Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

KURIKULUM dan BAHAN BELAJAR TK

Nama : Herawati Dai Ola


Nim : 859247613
UPBJJ UT : Kupang
Program Studi : S1 PG PAUD
1. komponen-komponen kurikulum pembentuk pembelajaran yang berkualitas yaitu:
a. Komponen Tujuan
Tujuan kurikulum pada hakikatnya adalah rumusan tujuan dari setiap program
pendidikan yang akan diberikan dan harus dicapai oleh siswa. Mengingat
kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan maka tujuan
kurikulum pada setiap program pendidikan harus merupakan penjabaran dari
tujuan pendidikan nasional.
b. Komponen isi/materi
Isi kurikulum pada dasarnya adalah bahan atau materi yang disusun untuk
diberikan kepada siswa, agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sebagai
bahan kegiatan belajar bagi siswa, berkenaan dengan pengetahuan ilmiah dan
bentuk pengalaman belajar lain yang disusun dengan memperhatikan tingkat
kesesuaian dengan berbagai aspek, seperti jenis dan jenjang pendidikan,
tingkat perkembangan dan kebutuhan anak, perkembangan dan tuntutan
masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Komponen kegiatan
Komponen kegiatan memberi petunjuk bagaimana kurikulum dilaksanakan.
Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa kurikulum sebagai program
pendidikan masih dalam taraf rencana atau harapan yang harus diwujudkan
dalam bentuk kegiatan nyata di sekolah.
d. Kurikulum evaluasi
Komponen keempat dari sistem kurikulum adalah evaluasi yaitu alat untuk
mengukur dan menilai program pendidikan. Dengan kata lain evaluasi
kurikulum dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efisiensi, efektivitas, dan relevansi serta
produktivitas program dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Ciri kurikulum berkualitas sesuai dengan era masa kini yaitu :
a. Memiliki tujuan yang jelas
Memiliki tujuan yang jelas yaitu berorientasi pada peserta didik, maka tujuan
yang digariskan dalam kurikulum merdeka melalui pembelajaran
berdiferensiasi adalah menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran
yang mempunyai keunikan. Maka pembelajaran harus dirancang dengan
memperhatikan keunikan peserta didik agar mereka dapat mengembangkan
kreativitasnya dan mengenai potensi diri sejak.
b. Mampu membawa peserta didik pada pengertian dan pendalaman tentang
materi pembelajaran yang dibahas.
Tujuan penting yang perlu dipahami guru adalah tentang peran yang harus
dimainkan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Peran guru dalam menggelar
aksi pembelajaran harus diubah dari langkah instruktif menjadi kolaboratif dan
partisipatif, sebab merancang pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif
membutuhkan keterbukaan wawasan seperti pribadi guru dalam menjalankan
tugas profesinya melayani pembelajaran peserta didik dengan materi
pembelajaran yang menekankan pada pengertian dan pendalaman tentang
materi pelajaran yang dibahas.
c. Terlibatnya peserta didik dalam proses pembelajaran
Ciri kualitas berikutnya adalah terlibatnya peserta didik dalam proses
pembelajaran. Secara proses kurikulum Sebelumnya juga merekomendasikan
agar pembelajaran dapat melibatkan peserta didik. Makan secara khusus pada
kurikulum 2013 merekomendasikan project Based Learning, problem Based
learning, discovery learning dan inquiry learning. 4 rekomendasi kurikulum
2013 tersebut memposisikan peserta didik terlibat/berpartisipasi dalam
pembelajaran. Terkait dengan hal ini maka penerapan aneka model
pendekatan, metode maupun media pembelajaran menjadi kata kunci
keberhasilan dalam mencapai kualitas pembelajaran yang ditandai dengan
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
d. Bersifat teaching up ( tidak satupun peserta didik berhenti dalam proses
pembelajaran).
Adapun tuntutan kualitas kurikulum dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu
adanya jaminan guru bahwa tidak satupun peserta didik yang berhenti
(tertinggal) dalam proses pembelajaran. Kondisi demikian disebut dengan
teaching up. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru dituntut menuntaskan
semua peserta didiknya melalui bimbingan dan pendampingan secara
personal. Inilah yang menjadi karakteristik spesial pembelajaran
berdiferensiasi, maka konsep kualitas kurikulum juga ditandai dengan
tuntasnya semua peserta didik dalam proses pembelajaran.
e. Menantang semua peserta didik
Pembelajaran yang menantang dapat dilakukan untuk mengembangkan
berpikir kreatif dan berpikir kritis. Berpikir kreatif peserta didik bisa dilatih
dengan kreatif problem solving. Berpikir kritis peserta didik dapat dilakukan
dengan penerapan problem based learning dan project based learning. Dalam
proses pembelajaran yang menantang peserta didik diberikan sungguhan
masalah yang perlu dibahas oleh peserta didik baik secara personal maupun
kelompok. Peran guru untuk menyangga lima ciri tersebut terletak pada
motivasi dan perubahan pola pikir guru terhadap dinamika pendidikan yang
terus bergulir.
3. Dalam penerapan perolehannya karakteristik dan persyaratan penerapan kurikulum
2013 yaitu:
1. Membangun tim pendidik yang kompak dan memiliki satu pemahaman sama.
Untuk hal ini kepala PAUD menjadi pimpinan tim dalam menuju pencapaian visi
misi satuan PAUD.
2. Kepala satuan PAUD dituntut memahami kurikulum lebih dalam dibanding
pendidik untuk membangun suasana belajar yang berkualitas tinggi. Kepala satuan
PAUD membutuhkan pelatihan kurikulum di samping pelatihan perencanaan
untuk perbaikan sekolah kepemimpinan administratif, kemampuan organisasi,
lingkungan sekolah dan iklim, komunikasi, hubungan masyarakat, dan
pengembangan profesional.
3. Kepala satuan PAUD beserta guru harus memastikan bahwa yang dipelajari anak
bukan hanya dasar membaca, menulis, matematika, mendengarkan dan
keterampilan berbicara tetapi juga menguraikan kemampuan berpikir dan kualitas
pribadi yang semua butuhkan untuk mencapai keberhasilan pendidikan lebih
lanjut.
4. Kurikulum disusun berdasar pada standar PAUD. Kurikulum berbasis standar
tidak hanya mencakup tujuan, dan sasaran standar, tetapi segala sesuatu yang
dilakukan untuk memungkinkan pencapaian hasil sesuai dengan standar.
5. Kepala satuan PAUD harus berkolaborasi dengan orang tua, anggota masyarakat
dan semua pemilik kepentingan (stakeholder) untuk berbagi keahlian, pendapat,
dan bantuan mereka dalam menciptakan kurikulum berdasarkan standar yang
tinggi untuk belajar anak.

Anda mungkin juga menyukai