Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Pengembangan Kurikulum di MI/SD


Pada hakikatnya terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan
landasan pengembangan kurikulum. Terdapat tiga aspek pokok yang menjadi landasan
atau dasar, tumpuan, fondasi dalam mengembangkan suatu kurikulum, yaitu :
a. Landasan Filosofis
Di dalam pengembangan kurikulum landasan filosofis merupakan faktor
yang sangat penting dalam menentukan sasaran proses pendidikan, arah dan tujuan.
Digunakan landasan ini untuk melaksanakan, memajukan dan mengembangkan
kurikulum sekolah atau madrasah. Plato menyebut filsafat sebagai ilmu yang
digunakan untuk mencari nilai-nilai sejati. Pertimbangan mendalam tentang masalah
yang dihadapi orang, termasuk masalah pendidikan, adalah subjek dari studi filsafat.
b. Landasan Psikologis
Melalui kurikulum diharapkan peserta didik mengembangkan pola perilaku
baru berupa keterampilan yang telah dimiliki dan akan diperolehnya di masa yang
akan datang. Kurikulum adalah upaya mengidentifikasi program pendidikan untuk
mengubah perilaku manusia, sedangkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia. Dengan demikian, dalam mengembangkan kurikulum, psikologi
harus digunakan sebagai pedoman untuk menentukan apa yang harus dicakup dan
bagaimana perilaku harus dikembangkan.1
c. Landasan Sosiologis
Landasan Sosiologis adalah kajian kurikulum yang mengkaji bagaimana
masyarakat, budaya, dan ilmu pengetahuan. Penentuan materi kurikulum sangat
dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut yang menjadi kerangka intinya. Bukan hanya
dari segi isi program tetapi juga dari segi pendekatan dan strategi pelaksanaannya,
kurikulum sebagai program atau rancangan pendidikan harus mampu menjawab
kebutuhan dan permasalahan masyarakat. Untuk memastikan bahwa apa yang
diajarkan kepada siswa bernilai dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, para
pelaksana kurikulum diharapkan untuk memperhatikan perubahan masyarakat2.

1
R. Masykur, Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, (Bandar Lampung: Aura, 2019), Hal. 44
2
Anda J, Landasan Kurikulum dan Pembelajaran,(Jabar:Confident, 2014), Hal, 269

1
d. Landasan Yuridis
Nilai-nilai asasi (fitrah) anak. Terdapat interaksi antar-individu, yaitu antara
peserta didik dengan pendidik dan antara peserta didik dengan orang-orang yang
lainnya dalam proses pendidikan. Manusia juga memiliki taraf psikologis yang lebih
tinggi dan memiliki akal sebagai titik pembeda antara keduanya dibanding dengan
binatang yang tidak memiliki taraf psikologis
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum di MI/SD
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada
dasarnya adalah aturan atau hukum yang kemudian menghidupkan kurikulum. Dalam
perkembangan kurikulum kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang dikembangkan
dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan menciptakan sendiri prinsi-prinsip baru.
a. Prinsip berorientasi pada tujuan
Ide ini menekankan bagaimana tujuan memberikan panduan untuk penciptaan
komponen kurikulum lainnya. Agar pelaksana kurikulum dapat menyesuaikan tujuan
kurikuler dengan tujuan lain yang lebih khusus dan praktis, maka harus dipahami
dengan jelas. Selain itu, kurikulum harus menyeluruh dan mencakup berbagai
komponen kognitif, emosional, dan psikomotor dari domain tujuan. 3
b. Prinsip kontinuitas
Sesuai asas kesinambungan, diperlukan kesinambungan, terutama dalam hal
materi dan kurikulum yang digunakan dalam berbagai jenis dan jenjang program
pendidikan. Prinsip ini juga sangat dibutuhkan bukan hanya untuk menjaga supaya
tidak terjadinya mengulang materi pelajaran yang nantinya program pengajaran tidak
efektif dan efisien, akan tetapi juga untuk keberhasilan peserta didik dalam
menguasai materi pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu.
c. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas menyangkut kebebasan siswa untuk memilih program
studi yang diinginkan. Siswa memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan
berdasarkan kebutuhan, minat, dan kemampuan. Guru harus diberikan keleluasaan,
terutama dalam membuat kegiatan pembelajaran, selama tidak menyimpang terlalu
jauh dari tujuan kurikulum yang telah ditetapkan. Kebebasan untuk menentukan
tujuan, memilih materi pelajaran yang bersangkutan, memilih taktik dan prosedur
yang dibuat dalam kegiatan pembelajaran, serta mengembangkan standar dan

