Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan usaha yang
berkesinambungan dalam rangka menghadapi persaingan global yang makin kompetitif. Setiap
lembaga pendidikan dapat berkembang sesuai dengan potensi dn karakteristik yang dimilikinya.
Hal ini merupakan implementasi operasional dari Undang-Undang Nomor: 32 tahun 2004
Tentang Otonomi daerah yang berimplikasi pada otonomi penyelenggaraan pendidikan. Otonomi
yang diberikan pada setiap lembaga pendidikan memungkinkan setiap lembaga pendidikan untuk
mengembangkan diri sesuai karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
Penyelenggaran pendidikan yang otonomis diberikan kepada setiap satuan pendidikan
harus berdasarkan delapan standar pendidikan nasional. Sebagaimana yang tertuang dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35 ayat (1) yaitu “Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala”1. Sebual lembaga pendidikan yang ideal adalah lembaga endidikan yang
memenuhi kedelapan standar nasional ini. Sekolah/madrasa yang dapat memenuhi kedelapan
standar ini bearati satuan pendidikan tersebu telah memenuhi standar mutu yang diharapkan dan
diandalkan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan pada era reformasi ini memberikan peluang dan
tantangan bagi setiap satuan pendidikan untuk mengambil keputusan dan melaksanakan
keputusan tersebut dalam praktek pendidikan di sekolah, Salah satu hal yang paling mendasar
dalam pendelegasian wewenang tersebut yaitu sekolah/madrasah hak dan peluang untuk
mengembangkan diri sesuai dengan delapan standar nasional tersebut.
Sebagai kompas yang memberikan arah ke arah yang harus dituju oleh sekolah/madarasah
maka kurikulum harus menyentuh segala aspek kebutuhan filosofis bangsa dan psikologis
perkembangan peserta didik. Aspek kebutuhan filosofis berbangsa yang harus termuat dalam
kurikulum harus mengacu pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan tujuan pendidikan
nasional yaitu: “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Dengan acuan filosofis tersebut maka yang nampak dari
kurikulum tersebut adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Allan C Ornstein dan Francis P.

1
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 35. Citra Umbara . Bandung. 2006
hal.92

1
Hunkin (1998:31) yaitu “it (philosophy) helps them to answer what school are for, what subject
are of value, how student learn, and what methods and material to use 2. Aspek kebutuhan
psikologis memenuhi tuntutan bahwa kurikulum yang disediakan di sekolah mesti sesuai dengan
tugas-tugas perkembangan individu dalam suatu tingkatan.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang
berlaku di sekolah/madrasah perlu disempurnakan secara terus-menerus seiring dinamika
perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya 3.
(Pedoman Penyusunan KTSP BSNP Tahun 2008).
Berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan, sekolah/madrasah
diberi kewenangan untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
lengkap dengan silabusnya namun tetap mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dlaksankan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna
untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan 4 (Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006).
Kewenangan sekolah/madrasah dalam menyusun kurikulum memungkinkan
sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi
daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah/madrasah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,
pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar
mengajar.

2
Allan C. Ornstein dan Francis P. Hunkin. Curriculum Fundations, Principles and Issues 3rd ed. Allyn and Bacon.
USA. 1998. Hal. 32
3
Pedoman Penyusunan Kurikur lum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, BSNP., Jakarta, 2008. hal.1
4
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

2
B. Tujuan Pengembangan KTSP
1. Sekolah/madrasah dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
2. Meningkatkan peran serta berbagai pihak dalam merencanakan, melaksanakan,
mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum.
3. Melayani kebutuhan peserta didik sesuai bakat, minat dan tingkat-tingkat
perkembangan.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan KTSP dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tersebut, pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. Oleh karena peserta didik memiliki posisi
sentral, maka kegiatan pembelajaran berpusatkan pada peserta didik. Implikasi dari
prinsip ini adalah kurikulum disusun untuk melayani kebutuhan siswa dan tidak
boleh memberatkan siswa. Kurikulum dirancang semata-mata untuk kepentingan
memaksimalkan potensi siswa. Kurikulum juga harus merencanakan layanan
konseling untuk membantu perkembangan siswa secara terprogram agar siswa dapat
tumbuh kembang secara maksimal sesuai perkembangan kejiwaannya5.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperlihatkan keberagaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status social,
ekonomi dan dan jender. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan

5
Panduan teknis pengembangan kurikulum madrasah Tsanawiyah (Dokumen Utama). Depag dan AusAID.
Jakarta 2007. hal.14

3
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, e,mosional, spiritual, dan
kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangan6.
Keberagaman berimplikasi pada keluwesan kurikulum. Analisis keberagaman siswa
dari segi kemampuan, minat dan bakat, perlu dilakukan untuk merancang model
pembelajaran yang sesuai, jenis pengembangan diri yang beragam, serta program
remedial yang sesuai. Selain itu, keberagaman juga berkaitan dengan kekhasan dan
kebutuhan yang berbeda tiap daerah sehingga kurikulum perlu disesuaikan dengan
hasil analisi potensi kawasan.
Makna terpadu berkaitan dengan rancangan kurikulum harus meliputi subtansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri secara
terpadu. Kurikulum disusun berkaitan dan berkesinambungan yang bermakna. Selain
itu keterpaduan juga berkaitan dengan keterpaduan program yang mendukung
pelaksanaan kurikulum.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni berkembang secara dinamis. Artinya, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Isi/muatan kurikulum dapat
dipertanggungjawabkan dan relevan dengan perkempangan iptek dan seni7.
4. Relevan Dengan Kebutuhan Kehidupan (dunia kerja dan masa depan)
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali siswa memasuki dunia
kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja,
khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan ,
termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan kerja. Oleh karena
itu, pengembangan keteramapilan pribadi, berpikir, keterampilan social dan
akademik serta keterampilan vokasional merupakan keniscayaan8.
5. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi , bidang kajian
keilmuan, mata pelajaran yang direncanakan, dan disajikan secara berkesinambungan

6
Ibid. hal. 14-15
7
Ibid. hal.15
8
Ibid.hal. 15-16

4
antar semua jenjang pendidikan. Aplikasi prinsip ini mencerminkan kesinambungan
antar kelas dan cakupan secara menyeluruh muatan wajib, muatan local maupun
pengembangan diri9.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengambangan , pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsure-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang searah pengembangan manusia seutuhnya10.
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus Sali g mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan moto Bhineka Bunggal Ika dalam kerangka Negara kesatuan republic
Indonesia (NKRI). Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan. Oleh karena itu kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi
bagi pengembangan daerah11.
8. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi dan cirri
khas satuan pendidikan. Karakteristik satuan pendidikan memiliki harapan, harapan
madarash, kondisi siswa, dan cirri khas yang membedakan antara satu satuan
pendidikan dengan yang lainnya12.
9. Peningkatan Iman dan Takwa Serta Akhlak Yang mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
yang mulia13.

9
Ibid. hal. 16
10
Ibid. hal 16
11
Ibid. hal. 16
12
Ibid .hal. 16-17
13
Ibid. hal 17

5
10. Mengembangkan Toleransi dan Perbedaan
Isi dan muatan kurikulum harus bisa mengambangkan sikap toleransi terhadap
perbedaan yang ada. Perbedaan itu dapat berupa perbedaan agama, ras, suku, budaya,
aliran, jenis kelamin, and sebagainya. Kurikulum harus dirancang agar dapat
mengembangkan toleransi dan kerukunan umat beragama serta toleransi terhadap
berbagai perbedaan14.
11. Dinamika Panerkembangan Global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global
dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain. Kurikulum perlu dirancang
struktur dan isinya untuk membekali peserta didik dapat bersaing di dunia
internasional dan mampu berdampingan dengan bangsa lain. Kurikulum harus terus
dievaluasi untuk selalu disesuaikan dengan perkembangan global15.
12. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai kebangsaan
Kurikulum hendakya dirancang agar berdampak pada terwujudnya persatuan
nasional dan nilai kebangsaan. Di dalam kurikulum tidak boleh dirancang muatan
yang menanamkan sikap fanatisme daerah atau fanataisme aliran sehingga merusak
nilai-nilai kebangsaan dan patriotism16.
13. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
Kurikulum dimulai dari yang paling dekat. Analisa konteks social budaya masyarakat
penting dilakukan agar madasah mengetahui masyarakat sekitar, nilai-nilai yang
dianut juga social ekonomi17.
14. Kesetaraan Jender
Kurikulum disusun dengan memberikan akses dan peluang yang setara antara siswa
laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini muatan kurikulum diharapkan tidak
stereotype (member label-label khusus) misalnya mulok perempuan menjahit, mulok
laki-laki elektonika. Dengan demikian bahan ajar yang disajikan hendakya
menanmkan persepsi kesetaraan antara laki dan perempuan 18. (Panduan Teknis
Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsnawiyah :15)

14
Ibid hal 17
15
Ibid hal.17-18
16
Ibid hal 18
17
Ibid hal 18
18
Ibid hal 18

6
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A.Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan disini mencakup tujuan pendidikan dasar yang dalam Standar Nasional Pendidikan telah
dirumuskan sebagai berikut: “Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut 19. Atas dasar
ini setiap satuan pendidikan dapat merumuskan tujuan yang lebih spesifik yang sesuai dengan
karakteristik masing-masing.

B. Visi Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadiyah NW Sepakat


“Terwujudnya Peserta Didik Yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Berprestasi
Dan Terampil”Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sepakat

Indikator:

 Unggul dalam aktivitas keagamaan

 Unggul dalam kedisiplinan

 Unggul dalam perolehan nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS)

 Unggul dalam persaingan masuk sekolah favorit

 Unggul dalam kompetisi mata pelajaran

 Unggul dalam lomba sekolah sehat

 Unggul dalam lomba madrasah berprestasi

 Unggul dalam lomba kesenian

 Unggul dalam lomba olahraga

C. Misi Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadiyah NW Sepakat

1. Mewujudkan suasana madrasah yang Islami, disiplin dalam kerja dan kebersamaan.
2. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

19
Panduan Teknisnis Pengembangan Kurikulum Madrasah tsanawiyah. Op. Cit., hal 27

7
3. Membangun prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki baik bidang IMTAQ
maupun IPTEK
4. Mewujudkan peserta didik yang memiliki budaya bersih, tertib, disiplin dan budaya
malu.
5. Mewujudkan suasana madrasah yang Islami, disiplin dalam kerja dan kebersamaan.
6. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
7. Membangun prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki baik bidang IMTAQ
maupun IPTEK
8. Mewujudkan peserta didik yang memiliki budaya bersih, tertib, disiplin dan budaya
malu.

D. Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadiyah NW Sepakat


Dalam waktu empat tahun berdasarkan visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadiyah
NW Sepakat , maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Madrasah dapat memenuhi standar isi dan standar proses


2. Madrasah mengembangkan pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan
(PAKEM) atau Contectual Teaching and learning (CTL) 100% untuk semua mata
pelajaran.
3. Madrasah mencapai nilai rata-rata UN 65, UAMBN 75 dan UAM 75
4. Madrasah dapat meningkatkan jumlah siswa 50%
5. Madrasah memiliki sarana dan prasarana berstandar nasional
6. Madrasah memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berstandar nasional
7. Madrasah memiliki tim lomba olimpiade sains dan matematika yang berprestasi
minimal di tingkat kabupaten.

8. Madrasah mengembangkan berbagai wadah/program penghayatan dan pengamalan


agama.

9. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk


melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

10. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.


11. Siswa kreatif, terampil dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus
menerus.
12. Siswa sehat jasmani dan rohani
13. Siswa beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
14. Siswa berprestasi dalam bidang IMTAQ dan olah raga minimal di tingkat kabupaten

8
9
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu
pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan
Struktur kurikulum MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Kurikulum MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat memuat 12 mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA terpadu” dan ”IPS terpadu”
c. Pembelajaran pada kelas I s/d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendekatan tematik dan
pendekatan mata pelajaran.
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 minggu
f. Jumlah jam pembelajaran per minggu untuk kelas I-III; 32-35 jam (karena mata
pelajaran agama Islam dipecah menurut bidang bidang tertentu)
g. Jumlah jam pelajaran perminggu untuk kelas IV – VI ; 39 jam (karena mata
pelajaran agama Islam dipecah menurut bidang-bidang tertentu)
h. Pengembangan diri diberikan kepada siswa untuk memilih jenis pengembangan
diri yang diminati dan ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran.

