Anda di halaman 1dari 17

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu


dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi
khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.
Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus
menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun
selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari
masing-masing individu yang bersangkutan.

Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45


(empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan  kompetensi pedagogik. Berikut
ini disajikan ketujuh aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:
A. Menguasai karakteristik peserta didik
Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta
didik untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik,
intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama
pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang
berbeda,
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk
mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta
didik,
6. Guru memerhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat
mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak
termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik


Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu
menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
memotivasi mereka untuk belajar:

1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi


pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses
pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,
2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya
berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,
3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya,
baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan
pembelajaran,
4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta
didik,
5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain,
dengan memerhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
6. Guru memerhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi
pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan
pembelajaran berikutnya.

C. Pengembangan kurikulum
Guru mampu  menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru  mampu
memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik:

1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,


2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk
membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi
dasar yang ditetapkan,
3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memerhatikan tujuan
pembelajaran,
4. Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran,
(2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar
peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks
kehidupan sehari‐hari peserta didik.

D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik


Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara
lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Guru mampu menyusun dan  menggunakan berbagai materi pembelajaran
dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru
memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran:

1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah


disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa
guru mengerti tentang tujuannya,
2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik
merasa tertekan,
3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,
4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses
pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya:
dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju
dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yamg
benar,
5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,
6. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang
cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat
kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,
7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan
kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara
produktif,
8. Guru mampu memanfaatkan audio‐visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan
aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,
9. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,
10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk
membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi
baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya,
dan
11. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik)
untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Alasan guru memahami prinsip pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran adalah bagian terpenting yang wajib diketahui
para pengajar sehingga mereka bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut
dan seorang pengajar bisa membuat acuan yang tepat dalam pembelajarannya.
Salah satu tujuan guru atau pendidik mempelajari teori belajar adalah Untuk
menguasai kompetensi pedagogis

Dalam sebuah proses pembelajaran, perhatian sangatlah berperan penting


sebagai awalan dalam memicu kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran
akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran dirasakan sesuatu yang dibutuhkan
oleh siswa
Pembelajaran klasikal cenderung mengabaikan perbedaan-perbedaan yang ada
diantara para siswa. Untuk itu jika guru menggunakan pembelajaran klasikal
hendaknya menggunakan metode, model atau strategi pembelajaran
yang bervariasi

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undagn No. 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2)
Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
belajar mengajar

Kegiatan ilmiah yang dilakukan dalam menerapkan pendekatan Saintifik pada


Pembelajaran Tematik Terpadu meliputi kegiatan:
1. mengamati,
2. menanya,
3. mengumpulkan informasi /mencoba,
4. mengasosiasi /menalar /mengolah informasi, serta
5. menyajikan / mengkomunikasikan.

Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam


kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian.
Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran pada hakekatnya adalah
suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar
dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi
anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman
bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar
terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan
lingkungannya.

Isi kurikulum harus memenuhi kriteria kegunaan, artinya bahwa isi kurikulum harus
memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi.

Salah satu prinsip yang harus diterapkan dalam pemilihan isi pendidikan adalah
materi pelajaran harus disusun secara logis dan sistematis

Dalam pembelajaran yang menerapkan kurikulum berbasis kompetensi, guru


dituntut untuk berperan sebagai pengamat artinya guru hendaknya memberikan
arah dan membimbing siswa untuk menguasai kompetensi

1. strategi pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam


mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Ini berkenaan dengan bagaimana menyampaikan isi
pelajaran.
Pengertian Lain
Perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran
dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan

2. Pendekatan titik tolak atau atau sudut pandang kita terhadap


proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-
centred approaches) dapat menurunkan strategi pembelajaran deduktif

3. Metode merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan
interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam


rangka mengimplementasikan suatu metode.

5. Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan


suatu teknik.

6. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan


prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran.
setiap model pembelajaran harus memiliki empat unsur
a. Sintak (syntax) yang merupakan fase-fase (phasing) dari model
yang menjelaskan model tersebut dalam pelaksanaannya secara
nyata.
b. Sistem sosial (the social system) yang menunjukkan peran dan
hubungan guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Kepemimpinan guru sangatlah bervariasi pada satu model dengan
model yang lainnya. Pada satu model, guru berperan sebagai fasilitator
namun pada model yang lain guru berperan sebagai sumber ilmu
pengetahuan.
c. Prinsip reaksi (principles of reaction) yang menunjukkan bagaimana guru
memperlakukan siswa dan bagaimana pula ia merespon terhadap apa yang
dilakukan siswanya.

Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing).
Diatur dalam (Lampiran III Permendikbud No 57 Tahun 2014 (2014: 225)
Tujuan dari pembelajaran tematik adalah memudahkan peserta didik untuk
memahami materi/konsep secara utuh
Langkah Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik

Langkah Deskripsi Pembelajaran Bentuk Hasil Belajar


Mengamati mengamati dengan indra perhatian pada waktu
(observing) (membaca, mendengar, mengamati suatu
menyimak, melihat, objek/membaca suatu
menonton, tulisan/mendengar suatu
dsb) dengan atau tanpa alat penjelasan, catatan yang dibuat
tentang yang diamati,
kesabaran, waktu (on task) yang
diguna-kan untuk mengamati
Contoh 1 pembelajaran pada ranah mengamati
siswa mendengarkan penjelasan tentang berbagai perkembangbiakan
tumbuhan
contoh 2
materi
Deskriptor dari kompetensi yang hendak dicapai ialah mampu menuliskan teks
prosedur.
Kegiatan pembelajaram yang sesuai
Siswa membaca dan mengamati model teks prosedur yang berjudul “Apa yang Harus
Anda Lakukan Jika Terkena Tilang?” dengan teliti dan bertanggung jawab.
Siswa memerhatikan ciri, struktur,dan kaidah teks prosedur yang terdiri atas
tujuan dan langkah-langkah.
Menanya membuat dan mengajukan jenis, kualitas, dan jumlah
(questioning) pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan yang diajukan
berdiskusi tentang informasi peserta didik (pertanyaan
yang belum dipahami, faktual, konseptual, prosedural, dan
informasi hipotetik)
tambahan yang ingin
diketahui,
atau sebagai klarifikasi.
contoh 2
materi
Deskriptor dari kompetensi yang hendak dicapai ialah mampu menuliskan teks
prosedur.
Kegiatan pembelajaram yang sesuai
Siswa secara mandiri menyusun pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan teks
prosedur kompeks yang dibacanya.Siswa membentuk pasangan. Setelah itu,
secara bergiliran menyampaikan pertanyan kepada pasangannya.Bila
pasangannya tidak mampu menjawab, siswa menyampaikan pertanyaan
kepada guru.
Mengumpulk mengeksplorasi, mencoba, jumlah dan kualitas sumber
an berdiskusi, mendemonstrasi- yang dikaji/digunakan,
informasi/ kan, meniru bentuk/gerak, kelengkapan informasi, validitas
mencoba melakukan eksperimen, informasi yang dikumpulkan,
(experimentt membaca sumber dan instrumen /alat yang
ing) lain selain buku teks, digunakan untuk
mengumpulkan data dari mengumpulkan data.
nara sumber melalui angket,
wawancara, dan
memodifikasi/menambahi/
mengembangkan
Menalar/ mengolah informasi yang mengembangkan interpretasi,
Mengasosiasi sudah argumentasi dan kesimpulan
(associating) dikumpulkan, mengana-lisis mengenai keterkaitan informasi
data dari dua fakta/konsep,
dalam bentuk membuat interpretasi argumentasi dan
kategori, kesimpulan mengenai
mengaso-siasi atau keterkaitan lebih dari dua
menghubungkan fakta/konsep
fenomena/informasi yang
terkait
dalam rangka menemukan
Mengkomuni
kasikan
Contoh 1 mengkomunikasikan
siswa membuat laporan tentang berbagai profesi di lingkungan tempat tinggalnya
contoh 2
materi
Deskriptor dari kompetensi yang hendak dicapai ialah mampu menuliskan teks
prosedur.
Kegiatan pembelajaran yang tepat
Siswa secara kelompok menampilkan hasil kerja analisis ciri, struktur, dan kaidah teks
prosedur“Apa yang Harus Anda Lakukan Jika Terkena Tilang?” di majalah dinding
(atau dipapan pajang) Siswa saling menanggapi hasil karya teman. Siswa saling
menilai hasil karya teman

Refleksi pembelajaran
Siswa menyimpulkan pembelajaran yang baru saja dialami
Permasalahan soal yang berkaitan dengan Refleksi
1. Kegiatan refleksi yang dapat dilakukan guru atas kinerjanya antara lain
adalah mencermati kembali kesesuaian praktik pembelajaran yang ia
lakukan di kelas dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun
2. Kegiatan-kegiatan berikut yang sesuai dalam pelaksanaan refleksi guru
yang ingin memperoleh gambaran keberhasilan mengajarnya adalah
mencermati kembali kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang ia berikan di kelas
3. Berikut yang merupakan bahan untuk refleksi pembelajaran yang
telah dilaksanakan adalah catatan harian pembelajaran
Manfaat Refleksi Pembelajaran bagi Guru
a. mendukung guru dalam merancang hasil belajar optimal dari siswa
b. mengembangkan kepekaan profesional guru terhadap belajar siswa sekaligus
pengembangan profesinya
c. mengembangkan kesadaran guru tentang perspektif, keyakinan, dan
nilai- nilai yang dapat mendorong siswa belajar lebih baik
Bukan manfaat Refleksi Pembelajaran bagi Guru
membantu guru menguji efektifitas praktik pembelajaran yang
dilaksanakannya
Bentuk tindak lanjut yang dapat dilakukan sebagai hasil refleksi atas
kinerja seorang guru antara lain adalah merevisi RPP

Fenomena Pembelajaran
Fenomena 1
Saat pembelajaran diskusi kelompok. Peserta didik diminta untuk
menyampaikan gagasan dan komentar dengan kalimat yang runtun dan lafal
yang jelas. Tugas guru adalah menilai peserta didik dengan teknik pengamatan
terhadap gagasan dan komentar peserta didik. Rancangan evaluasi yang dibuat guru
adalah rambu-rambu penilaan proses pembelajaran dengan aspek-aspek Isi
gagasan, kesesuaian gagasan, keruntutan kalimat, kejelasan lafal
Fenomena 2
Pak Imron memberikan pujian kepada Asmawi, peserta didiknya yang mampu
menjawab dengan tepat pertanyaan yang diberikan kepada Asmawi. Pujian
yang diberikan Pak Imron kepada Asmawi adalah dengan cara Pak Imron
mengacungkan jempol.
Pujian seperti yang dilakukan Pak Imron kepada Asmawi merupakan jenis
komunikasi Non Verbal
Fenomena 3
Ibu Prapti menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didiknya di kelas IV
dengan jelas. Sehingga materi pelajaran yang disampaikan Bu Prapti dapat
dimengerti dengan baik oleh peserta didik.
Berdasarkan ilustrasi di atas, berarti Bu Prapti sudah menerapkan strategi
komunikasi dalam pembelajaran, yaitu audible (suara)
Fenomena 4
Para siswa kelas 5 SD belajar di dalam kelas. Mereka menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pesan yang diterima oleh para siswa
tersebut dalam proses komunikasi merupakan unsur message
Fenomena 5
Ibu Defitianur menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa kelas 6 SD. Ibu
Defitrianur memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memberikan
tanggapan terhadap materi pelajaran yang telah diterima.
Tanggapan yang diberikan para siswa terhadap materi pelajaran yang telah
diterima dalam proses komunikasi merupakan unsur response
Fenomena 6
Komunikasi yang melibatkan interaksi antara kelompok dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
Pernyataan di atas merupakan komunikasi kelompok jenis large groups
Fenomena 7
Ibu Malihah menegur siswa yang tidak memerhatikan saat ia mengajar dengan cara
menatap langsung siswa tersebut.
Komunikasi yang diberikan ibu Malihah kepada siswa tersebut merupakan
komunikasi non Verbal
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
Sikap diperoleh melalui aktivitas:
1. menerima,
2. menjalankan,
3. menghargai,
4. menghayati, dan
5. mengamalkan”.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas:
1. mengingat,
2. memahami,
3. menerapkan,
4. menganalisis,
5. mengevaluasi,
6. mencipta.
Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas:
1. mengamati,
2. menanya,
3. mencoba,
4. menalar,
5. menyaji, dan
6. mencipta.
inter-disipliner adalah Integrasi dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara utuh dalam setiap mata pelajaran yang integrasikan melalui tema

PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengukuran
usaha yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang menggambarkan
karakteristik suatu objek. Informasi yang diperoleh berupa angka berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jenis-jenis skala pengukuran, yaitu
a. skala nominal (skala label)
b. ordinal (skala peringkat)
c. interval (skala jarak)
d. rasio (skala mutlak)
2. Penilaian
Penilaian adalah prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan informasi
yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang karakteristik
orang atau objek
Prinsip penilaian Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk
mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning),
penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan
penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses
pembelajaran (assessment of learning).

Teknik penilaian keterampilan


a. Penilaian kerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk
melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan
mengaplikasikan atau mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Penilaian kinerja yang menekankan pada
produk disebut penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang
menekankan pada proses disebut penilaian praktik (praktik). Penilaian
praktik, misalnya; memainkan alat musik, melakukan pengamatan
suatu obyek
b. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan pengumpulan data, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan inovasi dan kreativitas serta kemampuan menginformasikan
peserta didik pada muatan tertentu secara jelas.
c. Portofolio
merupakan kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi belajar,
penghargaan, karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif dalam kurun waktu tertentu.

Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-


4) ditentukan oleh satuan pendidikan.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning),


penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
(diagnostic) proses pembelajaran. Hasil tes diagnostik, ditindaklanjuti dengan
pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik, sehingga hasil
penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.

Penilaian otentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta


didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi
yang sesungguhnya.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,


kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD).

Jurnal catatan guru merupakan catatan guru di dalam dan di luar


kelas yang berisi informasi hasil pengamatan kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Langkah-langkah untuk mengembangkan instrumen tes


a. Menyusun spesifikasi tes
b. Menulis butir soal.
c. Menelaah butir soal secara teoritis
d. Melakukan ujicoba dan analisis butir soal

3. Evaluasi Pembelajaran
merupakan salah satu kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau
produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. Fokus evaluasi
adalah individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai kelompok atau
kelas.
Analisis bertujuan untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh
soal yang bermutu sebelum soal digunakan.
Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-
tepatnya sesuai dengan tujuannya, di antaranya adalah dapat menentukan
peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan
pendidik.

Tingkat kesulitan butir soal (item difficulty) yang juga disebut indeks kesulitan
butir soal merupakan proporsi atau persentase jawaban benar pada butir
soal tersebut.
semakin besar nilai indeks tersebut semakin mudah,
sebaliknya semakin kecil nilai indeks tersebut semakin sulit.

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat membedakan
antara warga belajar/peserta didik yang telah menguasai materi yang
ditanyakan dan warga belajar/peserta didik yang tidak/kurang/belum
menguasai materi yang ditanyakan.

Langkah-langkah perencanaan penilaian sikap


a. Menentukan sikap yang akan dikembangkan
b. Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan
dikembangkan.
c. Merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang
telah ditentukan.
Langkah-langkah pada tahap perencanaan penilaian pengetahuan
a. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) muatan pelajaran.
b. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
c. Perancangan bentuk dan teknik penilaian
d. Perancangan instrumen penilaian
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari
suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
Landasan landasan pengembangan RPP
1. Lampiran Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
2. Permendikbud RI Nomor 81 A Lampiran IV 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran

FUNGSI DAN KEGUNAAN RPP


Fungsi RPP adalah sebagai gambaran prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus.
Kegunaan RPP adalah sebagai pedoman atau pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan
untuk setiap KD.
Langkah dalam menentukan media pembelajaran yang dibutuhkan agar
pembelajaran berjalan efektif adalah dengan melakukan analisis
kebutuhan media pembelajaran, dengan melakukan langkah berikut.
a. Mempelajari Kurikulum yang berlaku
b. Menetapkan kompetensi peserta didik yang hendak dicapai
c. Memilih dan menentukan materi yang akan disajikan
d. Memilih dan menentukan jenis media pembelajaran
Fungsi utama indikator adalah untuk merumuskan bentuk dan jenis penilaian
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran adalah
a. memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara
berurutan,
b. sesuai dengan herarki konsep materi pembelajaran
c. menunjukkan kegiatan siswa dan materi
Rumusan tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
belajar yang diharapkan dicapai peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar
Kegunaan RPP adalah sebagai pedoman bagi guru untuk melaksanakan
pembelajaran di kelas
bagian dari kegiatan penyusunan butir instrumen hasil belajar adalah
a. mempertimbangkan komposisi aspek-aspek kognitif
b. membuat indikator soal
c. menentukan kompetensi atau indikator yang hendak diukur
Kalau yang bukan bagian dari kegiatan penyusunan butir instrumen hasil
belajar adalah diprediksi dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa
Banyak variasi dalam mendefinisikan media tetapi ada persamaan pengertian, yaitu
penyalur pesan
Salah satu manfaat media dalam pembelajaran adalah dapat membuat materi
pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret
Buku paket, video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif termasuk jenis sumber
belajar bahan (material)

