a. Tujuan kurikulum
Suatu kurikulum tidak dapat terbentuk atau tidak dapat dikembangkan tanpa
adanya tujuan khusus sebagai hasil yang diharapkan. Dengan adanya tujuan,
maka akan memudahkan para pengemang kurikulum dalam menentukan nilai-
nilai apa saja yang harus ada dalam kurikulum tersebut.
Tujuan kurikulum pada hakikatnya adalah tujuan dari setiap program pendidikan
yang akan diberikan kepada anak didik. Mengingat kurikulum adalah alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, maka tujuan kurikulum harus dijabarkan dari tujuan
umum pendidikan.
b. Isi Kurikulum
Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman
belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik
yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang biasanya
tergambarkan pada isi setiap mta pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan
kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan. Isi kurikulum berkenaan dengan pengetahuan
ilmiah dan pengalaman belajar yang harus diberikan kepada siswa untuk dapat
mencapai tujuan pendidikan. Dalam menentukan isi kurikulum baik yang
berkenaan dengan pengetahuan ilmiah maupun pengalaman belajar disesuaikan
dengan tingkat dan jenjang pendidikan.
c. Isi Kurikulum
Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
Artinya, sejalan dengan tahap perkembangan anak.Isi kurikulum harus
mencerminkan kenyataan sosial, artinya sesuai dengan tuntutan hidup nyata
dalam masyarakat. Isi kurikulum dapat mencapai tujuan yang komprehensif,
artinya mengandung aspek intelektual, moral, sosial secara seimban.Isi kurikulum
harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji, artinya tidak cepat lapuk
hanya karena perubahan tuntutan hidup sehari-hari.Isi kurikulum mengandung
bahan pelajaran yang jelas, teori, prinsip, konsep yang terdapat di dalamnya
bukan hanyaa sekadar informasi faktual. Isi kurikulum harus dapat menunjang
tercapainya tujuan pendidikan. Isi kurikulum disusun dalam bentuk program
pendidikan yang nantinya dijabarkan dan dilaksanakan melalui proses
pengajaran/pengalaman belajar anak didik. Sesuai dengan makan yang
terkandung dalam pengertian kurikulum maka isi kurikulum bukan hanya
pengetahuan ilmiah yang terorganisasikan dalam bentuk mata pelajaran/bidang
studi saja tetapi juga kegiatan dan pengalaman yang diberikan kepada akan
didik/siswa sebagai bagian yang integral dari proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah.
d. Metode
Guru merupakan tokoh sentral di dalam proses pembelajaran dan dipandang
sebagai pusat informasi dan pengetahuan. Sedangkan peserta didik hanya
dianggap sebagai obyek yang secara pasif menerima sejumlah informasi dari
guru.Metode dan teknik pembelajaran yang digunakan pada umumnya bersifat
penyajian (ekspositorik) secara massal, seperti ceramah atau seminar.Selain itu,
pembelajaran cenderung lebih bersifattekstual.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada guru tersebut mendapat reaksi dari
kalangan progresivisme. Menurut kalangan progresivisme, yang seharusnya aktif
dalam suatu proses pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Peserta didik
secara aktif menentukan materi dan tujuan belajarnya sesuai dengan minat dan
kebutuhannya, sekaligus menentukan bagaimana cara-cara yang paling sesuai
untuk memperoleh materi dan mencapai tujuan belajarnya. Pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik mendapat dukungan dari kalangan rekonstruktivisme
yang menekankan pentingnya proses pembelajaran melalui dinamika
kelompok.Pembelajaran cenderung bersifatkontekstual, metode dan teknik
pembelajaran yang digunakan tidak lagi dalam bentuk penyajian dari guru tetapi
lebih bersifat individual, langsung, dan memanfaatkan proses dinamika kelompok
(kooperatif), seperti : pembelajaran moduler, obeservasi, simulasi atau role
playing, diskusi, dan sejenisnya.
5. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelornpok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompeten. dasar,
materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran stanaai kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran. kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
3. Standar Isi menjawab pertanyaan “apa yang harus dialami peserta didik
agar mencapai kompetensi lulusan?. Jelaskan!
Pembahasan :
Standar Isi menjawab pertanyaan “apa yang harus dialami peserta didik agar
mencapai kompetensi lulusan?” Esensi dari Standar Isi adalah materi ajar dan
beban belajar siswa. Mengacu pada SKL, maka materi ajar dikelompokkan SBB:
a. Kelompok Pendidikan Agama yang mengembangkan kecerdasan spiritual
sebagai potensi hati
b. Kelompok Pendidikan Kewarganegaraan yang mengembangkan kecerdasan
rasa cinta tanah air, rasa menghargai norma-norma berbangsa dan
bernegara.
c. Kelompok Pendidikan Ilmu Pengetahuan yang mengembangkan potensi
akal meliputi Bahasa, matematika, IPA, IPS, serta Tenologi Informasi dan
Komunikasi (multi kecerdasan)
d. Kelompok Pendidikan Seni Budaya yang mengembangkan kecerdasan
emosi mengenai keindahan dan keharmonisan.
e. Kelompok pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan yang
mengembangkan kecerdasan bodily kinesthetic.
Standar Proses menjawab pertanyaan “Bagaimana peserta didik melakukan kegiatan untuk memperoleh
pengalaman belajar yang menumbuhkan kompetensi?” Esensi dari Standar Proses adalah meramu
pengetahuan baru menjadi bahan ajar sehingga ada keterkaitan dengan pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik.
Jika ketiga unsure tersebut harmonis, maka akan jadi proses belajar yang “…..interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.