Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan yaitu antara lain untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tersebut Undang –Undang Dasar 1945
Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang – undang.
Perwujudan dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Undang –
Undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi dan otonomi pendidikan yang menjunjung
tinggi hak asasi manusia. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan
dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional
diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia sepanjang jaman.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan Pendidikan Nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik, jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan (3) warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.pengembangan pendidikan nasional sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional.
Kurikulum SMP Negeri 3 Semendawai Suku III ini disusun agar dapat digunakan
sebagai acuan madrasah dalam penyusunan dan pengembangan program pendidikan yang
akan dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum ini, SMP Negeri 3 Semendawai Suku III

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 1


melibatkan seluruh warga madrasah dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan
(stakeholders).

B. LANDASAN YURIDIS

a. Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


b. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
d. Surat edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor DJ II.1/PP.00/ED/681/2008 tentang
pelaksanan standar isi Mata Pelajaran Agama
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2006 dan No 6 Tahun 2007 Tentang
Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 Tahun 2006
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan
Prasarana Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan
k. SKB Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No: 03/Menteri
Lingkungan Hidup/02/2010 & No: 01/11/KB/2010 tgl 01 Pebruari 2010 Tentang
Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.54 Tahun 2013
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
m.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan dan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun 2013
Tentang Buku Teks Pelajaran dan Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 2


BAB II
PENGEMBANGAN KURIKUM DAN KARATERISTIK KURIKULUM

A. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKUM DAN KARATERISTIK KURIKULUM


a. PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan Kurikulum didasarkan pada prinsip –prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum sebagai rencana yang merupakan rancangan untuk konten pendidikan
yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu
satuan atau jenjang pendidikan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah
totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan jenjang pendidikan untuk
menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah
perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di
masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan dirumuskan dalam kurikulum berbentuk kemampuan Dasar dapat
dipelajari dan dikuasai peserta didik sesuai kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
3. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip
perbedaan kemampuan individual peserta didik, Kurikulum memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah
ditentukan (dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan) oleh karena itu beragam
progam dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan
peserta didik.
4. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
5. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta
didik untuk mengikuti dan memanfatkan secara tepat hasil – hasil ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
6. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan, pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 3


didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup artinya kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum
dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajarai di kelas dalam kehidupan di
masyarakat.
7. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dirumuskan dalam
sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk
mengembangkan budaya belajar.
8. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur
kurikulum, Standar kemampuan (SK) dan Kemampuan dasar (KD) serta silabus.
Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang bermartabat dan
mampu berkonstribusi secara langsung kepada masyarakat sekitarnya. Kedua
kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan
dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

B. KARAKTERISTIK KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kemampuan-kemampuan yang perlu dikuasai generasi yang hidup di masa depan
tidak lagi menitik beratkan pada penguasaan materi dan berpikir rutin, karena kedua
kemampuan itu telah dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi masa depan
antara lain kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan kritis dengan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang mengglobal, serta memiliki
minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Kurikulum harus
mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-
kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 4


3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 5


itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman,
taqwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika perkembangan global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkankembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

C. PENGERTIAN ISTILAH
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
c. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 6


materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
e. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
f. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik.
g. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
h. Permulaan Tahun Pelajaran baru adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
i. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.
j. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
k. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.

D. VISI, MISI DAN TUJUAN SMP NEGERI 3 SEMENDAWAI SUKU III

1. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Beraklak
mulia ,sehat ,berilmu , cakap , kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 7


2. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri atau mengikuti
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. VISI
a. VISI
“ MEWUJUDKAN SISWA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA, CERDAS,
TERAMPIL, SERTA BERBUDI PEKERTI YANG LUHUR”

b. MISI
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
pembiasaan shalat Dzuhur berjamaah, penanaman budi pekerti, pembiasaan
berprilaku baik dan beakhlak mulia dan program kegiatan keagamaan.
2) Mewujudkan pengembangan kurikulum yang meliputi 8 standar pendidikan.
3) Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Meneyenangkan dengan pendekatan SCIENTIFIC.
4) Meningkatkan prestasi akademikdan non akademik.
5) Meningkatkan sikap kejujuran, disiplin, peduli, santun, percaya diri, dalam
berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam.
6) Mewujudkan karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur, bersih dari
narkoba dan peduli terhadap kelestarian fungsi lingkungan.
7) Mewujudkan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, asri, dan nyaman untuk
mencegah keseimbangan alam sekitar.

c. Tujuan SMP Negeri 3 Semendawai Suku III


1. Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti : shalat dzuhur berjamaah,
pesantren kilat/Ramadhan dan Peringkatan Hari Besar Agama.
2. Terlaksananya pengembangan kurikulum yang meliputi 8 standar pendidikan.
3. Terlaksananya pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenengkan
dengan pendekatan SCIENTIFIC.
4. Tercapainya prestasi dalam kompetisi akademik dan non akdemeik tingkat
kabupaten/maupun provinsi.
5. Terlaksananya pembiasaan 5 S (salam, sapa, sentum, sopan dan santun).
6. Terlaksananya pengembangan sekolah dengan azas gotong royong.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 8


7. Terwujudnya karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur, bersih dari
narkoba melalui program pembiasaan, serta program 9 K.
8. Tercapainya lingkungan sekolah yang bersih asri dan nyaman untuk pembelajaran
sebagai upaya pelestarian fungsi lingkungan.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 9


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM (Kompetensi Inti)


Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen Kelompok A, Kelompok B dan
Kelompok C. Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

Kompetensi Inti SMP Kelas VII, VIII dan IX


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku :
a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 10


d. Percaya diri
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, Negara, dan kawasan regional.
Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual,
procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik
sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang :
a. Ilmu pengetahuan
b. Teknologi
c. Seni
d. Budaya
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyajika
secara :
a. Kreatif
b. Produktif
c. Kritis
d. Mandiri
e. Kolaboratif
f. Komunikatif
Dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. MUATAN KURIKULUM
1. Muatan Nasional
Muatan Kurikulum SMP Negeri 3 Semendawai Suku III meliputi sejumlah mata
pelajaran sebanyak 12 mata pelajaran yang terbagi menjadi kelompok A, kelompok B dan
Kelompok C seperti dalam tabel struktur kurikulum sebagai berikut :

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 11


Kelas / Jumlah Jam
N0 MATA PELAJARAN
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama & Budi Pekerti 3 jam 3 jam 3 jam
2 Pend. Pancasila & Kewargnegaraan 3 jam 3 jam 3 jam
3 Bahasa Indonesia 6 jam 6 jam 6 jam
4 Matematika 5 jam 5 jam 5 jam
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 jam 5 jam 5 jam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 jam 4 jam 4 jam
7 Bahasa Inggris 4 jam 4 jam 4 jam
Kelompok B
8 Seni Budaya 3 jam 3 jam 3 jam
9 Pend. Jasmani Olahraga & Kes. 3 jam 3 jam 3 jam
10 Prakarya 2 jam 2 jam 2 jam
Kelompok C
11 TIK 2 jam 2 jam 2 jam
12 Budaya Komering 2 jam 2 jam 2 jam

Jumlah Jam 42 jam 42 jam 42 jam


Keterangan :
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dtruktur kurikulum di atas terdapat
pula kegiatan ekstrakurikuler SMP yang diantaranya adalah Pramuka (wajib), Unit
Kesehatan Sekolah (UKS), Palang Merah Remaja (PMR) dan Olahraga.
 Kegiatan ektrakurikuler tersebut di atas merupakan kegiatan yang mendukung pembentukan
kompetensi sikap social peserta didik terupatam sikap peduli. Selain itu juga dijadikan wadah
usaha memperkuat kompetensi dalam ranah konkrit. Dengan demikian ektrakurikuler ini
dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Pada masa pandemic seperti saat ini,
kegiatan ektrakurikuler tersebut dilaksanakan dengan waktu yang lebih pendek disbanding
sebelumnya dengan mamtuhi protocol kesehatan, sebagian kegiatan juga dilakukan dengan
via daring.
 Mata pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat. Mata pelajaran kelomppok B yang terdiri atas Seni Budaya, Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan dan Prakarya adalah mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat
dan dilengkapi dengan konten lokalyang dikembangkan oleh pemerintah daerah begitu pula
dengan kelompok C.
 Bahasa daerah sebagai muatan local yang dikembangkan dalam mata pelajaran Budaya
Komering terdapat dalam kelompok C diajarkan secara terintegrasi dan disesuaikan dengan
kebutuhan satuan pendidikan.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 12


 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam per minggu untuk tiap mata
pelajaran adalah relative. Guru dapat menyesuaikan kebutuhan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai kebutuhan peserta didik.

