Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS IV
SD NEGERI GEDUNGREJO KECAMATAN BELITANG
KABUPATEN OKU TIMUR

OLEH

IMAM
NIM 819961684

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN (PKN) TENTANG GLOBALISASI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV SDN GEDUNGREJO
BELITANG KAB. OKU TIMUR

OLEH

IMAM
NIM 819961684

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1
LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan


Kewarganegaraan (PKN) Tentang Globalisasi Melalui
Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas IV
SDN Gedungrejo Belitang Kabupaten OKU Timur

Nama : IMAM
Nim : 819961684
Kelompok Belajar : Martapura
Program Studi : S 1 PGSD

Martapura, 11 April 2011


Pembimbing, Mahasiswa,

S. ROHMAT, S.Pd. IMAM


NIP. 196110091986011001 NIM. 819961684
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. ii
DADTAR ISI………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………...………..... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………...…………. 2
C. Tujuan Perbaikan…………………………………………………. 3
D. Manfaat Perbaikan………………………………………...…….... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………… 5
A. Pengertian Mode Pembelajaran……...……...………………….. . 5
B. Model-model Pembelajaran……………………………………… 6
C. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match ( Membuat
Pasangan )……………………………………………………….. 8
D. Hasil Belajar……………………………………………………... 9
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN……………. 10
A. Subyek Penelitian………………………………………………… 10
B. Deskripsi Per Siklus………………………………………………. 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………….


A. Hasil Penelitian….……………………………………………….. 14
B. Pembahasan dari Setiap Siklus…………………………………… 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………. 27
A. Kasimpulan……………………………………………………. ... 27
B. Saran……………………………………………………………… 27

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….... 28
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………….... 29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran merupakan rangkaian urutan prosedur pembelajaran
yang diupayakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran atau
mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar. Untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada anak didik digunakan beberapa cara atau metode, demikian pula alat/media
yang digunakan juga bermacam-macam. Ini semua tergantung pada materi pelajaran
dan tingkat usia anak tersebut.
Dari beberapa rangkaian pembelajaran yang tidak kalah penting adalah metode
dan model pembelajaran yang digunakan. Ada beberapa model pembelajaran yang
dapat digunakan guru sesuai dengan materi dan kondisi anak didik. Secara umum guru
belum memaksimalkan dalam penggunaan model pembelajaran yang bervariasi,
sehingga dapat mengakibatkan kejenuhan atau kebosanan pada siswa.
Dalam pembelajaran PKN di SD memilih model pembelajaran adalah hal penting,
karena akan membantu tingkat motivasi dan aktivitas belajar siswa. Namun demikian
menurut pengamatan yang terjadi di lapangan justru, guru kurang dalam menggunakan
beberapa model pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, sehingga banyak siswa
yang mengalami kesulitan dalam pelajaran PKN, karena sulitnya pemahaman tersebut
sehingga minat untuk belajar PKN menjadi berkurang dan pada akhirnya hasil belajar
tidak memuaskan.
Tugas guru PKN sebagai pendidik adalah meningkatkan minat belajar siswa untuk
belajar PKN dan memberi motivasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Di
dalam proses pembelajaran PKN untuk memberi motivasi iableu dan penting misalnya,
dengan memberikan pujian, memberikan hadiah bagi yang berprestasi, menggunakan
alat peraga dan pemberian tugas, bahkan perlu adanya demonstrasi atau praktik,
sehingga bisa merangsang siswa supaya senang mempelajari PKN.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor itu
menurut Thanthowi ( 1999 : 103 ) adalah faktor eksternal dan kator internal.
Fableeksternal yaitu faktor yang berasaable luar individu, seperti : bahan pelajaran,
metodemengajar, media pendidikan, dan situasi lingkungan. Sedangkan faktor internal
yaablesuatu yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri peserta didik,
seperti : faktor fisik ( jasmaniah ) seperti ; kesehatan tubuh, bentuk tumbuh,
1
kesempurnaan badan, dan faktor psikis (seperti motivasi, berpikir intelegensi, sikap,
tingkah laku, perasaan dan emosi.
Dari pengalaman empiris penulis, dalam melaksanakan pembelajaran PKN
dikelas IV SDN Gedungrejo, proses pembelajaran belum menggunakan model
pembelajaran yang sesuai, penulis masih menggunakan metode cemarah dan tanya
jawab. Sehinableasil evaluasi siswa kelas IV SDN Gedungrejo yang berjumlah 39 orang
yang memperoleh nilai ¿ 60 adalah hanya 13 orang (33,3 %), hal ini menunjukan secara
klasikal ketuntasan belajar belum tercapai. Menurut buku petunjuk penilaian di SD,
bahwa pembelajaran dikatakan berhasil apabila ¿ 85 % dari jumlah siswa yang
mencapai nilai 60. Data tersebut dapat dijadikan ableg bahwa hasil belajar PKN siswa
kelas IV SDN Gedungrejo belum mencapai apa yang diharapkan.
Sementara itu aktivitasnya pun belum able atau masih pasif. Hal ini disebabkan
karena seorang guru tidak menyiapkan alat peraga, sehingga partisipasi anak kurang.
Selain itu guru masih menggunakan model ceramah yang terkesan kurang melibatkan
siswa. Dari 39 siswa yang terlihat aktif ( bertanya atau menjawab pertanyaan) hanya 8
orang ( 20,6 %). Ini berarti aktivitas siswa tak able, sehingga masih perlu menggiatkan
siswa untuk lebih aktif lagi, sehingga hasil belajar dapat lebih meningkat. Dengan
aktivitas yang tinggi diharapkan hasil belajarnya pun akan tinggi pula, dan aktivitas ini
belajar ini bisa dipacu apabila guru menggunakan model pembelajaran yang menarik
bagi siswa.

1. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, masalah-masalah dalam proses
pembelajaran dapat di identifikasikan sebagai berikut :
a. Rendanhya hasil belajar siswa.
b. Rendahnya motovasi dan aktivitas siswa dalam belajar.
c. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
d. Rendanhya minat belajar siswa terhadap pelajaran PKN.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka menurut analisis penulis masalah-
masalah diatas dapat disebabkan oleh beberapa able, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Kurang tepatnya dalam memilih metode atau model pembelajaran.
2
b. Kurang tepatnya dalam memilih media pembelajaran.
c. Kurang adanya motivasi terhadap siswa untuk menerima pelajaran.
d. Kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasar pada analisis masalah di atas maka perlu adanya perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode atau model pembelajaran yang berbeda.
Dalam perbaikan pembelajaran ini penulis akan menggunakan model pembelajaran
Make a Match ( membuat pasangan) untuk merangsang motivasi dan aktivitas belajar
siswa, sehingga siswa diharapkan lebih aktif dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
hasil belajarnya. Karena menurut Rusman (2011: 133) bahwa guru boleh memilih model
pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Sehingga perlu dilakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ). Dengan diadakan PTK guru dapat memperbaiki proses pembelajaran
yang kurang baik. Menurut IGAK Wardhani Kuswaya Wihardit ( 2008 : 1.19 ) PTK
dapat dimanfaatkan guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena
memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Lebih lanjut dikatakan
bahwa dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara professional karena dapat
menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya ( IGAK Wardhani Kuswaya Wihardit, 2008 : 1.21 ). Sehingga dalam
penelitian ini diberi judul “Upaya meningkatkan Belajar PKN Tentang Globalisasi
Melalui Model Pembelajaran Make a Match Pada Siswa Kelas IV SDN Gedungrejo
Belitang Kabupaten OKU Timur”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang menjadi able dalam
perbaikan pembelajaran PKN tentang globalisasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
”Apakah dengan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar
PKN tentang “Globalisasi” pada siswa kelas IV SDN Gedungrejo Belitang ?”

C. Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SDN Gedungrejo dalam materi pembelajaran PKN tentang “Globalisasi”
dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match.

3
D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat perbaikan bagi siwa :
a. Meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa pada pembelajaran PKN.
b. Meningkatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran PKN.
c. Mampu/memahami dalam membuat pasangan atara soal dan jawaban.
d. Meningkatkan hasil belajar PKN.
e. Memahami materi pelajaran yang diberikan guru.

2. Manfaat perbaikan bagi guru


a. Memperoleh pengalaman dalam memperbaiki proses pembelajaran.
b. Menemukan inovasi-inovasi baru dalam proses pembelajaran.
c. Untuk memperbaiki metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
d. Untuk unpan balik dan tukar pengalaman terhadap teman sejawat.

3. Manfaat bagi sekolah


a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang di lakukan guru, juga
berdampak pada peningkatan mutu sekolah.
b. Dapat able masukan kepada rekan-rekan guru di sekolah yang mempunyai
permasalahan yang sama.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Model Pembelajaran


Dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, supaya materi itu
mudah diterima atau dipahami oleh siswa. Guru perlu menerapkan beberapa metode atau
strategi. Strategi menurut Kamp dalam buku Rusman (2011 : 132) adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Lebih lanjut Dick and Cary yang di kutip
Rusman (2011: 132) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu
perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama
untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa.
Untuk melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun dalam kegiatan
pembelajaran agar tujuan yang disusun dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan
suatu metode yang digunakan untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Maka
dapat terjadi dalam suatu strategi pembelajaran menggunakan beberapa metode.
Misalnya menggunakan metode ceramah bervariasi dengan able jawab, atau diskusi.
Strategi berbeda dengan dengan metode. Menurut Rusman (2011 : 132) ,
strategi menunjukkan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Untuk melaksanakan strategi dan metode pembelajaran, perlu adanya pendekatan.
Menurut Roy Kellen yang dikutip Rusman (2011 : 132) mencatat bahwa terdapat dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher
centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered
approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi langsung,
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan
diskoveri serta pembelajaran induktif.
Model-model pembelajaran disusun berdasarkan prinsip teori pengetahuan. Model
pembelajaran merupakan pola perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Menurut Joyce & Weil yang dikutip Rusman (2011 : 133) model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
5
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran,
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Jadi menurut pendapat di atas model pembelajaran yang dipilih supaya dapat
membimbing guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga siswa mudah
menerima materi pelajaran dan guru lebih mudah untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada peserta didik.
Banyak model-model pembelajaran, diantaranya adalah model-model
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran berbasis
masalah, model pembelajaran tematik, dan sebagaimananya.
Dalam hal ini penulis akan membahas model pembelajaran kooperatif yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Pada model pembelajaran kooperatif guru lebih
berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai penghubung kearah pemahaman
yang lebih tinggi terhadap siswa. Dalam hal ini siswa mempunyai kesempatan
mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka. Pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya empat sampai lima orang yang
bersifat heterogen. Sehingga dalam proses pembelajaran ini dimungkinkan terjadi
interaksi antara siswa satu dengan yang lain dalam kelompok belajar.

B. Model-Model Pembelajaran
Ada beberapa variasi jenis model pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2011:
213) adalah sebagai berikut :
1. Model Student Teams Achievement Division (STAD).
Dalam STAD, siswa dibagi nejadi kelompok beranggotakan empat orang yang
beragam kemampuan, jenis kelamin dan suku. Dalam STAD memacu siswa agar
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang
diajarkan guru. Semua siswa diharapkan untuk kerjasama dalam melaksanakan
tugas kelompok, tetapi tidak dalam melaksanakan ulangan atau kuis.

2. Model Jigsaw.
Dalam model iniguru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-
komponen lebih kecil. Kemudian guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar
kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa. Siswa masing-masing kelompok
yang bertanggung jawab terhadap subtopic yang sama membentuk kelompok lagi
6
yang terdiri dua atau tiga orang. Dalam model ini menitik beratkan pada kerja
kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Dalam model siswa juga mendapat
kesempatan mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan
dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

3. Investigasi Kelompok (Group Investigation)


Dalam Group Investigation (GI) adalah kelompok dibentuk oleh siswa sendiri
dengan beranggotakan 2 – 6 orang, tiap kelompok bebas memilih ableg dari
keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan dan kemudian
menghasilkan laporan kelompok. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan
laporannya kepada seluruh kelas untuk berbagi informasi temuanya.

4. Model Make a Match (Membuat Pasangan)


Dalam model ini siswa mencari pasangan sambil belajar menganai suatu konsep
atau able, dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan model ini dimulai dengan
teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal
sebelum batas waktunya, siswa yang dapat memcocokkan kartunya, anatara soal
dan jawaban dan bagi yang menemukan jawaban soal dalam kartu itu diberi poin.

5. Model TGT (Teams Games Tournaments)


Dalam model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain
7
untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan ini dapat
disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pelajaran. Pertanyaan-pertanyaan itu ditulis dalam kartu yang diberi
angka.

6. Model Struktural
Dalam model ini terdapat enam komponen utama, yaitu struktur dan konstruk yang
berkaitan, prinsip-prinsip dasar, pembentukan kelompok dan pembentukan
kelas,kelompok, tata kelola dan keterampilan able.

7
C. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match (Membuat Pasangan)
Motode Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari
metode dalam pembelajaran kooperatif. Dikatakan kooperatif karena didalam
kelompoknya diharapkan dapat bekerjasama untuk mencari pasangan kartu soal dan
kartu jawaban soal sampai batas waktu yang ditentukan. Tanpa adanya kerjasama
diantara teman sekolompoknya akan sulit untuk mencari pasangan kartunya.
Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau able, dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan
metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan
kartunya diberi poin atau nilai tersendiri. Selain keunggulan diatas, dalam teknik ini
siswa dapat belajar sambil bermain, artinya siswa dapat belajar lebih rilek atau santai,
lebih bebas tetapi tetap pada proses belajar materi yang diberikan guru. Sehingga guru
dapat membimbing dan mengamati kegiatan siswa sambil memberikan penilaian
terhadap kerja kelompok.
Kelemahan dalam teknik ini kondisi siswa agak sedikit gaduh, karena siswa
berebut mencari jawaban atau soal kartu yang mereka pegangnya. Walaupun demikian
kondisi siswa tetap pada proses belajar yang dipandu oleh guru.
Menurut Rusman ( 2011: 223) langkah-langkah model pembelajaran make a
match (membuat pasangan) adalah sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/able yang cocok
untuk sesi revew (salah satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa
kartu jawaban).
2. Setiap setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari
kartu yang dipegangnya.
3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
soal / kartu jawaban).
4. Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda
dari sebelumnya, dan demikian seterusnya sampai semua kartu dan jawaban
mendapatkan pasangan.
6. Kesimpulan.

8
e. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah proses untuk menemukan nilai belajar siswa melalui kegiatan
pengkuran dan penilaian. Tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan. Tingkat
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala huruf atau kata atau able (Dimyati
dan Mudjiono, 2002 : 200). Sedangkan menurut Sujana ( 2002 : 22) hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Ditambahkan
juga oleh Hamalik (2001 : 159) menyatakan bahwa hasil belajar menunjuk kepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan ableg adanya derajat
perubahan tingkah laku siswa. Sedangkan menurut Dimyati dan mudjiono (2002 : 36)
hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar dan
biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hasil
yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran terjadi, yang ditunjukkan dengan nilai
pretest dan posttest yang diberikan guru setiap awal belajar dan selesai memberikan
materi pembelajaran dalam satu pokok bahasan.

9
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian tindakan adalah mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) kelas IV SDN Gedungrejo Kecamatan Belitang, yang
berjumlah 39 orang siswa, terdiri dari 18 putri dan 21 putra. Waktu pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dimulai tanggal 15 Maret s.d. 22 Maret 2011.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV dengan mapa pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN), dengan Standar Kompetensi : 4. Menunjukkan sikap terhadap
globalisai di lingkungan. Kompentensi Dasar : 4.1. Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di lingkungannya. Adapun jadwal penelitian adalah sebagai
berikut :

Tabel 1 : Jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas


No. Kegiatan Pembelajaran Waktu Pelaksanaan Materi/Pokok Bahasan
1 Sebelum Perbaikan ( T.0) 8 Maret 2011 Globalisasi
2 Siklus I ( T.1) 15 Maret 2011 Globalisasi
3 Siklus II ( T.2) 22 Maret 2011 Globalisasi

B. Deskripsi Per Siklus


Sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran telah dilakukan proses pembelajaran
yaitu dilaksanaan pada tanggal 8 Maret 2011. Karena pelaksanaan pembelajaran ini
kurang berhasil dilakukan perbaikan pembelajaran. Dengan perbaikan pembelajaran
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelakasanaan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terbagi dalam dua siklus, dan setiap siklus melalui 4 tahap kegiatan yaitu
perencanaan (planing), pelaksanaan/tindakan (action), observasi (observation) dan
evaluasi/refleksi (reflection). Keempat tindakan ini berlangsung secara berulang dalam
bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan kerjasama antara peneliti dengan teman
sejawat yaitu M. Zaini, S.Ag. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terdiri atas 2
siklus kegiatan. Prosedur pelaksanaan diurutkan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
10
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planing)
Guru menyiapkan :
a) Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ).
b) Menetapkan metode atau model pembelajaran yang akan digunakan.
c) Kartu soal dan kartu jawaban sebagai alat peraga.
d) Tugas untuk kerja kelompok.
e) Soal-soal evaluasi.

b. Pelaksanaan/tindakan (Action)
Pelaksanaan kegiatan yang direncanakan satu kali pada tangal 15 Maret 2011, pada
pertemuan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran yang sama, yaitu :
a) Guru mengawali dengan apersepsi.
b) Guru memberi motivasi dalam belajar agar siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh-sungguh.
c) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai.
d) Guru menyampaikan materi pembelajaran, dibantu dengan media, dan demonstrasi.
e) Siswa disuruh membagi kelompok diskusi yang masing-masing anggota terdiri 4
orang, untuk melaksanakan memilih pasangan kartu jawaban dan kartu soal yang
telah disiapkan guru.
f) Guru menjelaskan cara kerja kelompok dan cara menyelesaikan tugas yang
diberikan.
g) Guru mengocok ulang kartu yang belum mendapat pasangan sebelumnya.
h) Guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan dan motivasi dan bantuan
yang diperlukan.
i) Siswa kerja kelompok, guru mengganti dan membimbing proses belajar kelompok.

c. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan dilakuakan oleh seorang teman sejawat yaitu M. Zaini, S.Ag. dengan
menggunakan lembar pengamatan (Observasi) yang disepakati bersama. Pengamatan ini
dilakukan untuk mencari kelemahan-kelemahan dan kekurangan dalam proses
pembelajaran untuk dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. Kemudain hasil
pengamatan didiskusikan bersama antara guru kelas dengan teman sejawat.

11
d. Evaluasi/ Penilaian (Refleksi)
Penilaian (refleksi) perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi
pembelajaran yang dikuasai siswa. Penilaian dilakukan tiga kali, yaitu penilaian awal
(pretes) ; yaitu untuk mengetahui tinkat pengetahuanh siswa terhadap materi pelajaran
sebelum dilakukan proses pembelajaran. Kedua adalah penilaian proses, yaitu dilakukan
dipertengahan proses pembelajaran. Misalnya memberikan tanya jawab secara lisan,
pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam berdiskusi, mejawab pertanyaan,
menanggapi pertanyaan, bertanya, dan sebagainya. Ketiga adalah penilaian akhir (post
tes), yaitu berupa tes tertulis untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa proses
pembelajaran.

Pada siklus I belum terlihat tingkat keberhasilan maksimal yang diperoleh dalam
proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Sehingga masih perlu diadakan
perbaikan pembelajaran berikutnya, yaitu pada siklus II.

3. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, dilaksanakan perencanaan perbaikan pada siklus II
sebagai berikut :
Guru mempersiapkan :
a) Rencana Perbaikan Pembelajaran
b) Metode pembelajaran yang akan digunakan.
c) Kartu soal dan kartu jawaban, sebagai alat peraga.
d) Tugas kelompok.
e) Soal evaluasi.

b. Pelaksanaan
Kegiatan yang telah disusun dalam perencanaan dilaksanakan satu kali pertemuan
yaitu pada tanggal 22 Maret 2011 yang menggunakan langkah-langkah pembelajaran
yang sama, yaitu :
a) Guru mengawali dengan apersepsi.
b) Guru memberi metovasi pembelajaran.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d) Guru menyampaikan pembelajaran.
12
e) Siswa disuruh membagi kelompok diskusi yang masing-masing anggota terdiri 5
orang.
f) Guru menjelaskan cara kerja kelompok siswa.
g) Guru membagi tugas kelompok untuk melakukan demonstrasi.
h) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
jelas.
i) Guru memberikan bimbingan khusus kepada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam pemecahan masalah.
j) Guru membuat catatan pribadi.
k) Guru member tes pada siswa.

c. Observasi ( Pengamatan )
Pengamatan tetap dilakukan oleh teman sejawat yaitu oleh M. Zaini, S.Ag.
Berdasarkan catatan, siswa lebih aktif melalui belajar demonstrasi dengan menggunakan
alat peraga. Karena guru secara langsung memberikan bimbingan kepada kelompok
yang mengalami kesulitan, dan semua siswa ternyata mempunyai catatan meteri
pembelajaran yang diterima.

d. Evaluasi/ Penilaian ( Refleksi )


Refleksi dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat menguasaan
materi pembelajaran oleh siswa. Evaluasi/refleksi dilakukan baik sebelum materi
disampaikan (pretes), pada saat berlangsung pembelajaran ( dilakukan dengan tanya
jawab), dan pada saat akhir pelajaran (posttes secara tertulis). Pada siklus II sudah
terlihat tingkat keberhasilan maksimal yang diperoleh dalam proses pembelajaran
maupun hasil pembelajaran. Sehingga tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran
berikutnya. Sehingga pada Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini sudah cukup dilakukan
dengan dua siklus.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
e. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas telah dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu :
Siklus I pada tanggal 15 Maret 2011.
Siklus II pada tanggal 22 Maret 2011.
Hasil penelitian berupa aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dari hasil
pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa yang berjumlah 39 siswa peserta, aktivitas
siswa dan guru dapat ditunjukkan pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Aktivitas Siswa dan guru.

Siklus I Siklus II
No Aspek yang diamati
Jlh. Jlh.
% %
Siswa Siswa
1. Aktivitas siswa :
a. Siswa yang menjawab pertanyaan guru 8 20,6 % 14 36 %
b. Siswa yang mengajukan pertanyaan 7 17,9 % 11 28,2%
c. Siswa yang menanggapi 3 7,7 % 7 17,9%
d. Siswa yang pasif menggunakan alat peraga 21 53,8 % 7 17,9 %
2. Aktivitas guru :
a. Memberi motivasi kepada siswa. Cukup Baik
b. Menginformasikan tujuan pembelajaran Baik Baik
c. Memberikan pre tes. Kurang Cukup
d.Tanya jawab dan diskusi Kurang Cukup
e. Merangsang terjadinya intersaksi. Cukup Baik
f. Membimbing siswa membuat kesimpulan. Cukup Baik
g. Menggunakan alat/media pembelajaran. Cukup Baik
h. Memberi tes tormatif (lisan dan tulisan). Cukup Cukup

Dari tabel di atas terlihat bahwa aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sudah
mengalami peningkatan yang signifikan, terutama pada aktivitas dalam menjawab
pertanyaan guru dari 8 siswa (20,6 %) menjadi 14 siswa (36 %) dan mengajukan pertanyaan
dari 7 siswa (17,9 %) menjadi 11 siswa (28,2 %) serta mengalami penurunan pada timgkat
13
kepasifan dari 21 siswa (53,8 %) menjadi 7 siswa (17,9 %). Sementara siswa yang
menanggapi pertanyaan atau jawaban dari siswa lain yaitu tetap 3 siswa (7,7 %) menjadi 7
siswa (17,9 %). Untuk lebih jelas mengenai persentase keaktifan siswa pada siklus I dan
siklus II dapat lihat pada gambar 1 grafik di bawah ini.
60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Menjawab Bertanya Menanggapi Pasif

Gambar 1. Grafik Persentase Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

Sementara untuk aktivitas guru, juga mengalami kemajuan dalam proses


pembelajaran. Hanya ada satu poin yang masih membutuhkan perhatian yaitu pada cara
memberikan pertanyaan kepada siswa dan diskusi yang masih sering menjawab pertanyaan
sendiri, bila ada siswa yang bertanya, yang seharusnya dilemparkan dulu ke siswa yang
mampu menjawabnya, sehingga diskusi akan berjalan hidup.
Hal-hal yang sudah baik seperti cara memotivasi siswa, menyampaikan tujuan
pembejalaran, dapat merangsang terjadinya reaksi siswa, membuat kesimpulan dan
penggunaan alat peraga. Sedangkan untuk hal-hal lain sudah cukup, yaitu baik cara
memberi pretes maupun pada tes akhir.
Dari hasil evaluasi/penilaian tertulis siswa baik dari siklus sebelumnya atau siklus
sebelum tindakan ( T 0 ), siklus II ( T 1 ) dan siklus II ( T 2 ) dapat ditunjukkan pada tebel
sebagai berikut.

14

Tabel 2 : Nilai tes awal atau sebelum tindakan (T.0).


Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
No Nama Siswa
0 – 30 0 – 30 0 – 20 0 – 10 0 – 10 Nilai
1 00Anggorowati 20 15 5 5 0 45
2 Anton Wijaya 25 20 20 0 0 65
3 Aprilawati 10 0 20 10 10 50
4 Aris 20 30 20 0 5 75
5 Asih Puji Lestari 10 30 5 10 10 65
6 Bedri Erlianto 5 30 10 10 5 60
7 Bela Indryanti 30 10 0 5 10 55
8 Berta Riansah 0 30 10 10 10 60
9 Beti Lavea Saputri 30 5 10 10 10 65
10 Burhanudin 5 20 10 10 10 55
11 Desi Anjarwati 20 10 0 5 5 40
12 Destiana Nurpaida 30 20 5 5 0 60
13 Doni Saputra 10 10 20 10 10 50
14 Ela Sapitri 30 5 10 10 10 65
15 Eli Rotama 20 0 10 10 10 50
16 Fifit Susanti 10 20 20 5 0 55
17 Hasan Suryadi 20 10 5 10 10 55
18 Ibnu Kamaludin 10 20 0 10 10 50
19 Jaka Saptono 25 5 10 0 5 45
20 Maria Ulva 5 30 10 10 10 65
21 Nopianto 15 20 0 0 5 40
22 Nopredianto 10 20 10 10 0 50
23 Nurlestari 20 0 15 10 0 45
24 Okta Efriana 0 30 20 5 5 60
25 Pendra Pratama 30 10 0 10 0 50
26 Piterdana 15 20 15 0 0 50
27 Redo Aji Saputra 20 20 10 10 10 70
28 Rian Adi Pranata 0 25 10 10 10 55
29 Rio Irawan 5 25 10 5 10 55
30 Rio Sanjara 20 10 10 0 10 50
31 Rizki Romadhoni 30 0 5 0 5 40
32 Septi Riana Anggelia 10 10 15 10 0 45
33 Sindi Kirana 20 15 10 10 10 65
34 Tedi Kurniawan 30 20 10 0 10 70
35 Wahidah 0 10 20 10 10 50
36 Wahyu Lita Lestari 15 10 10 5 0 40
37 Wika Riana 20 0 10 5 5 40
38 Yuswaningsih 30 10 15 0 10 65
39 Zepri 20 10 10 5 5 50
Jumlah 645 585 405 250 240 2.120
Rata-rata 16,5 15,0 10,4 6,4 6,2 54,4
Jumlah lulus berdasar KKM 13

Tabel 3 : Nilai tes perbaikan pembelajaran 1 atau siklus 1 (T.1).


No Nama Siswa Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
Nilai
0 - 30 0 - 30 0 - 10 0 - 10 0 - 20
1 00Anggorowati 20 15 5 5 5 50
2 Anton Wijaya 25 20 10 0 10 65
3 Aprilawati 10 15 10 10 10 55
4 Aris 20 30 10 10 10 80
5 Asih Puji Lestari 10 30 5 10 10 65
6 Bedri Erlianto 5 30 10 10 10 65
7 Bela Indryanti 30 10 0 5 10 55
8 Berta Riansah 0 30 10 10 10 60
9 Beti Lavea Saputri 30 15 10 10 10 75
10 Burhanudin 15 20 10 10 10 65
11 Desi Anjarwati 20 10 0 5 15 55
12 Destiana Nurpaida 30 20 5 5 10 70
13 Doni Saputra 10 10 10 10 15 55
14 Ela Sapitri 30 15 10 10 10 75
15 Eli Rotama 20 0 5 10 10 55
16 Fifit Susanti 10 20 10 5 20 65
17 Hasan Suryadi 20 10 5 10 20 65
18 Ibnu Kamaludin 10 20 10 10 5 55
19 Jaka Saptono 25 5 10 0 10 50
20 Maria Ulva 5 30 10 10 15 70
21 Nopianto 15 20 0 10 15 60
22 Nopredianto 10 20 10 10 20 70
23 Nurlestari 20 10 10 10 5 55
24 Okta Efriana 0 30 10 5 20 65
25 Pendra Pratama 30 10 10 10 5 65
26 Piterdana 15 20 10 0 10 55
27 Redo Aji Saputra 20 20 10 10 15 75
28 Rian Adi Pranata 5 25 10 10 10 60
29 Rio Irawan 5 25 10 15 10 65
30 Rio Sanjara 20 10 10 10 10 60
31 Rizki Romadhoni 30 20 5 0 0 55
32 Septi Riana Anggelia 10 10 10 10 20 60
33 Sindi Kirana 25 15 10 10 10 70
34 Tedi Kurniawan 30 20 10 5 10 75
35 Wahidah 10 10 10 10 20 60
36 Wahyu Lita Lestari 15 10 10 5 10 50
37 Wika Riana 20 5 10 5 10 50
38 Yuswaningsih 30 10 10 10 10 70
39 Zepri 20 10 10 5 10 55
Jumlah 675 655 340 305 445 2.425
Rata-rata 17,3 16,8 8,7 7,8 11,4 62.2
Jumlah lulus berdasar KKM 25

Tabel 4 : Nilai tes perbaikan pembelajaran 2 atau siklus 2 (T.2).


Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Skor
No Nama Siswa
0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20 0 - 20 Nilai
1 00Anggorowati 20 10 20 10 15 75
2 Anton Wijaya 20 20 10 15 10 75
3 Aprilawati 10 25 10 10 10 65
4 Aris 20 20 20 20 20 100
5 Asih Puji Lestari 10 15 20 10 10 65
6 Bedri Erlianto 20 20 10 10 10 70
7 Bela Indryanti 20 20 20 5 20 85
8 Berta Riansah 20 20 15 10 10 75
9 Beti Lavea Saputri 20 20 10 10 20 80
10 Burhanudin 15 20 20 10 10 75
11 Desi Anjarwati 20 10 5 5 15 55
12 Destiana Nurpaida 20 20 10 5 20 75
13 Doni Saputra 10 10 20 20 15 75
14 Ela Sapitri 20 5 20 20 20 85
15 Eli Rotama 20 15 10 10 10 65
16 Fifit Susanti 20 20 10 10 20 70
17 Hasan Suryadi 20 10 20 10 20 80
18 Ibnu Kamaludin 10 20 10 20 10 70
19 Jaka Saptono 20 15 10 0 10 55
20 Maria Ulva 20 20 10 20 20 90
21 Nopianto 15 20 10 10 15 70
22 Nopredianto 20 20 20 10 20 90
23 Nurlestari 20 10 10 10 20 70
24 Okta Efriana 5 20 10 20 20 75
25 Pendra Pratama 20 20 10 10 20 80
26 Piterdana 20 20 10 10 10 70
27 Redo Aji Saputra 20 20 20 20 20 100
28 Rian Adi Pranata 20 20 10 10 15 75
29 Rio Irawan 20 20 15 10 10 75
30 Rio Sanjara 20 10 20 10 10 70
31 Rizki Romadhoni 20 20 15 0 0 55
32 Septi Riana Anggelia 20 10 10 10 20 70
33 Sindi Kirana 20 20 20 10 10 80
34 Tedi Kurniawan 20 20 15 20 10 85
35 Wahidah 15 10 10 20 20 75
36 Wahyu Lita Lestari 15 10 10 10 10 55
37 Wika Riana 20 10 10 5 10 55
38 Yuswaningsih 20 20 15 10 10 75
39 Zepri 20 10 10 5 20 65
Jumlah 705 635 530 420 565 2.875
Rata-rata 18,1 16,3 13,6 10,8 14,5 73.7
Jumlah lulus berdasar KKM 34

Tabel 5. Hasil Tes Tertulis Siswa Untuk Mengetahui Tingkat Penguasaan Materi
Pembelajaran dari T.0, T.1 dan T.2.

No. Nama Siswa T. 0 T. 1 T. 2


1 Anggorowati 45 50 75
2. Anton Wijaya 65 65 75
3. Aprilawati 50 55 65
4. Aris 75 80 100
5. Asih Puji Lestari 65 65 65
6. Bedri Erlianto 60 65 70
7. Bela Indryanti 55 55 85
8. Berta Riansah 60 60 75
9. Beti Lavea Saputri 65 75 80
10. Burhanudin 55 65 75
11. Desi Anjarwati 40 55 55
12. Destiana Nurpaida 60 70 75
13. Doni Saputra 50 55 75
14. Ela Sapitri 65 75 85
15. Eli Rotama 50 55 65
16. Fifit Susanti 55 65 70
17. Hasan Suryadi 55 65 80
18. Ibnu Kamaludin 50 55 70
19. Jaka Saptono 45 50 55
20 Maria Ulva 65 70 90
21 Nopianto 40 60 70
22 Nopredianto 50 70 90
23 Nurlestari 45 55 70
24 Okta Efriana 60 65 75
25 Pendra Pratama 50 65 80
26 Piterdana 50 55 70
27 Redo Aji Saputra 70 75 100
28 Rian Adi Pranata 55 60 75
29 Rio Irawan 55 65 75
30 Rio Sanjara 50 60 70
31 Rizki Romadhoni 40 55 55
32 Septi Riana Anggelia 45 60 70
33 Sindi Kirana 65 70 80
34 Tedi Kurniawan 70 75 85
35 Wahidah 50 60 75
36 Wahyu Lita Lestari 40 50 55
37 Wika Riana 40 50 55
38 Yuswaningsih 65 70 75
39 Zepri 50 55 65
Jumlah/Nilai rata-rata 2.120/ 54.4 2.425/ 62.2 2.875/ 73.7

Jumlah siswa yang mendapat nilai ¿ 60 13 (33,3 %) 25 (64,1 %) 34 (87,2 %)

Jumlah siswa yang mendapat nilai ¿ 60 26 (66,7 %) 14 (35,9 %) 5 (12,8 %)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil tes belajar pada siklus
sebelumnya ( T 0 ) diperoleh rata-rata nilai 54,4. Sedangkan yang tuntas menurut Kriteria
Kelulusan Minimum (KKM) diatas 60 hanya 13 orang ( 33,3 %), dan yang tidak tuntas
berdasarkan KKM 26 siswa (66,7 %). Kemudian untuk siklus I (T 1) diperoleh nilai rata-
rata 62,2 dan yang lulus berdasarkan KKM ada 25 siswa (64,1 %) dan yang tidak lulus
berdasarkan KKM sebanyak 14 siswa (35,9 %). Ini berarti pada T 0 ke siklus I sudah ada
kemajuan/peningkatan hasil belajar.
Berikutnya untuk siklus II hasil tes belajar diperoleh rata-rata nilai 73,7 dan siswa
yang lulus berdasarkan KKM ada 34 siswa (87,2 %) dan yang tidak lulus berdasarkan KKM
hanya 5 siswa ( 12,8 %). Untuk lebih jelas tentang kenaikan rata-rata hasil belajar siswa
dari siklus sebelumnya ( T 0 ) sampai siklus II ( T 2 ) dapat dilihat pada gambar 2 grafik
peningkatan rata-rata nilai/hasil belajar siswa berikut ini.

20
80
70
60
50
40
30
20
10
0
T.0 T.1 T.2

Gambar 2. Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai/Hasil Belajar Siswa Mulai T0 sampai T2.

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan persentase Kriteria Kelulusan Minimum (KKM)


dari siklus sebelumnya ( T0 ) sampai siklus 2 ( T2 ) dapat ditunjukkan pada gamabar 3 grafik
di bawah ini.

100%
80%
60%
Series1
40%
20%
0%
T.0 T.1 T.2

Gambar 3. Grafik persentase peningkatan kelulusan berdasarkan KKM dari T0 sampai T2.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


1. Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum perbaikan pembejalaran dilasanakan di kelas, dilakukan perencanaan
perbaikan bersama-sama dengan teman sejawat, yaitu M. Zaini, S.Ag. Diskusi per-
21
baikan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2011, yang menghasilkan kesepakatan
sebagai berikut :
 Menyiapkan materi pembelajaran.
 Menetapkan metode pembelajaran.
 Merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tertuang dalam RPP.
 Menyiapkan alat / media pembelajaran.
 Menyajikan LKS untuk bahan diskusi kelompok.
 Menyiapkan soal tes tertulis.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2011, dengan
materi pembelajaran “ Globalisasi “. Dalam pelaksanaan ini guru melaksankan
langkah-langkah seperti yang sudah disiapkan pada perencanaan dan dilakukan
pengataman oleh teman sejawat. Dalam proses pembelajaran ini guru membagi
siswa dalam empat kelompok untuk diskusi dan menyiapkan beberapa alat peraga
sederhana yang sesuai dengan materi pembelajaran,gelas, air, kelereng, telur, busa,
sendok. Disamping itu guru menyiapkan LKS untuk bahan tugas siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini diskusi berjalan lebih
menarik dibandingan dengan pada saat sebelumnya. Dengan menggunaan beberapa
alat peraga walaupun sederhana, siswa tampak lebih aktif dan antusias dalam
mengikuti belajar. Tetapi masih ada beberapa siswa yang belum optimal dalam
proses pembelajaran, hal ini disebabkan alat peraganya masih kurang atau belum
mencukupi. Sehingga masih ada siswa yang mengobrol sendiri pada saat guru
mendemonrtasikan alat peraga. Sehingga siswa terbut belum dapat memahami
materi pembelajaran yang diberikan guru, karena kurang memperhatikan. Hal ini
telihat dari hasil pengamatan/observasi (terlampir) dan hasil tes ( terlampir ) yang
kurang memuaskan.

c. Observasi
Pengamatan (observasi) dilakukan oleh teman sejawa, yaitu M. Zaini, S. Ag.
Hal ini dilakukan untuk memantau keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat menggunakan lembar observasi yang
sudah disiapkan. Hasil pengamatan pada siklus I ( terlampir). Berdasarkan catatan
22
pengamat, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran pada saat guru
menggunakan alat peraga. Tetapi belum maksimal karena terbatasnya alat peraga
yang digunakan. Sehingga masih perlu untuk memaksimalkan keaktifan siswa pada
siklus II berikut.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran
yang sudah disampaikan. Penilaian/refleksi dilakukan pada awal proses
pembelajaran (pretest), pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan pada saat
akhir pelajaran (posttest). Pre test dilakukan secara lisan dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menjajaki pengetahuan awal sebelum
materi disampaikan. Untuk penilaian proses, dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung, misalnya dilakukan tanya jawab pada tengah pembelajaran, keaktifan
siswa dalam demonstrasi atau diskusi. Sedangkan posttest dilakukan pada saat
pelajaran selesai, dengan memberikan soal tertulis kepada semua siswa.
Hasil tes tertulis diperoleh dari 39 siswa diperoleh nilai rata-rata 62,2 dan
yang memeroleh nilai diatas 60 baru 64,1 % yang lulus berdasarkan KKM. Masih
ada beberapa siswa ( secara klasikal) yang belum tuntas berdasarkan KKM atau
belum mencapai 85 % yang mendapat nilai ¿ 60, sehingga masih perlu diperbaiki
pada siklus II.

1. Siklus II
a. Perencanaan
Sebelum perbaikan pembejalaran ke 2 dilaksanakan di kelas, dilakukan
perencanaan perbaikan bersama-sama dengan teman sejawat, yaitu M. Zaini, S.Ag.
Diskusi perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelamahan
pada siklus I dan disempurnakan pada siklus II. Diskusi dilakukan pada tanggal 19
Maret 2011, yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut :
 Menyiapkan materi pembelajaran.
 Menetapkan metode pembelajaran.
 Merumuskan langkah-langkah perbaikan yang tertuang dalam RPP.
 Menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban.
 Menyajikan LKS untuk bahan diskusi kelompok.
 Menyiapkan soal tes tertulis.
23
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2011, dengan
materi pembelajaran “ Globalisasi “. Dalam pelaksanaan ini guru melaksankan
langkah-langkah seperti yang sudah disiapkan pada perencanaan dan dilakukan
pengataman oleh teman sejawat. Dengan telah disediakan beberapa pasangan katu
soal dan jawaban, siswa dapat mendemonstrasikan alat peraga tersebut untuk
mencari pasangannya. Guru tinggal memberikan bimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam melakukan demonstrasi dan siswa disuruh ke depan
untuk mewakili kelompoknya melaporkan hasil diskusinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini berjalan lebih menarik
dibandingan dengan pada saat sebelumnya. Dengan menggunakan alat peraga
sederhana dan buku paket, siswa tampak lebih aktif dan antusias dalam mengikuti
belajar. Dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelejaran, hasil
belajarnya pun juga mengalami peningkatan. Hasil berlajar siswa pada siklus II
dapat dilihat pada tabel 2.

c. Observasi
Pengamatan (0bservasi) dilakukan oleh teman sejawa, yaitu M. Zaini, S.Ag.
Hal ini dilakukan untuk memantau keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat menggunakan lembar observasi yang
sudah disiapkan. Hasil pengamatan pada siklus II ( terlampir). Berdasarkan catatan
pengamat, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran pada saat guru
menggunakan alat peraga, dan siswa lebih aktif karena siswa dapat melakukan
demontrasi sendiri dengan alat peraga yang dibawa. Sudah hampir semua
melakukan aktivitas dalam pembelajaran. Tentang peningkatan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada tabel 1.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran
yang sudah disampaikan. Penilaian/refleksi dilakukan pada awal proses
pembelajaran (pre test), pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan pada saat
akhir pelajaran (post test). Pre test dilakukan secara lisan dengan memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa untuk menjajaki pengetahuan awal sebelum
materi disampaikan. Untuk penilaian proses, dilakukan pada saat
pembelajaran
24
berlangsung, misalnya dilakukan tanya jawab pada tengah pembelajaran,
Sedangkan post test dilakukan pada saat pelajaran selesai, dengan memberikan soal
tertulis kepada semua siswa.
Hasil tes tertulis pada siklus II diperoleh dari 39 siswa, memperoleh nilai rata-
rata 73,7 dan yang memeroleh nilai diatas 60 sudah 87,2 % yang lulus berdasarkan
KKM. Masih ada 5 ( lima ) siswa yang belum tuntas berdasarkan KKM. Namun
secara klasikal hasil belajar sudah mencapai 85 % lebih yang mendapat nilai ¿ 60,
sehingga perbaikan pembelajaran ini sudah dapat dikatakan cukup.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran Make a match (membuat pasangan) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PKN tetang “Globalisasi”
pada kelas IV SDN Gedungrejo Belitang.
2. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilhat dari hasil pembelajaran yang dicapai
menunjukkan bahwa Kriteria Kelulusan Minimum (KKM) 60 pada siklus
sebelumnya ( T0 ) = 33,3 %, kemudian pada siklus I persentase nilai ( T 1 ) = 64,1 %
dan selanjutnya pada siklus II meningkat dengan persentase nilai ( T 2 ) = 87,2 %.
Demikian pula pada proses pembelajaran, keaktifan siswa mengalami peningkatan
dari siklus I sampai siklus II. Dan untuk kepasifan siswa mengalami penurunan dari
siklus I (53,8 %), siklus sampai dengan siklus II (17,9 %).
3. Sedangkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir nilai rata-rata masing-
masing mulai T0 = 54,4 untuk T1 = 62,2 dan untuk T2 = 73,7.
4. Ini berarti bahwa penggunaan alat peraga sederhana dapat membawa pengaruh pada
peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

B. Saran
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis dapat memberikan saran-saran
kepada para rekan pendidik, khususnya di SDN Gedungrejo Belitang sebaiknya :
1. Perlu menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dalam proses belajar
mengajar, untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar.
2. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka siswa jangan diperlakukan
sebagai obyek (teacher center) tetapi dijadikan subyek (student center) dalam proses
pembelajaran, maka hal ini perlu memilih model pembelajaran dan media / alat
pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan materi pelajaran.
3. Untuk menggunakan model-model pembelajaran, guru dapat memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa, untuk mengurangi kejenuhan siswa
dalam belajar.
26

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta.

Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. Bandung, Citra Aditya Bakti.

IGAK Wardhani Kuswaya Wihardit, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta, Rajawali Pers.

Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Thanthowi. A. 1999. Psikologi Pengajaran. Bandung, Angkasa.


LAMPIRAN – LAMPIRAN
Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam
Penyelenggaraan PKP

Kepada
Yth. Kapala UPBJJ UT Palembang
Di Palembang

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : M. Zaini, S.Ag.
Nip : 19570308 198202 1 001
Tempat mengajar : SDN Gedungrejo
Alamat sekolah : Gedungrejo Kec. Belitang OKU Timur
Telepon/HP : -

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP
atas nama :
Nama : Imam
NIM : 819 961 684
Program studi : S-1 PGSD
Tempat mengajar : SDN Gedungrejo
Alamat sekolah : Gedungrejo Kec. Belitang OKU Timur
Telepon/HP : 081373157704

Demikian agar surat pernyataan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gedungrejo, 10 Maret 2011


Mengetahui Teman Sejawat,
Kepala Sekolah,
WIRDUNA, S.Pd M. ZAINI, S.Ag
Nip. 196908251992042001 Nip. 195703081982021001

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : IMAM
Nim : 819961684
UPBJJ – UT : Pokjar Martapura

Menerangkan bahwa :
Nama : M. ZAINI, S.Ag.
Nip : 195703081982021001
Tempat mengajar : SDN Gedungrejo
Alamat sekolah : Gedungrejo Belitang OKU Timur
Guru kelas : IV ( empat )

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang merupakan tugas mata kuliah PGSD 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gedungrejo, 10 Maret 2011


Teman Sejawat, Mahasiswa,

M. ZAINI, S.Ag. IMAM


Nip. 195703081982021001 Nim. 819961684
LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 1
( Pertemuan 1 )

Sekolah : SDN Gedungrejo Belitang


Kelas / Semester : IV / Genap
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Hari / tanggal : Selasa, 15 Maret 2011
Fokus observasi : 1. Implementasi penggunaan model pembelajaran Make a Match.
2. Meningkatkan penguasaan materi pelajaran.

A. Siswa
No. Kriteria siswa dalam pembelajaran Jumlah siswa Persentase
1 Siswa aktif bertanya 8 20,6 %
2 Siswa aktif menjawab 7 17,9 %
3 Siswa aktif menanggapi 3 7,7 %
4 Siswa pasif 21 53,8 %
Jumlah siswa 39

B. Guru
Kumunculan
No. Kegiatan Guru Keterangan
Ada Tidak
1 Memberi motivasi kepada siswa  - Cukup
2 Menginformasikan tujuan pembelajaran  - Baik
3 Memberikan pre tes  - Kurang
4 Tanya jawab dan diskusi  - Kurang
5 Merangsang terjadinya interaksi  - Cukup
6 Membimbing siswa membuat kesimpulan  - Baik
7 Menggunakan alat/media  - Cukup
8 Memberi tes formatif ( lisan/tulisan)  - Baik

Pengamat,

M. Zaini, S.Ag.
Nip. 1957003081982021001
LEMBAR PENGAMATAN SIKLUS 2
( Pertemuan 2 )

Sekolah : SDN Gedungrejo Belitang


Kelas / Semester : IV / Genap
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Hari / tanggal : Selasa, 22 Maret 2011
Fokus observasi : 1. Implementasi penggunaan model pembelajaran Make a Match.
2. Meningkatkan penguasaan materi pelajaran.

A. Siswa
No. Kriteria siswa dalam pembelajaran Jumlah siswa Persentase
1 Siswa aktif bertanya 14 36 %
2 Siswa aktif menjawab 11 28,2 %
3 Siswa aktif menanggapi 7 17,9%
4 Siswa pasif 7 17,9 %
Jumlah 39

B. Guru
Kumunculan
No. Kegiatan Guru Keterangan
Ada Tidak
1 Memberi motivasi kepada siswa  - Baik
2 Menginformasikan tujuan pembelajaran  - Baik
3 Memberikan pre tes  - Cukup
4 Tanya jawab dan diskusi  - Cukup
5 Merangsang terjadinya interaksi  - Baik
6 Membimbing siswa membuat kesimpulan  - Baik
7 Menggunakan alat/media  - Cukup
8 Memberi tes formatif ( lisan/tulisan)  - Baik

Pengamat,

M.Zaini, S.Ag.
Nip. 195703081982021001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

SD/MI : SDN Gedungrejo


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Kelas / Semester : IV / 2 (dua)

Standar Kopetensi : 4. Mununjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.


Kompetensi dasar : 4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di ling-
kungannya.
Indikator :
 Menjelaskan makna globalisasi.
 Menjelaskan pengaruh positif dan pengaruh negatif dari
globalisasi.
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pembelajaran, siswa dapat :
1. Menjelaskan makna dari globalisasi.
2. Menjelaskan pengaruh positif globalisasi di lingkungannya.
3. Menjelaskan pengaruh negatif globalisasi di lingkungannya.

Materi Pembelajaran :
- Globalisasi

Metode Pembalajaran :
- Pengamatan, diskusi, dan tugas.

Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit).
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai indikator yang akan dicapai
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi.
c. Siswa mempersiapkan materi/bahan pelajaran.
d. Siswa memperhatikan apersepsi guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)


a. Siswa mencermati materi dalam buku yang berkaitan tentang makna globalisasi
dan pengaruhnya.
b. Siswa berdiskusi kelompok berdasarkan hasil pengamatan.
c. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada kelompok lain untuk
mendapat tanggapan.
d. Siswa memperhatikan klarifikasi dari guru setelah diskusi kelas selesai.
3. Kegiatan Penutup (10 menit).
a. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi setelah mendapat klrifikasi dari guru.
b. Siswa menjawab pertanyaan garu tentang materi globalisasi serta pengaruh
globalisasi di lingkungannya.

Alat/Sumber :
- Buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas IV, Halaman 95 – 101.
- Perpustakaan.

Penilaian :
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk instrumenn : Tes uraian dan isian singkat.
3. Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan sikap individualis ?
3. Berikan contoh pengaruh globalisasi di masyarakat ?
4. Alat komunikasi yang paling berpengaruh saat ini adalah……
5. Kebiasaan yang senang menghamburkan uangnya untuk kepentingan yang
kurang bermanfaat dinamakan……
Kunci Jawaban dan Penskoran.
No. Soal Jawaban Skor nilai
1. Suatu proses mendunia atau menuju satu dunia. 30
2, Mementingkan diri sendiri. 30
3. Pudarnya budaya gotong royong. 20
4. Telepon / HP, Internet. 10
5. Budaya konsumtif. 10
Jumlah 100

Mengetahui Gedungrejo, 8 Maret 2011


Kepala SDN Gedungrejo, Mahasiswa,

WIRDUNA, S.Pd. IMAM


Nip. 196908251992042001 Nim. 819961684
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1
( RPP 1 )

SD/MI : SDN Gedungrejo


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Kelas / Semester : IV / 2 (dua)

A. Standar Kopetensi :
4. Mununjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

B. Kompetensi dasar :
4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya.

C. Indikator:
 Menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan.

D. Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

E. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pembelajaran, siswa dapat :
1. Menjelaskan pengaruh globalisasi di lingkungannya.
2. Menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan.

F. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make
a Match (Membuat pasangan) pada mata pelajaran PKN.

G. Materi Pembelajaran :
- Globalisasi ; misi kebudayaan internasional.

H. Metode Pembalajaran :
- Model pembelajaran : Make a match (membuat pasangan)
- Metode : Diskusi kelompok, demonstrasi dan penugasan.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit).
1. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang lalu dan menyampaikan
subtopik yang akan disampaikan.
2. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran akan dicapai.
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 4 orang siswa.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Guru menyampaikan materi pelajaran, yaitu pengaruh globalisasi terhadap
lingkungan dan misi kebudayaan internasional.
2. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep/topik untuk setiap sesi,
dimana salah satu sisi kartu itu berisi kartu soal dan sisi sebaliknya berisi
jawaban kartu soal kartu lain.
3. Setiap siswa mengambil salah satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari
kartu yang dipegannya.
4. Siswa memcari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan jawaban
atau soal kartunya.
5. Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu yaitu 5 menit
diberi nilai.
6. Setelah satu sesi/babak selesai, kartu dikocok ulang dan siswa mendapat kartu
lagi untuk mencari jawaban atau soal kartu yang mereka pegang, dan seterusnya
sampai semua kartu mendapat pasangan.
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/ hasil mencocokan kartunya dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
8. Guru memberikan kesimpulan materi pembelajaran dan memberikan penguatan
terhadap materi pembelajaran yang belum diperoleh jawaban dalam diskusi.
c. Kegiatan Penutup (10 menit).
1. Guru memberikan refleksi dengan memberikan beberapa pertanyan kepada siswa
secara lisan, untuk menjajaki tingkat pemahaman siswa terhadap hasil diskusi.
2. Guru memberikan evaluasi tertulis secara individual, untuk mengukur tingkat
keberhasil dalam proses pembelajaran.
3. Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai pekerjaan rumah.

J. Alat/Sumber :
- Alat/media : Kartu yang bersisi soal/jawaban.
- Sumber : Buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas IV, Halaman 98 –
100.
K. Penilaian :
1. Teknik : Tes tertulis
3. Bentuk instrumenn : Tes uraian dan isian singkat.
2. Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Apakah budaya itu ?
2. Bagaimanakah cara memperkelanalkan kebudayan kita ke luar negeri ?
3. Berikan contoh hasil budaya luar negeri hasil globalisasi yang berpengaruh positif !
4. Siapakah dalang Jawa Tengah yang telah go internasional ?
5. Berikan contoh nama tarian dari Jawa Barat !

Kunci Jawaban dan Penskoran.


No. Soal Jawaban Skor nilai
1. Pikiran dan akal budi manusia. 30
2, Dengan melakukan misi kebudayaan internasional ke manca negara. 30
Komputer, HP
3. Ki Manteb Sudarsosno 10
4. Tari Jaipong dan tari topeng. 10
5. 20
Jumlah 100

Mengetahui Gedungrejo, 15 Maret 2011


Kepala SDN Gedungrejo, Mahasiswa,

WIRDUNA, S.Pd. IMAM


Nip. 196908251992042001 Nim. 819961684

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 2


( RPP 2 )
SD/MI : SDN Gedungrejo
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
Kelas / Semester : IV / 2 (dua)

A. Standar Kopetensi :
4. Mununjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

B. Kompetensi dasar :
4.1. Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya.

C. Indikator:
 Memberikan contoh sikap diberbagai lingkungan terhadap pengaruh globalisasi.
 Memberikan contoh sikap yang baik terhadap pengaruh globalisasi.

D. Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

E. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pembelajaran, siswa dapat :
1. Memberikan contoh sikap di berbagai lingkungan terhadap pengaruh globalisasi.
2. Menjelaskan sikap yang baik terhadap pengaruh globalisasi.

F. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make
a Match (membuat pasangan) pada mata pelajaran PKN.

G. Materi Pembelajaran :
- Globalisasi ; Sikap terhadap pengaruh globalisasi.

H. Metode Pembalajaran :
- Model pembelajaran : Make a match (membuat pasangan).
- Metode : Diskusi kelompok, demonstrasi dan tanya jawab.

I. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit).
1. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang lalu dan menyampaikan
subtopik yang akan disampaikan.
2. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran akan dicapai.
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 4 orang siswa.
5. Guru memberikan penjelasan cara kerja kelompok dan tugas yang harus
diselesaikannya.

b. Kegiatan Inti (50 menit)


1. Guru menyampaikan materi pelajaran, yaitu sikap terhadap pengaruh globalisasi.
2. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep/topik untuk setiap sesi,
dimana salah satu sisi kartu itu berisi kartu soal dan sisi sebaliknya berisi
jawaban kartu soal kartu lain.
3. Setiap siswa mengambil salah satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari
kartu yang dipegannya.
4. Siswa memcari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan jawaban
atau soal kartunya.
5. Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu yaitu 5 menit
diberi nilai.
6. Setelah satu sesi/babak selesai, kartu dikocok ulang dan siswa mendapat kartu
lagi untuk mencari jawaban atau soal kartu yang mereka pegang, dan seterusnya
sampai semua kartu mendapat pasangan.
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/ hasil mencocokan kartunya dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
8. Guru memberikan kesimpulan materi pembelajaran dan memberikan penguatan
terhadap materi pembelajaran yang belum diperoleh jawaban.

c. Kegiatan Penutup (10 menit).


