Anda di halaman 1dari 10

RESUME PENDIDIKAN IPS DI SD

MODUL 6
METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN
SUMBER BELAJAR IPS SD KELAS RENDAH

OLEH KELOMPOK 2:
1. BAIQ RANTI ANGGIYASTI (859146687)
2. ARIF FURROHMAN AGUS (859147245)
3. PAHARIAH (859147474)
4. BAIQ EKA APRIYAN WIRASTINI (859147499)
5. ENDANG LASMANA WATI (859147965)
6. MAHNIM (859147972)
7. DIAN ARSIANTI (859147997)
8. IRWAN WALANDIH (859148301)
9. LIA GUSTINA WARDANI (859149381)
10. ELYISA APRIANTI (859149399)
11. SULHADI (859149485)
12. BAIQ YULIATIN (859150569)
13. YATIK NINGSIH (859150655)
14. MUZAKRAH (859151356)
15. HALIMAH (859151696)
16. DARA FATIMAH (859151808)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2021
MODUL 6
METODE, MEDIA, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS SD
KELAS RENDAH
Dalam modul ini, kita akan memahami bagaimana perencanaan
pembelajaran pendidikan IPS khususnya IPS SD dan lebih khusus adalah IPS SD
kelas rendah.
KEGIATAN BELAJAR 1
PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS SERTA RANAH DAN
TINGKATANNYA

A. PERENCANAAN PENGAJARAN IPS


Setiap guru harus membuat perencanaan sebelum masuk kelas.
Tidak ada guru yang masuk kelas tanpa memiliki ide atau gagasan apa
yang akan disampaikannya didalam kelas. Namun demikian, perencanaan
ni beda dari guru satu dengan guru lainnya. Perencanaan dimulai ketika
guru memikirkan apa yang mungkin akan dilakukan oleh guru di dalam
dan di luar kelas.
Perencanaan pengajaran IPS dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu
perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang
dapat mengembangkan tingkah laku.
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem adalah sebuah
susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk
menggerakkan pembelajaran IPS.
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari
pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian
dan strategi pengajaran serta implementasinya.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains adalah mengkreasi secara
detail dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan
pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran.
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses adalah
pengembangan pembelajaran secara sistemik yang digunakan
secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran
untuk menjamin kualitas pembelajaran IPS.
Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka
perencanaan program pengajaran IPS harus sesuai dengan konsep
pendidikan dan pengajaran yang dianut dalam kurikulum. Penyusunan
program pengajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan,
realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan
pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya
silabus menjadi acuan penting dalam penyusunan program pengajaran, dan
juga kondisi guru, siswa, dan sekolah pun tak boleh diabaikan.

B. RANAH DAN TINGKATANNYA DALAM PENDIDIKAN IPS


Tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar berikut ini contohnya adalah:
1. Memahami identitas diri dan keluarga, seta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga.
2. Memahami peranan Indonesia di era global
3. Mengenal gejala peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga.
4. dsb
Kita sebagai guru, tentunya membuat perencanaan pembelajaran yang
akan dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar IPS di kelas. Goals dan
objectives yang akan dicapai biasanya dikelompokkan dalam area, atau ranah
(domain). Dengan kata lain guru harus menentukan ranah dan tingkatannya mana
yang harus dicapai siswa. Setiap ranah menjelaskan tujuan yang hendak dicapai
dari mulai tingkatan sederhana sampai kompleks Menurut Oliva, ada tiga kategori
dasar, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotor, ranah afektif.

C. UNIT PELAJARAN IPS


Unit pelajaran atau satuan pelajaran Model Satuan Pelajaran adalah bagian
dari persiapan pembelajaran dalam unit terkecil. Secara sistematis rencana
pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Identitas mata pelajaran
2. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs hendaknya


mengandung tiga komponen, yang disebut anchor point, yaitu 1) tujuan
pembelajaran, 2) materi pelajaran, pendekatan, dan metode mengajar, media
pengajaran, dan pengalaman belajar, dan 3) evaluasi keberhasilan.Berdasarkan
uraian diatas bahwa unsur-unsur yang penting masuk dalam rencana pengajaran
adalah
1. Apa yang akan diajarkan
2. Bagaimana mengajarkannya
3. Bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya
Adapun terkait format rencana pembelajaran, memang tidak ada format
baku alam penyusunannya. Dengan demikian guru diharapkan dapat
mengembangkan format-format yang baru. Dalam hal ini akan disajikan dua
model persiapan mengajar yang pada umumnya digunakan oleh para guru dalam
membuat rencana program pembelajaran. Adapun kedua model tersebut adalah
1. Model Ropes
ROPES adalah singkatan dari Review, Overview, Presentation,
Exercise, Summary.
1. Review, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit,
yakni mencoba mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan
ajar dengan melihat pengalaman yang sudah dimiliki oleh siswa.
2. Overview, overview dilakukan tidak terlalu lama antara 2-5 menit.
Guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Presentation, dalam tahap ini guru sudah masuk pada proses
telling, showing, dan doing.
4. Exercise, suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mempraktekkan apa yang telah mereka pahami.
5. Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka
pahami dalam proses pembelajaran
Dalam model ini, jika kita amati tidak mencantumkan penilaian, padahal
hasil penilaian selain mengukur tingkat pencapaian kompetensi siswa, juga dapat
dijadikan input untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya.
Menurut Hunts, kiranya guru dapat memasukkan unsur penilaian, karena melalui
penilaian lah guru memperoleh gambaran tingkat penguasaan materi siswa.
2. Model Satuan Pelajaran
Dalam KTSP Tahun 2006 sebuah perencanaan meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
KEGIATAN BELAJAR 3
PEMBELAJARAN TEMATIK
A. PENGERTIAN DAN CIRI PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah
pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Dengan tema diharapkan banyak keuntungan diantaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang
sama.
3. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang
disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan
dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan
untuk kegiatan pemantapan.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu,
guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan
mempengaruhi makna belajar siswa.
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik meliputi:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia SD.’
2. Kegiatan belajar lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga
hasil belajar dapat bertahan lama.
3. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
4. dsb
Pemanfaatan belajar dengan tema ini, dapat diperoleh beberapa manfaat
yaitu:
1. Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat bukan tujuan
akhir.
2. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian
mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
3. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik dan meningkat.
4. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator
serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan.

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK


Dalam KTSP tahun 2006 secara eksplisit tergambar bahwa suatu
model pembelajaran tematik di SD memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan

C. IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK


1. Implikasi bagi guru
Dalam hal ini, guru diminta untuk lebih kreatif dalam
menyiapkan kegiatan belajar bagi anak-anak agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh.
2. Implikasi bagi siswa
Siswa harus lebih aktif dan siap dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang bervariasi misalnya melakukan diskusi,
penelitian sederhana, dan pemecahan masalah.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
Salah satu implikasinya adalah pembelajaran ini perlu
mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep yang
belum jelas.
4. Implikasi terhadap pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu
melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan.
5. Implikasi terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristiknya, pembelajaran ini perlu
disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi
metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, dan
bercakap-cakap.

D. TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK


Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan
beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan
pemetaan KD, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan
penyusunan RPP.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara utuh
dan menyeluruh tentang SK, KD, dan indikator dari berbagai mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
2. Menetapkan Jaringan Tema
Membuat jaringan tema yaitu menghubungkan KD dan indikator
dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan
terlihat kaitan antara tema, KD dan indikator dari setiap mata
pelajaran.
3. Penyusunan Silabus
Hasil-hasil dari seluruh penyusunan sebelumnya dijadikan dasar
dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat,
dan penilaian.
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman
belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran.
Terkait komponen dalam rencana pembelajaran tematik telah
dirinci dalam modul.

E. TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK


Tahapan dalam pembelajaran tematik dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan
menggunakan tiga tahapan yaitu pembukaan, inti, dan penutup.
Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan
kurang lebih satu jam pelajaran, inti 3 jam pelajaran, dan penutup
satu jam pelajaran.
Contoh:
Kegiatan Pembukaan : Siswa berkumpul menyanyi sambil
menari mengikuti irama
Kegiatan Inti : 1. Kegiatan untuk pengembangan membaca
2. Kegiatan untuk pengembangan menulis
3. Kegiatan untuk pengembangan berhitung
Kegiatan Penutup : Mendongeng atau membaca buku cerita
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk
mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-
tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan
demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema,
melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar,
Hasil Belajar, dan Indikator Mata Pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai