Anda di halaman 1dari 6

MODUL 6

METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS SD


KELAS RENDAH
Dalam modul ini, kita akan memahami bagaimana perencanaan
pembelajaran pendidikan IPS khususnya IPS SD dan lebih khusus adalah IPS SD
kelas rendah.

KEGIATAN BELAJAR 1
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS SERTA RANAH DAN
TINGKATANNYA

A. PERENCANAAN PENGAJARAN IPS


Setiap guru harus membuat perencanaan sebelum masuk kelas. Tidak ada guru yang
masuk kelas tanpa memiliki ide atau gagasan apa yang akan disampaikannya didalam kelas.
Namun demikian, perencanaan ini beda dari guru satu dengan guru lainnya. Perencanaan dimulai
ketika guru memikirkan apa yang mungkin akan dilakukan oleh guru di dalam dan di luar kelas.
Perencanaan pengajaran IPS dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong
penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku.
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-
sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran IPS.
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang
senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan strategi pengajaran serta
implementasinya.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains adalah mengkreasi secara detail dari
pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun
fasilitas pembelajaran.
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan pembelajaran
secara sistemik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan
pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran IPS.
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan
dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses
yang dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan
telah sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan program
pengajaran IPS harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam
kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan,
realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan
dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya silabus menjadi acuan penting dalam
penyusunan program pengajaran, dan juga kondisi guru, siswa, dan sekolah pun tak boleh
diabaikan.
B. RANAH DAN TINGKATANNYA DALAM PENDIDIKAN IPS SD
Tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar berikut ini contohnya adalah:
1. Memahami identitas diri dan keluarga, seta mewujudkan sikap saling menghormati
dalam kemajemukan keluarga.
2. Memahami peranan Indonesia di era global
3. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga, serta
dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam.
4. memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia Tenggara
serta benua-benua.
5. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
6. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi.
7. Dsb

Kita sebagai guru, tentunya membuat perencanaan pembelajaran yang akan dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar IPS di kelas. Goals dan objectives yang akan dicapai biasanya
dikelompokkan dalam area, atau ranah (domain). Dengan kata lain guru harus menentukan ranah
dan tingkatannya mana yang harus dicapai siswa. Setiap ranah menjelaskan tujuan yang hendak
dicapai dari mulai tingkatan sederhana sampai kompleks Menurut Oliva, ada tiga kategori dasar,
yaitu ranah kognitif, ranah psikomotor, ranah afektif.

C. UNIT PELAJARAN IPS


Unit pelajaran atau satuan pelajaran Model Satuan Pelajaran adalah bagian dari
persiapan pembelajaran dalam unit terkecil. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam
bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Identitas mata pelajaran
2. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknya mengandung
tiga komponen, yang disebut anchor point , yaitu 1) tujuan
pembelajaran, 2) materi pelajaran, pendekatan, dan metode mengajar, media
pengajaran, dan pengalaman belajar, dan 3) evaluasi keberhasilan.Berdasarkan uraian diatas
bahwa unsur-unsur yang penting masuk dalam rencana pengajaran adalah
1. Apa yang akan diajarkan
2. Bagaimana mengajarkannya
3. Bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya
Adapun terkait format rencana pembelajaran, memang tidak ada format baku alam
penyusunannya. Dengan demikian guru diharapkan dapat mengembangkan format-format yang
baru. Dalam hal ini akan disajikan dua model persiapan mengajar yang pada umumnya
digunakan oleh para guru dalam membuat rencana program pembelajaran. Adapun kedua model
tersebut adalah

1. Model Ropes
ROPES adalah singkatan dari Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary.
1. Review , kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mencoba
mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman
yang sudah dimiliki oleh siswa.
2. Overview , overview dilakukan tidak terlalu lama antara 2-5 menit. Guru menjelaskan
program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan
isi secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Presentation , dalam tahap ini guru sudah masuk pada proses telling, showing, dan
doing.
4. Exercise , suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan
apa yang telah mereka pahami.
5. Summary , dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam
proses pembelajaran.

Dalam model ini, jika kita amati tidak mencantumkan penilaian, padahal hasil penilaian
selain mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa, juga dapat dijadikan input untuk
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya. Menurut Hunts, kiranya guru dapat
memasukkan unsur penilaian, karena melalui penilaian lah guru memperoleh gambaran tingkat
penguasaan materi siswa.

2. Model Satuan Pelajaran


Dalam KTSP Tahun 2006 sebuah perencanaan meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

KEGIATAN BELAJAR 3
PEMBELAJARAN TEMATIK

A. PENGERTIAN DAN CIRI PEMBELAJARAN TEMATIK

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk


mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada
siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Dengan tema diharapkan banyak keuntungan diantaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikandalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan pemantapan.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil


melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang akan mempengaruhi makna belajar siswa.
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik meliputi:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan anak usia SD.
2. Kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar
dapat bertahan lama.
3. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
4. Dsb

Pemanfaatan belajar dengan tema ini, dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu:
1. Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih
berperan sebagai sarana atau alat bukan tujuan akhir.
2. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai
proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
3. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan
semakin baik dan meningkat.
4. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indicator serta isi mata
pelajaran akan terjadi penghematan.

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK

Dalam KTSP tahun 2006 secara eksplisit tergambar bahwa suatu model pembelajaran
tematik di SD memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan

C. IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK


1. Implikasi bagi guru
Dalam hal ini, guru diminta untuk lebih kreatif dalam menyiapkan kegiatan belajar bagi
anak-anak agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan
utuh.
2. Implikasi bagi siswa
Siswa harus lebih aktif dan siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi
misalnya melakukan diskusi, penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
Salah satu implikasinya adalah pembelajaran ini perlu mengoptimalkan penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami
konsep yang belum jelas.
4. Implikasi terhadap pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang
agar suasana belajar menyenangkan.
5. Implikasi terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristiknya, pembelajaran ini perlu disiapkan berbagai variasi
kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya
jawab, dan bercakap-cakap.

D. TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi
tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan KD, pengembangan jaringan tema,
pengembangan silabus dan penyusunan RPP.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara utuh dan menyeluruh tentang
SK, KD, dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang
dipilih.
2. Menetapkan Jaringan Tema
Membuat jaringan tema yaitu menghubungkan KD dan indicator dengan tema pemersatu.
Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, KD dan indikator dari
setiap mata pelajaran.
3. Penyusunan Silabus
Hasil-hasil dari seluruh penyusunan sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan
silabus. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
pengalaman belajar, alat, dan penilaian.
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah
ditetapkan dalam silabus pembelajaran. Terkait komponen dalam rencana pembelajaran
tematik telah dirinci dalam modul.

E. TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

Tahapan dalam pembelajaran tematik dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga
tahapan yaitu pembukaan, inti, dan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan
pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran, inti 3 jam pelajaran, dan penutup satu jam pelajaran.
Contoh:
Kegiatan Pembukaan : Siswa berkumpul menyanyi sambal menari mengikuti irama
Kegiatan Inti :
1. Kegiatan untuk pengembangan membaca
2. Kegiatan untuk pengembangan menulis
3. Kegiatan untuk pengembangan berhitung
Kegiatan Penutup : Mendongeng atau membaca buku cerita

Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian


Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut.
Dengan demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah
terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator Mata Pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai