Anda di halaman 1dari 13

Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching terhadap Kompetensi

Profesional Mahasiswa PPL Fisika


(Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh)
Dan
Pelaksanaan Magang Profesi Kependidikan Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP UNS
(Budi Utami)

DISUSUN OLEH

NAMA MAHASISWA : ERSAN KARSETA KARO SEKALI


NIM : 3193131020
DOSEN PENGAMPU : Sani Susanti S.Pd,M.Pd
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
2020

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk makalah. Tugas ini
dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu PROFESI PENDIDIKAN.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khususnya dalam hal professional pendidikan. Saya juga menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, saya mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas.

Saya juga sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca guna membangun dan
menyempurnakan makalah ini. Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Atas perhatian nya saya mengucapkan terima kasih.

Medan, 1 April 2020

Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Mata kuliah profesi kependidikan merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang
profesi seorang guru yang memahami kode etik sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai
guru tidak menyimpang dengan kode etik yang telah berlaku. Secara umum, kemampuan
profesional yang harus dimiliki seorang guru antara lain: kemampuan penguasaan materi/bahan
pelajaran, kemampuan merencanakan proses belajar mengajar, kemampuan mengelola program
belajar mengajar, kemampuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kemampuan
penggunaan media dan sumber belajar, dan kemampuan pelaksanaan evaluasi dan penilaian hasil
belajar siswa. Selain itu, kemampuan tersebut harus didukung dengan berbagai ilmu
pengetahuan, seperti psikologi, sosiologi, dan komunikasi (Muhroji & Setyanto, 2016). Oleh
karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga kependidikan
harus senantiasa dilakukan (Yamin, 2007).

2. Tujuan

Untuk mengetahui berbagai jenis jurnal tentang profesi pendidikan.

3. Manfaat

Agar pembaca maupun peneliti dapat mengetahui tentang berbagai penelitian yang
termasuk profesi pendidikan.
BAB II