3
R. Masykur, Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, (Bandar Lampung: Aura, 2019), Hal. 94-
98

2
pembenaran yang objektif untuk melakukan dan memberikan penilaian kepada siswa
adalah sesuatu yang harus diberikan kepada guru.
d. Prinsip integritas
Integritas adalah keterpaduan, oleh karena itu prinsip integrasi harus
digunakan dalam pembuatan kurikulum. Bersikeras bahwa kurikulum harus dibuat
dengan cara yang dapat membantu siswa menjadi manusia utuh yang terintegrasi.
Pembelajaran terpadu adalah suatu pengertian yang memungkinkan siswa aktif
menggali dan menemukan ide, konsep, dan prinsip secara holistik, bermakna, dan
nyata, baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran terpadu ini dapat
dipraktekkan dalam beberapa cara yang berbeda.
e. Prinsip Efisiensi
Prinsip efisiensi berkaitan dengan perbandingan antara waktu, tenaga, biaya
dan suara yang dikeluarkan dengan hasil yang sudah diperoleh. Betapa bagus suatu
kurikulum, jika menuntut peralatan, sarana dan prasarana yang sangat khusus dan
juga mahal harganya, maka kurikulum itu tidak praktis dan sulit untuk dilaksanakan.4
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum di SD/MI
Terdapat 3 faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kurikulum, yaitu:
1. Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi setidaknya memberikan dua pengaruh pada kurikulum
sekolah. Pertama, mari kita bicara tentang bagaimana sains dan teknologi diciptakan
di perguruan tinggi negeri. Teknologi dan pengetahuan telah memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap metode pembelajaran dan konten kurikulum. Jenis
pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi akan berdampak pada bagaimana
pelajaran disiapkan untuk kurikulum. Selain mempengaruhi isi kurikulum, kemajuan
teknologi juga berkontribusi dalam penciptaan sumber daya dan media pendidikan.
Kedua, dalam hal pemajuan pendidikan, penyiapan guru, dan penyiapan
pendidik untuk lembaga pendidikan tinggi bagi tenaga kependidikan. Kurikulum
Pendidikan Lembaga Pendidikan Energi berdampak pula pada pengembangan
kurikulum, khususnya melalui pengetahuan dan kemampuan mengajar para pengajar
yang dihasilkannya. Kajian ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan dan ilmu
lapangan, serta kemampuan mengajar para guru akan berdampak besar pada
bagaimana kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah. Saat ini

4
M. Kristiawan, Analisis Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Bengkulu :UPP FKIP Univ
Bengkulu 2019), Hal. 11-13

3
terdapat guru yang bekerja di berbagai jenjang dan sekolah yang sebagian besar
dididik oleh LPTK melalui program diploma dan sarjana. Masih banyak guru SD
yang berlatar belakang pendidikan SPG dan SGO, namun mereka tetap mengikuti
program diploma dan sarjana di bidang pendidikan guru untuk meningkatkan
kompetensi dan kualifikasinya.
2. Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang berugas untuk
mempersiapkan anak didik untuk dapat hidup secara bermartabat dimasa mendatang
bagi masyarakat. Sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat
sekolah tersebut berada. Ambisi masyarakat harus diserap dan dilayani oleh sekolah.
Dunia usaha merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi masyarakat.
Pengembangan kurikulum akan dipengaruhi oleh bagaimana dunia usaha
berkembang di masyarakat. Ini agar sekolah dapat mendidik siswa untuk kehidupan
di luar kelas baik itu untuk hidup, bekerja, dan berusaha. Kurikulum yang diproduksi
dan digunakan sekolah dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang dilakukan di
masyarakat.
3. Sistem Nilai
Sistem nilai, termasuk nilai moral, agama, sosial, budaya, dan politik, ada dalam
kehidupan sehari-hari. Sekolah sebagai lembaga masyarakat memiliki tugas untuk
melestarikan dan mewariskan nilai-nilai baik yang berkembang di masyarakat.
Kurikulum perlu memasukkan nilai-nilai yang akan dijunjung tinggi dan
ditransmisikan. Fakta bahwa ada banyak nilai dalam masyarakat merupakan
tantangan bagi para perancang kurikulum. Secara umum, masyarakat itu beragam,
terdiri dari banyak kelompok etnis, pekerjaan, intelektual, sosial, dan agama-spiritual,
yang masing-masing memiliki cita-cita tersendiri. Selain faktor ekonomi, politik,
fisik, seni, etika, dan agama, masyarakat juga mencakup faktor sosial. Fitur-fitur ini
seringkali juga menyertakan nilai-nilai lain. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika memasukkan berbagai nilai yang berkembang di masyarakat ke
dalam kurikulum sekolah, diantaranya:
a. Mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat
b. Berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral
c. Berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru
d. Menghargai nlai-nilai kelompok lain

