Anda di halaman 1dari 8

STRUKTUR PENGEMBANGAN KURIKULUM

SMP NEGERI 25 MALANG

A. IDENTITAS, VISI, MISI DAN TUJUAN LEMBAGA.


1. Identetas Lembaga
a. Nama : SMP NEGERI 25 MALANG
b. Alamat : Perumahan Vila Bukit Tidar Blok A2 No. 13
2. Visi :
Sekolah yang diimpikan oleh segenap warga sekolah dan masyarakat adalah sekolah
dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik
secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai spiritual dan berwawasan global. Oleh karena
itu, SMP Negeri 25 Malang menetapkan visi yaitu :
Unggul dalam iptek,berlandaskan imtaq, berkarakter, berbudaya dan peduli lingkungan
3. Misi :
- Melakukan inovasi pembelajaran yang kreatif, inovatif, menyenangkan serta berbasis
TIK
- Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter Spiritual melaui pembiasaan
kegiatan-kegiatan keagamaan
- Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter integritas, Nasionalis, Gotong
Royong dan Mandiri melalui intra dan esktrakurikuler
- Meninternalisasi budaya daerah setempat untuk mengembangkan potensi peserta
didik
- Meningkatkan keterlaksanaan pembelajaran bermutu melalui pendidikan lingkungan
hidup
- Meningkatkan upaya pencegahan, terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan
- Meningkatkan upaya perlindungan , pelestarian terhadap lingkungan sekolah
4. Tujuan Lembaga :
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut :
- Terbentuknya karakter siswa yang mempunyai inovasi pembelajaran yang kreatif,
inovatif, menyenangkan
- Terlaksananya pendidikan karakter Spiritual melalui pembiasaan kegiatan-kegiatan
keagamaan
- Terlaksananya pendidikan karakter integritas, Nasionalis, Gotong Royong dan Mandiri
melalui intra dan esktrakurikuler
- Tersusunya bahan ajar yang terintergrasi dalam upaya pelestarian, pengendalian
pencemaran serta pencegahan kerusakan lingkungan hidup
- Terlaksananya kegiatan pembelajaran monolitik dan terintegrasi sebagai upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
- Tersedianya sarana prasarana untuk mendukung upaya pencegahan kerusakkan dan
pencemaran lingkungan
B. DESAIN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Latar Belakang
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum menjadi acuan setiap pendidik
dalam menerapkan proses belajar mengajar untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri
yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat
dilaksanakan disekolah. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab. Seperti yang kita tahu di Indonesia sudah terjadi beberapa kali
pergantian kurikulum Pendidikan, Dalam perubahan tersebut, kurikulum terus
diupayakan untuk sebagai bahan acuan atau pedoman bagi kelangsungan proses
pembelajaran agar berjalan secara optimal. Perubahan maupun revisi yang terjadi pada
kurikulum dilakukan karena adanya perkembangan zaman yang membuat dunia
pendidikan harus menerima adanya perkembangan teknologi maupun yang lainnya.

