Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Critical Book Report mata kuliah
Media Pembelajaran Sains yang berjudul “Media Audio Visual” tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen pengampu mata kuliah Media
Pembelajaran Sains ibu YENI MEGALINA S.Pd.,M.Si. yang telah memberikan dukungan serta
memberikan kepercayaan kepada penulis. Dimana dengan adanya pemberian tugas ini penulis
dapat memahami dan memper dalam pengetahuan tentang CBR yang telah penulis report.
Terimakasih orang tua yang telah membantu saya menyelesaikan tugas ini melalui meteri
yang saya butuhkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat
membangun saya harapkan, untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tugas ini
bermanfaat.

Medan, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1


1.1 .Tujuan CBR .....................................................................................................1
1.2. Manfaat ...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ISI BUKU ............................................................................4


A. IDENTITAS BUKU .........................................................................................4
B. RINGKASAN BUKU .......................................................................................5
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN .............................................................9

BAB III PENUTUP ....................................................................................................10


1. KESIMPULAN ...............................................................................................10
2. SARAN ...........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Media Pembelajaran Sains merupakan salah satu mata kuliah wajib yang dipelajari
oleh setiap mahasiswa. Mata kuliah umum yang diajarkan di perguruan tinggi dengan tujuan
untuk membina individu (mahasiswa) menjadi warga masyarakat dan warga negara yang
baik. Pendidikan yang dilaksanakan berkenaan dengan pengembangan seluruh kepribadian
dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidup.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknoologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinanbahwa alat-aalat tersebut sesuai denganperkembangan dan tuntutan zaman.
Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun
sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keseharusan dalam upaya mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan.
1.1.Tujuan
1. Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Media
Audio Visual
2. Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Mengenal Lebih Jauh Apakah Media
Audio Visual itu.
3. Menguatkan Pemahaman Pembaca Mengenai Betapa Pentingnya Mempelajari
tentang Media Audio Visual.
4. Menyelesaikan tugas mata kuliah Media Audio Visual.

1.2.Manfaat

A.Bagi Penulis

1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Audio Visual


2. Melatih Kemampuan Penulis Dalam Mengkritisi Suatu Buku.
3. Menumbuhkan Pola Pikir Kreatif Dalam Membandingkan Buku Yang Satu Dengan Yang
lain.

3
BAB II ISI BUKU

IDENTITAS BUKU I

Judul : Media Pendidikan Sains Fisika

Jenis : Diktat

Penerbit : Unimed Press

Tahun : 2014

Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Ratna Tanjung M.Pd

Sampul : Drs. Gamal Kartono

ISBN : 978-602-1313-55-8

IDENTITAS BUKU II

Judul : Media Pembelajaran Audio Visual

Jenis : Diktat

Penerbit : Universitas Udayana

Tahun : 2014

Nama Lengkap dan Gelar : Desak Putu Eka Nilakusmawati S.Si, M.Si dan

I Wayan Sumarjaya S.Si, M.Stats

4
RINGKASAN BUKU I

Media visual yang menghubungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan


tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaanpenting yang diperlukan dalam media
audio visual adalah penulisan naskah dan sttoryboard yang memerlukan persiapan yang
banyak, rancangan dan penelitian.
Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disitesis
kedalam apa yang ingin ditunjukkan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim
produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi
pelajaran. Pada awal pembelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat
menarik perhatian semua siswa.
Berikut ini adalah beberapa petuju praktis untuk menulis naskah narasi :
a. Tulis singkat, padat dan sederhana
b. Tulis seperti judul berita, pendek dan tepat berirama dan mudah diingiat
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkat, pikirkan, frase yang dapat
melengkapi visual atau tuntutan siswa kepada hal-hal yang penting
d. Hindari istilah tenis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau gambaran
e. Tulisan dalam kalimat aktif
f. Usahakan setiap kalimat tidak lebh dari 15 kata
g. Setelah nulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras
h. Edit badan revisi naskah narasi itu sebagai mata perlunya

Storyboard dikembangkan dengan memperhatikan beberapa petunjuk dibawah ini :


1. Menetapkan jenis visual yang akan digunakan untuk mendukung isi pelajaran
2. Pikirkan bagaimana yang akan diperankan audio dalam paket program.
3. Lihat dan yakinkan bahwa seluruh isi pelajaran tercakup dalam storyboard
4. Review storyboard sambil mengecek hal-hal berikut :
- Semua audio dan grafik cocok dengan teks
- Pengantar dan pendahuluan menampilkan penarikan perhatian
- Informasi penting telah tercakup
- Urutan interaktif telah digabungkan
- Strategi dan taktik belajar telah digabungkan
- Narasi singkat dan padat program mendukung latihan—latihan
- Alur dan organisasi program mudah diikuti dan dimengerti

5
5. Kumpul dan paparkan semua storyboard sehingga dapat terlihat sekaligus
6. Kumpulkan anggota tim produksi untuk mereview mengkritik stoeyboard
7. Catat semua komentar, kritikan dan saran-saran
8. Revisi untuk persiapan akhir sebelum memulai produks

RINGKASAN BUKU II
Easterbrooks (2008) memperbaharui dan memvalidasi ulang standar-standar
pengetahuan dan keahlian untuk para guru pada pendidikan anak tuna rungu. Terdapat lima
standar yang diusulkan: fondasi (dasar), pengembangan dan karakteristik pembelajar, beda
pembelajaran individu, strategi instruksional, lingkungan pembelajaran/interaksi social,
bahasa, perencanaan instruksional, penilaian, praktik professional dan etika, dan kolaborasi.
Salah satu standar, yakni lingkungan pembelajaran/iterkasi sosial adalah perancangan kelas
yang memungkinkan untuk menggunakan kesempatan untuk pembelajaran menggunakan
pembelajaran visual dan atau pendengaran yang sesuai dengan keperluan pengembangan dan
pembelajaran. Dengan demikian, sesuai dengan rekomendasi dari Easterbrooks (2008)
pembuatan media pembelajaran audiovisual merupakan hal penting untuk membantu proses
pembelajaran.

Prinsip Desian Audio Visual


2.2 Subjudul (Subtitle)
Subjudul pada prinsipnya subjudul bertujuan agar teks audiovisual dapat diakes oleh
semua orang (Neves, 2005). Penempatan komponen sekadarnya pada layar tidaklah cukup,
sumber visual dan kognitif yang diperlukan untuk menghadiri informasi kaya-bahasa
(language-rich) seperti isyarat (signing) dan 6 keterangan gambar (caption) menyulitkan
dalam melihat perubahan di luar pusat perhatian saat itu (Cavender, et al., 2009). Ada
beberapa fitur yang relevan dalam subjudul menurut Gambier dalam Neves (2005). Fitur-fitur
ini berupa keberterimaan (acceptability), legibilitas, keterbacaan (readability), sinkronisitas
(synchronicity), dan relevansi (relevance). Legibilitas berhubungan dengan huruf, posisi
subjudul, dan kecepatan subjudul. Keberterimaan berhubungan dengan norma bahasa,
pemilihan gaya, dan pola retorika. Keterbacaan berhubungan dnegan kecepatan baca,
kompleksitas teks, kepadatan informasi, dan lain-lain. Sinkronisitas berhubungan dengan
kecepatan pergerakan bibir. Selanjutnya relevansi berhubungan dengan informasi yang
disampaikan, dihapus, atau diklarifikasi. Lebih lanjut, fitur lain yang relevan menurut

6
Gambier dalam Neves (2005) adalah strategi domestic (bagaimana menerima moda narasi)
dan profil penerima.

2.3 Keterbacaan (Readibility)

Membaca subjudul merupakan merupakan tugas yang tidaklah mudah untuk sebagian
besar pembaca, terlebih lagi bagi orang yang tidak lancar dalam membaca (Neves, 2005).
Namun, lanjut Neves (2005) tuna rungu pada umumnya tidak menikmati/menyukai membaca
dan umumnya kurang dalam keahlian membaca yang merupakan keahlian dasar dalam
membaca subjudul. Selain itu tuna rungu belum mengembangkan keahlian yang
memungkinkan untuk manju dari langkah sederhana dalam pengolahan kata menuju proses
yang lebih tinggi seperti pengambilan kesimpulan dan prediksi, perencanaan, pemantauan,
pertanyaan ke diri sendiri (self questioning), dan peringkasan. Aspek penting yang
berhubungan dengan keterbacaan adalah isi (content) dan bentuk. Hal pertama, yakni isi,
berhubungan dengan bagaimana rangkaian kata ditempatkan pada layar monitor. Penempatan
isi ini haruslah mempertimbangkan bagaimana siswa tuna rungu membaca. Neves (2005)
menegaskan bahwa tuna rungu hanya mengandalkan referensi visual untuk mendukung
proses pembacaan. Lebih lanjut ini berarti orang tuna rungu perlu menangkap semua pesan
visual yang didapatkan dari ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan komposisi filmik (Neves,
2005). Hal kedua yang berhubungan dengan keterbacaan adalah bentuk. Bentuk yang
dimaksud ini adalah bagaimana aspekaspek teknis seperti huruf, warna, dan penempatannya
pada layar monitor. Pemilihan huruf, warna, dan penempatannya pada layar monitor akan
dijelaskan pada subbab berikut.
2.3.1 Huruf/Font
Salah satu faktor penting dalam membaca subjudul adalah ukuran huruf/fon dan
kualitas gambar. Untuk menjamin legibilitas pemilihan fon yang tepat akan membantu
orang/tuna rungu untuk membaca teks. Contoh huruf yang dapat membantu legibilitas ini
adalah Tiresias Screenfont.
2.3.2 Warna
Selain pemilihan huruf/fon, pemilihan warna juga berperan penting. Teks dengan
warna putih dan latar belakang hitam lebih dipilih oleh sebagian besar orang diikuti oleh
posisi kedua diikuti oleh teks putih pada latar belakang biru gelap (Silver dalam Neves
(2005)).

