempraktekkan cara pengelasan
pelat dengan pipa pada sambungan sudut posisi di bawah
tangan (1F) dengan las busur manual (SMAW).
Menganosiasi
 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan tentang
pengelasan pelat dengan pipa berbagai posisi
menggunakan las busur manual.
 Guru melakukan pengawasan dan bimbingan kepada
siswa.
Mengkomunikasikan
 Siswa memberikan penjelasan dari hasil prakteknya.
 Guru memberikan penguatan dari apa yang dijelaskan
siswa
Penutup  siswa membersihkan tempat praktek yang sudah dipakai. 20
Menit
 Siswa mengumpulkan hasil pengelesannya.
 Siswa membaca doa.

I. Alat Dan Bahan Media Pembelajaran


 Alat :
o Mesin las listrik
o Palu las
o Tang
o Tang penjepit
o Elektroda
o Kacamata las listrik
o Mistar baja
o Penyiku
o Sarung tangan
o Sikat besi

 Media Pembelajaran
o Modul Las
o Job Sheet
o Buku referensi lain yang sesuai

Tanjung Balai, Januari 2020

Ahmad Sayuti
5181121012

Anda mungkin juga menyukai