2. Landasan Pengembangan Kurikulum


a. Filososfis
Bedasarkan landasan filosofis SMP Negeri 25 Malang dapat melaksanakan program
pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik, hal ini
juga didasari pada peraturan pemerintah yaitu, pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Pengembangan kurikulum harus mengakar pada budaya
bangsa, kehidupan masa kini, dan kehidupan di masa mendatang.
b. Sosiologis
Saat ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan selalu
dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai zamannya. Sehingga peserta didik SMP
Negeri 25 Malang harus dapat memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, peduli lingkungan, kebangsaan, dan kenegaraan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
c. Psikologis
Pendidikan dilaksanakan relevan dengan hakikat peserta didik, baik penyesuaian dari
segi materi atau bahan yang harus diberikan atau dipelajari peserta didik maupun dari
segi penyampaian dan proses belajar serta penyesuaian unsur-unsur upaya
pendidikan lainnya. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia,sedangkan kurikulum adalah upaya menentukan program pendidikan untuk
mengubah perilaku manusia. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum harus
dilandasi oleh psikologi sebagai acuan dalam menentukan apa dan bagaimana
perilaku itu harus dikembangkan.
d. Yuridis
Kurikulum merupakan suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis
bangsa dan keputusan yuridis di bidang Pendidikan serta respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor
23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
3. Prinsip prinsip pengembangan Kurikulum
Secara garis besar, ada 5 prinsip yakni prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektif,
dan efisien.
a. Prinsip Relevansi
Menekankan bahwa kurikulum wajib sejalan dengan perkembangan zaman, relevansi
dibagi dua macam yaitu, relevansi internal yang berarti setiap kurikulum harus
memiliki keserasian antara komponen-komponennya, yaitu serasi antara tujuan yang
harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa,strategi
atau metode yang digunakan serta alat penilain untuk melihat ketercapain tujuan.
Yang kedua relevansi eksternal yaitu kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik.
b. Prinsip Fleksibilitas
Memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu keputusan
tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di lapangan.
Para pengembang kurikulum perlu memikirkan bahwa implementasi kurikulum pada
tataran yang sebenarnya akan terkait dengan keragaman kemampuan sekolah untuk
menyediakan tenaga dan fasilitas bagi berlangsungnya suatu kegiatan yang harus
dilaksanakan. Belum lagi terkait dengan keragaman sumber daya pendidikan secara
menyeluruh dan perbedaan demografis, geografis, dan faktor-faktor pendukung
pendidikan lainnya.
c. Prinsip Kontinuitas
Perlu ada kesinambungan, khususnya kesinambungan bahan/materi kurikulum pada
jenis dan jenjang program pendidikan. Bahan atau materi kurikulum perlu
dikembangkan secara berkesinambungan mulai dari jenjang SD sampai ke PT. Materi
kurikulum harus memiliki hubungan hierarkis fungsional. Untuk itu dalam
pengembangan materi kurikulum harus diperhatikan minimal dua aspek
kesinambungan, yaitu: materi kurikulum yang diperlukan pada kelas yang ada di
atasnya harus sudah diberikan pada kelas yang ada di bawahnya dan materi yang
sudah diajarkan/diberikan pada kelas yang ada di bawahnya tidak perlu lagi diberikan
pada sekolah kelas yang ada di atasnya.
d. Prinsip Efektifitas
Prinsip efektifitas berarti sejauh mana rencana program pembelajaran di capai. Dalam
hal ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi. Sehingga pemilihan
strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran harus sesuai
dengan landasan fisiologis, landasan psikologis, dan landasan sosiologis. Agar sesuai
dengan ke tiga landasan ini kurikulum harus sesuai dengan visi atau tujuan sekolah,
kurikulum harus sesuai dengan kondisi psikologis siswa (hal ini berkaitan dengan
kegiatan belajar) serta apa yang diajarkan dan dididikkan kepada siswa harus sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
e. Prinsip Efisien
Kurikulum mudah dilaksanakan menggunakan alat – alat sederhana dan memerlukan
biaya yang murah. Kurikulum yang terlalu menuntut keahlian – keahlian dan peralatan
yang sangat khusus serta biaya yang mahal merupakan kurikulum yang tidak praktis
dan sukat dilaksanakan. Dana yang terbatas harus digunakan sedemikian rupa dalam
rangka men-dukung pelaksanaan pembelajaran. Waktu yang tersedia bagi siswa
belajar di sekolah juga terbatas harus dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan mata
ajaran dan bahan pembelajaran yang diperlukan. Tenaga di sekolah juga sangat
ter-batas, baik dalam jumlah maupun dalam mutunya, hendaknya didayagunakan
secara efisien untuk melaksanakan proses pembelajaran.
4. Model Pengembangan Kurikulum
Model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan untuk mengembangkan
suatu kurikulum, dimana pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk memperbaiki atau
menyempurnakan kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik dari
pemerintah pusat, pemerintah daerah atau sekolah.
Model pengembangan yang saya gunakan adalah ralph tyler, karena pada pengembangan
kurikulum 2013 sangat memperhatikan fase perencanaan Maka dari itu ya hanya perlu
untuk membenahi beberapa aspek dari kurikulum yang sudah ada. Berikut tahapan
tahapan model tyler yaitu: Merumuskan tujuan, Mendeskripsikan pengalaman,
Mengorganisasikan pengalaman dan Evaluasi
5. Penentuan Tujuan
a. Tujuan /profil lulusan, (Kompetensi Lulusan)
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga ranah
kompetensi lulusan tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda.
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- - Mencipta

b. Kompetensi Inti
Table uraian Kompetensi Inti jenjang SMP/MTs berdasarkan permendikbud No. 21
Tahun 2016 tentang Standar isi :
KOMPETENSI INTI KELAS VII,VIII,IX
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku : jujur, disiplin, santun, percaya
diri,peduli lingkungan dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyaraat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap: ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang berwawasan kemanusiaan, peduli
lingkungan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, menyaji dengan: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret
dan ranah abstrak yang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain dalam sudut pandang teori.
Rumusan Kompetensi Inti :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) Sikap Spiritual
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) Sikap Sosial
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) Pengetahuan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) Keterampilan
c. Tujuan pada tiap mata pelajaran/ kelompok mata pelajaran.
- Mata Pelajaran Kelompok A ( Mata Pelajaran Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik yang sesuai
dengan keyakinan agamanya masing masing, memberikan wawasan
terhadap keberagaman agama yang ada di Indonesia menumbuh
kembangkan sikap toleransi antarumat beragama, memasukkan pentingnya
budaya pelestarian lingkungan dalam budi pekerti dan kehidupan beragama.
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bertujuan memberikan pemahaman terhdapa peserta didik tentang
kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan pentingnya
penanaman rasa persatuan dan kesatuan.
3. Bahasa Indonesia
Bertujuan membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta
dapat menggunakan Bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman
terhadap IPTEK dan pembudayaan Lingkungan Hidup (LH).
4. Matematika
Bertujuan memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar
Matematika dalam rangka penguasaan IPTEK dengan menggunakan
lingkungan sebagai salah satu media.
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK dan
budaya lingkungan.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Bertujuan memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang
majemuk, mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat dan berbudaya
lingkungan serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri.
7. Bahasa Inggris
Bertujuan membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan
dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong
globalisasi.
- Mata Pelajaran Kelompok B ( Muatan Lokal)
1. Seni Budaya
Bertujuan mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada
seni budaya nasional serta berbudaya lingkungan hidup.
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung
jawab disiplin dan percaya diri berbudaya lingkungan hidup pada peserta
didik.
3. Prakarya
Bertujuan membentuk sikap menghargai dan terampil memanfaatkan benda
atau barang bekas di lingkungan sekitar agar memiliki nilai guna yang lebih
tinggi.
4. Bahasa Jawa
Bertujuan membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta
dapat menggunakan Bahasa sebagai alat komunikasi dan berbudaya
lingkungan hidup.
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Bertujuan memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan
komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik
d. Kompetensi Dasar / Indikator
1.

