Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pengembangan intrakurikuler yang beragam. Pada kurikulum ini, peserta didik akan memiliki banyak waktu dalam mendalami konsep pembelajaran dan mengembangkan potensinya masing- masing. Pada kurikulum ini memberikan kesempatan guru untuk bebas memilih perangkat atau media pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dipilih oleh guru ini bisa disesuaikan dengan minat dan kebutuhan belajar peserta didik. Kurikulum merdeka ini sejalan dengan konsep merdeka belajar. Dimana peserta didik tidak dipaksa mempelajari pelajaran yang tidak sesuai dengan minatnya. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar sesuai minat dan kebutuhan belajarnya masing-masing. Pembelajaran dalam kurikulum merdeka ini berbasis pada proyek dan studi kasus. Peserta didik mempelajari isu-isu yang ada di lingkungannya, kemudian membuat proyek untuk bisa memberikan solusi atas isu-isu tersebut. Ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Peserta didik bisa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ini yang menjadi kelebihan kurikulum merdeka, aktif dan relevan.
Karakteristik Kurikulum Merdeka
1. Pembelajaran berbasis proyek Pembelajaran pada kurikulum ini adalah pembelajaran berbasis proyek. Tujuannya adalah untuk memperkuat karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 2. Fokus pada materi esensial Kurikulum merdeka ini berfokus pada materi esensial. Ini membuat siswa bisa punya banyak waktu belajar secara kontekstual. Siswa jadi lebih banyak bernalar dan kreatif dalam proses pembelajaran. 3. Fokus pada materi esensial Guru bisa fleksibel melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan capaian belajar masing-masing muridnya. Guru juga bisa leluasa melakukan penyesuaian secara kontekstual dan berdasarkan muatan lokal.
Implementasi Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek memberikan kesempatan selama dua tahun ini kepada sekolah untuk mempelajari lebih lanjut tentang kurikulum merdeka. Penerapannya disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing-masing. Agar pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka berjalan baik, tentu pihak sekolah harus siap terlebih dahulu. Kesiapan yang harus ada di sekolah. 1. Kepala sekolah harus siap mengawal pelaksanaan kurikulum merdeka ini, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. 2. Guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan kesempatan peserta didiknya untuk belajar sesuai minat dan bakatnya. Guru bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membuat rencana belajarnya sendiri. Dalam kurikulum merdeka, setiap peserta didik bebas belajar sesuai minat dan bakatnya. Jadi, merekalah yang membuat rencana belajar. 3. Berikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk memilih metode belajarnya. Peserta didik juga diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri. Jangan lupa untuk memfasilitasi metode belajar setiap peserta didik sesuai fase belajarnya. Lakukan pembelajaran yang sesuai dengan capaian hasil belajar masing-masing peserta didik. 4. Di akhir periode pembelajaran, ajak peserta didik membuat proyek. Lakukan pembelajaran berbasis proyek. Dorong peserta didik untuk membuat proyek dari isu-isu yang ada disekitarnya dan berdasarkan apa yang telah dipelajari selama proses pembelajaran. 5. Lakukan refleksi setiap selesai pembelajaran. Refleksi belajar adalah bagian penting dalam kurikulum merdeka ini. Melalui refleksi belajar ini, peserta didik akan tahu sejauh mana kemampuannya. Peserta didik akan tahu kemampuan apa yang bisa dipertahankan. Dan kemampuan apa yang belum dikuasai. Refleksi bisa menjadi acuan untuk pembelajaran berikutnya. Agar, pada proses pembelajaran berikutnya, peserta didik bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Menerapkan Pembelajaran Efektif Pembelajaran akan efektif jika proses untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan waktu tepat. Merancang proses belajar efektif perlu dikuasai penuh oleh guru. Pembelajaran yang efektif merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proses pembelajaran. mewujudkan proses pembelajaran efektif perlu menjadi perhatian guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Pada prinsipnya pembelajaran yang efektif memiliki 2 komponen utama, yaitu waktu belajar aktif dan pembelajaran berkualitas. 1. Waktu belajar aktif Belajar dapat menimbulkan kejenuhan, apabila pengaturan waktunya tidak sesuai. Waktu belajar siswa yang efektif penting untuk diketahui oleh guru. Fungsinya tentu saja supaya guru dapat merancang strategi belajar yang sesuai dengan karakter siswa. Setiap siswa, sebenarnya sudah memiliki waktu belajarnya masing-masing. Selain itu, siswa memiliki ketahanan belajar dan kapasitas menampung informasi yang berbeda beda. Salah satu kunci untuk dapat menghasilkan suatu proses pembelajaran yang efektif adalah keterampilan guru dalam membuat jadwal Pelajaran dan menyinkronkannya dengan waktu belajar siswa. Mengatur jadwal belajar bagi siswa mungkin terlihat mudah dan sederhana. Namun dalam prakteknya, guru akan menghadapi beberapa tantangan. Guru seringnya sulit dalam untuk melatih siswa supaya mampu membagi antara waktu belajar dengan waktu bermain bagi siswa. Salah satu strategi yang harus dikerjakan oleh guru adalah a) meminta anak membuat buku harian; b) menyusun target belajar; dan c) menentukan strategi belajar yang tepat. Supaya lebih jelas, berikut uraian tentang strategi mengatur waktu belajar. a) Membuat Buku Harian Guru dan siswa perlu disadarkan pentingnya membuat buku harian. Dengan memiliki buku harian siswa akan dapat menyiapkan diri sesuai dengan agenda yang telah dibuatnya. Disini diharapkan siswa tidak menghabiskan waktunya hanya untuk bermain. Dengan memiliki agenda, siswa akan belajar bertanggungjawab. Sementara guru merupakan model bagi siswa tentang bagaimana mengisi buku harian bagi siswa. b) Menyusun Target Pembelajaran Selanjutnya dalam cara mengatur waktu siswa belajar supaya efektif adalah dengan memberikan target belajar yang akan dicapai. Dalam kurikulum Merdeka belajar, guru sebaiknya menyampaikan capaian belajar. Hal ini secara berangsur akan memberikan target bagi siswa selama belajar. Dan Ketika siswa sudah terampil, mereka akan mampu menghitung waktu kebutuhan belajar terhadap pencapaian suatu target. Baik saat belajar mandiri, berkelompok ataupun di dalam kelas. c) Menentukan strategi Pembelajaran Membuat jadwal harian belajar beserta target yang ingin dicapai sudah terjadi. Langkah berikutnya adalah menentukan strategi belajar yang sesuai. Ada banyak strategi belajar, misal menggunakan teknik mind mapping Pomodoro, menghafal, drill atau metode belajar lainnya yang sesuai dengan karakter siswa. Pada saat mereka sudh terampil memilih strategi belajar, maka anak diharapkan juga akan mampu menyesuaikan strategi belajar yang diterapkan oleh guru saat berada dalam kelas. 2. Pembelajaran Berkualitas Pembelajaran yang berkualitas adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang dengan baik dan efektif untuk mencapai tujuan. Pembelajaran berkualitas dapat dihasilkan karena terdapat kombinasi komponen komponen penunjang dalam sebuah proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa literasi baik dari buku rujukan maupun artikel, diketahui terdapat banyak sekali komponen supaya pembelajaran berkualitas dapat terwujud. Namun, pada tulisan ini, pengembang rumuskan menjadi 11 komponen utama supaya proses belajar menjadi berkualitas. Ke 11 komponen tersebut pengembang deskripsikan seperti a) kurikulum terstruktur, b) tujuan pembelajaran yang jelas, c) strategi pembelajaran bervariatif, d) diversifikasi sumber belajar, e) interaksi dan kolaborasi, f) penggunaan teknologi, g) umpan balik konstruktif, h) penilaian autentik, i) diferensiasi, j) pengembangan keterampilan abad 21, k) lingkungan sekolah aman. Penutup Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, perlu diakui bahwa pendekatan ini menuntut perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah atau kurikulum yang telah dirancang, tetapi juga pada kesiapan dan komitmen semua pihak terkait, terutama sekolah, kepala sekolah, dan guru. Berikut adalah beberapa poin penutup yang dapat diambil dari pembahasan di atas: 1. Kesiapan Pihak Sekolah
yang matang dari pihak sekolah. Kepala sekolah memiliki peran kunci dalam memastikan semua tahapan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, diawasi dan dievaluasi secara efektif. Keterlibatan guru sebagai fasilitator menjadi kunci utama dalam memastikan peserta didik dapat belajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Diperlukan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka. 2. Fleksibilitas dalam Pembelajaran
Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas dalam
memilih perangkat dan media pembelajaran. Guru perlu mendapatkan kebebasan untuk berinovasi sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih metode dan sumber belajar mereka sendiri dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. 3. Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu
karakteristik utama Kurikulum Merdeka. Guru perlu mendorong peserta didik untuk aktif terlibat dalam proyek-proyek yang relevan dengan isu-isu di sekitar mereka. Proyek-proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana penerapan konsep pembelajaran, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah di lingkungan sekitar. 4. Waktu Belajar Aktif dan Pembelajaran Berkualitas
Guru memiliki peran penting dalam mengatur waktu
belajar peserta didik agar efektif. Pemahaman terhadap waktu belajar aktif dan pemilihan strategi pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan kombinasi berbagai komponen, termasuk tujuan pembelajaran yang jelas, strategi pembelajaran yang bervariatif, diversifikasi sumber belajar, interaksi dan kolaborasi, penggunaan teknologi, umpan balik konstruktif, penilaian autentik, diferensiasi, pengembangan keterampilan abad 21, dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Dengan komitmen dan kerjasama yang baik antara sekolah, guru, dan pemerintah, implementasi Kurikulum Merdeka dapat menjadi langkah signifikan dalam menciptakan pembelajaran yang lebih relevan, bermakna, dan mendukung perkembangan potensi unik setiap peserta didik. Referensi Buku Rujukan Punaji Setyosari, Haji. 2020. Desain Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wena, Made. 2018. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Artikel Hasil Penelitian
Bistari Basuni Yusuf. 2018. Konsep dan Indikator Pembelajaran Efektif. Pontianak: Universitas Pontianak. Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, volume 1 no 2. Sanchia Janita Prameswari. 2018. The Development of the Effective Learning Environment by Creating an Effective Teaching in the Classroom. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Indonesian Journal of Informatics Education, volume 1, no 1. Punaji Setyosari. 2014. Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. Malang: Universitas Malang. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1.