Anda di halaman 1dari 3

Culturally Relevant Teaching atau CRT didefinisikan sebagai sebuah pedagogi yang memberdayakan

peserta didik secara intelektual, sosial, emosional, dan politik dengan menggunakan referensi
budaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Guru membangun jembatan dari
pengalaman-pengalaman peserta didik ke dalam pembelajaran kelas. Ada tiga elemen Culturally
Relevant Teaching (CRT) yaitu keberhasilan akademik, kompetensi budaya, dan kesadaran kritis.
Implementasi Culturally Relevant Teaching (CRT) di Lingkungan Kelas akan menjadi efektif di apabila
guru dapat membangun kesadaran budaya yang didapat dari pengalaman peserta didik.

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen merupakan 2 aktivitas yang saling
berkaitan dan tidak bisa di pisahkan.  Guru dapat menggunakan hasil asessmen untuk
merencanakan pembelajaran, mengidentifikasi berbagai kebutuhan yang diperlukan peserta didik
selama proses pembelajaran, dan mengajarkan kembali materi pelajaran yang belum didapatkan
peserta didik. Hasil asessmen juga dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Asessmen harus disusun secara runtut dan sistematis supaya berpengaruh terhadap
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik.

Capaian pembelajaran berisi tentang beberapa kompetensi dan cakupan materi yang disusun secara
komprehensif dan harus dikuasai oleh siswa  Analisis capaian pembelajaran dimaksudkan untuk
menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. untuk menyusun rencana
pembelajaran, jabaran kompetensi pada capaian pembelajaran perlu dipetakan ke dalam tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Peta kompetensi tersebut digunakan sebagai acuan
untuk mengembangkan perangkat ajar.

Asesmen diagnostik digunakan guru sebagai evaluasi awal atau pra-evaluasi terhadap kemampuan
atau kompetensi awal peserta didik dalam mengetahui sejauh mana peserta didik telah memiliki
pengetahuan terhadap materi yang akan dipelajari. Dengan menggunakan asesmen diagnostik guru
memiliki tujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik. Asesmen diagnostik terdiri
dari asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnostik kognitif. uru dapat mengetahui
kemmapuan peserta didik dan merefleksi secara langsung pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran. AKM juga bisa laksanakan secara semi-daring dan AKM digunakan untuk
memahami berbagai macam teknologi.

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta
asesmen yang dibutuhkan. Pengembangan modul ajar harus memenuhi kriteria yaitu (1)
Esensial merupakan pemahaman konsep, (2) Menarik, bermakna, dan menantang, (3)
Relevan dan kontekstual; artinya berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai
dengan konteks waktu dan tempat peserta didik berada, (4) Berkesinambungan, ada
keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan belajar peserta didik. Guru
harus memperhatikan unsur-unsur modul yaitu adanya tujuan, uraian materi, tugas latihan,
rangkuman dan asesmen/uji kompetensi dalam pembuatan modul. Komponen dalam modul
ajar dapat ditentukan oleh guru sesuai dengan kebutuhan.

guru tidak perlu mempersiapkan modul ajar yang berbeda untuk setiap materi, tetapi guru hanya
cukup mempersiapkan satu modul ajar saja, dan modul ajar terebut perlu dilengkapi dengan
petunjuk penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik peserta didik. Langkah
menyesuaikan pembelajaran dapat dilakukan oleh guru terkait pada aspek-aspek seperti: 1.
Penyesuaian ruang lingkup materi pembelajaran 2. Penyesuaian proses pembelajaran 3.
Penyesuaian produk hasil belajar 4. Penyesuaian lingkungan belajar

Dalam menyesuaikan proses pembelajaran, guru tidak harus membuat atau


menyiapkan beberapa modul ajar yang berbeda untuk menyesuaikan tahap capaian
dan karakteristik peserta didik. Guru hanya membuat satu modul ajar,tetapi
dilengkapi dengan petunjuk penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik
peserta didik. Kemudian langkah berikutnya dalam  menyesuaikan pembelajaran
dapat dilakukan oleh guru terkait pada aspek-aspek seperti (1). Penyesuaian ruang
lingkup materi pembelajaran; Ruang lingkup materi pembelajaran merupakan apa
yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh
peserta didik di kelas (2) Penyesuaian proses pembelajaran; Keterlibatan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran bermakna terkait materi yang dipelajari untuk
memperkaya pengalaman belajarnya. (3) Penyesuaian produk hasil belajar;
Bertujuan peserta didik mampu menunjukkan pemahaman dan penerapannya,
memperlihatkan kepemilikan akan produknya, merasa termotivasi, serta
bertanggung jawab dengan produk yang dibuat. (4) Penyesuaian lingkungan
belajar; Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik.
Tujuannya untuk memberikan dukungan untuk keleluasaan, kenyamanan dan
keamanan belajar bagi peserta didik dari segi fisik dan psikis.

Asesmen adalah upaya untuk mengumpulkan dan mengolah informasi dalam


mengidentifikasi kebutuhan belajar, perkembangan dan capaian atau hasil belajar peserta
didik. Ada 3 jenis yaitu asesmen berdasarkan fungsinya yaitu sebagai proses pembelajaran
(assessment as learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning) dan
asesmen hasil belajar (assessment of learning). Pada pembelajaran paradigma baru, guru
atau pendidik diharapkan lebih memfokuskan pada asesmen formatif dibandingkan
sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran
yang berkelanjutan. Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri

1. didik dalam proses pembelajaran projek sehingga dukungan yang memadai


dapat diberikan.
2. Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai