PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar 1945
Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Undang –
Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan yang menjunjung
tinggi hak asasi manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan
dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan Pendidikan Nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik, jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan (3) warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.pengembangan pendidikan nasional sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional.
Kurikulum SMP Negeri 3 Semendawai Suku III ini disusun agar dapat digunakan
sebagai acuan madrasah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang
akan dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, SMP Negeri 3 Semendawai Suku III
B. LANDASAN YURIDIS
B. KARAKTERISTIK KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai generasi yang hidup di masa depan
tidak lagi menitik beratkan pada penguasaan materi dan berpikir rutin, karena kedua
kemampuan itu telah dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi masa depan
antara lain kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan kritis dengan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang mengglobal, serta memiliki
minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Kurikulum harus
mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-
kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
C. PENGERTIAN ISTILAH
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Beraklak
mulia ,sehat ,berilmu , cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
3. VISI
a. VISI
“ MEWUJUDKAN SISWA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA, CERDAS,
TERAMPIL, SERTA BERBUDI PEKERTI YANG LUHUR”
b. MISI
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
pembiasaan shalat Dzuhur berjamaah, penanaman budi pekerti, pembiasaan
berprilaku baik dan beakhlak mulia dan program kegiatan keagamaan.
2) Mewujudkan pengembangan kurikulum yang meliputi 8 standar pendidikan.
3) Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Meneyenangkan dengan pendekatan SCIENTIFIC.
4) Meningkatkan prestasi akademikdan non akademik.
5) Meningkatkan sikap kejujuran, disiplin, peduli, santun, percaya diri, dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam.
6) Mewujudkan karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur, bersih dari
narkoba dan peduli terhadap kelestarian fungsi lingkungan.
7) Mewujudkan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, asri, dan nyaman untuk
mencegah keseimbangan alam sekitar.
B. MUATAN KURIKULUM
1. Muatan Nasional
Muatan Kurikulum SMP Negeri 3 Semendawai Suku III meliputi sejumlah mata
pelajaran sebanyak 12 mata pelajaran yang terbagi menjadi kelompok A, kelompok B dan
Kelompok C seperti dalam tabel struktur kurikulum sebagai berikut :
C. PENGEMBANGAN DIRI
> Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembetukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
>.Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.
Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1) Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler
a. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat
dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Fungsi Kegiatan Ekstra kurikuler:
a. Pengembangan yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas
peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Semendawai
Suku III adalah sebagai berikut:
No Nama Kegiatan Hari Waktu Tujuan Ket
1 Pramuka Sabtu 14.30-16.00 1. mengembangkan wajib
jiwa
kepemimpinan
pada peserta didik
2. sebagai wadah
berlatih organisasi
3. melatih peserta
didik agar terampil
dan mandiri
4. mengembangkan
b. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan koseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki tanggung
jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam Undang-Undang Sisdiknas No 20
Tahun 2003 yaitu : 1) beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa 2) berakhlak mulia
3) memiliki pengetahuan dan keterampilan 4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani 5)memiliki
kepribadian yang mantap dan mandiri serta 6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperative (yang mengharuskan) bagi
semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara
bermutu kea rah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan peserta
didik ke arah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik sedang
berkembang kea rah kematangan dan kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan bantuan untuk peserta didik
baik secara perseorangan maupun kelompok,agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan dan konseling pribadi, social, belajar dan karir, melalui berbagai jenis
pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
D. KETUNTASAN BELAJAR
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan
acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah
peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik
dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta
merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan
tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang
KELOMPOK B
8. Seni Budaya 75 75 75
9. PJOK 75 75 75
KELOMPOK C
10. Prakarya 75 75 75
11. TIK 75 75 75
12. Budaya Komering 75 75 75
KELOMPOK A
KELOMPOK B
8. Seni Budaya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
9. Pendidikan Jasmani ,olah raga & Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kesehatan Seni,
KELOMPOK C
10 Prakarya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
11 TIK Sikap, keterampilan dan pengetahuan
12 Budaya Komering Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Nilai yang tercantum pada buku raport merupakan rerata nilai dari penilaian
harian = NH (yang diperoleh dari rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian),
Penilaian Tengah Semester = PTS dan Penilaian Akhir Semester = PAS. Bobot
tiap-tiap jenis penilaian harian ditentukan oleh masing-masing guru mata
pelajaran, sedangkan bobot antara nilai harian, PTS dan nilai PAS ditentukan oleh
sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas SMP Negeri 3 Semendawai Suku III diatur sebagai berikut :
1. Aspek Akademis
Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester genap
Memiliki nilai lengkap semester ganjil dan genap
Tidak terdapat nilai mata pelajaran yang kurang dari KKM
2. Aspek Non Akademis .
Jumlah prosentase kehadiran selama satu semester minimal 85%
Akhlak minimal baik (B)
Kepribadian minimal baik( B )
Nilai Kepramukaan minimal Baik (B)
Tidak terlibat narkoba / miras
Mengikuti semua proses pembelajaran dengan criteria LULUS KKM
SMP Negeri 3 Semendawai Suku III berusaha menggunakan mastery learning
( ketuntasan belajar ) artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan
kenaikan kelas bersama – sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM
harus mengikuti pelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai
KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
> Program Remedial ( Perbaikan )
a. Remidial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/ atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remidial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam progam remedial dapat berupa tes maupun nontes
e. Nilai remedial maksimum sama dengan KKM
>. Progam Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap Kompetensi Dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam progam pengayaan dapat berupa tes maupun nontes
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan
5 MUTASI
Prinsip penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara demokratis dan
berkeadilan, serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa Indonesia. Prinsip tersebut
berlaku dalam semua kegiatan dan proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun
dilingkungan sekolah. Begitu pula dengan pada tahap dan proses penerimaan dan
perpindahan peserta didik, karena “pindah sekolah” merupakan hak setiap peserta
didik seperti tercantum dalam pasal 12 ayat (1) poin ke 5 UU No 20 Tahun 2003 yang
F. KALENDER PENDIDIKAN
Semester Genap
Jumlah Minggu
No Bulan seluruhnya Tidak Efektif Efektif
Efektif Fakultatif
1 Januari 2022 5 1 - 4
2 Februari 2022 4 - - 4
3 Maret 2022 4 - - 4
4 April 2022 4 1 - 3
5 Mei 2022 5 1 - 4
6 Juni 2022 4 2 - 2
Jumlah 26 5 - 21
Penggunaan minggu efektif :
4. Tatap muka, PH dan remidi/pengayaan : 17 minggu
5. PTS dan PAS : 2 minggu
6. Cadangan : 2 minggu
Jumlah : 21 minggu
Jumlah hari efektif sekolah, efektif fakultatif dan hari libur SMP Negeri 3 Semendawai Suku III
SMT BULAN HR LU LHB LPP EF LHR KTS LAS HES
1 JULI 31 4 - - - - - 10 17
AGUSTUS 31 5 3 - - - - - 23
SEPTEMBER 30 4 - - - - - - 26
OKTOBER 31 4 3 - - - - - 24
NOVEMBER 30 5 - - - - - - 25
DESEMBER 31 4 - - - - - - 17
JUMLAH 184 26 6 - - - - 10 132
KETERANGAN :
HES : HARI EFEKTIF SEKOLAH
LU : LIBUR UMUM
LHB : LIBUR HARU BESAR
LPP :LIBUR PERMULAAN PUASA
LHR :LIBUR HARI RAYA
LTS :LIBUR TENGAH SEMESTER
LAS :LIBUR AKHIR SEMESTER
EF :EFEKTIF FAKULTATIF
3. Jadwal libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajaran, libur
keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus).
No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1 Minggu efektif belajar 40 minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran tatap muka,
PH, Remidi/Pengayaan,
PTS, PAS, Try Out, US,
UN dan Cadangan
2 Jeda tengah semester 1 minggu Satu minggu setiap
semester untuk kegiatan
KTS
3 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I dan II,
libur semester I digunakan
untuk menyiapkan
kegiatan dan administrasi
semester II
4 Libur akhir tahun 3 minggu Digunakan untuk
pelajaran menyiapkan kegiatan dan
administrasi akhir dan
29
awal tahun pelajaran
5 Libur hari keagamaan 3 minggu Libur awal puasa, libur
hari raya dan libur hari
besar keagamaan lain
6 Hari libur umum/nasional 8 minggu Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus - Tidak mempunyai libur
hari khusus
8 Kagiatan khusus 1 minggu Digunakan kegiatan
pondok ramadhan
KETERANGAN
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
seluruh jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajarantermasuk muatan local,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakannya kegiatan pembelajaran
terjadwal.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari besar nasional dan hari
libur khusus.
30
BAB IV
PENUTUP
Drs. SARJONO
NIP 196704091997031002
31
32