Pengaturan Beban Mengajar :


 Pengaturan beban mengajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu, satu semester,
dan satu tahun pembelajaran.
 Beban mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nusantara dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban mengajar satu minggu kelas VII, VIII, dan IX adalah 42
jam pembelajaran. Durasi pembelajaran normal adalah 40 menit.
 Beban belajar di kelas VII, VIII dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
 Beban mengajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak
20 minggu.
 Beban mengajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu
 Beban mengajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40
minggu
 Cara menetapkan beban belajar dengan sistemsatuan semester untuk SMP Negeri 3
Semendawai Suku III meliputi 40 menit tatap muka, 50 % dari waktu tatap muka untuk
kegiatan terstruktur maupun kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
Kegiatan Sistem Paket
Tatap Muka 40 menit
Penugasan terstruktur
50% x 40 menit = 20 menit
Kegiatan Mandiri
Jumlah 60 menit

Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1 Minggu efektif belajar regular Minimal 36 minggu Digunakan untuk kegiatan
setiap tahun (kelas VII, VIII pembelajaran efektif pada
dan IX) setiap satuan pendidikan
2 Minggu efektif semester ganjil Minimal 18 minggu

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 13


tahun terakhir setiap satuan
pendidikan (kelas VII, VIII
dan IX)
3 Minggu efektif semester genap Minimal 14 minggu
tahun terakhir setiap satuan
pendidikan(kelas VII, VIII dan
IX)
4 Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap semester
5 Jeda antar semester Maksimal 2 minggu Antara semester 1 dan
semester II
6 Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun ajaran
7 Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu Daerah khusus yang
memerlukan libur keagamaan
lebih panjang
Dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
8 Hari libur umum/nasional Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
9 Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing
10 Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
pendidikan yang diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif
Peraturan minggu efektif selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan kalender
pendidikan.
2. Muatan Lokal

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 14


a. Jenis dan strategi muatan local yang dilaksanakan intruksi DInas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten OKU Timur
Muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran sendiri. Substansi muatan local
ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lain seperti Komputer dan Budaya
Komering. Muatan local merupakan mata pelajaran yang harus dikembangkan
standar kompetensinya dan kompetensi dasarnya. Sekolah dapat melaksanakan
muatan local lebih dari satu mata pelajaran.
b. Jenis dan Strategi Muatan Lokal
Muatan local yang menjadi cirri khas Nusantara dan daerah kabupaten OKU Timur
adalah:
MATA PELAJARAN KELAS DAN ALOKASI WAKTU KET
VII VIII IX
1. TIK 2 2 2
2. Budaya Komering 2 2 2

C. PENGEMBANGAN DIRI
> Pengertian
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembetukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir serta kegiatan ekstra kurikuler.
>.Tujuan
Adapun tujuannya adalah membina dan menumbuhkan bakat, minat, kreativitas,
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir dan kemampuan pemecahan
masalah.
 Bentuk Pelaksanaan
Bentuk pelaksanan dan waktunya ada 2 macam yaitu :
1) Terprogram
Kegiatan ekstrakurikuler

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 15


Waktu dan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan,
substansi dan kompetensi yang akan dicapai, serta situasi
dan kondisi sekolah.
2) Tidak Terprogram
a) Rutin, yakni yang sifatnya pembentukan perilaku dan
b) terjadwal yaitu : bersalaman,Upacara bendera, sholat berjamaah, imtaq, tadarus
(ibadah), kebersihan dan lain – lain.
c) Spontan, yakni perilaku terpuji dalam kejadian khusus,
yaitu : memberi salam, ungkapan terpuji dan mengatasi masalah yang dihadapi
d) Keteladanan, yakni perilaku yang dapat dijadikan contoh oleh orang lain sebagai
model

a. Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat
dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
Fungsi Kegiatan Ekstra kurikuler:
a. Pengembangan yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas
peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa
b. Sosial yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik.
c. Rekreatif yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan
menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Adapun Jenis Kegiatan Ekstra kurikuler yang dikembangkan di SMP Negeri 3 Semendawai
Suku III adalah sebagai berikut:
No Nama Kegiatan Hari Waktu Tujuan Ket
1 Pramuka Sabtu 14.30-16.00 1. mengembangkan wajib
jiwa
kepemimpinan
pada peserta didik
2. sebagai wadah
berlatih organisasi
3. melatih peserta
didik agar terampil
dan mandiri
4. mengembangkan

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 16


jiwa social dan
peduli kepada
orang lain
5. melatih peserta
didik untuk
menyelesaikan
maslah dengan
cepat dan tepat
6. mengenalkan
beberapa usaha
pelestarian alam,
sikap ramah
terhadap
lingkungan,
kebiasaan diri
hidup bersih dan
sehat
2 Palang Merah selasa 14.00-15.00 1. peserta didik dapat Pilihan
Remaja mengetahui,
memahami dan
melaksanakan
pengetahuan dan
keterampilan
kepalangmerahan
yang diwujudkan
dalam kegiatan Tri
Bakti PMR.
2. Para angora PMR
akan menjadi
teladan
dilingkungannya
(peer leader) serta
kader dan relawan
PMI di masa
mendatang.
3. Melatik praktik
P3K
4. Melatih jiwa social
dan peduli
terhadap orang lain
5. Peseta didik
mengetahuai
kebersihan dan
kesehatan serta
cara melakukan
pertolongan
pertama
6. Pengenalan obat-
obatan
3 Bola Voly Sabtu 12.30-13.30 1. melatih Pilihan
kedisiplinan
2. mengembangkan
Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 17
prestasi olahraga
3. mempersiapkan
peserta didik untuk
mengikuti
perlombaan
olahraga

b. Bimbingan Konseling
Bimbingan dan koseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki tanggung
jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam Undang-Undang Sisdiknas No 20
Tahun 2003 yaitu : 1) beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa 2) berakhlak mulia
3) memiliki pengetahuan dan keterampilan 4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani 5)memiliki
kepribadian yang mantap dan mandiri serta 6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperative (yang mengharuskan) bagi
semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara
bermutu kea rah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan peserta
didik ke arah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik sedang
berkembang kea rah kematangan dan kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan bantuan untuk peserta didik
baik secara perseorangan maupun kelompok,agar mandiri dan berkembang secara optimal,
dalam bimbingan dan konseling pribadi, social, belajar dan karir, melalui berbagai jenis
pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

D. KETUNTASAN BELAJAR
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan
acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah
peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik
dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta
merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan
tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 18


belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan
minimal.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga
dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan nasional diharapkan mencapai minimal 70. SMP Negeri 3
Semendawai Suku III menetapkan ketuntasan minimal antara 75 untuk seluruh mata pelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan
berdasarkan usulan dari MGMP sekolah. Setiap dua minggu sekali MGMP sekolah
mengadakan pertemuan di Madrasah untuk mengevaluasi keberhasilan dan kendala
pembelajaran yang telah dilaksanakan, mencari solusi pemecahan masalah terhadap kendala
pembelajaran, membahas rencana pembelajaran dua minggu mendatang, membahas materi-
materi pembelajaran yang akan diajarkan beserta metode pembelajarannya dan mendiskusikan
perkembangan pendidikan terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu.
Menjelang tahun pelajaran baru semua MGMP sekolah SMP Negeri 3 Semendawai
Suku III menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran setiap tingkat
kelas. Penentuan KKM dilakukan melalui analisis setiap indikator dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata (intake) peserta didik, kompleksitas setiap indikator, dan
kemampuan sumber daya pendukung (SDM dan sarana prasarana). Dari KKM indikator
diperoleh KKM setiap Kompetensi Dasar, KKM setiap Standar Kompetensi, dan akhirnya
KKM setiap mata pelajaran. KKM setiap mata pelajaran diserahkan kepada urusan kurikulum
dan disosialisasikan kepada semua warga madrasah serta orangtua peserta didik. KKM setiap
mata pelajaran setiap tingkat kelas disajikan pada tabel yang terdapat pada buku 2 dokumen
kurikulum ini.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya dan kualitas pendidikan
di madrasah khususnya, SMP Negeri 3 Semendawai Suku III memprogramkan peningkatan
kriteria minimal 1 untuk setiap tahunnya. Peningkatan ini dapat dicapai dengan peningkatan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, serta daya dukung lain yang
menentukan tingkat pencapaian KKM di SMP Negeri 3 Semendawai suku III.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 19


Tabel
KKM SMP Negeri 3 Semendawai Suku III
Tahun Pelajaran 2021-2022
N KKM KELAS KET.
MATA PELAJARAN
O VII VII IX
KELOMPOK A
1. Pend Agama Islam 75 75 75
2. PPKn 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Matematika 75 75 75
5. IPA 75 75 75
6. IPS 75 75 75
7. Bahasa Inggris 75 75 75

KELOMPOK B
8. Seni Budaya 75 75 75
9. PJOK 75 75 75
KELOMPOK C
10. Prakarya 75 75 75
11. TIK 75 75 75
12. Budaya Komering 75 75 75

E. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN SERTA MUTASI


1. PENILAIAN
Penilaian yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Semendawai Suku III
mencakup: Penilaian otentik, Penilaian diri, Penilaian berbasis Portofolio, Penilaian
harian, Penilaian tengah semester, Penilaian akhir semester, Penilaian tingkat
kompetensi, dan Penilaian Akhir sekolah.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik.
Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran (output) pembelajaran.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 20


Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kreteria yang telah
ditetapkan.
Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam
dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Penilaian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Penilaian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Penilaian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Penilaian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi
cakupan UTK meliputi sejumlah kompetensi Dasar yang mempresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut .
Penilaian akhir sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan
atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan. sesuai dengan aturan yang diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
a. Prinsip dan Pendekatan Penilaian.
Penilain hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 3 Semendawai Suku III didasarkan
prinsip – prinsip sebagai berikut :
a. Obyektif artinya penilaian berbasis pada standard dan tidak dipengaruhi faktor
subyektifitas penilai.
b. Terpadu artinya penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan.
c. Ekonomis artinya penilaian yang efesien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelapornya.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 21


d. Transparan artinya prosedur penilaian, criteria penilain, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif artinya mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

b. Ruang Lingkup,Teknik,dan Instrumen Penilaian.


i. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar SMP Negeri 3 Semendawai Suku III mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran.
ii. Teknik dan Instrumen Penilaian.
Teknik dan Instrumen Penilaian yang digunakan SMP Negeri 3 Semendawai
Suku III sebagai berikut :
a. Penilaian Kompetensi Sikap.
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,penilaian
diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubric,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan.
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan.
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui kinerja yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menugaskan tes praktik,projek dan penilaian portofolio, instrument
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian ( rating scale ) yang
dilengkapi rubric.
Instrumen Penilaian harus memenuhi Persyaratan:
1) Substansi yang mempresentasikan kompetensi yang dinilai
2) Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrument
yang digunakan.

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 22


3) Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Pada setiap penilaian, SMP Negeri 3 Semendawai Suku III menetapkan
aspek yang harus dinilai untuk setiap mata pelajarannya. Adapun penjabaran dari
aspek-aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

No Mata Pelajaran Aspek Yang Dinilai

KELOMPOK A

1 Pendidikan Agama Islam Sikap, pengetahuan dan keterampilan


2 Pend. Pancasila & Sikap, pengetahuan dan keterampilan
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia Sikap, pengetahuan dan keterampilan.
4 Matematika Sikap, pengetahuan dan keterampilan
5 Ilmu Pengetahuan Alam Sikap, pengetahuan dan keterampilan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial Sikap, pengetahuan dan keterampilan
7 Bahasa Inggris Sikap, pengetahuan dan keterampilan