ISI

REVIEW JURNAL
Jurnal Utama :
1 Judul Peranan Mata Kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching
terhadap Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Fisika
2 Jurnal Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah
3 Download https://www.researchgate.net/profile/Yeza_Febriani/publication/3
22857236_Peranan_Mata_Kuliah_Profesi_Kependidikan_dan_Mi
croteaching_terhadap_Kompetensi_Profesional_Mahasiswa_PPL
_Fisika/links/5c8d8e03a6fdcc381757938e/Peranan-Mata-Kuliah-
Profesi-Kependidikan-dan-Microteaching-terhadap-Kompetensi-
Profesional-Mahasiswa-PPL-Fisika.pdf
4 Volume dan Vol. 02
Halaman 57 - 65 halaman
5 Tahun 2017
6 Penulis Sohibun, Yeza Febriani, Ina Maisaroh
7 Reviewer Ersan Karseta Karo Sekali
8 Tanggal 1 April 2020
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peranan
Penelitian mata kuliah profesi kependidikan dan microteaching terhadap
kompetensi profesional mahasiswa PPL fisika angkatan IV.
-Subjek Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) mahasiswa PPL Prodi Pendidikan fisika angkatan IV yang
membimbing 18 mahasiswa.
-Assesment Data
-Kata Kunci profesi kependidikan, micro teaching, kompetensi professional.
10 Pendahuluan
-Latar Belakang PPL merupakan program mata kuliah jurusan kependidikan yang
dan Teori bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam
mengajar secara profesional. Mahasiswa yang dapat mengikuti
program PPL adalah mahasiswa yang telah lulus mata kuliah
syarat PPL yaitu Pengantar Pendidikan, Perkembangan Peserta
Didik, Belajar dan Pembelajaran, Profesi Kependidikan, dan
Microteaching. Mata kuliah tersebut diharapkan berpengaruh
terhadap PPL, dikarenakan setiap praktik yang akan dilakukan
dalam melaksanakan PPL berkesinambungan dengan mata kuliah
tersebut. Kurang pahamnya mahasiswa dalam menguasai landasan
kependidikan mengenai kurikulum yang digunakan di sekolah
tersebut menyebabkan mahasiswa belum mampu untuk membuat
perangkat pembelajaran, menyusun program pengajaran,
melaksanakan program pengajaran dan mahasiswa PPL belum
berani mengambil tindakan untuk menilai hasil dan proses belajar
siswa yang sesuai dengan indikator keprofesionalan guru. Dari
latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Peranan Mata
kuliah Profesi Kependidikan dan Microteaching terhadap
Kompetensi Profesional Mahasiswa PPL Fisika FKIP Angkatan
IV Universitas Pasir Pengaraian”.
11 Metode
penelitian
-Langkah Data sekunder dikumpulkan melalui data dokumentasi yang
Penelitian dilihat dari nilai akhir mahasiswa pendidikan fisika. Data primer
dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada DPL yang
sedang membimbing mahasiswa pendidikan fisika. Setelah data
dikumpulkan selanjutnya ditabulasi berdasarkan jawaban pada
masing-masing item angket yang diberi skor dengan
menggunakan skala bertingkat (rating scale). Lembar penilaian
terdiri atas 3 alternatif jawaban (3, 2, dan 1), skor ini bersifat
membedakan dan mengurutkan.
-Hasil Penelitian Hasil penelitian didapat bahwa pengaruh mata kuliah profesi
kependidikan dan microteaching terhadap kompetensi profesional
berdasarkan nilai akhir termasuk kedalam kategori sangat kuat
yaitu sebesar 1 dengan persentase sebesar 100%. Berdasarkan
angket diperoleh pengaruh matakuliah profesi kependidikan
terhadap kompetensi profesional masuk ke dalam kriteria sangat
kuat dengan perhitungan korelasi sebesar 1 dan persentase sebesar
100%. Sehingga mata kuliah profesi kependidikan dan
microteaching sangat berpengaruh dan berperan aktif terhadap
kompetensi profesional mahasiswa PPL Fisika Universitas Pasir
Pengaraian.
-Daftar Pusaka Astriana. W, S. W., & Sayuti, I. (2015). Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) pada Materi Sistem Pencernaan Kelas VIII
SMP dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal.
Hartono. (2004). Stastistik Untuk Penelitian. Pekanbaru:
Lembaga Studi Filsafat, Kemasyarakatan, Kependidikan dan
Perempuan (LSFK2P).
Hendrayani, R. (2008). Mengembangkan Kompetensi Personal
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Sebagai Calon Guru Melalui
Soft Competency Training. Dinamika Pendidikan, 3(2).
Janawi. (2011). Kompetensi Guru Citra Guru Profesional.
Bandung: Alfabeta.
Marno, & Idris, M. (2009). Strategi dan Metode Pengajaran.
Jogjakarta: Arruzz Media.
Muhroji, M. M., & Setyanto, C. B. (2016). Model Pengelolaan
Program Pengalaman Lapangan Program Studi Guru Sekolah
Dasar Fkip UMS. Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 149–161.
Oemar, H. (2010). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan
Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pemerintah. (n.d.). Keputusan Kongres XXI Persatuan Guru
Republik Indonesia Nomor: VI/Kongres/XXI/PGRI/2013 tentang
Kode Etik Guru Indonesia.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran variable-variabel penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung:
Alfabeta.
Soetjipto, & K, R. (2004). Profesi Keguruan. Jakarta: Renika
Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, A. (2014). Pengembangan Model Program Pelatihan
Profesi untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Mahasiswa
PGSD Penjas. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1).
Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Kualitatif. Garut:
STKIP Garut Press.
Tim Revisi. (2016). Buku Panduan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) Edisi Revisi. Unit Program Pengalaman Lapangan.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasir
Pengaraian.
Yamin, M. (2007). Profesionalisasi Guru dan Implementasi
KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.
Z, A. (2012). Micro teaching Disertai Dengan Pedoman
Pengalaman Lapangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Jurnal menjelaskan secara rinci dan luas tentang pengaruh peranan
Penelitian mata kuliah profesi kependidikan dan microteaching terhadap
kompetensi professional.
-Kelemahan Tidak menjelaskan waktu penelitian dilaksanakan
Penelitian
13 Kesimpulan 1. Pengaruh peranan mata kuliah profesi kependidikan dan
microteaching terhadap kompetensi profesional berdasarkan nilai
akhir setiap mata kuliah ditunjukkan dengan perhitungan
menggunakan korelasi Product Moment yaitu sebesar 0,98, 0,98
dan 1 dalam kategori sangat kuat dan memiliki pengaruh yang
sangat positif dan signifikan. Sedangkan berdasarkan perhitungan
koefisien determinasi, sumbangan persentase setiap mata kuliah
terhadap kompetensi profesional berada dalam kategori sangat
tinggi.
2. Pengaruh peranan mata kuliah profesi kependidikan dan
microteaching terhadap kompetensi profesional berdasarkan nilai
angket setiap mata kuliah ditunjukkan dengan perhitungan
menggunkan korelasi product moment yaitu sebesar 0,99, 0,97
dan 1 dalam kategori sangat kuat dan memiliki pengaruh yang
sangat positif dan signifikan. Sedangkan berdasarkan perhitungan
koefisien determinasi, sumbangan persentase setiap mata kuliah
terhadap kompetensi profesional berada dalam kategori sangat
tinggi.
14 Saran Disarankan bagi peneliti agar melengkapi bagian yang kurang
dalam jurnal agar jurnal menjadi jurnal penelitian yang baik dan
lengkap.
15 Referensi
Jurnal pembanding :
1 Judul Pelaksanaan Magang Profesi Kependidikan Mahasiswa
Pendidikan Kimia FKIP UNS
2 Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains
3 Download http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/7887/
5733
4 Volume dan -
Halaman
5 Tahun 2015
6 Penulis Budi Utami
7 Reviewer Ersan Karseta Karo Sekali
8 Tanggal 1 April 2020
9 Abstrak
Penelitian
-Tujuan 1) Untuk mengetahui kultur sekolah melalui kegiatan magang
Penelitian kependidikan I pada mata kuliah Profesi Kependidikan ,
2) untuk mengetahui kompetensi guru model yakni guru Kimia,
meliputi: kompetensi kepribadian, sosial dan pedagogik,
3) untuk mengetahui kesulitan guru Kimia dalam pelaksanaan
belajar mengajar Kimia,
4) untuk mengetahui hasil laporan magang mahasiswa. Metode
penelitian adalah deskriptif.
-Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP
UNS Angkatan 2014
-Assesment Data
-Kata Kunci Magang Kependidikan, Profesi Kependidikan, Kompetensi Guru
10 Pendahuluan
-Latar Belakang Magang kependidikan merupakan kegiatan yang memberikan
dan Teori pengalaman awal (earlier exposure) untuk membangun jatidiri
calon pendidik, memantapkan kompetensi akademik kependidikan
dan bidang studi, memantapkan kemampuan awal mahasiswa
calon guru, mengembangkan perangkat pembelajaran dan
kecakapan pedagogis dalam membangun bidang keahlian calon
pendidikan. Magang kepandidikan merupakan kegiatan akademis
dan praktis yang lebih memfokuskan pada bidang manajerial dan
pembelajaran di sekolah.
Magang kependidikan 1 merupakan kegiatan akademik semester 2
mahasiswa S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang pelaksanaanya
terintegrasi dengan Mata Kuliah Profesi Kependidikan berupa
kegiatan observasi / wawancara ke sekolah dan guru model untuk
memahami kultur sekolah dan empat kompetensi guru yang
meliputi : kompetensi kepribadian, sosial dan sekaligus
pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai calon
guru.
11 Metode
penelitian
-Langkah Pengumpulan data dengan angket, observasi dan wawancara.
Penelitian Mahasiswa datang ke sekolah dan bertemu dengan Guru Bidang
Studi Kimia pada pertemuan mata kuliah Profesi Kependidikan ke
9,10 dan 11. Pada pertemuan ke 12 dan 14 mahasiswa
mempresentasikan hasil observasi magang di kampus.
-Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan wawancara magang, diketahui bahwa
guru Kimia selalu meningkatkan kompetensi pedagogik yaitu
meningkatkan kualitas pembelajaran, menerapkan metode yang
aktif, dan memanfaatkan sumber belajar selain paket misalnya
internet. Hasil observasi mahasiswa saat magang di sekolah,
diketahui bahwa guru Kimia menampilkan diri sebagai pribadi
yang arif dan wibawa, menunjukkan tanggung jawab dan etos
kerja yang tinggi.
-Daftar Pusaka Amin, M., Aunurrahman, Thamrin, M. 2013. Hubungan
Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Kepribadian Dengan
Kinerja Guru. http :// jurnal.untan.ac.id diakses tanggal 12
November 2015
Ashsiddiqi , M.H. 2012. Kompetensi Sosial Guru Dalam
Pembelajaran Dan Pengembangannya TA’DIB, Vol. XVII, No.
01, Edisi Juni 2012
Balqis, P., Usman,N., Ibrahim,S. 2014. Kompetensi Pedagogik
Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Smpn 3
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Administrasi
Pendidikan ISSN 2302-0156. Volume 2, No. 1, Agustus 2014 pp.
25- 38. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Jumadi, Prasetyo,Z.K., Wilujeng, I. 2013 Pemetaan Kompetensi
Pedagogik,Profesional, Kepribadian, Dan Sosial Guru Fisika
SMA/MA Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Akhir
Penelitian Pengembangan Keilmuan Guru Besar.
Eprint.uny.ac.id.pdf. diakses tanggal 10 November 2015
Siregar, R.A. 2012. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia
Dan
Hubungannya Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Di Kota
Padangsidimpuan. Jurnal Pendidikan Kimia Edisi 8. 1(2). 5-12.
Digilib.unimed.ac.id diakses tanggal 10 November 2015
UU Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Jurnal menjelaskan secara luas dan baik tentang kultur sekolah
Penelitian melalui kegiatan magang kependidikan I pada mata kuliah Profesi
Kependidikan
-Kelemahan Tidak menjelaskan waktu penelitian dilaksanakan
Penelitian
13 Kesimpulan 1) Kultur sekolah tempat magang kependidikan I pada dasarnya
sudah baik, terutama pada kedisiplinannya baik Kedisplinan
kesopanan, ketaatan mematuhi peraturan, maupun kebersihan,
2) Guru-guru model yakni guru bidang studi Kimia yang
diwawancari mempunyai kompetensi kepribadian, sosial,
pedagogik yang baik karena bisa mencontohkan kepada siswa
bagaimana bersikap yang baik, tidak menggunakan kekerasan
dalam mengajar, menjaga hubungan baik dengan warga sekolah
dan wali siswa, dan berusaha meningkatkan kualitas
pembelajaran, 3) a) Kendala yang biasa ditemui yaitu waktu untuk
pelaksaan remidiasi, b) kurangnya kompetisi antar peserta didik,
c) ketidaksesuaian antara waktu yang dicanangkan dengan waktu
dilapangan, d) kurangnya konsentrasi atau perhatian peserta didik
saat jam pelajaran, e) dalam pembelajaran guru sudah
memanfaatkan teknologi akan tetapi belum optimal karena
terbatas kemampuannya, f) kendala dalam menerapkan metode
pembelajaran adalah peraga pendukung seperti pembuatan kartu
atau catatan atau peraga yang pembuatannya sulit, g) tidak semua
siswa mudah menerima pelajaran Kimia yang bersifat abstrak
seperti atom, ikatan kimia, dan sebagainya, juga Kimia memiliki
banyak rumus dan nama ilmiah yang harus diingat siswa,
4) laporan hasil magang mahasiswa yang memperoleh nilai A
sebanyak 100% baik kelas A maupun kelas B.
14 Saran Disarankan bagi peneliti agar melengkapi bagian yang kurang
dalam jurnal agar jurnal menjadi jurnal penelitian yang baik dan
lengkap.
15 Referensi -
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/profile/Yeza_Febriani/publication/322857236_Peranan_Mata_Kuli
ah_Profesi_Kependidikan_dan_Microteaching_terhadap_Kompetensi_Profesional_Mahasiswa_
PPL_Fisika/links/5c8d8e03a6fdcc381757938e/Peranan-Mata-Kuliah-Profesi-Kependidikan-dan-
Microteaching-terhadap-Kompetensi-Profesional-Mahasiswa-PPL-Fisika.pdf

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/7887/5733

Anda mungkin juga menyukai