Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bemartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama
dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan
kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian,
sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi
ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola proses
pembelajaran, dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Sesuai
dengan prinsip otonomi dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS),
pelaksana pembelajaran, dalam hal ini guru, perlu diberi keleluasaan dan diharapkan mampu
menyiapkan silabus, memilih strategi pembelajaran, dan penilaiannya sesuai dengan kondisi
dan potensi peserta didik dan lingkungan masing-masing. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka perlu dibuat buku pedoman cara mengembangkan silabus berbasis
kompetensi. Pedoman pengembangan silabus yang meliputi dua macam, yaitu pedoman
umum dan pedoman khusus untuk setiap mata pelajaran.
Pedoman umum pengembangan silabus memberi penjelasan secara umum tentang
prosedur dan cara mengembangkan SK dan KD menjadi indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar.
Sedangkan pedoman khusus menjelaskan mekanisme pengembangan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang disertai contoh-contoh untuk lebih memperjelas langkah-
langkah pengembangan silabus.

Page 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengembangan kurikulum?
2. Bagaimana pengembangan kurikulum PKn di SD?
3. Apa saja landasan pengembangan kurikulum PKn SD?
4. Apa saja prinsip penyajian kurikulum PKn di SD?
5. Bagaimana analisis pengembangan kurikulum SD di kelas rendah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui proses pengembangan kurikulum PKn di SD.
3. Untuk mengetahui landasan pengembangan kurikulum PKN di SD
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum PKn SD
5. Untuk mengetahui cara menganalisis Pengembangan Kurikulum Pkn SD Kelas Rendah.

Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar
menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan
seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar-mengajar antara lain
penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan,
mata pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengukur pengembangan kurikulum yang
mengacu pada kreasi sumber-sumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran kurikulum
ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar mengajar (Hamalik, 2008:183). Pada
dasarnya pengembangan kurikulum ialah mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan
pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang
datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar siswa dapat menghadapi
masa depan dengan baik (Dakir, 2004:84). Menurut Undang-Unda
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1
bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan
memberkan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa
secara optimal sesuai dengan tuntunan dan tantangan perkembangan masyarakat.

B. Pengembangan Kurikulum Pkn di SD


Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Pengembangan kurikulum dilakukan oleh sekolah dan komite sekolah didasarkan pada
prinsip-prinsip sesuai dengan Permendiknas No 22 Tahun 2006 yaitu:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggungjawab. Pengembangan kompetensi disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.

Page 3
2. Beragam dan terpadu. Pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat serta status social ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komonen muatan wajib kurikulum, muatan local
dan pengembangan diri secara terpadu serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pengembangan
kurikulum didasarkan atas kesadaran bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
berkembang secara dinamis sehingga semangat dan isi kurikulum akan mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan iptek dan
seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum melibatkan seluruh
stake holder untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan
ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan social, ketrampilan akademik
dan ketrampilan vokasional merupakan suatu keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan
subtansi yang mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan serta
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua
jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat. Pengembangan kurikulum diarahkan pada proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsure pendidikan
formal, non formal dan in formal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang menuju manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Pengembangan
kurikulum memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah
harus saling mengisi dan saling memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan RI.

Page 4
C. Landasan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan peserta didikan kesesuaiannya dengan lingkungan,
kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Sejalan dengan
ketentuan tersbut, perlu ditambahkan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan
nasional dan pendidikan nasional berdasarkan pada pancasila dan undang-undang dasar
1945.
1. Berdasarkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut, pengembangan kurikulum agar
berlandaskan faktor-faktor sebagai berikut:
2. Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk
merumuskan tujuan institusional yang pada nantinya menjadi landasan dalam
merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan.
3. Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat.
4. Perkembangan peserta didik, yang merujuk pada karakteristik perkembangan peserta
didik.
5. Keadaan lingkungan, yang daam arti luas meliputi lingkungan manusiawi
(interpersonal), lingkungan kebudayaan termasuk iptek (kultural dan lingkungan hidup
(bioekologi) serta lingkungan alam (geoekologis).
6. Kebutuhan pembangunan yang mencakup kebutuhan pembangunan di bidang ekonomi,
kesejahteraan rakyat, hukum dan sebagainya.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan sistem nilai dan
kemanusiawian serta budaya bangsa.

D. Prinsip Penyajian Kurikulum PKn di SD


Prinsip penyajian dalam PKn menurut Abdul Aziz Wahab (2002: 28) ada empat yaitu
sebagai berikut:
1. Dari mudah ke sukar
Prinsip ini digunakan dalam pengajaran khususnya dalam pendidikan nilai, moral,
dan teori-teori pendidikan. Untuk memahami hal-hal yang bersifat sukar dimulai dari

Page 5
yang bersifat mudah. Apabila di lihat dari prinsip perkembangan anak, prinsip ini
memang sangat tepat untuk siswa SD.
2. Dari sederhana ke rumit
Prinsip ini pada dasarnya adalah konsep atau nilai dan moral yang berkenaan
dengan pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-haari. Jadi konsep atau
nilai dan moral temasuk dalam hal ketrampilan (skill) mulai dari yang sederhana ke yang
rumit.
Melalui pembiasaan, latihan atau keteladanan yang di mulai sejak kecil, akan
terbiasa dengan hal-hal yang baik yang sifatnya masih sederhana, kemudian ditingkatkan
secara bertahap ke hal-hal yang sifatnya lebih sukar. Kematangan usia juga sangat
memiliki peran dalam kaitannya dengan fase-fase perkembangan. Siswa SD mudah
menangkap dari hasil pengamatan.
3. Dari yang bersifat kongkrit ke Abstrak
Siswa SD pada prinsipnya lebih mudah menaangkap hal-hal yang sifatnya
kongkrit dari pada yang sifatnya abstrak. Guru dapat memberikan contoh-contoh
sederhana yang dapat di tiru oleh siswa. Media sangat di perlukan untuk
mengkongkritkan sesuatu hal yang di rasa sangat di perlukan guna mempermudah
pemahaman siswa.
4. Dari lingkungan paling dekat ke lingkungan lebih luas
Lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak adalah lingkunga
keluarga. Dalam keluarga anak lebih banyak melakukan interaksi. Namun apakah
lingkungan keluarga menjadi lingkungan pertama dan utama dalam memperoleh
pendidikan.
Anak dibesarkan dalam keluarga yang pada dasarnya dilakukan oleh orang tua
sebagai wujud tanggungjawab. Hal itu sebagai wujud alamiah yang didasari oleh rasa
kasih sayang orang tua kepada anaknya. Sehingga apabila orang tua melakukan dengan
tanggung jawab, maka hal itu sebagai suri tauladan bagi anaknya. Demikian juga
sebaliknya apabila orang tua tidak mempedulikan anaknya dengan tidak memberikan
kasih sayang maka yang terjadi adalah sikap tidak tanggung jawab. Proses ini akan
memberikan gambaran kepada anaka bahwasannya ada aturan-aturan atau norma-norma
yang harus dipatuhi dalam bergaul atau berinteraksi dengan orang lain.

Page 6
E. Analisis Pengembangan Kurikulum Pkn SD Kelas Rendah
Analisis yang dimaksudkan disini adalah analisis materi dari muatan kognitif, afektif, dan
psikomotor, serta pemilihan metode, media dan alat penilaian yang cocok untuk mencapai
tujuan.
Cara menganalisis pengembangan kurikulom PKn ini terlebih dahulu yaitu :
1. Menyiapkan materi PKn yang ada di dalam kurikulum, standar kompetensi apa yang
akan disampaikan pada siswa, kandungan kognitifnya apa, afektifnya apa, psikomotornya
apa.
2. Setelah itu memilih metode apa saja yang cocok, pilih yang membuat siswa senang
3. Selanjutnya media yang digunakan adalah media yang ada di sekolah dan akan lebih baik
lagi jika didukung dengan audio visual, atau yang lain, sehingga dapat memudahkan
siswa dalam menerima materi dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi.
4. Selanjutnya yang paling akhir adalah penilaian, hal ini sangat penting karena penilaian
perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Perlu diketahui bahwa penilaian PKn sedikit berbeda dari pada yang lain karena
aspek sikap tidak dapat ditinggalkan begitu saja seperti sebelumnya. Penilaian yang
dimaksud adalah penilaian proses dan penilaian hasil dengan tiga taksonomi Bloom yaitu
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Komponen komponen tersebut ( proses, hasil,
kognitif, afektif dan psikomotor), mempunyai bobot/skor yang berbeda. Apabila penilaian
secara menyeluruh sudah Anda lakukan secara terus menerus, maka label over cognitive
secara berangsur-angsur pula akan berubah menjadi seimbang antara pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Apabila semua ini telah disiapkan, maka guru tinggal memasukkan dalam
silabus maupun RPP, dan menerapkan model pembelajaran yang cocok.

Page 7
Contoh analisis kurikulum PKn SD kelas rendah (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SD NEGERI 2 LAMANGGA


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : III (Tiga)
Semester : I (Satu)

Bab 2

Standar Kompetensi
Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat.

Kompetensi Dasar
Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.

Indikator
1. Menjelaskan pengertian norma.
2. Mengidentifikasi macam-macam norma yang berlaku di masyarakat.
3. Menjelaskan fungsi norma dalam masyarakat.

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian norma.
2. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam norma yang berlaku di masyarakat.
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi norma dalam masyarakat.

B. Materi Ajar
Norma yang berlaku di masyarakat.

C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Kontekstual.
2. Pendekatan Cooperatif Learning.
3. Tanya jawab.
4. Ceramah.

Page 8
D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
a) Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, untuk
mengawali pelajaran.
b) Mengajak siswa bertanya jawab tentang aturan-aturan yang berlaku di sekolah.
c) Dilanjutkan dengan tanya jawab tentang aturan-aturan yang berlaku di rumah dan lingkungan
tempat tinggal (RT, RW, dst).

2. Kegiatan Inti
a) Siswa diajak untuk mengamati gambar pada hal. 24-25 tentang contoh penerapan norma di
masyarakat.
b) Guru menjelaskan pengertian norma, yaitu aturan-aturan yang digunakan sebaai pedoman
dalam kehidupan bermasyarakat.
c) Guru menjelaskan beberapa norma yang berlaku di masyarakat, yaitu:
 Norma agama
 Norma kesusilaan
 Norma kesopanan
 Norma kebiasaan
 Norma hukum
d) Guru menunjuk beberapa siswa untuk membaca bacaan tentang berbagai norma yang berlaku
di masyarakat halaman 24 sampai 25.
e) Guru melakukan tanya jawab mengenai pengertian dan contoh setiap norma pada bacaan
tersebut.
f) Guru menanyakan pertanyaan pemahaman halaman 26 mengenai fungsi norma dalam
masyarakat.

3. Kegiatan Penutup
a) Bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
dibelajarkan.
b) Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari selama pertemuan itu, untuk mengetahui
ketercapai indikator dan kompetensi dasar.
c) Mengakhiri pelajaran dengan mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.

E. Sumber/Bahan Belajar
1. Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas III, terbitan
ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng, M.Pd.) hal. 24-26.
2. Orang tua.
3. Teman.
4. Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.

Page 9
F. Penilaian

Teknik : tugas individu.


Bentuk Instrumen : penilaian lisan
Contoh Instrumen : Mengapa norma dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat?

Mengetahui ......, ........................ 20 .....


Kepala Sekolah, Guru Kelas III

( ___________________ ) ( ___________________ )
NIP .................................. NIP ..................................

Contoh analisis kurikulum PKn SD kelas rendah (K13)

Page 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 01 WAJO


Kelas / Semester : III (Tiga) / 2
Tema 5 : Permainan Tradisional
Sub Tema 1 : Olah Raga Tradisional
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, danpercaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Mengetahui arti bersatu dalam keberagaman dirumah, sekolah, dan masyarakat.
4.4 Mensimulasikan bentuk-bentuk kebersatuan dalam keberagaman dirumah, sekolah,
dan masyarakat.

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Mengidentifikasiberbagai kegiatanyang menunjukkansikap bersatu
dalamkeberagaman dirumah.
4.4.1 Menunjukkan sikapbermain bersamasiapa saja dilingkungan rumahtanpa pilih-pilih.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 11
 Dengan mengidentifikasi perbedaan olahraga kesukaan di keluarga, siswa menuliskan
cara menghargai perbedaan dengan tepat.
 Dengan menuliskan cara menghargai perbedaan di keluarga, siswa dapat menghargai
perbedaan dengan baik.

E. MATERI PEMBELAJARAN
 Wacana tentang pencak silat.
 Gerakan dasar pencaksilat.

F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba,
mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan)
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit


berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ” Olah Raga Tradisional”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti  Siswa mempersiapkan informasi yang telah 25 Menit


dikumpulkan di rumah mengenai olahraga dan
permainan kesukaan anggota keluarga • Siswa
menyalin data ke dalam tabel.
 Siswa menuliskan perbedaan lain pada anggota
keluarga misalkan daerah asal ayah dan ibu, makanan
kesukaan dan kebiasaan harian lainnya.
 Siswa menuliskan cerita singkat mengenai perbedaan

Page 12
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

di lingkungan keluarganya.
 Siswa saling bertukar cerita dengan temannya.
 Guru mengakhiri pelajaran dengan menjelaskan
kepada siswa bahwa Tuhan Menciptakan manusia
berbeda-beda asal usulnya. Kita harus saling
menghargai perbedaan. Termasuk berbeda dalam
kegiatan kesukaan seperti olahraga atau permainan.
Kita dapat bermain secara bergiliran dengan adik atau
kakak jika kesukaan mereka berbeda.
(Mengkomunikasikan) dan (Mengasosiasi)

Penutup  Peserta didik membuat kesimpulan dibantu dan 10 menit


dibimbing guru.
 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik
dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik cara individu maupun
kelompok.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.

H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Guru dan Buku Siswa Tema 5 : ”Permainan Tradisional” Kelas III (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2015).
 Gambar jurus dasar dalam olahraga Pencak Silat.
 Tabel wawancara..

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
No Nama Perubanan Tingkah Laku

Page 13
Percaya Diri Cermat Disiplin
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sultan Haykal

2 Aisy Anindya

3 ……………..

dst ……………..

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2,B (Baik) : 3,SB (Sangat Baik) : 4

2. Penilaian Keterampilan
Menghargai perbedaan di lingkungan keluarga.
TL BTL
Kriteria
(√) (√)
Menerima ada perbedaan kesukaanolahraga pada anggota
keluarga.

Menghargai ada perbedaan kesukaanolahraga pada anggota


keluarga,

Ket.: TL (terlihat) BTL (belum terlihat)

Mengetahui ......, ........................ 20 .....


Kepala Sekolah, Guru Kelas III

( ___________________ ) ( ___________________ )
NIP .................................. NIP ..................................

Page 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk mencari bagaimana
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan kurikulum
di arahkan pada pencapaian nilai-nilai umum, konsep-konsep, masalah dan keterampilan yang
akan menjadi isi kurikulum yang disusun dengan fokus pada nilai-nilai tadi. Adapun selain
berpedoman pada landasan-landasan yang ada, pengembangan kurikulum juga berpijak pada
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Sedangkan analisis pengembangan kurikulum
meliputi anaisis baik dari segi matrei muatan kognitif,afektif dan psikomotor sebagai masukan
dalam penyusunan RPP.

B. Saran
Berdasarkan uraian materi di atas, maka kita sebagai calon Sebagai seorang guru, kita harus
mampu menganalisis perkembangan kurikulum agar dalam penyusunan RPP dapat lebih optimal.

Page 15
DAFTAR PUSTAKA

http://rianputramaulana.blogspot.com/2017/02/makalah-pengembangan-kurikulum-pkn-
sdmi.html
http://vghian.blogspot.com/2015/01/kurikulum-pkn-di-sd.html
https://desidiasti.wordpress.com/2017/07/11/8-analisis-pengembangan-kurikulum-pkn-sd-kelas-
1-2-3/
Ruminiati. Pendidikan Kewarganegaraan SD.
http://rianputramaulana.blogspot.com/2017/02/makalah-pengembangan-kurikulum-pkn-
sdmi.html?m=1

https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/research/pengembangan-kurikulum/

Page 16

Anda mungkin juga menyukai