Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (3)
memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Undang –
Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan
prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi
manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam undang –
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan Negara Indonesia sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik, jadi
tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1)
manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan (3) warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.pengembangan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional.
Dalam pengembangan Kurikulum, MTs Miftahul Ulum Pontianak mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan
evaluasi diri madrasah tahun pelajaran 2019/2020 masih ada yang belum mencapai target yang
ingin dicapai terutama Standar Isi, Standar Proses, Standar Pembiayaan, Standar Sarana
Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, dan Standar
Penilaian.
Kurikulum MTs Miftahul Ulum Pontianak disusun agar dapat digunakan sebagai acuan
Madrasah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang akan
dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh
karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, MTs Miftahul Ulum Pontianak melibatkan
seluruh warga madrasah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).

2. DASAR PENYUSUNAN

a. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


b. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah
d. Surat edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ II.1/PP.00/ED/681/2008 tentang pelaksanan
standar isi Mata Pelajaran Agama
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006 dan No 6 Tahun 2007 Tentang
Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 Tahun 2006
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan
Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan
k. SKB Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No: 03/Menteri Lingkungan
Hidup/02/2010 & No: 01/11/KB/2010 tgl 01 Pebruari 2010 Tentang Pembinaan dan
Pengembangan Lingkungan Hidup
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun 2013
Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun 2013
Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
q. Peraturan Menteri Agama Nomor 912 tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah Tahun 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
3. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKUM DAN KARATERISTIK KURIKULUM
a. PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan Kurikulum didasarkan pada prinsip –prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum sebagai rencana yang merupakan rancangan untuk konten pendidikan yang
harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan
atau jenjang pendidikan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas
pengalaman belajar peserta didik di satu satuan jenjang pendidikan untuk menguasai
konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta
didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai
peserta didik sesuai kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
3. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip
perbedaan kemampuan individual peserta didik, Kurikulum memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah
ditentukan (dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan) oleh karena itu beragam
progam dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan
peserta didik.
4. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
5. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi,
dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten
kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi,
dan seni membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk
mengikuti dan memanfatkan secara tepat hasil – hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
6. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan, pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan
kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup artinya
kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan
untuk mengaplikasikan yang dipelajarai di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
7. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, pengetahuan
dan keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.
8. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar
kemampuan (SK) dan Kemampuan dasar (KD) serta silabus. Kepentingan daerah
dikembangkan untuk membangun manusia yang bermartabat dan mampu berkonstribusi
secara langsung kepada masyarakat sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi
dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan dalam kerangka Bhinneka Tunggal
Ika.

b. KARAKTERISTIK KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai generasi yang hidup di masa depan tidak
lagi menitik beratkan pada penguasaan materi dan berpikir rutin, karena kedua
kemampuan itu telah dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi masa depan
antara lain kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan kritis dengan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang mengglobal, serta memiliki
minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini
dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia
dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, taqwa, dan akhlak
mulia.
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkankembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi
pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

4. PENGERTIAN ISTILAH
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup kompetensi Inti , kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
e. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
f. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
g. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
h. Permulaan Tahun Pelajaran baru adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
i. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran.
j. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
k. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.
B. VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

1. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Beraklak
mulia ,sehat ,berilmu , cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab

2. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri atau mengikuti pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi.

3. VISI
Dengan menganalisis potensi yang ada di Madrasah baik dari segi input/ peserta didik baru,
kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan Madrasah, peran serta
masyarakat, komunikasi dan koordinasi yang intensif antar Madrasah dengan warga
Madrasah maupun dengan stakeholder, maka tersusunlah visi Madrasah.
Adapaun visi Madrasah adalah :
” Terwujudnya lulusan yang beriman, Berilmu, Berwawasan, serta berperestasi dan
berakhlakul karimah .”

4. MISI MADRASAH
a. Menumbuh kembangkangkan sikap dan amaliah yang konsekuen berpedoman pada
la-Qur’an dan hadist
b. Menumbuhkan semangat mempelajari dan mengamalkan isi dan kandungan Alqur’an
dan hadis dalam kehidupan sehari – hari
c. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan peserta didik yang unggul dalam
bidang akademik , non akademik , moral , kemadirian dan aktifitas keagamaan.
d. Melaksanakan pembelajaran dan bmbingan secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang secra oftimal sesuai dengan potensi yang di miliki
e. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga Madrsah dan
masyarakat
f. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, untuk meningkatkan kualitas dan
relevansi pendidikan di Madrasah
g. Menciptakan lingkungan Madrasah yang sehat , bersih dan indah
h. Mendorong dan Membantu setiap siswa untuk mengenali potensi diriknya , sehingga
dapat di kembangkan secara optimal
i. Membiasakan warga madrasah berakhlakul karimah
5. TUJUAN MADRASAH

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan Madrasah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah mempersiapkan generasi Islam yang:

1. Memiliki kekuatan aqidah yang shahih, ibadah yang benar dan memiliki budi pekerti
yang luhur (akhlaqul karimah) berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah
2. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan perkembangan
zaman.
3. Mampu menguasai dasar-dasar teknologi informasi dan komunikasi.
4. Berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis.
5. Mampu beradaptasi secara positif di tengah masyarakat.
6. Sukses menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
1. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi
Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B Kompetensi
Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum kelas VII disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Memuat 14 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 11 Mata Pelajaran dan
Kelompok B : 3 mata pelajaran.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri di MTs Miftahul Ulum
Pontianak dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan atau dibimbing
oleh para guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan di bidang
ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh madrasah.
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 40 minggu

TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM KELAS VII, VIII dan IX

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. AlQur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya 2 2 2
Mulok
4. BTQ (baca tulis al-qur’an) 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46

Keterangan:
• Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler
seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler
Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib)
• Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukansikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik,
terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat
dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
• Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan
oleh pemerintah daerah.
 BTQ sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran
kelompok A yaitu al-qur’an Hadist atau diajarkan secara terpisah apabila merasa perlu
untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta
didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
 Muatan pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
 Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk
integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi,
fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan
sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
 Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau
space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam
sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam matapelajaran IPA
dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu
tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep disiplin ilmu berbaur
dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi
tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
 Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian
dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten
bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas.
Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya
makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta
senyawa yang digunakan di dalam sistem AC (konten kimia).
 Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu.
Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan
mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di
mana kehidupan manusia itu terjadi

B. PENGEMBANGAN DIRI
1. Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian
integral dari kurikulum sekolah( Madrasah). Kegiatan pengembangan diri merupakan
upaya pembetukan watak dalam lingkungan hidup social kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
2. Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.
3. Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1) Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler
Waktu dan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan,
substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi
dan kondisi madrasah.
2) Tidak Terprogram
a) Rutin, yakni yang sifatnya pembentukan perilaku dan
b) terjadwal yaitu : bersalaman,berdo’a bersama,Upacara bendera, sholat berjamaah,
kebersihan dan lain – lain.
c) Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus,
yaitu : memberi salam, ungkapan terpuji dan mengatasi masalah yang dihadapi
d) Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai model
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di Madrasah.
Fungsi Kegiatan Ekstra kurikuler:
a. Pengembangan, yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta
didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta
didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di MTs Miftahul Ulum adalah
sebagai berikut:

1. Pramuka
Tujuan :
1. Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2. Melatih siswa agar terampil dan mandiri
3. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4. Mengembangkan jiwa social dan peduli kepada orang lain
5. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas VII dan VIII
a. Tingkat Penggalang Ramu

SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1.Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.
kebangsaan. 2.Memahami Lagu Indonesia Raya.
3.Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4.Membiasakan Bahasa Indonesia di pertemuan
penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri Satya
2. Memiliki kecakapan 6. Mengetahui dan membiasakan salam pramuka.
pramuka. 7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang minimal 6 kali
berturLit-tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
3. Memiliki kecakapan sosial 11. Menyampaikan berita secara lisan.
12. Mengumpulkan data untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
4. Melengkapi administrasi 14. Menjamu tamu dengan baik (untuk putri);
5. Memiliki kecakapan spiritual 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
16. Memiliki buku tabungan
17. Membayar uang iuran pada gugus depan
18. Mengetahui dan bisa mengucapkan syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.

b. Tingkat Penggalang Rakit

SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.
kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan nasional.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
sosial 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
3. Memiliki kecakapan 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
pramuka. 7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
8. Dapat memimpin barisan.
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu minimal 10 kali.
11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah tangga
3. Memiliki 12. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan.
ketrampilan 13. Memasak makanan di perkemahan.
14. Membuat peta lapangan dan sketsa pemandangan.

4. Memelihara 15. Mengetahui makanan yang bergizi.


kesehatan . 16. Mengetahui jenis penyakit menular.
17. Memelihara tanaman berguna dan binatang ternak.
5. Memiliki kecakapan 18. Membaca do'a harian .
spiritual

Waktu kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di MTs Miftahul ulum

a) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII s/d kelas VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 X 40
menit) . Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada program pembelajaran intensif dalam
rangka persiapan menghadapi Ujian Nasional.

b) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap akhir semester)
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A, B, C, atau D

2. Pencak silat

“Persaudaraan Setia Hati Terate” 

Untuk mewujudkan kegiatan bidang olah raga bela diri Pencak Silat sebagai wadah
penyaluran bakat, hobi dan keterampilan dalam bidang olah raga bela diri Pencak Silat sertamelatih
mentalitas serta kedisiplinan diri.

a. Tujuan
 Mendidik Jiwa jiwa pribadi manusia yang berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah serta
tanggungjawab

b. Mamafaat
 Menambah kepercayaan diri.
 Disamping fisik juga melatih mental dan pikiran kita
 Menimbulkan kewaspadaan yang tinggi.
 Memupuk kegesitan dan kelincahan mental
 Lebih menumbuhkan jiwa ksatria.
 Mempertebal kedisiplinan dan keuletan yang lebih tinggi karena sifat latihannya yang
sulitdan lama.
 Melatih kita untuk lebih banyak berpikir disamping hanya sekedar menggunakan otot belaka

c. Waktu dan tempat

 Hari : sabtu Pagi


 Waktu : 2Jam pelajran ( 40x2)
 Tempat : Halaman Madrasah dan sekitarnya

4. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar satuan pendidikan MTs Miftahul Ulum, di laksanakan Beban belajar
setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan
dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar Kompetensi Lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar tatap muka perjam pembelajaran berlangsung
selama 40 menit. Beban belajar tatap muka per minggu di MTs Miftahul ulum Pontianak
adalah 46 jam untuk kelas VII, VIII dan IX.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi untuk mencapai Standar Kompetensi. Waktu untuk penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun.

PENGATURAN WAKTU KBM :


Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi tahun pelajaran menjadi
dua semester.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 5 (lima) hari, yaitu:
JADWAL TERLAPIR

5. KRETERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah
peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan
pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah
secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria mengharuskan pendidik
untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan
remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga
dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan
kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan nasional diharapkan mencapai minimal 70.
MTs Miftaul ulum Pontianak menetapkan ketuntasan minimal antara 70 s.d. 80 untuk
seluruh mata pelajaran.
Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan oleh Madrasah dengan
mempertimbangkan berdasarkan usulan dari MGMP Madrasah. Setiap satu nulan sekali
MGMP Madrasah mengadakan pertemuan di Madrasah untuk mengevaluasi keberhasilan
dan kendala pembelajaran yang telah dilaksanakan, mencari solusi pemecahan masalah
terhadap kendala pembelajaran, membahas rencana pembelajaran dua minggu
mendatang, membahas materi-materi pembelajaran yang akan diajarkan beserta metode
pembelajarannya dan mendiskusikan perkembangan pendidikan terutama yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang diampu.
Menjelang tahun pelajaran baru semua MGMP Madrasah MTs Miftaul ulum Pontianak,
menentukan Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran setiap tingkat
kelas. Penentuan KKM dilakukan melalui analisis setiap indikator dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata ( intake) peserta didik, kompleksitas
setiap indikator, dan kemampuan sumber daya pendukung (SDM dan sarana prasarana).
Dari KKM indikator diperoleh KKM setiap Kompetensi Dasar, KBM setiap Standar
Kompetensi, dan akhirnya KKM setiap mata pelajaran. KKM setiap mata pelajaran
diserahkan kepada urusan kurikulum dan disosialisasikan kepada semua warga madrasah
serta orangtua peserta didik. KKM setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas disajikan
pada tabel yang terdapat pada buku 2 dokumen kurikulum ini.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya dan kualitas pendidikan
di madrasah khususnya, MTs Miftaul ulum Pontianak
memprogramkan peningkatan kriteria minimal 1 untuk setiap tahunnya. Peningkatan ini
dapat dicapai dengan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, serta daya dukung lain yang menentukan tingkat pencapaian KKM di MTs
Miftaul ulum Pontianak

Tabel
KKM MTs MU 2022 – 2023
N KKM KELAS KET.
MATA PELAJARAN
O VII VII IX
KELOMPOK A
1. Pend Agama Islam
1. Al Qur’an Hadits 75 75 75

2. Aqidah Akhlak 75 75 75

3. Fiqih 75 75 75

4. SKI 75 75 75

2. Pkn 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Bahasa Arab 75 75 75
5. Matematika 75 75 75
6. IPA 75 75 75
7. IPS 75 75 75
8. Bahasa Inggris 75 75 75
KELOMPOK B
9. Seni Budaya 75 75 75
10. Penjasorkes 75 75 75
11. Prakarya 75 75 75
12. MULOK (BTQ) 75 80 85
13.

6. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN SERTA MUTASI


6.1 PENILAIAN
Penilaian yang dilaksanakan di MTs Miftaul ulum Pontianak mencakup:
Penilaian otentik, Penilaian diri, Penilaian berbasis Portofolio, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan tingkat kompetensi, ujian Madrasah
dan ujian nasional.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan
belajar peserta didik.
Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran (output) pembelajaran.
Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kreteria yang telah
ditetapkan.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di
luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
sesuai dengan aturan yang diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan secara
nasional.
 Prinsip dan Pendekatan Penilaian.
Penilain hasil belajar peserta didik di MTs Miftaul ulum Pontianak didasarkan prinsip –
prinsip sebagai berikut :
a. Obyektif artinya penilaian berbasis pada standard dan tidak dipengaruhi factor
subyektifitas penilai.
b. Terpadu artinya penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan.
c. Ekonomis artinya penilaian yang efesien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelapornya.
d. Transparan artinya prosedur penilaian, criteria penilain, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
madrasah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif artinya mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
 Ruang Lingkup,Teknik,dan Instrumen Penilaian .
 Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar MTs Miftaul ulum Pontianak mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran.
 Teknik dan Instrumen Penilaian.
Teknik dan Instrumen Penilaian yang digunakan MTs Miftaul ulum Pontianak
sebagai berikut :
a. Penilaian Kompetensi Sikap.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,penilaian diri,
penilaian teman sejawat oleh peserta didik..
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan.


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui kinerja yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menugaskan tes praktik,projek dan penilaian portofolio, instrument yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang dilengkapi
rubric.
Instrumen Penilaian harus memenuhi Persyaratan:
1. Substansi yang mempresentasikan kompetensi yang dinilai
2. Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrument
yang digunakan
3. Penggunaan bahsa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta pendidik.

Pada setiap penilaian, MTs Miftaul ulum Pontianak menetapkan aspek yang harus
dinilai untuk setiap mata pelajarannya. Adapun penjabaran dari aspek-aspek tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
KELAS VII
No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai

KELOMPOK A

Pendidikan Agama Islam


b. Al Qur’an Hadits
1 c. Akidah Akhlak Sikap, pengetahuan dan keterampilan
d. Fikih
e. S K I
2 Pend. Pancasila &
Sikap, pengetahuan dan keterampilan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia Sikap, pengetahuan dan keterampilan.
4 Bahasa Arab Sikap, pengetahuan dan keterampilan.
5 Matematika Sikap, pengetahuan dan keterampilan
6 Ilmu Pengetahuan Alam Sikap, pengetahuan dan keterampilan
7 Ilmu Pengetahuan Sosial Sikap, pengetahuan dan keterampilan
8 Bahasa Inggris Sikap, pengetahuan dan keterampilan
KELOMPOK B
9 Seni Budaya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
10 Pendidikan Jasmani ,olah raga &
Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kesehatan Seni,
11 Prakarya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
12 BTQ Sikap, keterampilan dan pengetahuan
KELAS VIII DAN IX

No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai


Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadits
1 b. Akidah Akhlak Kognitif, Penerapan
c. Fikih
d. SKI
2 Pendidikan Kewarganegaraan Kognitif, Penerapan
Mendengarkan, Berbicara,
3 Bahasa dan Sastra Indonesia
Membaca, Menulis
Mendengarkan, Berbicara,
4 Bahasa Arab
Membaca, Menulis
Mendengarkan, Berbicara,
5 Bahasa Inggris
Membaca, Menulis
Pemahaman Konsep, Penalaran
6 Matematika dan Komunikasi, Pemecahan
Masalah
7 Ilmu Pengetahuan Alam Kognitif, Eksperimen
8 Ilmu Pengetahuan Sosial Kognitif, Penerapan
9 Pendidikan Jasmani Kognitif, Praktik
10 Seni, Budaya dan Ketrampilan Kognitif, Praktik
a. Ketrampilan / TIK Kognitif, Praktik
11 Muatan Lokal
a. BTQ Mendengarkan,Berbicara,
Membaca, Menulis
Kognitif , praktik

6.2. Kriteria Pengolahan Nilai


Nilai yang tercantum pada buku raport merupakan rerata nilai dari penilaian harian =
NH (yang diperoleh dari rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian), nilai Ulangan
Tengah Semester = UTS dan nilai Ulangan Akhir Semester = UAS. Bobot tiap-tiap
jenis penilaian harian ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran,
sedangkan bobot antara nilai harian, UTS dan nilai UAS ditentukan oleh sekolah
dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai Akhir = 30% Rata-rata NH + 25% NT + 20% UTS + 25% UAS
6.3. KENAIKAN KELAS
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas MTs Miftahul Ulum Pontianak diatur sebagai berikut :
1. Aspek Akademis
 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester genap
 Memiliki nilai lengkap semester ganjil dan genap
 Tidak terdapat nilai mata pelajaran yang kurang dari KKM
2. Aspek Non Akademis .
 Jumlah prosentase kehadiran selama satu semester minimal 90% (jumlah
alpa tidak boleh lebih dari 10 % ).
 Akhlak minimal baik (B)
 Kepribadian minimal baik( B )
 Tidak terlibat narkoba / miras
MTs Miftahul ulum Pontianak berusaha menggunakan mastery learning
( ketuntasan belajar ) artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan
kenaikan kelas bersama – sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM harus
mengikuti pelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai KBM
mengikuti kegiatan pengayaan.
> Program Remedial ( Perbaikan )
a. Remidial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/ atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remidial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam progam remedial dapat berupa tes maupun nontes
e. Nilai remedial maksimum sama dengan KKM
>. Progam Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap Kompetensi Dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam progam pengayaan dapat berupa tes maupun nontes
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan
6. 4. KELULUSAN
Kriteria kelulusan MTs Miftaul ulum Pontianak Peserta Didik tahun pelajaran 2022/2023,
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
1. Aspek Akademis

a. Telah menyelesaikan seluruh progam pembelajaran.


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran ,kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
c. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi. dengan ketentuan :
Ujian Sekolah/Madrasah memiliki nilai rata – rata 75,00 dan minimal 65,00 untuk
semua mata pelajaran.

2. Non Akademis
a. Kelakuan minimal dengan nilai B (Baik) ;
b. Kedisilpnan minimal dengan nilai B (Baik)
c. Kerapian minimal dengan nilai B ( Baik )

6.5 MUTASI
b. Surat permohonan orang tua peserta didik untuk mutasi
c. Ada surat keterangan kesediaan menerima siswa dari Madrasah Tujuan (mutasi)
d. Adanya surat keterangan melepas dari Madrasah
e. Tidak terlibat miras, narkoba, dan sejenisnya
f. Adanya persetujuan dari Dinas/kementrian Pendidikan Kab/kota pontianak apabila berasal dari
luar Kabupaten.
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran, yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Dalam menyusun kalender pendidikan, MTs Miftahul ulum menyesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan
berpedoman pada kalender pendidikan yang dikembangkan oleh dinas pendidikan.

A. Alokasi Waktu
Banyaknya minggu efektif untuk satu tahun pelajaran sekitar 40 minggu efektif.
Jumlah minggu efektif ini tidak termasuk pekan-pekan ulangan, yang terdiri dari pekan
ulangan tengah semester ganjil dan genap, dan ulangan akhir semester ganjil dan semester
genap.
Waktu pembelajaran efektif tatap muka lima hari dalam seminggu, yaitu hari Senin
sampai dengan Jum’at mulai pukul 07.15 sampai dengan maksimum pukul 13.00
Pelaksanaan program remedial dan pengayaan dilaksanakan sepanjang semester. Kegiatan
pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, penguatan konsep, bimbingan,
layanan lainnya, dan rapat-rapat dewan pendidik dilaksanakan setelah jam pelajaran.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan MTs Miftahul ulum pontianak ditetapkan sebagai berikut:
1. Permulaan tahun Pelajaran
Tahun pelajaran baru dimulai minggu kedua bulan Juli.
2. Waktu Pelajaran
Kegiatan belajar mengajar dimulai minggu ketiga bulan Juli dan diakhiri minggu terakhir
bulan Juni pada tahun berikutnya.
3. Pada awal minggu ketiga bulan Juli diadakan kegitan Matsama (Masa Ta’aruf Siswa
Madrasah) selama 3 hari.
4. Kegiatan Ulangan Tengah Semester 1
Kegiatan ulangan tengah semester dilaksanakan apabila pembelajaran efektif sudah
berjalan delapan atau sembilan minggu atau sekitar minggu kedua bulan Oktober.
5. Ulangan Akhir Semester ganjil
Ulangan akhir semester dilaksanakan sekitar awal minggu kedua bulan Desember dan
menyesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh K3M.
6. Ulangan Tengah Semester 2 kelas VIII – IX dilaksanakan sekitar minggu pertama bulan
April
7. Ujian Madrasah dilaksanakan pada akhir bulan April dan menyesuaikan Edaran dari
Dirjen Dikdasmen Propinsi Kalimantan Barat
8. Ulangan Tingkat kenaikkan kelas dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung
selama lima belas atau enam belas minggu efektif atau minggu pertama/kedua bulan
Juni, dan menyesuaikan dengan jadwal Ulangan Kenaikkan Kelas yang disusun oleh
dinas pendidikan.atau ementrian agama kota/kab. Masing - masing
9. Libur akhir semester 1 dilaksanakan sekitar dua minggu, sedangkan libur akhir tahun
atau akhir semester 2 selama tiga minggu. Libur hari besar keagamaan dan libur nasional
disesuaikan dengan kalender dan peraturan pemerintah yang berlaku. Sedangkan libur
khusus berkaitan dengan kegiatan madrasah disesuaikan dengan kalender kegiatan
madrasah
10. PPDB dilaksanakan mulai minggu pertama bulan juni. Pembagian buku rapor semester 2
dilaksanakan sekitar minggu ketiga bulan Juni.

KALENDER PENDIDIKAN TERLAMPIR


BAB IV
PENUTUP

Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi pendidikan budaya dan
karakter bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh
dari luar yang akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan
karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata –mata hanya dilakukan di madrasah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun pengembangan
diriyang dilakukan kelas maupun di luar kelas.
Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai dari lingkungan yang paling terkecil seperti
keluarga samapai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-nilai tersebut perlu
ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar semua bisa berjalan dengan baik
maka perlu diformalkan dalam kurikulum MTs Miftahul ulum.
MTs Miftahul ulum ini diperuntukan kepada semua warga madrasah ,terutama peserta
didik , pendidik dan tenaga kependidikan, pembentukan budaya madrasah dapat dilakukan oleh
madrasah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik , penilaian bersifat komprehensif perencanaan tingkat madrasah
pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan di tingkat MTs Miftahul ulum, seperti
menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum, Kalender akademi dan penyusunan silabus,
keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan
kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku
yang akhirnya dapat membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan
merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang diharapkan ,tetapi lebih dari upaya
penanaman nilai –nilai baik melalui mata pelajaran , progam pengembangan diri maupun budaya
madrasah.
Peta nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi
Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang terdapat dalam Standar Isi ( SI ) begitu pula melalui
pengembangan diri,seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan spontan, keteladanan,perencanaan
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini dilakukan oleh semua pemangku
kepentingan di madrasah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan
dalam kurikulum madrasah yang selanjutnya diharapkan menjadi budaya madrasah.

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Miftahul ulum Pontianak 2022/2023


Mengingat pentingnya Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan program pendidikan di
MTs Miftahul ulum perlu bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan guna
mencapai tujuan pendidikan dan mengantar peserta didik menjadi generasi muda yang berkualitas.
Dalam pelaksanaan Kurikulum di tingkat madrasah pada tahun pertama, program evaluasi
dan refleksi penerapan Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan dengan harapan dapat melakukan
perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang telah berjalan dan yang akan dilaksanakan. Tak
lupa masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, tetap kami harapkan guna
penyempurnaan kurikulum ini.

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Miftahul ulum Pontianak 2022/2023


KURIKULUM
MTs MIFTAHULULUM
2022/2023

JL.KEBANGKITAN NASIONAL KELURAHAN


BATULAYANG PONTIANAK UTARA

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Miftahul ulum Pontianak 2022/2023


KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
MTs MIFTAHUL ULUM
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disahkan pada tanggal :

Ketua Komite Kepala Madrasah

H.Akib Mohdlor,S.Pd.I

Mengetahui,
Kepala Kantor Kementrian Agama
Kota Pontianak

_______________________
NIP.

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Miftahul ulum Pontianak 2022/2023


MTs MIFTAHUL ULUM
Lembar persetujauan Pihak pengawas Madrasah
Pontianak, …..Agustus 2022

Siti Raudah,M.Pd
NIP.

Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Miftahul ulum Pontianak 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai