Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK


Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Tematik Terpadu
Dosen : Ali Jusri Pohan, M.Pd.I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Muhammad Haposan
Prodi : PGMI
Semester : V-A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

BARUMUN RAYA (STAIBR)

SIBUHUAN

T.A 2019-2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr.Wb


Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul tentang “Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tematik”
Sholawat beriringkan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah
Saw, yang selalu kita harapkan safa’atnya di hari kemudian nanti. Atas dukungan
moral dan materil dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada bapak Ali Jusri Pohan, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Tematik
Terpadu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya,


khususnya bagi penulis sendiri.

Sibuhuan, April 2020


Penulis,

Muhammad Haposan Hasibuan

2
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar...........................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................ii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................1
PEMBAHASAN
A. Strategi Pelaksanaan pembelajaran Tematik.................................2
B. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik............................3
C. Prosedur pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Tematik ................5
D. Pengaturan Jadwal Pembelajaran Tematik....................................6
E. Karakteristik Pembelajaran Tematik.............................................7
F. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik......................8
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................10
B. Saran..............................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN................................................................................11

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Model pembelajaran Tematik merupakan model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa
Pembelajaran Tematik menawarkan model-model pembelajaran yang
menjadikan aktivitas pembelajaran itu relevan dan penuh makna bagi anak.
Dalam pembelajaran Tematik ini terdapat berbagai macam model
pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru dalam menyampaikan tujuan.
Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara
simultan, sistematis dan  logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya,
sekolah lebih berkonsentrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam
bidang agama, bahasa, matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan
masalah bagaimana menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam
menghadapi masalah kehidupan secara integratif  sepertinya cukup diserahkan
kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara alamiah.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap
masalah itu. Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di
beberapa sekolah unggul di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini
sebagai ciri khas keunggulan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran
tematik memungkinkan satu tema tertentu dibahas dari berbagai disiplin ilmu.
Contoh, tema pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan dibahas dari sisi
agama, sejarah, biologi, geografi, kimia, sehingga tema itu menjadi bahan
pembahasan sejumlah mata pelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi strategi pembelajaran tematik ?
2. Bagaimana Rancangan pelaksanaan pembelajaran tematik ?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan pembelajaran tematik ?
4. Bagaimana cara penyusunan jadwal pembelajaran tematik ?

4
PEMBAHASAN
STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

A. Klasifikasi Strategi Pembelajaran Tematik


Strategi pembelajaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran secara
konkrit yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi
pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan
indikator, dan kegiatan inti tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan
penutup.
Menurut Dick and Carey bahwa strategi pembelajaran menjelaskan
tentang komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-
prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tertentu untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu pada peserta didik. Adapun komponen set
bahan dan prosedur yang akan digunakan dalam pembelajaran menurutnya,
yaitu:1
1. Kegiatan pra-pembelajaran
2. Penyajian informasi
3. Partisipasi peserta didik
4. Tes
5. Tindakan lanjutan
Adapun menurut Gagne dan Briggs menyebutkan Sembilan urutan
kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
3. Mengingatkan kompetensi prasyarat
4. Memberi stimulus yang berhubungan dengan masalah, topic dan konsep
5. Memberi petunujuk cara mempelajari
6. Menimbulkan penampilan peserta didik
7. Memberi umpan balik
8. Menilai penampilan peserta didik
9. Memberi kesimpulan
1
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana
Prima, 2008), h.121

5
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
strategi pembelajaran terkandung empat unsur, yaitu:
1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam
menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi
pelajaran dan siswa agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.
3. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang
digunakan pengajar dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa dalam menyelesaikan
setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Jadi strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan,
cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.

B. Rancangan pelaksanaan pembelajaran tematik


Rancangan strategi pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran
tematik pada dasarnya terbagi atas empat komponen utama, yaitu:
1. Komponen utama pertama : waktu
Pada komponen ini menjelaskan tentang jumlah waktu dalam menit
yang dibutuhkan oleh pengajar untuk menyelesaikan setiap langkah pada
urutan kegiatan pembelajaran. Jumlah waktu yang digunakan untuk
mengajar, terbatas pada waktu yang digunakan pengajar dalam pertemuan
dengan siswa. Dengan pengelolaan waktu yang baik dapat
menyeimbangkan antara bongkahan materi/bahan pengajaran dan waktu
yang akan digunakan, agar dapat mengatur jadwal waktu pertemuan dan
menentukan bobot dan jangka waktu program secara keseluruhan.
Sedangkan bagi siswa, dapat menjadi petunjuk dalam megelola waktu
belajarnya.

6
2. Komponen utama kedua : urutan kegiatan pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran terdiri atas komponen pendahuluan,
inti/penyajian dan penutup. Setiap sub komponen ini terdiri atas beberapa
langkah, yaitu :
a. Sub komponen dari komponen pendahuluan secara umum tergambar
dalam tiga langkah, yakni: 1) penjelasan singkat tentang isi pelajaran
dengan maksud siswa mendapatkan gambaran secara global tentang isi
pelajaran yang akan dipelajarinya, 2) penjelasan relevansi isi pelajaran
baru dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang telah
dikuasainya atau relevansinya dengan pengalaman dan pekerjaan anak
sehari-hari tentang tema yang akan disajikan, dan 3) penjelasan tentang
tujuan pembelajaran.
b. Sub komponen penyajian secara umum di dalamnya terdiri dari tiga
pengertian pokok, yaitu: penyajian uraian, pemberian contoh, dan
pemberian latihan. Ketiga subkomponen ini, bentuk penyajiannya
didasarkan pada tema dan pengalaman sehari-hari siswa.
c. Sub komponen penutup adalah sub komponen terakhir dalam urutan
kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan langkah
menyimpulkan tes, tes format (lisan atau tulisan) dan umpan balik,
serta tindak lanjut.
3. Komponen utama ketiga: metode pembelajaran
Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam menyajikan
(menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran tematik, antara lain: ceramah, demonstrasi,
penampilan, latihan, simulasi,bermain peran dsb.2
4. Komponen utama keempat: media/bahan pembelajaran
Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Media dapat berupa alat-
alat elektronik, gambar, buku, benda nyata dan sebagainya. Media yang
digunakan dalam pembelajaran dapat beraneka ragam. Pengembang model

2
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rajawalipers, 2009), h.70-74

7
pembelajaran dapat memilih salah satu atau beberapa di antaranya untuk
digunakan dalam menyusun strategi pembelajaran.
C. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tematik
1. Kegiatan Pendahuluan/Awal/Pembukaan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus
ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan
pembelajaran tematik. Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana
awal pembelajaran yang efektif, yang memungkinkan peserta didik dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam
kegiatan awal ini perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia relatif
singkat yaitu antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat
tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal pembelajaran
dengan baik sehingga peserta didik siap mengikuti pembelajaran dengan
seksama.
Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam pendahuluan
pembelajaran ini di antaranya untuk menciptakan kondisi-kondisi awal
pembelajaran yang kondusif, melaksanakan kegiatan apersepsi dan
penilaian awal. Penciptaan kondisi awal pembelajaran dilakukan dengan
cara: mengecek atau memeriksa kehadiran peserta didik, menumbuhkan
kesiapan belajar peserta didik, menciptakan suasana belajar yang
demokratis, membangkitkan motivasi belajar peserta didik, dan
membangkitkan perhatian peserta didik.
Sesuai dengan namanya, bahwa kegiatan ini dilakukan terutama
untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa
memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Maka sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk
pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap
pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh
kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani dan
menyanyi. 3
2. Kegiatan Inti
3
http://bungamercywely.blogspot.com/2017/03/strategi-pembelajaran-tematik.html , diakses
pada tanggal 24 Oktober 2018, Pukul 09.59

8
Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran
tematik yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar
peserta didik (learning experience). Kegiatan inti pembelajaran tematik
bersifat situasional, yakni disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan inti
pembelajaran tematik, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan yang paling awal : guru memberitahukan tujuan atau
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis
besar materi yang akan disampaikan. Cara yang paling praktis adalah
menuliskannya di papan tulis dengan penjelasan secara lisan mengenai
pentingnya kompetensi tersebut yang akan dikuasai oleh peserta didik.
b. Alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Guru
menyampaikan kepada peserta didik kegiatan belajar yang harus
ditempuh peserta didik dalam mempelajari tema atau topik yang telah
ditentukan. Kegiatan belajar hendaknya lebih mengutamakan aktivitas
peserta didik, atau berorientasi pada aktivitas peserta didik. Guru
hanya sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan kepada peserta
didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
apa yang dipelajarinya. Prinsip belajar sesuai dengan ‘konstruktivisme’
hendaknya dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu.
Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar terpadu harus
diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik,
penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep di
bidang kajian yang satu dengan konsep di bidang kajian lainnya. Guru
harus berupaya untuk menyajikan bahan ajar dengan strategi mengajar
yang bervariasi, yang mendorong peserta didik pada upaya penemuan
pengetahuan baru, melalui pembelajaran yang bersifat klasikal, kelompok,
dan perorangan.
3. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan
sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan
penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan

9
tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar
peserta didik. Waktu yang tersedia untuk kegiatan ini relatif singkat, oleh
karena itu guru perlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien
mungkin. Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam
pembelajaran terpadu diantaranya:
a. Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah
diajarkan.
b. Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau
latihan yang harus dikerjakan di rumah, menjelaskan kembali bahan
yang dianggap sulit oleh peserta didik, membaca materi pelajaran
tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
c. Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Memberikan evaluasi lisan atau tertulis.

D. Pengaturan Jadwal Pembelajaran Tematik


1. Model Jadwal Pengajaran Tematik
a. Model jadwal pelajaran tematik dengan mata pelajaran
Model jadwal pelajaran tematik dengan mata pelajaran adalah
model jadwal yang pada umumnya dipakai di sekolah dasar maupun di
madrasah ibtidaiyah. Model ini paling mudah diterapkan dan biasanya
dipakai untuk pembelajaran tematik yang masih menonjolkan mata
pelajaran. Sebagian guru menyebut model jadwal ini dengan “tema
masuk dalam pelajaran”. Artinya, tema-tema yang dipakai dalam
pembelajaran tematik tidak nampak dalam jadwal, tetapi yang tertulis
dijadwal adalah nama mata pelajaran. Berikut ini adalah contoh jadwal
pelajaran tematik dengan mata:
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
7.00- B. Penjas
MTK B. Indo MTK IPA
7.35 Indo kes
7.35- B. Penjas
MTK B. Indo MTK IPA
8.10 Indo kes
8.10- P.
MTK B. Indo MTK KTK Mulok
8.45 Agama

10
8.45-
Istirahat
9.00
9.00- P.
B. Indo MTK IPS KTK Mulok
9.35 Agama
9.35-
B. Indo MTK IPS KTK
10.10

b. Model jadwal pelajaran tematik secara terintegrasi


Jadwal pelajaran tematik secara terintegrasi adalah jadwal
pelajaran yang menggunakan tema-tema, bukan nama mata pelajaran.
Oleh karena itu, dalam jadwal pelajaran tidak tertulis nama-nama mata
pelajaran. Berikut ini adalah contoh jadwal pelajaran tematik secara
terintegrasi semester I kelas I:
No
Tanggal Kegiatan
.
1. 14-19 Juli 2009 Masa Orientasi Siswa (MOS)
2. 21-31 Juli 2009 Tema Diri Sendiri
3. 1-16 Agustus 2009 Tema Sekolahku
4. 18-30 Agustus 2009 Tema Keluargaku
5. 1-2 September 2009 Libur Awal Puasa
6. 3-23 September 2009 Efektif Fakultatif
7. 24 Sept-8 Okt 2009 Libur Hari Raya
8. 9-19 Oktober 2009 Tema Kasih Sayang
9. 20-25 Oktober 2009 UTS 1
10. 27 Okt-15 Nov 2009 Tema Kasih Sayang
11. 17 Nov-6 Des 2009 Tema Rumahku
12. 9-13 Desember 2009 Tema Pengorbanan
13. 15 Des 2009 - 3 Jan 2010 Tema Lingkungan
14. 5-10 Januari 2010 UAS 1
15. 11-17 Januari 2010 Pembagian Raport
16. 18-24 Januari 2010 Libur Semester 1

2. Teknik Merancang Jadwal Pelajaran Tematik


a. Teknik Merancang Jadwal Pelajaran Tematik Dengan Mata Pelajaran
1) Semua guru yang mengajar di kelas 1-3, yaitu baik guru kelas,
mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan jasmani,
maupun guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun jadwal
pelajaran.

11
2) Menyusun jadwal pelajaran dengan menggunakan tabel yang berisi
mata pelajaran dan jam mata pelajaran.
3) Semua guru bermusyawarah menentukan tema. Sebaiknya
musyawarah guru dilakukan setiap minggu. Guru juga perlu
menentukan satu tema digunakan untuk berapa minggu.
b. Teknik Merancang Jadwal Pelajaran Tematik Secara Terintegrasi
1) Semua guru yang mengajar di kelas 1-3, yaitu baik guru kelas,
mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan jasmani
maupun guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun jadwal
pelajaran.
2) Sebelum dimulai tahun ajaran baru, semua guru bermusyawarah
untuk menentukan tema-tema yang digunakan dalam pembelajaran
tematik dalam satu tahun.
3) Menentukan tema-tema yang digunakan dalam pembelajaran
tematik yang disesuaikan pada momen-momen tertentu, seperti
tema “Pengorbanan” di sekitar tanggal 8 Dzulhijjah atau tema
“Perang Gajah” di sekitar bulan maulid Nabi Muhammad SAW.
4) Sebaiknya madrasah atau sekolah memiliki jadwal dengan nama
mata pelajaran sebagai panduan guru untuk memahami jumlah jam
untuk setiap mata pelajaran, seperti jumlah jam mata pelajaran
Matematika adalah 8 jam dalam seminggu.
5) Sebaiknya setiap minggu semua guru kelas 1-3 bermusyawarah
untuk mendiskusikan kemungkinan ada perubahan tema.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa-siswi, peralatan dan bahan, serta

12
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.Pembelajaran tematik merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pokok bahasan atau
kajian yang memungkinkan dapat mengaitkan atau mengintegrasikan
pencapaian tujuan-tujuan belajar beberapa mata pelajaran terkait sehingga
memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak.

B. Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan
yang terdapat di dalamnya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.

DAFTAR RUJUKAN

Hakim Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV


Wacana Prima, 2008

13
http://bungamercywely.blogspot.com/2017/03/strategi-pembelajaran-tematik.html

Syah Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta : Rajawalipers, 2009

14

Anda mungkin juga menyukai