PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar
1945 Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan
Nasional. Undang – Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan
nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana
yang diamanatkan dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system
Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas
pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan,yang diyakini akan
menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia
sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan
Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik, jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang
dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;(2) manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan (3) warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.pengembangan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
1
Dalam pengembangan Kurikulum, MTs An-Nawawi Sarwodadi mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan evaluasi diri madrasah tahun pelajaran 2020/2021 masih ada yang belum
mencapai target yang ingin dicapai terutama Standar Isi, Standar Proses, Standar
Pembiayaan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian.
Kurikulum MTs An-Nawawi Sarwodadi ini disusun agar dapat digunakan sebagai
acuan madrasah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang akan
dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh
karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, MTs An-Nawawi Sarwodadi melibatkan
seluruh warga madrasah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
2. DASAR PENYUSUNAN
2
k. SKB Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No: 03/Menteri
Lingkungan Hidup/02/2010 & No: 01/11/KB/2010 tgl 01 Pebruari 2010 Tentang
Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun 2013
Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama /
Madrasah Tsanawiyah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun 2013
Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah.
q. Peraturan Menteri Agama Nomor 912 tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah Tahun
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
3
3. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKUM DAN KARATERISTIK
KURIKULUM
a. PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan Kurikulum didasarkan pada prinsip –prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum sebagai rencana yang merupakan rancangan untuk konten pendidikan
yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di
satu satuan atau jenjang pendidikan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses
adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan jenjang pendidikan
untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar
adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya
di masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan Dasar dapat
dipelajari dan dikuasai peserta didik sesuai kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
3. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar
prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, Kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas
standar yang telah ditentukan (dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan) oleh
karena itu beragam progam dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan
minat dan kemampuan peserta didik.
4. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
5. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi
peserta didik untuk mengikuti dan memanfatkan secara tepat hasil – hasil ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
6. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan, pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan
kurikulumdidasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan
4
lingkungan hidup artinya kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten
kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajarai di kelas dalam
kehidupan di masyarakat.
7. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dirumuskan dalam
sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk
mengembangkan budaya belajar.
8. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum, Standar kemampuan (SK) dan Kemampuan dasar (KD) serta silabus.
Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang bermartabat
dan mampu berkonstribusi secara langsung kepada masyarakat sekitarnya. Kedua
kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan
dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
b. KARAKTERISTIK KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai generasi yang hidup di masa depan tidak
lagi menitik beratkan pada penguasaan materi dan berpikir rutin, karena kedua
kemampuan itu telah dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi masa
depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan kritis
dengan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara
yang bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang mengglobal, serta
memiliki minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik
5
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuatkeragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik
yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia
dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
6
muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman,
taqwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkankembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
4. PENGERTIAN ISTILAH
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi
7
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi
dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
e.Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
f. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidikuntuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri
oleh peserta didik.
g. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
h. Permulaan Tahun Pelajaran baru adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
i. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran.
j. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
k. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.
8
B. VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH
3. VISI
Dengan menganalisis potensi yang ada di Madrasah baik dari segi input/ peserta didik
baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, peran
serta masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan
warga sekolah maupun dengan stakeholder, maka tersusunlah visi sekolah.
Adapaun visi Madrasah adalah : ”Terwujudnya Generasi Rabbani yang berjiwa
Qur’ani, berbekal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.”
4. MISI MADRASAH
a. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul di bidang Tahfizh Al Qur’an
dan IPTEK.
b. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang mampu melahirkan manusia-manusia
unggulan yang memiliki semangat pembaharuan, dan memiliki jiwa
kepemimpinan serta wawasan yang luas.
c. Menjadi lembaga pendidikan Islam yang modern, inovatif dan terdepan dalam
Tarbiyah Islamiyyah.
d. Berpartisipasi aktif dan bertanggung jawab dalam proses rekonstruksi perbaikan
masyarakat, bangsa dan negara.
5. TUJUAN MADRASAH
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah mempersiapkan generasi Islam
yang:
9
1. Memiliki kekuatan aqidah yang shahih, ibadah yang benar dan memiliki budi
pekerti yang luhur (akhlaqul karimah) berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah
sesuai pemahaman salafusshalih.
2. Memiliki kemampuan menghafal Al Qur’an.
3. Menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris serta mengaplikasikannya dalam
komunikasi harian.
4. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan perkembangan
zaman.
5. Mampu menguasai dasar-dasar teknologi informasi dan komunikasi.
6. Berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis.
7. Mampu beradaptasi secara positif di tengah masyarakat.
8. Sukses menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
10
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.STRUKTUR KURIKULUM
A.1. STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII
StrukturKurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B
Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
11
Nawawi Sarwodadi dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang
memiliki kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh madrasah.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 40 minggu
12
TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII, VIII dan IX
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. AlQur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya 2 2 2
Mulok
4. Nahwu Shorof 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46
Keterangan:
• Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler
seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja dan lain sebagainya.
• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang
Merah Remaja, Badan Dakwah Islamiyah (BDI) dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukansikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta
didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai
wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
13
• Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
• Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah
merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran
per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
• Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
• Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
• Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk
integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin
biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi,
geografi, dan sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan
yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar,
rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.
• Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam
sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran
IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin
ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep disiplin ilmu
berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di
14
sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi
pembelajaran yang kontekstual.
- Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia.
Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan
pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang
relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya
dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh
(konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten kimia).
• Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu.
Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang
menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu
menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi.
15
A.2. STRUKTUR KURIKULUM KELAS VIII DAN IX
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi (SK) dan kompetensi lulusan (SKL)
Struktur kurikulum untuk kelas VIII dan IX terdiri atas tiga komponen mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran
dikelompokkan menjadi:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok mata pelajaran Estetika
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian yang integral dari struktur
kurikulum.
TABEL 2
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
16
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
17
Struktur kurikulum Kelas VIII dan IX disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Kompetensi Mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat 14 mata pelajaran, 2 muatan lokal dan pengembangan diri seperti tertera pada
tabel struktur kurikulum
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan potensi yang ada di MTs An-Nawawi Sarwodadi.
c.Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar / diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di MTs An-
Nawawi Sarwodadi dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang
memiliki kemampuan di bidang ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh madrasah.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
d. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 40 minggu
18
TABEL3
STRUKTUR KURIKULUM KLS VIII dan IX
ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN PER MINGGU
VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. AlQur'an Hadis 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2
c. Fiqih 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Arab 3 3
5. Matematika 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2
3. Prakarya 2 2
Mulok
4. Nahwu 2 2
5. Shorof 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46
*) PD Ekstrakurikuler dilaksanakan sore hari jam antar jam 13.30 – 16.30
B. MUATAN KURIKULUM
19
1. MUATAN KURIKULUM KELAS VII, VIII dan IX
Muatan Kurikulum MTs An-Nawawi Sarwodadi meliputi sejumlah mata pelajaran
sebanyak 16 mata pelajaran yang terbagi menjadi kelompok A dan kelompok B
seperti dalam tabel struktur kurikulum.
a. MATA PELAJARAN KELOMPOK A
KELAS: VII
20
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis proses perumusan dan 4.1 Melaksanakan tanggung jawab atas
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara keputusan bersama dengan semangat
konsensus tokoh Pendiri Negara dalam
perumusan Pancasila
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku 4.2 Berperilaku sesuai norma-norma yang
dalam kehidupan bermasyarakat untuk berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
mewujudkan keadilan untuk mewujudkan keadilan
3.3 Menganalisis kesejarahan perumusan dan 4.3 Mendemonstrasikan proses kesejarahan
pengesahan Undang-Undang Dasar Negara perumusan dan pengesahan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
3.4 Mengkarakteristikkan keberagaman suku, 4.4 Melaksanakan tanggung jawab terkait
agama, ras, dan antargolongan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.5 Menganalisis pentingnya kerja sama dalam 4.5 Bertanggung jawab dalam bekerja sama di
berbagai bidang kehidupan di masyarakat berbagai bidang kehidupan masyarakat
3.6 Mengasosiasikan karakteristik daerah 4.6 Mewujudkan karakteristik daerah dalam
dalam kerangka Negara Kesatuan kerangka Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia
KELAS: VIII
1.2 Menghargai makna, kedudukan, dan 2.2 Mendukung kedudukan, fungsi dan makna
fungsi Undang-Undang Dasar Negara konstitusi negara, serta peraturan
Republik Indonesia Tahun 1945 secara perundangan lainnya sesuai dengan
adil sebagai bentuk sikap beriman dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
bertakwa Indonesia Tahun 1945
1.3 Menata tata urutan peraturan perundang- 2.3 Memperjelas konsepsi tata urutan
undangan dalam sistem hukum nasional di peraturan perundang-undangan sesuai
Indonesia secara adil dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Mensyukuri nilai dan semangat 2.4 Bertanggungjawab terhadap makna dan arti
Kebangkitan nasional 1908 dalam penting Kebangkitan nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik perjuangan kemerdekaan Republik
21
Indonesia secara tulus. Indonesia
1.5 Menghayati nilai dan semangat Sumpah 2.5 Menghargai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Mensyukuri semangat dan komitmen 2.6 Menunjukkan semangat dan komitmen
kebangsaan kolektif untuk memperkuat kebangsaan kolektif untuk memperkuat
Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KELAS: IX
22
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri perwujudan Pancasila sebagai 2.1 Mendukung perwujudan Pancasila sebagai
Dasar Negara yang merupakan anugerah dasar negara
Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghayati isi alinea dan pokok pikiran 2.2 Mempertahankan isi alinea dan pokok
yang terkandung dalam Pembukaan pikiran yang terkandung dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 dengan jujur Republik Indonesia Tahun 1945
1.3 Menghargai ketentuan tentang bentuk dan 2.3 Mendukung ketentuan tentang bentuk dan
kedaulatan negara sesuai Undang-Undang kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara adil 1945
1.4 Peka/peduli terhadap masalah-masalah 2.4 Memecahkan masalah-masalah yang
yang muncul dalam keberagaman suku, muncul dalam keberagaman suku, agama,
agama, ras, dan antargolongan (SARA) di ras, dan antargolongan (SARA) di
masyarakat serta cara pemecahannya masyarakat serta cara pemecahannya
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.5 Peka/peduli terhadap masalah-masalah 2.5 Menghargai pendapat tentang masalah-
yang muncul dalam bidang sosial, budaya, masalah yang muncul dalam bidang sosial,
ekonomi, dan gender di masyarakat dan budaya, ekonomi, dan gender di
cara pemecahannya dalam bingkai masyarakat dan cara pemecahannya dalam
Bhinneka Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.6 Menghargai secara jujur konsep bela 2.6 Mendukung konsep bela negara dalam
negara dalam konteks Negara Kesatuan konteks Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia Indonesia
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan prosedural) ranah konkret (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi, dan membuat)
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan ranah abstrak (menulis, membaca,
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis langkah-langkah untuk 4.1 Mendemonstrasikan peran teladan tokoh-
mewujudkan Pancasila sebagai dasar tokoh nasional dalam perwujudan
negara Pancasila sebagai dasar negara
3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok 4.2 Menerapkan isi alinea dan pokok pikiran
pikiran yang terkandung dalam yang terkandung dalam Pembukaan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Undang-Undang Dasar Negara Republik
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945
3.3 Memahami prinsip-prinsip kedaulatan 4.3 Mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan
sesuai Undang-Undang Dasar Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia Tahun 1945
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam 4.4 Mendukung peran mediator penyelesaian
keberagaman suku, agama, ras, dan masalah keberagaman suku, agama, ras,
antargolongan (SARA), sosial, budaya, dan antargolongan (SARA) dalam bingkai
ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam 4.5 Mendukung peran mediator penyelesaian
23
keberagaman suku, agama, ras, dan masalah sosial, budaya, ekonomi, dan
antargolongan (SARA) sosial, budaya, gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal
ekonomi, dan gender dalam bingkai Ika
Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Mengkreasikan konsep cinta tanah air/bela 4.6 Mendemonstrasikan peran para pahlawan
negara dalam konteks Negara Kesatuan untuk cinta tanah air/bela negara dalam
Republik Indonesia konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
BAHASA INDONESIA
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
24
dan⁄atau suasana pentas seni daerah) bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni
yang didengar dan dibaca daerah) secara tulis dan lisan dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan
baik secara lisan maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
(cerita imajinasi) yang dibaca dan (cerita imajinasi) yang didengar dan
didengar dibaca
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan bentuk cerita imajinasi secara lisan dan
didengar tulis dengan memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa, atau aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara cara memainkan alat musik daerah, tarian
membuat (cara memainkan alat daerah, cara membuat cinderamata,
musik/tarian daerah, cara membuat dan/atau kuliner khas daerah) yang
kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai dibaca dan didengar
sumber yang dibaca dan didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke
teks prosedur tentang cara melakukan dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik daerah, tarian
memainkan alat musik/tarian daerah, cara daerah, cara membuat cinderamata, dll)
membuat kuliner khas daerah, dll.) dari dengan memperhatikan struktur, unsur
berbagai sumber yang dibaca dan kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
didengar
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi berupa buku observasi berupa buku pengetahuan yang
pengetahuan yang dibaca atau dibaca dan didengar
diperdengarkan
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan
teks laporan hasil observasi yang berupa hasil observasi yang berupa buku
buku pengetahuan yang dibaca atau pengetahuan secara lisan dan tulis
diperdengarkan dengan memperhatikan kaidah
kebahasaan atau aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang
dan nonfiksi yang dibaca isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.10 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
dalam buku fiksi dan nonfiksi fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,
keperluan, permintaan, dan/atau permintaan, dan/atau permohonan) surat
permohonan) dari surat pribadi dan surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau
dinas yang dibaca dan didengar diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk
dari surat pribadi dan surat dinas yang kepentingan resmi dengan
dibaca dan didengar memperhatikan struktur teks,
kebahasaan, dan isi
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,
dan pilihan kata) dari puisi rakyat syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat yang disajikan dalam bentuk tulis dan
setempat) yang dibaca dan didengar lisan
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
25
rakyat setempat) yang dibaca dan rakyat setempat) yang dibaca dan
didengar didengar
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.2 Menyajikan data dan informasi dalam
berita (membanggakan dan memotivasi) bentuk berita secara lisan dan tulis
yang didengar dan dibaca dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,
intonasi, mimik, dan kinesik)
26
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, 4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau
slogan, atau poster (yang membuat poster (membanggakan dan memotivasi)
bangga dan memotivasi) dari berbagai dari berbagai sumber
sumber yang dibaca dan didengar
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan 4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan
teks iklan, slogan, atau poster (yang dalam bentuk iklan, slogan, atau poster
membuat bangga dan memotivasi) dari secara lisan dan tulis
berbagai sumber yang dibaca dan
didengar
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi 4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
berupa artikel ilmiah populer dari ilmiah populer dari koran dan majalah)
koran/majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca
3.6 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke
(berupa artikel ilmiah populer dari dalam bentuk teks eksposisi artikel
koran/majalah) yang diperdengarkan atau ilmiah populer (lingkungan hidup,
dibaca kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan tertulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
pembangun teks puisi yang dan makna teks puisi yang
diperdengarkan atau dibaca diperdengarkan atau dibaca
3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks 4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, dan
puisi (perjuangan, lingkungan hidup, pendapat dalam bentuk teks puisi secara
kondisi sosial, dan lain-lain) yang tulis/lisan dengan memperhatikan unsur-
diperdengarkan atau dibaca unsur pembangun puisi
3.9 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.9 Meringkas isi teks eksplanasi yang
ekplanasi berupa paparan kejadian suatu berupa proses terjadinya suatu fenomena
fenomena alam yang diperdengarkan dari beragam sumber yang didengar
atau dibaca dan dibaca
3.10 Menelaah teks ekplanasi berupa paparan 4.10 Menyajikan informasi dan data dalam
kejadian suatu fenomena alam yang bentuk teks eksplanasi proses terjadinya
diperdengarkan atau dibaca suatu fenomena secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.11 Mengidentifikasi informasi pada teks 4.11 Menceritakan kembali isi teks ulasan
ulasan tentang kualitas karya (film, tentang kualitas karya (film, cerpen,
cerpen, puisi, novel, dan karya seni puisi, novel, karya seni daerah) yang
daerah) yang dibaca atau diperdengarkan dibaca atau didengar
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas
ulasan (film, cerpen, puisi, novel, dan karya (film, cerpen, puisi, novel, karya
karya seni daerah) yang diperdengarkan seni daerah, dll.) dalam bentuk teks
dan dibaca ulasan secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan
3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, 4.13 Menyimpulkan isi saran, ajakan, arahan,
arahan, dan pertimbangan tentang pertimbangan tentang berbagai hal
berbagai hal positif atas permasalahan positif permasalahan aktual dari teks
aktual dari teks persuasi (lingkungan persuasi (lingkungan hidup, kondisi
hidup, kondisi sosial, dan/atau sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
keragaman budaya) yang didengar dan didengar dan dibaca
dibaca
27
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan,
persuasi yang berupa saran, ajakan, dan arahan, dan pertimbangan) secara tulis
pertimbangan tentang berbagai dan lisan dengan memperhatikan
permasalahan aktual (lingkungan hidup, struktur, kebahasaan, atau aspek lisan
kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) dari berbagai sumber yang
didengar dan dibaca
3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama 4.15 Menginterpretasi drama (tradisional dan
(tradisional dan moderen) yang disajikan modern) yang dibaca dan
dalam bentuk pentas atau naskah ditonton/didengar
3.16 Menelaah karakteristik unsur dan kaidah 4.16 Menyajikan drama dalam bentuk pentas
kebahasaan dalam teks drama yang atau naskah
berbentuk naskah atau pentas
3.17 Menggali dan menemukan informasi dari 4.17 Membuat peta konsep/garis alur dari
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi 4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku
yang dibaca fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara
lisan/tertulis
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
28
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dari laporan 4.1 Menyimpulkan tujuan, bahan/ alat,
percobaan yang dibaca dan didengar langkah, dan hasil dalam laporan
(percobaan sederhana untuk mendeteksi percobaan yang didengar dan/atau dibaca
zat berbahaya pada makanan, adanya
vitamin pada makanan, dll)
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah,
teks laporan percobaan yang didengar dan hasil dalam laporan percobaan
atau dibaca (percobaan sederhana untuk secara tulis dan lisan dengan
mendeteksi zat berbahaya pada makanan, memperhatikan kelengkapan data,
adanya vitamin pada makanan, dll) struktur, aspek kebahasaan, dan aspek
lisan
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, 4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan,
pandangan, arahan atau pesan dalam atau pesan dalam pidato (lingkungan
pidato persuasif tentang permasalahan hidup, kondisi sosial, dan/atau
aktual yang didengar dan dibaca keragaman budaya) yang didengar
dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan 4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan
pidato persuasif tentang permasalahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
aktual yang didengar dan dibaca hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya) secara lisan dan/atau
tulis dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan.
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun
karya sastra dalam teks cerita pendek karya sastra dengan bukti yang
yang dibaca atau didengar mendukung dari cerita pendek yang
dibaca atau didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan
kebahasaan cerita pendek yang dibaca gagasan dalam bentuk cerita pendek
atau didengar dengan memperhatikan struktur dan
kebahasaan
3.7 Mengidentifikasi informasi berupa kritik, 4.7 Menyimpulkan isi teks tanggapan
sanggahan, atau pujian dari teks berupa kritik, sanggahan, atau pujian
tanggapan (lingkungan hidup, kondisi (mengenai lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
yang didengar dan/atau dibaca didengar dan dibaca
3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.8 Mengungkapkan kritik, sanggahan, atau
teks tanggapan (lingkungan hidup, pujian dalam bentuk teks tanggapan
kondisi sosial, dan/atau keragaman secara lisan dan/atau tulis dengan
budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, memperhatikan struktur dan kebahasaan
atau pujian yang didengar dan/atau
dibaca
3.9 Mengidentifikasi informasi teks diskusi 4 .9 Menyimpulkan isi gagasan, pendapat,
berupa pendapat pro dan kontra dari argumen yang mendukung dan yang
permasalahan aktual yang dibaca dan kontra serta solusi atas permasalahan
didengar aktual dalam teks diskusi yang didengar
dan dibaca
3.10 Menelaah pendapat dan argumen yang 4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen
mendukung dan yang kontra dalam teks yang mendukung dan yang kontra serta
diskusi berkaitan dengan permasalahan solusi atas permasalahan aktual dalam
aktual yang dibaca dan didengar teks diskusi dengan memperhatikan
struktur dan aspek kebahasaan, dan
aspek lisan (intonasi, gesture, pelafalan)
29
3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan simpati, 4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,
kepedulian, empati, atau perasaan pribadi kepedulian, empati atau perasaan pribadi
dari teks cerita inspiratif yang dibaca dan dalam bentuk cerita inspiratif yang
didengar dibaca dan didengar
3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati,
teks cerita inspiratif kepedulian, dan perasaan dalam bentuk
cerita inspiratif dengan memperhatikan
struktur cerita dan aspek kebahasaan
3.13 Menggali informasi unsur-unsur buku 4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari
fiksi dan nonfiksi buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.14 Menelaah hubungan antara unsur-unsur 4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku
buku fiksi/nonfiksi yang dibaca fiksi dan nonfiksi yang dibaca
3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur
dan nonfiksi yang dibaca tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi
yang dibaca
3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam 4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku
buku fiksi dan nonfiksi fiksi nonfiksi yang dibaca
MATEMATIKA
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
30
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
31
3.15 Menurunkan rumus untuk menentukan 4.15 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
keliling dan luas segiempat (persegi, berkaitan dengan luas dan keliling
persegipanjang, belahketupat, segiempat (persegi, persegipanjang,
jajargenjang, trapesium, dan layang- belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layang) dan segitiga layang-layang) dan segitiga
3.16 Menganalisis hubungan antara data dengan 4.16 Menyajikan dan menafsirkan data dalam
cara penyajiannya (tabel, diagram garis, bentuk tabel, diagram garis, diagram
diagram batang, dan diagram lingkaran) batang, dan diagram lingkaran
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
32
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai 4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
persamaan garis lurus) dan berkaitan dengan fungsi linear sebagai
menginterpretasikan grafiknya yang persamaan garis lurus
dihubungkan dengan masalah
kontekstual
3.11 Menjelaskan hubungan antara diagonal 4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
ruang, diagonal bidang, dan bidang dengan bangun ruang sisi datar
diagonal dalam bangun ruang sisi datar menggunakan hubungan diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang diagonal
3.12 Menganalisis data berdasarkan distribusi 4.12 Menyajikan dan menyelesaikan masalah
data, nilai rata-rata, median, modus, dan yang berkaitan dengan distribusi data,
sebaran data untuk mengambil nilai rata-rata, median, modus, dan
kesimpulan, membuat keputusan, dan sebaran data untuk mengambil
membuat prediksi kesimpulan, membuat keputusan, dan
membuat prediksi
3.13 Menjelaskan peluang empirik dan 4.13 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
teoretik suatu kejadian dari suatu dengan peluang empirik dan teoretik
percobaan suatu kejadian dari suatu percobaan
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
33
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
34
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
35
energi dalam kehidupan sehari-hari fotosintesis
termasuk fotosintesis
3.6 Memahami sistem organisasi kehidupan 4.6 Membuat model struktur sel
mulai dari tingkat sel sampai organisme tumbuhan/hewan
dan komposisi utama penyusun sel
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
hidup dan lingkungannya serta dinamika interaksi makhluk hidup dengan
populasi akibat interaksi tersebut lingkungan sekitarnya
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 4.8
Membuat tulisan tentang gagasan
lingkungan dan dampaknya bagi penyelesaian masalah pencemaran di
ekosistem lingkungannya berdasarkan hasil
pengamatan
3.9 Memahami perubahan iklim dan 4.9 Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem adaptasi/penanggulangan masalah
perubahan iklim
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api, 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan
gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta
resiko sebelum, pada saat, dan pasca tindakan penyelamatan diri pada saat
bencana sesuai ancaman bencana di terjadi bencana sesuai dengan jenis
daerahnya ancaman bencana di daerahnya
3.11 Memahami sistem tata surya, rotasi dan 4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi
revolusi bumi dan bulan, serta dampaknya dan revolusi bumi dan bulan bagi
bagi kehidupan di bumi kehidupan di bumi, berdasarkan hasil
pengamatan atau penelusuran berbagai
sumber informasi
KELAS:VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching),yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
36
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
37
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikaps osial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
38
magnet, termasuk dalam dan/atau induksi elektromagnetik
pergerakan/navigasi hewan untuk mencari
makanan dan migrasi
3.7 Memahami konsep bioteknologi dan 4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi
perannya dalam kehidupan manusia konvensional (misalnya tempe, tape,
kecap, yoghurt, atau produk lain)
3.8 Memahami konsep partikel materi, atom 4.8 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
ion, dan molekul, struktur zat sifat dan pemanfaatan bahan dalam
sederhana,danhubungannya dengan sifat kehidupan sehari-hari
bahan yang digunakan dalam kehidupan
sehari- hari, serta dampak penggunaan
bahan terhadap kesehatan manusia
3.9 Memahami sifat fisika dan sifat kimia 4.9 Menyajikan hasil penyelidikan tentang
tanah, organisme yang hidup dalam tanah, sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah bagi
dan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan
kehidupan
3.10 Memahami proses dan produk teknologi 4.10 Menyajikan karya tentang proses dan
ramah lingkungan untuk keberlanjutan produk teknologi sederhana yang ramah
kehidupan lingkungan
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi yaitu, (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
39
fenomena dan kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi,
potensi,iklim,bentuk muka bumi, geologis, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
flora dan fauna) dan interaksi antarruang di geologis, flora dan fauna) dan interaksi
Indonesia serta pengaruhnya terhadap antarruang Indonesia serta pengaruhnya
kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam
sosial, budaya, dan pendidikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
pendidikan
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam
serta kelembagaan sosial budaya nilai dan norma, serta kelembagaan sosial
budaya
3.3 Menganalisis konsep interaksi antara manusia 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang konsep
dengan ruang sehingga menghasilkan interaksi antara manusia dengan ruang
berbagai kegiatan ekonomi (produksi, sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
distribusi, konsumsi, permintaan, dan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
penawaran) dan interaksi antarruang untuk permintaan, dan penawaran) dan interaksi
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, antarruang untuk keberlangsungan kehidupan
dan budaya Indonesia ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi,
kesinambungan dalam kehidupan bangsa perubahan, dan kesinambungan dalam
Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
geografis, dan pendidikan sejak masa politik, sosial, budaya, geografis, dan
praaksara sampai masa Hindu-Buddha, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa
Islam Hindu-Buddha, dan Islam
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
40
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.3 Menganalisis keunggulan dan keterbatasan 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang keunggulan
ruang dalam permintaan dan penawaran, dan keterbatasan ruang dalam permintaan dan
teknologi, serta pengaruhnya terhadap penawaran, teknologi, serta pengaruhnya
interaksi antarruang bagi kegiatan ekonomi, terhadap interaksi antarruang bagi kegiatan
sosial, dan budaya di Indonesia dan negara- ekonomi, sosial, budaya, di Indonesia dan
negara ASEAN negara-negara ASEAN
3.4 Menganalisis kronologi, perubahan dan 4.4 Menyajikan hasil kronologi, perubahan dan
kesinambungan ruang (geografis, politik, kesinambungan ruang (geografis, politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari
masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat
kebangsaan kebangsaan
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
41
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
42
BAHASA INGGRIS SMP/MTs
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
43
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait nama hari, nama hari, bulan, nama waktu dalam hari,
bulan, nama waktu dalam hari, waktu waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan
dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, tahun, dengan fungsi sosial, struktur teks,
sesuai dengan konteks penggunaannya. dan unsur kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan kosa kata terkait angka sesuai konteks
kardinal dan ordinal)
3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait nama dan nama dan jumlah binatang, benda, dan
jumlah binatang, benda, dan bangunan bangunan publik yang dekat dengan
publik yang dekat dengan kehidupan kehidupan siswa sehari-hari, dengan
siswa sehari-hari, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan dan kosa kata terkait article a dan sesuai konteks
dan the, plural dan singular)
3.5 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan sifat sifat orang, binatang, dan benda, dengan
orang, binatang, benda sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan be, adjective) dan sesuai konteks
3.6 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan tingkah tingkah laku/tindakan/fungsi orang,
laku/tindakan/fungsi orang, binatang, binatang, dan benda, dengan fungsi
benda, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan kalimat declarative, konteks
interogative, simple present tense)
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 Teks Deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks 4.7.1 Menangkap makna secara kontekstual
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dan meminta informasi terkait dengan unsur kebahasaan teks deskriptif lisan
deskripsi orang, binatang, dan benda, dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
sangat pendek dan sederhana, sesuai terkait orang, binatang, dan benda
dengan konteks penggunaannya 4.7.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait
orang, binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks
3.8 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
44
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
45
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keharusan, keharusan, larangan, dan himbauan,
larangan, dan himbauan, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. (Perhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan must, should) yang benar dan sesuai konteks
3.4 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi interpersonal lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan menyuruh, menyuruh, mengajak, meminta ijin, dan
mengajak, meminta ijin, serta menanggapinya dengan memperhatikan
menanggapinya, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.5 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan beberapa greeting card, sangat pendek dan
teks khusus dalam bentuk greeting sederhana, terkait hari-hari spesial
card, dengan memberi dan meminta dengan memperhatikan fungsi sosial,
informasi terkait dengan hari-hari struktur teks, dan unsur kebahasaan,
spesial, sesuai dengan konteks secara benar dan sesuai konteks
penggunaannya
3.6 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keberadaan keberadaan orang, benda, binatang,
orang, benda, binatang, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya. (Perhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan there is/are) yang benar dan sesuai konteks
3.7 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi secara rutin atau
yang dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan kebenaran umum, dengan
merupakan kebenaran umum, sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan konteks penggunaannya. teks dan unsur kebahasaan yang benar
(Perhatikan unsur kebahasaan simple dan sesuai konteks
present tense)
3.8 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.8 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang sedang dilakukan/ berlangsung
yang sedang dilakukan/berlangsung saat diucapkan, dengan memperhatikan
saat diucapkan, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan present continuous tense) konteks
3.9 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.9 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait perbandingan jumlah dan sifat orang,
46
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, dengan
binatang, benda, sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi sosial, struktur
penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
kebahasaan degree of comparison) dan sesuai konteks
3.10 Menerapkan fungsi sosial, struktur 4.10 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sangat pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi, rutin maupun
yang dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak rutin, atau menjadi kebenaran
tidak rutin, atau menjadi kebenaran umum di waktu lampau, dengan
umum di waktu lampau, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan simple past tense) dan sesuai konteks
3.11 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.11 Teks recount
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.11.1 Menangkap makna secara kontekstual
teks personalrecount lisan dan tulis terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
dengan memberi dan meminta unsur kebahasaan teks recount lisan dan
informasi terkait pengalaman pribadi di tulis, sangat pendek dan sederhana,
waktu lampau, pendek dan sederhana, terkait pengalaman pribadi di waktu
sesuai dengan konteks penggunaannya lampau (personal recount)
4.11.2 Menyusun teks recount lisan dan tulis,
sangat pendek dan sederhana, terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau
(personal recount), dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.12 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.12 Teks pesan singkat dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pengumuman/pemberitahuan (notice)
teks khusus dalam bentuk pesan 4.12.1 Menangkap makna secara kontekstual
singkat dan pengumuman/ terkait dengan fungsi sosial, struktur
pemberitahuan (notice), dengan teks, dan unsur kebahasaan pesan
memberi dan meminta informasi terkait singkat dan
kegiatan sekolah, sesuai dengan pengumuman/pemberitahuan (notice)
konteks penggunaannya lisan dan tulis, sangat pendek dan
sederhana, terkait kegiatan sekolah
4.12.2 Menyusun teks khusus dalam bentuk
pesan singkat dan
pengumuman/pemberitahuan (notice),
sangat pendek dan sederhana, terkait
kegiatan sekolah, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.13 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.13 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan terkait fungsi sosial dan unsur
remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
47
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
48
teks khusus dalam bentuk label, dengan teks, dan unsur kebahasaan teks khusus
meminta dan memberi informasi terkait dalam bentuk label pendek dan
obat/makanan/minuman, sesuai dengan sederhana, terkait
konteks penggunaannya obat/makanan/minuman
3.4 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.4 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks prosedur lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks prosedur lisan
memberi dan meminta informasi terkait dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
resep makanan/minuman dan manual, dalam bentuk resep dan manual
pendek dan sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.5 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.5 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian yang sedang dilakukan/terjadi pada saat
yang sedang dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu lampau, dan waktu yang akan
ini, waktu lampau, dan waktu yang akan datang, dengan memperhatikan fungsi
datang, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya (perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan present continuous, past konteks
continuous, will+continuous)
3.6 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait dengan keadaan/ tindakan/kegiatan/
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian kejadian yang sudah/telah
yang sudah/telah dilakukan/terjadi di dilakukan/terjadi di waktu lampau
waktu lampau dikaitkan dengan keadaan dikaitkan dengan keadaan sekarang,
sekarang, tanpa menyebutkan waktu tanpa menyebutkan waktu terjadinya
terjadinya secara spesifik, sesuai dengan secara spesifik, dengan memperhatikan
konteks penggunaannya (perhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
unsur kebahasaan present perfect tense) kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.7 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks naratif lisan dan tulis dengan unsur kebahasaan teks naratif, lisan dan
memberi dan meminta informasi terkait tulis, sangat pendek dan
fairy tales, pendek dan sederhana, sederhana,terkait fairy tales
sesuai dengan konteks penggunaannya
3.8 Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.8 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan /tindakan/ kegiatan/ kejadian
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian tanpa perlu menyebutkan pelakunya
tanpa perlu menyebutkan pelakunya dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks penggunaannya. struktur teks dan unsur kebahasaan yang
(perhatikan unsur kebahasaan passive benar dan sesuai konteks. (perhatikan
voice) unsur kebahasaan passive voice)
3.9 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.9 Teks information report
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.9.1 Menangkap makna secara kontekstual
teks information report lisan dan tulis terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
49
dengan memberi dan meminta informasi unsur kebahasaan teks information
terkait mata pelajaran lain di Kelas IX, report lisan dan tulis, sangat pendek dan
pendek dan sederhana, sesuai dengan sederhana, terkait topik yang tercakup
konteks penggunaannya dalam mata pelajaran lain di Kelas IX
4.9.2 Menyusun teks information report lisan
dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
terkait topik yang tercakup dalam mata
pelajaran lain di Kelas IX, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.10 Membandingkan fungsi sosial, struktur 4.10 Menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan beberapa terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
teks khusus dalam bentuk iklan dengan unsur kebahasaan teks khusus dalam
memberi dan meminta informasi terkait bentuk iklan, pendek dan sederhana,
produk dan jasa, sesuai dengan konteks terkait produk dan jasa
penggunaannya
3.11 Menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.11 Menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan terkait fungsi sosial dan unsur
remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
SENI BUDAYA
KELAS: VII
SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
50
terkait fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar, dan
mata mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 Menggambar flora, fauna, dan alam benda
prosedur menggambar flora, fauna dan
alam benda dengan berbagai bahan
3.2 Memahami prinsip dan prosedur 4.2 Menggambar gubahan flora, fauna, dan
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
bentuk geometrik menjadi ragam hias
3.3 Memahami prosedur penerapan ragam hias 4.3 Membuat karya dengan berbagai motif
pada bahan buatan ragam hias pada bahan buatan
3.4 Memahami prosedur penerapan ragam hias 4.4 Membuat karya dengan berbagai motif
pada bahan alam ragam hias pada bahan alam
SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.4 Memahami konsep dasar ansamble musik. 4.4 Memainkan ansamble musik sejenis dan
campuran.
SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
52
SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KELAS: VIII
SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
53
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
54
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
55
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
56
3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan menalar
pengetahuan (faktual, konseptual, dan dalam ranah konkret (menggunakan,
prosedural) berdasarkan rasa ingin mengurai, merangkai, memodifikasi,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dan membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait (menulis, membaca, menghitung,
fenomena dan kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 Meragakan gerak pantomim sesuai
dasar seni peran sesuai kaidah konsep, teknik, dan prosedur seni peran
pementasan Pantomim
3.2 Memahami teknik menyusun naskah 4.2 Menyusun naskah sesuai kaidah
sesuai kaidah pementasan pantomim pementasan pantomim
3.3 Memahami perancangan pementasan 4.3 Merancang pementasan pantomim sesuai
pantomim sesuai konsep, teknik dan konsep, teknik dan prosedur
prosedur
3.4 Memahami pementasan pantomim sesuai 4.4 Mementaskan pantomim sesuai konsep,
konsep, teknik, dan prosedur teknik, dan prosedur
KELAS: IX
SENI RUPA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
57
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan 4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai
prosedur berkarya seni lukis dengan bahan dan teknik
berbagai bahan
3.2 Memahami prosedur berkarya seni patung 4.2 Membuat karya seni patung dengan
dengan berbagai bahan dan teknik berbagai bahan dan teknik
3.3 Memahami prosedur berkarya seni grafis 4.3 Membuat karya seni grafis dengan
dengan berbagai bahan dan teknik berbagai bahan dan teknik
3.4 Memahami prosedur penyelenggaraan 4.4 Menyelenggarakan pameran seni rupa
pameran karya seni rupa
SENI MUSIK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
58
3.3 Memahami konsep, bentuk, dan ciri-ciri 4.3 Memainkan karya-karya musik populer
musik populer dengan vokal dan atau alat musik secara
individual
3.4 Memahami pertunjukan musik populer 4.4 Menampilkan hasil pengembangan
ornamentasi ritmis maupun melodis musik
populer dalam bentuk ansambel
SENI TARI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.2 Memahami tari kreasi dengan 4.2 Memeragakan tari kreasi dengan
menggunakan unsur pendukung tari sesuai menggunakan unsur pendukung tari sesuai
iringan iringan
3.3 Memahami penerapan pola lantai dan 4.3 Memeragakan cara menerapkan gerak tari
unsur pendukung gerak tari kreasi kreasi berdasarkan pola lantai dengan
menggunakan unsur pendukung tari
3.4 Memahami penerapan pola lantai tari 4.4 Memeragakan tari kreasi berdasarkan pola
kreasi berdasarkan unsur pendukung tari lantai dengan menggunakan unsur
sesuai iringan pendukung tari sesuai iringan
59
SENI TEATER
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
60
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
KELAS: VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
61
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai
gerak pemanasan dalam aktivitas gerak pembentuk gerak pemanasan dalam
berirama. aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami konsep gerak spesifik salah satu4.8 Mempraktikkan konsep gerak spesifik salah
gaya renang dengan koordinasi yang baik. satu gaya renang dengan koordinasi yang
***) baik. ***)
3.9 Memahami perkembangan tubuh remaja4.9 Memaparkan perkembangan tubuh remaja
yang meliputi perubahan fisik sekunder dan yang meliputi perubahan fisik sekunder dan
mental. mental.
3.10 Memahami pola makan sehat, bergizi dan 4.10 Memaparkan pola makan sehat, bergizi dan
seimbang serta pengaruhnya terhadap seimbang serta pengaruhnya terhadap
kesehatan. kesehatan.
KELAS: VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KELAS: IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih
sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia.
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya
(karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.Olahraga
beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis
anak kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak bisa
dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.
64
PRAKARYA
KELAS: VII
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
65
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.2 Memahami jenis, karakteristik, kekuatan 4.2 Membuat produk sederhana menggunakan
bahan, serta peralatan kerja pengolahnya peralatan kerja sesuai dengan jenis,
karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 Memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 Memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi
3.4 Memahami sistem, jenis, serta 4.4 Membuat produk teknologi konstruksi
karakteristik persambungan dan penguatan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
pada konstruksi lingkungan sekitar
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
66
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
67
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
PRAKARYA
KELAS: VIII
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
68
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.3 Memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 Memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter dan teknik pengolahan pengolahan kerang, kaca, keramik dan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik botol plastik yang sesuai dengan potensi
daerah setempat
3.4 Memahami pengetahuan tentang 4.4 Perancangan, pembuatan, dan penyajian
prinsip perancangan, pembuatan dan produk kerajinan dari kerang, kaca,
penyajian produk kerajinan dari keramik dan botol plastik, yang kreatif dan
kerang, kaca, keramik dan botol plastik inovatif, sesuai dengan potensi daerah
setempat
yang kreatif dan inovatif
69
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.3 Memahami sumber dan permasalahan air 4.3 Memanipulasi sistem penjernih air
serta perkembangan peralatan penjernih air
3.4 Memahami penerapan sistem penyaringan 4.4 Membuat alat penjernih air dengan
air alami dan buatan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
70
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.3 Memahami tahapan budidaya ternak 4.3 Mempraktikkan tahapan budidaya ternak
kesayangan (kelinci, hamster, burung, kesayangan (kelinci, hamster, burung,
ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)
3.4 Menganalisis komoditas satwa harapan 4.4 Menerapkan komoditas satwa harapan
(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
dan lain-lain) yang dapat dikembangkan dan lain-lain) yang dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah setempat sesuai kebutuhan wilayah setempat
3.5 Memahami kebutuhan dan karakteristik 4.5 Menentukan sarana dan peralatan ternak
sarana dan peralatan budidaya satwa satwa harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, cacing, bekicot, dan lain-lain)
bekicot, dan lain-lain)
3.6 Memahami tahapan budidaya satwa 4.6 Mempraktikkan budidaya satwa harapan
harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, (jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,
bekicot, dan lain-lain) dan lain-lain)
PENGOLAHAN
71
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
72
KELAS IX
KERAJINAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
73
REKAYASA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
BUDIDAYA
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
74
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
3.2 Memahami sarana dan peralatan untuk 4.2 Menyiapkan sarana dan peralatan untuk
budidaya ikan konsumsi budidaya ikan konsumsi
3.3 Memahami tahapan budidaya 4.3 Mempraktikkan budidaya (pembesaran)
(pembesaran) ikan konsumsi ikan konsumsi
3.4 Memahami komoditas ikan hias yang 4.4 Menentukan komoditas ikan hias yang
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah setempat
3.5 Memahami sarana dan peralatan untuk 4.5 Mengembangkan sarana dan peralatan
budidaya ikan hias untuk budidaya ikan hias
3.6 Memahami tahapan budidaya 4.6 Mempraktikkan budidaya (pembesaran)
(pembesaran) ikan hias ikan hias
PENGOLAHAN
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
75
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
76
3. PENGEMBANGAN DIRI
>Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah.Kegiatan pengembangan diri merupakan
upaya pembetukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan
sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
>.Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.
Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1) Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler
Waktu dan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan,
substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi
dan kondisi sekolah.
2) Tidak Terprogram
a) Rutin, yakni yang sifatnya pembentukan perilaku dan
b)terjadwal yaitu : bersalaman,Upacara bendera, sholat berjamaah,imtaq, tadarus
(ibadah), kebersihan dan lain – lain.
c) Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus,
yaitu : memberi salam, ungkapan terpuji dan mengatasi masalah yang dihadapi
d) Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai
model
b. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
77
Fungsi Kegiatan Ekstra kurikuler:
a. Pengembangan yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas
peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di MTs An-Nawawi
Sarwodadi, Gadingrejo Kepil adalah sebagai berikut:
Pramuka
Tujuan :
1. Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2. Melatih siswa agar terampil dan mandiri
3. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4. Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
5. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas VII dan VIII
a. Tingkat Penggalang Ramu
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1.
Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.
kebangsaan. 2.
Memahami Lagu Indonesia Raya.
3.
Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4.
Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan
penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
2. Memiliki kecakapan 6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
pramuka. 7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6
kali berturLit-tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
3. Memiliki kecakapan 11. Menyampaikan berita secara lisan.
sosial 12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
14. Menjamu tamu dengan baik (untuk putri);
4. Melengkapi administrasi 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
5. Memiliki kecakapan 16. Memiliki buku tabungan
78
spiritual 17. Membayar uang iuran pada gugus depan
18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.
b. Tingkat Penggalang Rakit
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.
kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
sosial 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
3. Memiliki kecakapan 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
pramuka. 7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
8. Dapat memimpin barisan.
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal 10
kali.
3. Memiliki 11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
ketrampilan 12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
13. Memasak makanan di perkemahan.
14.Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
15. Mengetahui makanan yang bergizi.
4. Memelihara 16. Mengetahui jenis penyakit menular.
kesehatan . 17. Memelihara lanaman berguna dan binatang ternak.
18. Membaca do'a harian .
5. Memiliki kecakapan
spiritual
79
12. Melakukan olah raga atletik atau renang dan olah raga
perniainan.
5. Memiliki 17. Memiliki buku tabungan.
kelengkapan 18. Membayar uang itiran.
administrasi 19.Membantu jalannya administrasi keuangan gugus
depannya.
20. Memiliki minimal Bata Panda Kecakapan Khusus.
21. Mengetahui hari hari raya Islam.
6. Kecakapan spiritual 22. Bertindak sebagai imam dalam sholat berjamaah di
perkemahan.
PMR / UKS
Tujuan :
1. Melatih praktek PPPK
2. Mengembangkan jiwa social dan penuhi kepada orang lain
3. Mengembangkan sikap kerjasama
4. Membiasakan hidup bersih dan sehat
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII dan VIII
SILABUS
PMR
1. Pelaku pertolongan 1. - Memasang Pembalut mitella
pertama - Memasang Pembalut platengah
2. Pembalutan - Memasang pembalut kassa
80
1. Kesehatan lingkungan
2. Kebon sekolah
3. Apotek hidup
SILABUS
1. Tajwid 1. Makharijul huruf
2. Sifat Al huruf
3. Ahkan Al huruf
4. Ahkam Almad wal qasor
2. Fashohah 1. Ahkan Al waqof wal ibtida’
2. Mura’at Al huruf Wal harokat
2. Muro’at Al kalimat Wal ayat
Seni Marawis
Tujuan :
Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang seni musik
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam seni musik
Mempersiapkan siswa dalam lomba seni music.
Sasaran dari kegiatan ini dalah siswa kelas VII – VIII
SILABUS
81
1. Teknik memukul alat marawis a. Nikahan
- Nikahan pukulan 1
- Nikahan pukulan 2
- Nikahan pukulan 3
b. Anakan
- Anakan pukulan 1
- Anakan pukulan 2
- Anakan pukulan 3
- Anakan pukulan 4
a. Variasi pukulan
- Variasi pukulan lagu cepat
2. Teknik vokal - Variasi pukulan lagu lambat
a. Teknik pernafasan
b. Vokal lagu rendah
6. Teknik backing vokal c. Vokal lagu tinggi
a. Terknik pernafasan
b. Backing vokal lagu rendah
7. Teknik pementasan c. Backing vokal lahu tinggi
a. Pembuka
b. Lagu pembuka
8. Praktekpementasan marawis c. Salam penutup
82
Adapun jadwal kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di MTs An-Nawawi
Sarwodadi adalah sebagai berikut:
a) Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri
No Nama Kegiatan Kelas Hari Waktu
1 Terprogram
Ahad s/d
a. Halaqoh Tahfizh Qur’an VII s/d IX Sesuai jadwal
Jumat
VII s/d IX Senin s/d
b. Bimbingan Konseling Sesuai jadwal
Sabtu
VII s/d IX Sesuai
c. Peringatan HBN dan PHBI Sesuai jadwal
jadwal
VII s/d IX Sesuai
d. Kegiatan Pentas Seni Sesuai jadwal
jadwal
2 Tidak Terprogram
a. Rutin
VII s/d IX Ahad s/d
a.1 Apel Pagi 07.15– 07.30
Jumat
VII s/d IX Senin s/d
a.2 Sholat Berjamaah 5 Waktu Sesuai jadwal
Sabtu
a.3 Menjaga Kebersihan Kelas dan VII s/d IX Senin s/d
07.00 – 12.45
Lingkungan Sabtu
a.4 Berdo’a bersama setiap awal dan VII s/d IX Senin s/d Sesuai jadwal
83
akhir pelajaran Sabtu
a.5 Berjabat tangan dengan guru VII s/d IX Senin s/d
Sesuai jadwal
setiap awal dan akhir pelajaran Sabtu
a.6 Menjaga Kerapian Berpakaian VII s/d IX Senin s/d
07.00 – 12.45
Sabtu
a.7 Berbicara sopan setiap saat VII s/d IX Senin s/d
07.00 – 12.45
kepada setiap warga sekolah Sabtu
b. Spontan
b.1 Membiasakan mengucap salam VII s/d IX
Senin s/d
kepada setiap warga sekolah yang Situasional
Sabtu
baru ditemui
b.2 Membiasakan membuang sampah VII s/d IX Senin s/d
Situasional
pada tempatnya Sabtu
b.3 Membiasakan mengatasi silang VII s/d IX Senin s/d
Situasional
pendapat dengan benar Sabtu
b.4 Kunjungan Kepada Teman yang VII s/d IX
sakit Senin s/d
Situasional
Sabtu
b) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII s/d kelas VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen
2 X 40 menit) . Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada program pembelajaran
intensif dalam rangka persiapan menghadapi Ujian Nasional.
c) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester)
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D
4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar satuan pendidikan MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo
Kepil di laksanakan Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam
pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
84
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui tatap muka,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar Kompetensi Lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar tatap muka perjam pembelajaran
berlangsung selama 40 menit. Beban belajar tatap muka per minggu di MTs An-
Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepil adalah 46 jam untuk kelas VII, VIII dan IX.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi untuk mencapai Standar Kompetensi. Waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga
tahun.
Tabel Pengaturan Beban Belajar
Jml jam Jml minggu Alokasi waktu
Satu jam pemb. tatap
Kelas pemb. Effektif / Pemb. Per
muka (menit)
Per minggu Tapel tahun
VII 40 46 40 1840 JP
VIII 40 46 40 1840 JP
IX 40 46 40 1840 JP
85
JUMLAH 46 jam pel 37,5 jam
86
5. KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (KBM)
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).
KBM ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya
jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah
keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan
kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan
kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil
penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau
layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentasetingkat pencapaian kompetensi sehingga
dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan
kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan nasional diharapkan mencapai minimal
70. MTs An-Nawawi Sarwodadi, Cimanuk Pandeglang menetapkan ketuntasan
minimal antara 70 s.d. 80 untuk seluruh mata pelajaran.
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) ditetapkan oleh Madrasahdengan
mempertimbangkan berdasarkan usulan dari MGMP Madrasah. Setiap dua minggu
sekali MGMP Madrasah mengadakan pertemuan di Madrasah untuk mengevaluasi
keberhasilan dan kendala pembelajaran yang telah dilaksanakan, mencari solusi
pemecahan masalah terhadap kendala pembelajaran, membahas rencana
pembelajaran dua minggu mendatang, membahas materi-materi pembelajaran yang
akan diajarkan beserta metode pembelajarannya dan mendiskusikan perkembangan
pendidikan terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu.
Menjelang tahun pelajaran baru semua MGMP Madrasah MTs An-Nawawi
Sarwodadi, Cimanuk Pandeglangmenentukan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas. Penentuan KBM dilakukan melalui
analisis setiap indikator dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
(intake) peserta didik, kompleksitas setiap indikator, dan kemampuan sumber daya
pendukung (SDM dan sarana prasarana). Dari KBM indikator diperoleh KBM setiap
Kompetensi Dasar, KBM setiap Standar Kompetensi, dan akhirnya KBM setiap
mata pelajaran. KBM setiap mata pelajaran diserahkan kepada urusan kurikulum dan
disosialisasikan kepada semua warga madrasah serta orangtua peserta didik. KBM
87
setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas disajikan pada tabel yang terdapat pada
buku 2 dokumen kurikulum ini.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya dan kualitas
pendidikan di madrasah khususnya, MTs An-Nawawi Sarwodadi memprogramkan
peningkatan kriteria minimal 1 untuk setiap tahunnya. Peningkatan ini dapat dicapai
dengan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,
serta daya dukung lain yang menentukan tingkat pencapaian KBM di MTs An-
Nawawi Sarwodadi.
Tabel
KBM MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepil
Tahun Pelajaran 2020– 2021
N KKM KELAS KET.
MATA PELAJARAN
O VII VII IX
KELOMPOK A
1. Pend Agama Islam
1. Al Qur’an Hadits 7,0 7,0 7,0
2. Aqidah Akhlak 7,0 7,0 7,0
3. Fiqih 7,0 7,0 7,0
4. SKI 7,0 7,0 7,0
2. Pkn 7,0 7,0 7,0
3. Bahasa Indonesia 7,0 7,0 7,0
4. Bahasa Arab 7,0 7,0 7,0
5. Matematika 7,0 7,0 7,0
6. IPA 7,0 7,0 7,0
7. IPS 7,0 7,0 7,0
8. Bahasa Inggris 7,0 7,0 7,0
KELOMPOK B
9. Seni Budaya 7,0 7,0 7,0
10. Penjasorkes 7,0 7,0 7,0
11. Prakarya 7,0 7,0 7,0
12. Nahwu Shorof 7,0 7,0 7,0
13. Tahfizh Al Quran 7,0 7,0 7,0
88
6. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN SERTA MUTASI
6.1 PENILAIAN
Penilaian yang dilaksanakan di MTs An-Nawawi Sarwodadi mencakup:
Penilaian otentik, Penilaian diri, Penilaian berbasis Portofolio, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan tingkat kompetensi, ujian
sekolah dan ujian nasional.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik.
Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),proses dan keluaran
(output) pembelajaran.
Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kreteria yang
telah ditetapkan.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di
dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
89
Ulangan Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi
cakupan UTK meliputi sejumlah kompetensi Dasar yang mempresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut .
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. sesuai dengan aturan yang diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan secara
nasional.
Prinsip dan Pendekatan Penilaian.
Penilain hasil belajar peserta didik di MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo
Kepil didasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut :
a. Obyektif artinya penilaian berbasis pada standard dan tidak dipengaruhi factor
subyektifitas penilai.
b. Terpadu artinya penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan.
c. Ekonomis artinya penilaian yang efesien dan efektif dalam
perencanaan,pelaksanaan dan pelapornya.
d. Transparan artinya prosedur penilaian,criteria penilain, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif artinya mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Ruang Lingkup,Teknik,dan Instrumen Penilaian.
Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepil
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran.
Teknik dan Instrumen Penilaian.
90
Teknik dan Instrumen Penilaian yang digunakan MTs An-Nawawi Sarwodadi,
Gadingrejo Kepil sebagai berikut :
a. Penilaian Kompetensi Sikap.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,penilaian
diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubric,sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan.
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui kinerja yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menugaskan tes praktik,projek dan penilaian portofolio, instrument
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang
dilengkapi rubric.
Instrumen Penilaian harus memenuhi Persyaratan:
1) Substansi yang mempresentasikan kompetensi yang dinilai
2) Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrument yang digunakan.
3) Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Pada setiap penilaian, MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepilmenetapkan
aspek yang harus dinilai untuk setiap mata pelajarannya. Adapun penjabaran dari
aspek-aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
KELAS VII
No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai
KELOMPOK A
91
No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai
KELOMPOK A
KELOMPOK B
9 Seni Budaya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
10 Pendidikan Jasmani ,olah raga & Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kesehatan Seni,
11 Prakarya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
12 Nahwu Shorof Sikap, keterampilan dan pengetahuan
92
KELAS VIII DAN IX
No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai
93
guru mata pelajaran, sedangkan bobot antara nilai harian, UTS dan nilai UAS
ditentukan oleh sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
94
6.3. KENAIKAN KELAS
95
6. 4. KELULUSAN
Kriteria kelulusan MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepil Peserta Didik
tahun pelajaran 2020/2021, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. Aspek Akademis
Nilai akhir diperoleh dari gabungan nilai sekolah dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dengan nilai ujian nasional , dengan pembobotan 40 %
untuk nilai sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60 %
untuk nilai UN.
2. Non Akademis
a. Kelakuan minimal dengan nilai B (Baik) ;
b. Kedisilpnan minimal dengan nilai B (Baik)
c. Kerapian minimal dengan nilai B ( Baik )
6.5 MUTASI
1) Surat permohonan orang tua peserta didik untuk mutasi
2) Ada surat keterangan kesediaan menerima siswa sesuai pagu yang ada di sekolah
3) Adanya surat keterangan melepas dari sekolah
4) Surat keterangan sehat dari dokter
5) Tidak terlibat miras, narkoba, dan trafficking
6) Adanya persetujuan dari Dinas Pendidikan Kab. Pandeglang apabila berasal dari
luar Kabupaten.
96
7. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepilmenerapkan pendidikan
kecakapan hidup (yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional) secara terpadu dan merupakan bagian integral
dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Metode
yang dilaksanakan banyak menggunakan metode diskusi, pengamatan, penyelesaian
masalah, simulasi, dan metode-metode lain yang memungkinkan siswa dapat
mengaktualisasikan dirinya secara maksimal dan dapat melatih mereka terutama pada
berfikir kritis, bekerja sama dengan orang lain, mengolah informasi dan mengambil
keputusan, memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif. Kegiatan muatan lokal
dan pengembangan diri juga dimaksudkan untuk mengintegrasikan pendidikan
kecakapan hidup, terutama pada kecakapan vocasional, dalam pendidikan yang
dilaksanakan di MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepil.
Salah satu bentuk kegiatan pembiasaan yang berfungsi sebagai kecakapan
ubudiyah dan akhlaqul karimah dilaksanakan pada awal jam pelajaran setiap hari yaitu
standart kecakapan ubudiyah dan aklaqul karimah. Kegiatan ini dilaksanakan
berdasarkan Surat Edaran Nomor : Kw.13.4/1/HK.00.8/1925 /2012 tentang Standar
Kecakapan Ubudiyah dan Ahlakul Karimah(SKUA) .
Kegiatan ini meliputi kecakapan Al Qur’an, Hadis, AqidahAkhlak,Fiqih Dzikir
dan Do’a. Dimana menurut edaran bahwa pembimbingan KecakapanUbudiyah Dan
Akhlak Karimah, dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali, dijadikan sebagai
muatan lokal atau diberikan waktu khusus. Untuk MTs An-Nawawi Sarwodadi,
Gadingrejo Kepilpelaksanaannya dialokasikan pada jam awal jam pertama dan dibagi
dalam enam hari. Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembimbingan lebih bersifat personal dan ditekankan pada
peningkatan kompetensi individual dan atau dapat dilakukan secara klasikal.
2. Pengujian kecakapan oleh pembimbing, dilakukan selambat-lambatnya dua
minggu sebelum pelaksanaan ujian semester.
3. Ketuntasan SKUA menjadipersyaratanmengikutiUjian Semester pada setiap
tingkatan
4. Hasil pengujian diterbitkan raport khusus Kecakapan Ubudiyah Dan Akhlak
Karimah/ Rapot Kesantrian.
5. Siswa membawa Buku/Laporan SKUA setiap mengikuti pembinaan dan pengujian
untuk mendapatkan nilai dan tanda tangan guru pembimbing.
97
6. Pembimbing Kecakapan Ubudiyah Dan Akhlak Karimah adalah guru mata
pelajaran Al Qur’an H, Fiqih, Aqidah, SKI, B. Arab sekaligus sebagai penguji
pada setiap kelas sebagaimana Surat Keputusan yang ditetapkan Kepala Madrasah
7. Koordinator utama dari SKUA adalah seksi agama
8. Untuk menjamin proses pelaksanaan dan mengefektifkan pencapaian tujuan,
pelaksanaan SKUA, menjadi bagian tidak terpisahkan dari kurikulum madrasah.
Berikut ini adalah Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlak Karimah (SKUA)
KELAS : VII TSANAWIYAH SEMESTER GANJIL
BIDANG KECAKAPAN
1. AL QUR’AN
Mampu Menghafal dengan benar:
a. QS. Al Fatihah
b. QS. An Nas
c. QS. Al Falaq
d. QS. Al Ikhlas
e. QS. Al Fil
f. QS. Al ’Adiyat
g. QS. Al Qadr
2. AQIDAH DAN AKHLAK
a. Mampu menjelaskan:
b. Tata caraTaubat
c. Adab qadaul-hajah
3. FIKIH
Mampu Mempraktikan:
a. Tata cara thaharah dari najis
b. Tata cara wudlu dan lafal niatnya
c. Tata cara mandi besar dan lafal niatnya
d. Tata cara tayamum
e. Tata cara shalat fardlu
f. Tata cara sujud sahwi
g. Tata cara adzan dan iqamah
h. Tata cara shalat berjamaah
4. DZIKIR DAN DOA
Menghafal dengan benar:
a. Do’a masuk dan keluar kamar mandi
b. Do’a setelah wudlu
c. Do’a setelah adzan
d. Do’a iftitah
e. Do’a ruku’
98
f. Do’aqunut nazilah
g. Do’asujudsahwi
h. Dzikirdando’aba’dasholat
i. Asmaul husna 1-60
99
KELAS : VIII TSANAWIYAH SEMESTER GANJIL
1. AL QUR’AN
Mampu menghafal dengan benar:
a. QS. Al Quraisy
b. QS. Al Insyirah
b. QS. Al Kautsar
c. QS. Al Ma’un
d. QS. AsySyams
e. QS. Al Balad
f. QS. Al Fajr
2. AQIDAH DAN AKHLAK
Mampu menyebutkan :
a. Nama-namakitabsucibesertarasulpenerimanya
b. Adab makan dan minum
3. FIKIH
Mampumempraktikkandenganbenar:
a. Tata carasujudsyukur
b. Tata carasujudtilawah
c. Tata carapuasadanlafalniatnya
d. Tata cara zakat dan lafal niatnya
4. DZIKIR DAN DOA
Menghafal dengan benar dan fasih:
a. Do’a sujud syukur
b. Do’a sujud tilawah
c. Do’a berbuka puasa
d. Do’a sebelum dan sesudah makan
e. Do’a khotmil qur’an
b. Do’a berbuka puasa
c. Do’a ba’da shalat dluha
d. Asma’ul Husna 1-70
101
8. PENDIDIKAN KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Melalui analisis potensi dan kebutuhan daerah, serta analisis potensi sekolah yang
meliputi Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana, MTs An-Nawawi Sarwodadi,
Gadingrejo Kepil menetapkan pendidikan teknologi informatika dan seni budaya
sebagai keunggulan lokal sekaligus keunggulan global. Pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global ini diberikan dalam bentuk mata pelajaran seni budaya
(Marawis) dan juga terintegrasi dalam semua mata pelajaran (untuk teknologi
informatika).
102
9. PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Pengertian
Lingkungan hidup merupakan tempat suatu makhluk hidup (organisma)
melakukan aktivitas, termasuk manusia. Lingkungan hidup akan memberikan dampak
positif terhadap manusia jika lingkungan itu sangat kondusif bagi kehidupan manusia.
Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif diperlukan peran manusia sebagai
makhluk sosial untuk bersikap ramah dan peduli terhadap lingkungan misalnya
membiasakan diri menjaga kebersihan, keindahan, kerindangan, penghematan dan
sikap positif lainnya, dengan demikian timbul hubungan timbal balik yang
menguntungkan (mutualisme) antara manusia dan lingkungannya.
Banyak peristiwa – peristiwa alam yang terjadi sebagai upaya alam untuk
mengadakan seleksi bagi kehidupan (natural selection), namun kecerobohan manusia
juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kerusakan lingkungan misalnya,
terjadinya banjir dan tanah longsor akibat penebangan hutan yang berlebihan tanpa
disertai dengan penanaman kembali (reboisasi) dan pembuangan sampah yang tidak
terkendali tanpa upaya pemanfaatannya, menipisnya ozon (O3) akibat pembuangan
senyawa CFC berlebihan, demikian juga pencemaran udara oleh asap kendaraan dan
pabrik – pabrik menambah dampak pada pemanasan global (global warming).
Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di MTs An-Nawawi
Sarwodadi, Gadingrejo Kepil diintegrasikan ke semua mata pelajaran sangat
diperlukan untuk menghasilkan generasi mendatang yang cerdas, trampil, ramah,
peduli dan berbudaya lingkungan demi keberlangsungan pembangunan di MTs An-
Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepil dengan mengacu pada Program Adiwiyata yang
sudah dicanangkan oleh Pemerintah sejak tahun 2006 dan sudah menjadi program
Nasional pada tahun 2007
b. Tujuan
Pendidikan Lingkungan Hidup di MTs An-Nawawi Sarwodadi, Gadingrejo Kepilbertujuan
pesertadidik :
1. Memahami lingkungan hidup sebagai satu kesatuan yang terkait antara komponen
– komponen dalam ekosistemnya.
2. Memiliki kesadaran tentang hakekat pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan
manusia dengan melakukan tindakan yang ramah dan peduli lingkungan dalam
kehidupan sehari – hari dengan mengembangkan Program Adiwiyata
103
3. Memiliki kecakapan hidup (life skill) dengan mengolah dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber kehidupan dengan memperhatikan etika lingkungan
tanpa membuat kerusakan lingkungan.
4. Memiliki wawasan global tentang lingkungan dengan bertindak lokal dalam upaya
pelestarian lingkungan demi keberlangsungan kehidupan.
5. Menciptakan lingkungan madrasah yang sejuk, asri dan nyaman yang terbebas dari
polusi
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup di MTs An-Nawawi Sarwodadi,
Gadingrejo Kepilyang diintegrasikan terhadap semua mata pelajaran meliputi :
1. Kemampuan memahami lingkungan hidup dan peran manusia dalam usaha
pelestarian alam (natural concervation) dan sumber daya alam, melalui Program
Adiwiyata
2. Kemampuan memahami hubungan saling ketergantungan dalam ekosistem air,
darat, dan udara serta memahami fungsi laut, hutan dan siklus hidrologinya dalam
keseimbangan lingkungan ( enviromental balance )
3. Kemampuan mengaktualisasi diri bersikap ramah dan peduli terhadap lingkungan
dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat dengan mengenali beberapa
bahan beracun dan berbahaya serta pencemaran lingkungan
4. Kemampuan mengolah sampah dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
pendapatan melalui kegiatan budidaya flora dan fauna dengan memperhatikan
etika lingkungan tanpa membuat kerusakan lingkungan.
5. Kemampuan menciptakan tata ruang yang bersih, sehat, dan nyaman sebagai
tempat untuk melakukan aktifitas sehari – hari.
104
10. PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
10.1. Latar Belakang
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menyadari pentingnya karakter, dewasa ini banyak pihak menuntut
peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga
pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang
berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti
perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota
besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan.
Yang menjadi masalah adalah bahwa selama ini pengembangan dan
implementasi KTSP masih cenderung terpusat pada pengembangan kemampuan
intelektual, belum secara optimal pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan
generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan
kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan
karakter. Agar peserta didik memiliki karakter mulia sesuai norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat, maka perlu dilakukan pendidikan
karakter secara memadai.
Pendidikan karakter pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau
nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan
dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai
karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan
pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.
10.2. Tujuan
106
kerja keras, peduli
2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain
3. Bahasa Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
Indonesia bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. Matematika Berpikir logis, kritis, jujur, kerja keras, ingin tahu, mandiri,
percaya diri
5. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa
wirausaha, jujur, kerja keras
6. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur,
bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta
ilmu
7. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri,
bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya
orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri,
mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10.TIK/ Prakarya Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung
jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain,
Lokal nasionalis, peduli
107
3) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian
yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang
kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)
d. Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
e. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya
(contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli)
f. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang
ditanamkan: disiplin)
g. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan:
disiplin, santun, peduli)
h. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter
i. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang
ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang
ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
(contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja
keras)
b. Elaborasi
1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta
ilmu, kreatif, logis)
2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh
nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai,
santun)
3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif,
percaya diri, kritis)
108
4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
(contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung
jawab)
5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras,
menghargai)
6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang
ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama)
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama)
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling
menghargai, mandiri, kerjasama)
9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang
ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
c. Konfirmasi
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang
ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis,
kritis)
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan:
memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri)
4) Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
b) membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis);
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang
ditanamkan: cinta ilmu);
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
Kegiatan penutup
109
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri,
kerjasama, kritis, logis);
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, mengetahui
kelebihan dan kekurangan);
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai
yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
110