10
STRUKTUR KURIKULUM MI AL-ITTIHADIYAH NW SEPAKAT

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
I II III IV, V, DAN VI
Kelompok A
1. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2
2. Aqidah Akhlaq 2 2 2 2
3. Fiqh 2 2 2 2
4. SKI 0 0 2 2
6. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 6 5
7. Bahasa Indonesia 8 9 10 7
5. Bhs. arab 2 2 2 2
8. Matematika 5 6 6 6
9. Ilmu Pengetahuan Alam 0 0 3 3
10. Ilmu Pengetahuan Sosial 0 0 3 3
Kelompok B
11. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4
Jumlah 34 36 40 43
*) ekuivalen dengan dua jam pelajaran

B. Muatan Kurikulum
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamnnya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu
materi muatan local dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum 20.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalam muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan
standar nasional pendidikan. Kompetensi yang dimaksud sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
1). Al qur’an Hadits
Mata pelajaran Alqur’ah Hadits di Madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk:
a). Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Alqur’an dan hadits.
b). Memberikan pengertian, pemahaman dan penghayatan isi kandungan ayat-
ayat al Qur’an –hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.
c). Membina dan membimbing prilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi
kandungan ayat alqur’an dan hadits.

20
Pedoman Penyusunan KTSP Sekolah Dasar. Op Ci. hal. 43

11
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Al qur’an hadits dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 200821.
2). Aqidah Akhlak
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan :
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, adan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
yang muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak terceladalam ehidupan sehari-hari baik dalm kehidupan individu
maupun social, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Akidah Akhlak dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 200822.
3). Fiqih
Mata Pelajaran Fiqh di madrasah ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta
didik agar dapat:
a) Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang
menyangut aspek ibadah amupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi dan social.
b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hokum Islam dengan benar dan
baik dalam hubungan manusia denga Allah SWT, dengan diri manusia itu
sendiri, sesame manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan
lingkungannya.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fikih dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 200823.
4). Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan
agar peserta didik memliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun
21
Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.
22
Ibid hal. 9
23
Ibid hal. 9

12
oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses masa lampau, masa kini, dan masa
depan.
c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa
lampau.
e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dri
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena social, budaya, politik,
ekonomi, iptek, dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan
kebudayaan dan perdaban Islam.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran SKI dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 200824.
5). Bahasa Arab
Mata Pelajaran Bahasa Arab memiliki Tujuan sebagai berikut:
a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik
lisan maupun tulis, yag mencakup empak kecakapan berbahasa, yakni
istima’ (menyimak), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis
(kitabah)
b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Bahasa Arab sebagai salah
satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam
mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaiatan antara bahasa
dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian,
peserta didik diharapkan mewakili wawasan lintas budaya dan
melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Arab dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008.
6. Pendidikan Kewarganegaraan
24
Ibid hal 10

13
Tujuan:

a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan

b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara


cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-
korupsi

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan


karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran PKn dapat dilihat pada
lampiran Standar Isi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
200625.
7. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Standar Isi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006.
8. Matematika
25
Permendiknas Nomor;22 Tahun 2007 tentang Standar Isi

14
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi


matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh

d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain


untuk memperjelas keadaan atau masalah
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
9. Ilmu Pengetahuan Alam

Mata Pelajaran IPA di MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa


berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang


bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,


memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan


melestarikan lingkungan alam

15
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar


untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
10. Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungannya

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial

c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan


kemanusiaan
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
11. Seni Budaya dan Keterampilan

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.

a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan


b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
12. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.

a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan


dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

16
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai


yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,


percaya diri dan demokratis

f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang


lain dan lingkungan

g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih


sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
C. Muatan Lokal
1. Pendidikan Ke-NW-an (Aswaja)
Mata Pelajaran Pendidikan Ke-NW-an dan Aswaja di Madrasah ibtidaiyah bertujuan
agar:
a) Menumbuhkembangkan aqidah ahlussunnah waljama’ah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Aswaja sehingga menjadi
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT berdasarkan faham Ahlussnnah waljama’ah.
b) Mewujudkan umat Islam yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu umat
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, etis, jujur dan adil
(tawassuth dan i’tidal), berdisiplin, berkesimbangan (tawazun), bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya ahlussunnah waljama’ah (amar ma’ruf nahi munkar)
dalam komunitas madrasah dan masyarakat.
D. Pengembangan Diri
1. Layanan Konseling
a) Bimbingan Pribadi
b) Bimbingan Sosial
c) Bimbingan belajar dan wawasan
d) Bimbingan Orientasi26
26
Prayitno dan Erman Amti.(1994). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Rineka Cipta. Jakarta

17
2. Ekstra Kurikuler
a) Kewiraan
1) Pramuka
b) Olah raga
1) Lemkari
2) Badminton
c) Seni
1) Marawis
2) Kasidah
3) Puisi
4) Nasyid
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Tutorial Sore melalui pelajaran Diniyah Keagamaan
f) CALISTUNG
3. Pembiasaan
a) Pembiasaan rutin
 Berdo’a sebelum mulai belajar dan sesudah selesai belajar
 Kegiatan imtaq setiap pagi
 Upacara Bendera setiap hari Senin
 Shalat berjamaah Zohor
 Pembacaan doa Hizib dan Al-Barzanji setiap hari Senin dan Kamis Pagi
 Mengucapkan salam ketika guru masuk kelas, bertemu dengan guru atau
kawan
 Pembiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
 Senam rutin setiap hari Ahad
b) Pembiasaan terprogram
 Perayaan hari besar islam (PHBI)
4. Kegiatan Keteladanan
a) Pembinaan ketertiban pakaian seragam siswa
b) Penanaman nilai akhlak Islami
c) Penanaman budaya minat baca
d) Penanaman budaya bersih diri

18
e) Penanaman budaya bersih lingkungan sekolah dan kelas
f) Penanaman budaya lingkungan hijau
5. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a) Peringatan hari kemerdekaan RI
b) Peringatan hari pahlawan
c) Peringatan hari pendidikan nasional
d) Peringatan hari amal bhakti kementrian agama

E. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu Kecakapan hidup yang
bersifat generic (generic life skill/GLS) yang mencakup kecakapan personal dan
kecakapan social (social Skill/SS). Kecakapan personal mencakup kecakapan akan
kesadaran diri, atau memahami diri (self awareness), dan kecakapan berpikir (thinking
skill), sedangkan kecakapan social mencakup kecakapan berkomunikasi (Comunication
skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik (specific life skill), yaitu kecakapan untuk menghadapi
pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan akademik (academic Skill)
atau kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional (vocational skill).
Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran
sehingga mencakup kecakapan mengidentifikasi variable dan hubungan antara satu
dengan lainnya (identifying variables and describing relationship among them),
kecakapan merumuskan hipotesis (constructing hypotheses), dan kecakapan merangcang
dan melaksanakan penelitian (designing and implementing a research).
Kecakapan Vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlkan
keterampilan motorik. Kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar
(basic vocational skill), dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill)27.
Untuk Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihadiyah NW Sepakat seluruh jenis kecakapan hidup
sesuai diajarkan secara terintegrasi pada setiap proses pembelajaran.
F. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan local dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keuggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi, ekologi dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik agar mampu bersaing di tingkat local, nasional, dan internasional.
27
Departemen Pendidikan Nasional. Modul praktek yang baik. MBS, PSM dan PAKEM.

19
Pendidikan yang berbasis keunggulan local dan global di Madrasah ibtidaiyah Al-
Ittihadiyah NW Sepakat dilaksanakan dengan memberikan kesempatan untuk menjadi
Hafiz dan Hafizah penghafal Al-Qur’an yang mampu bersaing di kancah local, nasional
maupun Internasional. Program pembelajaran ini dimasukkan ke dalam pengembangan
diri.
Karena program penghafalan Al-Qur’an ini menjadi priorotas bagi Madrasah kami, juga
sebagai tiket untuk menjadi syarat kelulusan bagi yang kelas 6. Diharuskan untuk
menghafal minimal 1 juz, yaitu Juz 30.

G. Standar Kompetensi Lulusan

a. Pendidikan Agama Islam MI


1. Al-Qur'an-Hadis
a. Membaca, menghafal, menulis, dan memahami surat-surat pendek dalam al-
Qur'an surat al-Faatihah, an-Naas sampai dengan surat ad-Dhuhaa.
b. Menghafal, memahami arti, dan mengamalkan hadis-hadis pilihan tentang
akhlak dan amal salih.

2. Akidah-Akhlak
Mengenal dan meyakini rukun iman dari iman kepada Allah sampai dengan iman
kepada Qada dan Qadar melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat-kalimat
thayyibah, pengenalan, pemahaman sederhana, dan penghayatan terhadap rukun
iman dan al-asma’ al-husna, serta pembiasaan dalam pengamalan akhlak terpuji
dan adab Islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.

3. Fikih
Mengenal dan melaksanakan hukum Islam yang berkaitan dengan rukun Islam
mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, salat, puasa, zakat, sampai
dengan pelaksanaan ibadah hají, serta ketentuan tentang makanan dan minuman,
khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.

4. Sejarah Kebudayaan Islam


Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari sejarah Arab
pra- Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta perjuangan tokoh-
tokoh agama Islam di daerah masing-masing.

