PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (3)
memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Undang –
Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan
prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi
manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam undang –
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan Negara Indonesia sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik, jadi
tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan (3) warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.pengembangan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
Dalam pengembangan Kurikulum, MTs Miftahul Ulum Pontianak mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan
evaluasi diri madrasah tahun pelajaran 2019/2020 masih ada yang belum mencapai target yang
ingin dicapai terutama Standar Isi, Standar Proses, Standar Pembiayaan, Standar Sarana
Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, dan Standar
Penilaian.
Kurikulum MTs Miftahul Ulum Pontianak disusun agar dapat digunakan sebagai acuan
Madrasah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang akan
dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh
karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, MTs Miftahul Ulum Pontianak melibatkan
seluruh warga madrasah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
2. DASAR PENYUSUNAN
b. KARAKTERISTIK KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai generasi yang hidup di masa depan tidak
lagi menitik beratkan pada penguasaan materi dan berpikir rutin, karena kedua
kemampuan itu telah dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi masa depan
antara lain kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan kritis dengan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang mengglobal, serta memiliki
minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini
dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia
dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, taqwa, dan akhlak
mulia.
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkankembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
4. PENGERTIAN ISTILAH
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup kompetensi Inti , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
e. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
f. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
g. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
h. Permulaan Tahun Pelajaran baru adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
i. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran.
j. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
k. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.
B. VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Beraklak
mulia ,sehat ,berilmu , cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
3. VISI
Dengan menganalisis potensi yang ada di Madrasah baik dari segi input/ peserta didik baru,
kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan Madrasah, peran serta
masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar Madrasah dengan warga
Madrasah maupun dengan stakeholder, maka tersusunlah visi Madrasah.
Adapaun visi Madrasah adalah :
” Terwujudnya lulusan yang beriman, Berilmu, Berwawasan, serta berperestasi dan
berakhlakul karimah .”
4. MISI MADRASAH
a. Menumbuh kembangkangkan sikap dan amaliah yang konsekuen berpedoman pada
la-Qur’an dan hadist
b. Menumbuhkan semangat mempelajari dan mengamalkan isi dan kandungan Alqur’an
dan hadis dalam kehidupan sehari – hari
c. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan peserta didik yang unggul dalam
bidang akademik , non akademik , moral , kemadirian dan aktifitas keagamaan.
d. Melaksanakan pembelajaran dan bmbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secra oftimal sesuai dengan potensi yang di miliki
e. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga Madrsah dan
masyarakat
f. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, untuk meningkatkan kualitas dan
relevansi pendidikan di Madrasah
g. Menciptakan lingkungan Madrasah yang sehat , bersih dan indah
h. Mendorong dan Membantu setiap siswa untuk mengenali potensi diriknya , sehingga
dapat di kembangkan secara optimal
i. Membiasakan warga madrasah berakhlakul karimah
5. TUJUAN MADRASAH
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan Madrasah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah mempersiapkan generasi Islam yang:
1. Memiliki kekuatan aqidah yang shahih, ibadah yang benar dan memiliki budi pekerti
yang luhur (akhlaqul karimah) berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah
2. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan perkembangan
zaman.
3. Mampu menguasai dasar-dasar teknologi informasi dan komunikasi.
4. Berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis.
5. Mampu beradaptasi secara positif di tengah masyarakat.
6. Sukses menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
1. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi
Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B Kompetensi
Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum kelas VII disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Memuat 14 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 11 Mata Pelajaran dan
Kelompok B : 3 mata pelajaran.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri di MTs Miftahul Ulum
Pontianak dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan atau dibimbing
oleh para guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan di bidang
ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh madrasah.
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 40 minggu
TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII, VIII dan IX
Keterangan:
• Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler
seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib)
• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukansikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik,
terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat
dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
• Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan
oleh pemerintah daerah.
BTQ sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran
kelompok A yaitu al-qur’an Hadist atau diajarkan secara terpisah apabila merasa perlu
untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta
didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk
integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi,
fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan
sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam
sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran IPA
dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu
tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep disiplin ilmu berbaur
dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi
tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian
dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten
bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas.
Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya
makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta
senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten kimia).
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu.
Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan
mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di
mana kehidupan manusia itu terjadi
B. PENGEMBANGAN DIRI
1. Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian
integral dari kurikulum sekolah( Madrasah). Kegiatan pengembangan diri merupakan
upaya pembetukan watak dalam lingkungan hidup social kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
2. Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.
3. Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1) Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler
Waktu dan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan,
substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi
dan kondisi madrasah.
2) Tidak Terprogram
a) Rutin, yakni yang sifatnya pembentukan perilaku dan
b) terjadwal yaitu : bersalaman,berdo’a bersama,Upacara bendera, sholat berjamaah,
kebersihan dan lain – lain.
c) Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus,
yaitu : memberi salam, ungkapan terpuji dan mengatasi masalah yang dihadapi
d) Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai model
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di Madrasah.
Fungsi Kegiatan Ekstra kurikuler:
a. Pengembangan, yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta
didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta
didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di MTs Miftahul Ulum adalah
sebagai berikut:
1. Pramuka
Tujuan :
1. Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2. Melatih siswa agar terampil dan mandiri
3. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4. Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
5. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas VII dan VIII
a. Tingkat Penggalang Ramu
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1.Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.
kebangsaan. 2.Memahami Lagu Indonesia Raya.
3.Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4.Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan
penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
2. Memiliki kecakapan 6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
pramuka. 7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6 kali
berturLit-tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
3. Memiliki kecakapan sosial 11. Menyampaikan berita secara lisan.
12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
4. Melengkapi administrasi 14. Menjamu tamu dengan baik (untuk putri);
5. Memiliki kecakapan spiritual 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
16. Memiliki buku tabungan
17. Membayar uang iuran pada gugus depan
18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.
kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
sosial 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
3. Memiliki kecakapan 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
pramuka. 7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
8. Dapat memimpin barisan.
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal 10 kali.
11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
3. Memiliki 12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
ketrampilan 13. Memasak makanan di perkemahan.
14. Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.
a) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII s/d kelas VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 40
menit) . Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada program pembelajaran intensif dalam
rangka persiapan menghadapi Ujian Nasional.
b) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester)
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D
2. Pencak silat
Untuk mewujudkan kegiatan bidang olah raga bela diri Pencak Silat sebagai wadah
penyaluran bakat, hobi dan keterampilan dalam bidang olah raga bela diri Pencak Silat sertamelatih
mentalitas serta kedisiplinan diri.
a. Tujuan
Mendidik Jiwa jiwa pribadi manusia yang berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah serta
tanggungjawab
b. Mamafaat
Menambah kepercayaan diri.
Disamping fisik juga melatih mental dan pikiran kita
Menimbulkan kewaspadaan yang tinggi.
Memupuk kegesitan dan kelincahan mental
Lebih menumbuhkan jiwa ksatria.
Mempertebal kedisiplinan dan keuletan yang lebih tinggi karena sifat latihannya yang
sulitdan lama.
Melatih kita untuk lebih banyak berpikir disamping hanya sekedar menggunakan otot belaka
Tabel
KKM MTs MU 2022 – 2023
N KKM KELAS KET.
MATA PELAJARAN
O VII VII IX
KELOMPOK A
1. Pend Agama Islam
1. Al Qur’an Hadits 75 75 75
2. Aqidah Akhlak 75 75 75
3. Fiqih 75 75 75
4. SKI 75 75 75
2. Pkn 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Bahasa Arab 75 75 75
5. Matematika 75 75 75
6. IPA 75 75 75
7. IPS 75 75 75
8. Bahasa Inggris 75 75 75
KELOMPOK B
9. Seni Budaya 75 75 75
10. Penjasorkes 75 75 75
11. Prakarya 75 75 75
12. MULOK (BTQ) 75 80 85
13.
Pada setiap penilaian, MTs Miftaul ulum Pontianak menetapkan aspek yang harus
dinilai untuk setiap mata pelajarannya. Adapun penjabaran dari aspek-aspek tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
KELAS VII
No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai
KELOMPOK A
2. Non Akademis
a. Kelakuan minimal dengan nilai B (Baik) ;
b. Kedisilpnan minimal dengan nilai B (Baik)
c. Kerapian minimal dengan nilai B ( Baik )
6.5 MUTASI
b. Surat permohonan orang tua peserta didik untuk mutasi
c. Ada surat keterangan kesediaan menerima siswa dari Madrasah Tujuan (mutasi)
d. Adanya surat keterangan melepas dari Madrasah
e. Tidak terlibat miras, narkoba, dan sejenisnya
f. Adanya persetujuan dari Dinas/kementrian Pendidikan Kab/kota pontianak apabila berasal dari
luar Kabupaten.
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu
Banyaknya minggu efektif untuk satu tahun pelajaran sekitar 40 minggu efektif.
Jumlah minggu efektif ini tidak termasuk pekan-pekan ulangan, yang terdiri dari pekan
ulangan tengah semester ganjil dan genap, dan ulangan akhir semester ganjil dan semester
genap.
Waktu pembelajaran efektif tatap muka lima hari dalam seminggu, yaitu hari Senin
sampai dengan Jum’at mulai pukul 07.15 sampai dengan maksimum pukul 13.00
Pelaksanaan program remedial dan pengayaan dilaksanakan sepanjang semester. Kegiatan
pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, penguatan konsep, bimbingan,
layanan lainnya, dan rapat-rapat dewan pendidik dilaksanakan setelah jam pelajaran.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan MTs Miftahul ulum pontianak ditetapkan sebagai berikut:
1. Permulaan tahun Pelajaran
Tahun pelajaran baru dimulai minggu kedua bulan Juli.
2. Waktu Pelajaran
Kegiatan belajar mengajar dimulai minggu ketiga bulan Juli dan diakhiri minggu terakhir
bulan Juni pada tahun berikutnya.
3. Pada awal minggu ketiga bulan Juli diadakan kegitan Matsama (Masa Ta’aruf Siswa
Madrasah) selama 3 hari.
4. Kegiatan Ulangan Tengah Semester 1
Kegiatan ulangan tengah semester dilaksanakan apabila pembelajaran efektif sudah
berjalan delapan atau sembilan minggu atau sekitar minggu kedua bulan Oktober.
5. Ulangan Akhir Semester ganjil
Ulangan akhir semester dilaksanakan sekitar awal minggu kedua bulan Desember dan
menyesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh K3M.
6. Ulangan Tengah Semester 2 kelas VIII – IX dilaksanakan sekitar minggu pertama bulan
April
7. Ujian Madrasah dilaksanakan pada akhir bulan April dan menyesuaikan Edaran dari
Dirjen Dikdasmen Propinsi Kalimantan Barat
8. Ulangan Tingkat kenaikkan kelas dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
selama lima belas atau enam belas minggu efektif atau minggu pertama/kedua bulan
Juni, dan menyesuaikan dengan jadwal Ulangan Kenaikkan Kelas yang disusun oleh
dinas pendidikan.atau ementrian agama kota/kab. Masing - masing
9. Libur akhir semester 1 dilaksanakan sekitar dua minggu, sedangkan libur akhir tahun
atau akhir semester 2 selama tiga minggu. Libur hari besar keagamaan dan libur nasional
disesuaikan dengan kalender dan peraturan pemerintah yang berlaku. Sedangkan libur
khusus berkaitan dengan kegiatan madrasah disesuaikan dengan kalender kegiatan
madrasah
10. PPDB dilaksanakan mulai minggu pertama bulan juni. Pembagian buku rapor semester 2
dilaksanakan sekitar minggu ketiga bulan Juni.
Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi pendidikan budaya dan
karakter bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh
dari luar yang akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan
karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata –mata hanya dilakukan di madrasah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun pengembangan
diriyang dilakukan kelas maupun di luar kelas.
Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai dari lingkungan yang paling terkecil seperti
keluarga samapai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-nilai tersebut perlu
ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar semua bisa berjalan dengan baik
maka perlu diformalkan dalam kurikulum MTs Miftahul ulum.
MTs Miftahul ulum ini diperuntukan kepada semua warga madrasah ,terutama peserta
didik , pendidik dan tenaga kependidikan, pembentukan budaya madrasah dapat dilakukan oleh
madrasah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik , penilaian bersifat komprehensif perencanaan tingkat madrasah
pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan di tingkat MTs Miftahul ulum, seperti
menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum, Kalender akademi dan penyusunan silabus,
keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan
kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku
yang akhirnya dapat membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan
merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang diharapkan ,tetapi lebih dari upaya
penanaman nilai –nilai baik melalui mata pelajaran , progam pengembangan diri maupun budaya
madrasah.
Peta nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi
Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang terdapat dalam Standar Isi ( SI ) begitu pula melalui
pengembangan diri,seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan spontan, keteladanan,perencanaan
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan di madrasah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan
dalam kurikulum madrasah yang selanjutnya diharapkan menjadi budaya madrasah.
H.Akib Mohdlor,S.Pd.I
Mengetahui,
Kepala Kantor Kementrian Agama
Kota Pontianak
_______________________
NIP.
Siti Raudah,M.Pd
NIP.