4
e. Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada.5
D. Analisis Permendikbud mengenai pengembangan kurikulum di MI/SD
Didalam permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah terdapat kerangka dasar kurikulum sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat 2 berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis dan yuridis
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang berarti hal hal ini harus ada ketika
melakukan pengembangan kurikulum. Landasan yang dipilih ini untuk dijadikan dasar
pijakan dalam mengembangkan kurikulum sangat tergantung atau dipengaruhi oleh
pandangan hidup, kultur, kebijakan politik yang dianut oleh negara dimana kurikulum itu
dikembangkan.
Struktur kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2 merupakan
pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, mata
pelajaran, dan beban belajar. Kompetensi inti ini merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah pada setiap tingkat kelas, Kompetensi Inti yang dimaksud
terdiri dari Kompetensi Inti sikap spiritual, Kompetensi Inti sikap sosial, Kompetensi Inti
pengetahuan, dan Kompetensi Inti keterampilan. Selain kompetensi Inti, terdapat
Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 di Pasal 3 ayat 4 berisikan kemampuan dan
muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran atau mata pelajaran pada Sekolah
Dasar / Madrasah Ibtidaiyah yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat 4 merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti
yang terdiri atas kompetensi Dasar sikap Spiritual, Kompetensi Dasar sikap sosial,
Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Kompetensi Dasar keterampilan. 6
Di dalam Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang perubahan Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013. Berikut Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD/MI

1.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian


tubuh pada hewan dan tumbuuhan.
1.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk
beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya

5
Nana S Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), Hal. 158-159 .
6
Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud)
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

5
pelestarian
1.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain : Gaya
otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.
2.1 Menghubungkan gaya dan gerak pada peristiwa di
lingkungan sekitar
2.2 mengidentifikasi berbagai sumber energy, perubahan bentuk
energy, dan sumber energy alternative (angina, air, matahari,
panas bumi, bahan bakar organic, dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari
2.3 menerapkan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan
indera penglihatan
3.1 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan
indera penglihatan
3.2 Menjelaskan pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian
sumber daya alam di lingkunganna
3.3 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan
fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
4.1 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup
yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya
pelestariannya.
4.2 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari—
hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya geseka.
4.3 Menyajikan hasil percobaah tentang hubungan antara gaya
dan gerak. 7

7
Kemendikbud, Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kuiikulum Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Terdapat tiga aspek pokok yang menjadi landasan dalam mengembangkan suatu
kurikulum, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, landasan
yuridis.
2. Dalam mengembangkan sebuah kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang
telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-
prinsip baru. Ada beberapa prinsip dalam pengembangan kurikulum yaitu prinsip
berorientasi pada tujuan, prinsip kontinuitas, prinsip fleksibilitas, prinsip integritas dan
prinsip efisiensi.
3. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum, yaitu perguruan
tinggi, masyarakat dan sistem nilai
4. Analisis permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah terdapat kerangka dasar kurikulum sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat 2 berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis dan yuridis
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang berarti hal hal ini harus ada ketika
melakukan pengembangan kurikulum.Landasan yang dipilih ini untuk dijadikan dasar
pijakan dalam mengembangkan kurikulum sangat tergantung atau dipengaruhi oleh
pandangan hidup, kultur, kebijakan politik yang dianut oleh negara dimana kurikulum
itu dikembangkan. Struktur kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2
merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan
pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar.

B. Saran

Demikianlah makalah yang telah kami buat, kami menyadari bahwa dari
pembuatan makalah ini masih banyak sisi kekurangan ataupun sisi kesalahan tanpa kami
sadari dan kami berharap semoga pembaca makalah ini dapat memahami dengan mudah
materi tentang Hakikat Pengembangan Kurikulum di SD/MI. Kami juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dalam penyempurnaan makalah berikutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

J Anda, (2014), Landasan Kurikulum dan Pembelajaran, Jabar:Confident

Masykur R, (2019) Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, Bandar Lampung: Aura.

N. S. Sukmadinata,(2010) Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Kemendikbud, Permendikbud nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah


Dasar/Madrasa Ibtidaiyah

Kemendikbud, Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kuiikulum Pada Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah

Kristiawan M, (2019) Analisis Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Bengkulu :UPP FKIP
Univ Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai