Jurusan/Prodi : FT/PTM
DosenPengampu : Prof. Dr. Julaga Situmorang,M.,Pd
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
kemurahan-Nya sajalah kami sebagai penulis mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul Kewajiban Manusia Terhadap Tuhan. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang,M.,Pd. selaku dosen pengampuh mata kuliah
Desain Komponen Mesin yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................
1. Poros...............................................................................................................
2. Pasak..............................................................................................................
3. Tap..................................................................................................................
4. Bantalan..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
Tugas Desain Komponen Mesin ini merupaan Tugas yang diberikan guna
melengkapi nilai tugas mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Negeri Medan. Selain itu tugas ini berguna untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa Teknik Mesin terutama dibidang pengenalan pada peralatan di mesin
suatu elemen mesin.
Konstruksi yang tidak tepat atau tanpa perencanaan dapat mengurangi efisiensi
dan bahkan memyebabkan kerusakan atau kerugian pada saat penggunaannya. Oleh
karenanya, diperlukan suatu perencanaan yang tepat agar komponen tersebut dapat
dipergunakan secara maksimal dan aman untuk digunakan.
2.1. POROS
2) Poros Spindel
Poros Spindel adalah poros tranmisi yang relative pendek, seperti poros utama
mesin perkakas, dimana beban utama berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang
harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya yang harus kecil, dan bentuk serta
ukuran haruslah teliti.
3) Poros Gandar
Gandar adalah poros yang tidak mendapatkan beban punter, bahkan kadang
kadang tidak boleh berputar.Contohnya seperti yang terpasang diantara roda-roda kereta
barang dll.
4) Poros Engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah
gerakan naik turun dari torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecil sampai
yang sedang biasanya dibuat dari satu bahan yang ditempa kemudian dibubut,
sedangkan yang besar-besar dibuat dari beberapa bagian yang disambung-sambung
dengan cara pengingsutan.Di dalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu:
a. Poros Engkol Tunggal
Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah pen engkol. Kedua-duanya
diikat menjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya menggunakan cara
pengingsutan. Pipi engkol biasanya dibuat daripada baja tuang, sedangkan pen
engkolnya dari baja St 50 atau St 60.Jarak antara sumbu pen enkol dengan sumbu
poros engkol adalah setengah langkah torak.
B. Berdasarkan Bentuk
1) Poros Lurus
2) Poros Engkol sebagai penggerak utama pada silinder mesin
Ditinjau dari segi besarnya transmisi daya yang mampu ditransmisikan,poros
merupakan elemen mesin yang cocok untuk mentransmisikan daya yang kecil hal ini
dimaksud kan agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah (arah momen putar).
B. Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan ya ng cukup aman dalam
menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan
mengakibatkan ketidak telitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan
suara (noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan
poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan
ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
C. Putaran Kritis
Bila putaran mesin dinaikkan maka akan menimbulkan getaran ( vibration) pada
mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal
dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putarankritis. Hal
ini dapat terjadi pada turbin,motor bakar,motor listrik,dll.
Selain itu,timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada
poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu
mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran
kritisnya.
D.Korosi
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat
mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air.
Oleh karena itu pemilihan bahan – bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan korosi
perlu mendapat prioritas utama.
E. Material Poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case
hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom,
baja khrom nikel, baja khrom molibden, baja khrom nikel molebdenum, dll. Sekalipun
demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena
putaran tinggi dan pembebanan yang beratsaja.
(JIS)
SNCM 25 BS En39B
2. PASAK
Pasak benam adalah pasak yang sebagian tertanam pada poros dan
sebagian lagi tertanam pada lubang dari elemen mesin seperti, puli atau roda gigi.
Ada beberapa tipe dari pasak benam, yaitu :
a. Pasak empat persegi panjang (rectangular sunk keys).
Pasak ini bentuknya segi empat, adapun penampang dari pasak ini
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dimana :
Pasak benam ini juga ada yang berbentuk tirus di sisi atasnya dengan
perbandingan tirusnya 1 : 100.
b. Pasak segi empat (square sun keys).
w= t = d/4
c. Gib head key.
Dimana :
d. Feather key
Pasak pelana ada 2 jenis, yaitu pasak pelana rata (flat) terhadap dan pasak
pelana berongga (hollow), seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Letak pasak singgung dapat dilihat, pada gambar 3.8. Dimana tiap-tiap
pasak hanya mampu menahan beban puntir satu arah, sehingga pasak ini dapat
digunakan untuk poros-poros yang menerima beban berat.
Gambar 2.9 Pasak singgung
Pasak bulat diperlihatkan pada gambar 3.9. Pada gambar tampak bahwa
pasak bulat mempunyai bentuk penampang melingkar. Pasak ini biasanya
digunakan untuk daya putaran rendah.
3. Splines
Pasak ini digunakan apabila besar gaya yang diteruskan sebanding dengan
ukuran poros, seperti pada transmisi mobil dan transmisi roda gigi sliding.
3. TAP
3.2 Fungsi tap
Tap adalah sebuat peralatan pertukangan yang berfungsi membuat ulir pada
bagian dalam. Alat ini biasanya digunakan untuk mur terutama jika ulir yang ingin dibuat
memiliki diameter kecil.
Tap tangan standar memiliki bentuk seperti ulir luar atau sekrup yang dibuat
dengan tiga atau lebih lekukan memanjang yang dikenal sebagai galur (flute), di mana
galur-galur ini membentuk sisi-sisi pemotong dari tap.
Tap terdiri dari tangkai bulat, badan dan camfer. Pada bagian badan tap terdapat
ulir-ulir pemotong, di mana pada bagian ujung badan tap dibuat tirus (chamfer), dengan
panjang camfer berkisar antara 1 - 10 ulir dan besarnya sudut camfer ( chamfer angle)
bervariasai sesuai dengan jenis tap.
Galur atau flute dari tap berfungsi sebagai saluran penampung tatal (beram) dan saluran
bagi minyak pemotong sehingga minyak pemotong dapat mencapai sisi-sisi pemotong
dari tap.
Tangkai tap terdiri dari bagian yang bulat dan ujung tangkai tap yang dibuat berbentuk
persegi dengan maksud agar sewaktu tap dipegang/dijepit dengan pemegang tap, maka
ujung tangkai tap akan terjepit dengan kuat di dalam pemegang tap.
Ada dua jenis pemegang tap yang banyak digunakan, yaitu pemegang tap-T (Tee handle
tap wrench) dan pemegang tap lurus (straight tap wrench). Pemegang tap-T terdiri dari
lengan, badan dan cekam. Pada bagian badan pemegang tap-T terdapat tiga buah belahan
atau celah yang memanjang dan di sekitar bagian tengah badan dari pemegang tap-T
terdapat ulir di mana cekam yang memiliki ulir dalam dipasang pada badan pemegang tap
- T ini. Pada pemakaiannya ujung tangkai tap dimasukkan ke dalam lubang belahan
pemegang tap-T, kemudian cekam diputarkan sehingga ujung tap dijepit oleh belahan
pemegang tap-T tersebut yang diketatkan oleh cekam.
Sementara pemegang tap lurus terdiri dari lengan, rumah, rahang gerak dan
rahang tetap. Rahang gerak dapat digerakkan atau digeserkan dengan cara memutarkan
lengan pemutar. Pada pemakaiannya, ujung tap dimasukkan ke dalam rahang yang ujung-
ujungnya biasanya berbentuk cowakan V. Kemudian lengan pemutar pemegang tap ini
diputarkan sehingga rahang gerak akan bergeser dan akan menjepit ujung tap di antara
rahang gerak dan rahang tetap.
Tap pada umumnya dibuat dari baja karbon yang dikeraskan, baja kecepatan tinggi atau
high speed steel (HSS), dan untuk material yang lebih keras, tap biasanya dibuat dari baja
kobalt atau dari karbida solid (solid carbide), maupun dari karbida sisipan (carbide insert
taps). Ada juga jenis tap yang bahannya dilapisi dengan titanium nitride (TiN).
Dalam satu set tap tangan standar biasanya terdiri dari tiga buah tap, yaitu tap no. 1
(tapper tap), tap no. 2 (plug tap) dan tap no. 3 (bottoming tap).Tap no. 1 memiliki ujung
tap yang tirus (chamfer), di mana panjang chamfer tap no. 1 ini adalah 7 - 10 ulir. Tap no.
2 memiliki panjang chamfer 3 - 5 ulir dan tap no. 3 mempunyai panjang chamfer 1 - 2
ulir.
Gbr. 3 Panjang camfer jenis-jenis tap
Taper tap (tap no. 1) digunakan untuk memulai pengetapan pada lubang-lubang baru.
Plug tap (tap no. 2) digunakan untuk melanjutkan pembuatan ulir dalam yang sebelumnya
telah dikerjakan oleh tap no. 1. Dan bottoming tap (tap no. 3) digunakan untuk
pengetapan akhir ulir dalam yang sebelumnya telah dikerjakan oleh taper tap dan plug
tap.
Ketiga tap ini dapat digunakan untuk membuat ulir dalam pada lubang-lubang tidak
tembus (lubang buntu). Dalam hal ini tap no . 3 atau bottoming tap mampu membuat ulir
dalam hingga ke bagian dasar lubang buntu, di mana tap no. 1 dan tap no. 2 tidak bisa
membuat ulir hingga ke bagian dasar lubang buntu tersebut.
Tap pipa dapat dibedakan menjadi tap pipa lurus dan tap pipa tirus. Tap pipa lurus
dirancang untuk mengetap ulir lurus pada lubang-lubang yang direncanakan untuk
pemakaian tekanan rendah misalnya sebagai pipa penyalur bahan bakar dan minyak.
Tap pipa tirus dirancang untuk mengetap ulir-ulir tirus pada alat-alat bantu pipa yang
biasanya terbuat dari logam besi (ferro) dan bukan besi yang digunakan untuk membawa
cairan atau gas. Tap pipa tirus dapat juga dipakai untuk pengetapan ulir-ulir aeronautical
dan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan ulir dengan akurasi dan kinerja yang tinggi.
Bagian ujung dari tap dibentuk sedemikian rupa sehingga beram (tatal) yang dihasilkan
dalam proses pengetapan akan didesak ke bagian depan ujung tap. Hal ini akan
memperkecil beban pengetapan serta memperkecil terjadinya penyumbatan di dalam
galur. Tap ujung spiral ini cocok digunakan untuk pemotongan ulir pada lubang tembus.
Selain terbuat dari baja kecepatan tinggi (HSS), tap ujung spiral ada juga yang dibuat dari
bahan karbida yang dirancang untuk mengetap material-material yang keras dan tangguh
seperti baja tahan karat, paduan titanium, inconel, besi cor dan baja dengan kekerasan
hingga Rockwel C45 (RC45).
Gbr. 7 Tap galur spiral biasa dan tap galur spiral cepat
Tapa galur spiral cepat memiliki sudut heliks antara 45° sampai 60° yang cocok untuk
membawa dan mengeluarkan tatal dari lubang buntu yang dalam pada benda kerja yang
terbuat dari logam-logam lunak.Jadi berbeda dengan tap ujung spiral yang mengeluarkan
tatal ke arah depan ujung tap, maka tap galur spiral akan mengeluarkan tatal menuju ke
arah belakang atau ke arah tangkai tap.
Gbr. 9 Tap mur
Berbeda dengan tap-tap lainnya, tap pembentuk ulir tidak memotong material benda kerja
yang akan dibuat ulir, tetapi tap ini melakukan pembentukan dingin dengan mengerol ulir
ditempatnya dengan cara memindahkan material benda kerja
Gbr 10 Tap pembentuk ulir
Karena material benda kerja yang dibuat ulir tidak dipotong, maka dalam
pembuatan ulir dengan tap pembentuk ulir ini tidak ada tatal yang dihasilkan. Tap
pembentuk ulir umumnya dipakai untuk membentuk ulir pada material yang liat, seperti
alumunium, tembaga, kuningan, baja karbon rendah dan lain-lain. Pada waktu membuat
ulir dengan tap ini, karena tap tidak memotong ulir maka dianjurkan untuk membuat
countersink pada permukaan lubang.
Tap perbaikan ulir otomotif digunakan untuk memperbaiki ulir dalam yang rusak pada
komponen-komponen otomotif tanpa terjadi pemotongan bawah (undercutting) pada ulir
yang masih baik. Dalam perbaikan ulir dengan tap perbaikan ulir otomotif dapat juga
mennghilangkan goresan-goresan atau torehan-torehan pada ulir.
Gbr. 11 Tap perbaikan ulir otomotif
Selain itu dikenal juga tap perbaikan ulir khusus lubang busi yang dapat memperbaiki ulir
dan membersihkan jelaga (kerak karbon), partikel logam dan kotoran lainnya yang
terdapat pada lubang busi.
1. Penerapan tap
Sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor terlebih dahulu dengan ukuran
diameter bor tertentu (lebih kecil dari ukuran bautnya). Penentuan diameter lubang bor
untuk Tap ditentukan dengan rumus:
D = D’– K
D = Diameter bor, satuan dalam mm/inchi
D = Diameter nominal ulir, satuan dalam mm/inchi
K = Kisar (gang).
Contoh :
Diameter lubang bor untuk mur M10 x 1,5 adalah 10 – 1,5 = 8,5 mm
Diameter lubang bor untuk mur W3/8″x 16 adalah 3/8″ – 1/16″ = 5/16 “
Setelah dibor kemudian kedua bibir lubang dicamfer dengan bor persing di mana
kedalamannya mengikuti standar cemper mur. Bentuk standar mur dan baut untuk
bermacam-macan jenis sudah ditentukan secara internasional dan ini dapat ditemukan
dalam buku gambar teknik mesin atau tabel-tabel mur/baut.
2. Pemilihan tap
Pemilhan material yang sesuai akan sangat menunjang keberhasilan pembuatan
rancang bangun dan perencanaan alat tersebut. Material yang akan diproses harus
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan pada desain produk, dengan sendirinya
sifat-sifat material akan sangat menentukan proses pembentukan.
3. Analisis gaya-gaya
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata
potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan
dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3
(Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian ( Gambar 1) Gambar 2.1. Jenis-
jenis Tap Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir
yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf
dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada Sney). Alat Bantu yang
dipakai untukmenggunakan tap, supaya 7 dalam pemakainannya lebih mudah.
Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3
macam ( Gambar 2 ), yaitu: 1. tipe batang, 2. tipe penjepit, 3 .tipe amerika. Gambar
2.2 Pemegang Tap
4. Menghitung ukuran
Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan
apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera
pada Tap (berlaku juga pada Snei).
Contoh penulisan spesifikasi Tap dan Snei adalah sebagai berikut:
Alat bantu yang dipakai untuk menggunakan Tap supaya lebih mudah dalam
pemakainannya adalah kunci pemegang Tap atau Tangkai Tap. Pemegang Tap bentuknya
ada beberapa macam yaitu:.
4. BANTALAN
Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang
mempunyai beban sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung
secara halus ,aman dan mempunyai umur yang panjang . bearing harus cukup kokoh
untuk memungkinkan poros atau elemen lainnya bekerja dengan baik . jika bearing
tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem tidak dapat bekerja secara
semestinya.
Sejarah penggunaan bantalan untuk mengurangi efek gesekan dapat ditelusuri dari
penemuan kereta sederhana yang telah berumur 5000 tahundi Euphrates di dekat
Sungai Tigris. Penggunaan bantalan yang lebih terlihat pada kereta Celtic sekitar
2000 tahun yang lalu.
1. Pada Poros
Pemasangan bantalan gelinding pada poros tidak boleh dilakukan dengan cara
memukul langsung, tetapi dilakukan dengan memukul melalui perantara / sleeve, sleeve
ini yang akan meneruskan gaya pada bantalan luncur sehingga terpasang dengan tidak
mengalami kerusakan. Untuk menghindari kerusakan, maka pada pemasangan pada poros
gaya dikenai pada outer ring. (lihat gambar)
Pada dasarnya, cara yang digunakan hampir sama dengan pemasangan bantalan
gelinding pada poros. Perbedaan pada pemasangan ini adalah gaya yang diteruskan oleh
sleeve dikenai pada inner ring.
Pemasangan Bantalan Gelinding pada Lubang
Apa itu adaptor sleeve? Adaptor sleeve adalah komponen yang paling umum
digunakan untuk mnempatkan bearing pada poros, komponen ini dapat dipasang pada
poros lurus maupun poros bertingkat.
Tahap persiapan
bersihkan sleeve dan poros, keringkan dan pastikan benar-benar bebas dari kotoran.
Lakukan pelumasan minyak tipis di atas permukaan lengan eksternal dan internal. Hal
tersebut membuat pembongkaran lebih mudah
Pasang lock washer sampai menyentuh bantalan. kemudian pasang lock nut.
Kencangkan lock nut pada lock washer dan bantalan dengan kait atau kunci pas, pastikan
untuk tidak terlalu mengencangkan lockn nut. Untuk bantalan pada lengan adaptor atau
poros meruncing, pastikan bantalan tidak terdorong keluar dari posisi awalnya.
Kunci lock nut pada tempatnya dengan menekuk salah satu tab lock washer ke
dalam salah satu slot pada mur.
Pemasangan akhir dengan Lock washer
Pelepasan Bantalan gelinding
pada kasus ini ball bearing dilepas dengan cara mendorong poros. Inner ring
diberi penahan dahulu kemudian poros didorong/ dipukul, proses pendorongan dapat
dengan bantuan hidrolik.
Mendorong poros
2. Pelepasan Menggunakan Alat Penarik/Puller/Tracker
letakkan pengait pada inner ring bagian belakang dan letakkan poros tracker pada
poros yang terpasang bearing. Kemudian putar lengan tracker searah jarum jam, maka
bearing dengan sendirinya akan terlepas.
Pemilihan bantalan
Dibawah ini dapat di lihat gambar bearing / bantalan yang dapat membantu kita untuk
mengetahui ukuran utama dari bearing / bantalan bola beserta nama – nama bagiannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin, hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama dalam transmisi
yang dipegang oleh poros.
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian seperti roda gigi, sprocket, puli, kopling, dan yang lainnya. Bahan
pasak yang digunakan lebih lemah dari bahan poros, sehingga pasak akan lebih dulu
rusak dari pada poros atau nafnya.
Tap adalah sebuat peralatan pertukangan yang berfungsi membuat ulir pada
bagian dalam. Alat ini biasanya digunakan untuk mur terutama jika ulir yang ingin dibuat
memiliki diameter kecil.
Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang mempunyai
beban sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus
,aman dan mempunyai umur yang panjang . bearing harus cukup kokoh untuk
memungkinkan poros atau elemen lainnya bekerja dengan baik . jika bearing tidak
berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem tidak dapat bekerja secara
semestinya.
3.2 Saran
Sekian makalh kelompok dari kami jika ada salah dalam penulisan mohon kritik
saran dari pembaca, disini kami sebagai penulis pastinya memiliki kekhilafan maka dari
itu kami sangat butuh masukan dari pembaca makalh kai ini.
DAFTAR PUSTAKA