Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ratna Dewi

NIM : 201302113

Kelas : D

TEKHNOLOGI PENDIDIKAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Konsep dan Landasan Tekhnogi Pembelajaran

1. Pengertian kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa latin “currere” yang berarti lapangan perlombaan
lari. Sedangkan pengertian dari kurikulum pendidikan adalah semua proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinui
terhadap situasi belajar mengajar di sekolah.
Selain itu, ada beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli :
a. Kurikulum adalah sebuah perencanaan untuk memperbaiki seperangkat pembelajaran
untuk seseorang agar menjadi terdidik (J. Galen Saylor).
b. Kurikulum dalam program pendidikan dibagi menjadi empat elemen, yaitu program
belajar, program pengalaman, program pelayanan, dan kurikulum tersembunyi (Albert
Oliven).
c. Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun
secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk mendapatkan ijazah.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendirian, tidak ada aspek-aspek kurikulum
yang harus direncanakan jauh sebelum situasi belajarberlangsung.
Berikut pendapat dari beberapa ahli :
a) Kurikulum seharusnya direncanakan secara terperinci oleh “expert” dalam bentuk mata
pelajaran.
b) Kurikulum direncakan secara terperinci dimuka oleh panitia yang terdiri dari guruguru
dalam bentuk kumpulan-kumpulan mata pelajaran.
c) Kurikulum direncanakan dalan garis besar yang luas oleh panitia yang terdiri dari
guruguru dalam bentuk pedoman kerja. Perincian ini dilakukan oleh guru berdasarkan
yang dibutuhkan oleh murid.
d) Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu saak akan belajar, tanpa
perencaan terlebih dahulu.
(administrasi Kurikulum, Padang 2020 Riska, S. A., & Afriansyah, H. (2019). Administrasi
Kurikulum.
2. Komponem Kurikulum
Terdapat lima komponen yang harus diperhatikan di dalam kurikulum:
1) tujun,
2) materi,
3) startegi dan model,
4) media, dan
5) evaluasi.
Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam subbab berikut:
1. Tujuan Pembelajaran Mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia, hampir di
setiap negara telah mewajibkan para penduduknya untuk mengikuti kegiatan
pendidikan. Pendidikan yang dijalankan hendaknya menyesuaikan dengan falsafah
negara serta kondisi sosial-politik, ekonomi, dan lingkungan masingmasing
Tujuan-tujuan pendidikan mulai dari pendidikan nasional sampai dengan tujuan mata
pelajaran masih bersifat abstrak dan konseptual, Oleh karena itu perlu
dioperasionalkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk tujuan pembelajaran,
yakni tujuan pendidikan yang lebih operasioanal yang hendak dicapai dari setiap
kegiatan pembelajaran dari setiap mata pelajaran.
2. Materi dalam kurikulum 2013 dijabarkan berdasarkan standar isi kurikulum 2013 yang
diatur dalam Permendikbud nomor 64 tahun 2013. Dalam usaha mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap satuan dan jenjang
pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa
Tingkat Kompetensi.
3. Strategi dan model
Teori pendidikan yang melandasi pengembangan kurikulum terdapat perbedaan
dalam menentukan tujuan dan materi pembelajaran, hal ini tentunya memiliki
konsekuensi pula terhadap strtegi pembelajaran yang hendak dikembangkan.
Dalam Permendikbud Nomor 59 tahun 2014, ada beberapa model pembelajaran
yang dapat digunakan dalam implementasi kurikulum 2013. Di antaranya:
a. Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction diartikan dengan Instruksi
Langsung dikenal juga dengan active learning atau ada juga yang menamakan
whole-class teaching
b. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning mencakup suatu kelompok
kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah
masalah, menyelesakan suatu tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk
mencapai tujuan bersama lainnya.
c. Model Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran kontekstual merupakan konsep
belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
4. Media
Pembelajaran Sebagai Alat Penunjang Pembelajaran Kata media berasal dari
bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Secara bahasa memiliki arti perantara atau pengantar. Sedangkan secara istilah media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung
dengan optimal.
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau yang mengandung maksud-maksud
pengajaran.
5. Evaluasi Sebagai Instrumen Pengukur Hasil
Pembelajaran Berbagai metode dan instrument baik formal maupun nonformal di
gunakan dalam penilain untuk mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan
menyangkut semua perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
(Rohman, Miftahur. "Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah dalam Perspektif Kurikulum
2013." An Nabighoh: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Arab 20.02 (2018): 222-246.)

3. Fungsi kurikulum
Menurut Ali Mudhofir Fungsi kurikulum secara singkat di uraikan sebagai berikut :(Ali
Mudhofir, 2012: 4)
a) Fungsi Kurikulum sebagai Alat Mencapai Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan
merupakan sasaran akhir yang akan dicapai oleh praktik pendidikan. Di Indonesia tujuan
akhir pendidikan tertuang dalam UU SISDIKNAS dan GBHN.Pencapaian tujuan tersebut
dilakukan secara berjenjang dari tingkat paling bawah yakni tingkat pembelajaran yang
dilakukan guru di dalam kelas, jenjang lembaga, sampai pada jenjang Negara yang dikenal
dengan tujuan pendidikan nasional.
b) Fungsi Kurikulum bagi Siswa Bagi siswa dengan adanya kurikulum akan menjadi
pendorong berkembangnya potensi mereka baik potensi kognitif, afektif maupun
psikomotoriknya, karena dengan adanya kurikulum siswa akan mendapat seperangkat
pengetahuan dan pengalaman belajar yang kelak di kemudian hari akan dapat
dikembangkan seiring dengan perkembangan intelektual, emosional, spriritual, dan
sosialnya yang akan sangat berguna dalam hidupnya.
c) Fungsi Kurikulum bagi Guru Guru sebagai pekerja professional dituntut untuk mampu
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi hasil usahanya sendiri dengan sebaik-
baiknya. Oleh karena itu, maka kurikulum sangat bermanfaat bagi guru, karena akan
membantu mereka dalam merancang dan mengorganisasi kompetensi apa yang akan
dilatihkan, strategi dan metode apa yang akan dipilih, media dan sumber apa yang akan
digunakan.
d) Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah Kepala sekolah berperan sebagai administraror,
supervisior, dan dinamisator bagi semua warga sekolah/madrasah yang
dipimpinnya.Kurikulum bagi kepala sekolah memiliki arti yang sangat strategis.

(ACHRUH, Andi. Komponen dan model pengembangan kurikulum. Inspiratif Pendidikan, 2019, 8.1:
1-9.)

4. Azas kurikulum
Sebagai landasan dalam merancang suatu kurikulum ada bebrapa aspek yang perlu
dipertimbangkan. Aspek ini berfungsi sebagai azas yang menjadi tumpuan dan pedoman
dalam pembuatan kurikulum.
a. Azas Agama Pada hakekatnya agama adalah kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
b. b. Azas Filosofis Berfilsafat adalah berpikir tentang sesuatu dengan mendalam dan
sungguh-sungguh.
c. Azas Psikologis Al-Syaibany menjelaskan bahwa menjelaskan psikologi sangat
menentukan dalam penyusunan kurikulum pendidikan Islam, karena dengannya para
pendidik dapat mengetahui tahap perkembangan (periodesasi) serta kematangan
peserta didik dapat menetukan kebutuhan, bakat, minat, emosi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan pesrta didik, serta menetukan bagaimana proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan.
d. Azas sosisl budaya
Pendidikan merupakan proses sosialisasi melalui interaksi sesama manusia menuju
terbentuknya manusia yang berbudaya. Kebudayaan merupakan manifestasi
kehidupan setiap orang dan setiap kelompok (masyarakat).
Enam macam nilai dasar dalam kebudayaan yaitu:
1. Nilai teori Hakikat penemuan kebenaran melalui berbagai metode
2. Nilai ekonomi Berhubungan dengan fungsi dan kegunaan dari berbagai benda
(materi) dalam memenuhi kebutuhan manusia.
3. Nilai estetika Berhubungan dengan keindahan dan segi-segi artistik yang
memberikan kenikmatan bagi manusia.
4. Nilai sosial Berorientasi kepada hubungan antar sesama manusia dengan
penekanan kepada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik Berpusat kepada peranan kekuasaan pemerintahan dan pengaruhnya
baik dalam kehidupan dalam masyarakat maupun dunia politik sendiri.
6. Nilai agama Penghayatan yang bersifat mistik dan transendental dalam usaha
manusia untuk dapat mengerti dan memberi arti bagi kehadirannya dimuka bumi.

Bainar, B. (2019). Pandangan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Kurikulum. Al-Mutharahah: Jurnal


Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan, 16(2), 271-293.
5. Teori belajar mengajar

1. Pengertian Belajar Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-


mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan
segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali
secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau
yang diajarkan oleh guru. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang
memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan
membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan
merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan
keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenal arti,
hakekat, dan tujuan keterampilan tersebut.1
WASESO, Hendri Purbo. Kurikulum 2013 dalam prespektif teori pembelajaran konstruktivis. TA'LIM:
Jurnal Studi Pendidikan Islam, 2018, 1.1: 59-72.

Anda mungkin juga menyukai