C. Pengembangan kurikulum
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu
memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik:
Isi kurikulum harus memenuhi kriteria kegunaan, artinya bahwa isi kurikulum harus
memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi.
Salah satu prinsip yang harus diterapkan dalam pemilihan isi pendidikan adalah
materi pelajaran harus disusun secara logis dan sistematis
3. Metode merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan
interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing).
Diatur dalam (Lampiran III Permendikbud No 57 Tahun 2014 (2014: 225)
Tujuan dari pembelajaran tematik adalah memudahkan peserta didik untuk
memahami materi/konsep secara utuh
Langkah Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik
Refleksi pembelajaran
Siswa menyimpulkan pembelajaran yang baru saja dialami
Permasalahan soal yang berkaitan dengan Refleksi
1. Kegiatan refleksi yang dapat dilakukan guru atas kinerjanya antara lain
adalah mencermati kembali kesesuaian praktik pembelajaran yang ia
lakukan di kelas dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun
2. Kegiatan-kegiatan berikut yang sesuai dalam pelaksanaan refleksi guru
yang ingin memperoleh gambaran keberhasilan mengajarnya adalah
mencermati kembali kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang ia berikan di kelas
3. Berikut yang merupakan bahan untuk refleksi pembelajaran yang
telah dilaksanakan adalah catatan harian pembelajaran
Manfaat Refleksi Pembelajaran bagi Guru
a. mendukung guru dalam merancang hasil belajar optimal dari siswa
b. mengembangkan kepekaan profesional guru terhadap belajar siswa sekaligus
pengembangan profesinya
c. mengembangkan kesadaran guru tentang perspektif, keyakinan, dan
nilai- nilai yang dapat mendorong siswa belajar lebih baik
Bukan manfaat Refleksi Pembelajaran bagi Guru
membantu guru menguji efektifitas praktik pembelajaran yang
dilaksanakannya
Bentuk tindak lanjut yang dapat dilakukan sebagai hasil refleksi atas
kinerja seorang guru antara lain adalah merevisi RPP
Fenomena Pembelajaran
Fenomena 1
Saat pembelajaran diskusi kelompok. Peserta didik diminta untuk
menyampaikan gagasan dan komentar dengan kalimat yang runtun dan lafal
yang jelas. Tugas guru adalah menilai peserta didik dengan teknik pengamatan
terhadap gagasan dan komentar peserta didik. Rancangan evaluasi yang dibuat guru
adalah rambu-rambu penilaan proses pembelajaran dengan aspek-aspek Isi
gagasan, kesesuaian gagasan, keruntutan kalimat, kejelasan lafal
Fenomena 2
Pak Imron memberikan pujian kepada Asmawi, peserta didiknya yang mampu
menjawab dengan tepat pertanyaan yang diberikan kepada Asmawi. Pujian
yang diberikan Pak Imron kepada Asmawi adalah dengan cara Pak Imron
mengacungkan jempol.
Pujian seperti yang dilakukan Pak Imron kepada Asmawi merupakan jenis
komunikasi Non Verbal
Fenomena 3
Ibu Prapti menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didiknya di kelas IV
dengan jelas. Sehingga materi pelajaran yang disampaikan Bu Prapti dapat
dimengerti dengan baik oleh peserta didik.
Berdasarkan ilustrasi di atas, berarti Bu Prapti sudah menerapkan strategi
komunikasi dalam pembelajaran, yaitu audible (suara)
Fenomena 4
Para siswa kelas 5 SD belajar di dalam kelas. Mereka menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pesan yang diterima oleh para siswa
tersebut dalam proses komunikasi merupakan unsur message
Fenomena 5
Ibu Defitianur menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa kelas 6 SD. Ibu
Defitrianur memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memberikan
tanggapan terhadap materi pelajaran yang telah diterima.
Tanggapan yang diberikan para siswa terhadap materi pelajaran yang telah
diterima dalam proses komunikasi merupakan unsur response
Fenomena 6
Komunikasi yang melibatkan interaksi antara kelompok dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
Pernyataan di atas merupakan komunikasi kelompok jenis large groups
Fenomena 7
Ibu Malihah menegur siswa yang tidak memerhatikan saat ia mengajar dengan cara
menatap langsung siswa tersebut.
Komunikasi yang diberikan ibu Malihah kepada siswa tersebut merupakan
komunikasi non Verbal
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
Sikap diperoleh melalui aktivitas:
1. menerima,
2. menjalankan,
3. menghargai,
4. menghayati, dan
5. mengamalkan”.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas:
1. mengingat,
2. memahami,
3. menerapkan,
4. menganalisis,
5. mengevaluasi,
6. mencipta.
Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas:
1. mengamati,
2. menanya,
3. mencoba,
4. menalar,
5. menyaji, dan
6. mencipta.
inter-disipliner adalah Integrasi dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara utuh dalam setiap mata pelajaran yang integrasikan melalui tema
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengukuran
usaha yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang menggambarkan
karakteristik suatu objek. Informasi yang diperoleh berupa angka berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jenis-jenis skala pengukuran, yaitu
a. skala nominal (skala label)
b. ordinal (skala peringkat)
c. interval (skala jarak)
d. rasio (skala mutlak)
2. Penilaian
Penilaian adalah prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan informasi
yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik
orang atau objek
Prinsip penilaian Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk
mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning),
penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan
penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses
pembelajaran (assessment of learning).
3. Evaluasi Pembelajaran
merupakan salah satu kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau
produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Fokus evaluasi
adalah individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai kelompok atau
kelas.
Analisis bertujuan untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh
soal yang bermutu sebelum soal digunakan.
Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-
tepatnya sesuai dengan tujuannya, di antaranya adalah dapat menentukan
peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan
pendidik.
Tingkat kesulitan butir soal (item difficulty) yang juga disebut indeks kesulitan
butir soal merupakan proporsi atau persentase jawaban benar pada butir
soal tersebut.
semakin besar nilai indeks tersebut semakin mudah,
sebaliknya semakin kecil nilai indeks tersebut semakin sulit.
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan
antara warga belajar/peserta didik yang telah menguasai materi yang
ditanyakan dan warga belajar/peserta didik yang tidak/kurang/belum
menguasai materi yang ditanyakan.