PENDIDIKAN KARAKTER
DOSEN PENGAMPU : Dr. H. Wakhudin, M.Pd.
TEGUH RAHARJO
222011090
KELAS C
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2022
JAWABAN NOMOR 1
Kurikulum Merdeka hadir menjadi alat yang mampu memperkuat karakter para siswa pasca
pandemic covid-19. Dengan Kurikulum Merdeka guru tidak hanya dituntut membawa arah pembelajaran
di kelas menjadi bermakna, efektif, dan menyenangkan saja, tetapi juga didorong untuk terus menggali
potensi dirinya agar berkarakter dengan baik. Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, sama halnya
dengan kurikulum sebelumnya ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu perencanaa, pelaksanaan
dan evaluasi. Berikut paparannya:
1. Tahap perencanaan
Hal pertama yang penting dalam kegiatan pembelajaran dalah
sebuah perencanaan. Dengan perencanaan pembelajaran berarti
memproyeksikan dari sesuatu yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan perencanaan pembelajaran penting dilakukan
oleh guru untuk mengkoordinasikan berbagai komponen dalam kegiatan
pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran berbasis karakter dapat diartikan
sebagai penyusunan rencana pembelajaran dengan mengedepankan aspek
sikap, perilaku, serta karakter yang terinternalisasi dalam diri peserta didik
selain ranah kognitif.
Dalam implementasi kurikulum Merdeka, tahapan perencanaan ada
beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu:
a. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk
setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran memuat
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan
peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.
Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek
kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama,
yaitu kompetensi dan lingkup materi.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase
pembelajaran. Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP
yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat
panduan untuk penyusunan perangkat ajar.
(https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id)
b. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai
rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait
latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta
didik, dan informasi lain dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan pembelajaran.
c. Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan
perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran.
Modul ajar yang dikembangkan harus bersifat esensial; menarik,
bermakna, dan menantang; relevan dan kontekstual; dan
berkesinambungan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanan kegiatanpembelajaran dalam kurikulum merdeka,
setidaknya memuat 3 (tiga)hal yaitu:
a. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik
peserta didik.
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik.
Karena itu, pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan
pencapaian dan karakteristik peserta didik. Ruang lingkup materi
pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh pendidik di
kelas atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.
Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses pembelajaran,
menyesuaikan produk hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan
belajar.
b. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan
sumatif.
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat
lima prinsip asesmen yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama
adalah asesmen sebagai bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik
sebagai umpan balik. Yang kedua adalah asesmen dirancang dan
dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Ketiga, asesmen
dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable). Keempat laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana dan informatif. Terakhir, hasil asesmen
digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua.
c. Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan
yang melibatkan orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner; merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah;
menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan
mudah dipahami oleh semua pihak.
Lebih rinci implementasi atau pelaksanaan pembelajaran berbasis
karakter dalam kegiatan belajar mengajar menurut panduan pendidikan
karakter dari Kemendiknas, agar kegiatan belajar dapat mengembangkan
karakter siswa, maka harus menenuhi prinsip atau kriteria yang
berorientasi pada 1) tujuan, 2) input, 3) aktivitas, 4) pengaturan, 5) peran
guru dan 6) peran siswa. Dengan demikian maka dalam perencanaan
pembelajaran berkarakter harus memperhatikan perbedaan peserta didik
(jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi, latar
belakang dan lainnya), mendorong partisipasi aktif peserta didik,
memberikan umpan balik, adanya keterkaitan dan keterpaduan serta
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kegiatan pembelajaran (Gunawan, 2012:230) dari tahap kegiatan
pendahuluan, inti (eksplorasi,elaborasi, konfirmasi), dan penutup, dipilih
dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai karakter
yang ditargetkan. Perilaku guru sepanjang proses pembelajaran juga
model pelaksanaan nilai-nilai bagi peserta didik.
a. Kegiatan Pendahuluan/Pembukaan.
Kegiatan pendahuluan dalam proses belajar mengajar terdiri
dari: 1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran; 2) Mengajukan pertanyaaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari; 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai; 4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai modul ajar.
Contoh nilai-nilai yang ditanamkan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan pendahuluan diantaranya guru datang
tepat waktu maka nilai yang ditanamkan adalah disiplin, berdoa
sebelum membuka pelajaran, maka nilai yang ditanamkan adalah
religius, guru mengecek kehadiran siswa maka nilai yang ditanamkan
adalah disiplin, dll.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran terbagi atas tiga tahap yaitu
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa pada tahap eksplorasi peserta didik difasilitasi
untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan
mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa.
Pada tahap elaborasi, peserta didik diberi peluang untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut
melalui sumber-sumber dan kegiatankegiatan pembelajaran lainnya
sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih
luas dan dalam. Pada tahap konfirmasi, peserta didik memperoleh
umpan balik atas kebenaran dan kelayakan dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa.
c. Kegiatan Penutup
Untuk kegiatan penutup, tahapan kegiatan yang dilakukan
antara lain guru bersama dengan peserta didik dan atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Pada tahap ini maka nilai
yang ditanamkan adalah mandiri, kerjasama, kritis dan logis.
Kemudian guru melakukan penialaian dan atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
maka nilai yang ditanamkan adalah jujur, mengetahui kelebihan dan
kekurangan. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajran, maka nilai yang ditanamkan adalah saling
menghargai, percaya diri, santun, kritis, dan logis.
Dilanjutkan dengan guru merencanakan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedial, program pengayaan, layanan
konseling, dan atau memberikan tugas individual atau kelompok
sesuai dengan hasil belajar, serta menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Dari rangkaian kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pendahuluan
atau pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dapat disimpulkan
bahwa nilai-nilai yang ditanamkan pada proses kegiatan pembelajaran
tersebut antara lain adalah disiplin, santun, peduli, religius, mandiri,
berfikir logis, kreatif, kerjasama, kerja keras, saling menghargai, peduli
lingkungan, percaya diri, tanggung jawab, memahami kelebihan dan
kekurangan diri sendiri, cinta ilmu, kritis,dan jujur.