5. Bahasa Arab

a. Menyimak
Memahami wacana lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan
hal-hal yang ada di lingkungan rumah maupun madrasah.

20
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang
perkenalan dan hal-hal yang ada di lingkungan rumah maupun madrasah.

c. Membaca
Membaca dan memahami makna wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog
tentang perkenalan dan hal-hal yang ada di lingkungan rumah maupun madrasah.

d. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sederhana dengan ejaan
dan tanda baca yang tepat.

b. Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI


1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
2. Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah
3. Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan sekolah
4. Memahami hidup tertib dan gotong royong
5. Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
6. Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam
kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai pancasila
7. Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat
8. Memahami makna keutuhan negara kesatuan Republik iIndonesia, dengan
kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan,
dan menghargai keputusan bersama
9. Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
10. Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan politik luar negeri

c. Bahasa Indonesia SD/MI


1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan,
pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta karya
sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rajkyat

2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana,
wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di
sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil pengamatan,

21
pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk dongeng,
pantun, drama, dan puisi

3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk,
teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng,
pantun, percakapan, cerita, dan drama

4. Menulis
Melakukan berbagai jenisj kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat,
pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta
berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun

d. Matematika SD/MI
1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya,
serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
2. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-
sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
3. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut,
waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari
4. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
5. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar dan
grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus, serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif

e.Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI


1. Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil
pengamatannya secara lisan dan tertulis
2. Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewan dan
tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan interaksi antara makhluk
hidup dengan lingkungannya
3. Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan, dan tumbuhan, serta
fungsinya dan perubahan pada makhluk hidup

22
4. Memahami beragam sifat benda hubungannya dengan penyusunnya, perubahan
wujud benda, dan kegunaannya
5. Memahami berbagai bentuk energi, perubahan dan manfaatnya
6. Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan perubahan
permukaan bumi, dan hubungan peristiwa alam dengan kegiatan manusia
f. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI
1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap saling
menghormati dalam kemajemukan keluarga
2. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan
tetangga, serta kerja sama di antara keduanya
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
4. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku
bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
7. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia
Tenggara serta benua-benua
8. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga,
serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam
9. Memahami peranan Indonesia di era global
g. Seni Budaya dan Keterampilan SD/MI
Seni Rupa

1. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan melalui


gambar ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa murni melalui
pembuatan relief dari bahan plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan
motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan, manusia dan
kehidupannya serta motif hias dengan teknik batik
4. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan
motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi dengan tema bebas
5. Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara melalui
pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat

23
Seni Musik

1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan memperhatikan


dinamika melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik
sederhana daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel sejenis
dan gabungan terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan menyanyikan lagu
wajib, daerah dan Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah
setempat
Seni Tari

1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan


simbol dan keunikan gerak, busana, dan perlengkapan tari daerah setempat
2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari dengan memperhatikan
simbol dan keunikan gerak, busana, dan perlengkapan tari Nusantara
3. Mengapresiasi dan mengekspresikan perpaduan karya seni tari dan musik
Nusantara
Keterampilan

1. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan teknik


konstruksi
2. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan dengan teknik
meronce dan makrame
3. Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan menggunakan
berbagai bahan
4. Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan menggunakan
berbagai bahan
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SD/MI
1. Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam permainan sederhana
serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti kejujuran, kerjasama, dan lain-lain
2. Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran jasmani
(SKJ), dan aerobik
3. Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpa alat,
serta senam lantai
4. Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
5. Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan
kekuatan otot, kelenturan serta koordinasi otot

24
6. Mempraktekkan berbagai keterampilan gerak dalam kegiatan penjelajahan di luar
sekolah seperti perkemahan, piknik, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit dan
pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba
i. Bahasa Inggris SD/MI
1. Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang disampaikan
secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar

25
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam
konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar

3. Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks
fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang
disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar

4. Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan
ejaan dan tanda baca yang tepat

H. Beban Belajar
Beban belajar yang digunakan adalah system paket sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum, yaitu:
Minggu efektif Waktu
Satu jam pembelajaran Jumlah jam pembelajaran
Kelas per tahun pembelajaran/jam per
tatap muka/menit perminggu
pelajaran tahun
I 35 34 36 1152
II 35 36 36 1152
III 35 40 36 1260
IV 35 43 36 1404
V 35 43 36 1404
VI 35 43 36 1404

I. Ketuntasan Belajar
Mata Pelajaran KKM Kelas
No
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Qur’an Hadits 65 65 70 70 75 75
b. Akidah Akhlak 75 75 75 75 75 75
c. Fiqh 70 70 75 75 75 75
d. SKI 70 70 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70 70 70 70
3. Bahasa Indonesia 60 60 65 70 75 75
4 Bahasa Arab 60 60 60 60 60 60
5. Matematika 60 60 65 65 70 70

26
6. Ilmu Pengetahuan Alam 70 75 75
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 70 75
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 60 60 70 70 70 70
2. Penjaskes 70 70 70 75 75 75
J. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas
diatur oleh MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat .
a. Kriteria kenaikan kelas
1) Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR, nilai tes
tengah semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai
rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan Kreteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat .
2) Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
 Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat
Dewan guru dengan mempertimbangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
sikap/penilaian budi pekerti dan kehadiran siswa yang bersangkutan.
 Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas ....
 Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.
 siswa yang naik kelas disyaratkan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) minimal tiga (3) mata pelajaran yaitu Aqidah Akhlak, Bahasa
Indonesia, matematika.
 Siswa memiliki nilai minimal baik dalam sikap/budi pekerti
 Kehadiran siswa minimal 90%
2. Kelulusan
a. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
b. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

27
d. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi

28
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengertian Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur .
Kalender pendidikan disusun oleh pihak sekolah untuk kegiatan satu tahun pelajaran.
Kalender dipergunakan sebagai pedoman penyusunan program dan kegiatan oleh
kepala madrasah dan guru di madrasah.

B. Rincian Alokasi Waktu Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1.  PSB 01 Juli – 9 Juli 2018 MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat
 Minggu pertama
masuk sekolah 9 – 12 Juli 2018
dan orientasi
siswa baru
2. Minggu efektif 39 minggu dalam setahun Digunakan untuk kegiatan
belajar (237 hari) pembelajaran efektif pada setiap
kelas oleh setiap guru.
3. Libur akhir tahun 1 – 8 Juli 2018 Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran.
4. Libur besar (hari 6 – 7 Mei 2019 Sekitar Awal bulan puasa
libur keagamaan) 3 – 12 Juni 2019 Akhir puasa dan setelah hari raya
Idul Fitri
5. Hari libur umum/ 17 Agustus 2018 Hari kemerdekaan RI
nasional 6-7 Juni 2019 Hari Raya Idul Fitri 1440 H
22-23 Agustus 2018 Idul Adha 1439 H
11 September 2018 Tahun Baru Islam 1440 H
25 Desember 2018 Hari Natal
1 Januari 2019 Tahun baru Masehi 2019
3 Januari 2019 HAB Kemenag
20 Nopember 2018 Maulid Nabi Muhammad SAW

29
5 Februari 2019 Tahun Baru Imlek 2564
7 Maret 2019 Hari Raya Nyepi
19 April 2019 Wafat Isa Al Masih
1 Mei 2019 Hari Buruh Internasional
11 Mei 2019 Hari Raya Waisak
3 April 2019 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
30 Mei 2019 Kenaikan Isa Al-Masih
6 Hari Libur Khusus 6 – 7 Mei 2019 Awal puasa
22 Agustus 2018 Idul Adha

7 Kegiatan khusus MI 1 – 9 Oktober 2018 Mid Semester Ganjil


Al-Ittihadiyah NW. 4 – 8 Maret 2019 Mid Semester Genap/Tryout 1
Sepakat (semester genap kelas VI)
Ujian praktek
29 April – 4 Mei 2019
UM dan UAM
13 – 15 Mei 2019

C. Daftar Hari Sekolah dan Hari Libur MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat

MENGHITUNG JAM BELAJAR EFEKTIF SEMESTER I

HARI TIDAK EFEKTIF HARI EFEKTIF


Smtr1/UTS/ MOS

Hari Tatap Muka


Lbr.Keagamaan
Jml Hari

Lbr Semestar

N
Bagi Raport
Lbr.Khusus

Smtr1/UTS
Hari Efektif
Lbr Umum

BULAN
Jumlah
Jum'at

Pasca

1 Juli 31
4 7 11 17 3 14

2 Agustus 31
5 2 7 24 24

3 September 30
4 1 5 25 25

4 Oktober 31
4 1 5 18 8 10

5 Nopember 30
5 1 6 24 24

6 Desember 31
4 1 9 14 10 7 1 -
Jumlah Semester 1 184
26 1 16 1 4 48 108 21 7 1 97

30
MENGHITUNG JAM BELAJAR EFEKTIF SEMESTER II

HARI TIDAK EFEKTIF HARI EFEKTIF

Smtr1/UTS/UN/MOS

Pasca Smtr1/UTS
Lbr.Keaga maan

Hari Tatap Muka


Jml Hari

N Lbr Semestar

Bagi Raport
Lbr.Khusus

Hari Efektif
Lbr Umum

BULAN

Jumlah
Jum'at

2
1 Januari 31
4 1 1 1 7 24 4
2
2 Februari 28
4 1 5 23 3

3 Maret 31
5 1 6 16 9 7
2
4 April 30
4 1 1 6 24 4
1
5 Mei 31
5 2 2 9 9 3

6 Juni 30
4 1 9 2 16 9 1
2 2 7
Jumlah Semester 2 181
6 7 1 12 3 49 96 2 9 1 8

5 2 4 1 17
Jml Smtr1+Smtr2 365
2 8 17 13 7 97 04 3 6 2 5

Catatan:
ME : Minggu Efektif
HES : Hari Efektif Sekolah

D. Analisa Hari Efektif Belajar

Hari Efektif
Bulan Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jumlah

31
Juli 3 3 3 3 2 3 17
Agustus 4 4 4 4 4 4 24
September 5 5 4 3 4 4 25
Oktober 3 3 2 3 4 3 18
November 4 4 4 3 4 5 24
Desember 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 19 19 17 16 18 19 108

Hari Efektif
Bulan Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jumlah
Januari 4 4 4 4 4 4 24
Februari 4 4 4 3 4 4 23
Maret 4 3 2 2 2 3 16
April 4 4 5 5 3 4 25
Mei 3 2 0 0 1 3 9
Juni 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 19 17 15 14 14 18 97
Catatan:
1. Pada semester 2/genap jumlah hari efektif tersebut dikurangi dengan libur UM,
UAM selama 8 hari sehingga efektifnya menjadi 109 hari.

32
E. Kalender

33
BAB V

PENUTUP
Dari uraian diatas diharapkan pelaksanaan Kurikulum MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat
Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah ini bisa menciptakan suasana
pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan kreativitas
anak, efektif, demokratis, menantang, dan menyenangkan serta mengasyikkan. Dengan
semangat itulah Kurikulum MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat ini akan menjadi pedoman yang
dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat
Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.
Kurikulum MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat ini masih banyak kekurangan. Sekolah
akan mengevaluasi dan merevisi setiap tahun serta diharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak demi perbaikan di masa yang akan datang.
Harapan kami mudah-mudahan Kurikulum MI Al-Ittihadiyah NW Sepakat
Kecamatan Praya Tengah dapat bermanfaat sebagai pedoman pengembangan pendidikan
umumnya di Kabupaten Lombok Tengah

Sepakat , 4 Juli 2018


Kepala Madrasah,

MUH. NAZRI SAYUKI, QH. S.Pd.I

34
DAFTAR PUSTAKA

Allan C. Ornstein dan Francis P. Hunkins. (1998). Curriculum: Foundation, Principles and
Issues. Allyn & Bacon. USA

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah
Nomor:15 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Bagi
satuan pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah Tahu Pelajaran 2010/2011

Departemen Pendidikan Nasional. (2008).Modul Pelatihan Praktek yang baik.MBS, PSM


dan PAKEM.
.
Panduan Penelaahan KTSP Bantuan Teknis Professional Pengembangan Kurikulum Tim
Pengembang Kurikulum di Prov/Kab/Kota. Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan
pengembangan . Departemen Pendidikan Nasional. 2009

Pedoman Penyusunan Kurikulum Tngkat Satuan Pendidikan . (2008). Badan Standar


Nasional Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan Nomor: 22 tahun 2007 Tentang Standar Isi

Peraturan menteri Pendidikan Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 2 Tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.

Prayitno dan Erman Amti.(1994). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Rineka Cipta.
Jakarta

Tim Pengembang Kurikulum Program Kemitraan Australia Indonesia. (2007).


Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Dokumen Utama). Australia
Indonesia Partnership. Jakarta.

Tim Pengembang Kurikulum Program Kemitraan Australia Indonesia. (2007). Paket


Pelatihan Pengembangan KTSP Bagi Kepala Madrasah Tsnawiyah. Australia
Indonesia Partnership. Jakarta.

Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

35

Anda mungkin juga menyukai