6. Pemilihan dan Pengorganisian Isi


a. Pada SMP Negeri 25 Malang terdapat 12 mata pelajaran yang terbagi menjadi dua,
Mata Pelajaran Kelompok A yang terdiri dari :
- Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Ilmu Pengetahuan Alam
- Ilmu Pengetahuan Sosial
- Bahasa Inggris.
Sedangkan Mata Pelajaran Kelompok B terdiri dari
- Seni Budaya
- Pendidikan Jasmani
- Olahraga dan Kesehatan
- Prakarya
- Bahasa Jawa,
- Teknologi Informasi dan Komunikasi)
b. Jabaran tiap-tiap mata pelajaran
NO Mata Pelajaran KKM
1. Animasi 2D 75

KKM PREDIKAT
75 Nilai < 65 = C Nilai < 75 = B- Nilai < 85 = B Nilai >85 = A

7. Pemilihan dan Pengorganisasian Pengalaman Belajar


a. Pengalaman belajar yang dikehendaki
Pengalaman belajar merupakan aktivitas peserta didik dalam memperoleh informasi
dan pengetahuan yang disesuaikan dengan tujuan belajar. Dalam proses
pembelajaran langsung peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar dan peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menganalisis dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Pengalaman belajar diperoleh dalam
kegiatan pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik dapat membawa perubahan
bagi diri mereka serta dapat membangun potensi diri. Pengalaman belajar diberikan
oleh guru melalui pemberian materi pembelajaran, kemudian peserta didik diminta
untuk belajar di lapangan, dan menerapkan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
b. Jabaran pengalaman belajar pada tiap mata pelajaran

8. Menentukan alat evaluasi.


a. Metode evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu tes
dan nontes. Pertama evaluasi dalam bentuk tes biasanya dilakukan dengan tes
tertulis, yang dimana tes tertulis disini ada 2 macam yaitu tes objektif dan tes esai.
Tes tertulis tersebut digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif pengetahuan
secara komprehensif. Tes objektif juga disebut sebagai alat evaluasi untuk
mengungkap atau menghafal kembali dan mengenal materi yang telah diberikan
seorang guru kepada peserta didiknya. Tes ini biasanya diberikan dengan suatu item
pertanyaan menghafal yang di antaranya sebagai jawaban bebas, melengkapi, dan
mengidentifikasi.
b. Teknik Penilaian Pengetahuan
a) Tes Tulis
Tes Tulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk tulisan yang
direncanakan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan
peserta didik. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benarsalah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi Petunjuk Teknis
penskoran.Sesuai dengan karakter kurikulum 2013 yang menuntut peserta didik
memiliki keterampilan berpikir kritis-kreatif, inovatif, kolaboratif dan komunikatif
yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka soal harus mengukur
kemampuan dalam kategori higher older thinking skills (HOTS).
b) Tes Lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan oleh pendidik berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya jawab dengan
peserta didik.
c) Tes Penugasan
Penugasan berupa tugas pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas
c. Teknik Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio. Pendidik dapat memilih
salah satu atau lebih penilaian kinerja sesuai dengan karakteristik KD. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a) Penilaian Praktik
Tes Praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b) Penilaian Proyek
Proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis dalam waktu tertentu.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu diperhatikan yakni
Pengelolaan, Relevansi, Keaslian, dan Inovasi dan Kreatifitas.
c) Penilaian Portofolio
Penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik
dalam bidang tertentu untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Disimpan dalam suatu folder
dan diberi tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya dapat dilihat dari
waktu ke waktu.
d) Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat hasil karya,
produk-produk, teknologi, dan seni. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap
dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan
(proses), dan tahap produk atau hasil.
9. SILABI PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA TIAP MATA PELAJARAN.

Anda mungkin juga menyukai