Berdasarkan KD tersebut, bu Atik merumuskan indikator pembelajaran


“Menentukan kata baku dan tidak baku dalam teks iklan”.
Kegiatan pembelajaran yang tepat dilakukan bu Atik adalah Siswa mendiskusikan
ciri-ciri bahasa teks iklan
KD. 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya.
Berdasarkan KD tersebut, bu Deti merumuskan indikator pembelajaran,
berikut ini indikator yang tidak sesuai dengan KD tersebut adalah Melakukan
pengamatan bentuk luar organ tubuh tumbuhan
Perencanaan Pembelajaran merupakan penyusunan rencana
pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap muatan Pembelajaran
Fungsi RPP adalah sebagai gambaran prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam
standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Kegunaan RPP adalah sebagai pedoman atau pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan
untuk setiap KD.
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
Pendapat lainnya
Rumusan yang dikembangkan dengan memerhatikan karakter peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari mata pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan
dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam
mengembangkan Kompetensi Dasar
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator kunci adalah yang memenuhi syarat UKRK, yaitu:
1. urgensi, dimaknai bahwa secara teoritis indikator itu harus dikuasai
peserta didik,
2. kontinuitas, dimaknai bahwa indikator ini merupakan indikator lanjutan
yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih indikator yang sudah
pernahdipelajari pada KD sebelumnya atau KD itu sendiri,
3. relevansi,dimaknai bahwa indikator itu diperlukan untuk
mempelajari/memahami pelajaran lain,
4. keterpakaian, dimaknai bahwa indikator ini memiliki nilai terapan tinggi
dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa buku, media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
maka jenis-jenis sumber belajar antara lain sebagai berikut.
1. Pesan (message), yaitu Informasi yang harus diteruskan oleh komponen lain
dalam bentuk ide atau gagasan, fakta, pengertian, dan data.
2. Manusia (people), yaitu orang yang bertindak sebagai penyimpan
informasi atau menyalurkan informasi, pengolah dan pengisi pesan.
Contoh: guru, konselor, administrator pendidikan, tutor, dokter, penyuluh
kesehatan, petani, polisi dan sebagainya.
3. Bahan (material), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disiapkan dengan peralatan atau oleh dirinya sendiri. Contoh: buku paket,
video, film, bola dunia, grafik, CD interaktif dan sebagainya.
4. Peralatan (device), yaitu perangkat keras atau peralatan yang digunakan
untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contoh: TV , tape
recorder, program pembelajaran audio dan sebagainya.
5. Teknik, yaitu prosedur untuk menggunakan bahan, alat, orang, dan
lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6. Lingkungan (setting), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan
disampaikan/ditransmisikan baik lingkungan fisik: (ruang kelas, gedung
sekolah) maupun nonfisik: (suasana belajar). Contoh: laboratorium, kelas,
lingkungan museum, kebun binatang dan sejenisnya.

Prinsip Penyusunan RPP


1. Memerhatikan perbedaan individual peserta didik
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
media, yaitu segala sesuatu atau benda atau alat yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan atau menjadi perantara dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Fungsi Media
1. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2. Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang
menyangkut masalah social atau ras.
3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan
kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
Pembelajaran remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal dalam satu KD
tertentu.
Pembelajaran remedial dilakukan guru untuk membantu peserta didik
dalam beberapa hal, antara lain
1. memahami kesulitan belajar yang dihadapi
2. memperluas wawasan tentang konsep yang telah dipelajari
3. memperbaiki sikap belajar yang dapat mendorong tercapainya
hasil belajar yang optimal
kalau yang bukan mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar
Standar Kompetensi Lulusan

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial


Istilah “perlu bimbingan” pada deskripsi rapor pengetahuan, diberikan
apabila siswa mendapatkan nilai di bawah ketuntasan belajar
Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah maupun yang akan dipelajari
sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan
kemampuannya.
Jenis-jenis Pembelajaran Pengayaan
1. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang
dilaksanakan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian
yang dimaksud contohnya: bisa berupa peristiwa sejarah, buku, narasumber,
penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil
dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati
dalam bentuk pembelajaran mandiri.
3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah
Pelaporan hasil penilaian disusun berdasarkan prinsip

Anda mungkin juga menyukai