KELAS : PAI-A/201180028
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis istilah kurikulum berasal dari bahsa yunani yaitu curir yang artinya
“pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. istilah kurikulum berasal dari dunia
olah raga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani.
Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh seorang pelari dari garis start sampai
dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus
ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang
terlibat di dalamnya. Program tersebut berisi mata pelajaran mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu seperti SD/MI (Enam tahun),
SMP/MTs (Tiga tahun), SMA/SMK/MA (Tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian
secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.
Sekalipun pengertian ini tergolong tradisional, tetapi paling tidak orang bisa mengenal
dan mengetahui pengertian kurikulum yang pertama.
B. Dimensi-dimensi Kurikulum
a. Kurikulum sebagai suatu ide
b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis
c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan
d. Kurikulum sebagai hasil belajar
e. Kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu
f. Kurikulum sebagai suatu sistem
C. Fungsi dan Peranan Kurikulum
fungsi kurikulum dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut
a. Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum merupakan alat ntuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk
membentuk manusia seutuhnya sesuai visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional,
termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada di bawahnya.
b. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk mengatur dan
membimbing kegiatan sehari-hari di sekolah, baik kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler maupun kokurikuler.
c. Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan
Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah pertama, fungsi
kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan
memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan
penyesuaian kurikulum, kedua, fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah
tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka sekolah
tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil, baik mengenai
kemampuan akademik, kecakapan, atau keterampilan, kepribadian maupun hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
d. Fungsi kurikulum bagi guru
Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan, guru juga sebagai faktor kunci dalam
keberhasilan suatu kurikulum.
e. Fungsi kurikulum bagi pengawas (Supervisor)
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan,
atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah.
f. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Bagi masyarakat, kurikulu dapat memberikan pencerahan dan perluasan wawasan
pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan. Nekakyu jyrujykym, masyarakat
dapat mengetahui apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah
g. Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan
Instansi atau perusahaan ana pun yang mempergunakan tenaga kerja lulusan suatu
lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang bermutu tinggi dan
mampu berkompetisi agar dapat meningkatkan produktivitasnya
D. Hubungan Kurikulum Dengan Pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya mempunyai posisi yang sama. Kurikulum
merupakan sesuatu yang ideal, sedangkan pembelajaran merupkan realisasi dari
idealisme suatu gagasan.
A. Landasan Filosofis
Kata filsafat bserasal dari bahasa yunani kuno yaitu philosophia (philore = cinta, senang,
suka dan sophia = kebaikan atau kebenaran). Menurut asal katanya, filsafat berarti cinta
akan kebenaran. Orang yang berfilsafat adalah orang yang senang dengan kebenaran.
Dengan demikian, filsuf adalah orang yang cinta akan kebenaran, berusaha untuk
mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya, dan menciptakan sikap positif
terhadapnya. Filsuf juga mencari hakikat sesuatu, berusaha menghubungkan antara sebab
dan akibat serta melakukan penafsiran atas pengalaman-pengalaman manusia. Berpikir
filsafat berarti berpikir secara menyeluruh, sistematis, logis dan radikal.
B. Landasan Psikologis
a. Teori Belajar
b. Teori Disiplin Mental
c. Teori Behaviorisme
d. Teori Gestal
C. Landasan Sosiologis
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik hidup daam
kehidupan masyarakat. Asumsinya adalah peserta ddik berasal dari masyarakat, dididik
oleh masyarakat dan harus kembali ke masyarakat.
D. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi baru sesuai dengan
perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat individu.
A. Komponen Tujuan
Dalam kerangka dasar kurikulum, tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan
strategis, karena akan mengarahkan dan memengaruhi kompoen-komponen kurikulum
lainnya
B. Komponen Isi/Materi
Isi/materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaan yang
dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, isi
kurikulum itu dapat dikelompkkan menjadi tiga bagian, yaitu; logika, yaitu pengetahuan
tentang benar-salah, berdasarkan proses keiluan; etika, yaitu pengetahuan tentang baik-
buruk, nilai dan moral, dan; estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek yang ada
nilai seni.
C. Komponen Proses
Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran yaitu
upaya guru untuk membelajarkan peserta didik baik di sekolah melalui kegiatan tatap
muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan terstruktur dan mandiri.
D. Komponen Evaluasi
Untuk mengetahuai efektivitas kurikulum dan dalam upaya memperbaiki serta
menyempurnakan kurikulum, maka diperlukan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum
merupakan usaha yang sulit dan kompleks akrena banyak aspek yag harus dievaluasi,
banyak orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang harus diperhatikan.
E. Komponen Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku yang harus
disampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan. Organisasi kurikulum mempunyai dua dimensi pokok yiatu dimensi isi dan
dimensi pengalaman belajar.
A. Pengertian
Muatan lokal merupakan suatu program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran.
Implikasinya adalah muatan lokal harus disusun secara sistematis, logis dan terencana
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling menunjang dan saling memngaruhi.
B. Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Muatan Lokal
Tujuan muatan lokal adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki wawasan
yang luas dan mantap tentang kondisi lingkungan, keterampilan fungsional, sikap dan
nilai-nilai, serta meningkatkan kualitas sosial dan budaya daerahsesuai dengan
pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Fungsi utama muatan lokal adalah :
a. Fungsi penyesuaian, yaitu mengembangkan program-program yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan daerah serta mempersiapkan peserta didik agar dapat
menyesuaikan diri dan akrab dengan lingkungannya
b. Fungsi intregasi, yaitu pembentukan peserta didik menjadi pribadi-pribadi yang
integrasi dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kopetensi sosialnya sesuai
dengan karakteristik lingkungannya
c. Dan, fungsi perbedaan, yaitu memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
memilik materi muatan lokal sesuai dengan apa yang diinginkan, sesuai dengan
bakat, minat dan kkemampuannya sebagai pengakuan atas perbedaan individual
Pusat Kurikulum Balitbang Kemdiknas (2006) mengemukakan ruang lingkup muatan
lokal adalah sebagai berikut :
a. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah
Keadaan sesuatu adalah segala sesuatu yang berada di daerah tertentu yang
berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial-ekonomi dan lingkungan
sosial-budaya.
b. Lingkup isi atau jenis muatan lokal
Lingkup isi atau jenis muatan lokal dapat berupa : bahasa daerah, bahasa asing
(inggris, mandarin, arab, dll), kesenian daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap
perlu oleh daerah yang bersangkutan.
C. Landasan Yuridis-Formal
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah.
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab X Pasal 36 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 37 ayat (1), pasal 38 ayat (2).
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Pasal 13 ayat (1) huruf f.
d. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
e. Peraturan Materi Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.