KELOMPOK B
8. Seni Budaya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
9. Pendidikan Jasmani ,olah raga & Sikap, keterampilan dan pengetahuan
Kesehatan Seni,
KELOMPOK C
10 Prakarya Sikap, keterampilan dan pengetahuan
11 TIK Sikap, keterampilan dan pengetahuan
12 Budaya Komering Sikap, keterampilan dan pengetahuan

2. Kriteria Pengolahan Nilai

Nilai yang tercantum pada buku raport merupakan rerata nilai dari penilaian
harian = NH (yang diperoleh dari rata-rata nilai tugas dan nilai ulangan harian),
Penilaian Tengah Semester = PTS dan Penilaian Akhir Semester = PAS. Bobot
tiap-tiap jenis penilaian harian ditentukan oleh masing-masing guru mata
pelajaran, sedangkan bobot antara nilai harian, PTS dan nilai PAS ditentukan oleh
sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai Akhir = 30% Rata-rata PH + 25% PT + 20% PTS + 25% PAS

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 23


3. KENAIKAN KELAS

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas SMP Negeri 3 Semendawai Suku III diatur sebagai berikut :
1. Aspek Akademis
 Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai rapor semester genap
 Memiliki nilai lengkap semester ganjil dan genap
 Tidak terdapat nilai mata pelajaran yang kurang dari KKM
2. Aspek Non Akademis .
 Jumlah prosentase kehadiran selama satu semester minimal 85%
 Akhlak minimal baik (B)
 Kepribadian minimal baik( B )
 Nilai Kepramukaan minimal Baik (B)
 Tidak terlibat narkoba / miras
 Mengikuti semua proses pembelajaran dengan criteria LULUS KKM
SMP Negeri 3 Semendawai Suku III berusaha menggunakan mastery learning
( ketuntasan belajar ) artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan
kenaikan kelas bersama – sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KKM
harus mengikuti pelajaran remidi, dan peserta didik yang sudah mencapai
KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
> Program Remedial ( Perbaikan )
a. Remidial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/ atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remidial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam progam remedial dapat berupa tes maupun nontes
e. Nilai remedial maksimum sama dengan KKM
>. Progam Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap Kompetensi Dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam progam pengayaan dapat berupa tes maupun nontes
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 24


4. KELULUSAN
Kriteria kelulusan SMP Negeri 3 Semendawai Suku III Peserta Didik tahun pelajaran
2021/2022 mengacu pada PP 19/2005 pasal 27 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Telah menyelesaikan seluruh progam pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian Sekolah
d. Kelulusan peserta didik ditentukan oleh Sekolah berdasarkan rapat dewan
guru
e. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah Sekolah menerima hasil Penilaian
Akhir peserta didik yang bersangkutan
f. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah, apabila peserta didik telah
memenuhi criteria kelulusan yang ditetapkan oleh Sekolah berdasarkan
perolehan nilai sekolah
g. Nilai sekolah yang dimaksud di atas diperoleh dari :
1. Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor semester I,
II, III, IV, V dan VI dengan pembobotan 40% untuk nilai Ujian Sekolah
dan pembobotan 60% untuk nilai rata-rata rapor.
2. Nilai sekolah yang dikirimkan ke panitia UN tingkat pusat harus
diverifikasi oleh panitia UN tingkat kabupaten dan tingkat provinsi, dan
tidak dapat diubah setelah diterima oleh panitia UN pusat.
h. Presetase kehadiran peserta didik minimal 85%
i. Nilai setiap mata pelajaran minimal LULUS KKM
j. Pembulatan nilai sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian
Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan
100 dengan ketelitian satu angka di belakang koma.

5 MUTASI
Prinsip penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan secara demokratis dan
berkeadilan, serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa Indonesia. Prinsip tersebut
berlaku dalam semua kegiatan dan proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun
dilingkungan sekolah. Begitu pula dengan pada tahap dan proses penerimaan dan
perpindahan peserta didik, karena “pindah sekolah” merupakan hak setiap peserta
didik seperti tercantum dalam pasal 12 ayat (1) poin ke 5 UU No 20 Tahun 2003 yang

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 25


berbunyi : “setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak pindah ke program
pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.”
Berikut ini aturan-aturan yang berkaitan dengan pindah sekolah peserta didik dari
sekolah swasta/negeri, maupun dari jalur pendidikan lain yang setara pada jenjang
dasar (SD/MI, SMP/MTs) dan jenjang menengah (SMA/MA/SMK/MAK) antara lain
sebagai berikut:
1) SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajatwajib menerima warga Negara
berusia 13 tahun sampai 15 tahun sebagai peserta didik sampai dengan batas
daya tamping (Pasal 71 ayat 2 PP No 17 tahun 2010). Berdasarkan bunyi pasal
tersebut dapat kita ketahui bahwa setiap satuan pendidikan dasar setingkat
SMP, wajib menerima warga Negara (peserta didik baru/peserta didik
pindahan) yang berusia 13-15 tahun sebagai peserta didik sampai batas daya
tampungnya yaitu paling banyak 32 orang per rombongan belajar/kelas.
2) Peserta didik jalur nonformal dan informal dapat diterima di SMP, MTs
ataubentuk lain yang sederajat tidak pada awal kelas VII setelah memenuhi
persyaratan lulus ujian kesetaraan paket A dan lulustes kelayakan dan
penempatan diselenggarakan oleh satuan pendidikan formal yang bersangkutan
(pasal 73 ayat 3 PP No 17 tahun 2010). Tidak hanya peserta didik jalur formal
saja (SMP/MTs) yang diperbolehkan untuk pindah sekolah, tetapi juga peserta
didik dari jalur nonformal dan informal memiliki kesempatan yang sama
dengan syarat lulus ujian kesetaraan paket A dan lulus tes
kelayakan/penempatan sekolah yang dituju
3) Peserta didik pendidikan dasar SMP di Negara lain dapat pindah ke SMP/Mts
setelah memenuhi persyaratan menunjukkan ijazah atau dokumen lai yang
membuktikan bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan setara
SD dan lulus tes kelayakan dan pempatan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan ( Pasal 73 ayat 5 PP No 17 tahun 2010)
4) Satuan pendidikan memberikan bantuan penyesuaian akademik, social, dan
atau mental yang diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan pindahan dari
satuan pendidikan formal lain atau jalur pendidikan lain. (pasal 73 ayat 7 PP
No 17 tahun 2010)
5) Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan
secara mandiri oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala satuan
pendidikan (pasal 74 ayat 3 PP No 17 tahun 2010)

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 26


6) Satuan pendidikan dasar dapat menerima peserta didik pindhan dan satuan
pendidikan dasar lainnya (pasal 75 ayat 1 PP No 17 tahun 2010)
7) Sangat jelas tertera pada pasal ini bahwa setiap sekolah SMP/MTs baik negeri
maupun swasta dapat menerima peserta didik pindahan dari SMP lainnya
dengan tidak melihat status swasta/negeri.
8) Satuan pendidikan dapat menetapkan tata cara dan persyaratan tambahan
penerimaan peserta didikpindahan selain persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 73 dan pasal 74 dan tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (pasal 75 ayat 2 PP No 17 tahun 2010).

F. KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran, yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Dalam menyusun kalender pendidikan, SMP Negeri 3 Semendawai Suku III
menyesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, dan berpedoman pada kalender pendidikan yang dikembangkan
oleh dinas pendidikan.
1. Pengaturan permulaan tahun pelajaran
Adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu
pada bulan Juli (12 Juli 2021) setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Jumlah minggu efektif belajar selama satu tahun pelajaran
Semester Ganjil
Jumlah Minggu
No Bulan seluruhnya Tidak Efektif Efektif
Efektif Fakultatif
1 Juli 2021 4 2 - 2
2 Agustus 2021 5 1 - 4
3 September 2021 4 - - 4
4 Oktober 2021 5 - - 5
5 November 2021 4 - - 4
6 Desember 2021 4 2 - 2

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 27


Jumlah 26 5 - 21

Penggunaan minggu efektif :


1. Tatap muka, PH dan remidi/pengayaan : 17 minggu
2. PTS dan PAS : 2 minggu
3. Cadangan : 2 minggu
Jumlah : 21 minggu

Semester Genap
Jumlah Minggu
No Bulan seluruhnya Tidak Efektif Efektif
Efektif Fakultatif
1 Januari 2022 5 1 - 4
2 Februari 2022 4 - - 4
3 Maret 2022 4 - - 4
4 April 2022 4 1 - 3
5 Mei 2022 5 1 - 4
6 Juni 2022 4 2 - 2
Jumlah 26 5 - 21
Penggunaan minggu efektif :
4. Tatap muka, PH dan remidi/pengayaan : 17 minggu
5. PTS dan PAS : 2 minggu
6. Cadangan : 2 minggu
Jumlah : 21 minggu
Jumlah hari efektif sekolah, efektif fakultatif dan hari libur SMP Negeri 3 Semendawai Suku III
SMT BULAN HR LU LHB LPP EF LHR KTS LAS HES
1 JULI 31 4 - - - - - 10 17
AGUSTUS 31 5 3 - - - - - 23
SEPTEMBER 30 4 - - - - - - 26
OKTOBER 31 4 3 - - - - - 24
NOVEMBER 30 5 - - - - - - 25
DESEMBER 31 4 - - - - - - 17
JUMLAH 184 26 6 - - - - 10 132

Kurikulum 2013 SMPN 3 SS III, Tahun Pelajaran 2021/2022Page 28


SMT BULAN HR LU LHB LPP EF LHR KTS LAS HES
2 JANUARI 31 5 2 - - - - - 24
FEBRUARI 28 4 1 - - - - - 23
MARET 31 4 1 - - - - - 26
APRIL 30 4 4 - - - - - 22
MEI 31 5 - - - 4 - - 22
JUNI 30 4 - - 10 - - - 16
JUMLAH 193 26 8 - 10 4 - - 133

KETERANGAN :
HES : HARI EFEKTIF SEKOLAH
LU : LIBUR UMUM
LHB : LIBUR HARU BESAR
LPP :LIBUR PERMULAAN PUASA
LHR :LIBUR HARI RAYA
LTS :LIBUR TENGAH SEMESTER
LAS :LIBUR AKHIR SEMESTER
EF :EFEKTIF FAKULTATIF

3. Jadwal libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajaran, libur
keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus).
No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN
1 Minggu efektif belajar 40 minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran tatap muka,
PH, Remidi/Pengayaan,
PTS, PAS, Try Out, US,
UN dan Cadangan
2 Jeda tengah semester 1 minggu Satu minggu setiap
semester untuk kegiatan
KTS
3 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I dan II,
libur semester I digunakan
untuk menyiapkan
kegiatan dan administrasi
semester II
4 Libur akhir tahun 3 minggu Digunakan untuk
pelajaran menyiapkan kegiatan dan
administrasi akhir dan

29
awal tahun pelajaran
5 Libur hari keagamaan 3 minggu Libur awal puasa, libur
hari raya dan libur hari
besar keagamaan lain
6 Hari libur umum/nasional 8 minggu Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus - Tidak mempunyai libur
hari khusus
8 Kagiatan khusus 1 minggu Digunakan kegiatan
pondok ramadhan

KETERANGAN
 Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya
 Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
seluruh jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajarantermasuk muatan local,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
 Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakannya kegiatan pembelajaran
terjadwal.
 Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari besar nasional dan hari
libur khusus.

30
BAB IV

PENUTUP

Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi


pendidikan budaya dan karakter bangsa selain mengembangkan dan
memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya
dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter
sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata –mata hanya dilakukan
di madrasah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata
pelajaran maupun pengembangan diriyang dilakukan kelas maupun di luar
kelas.
Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur,
disiplin, toleran, kerja keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai
dari lingkungan yang paling terkecil seperti keluarga samapai dengan cakupan
yang lebih luas di masyarakat nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan
yang akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar semua bisa
berjalan dengan baik maka perlu diformalkan dalam kurikulum SMP Negeri 3
Semendawai Suku III.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat madrasah pada tahun
pertama, program evaluasi dan refleksi penerapan Kurikulum 2013 tetap
dilaksanakan dengan harapan dapat melakuka perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum yang telah berjalan dan yang akan dilaksanakan.
Tak lupa masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun,
tetap kami harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.

Taman Mulyo, Juli 2021


Kepala Sekolah,

Drs. SARJONO
NIP 196704091997031002

31
32

Anda mungkin juga menyukai