7
2.3.3 Kecepatan Teks
Isu penting lain yang berhubungan dengan legibilitas adalah kecepatan teks. Luyken
et al dalam Neves (2005) mengatakan bahwa kecepatan baca pada subjudul adalah antara
150—180 kata per menit. Penelitian kecepatan baca juga telah dilakukan oleh Jensema
(1998) dan Jensema (2000). Lebih lanjut Neves (2005) mengatakan bahwa aturan enam detik
secara luas diterima sebagai aturan standar untuk subjudul yang mudah dibaca. Implementasi
aturan ini adalah tiga detik per baris dan lima sampai enam detik untuk dua baris. Namun
D’Ydewalle dalam Neves (2005) menegaskan bahwa aturan enam detik ini seharusnya
diganti menjadi aturan sembilan detik karena orang tuna rungu biasanya/cenderung lambat
membaca.
2.3.4 Animasi
Animasi yang berlebihan dapat mengganggu fokus. Cavender (2009) menyarankan
menggunakan animasi tertentu (anchored ancimation) yang hanya muncul pada atau dekat
jendela target (target window) untuk menekankan bahwa pesan yang disampaikan pada
dasarnya hanya merupakan saran dan tidak menuntut perhatian segera.
2.3.5 Tata Letak Jendela (window layout)
Mengubah tata letak jendela (window layout) dapat membingungkan dan merusak
suasana kelas (lihat Cavender, 2009). Lebih lanjut, Cavender (2009) mencontohkan
perubahan tata letak dengan merotasi jendela seperti merupakansolusi yang baik, padahal
bersifat mengganggu.
2.3.6 Fokus
Hal penting lain dalam rancangan audiovisual adalah fokus. Hindari menganggu
pengguna dari fokus yang sedang dilakukan pengguna pada saat konsentrasi (fokus) yang
sedang dilakukan (Cavender, et al., 2009). Lebih lanjut Cavender et al. (2009) mengatakan
bahwa efek visual masking dapat mengaburkan informasi pada latar belakang atau informasi
pada layar lainnya.

2.4 Penyajian Teks


Neves (2005) menegaskan bahwa penyajian teks memegang peranan penting dalam
kualitas subjudul. Presentasi teks ini meliputi jenis huruf, warna, dan tata letak. Pemilihan
huruf untuk subjudul biasanya adalah jenis huruf sans serif. Lebih lanjut subjudul
menggunakan huruf balok cenderung susah dibaca dan orang yang suka subjudul dengan
huruf capital tidak menyukai subjudul dengan kombinasi huruf kapital dan kecil. Hal penting
selanjutnya adalah pemilihan warna. Warna putih pada kotak teks hitam merupkan warna

8
paling legible dari semua kombinasi warna diikuti oleh warna kuning, cyan, dan hijau. Baker
dalam Neves (2005) menyarankan bahwa warna magenta, merah, dan biru harus dihindari.
Tata letak menyangkut banyak baris, posisi, dan penjajaran (alignment). Banyak baris
misalkan dua sampai tiga baris. Selanjutnya posisi bias di tengah-tengah, rata kiri, atau rata
kanan.

2.5 Komponen Verbal


Komponen verbal meliputi transposisi dari oral ke mode tulis. Menurut Neves (2005)
orang yang mengalami susah pendengaran (hard-of-hearing) akan selalu melihat subjudul
sebagai perwujudan ujaran oral (oral speech), namun orang tuna rungu yang tidak pernah
menggunakan bahasa dalam bentuk oral hanya menganggap sebagai pesan tertulis.

2.6 Komponen Nonverbal


Komponen nonverbal meliputi informasi tentang efek suara dan musik. Neves (2005)
menegaskan bahwa cendikiawan dan professional menjustifikasi pengunaan informasi
tentang efek suara dan music dengan harapan bahwa orang tuna rungu akan kehilangan
informasi aural yang penting.

3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku


Buku Media Pendidikan Sains Fisika karya Dra. Ratna Tanjung M.Pd bagus jika
ditinjau dari segi cover,layout,dan ketatabahasaannya yang sudah mengikuti keinginan
pembaca pada masa sekarang ini,buku ini juga sangat unik dan menarik, penulis juga
memberikan hal-hal yang perlu diperhatikan agar pembaca dapat memahami setiap point dari
bab tentang tugas-tugas tersebut jika tidak ingin panjang lebar memahami materi perbabnya
buku ini juga tidak dilengkapi dengan rangkuman sebagai sarana pembaca dalam menguji
pemahamannya mengenai materi tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Materi media audio visual yang terdapat dalam buku ini sangatlah bagus ,meskipun
kedua ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti
dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan
sehari-hari melalui kedua buku tersebut.

4.2 Saran
Buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi untuk
memperdalam pelajaran Media Audio Visual, tetapi ada baiknya di dalam materi tersebut
lebih diperbanyak dibagian aspek pendukung nya seperti tabel, peta konsep, dan masih
banyak lagi sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap tugas tersebut
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami.

10

Anda mungkin juga menyukai