1. Guru memberikan refleksi dengan memberikan beberapa pertanyan kepada siswa
secara lisan, untuk menjajaki tingkat pemahaman siswa terhadap hasil diskusi.
2. Guru memberikan evaluasi tertulis secara individual, untuk mengukur tingkat
keberhasil dalam proses pembelajaran.

J. Alat/Sumber :
- Alat/media : Kartu yang bersisi soal/jawaban.
- Sumber : Buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas IV, Halaman 101
sampai 103.
K. Penilaian :
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk instrumenn : Tes uraian dan isian singkat.
3. Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Bagaimanakah untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke sekolah ?
2. Berikan contoh perilaku sopan santun anak di lingkungan keluarga !
3. Berikan contoh mengembangkan potensi diri kearah yang positif !
4. Sikap kita terhadap globalisasi adalah…..
5. Berikan contoh pengaruh negatif globalisasi yang dilarang pemerintah !

Kunci Jawaban dan penskoran.


No. Soal Jawaban Skor nilai
1. Siswa harus menerapkan peraturan sekolah dengan disiplin. 20
2, Menghormati dan mematuhi orang tua, menyayangi saudara, 20
membimbing adik.
3. Mengisi dengan membaca, olahraga, kursus. 20
4. Harus bijaksana dan hati-hati agar tidak salah menyikapi. 20
5. Merokok, minum minuman keras, narkoba. 20
Jumlah 100

Mengetahui Gedungrejo, 22 Maret 2011


Kepala SDN Gedungrejo, Mahasiswa,

WIRDUNA, S.Pd. IMAM


Nip. 196908251992042001 Nim. 819961684

LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)


Kelas/ Semester : IV ( Empat )/ II
Hari/ Tanggal : Selasa / 15 Maret 2011
Fokus Observasi : Meningkatkan Penguasaan Materi Pelajaran PKN Kelas IV SD.

Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasikan Komentar
Ada Tidak Ada
1 Apersepsi
Menyampaikan pertanyaan yang √ …………. Cukup
berhubungan dengan materi PKN

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ …………. Baik

3 Menulis judul meteri √ …………. Baik

4 Penggunaan metode mengajar yang


bervariasi :
a. Metode diskusi √ …………. Cukup
b. Metode tanya jawab √ …………. Cukup
c. Demonstrasi √ …………. Cukup

5 Penggunaan alat peraga √ …………. Baik

6 Memberi pertanyaan kepada siswa √ …………. Kurang

7 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar √ …………. Cukup

Memberikan penguatan
8 √ …………. Cukup
Guru menguasai materi
9 √ …………. Baik
Pengelolaan kelas
10 √ …………. Baik
Membimbing siswa, menyimpulkan materi
11 √ …………. Cukup
Evaluasi

12 √ ………… Cukup

Mahasiswa, Pengamat,

IMAM M. ZAINI, S.Ag


NIM. 819961684 Nip. 195703081982021001

LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)


Kelas/ Semester : IV ( Empat )/ II
Hari/ Tanggal : Selasa / 22 Maret 2011
Fokus Observasi : Meningkatkan Penguasaan Materi Pelajaran PKN Kelas IV SD.

Kemunculan
No Aspek Yang Diobservasikan Komentar
Ada Tidak Ada
1 Apersepsi
Menyampaikan pertanyaan yang √ …………. Baik
berhubungan dengan materi PKN

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ …………. Baik

3 Menulis judul meteri √ …………. Baik

4 Penggunaan metode mengajar yang


bervariasi :
a. Metode diskusi √ …………. Baik
b. Metode tanya jawab √ …………. Cukup
c. Demonstrasi √ …………. Baik

5 Penggunaan alat peraga √ …………. Baik

6 Memberi pertanyaan kepada siswa √ …………. Naik

7 Siswa menjawab pertanyaan dengan benar √ …………. Cukup

Memberikan penguatan
8 √ …………. Cukup
Guru menguasai materi
9 √ …………. Baik
Pengelolaan kelas
10 √ …………. Baik
Membimbing siswa, menyimpulkan materi
11 √ …………. Baik
Evaluasi

12 √ ………… Baik

Mahasiswa, Pengamat,

IMAM M. ZAINI, S.Ag


NIM. 819961684 Nip. 195703081982021001

Contoh : Gambar sebagai alat pergara.


Warnet Merupakan Sarana Komunikasi

Contoh : Alat Peragara


Seorang anak berkomunikasi dengan HP

LAPORAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PKN KELAS IV SD NEGERI GEDUNGREJO
KECAMATAN BELITANG KAB. OKU TIMUR

OLEH

IMAM
NIM. 819 961 684

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1
Guru Membuka Pelajaran Dengan Menuliskan Judul Pokok Bahasan

Bpk. M. Zaini, S.Ag. Sebagai Teman Sejawat


Pengamata dalam Program Pembelajaran
Siswa sedang Melaksanakan Diskusi Kelompok

Guru Sedang Memberikan Bimbingan dalam


Pelaksanaan Diskusi Kelompok
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2
MATA KULIAH PKP/PDGK 4501

Nama Mahasiswa : IMAM


Mengajar di Kelas : IV
Sekolah : SD Negeri Gedungrejo Kec. Belitang

Hari/ Paraf
No. Kegiatan Hasil/Komentar
Tanggal Mahasiswa Supervisor 2
Selasa,
1 RPP Cukup
8-3-2011
Selasa,
2 Rencana Perbaikan 1 Baik
15-3-2011
Selasa,
3 Rencana Perbaikan 2 Baik
22-3-2011
Selasa,
4 APKG I Baik
15-3-2011
Selasa,
5 Observasi I Baik
15-3-2011
Selasa,
6 APKG II Baik
22-3-2011
Selasa,
7 Observasi II Baik
22-3-2011

Mengetahui Gedungrejo, 8 April 2011


Ka. UPBJJ-UT Palembang, Koordinator BBLBA, Supervisor 2,

Drs. Jamaludin, M.Si. Drs. Teguh, M.Pd. M. Zaini, S.Ag.


NIP. 196607081991031003 NIP. 195902081988031002 NIP. 195703081982021001

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : IMAM
NIM : 819961684
Program Studi : S I PGSD
Pokjar : Martapura

Menyatakan bahwa laporan mata kuliah PKP dengan judul :


“Upaya meningkatkan Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Tentang
Globalisasi Melalui Model Pembelajaran Make a Match (Membuat Pasangan) Pada Siswa
Kelas IV SDN Gedungrejo Belitang Kabupaten OKU Timur”
betul-betul dibuat oleh saya sendiri dan tidak plagiat/menyunting/menjiplak/mengcopy dari
laporan mata kuliah PKP mahasiswa lain. Jika dikemudian hari ditemukan bahwa laporan
yang saya buat ini bukan hasil karya sendiri, maka saya bersedia dituntut sesuai aturan yang
berlaku di Universitas Terbuka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tidak dalam keadaan
keterpaksaan.

Gedungrejo, 8 April 2011


Yang Membuat Pernyataan,

IMAM
NIM. 819961684

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS IV
SD NEGERI GEDUNGREJO KECAMATAN BELITANG
KABUPATEN OKU TIMUR

OLEH

IMAM
NIM 819961684

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2011.1

Kunci Jawaban dan Penskoran.


No. Soal Jawaban Skor nilai
1. Suatu proses mendunia atau menuju satu dunia 30
2, Mementingkan diri sendiri. 30
3. Pudarnya budaya gotong royong. 20
4. Telepon/HP, internet. 10
5. Budaya konsumtif. 10
Jumlah 100
Gedungrejo, 8 Maret 2011
Supervisor II, Mahasiswa,

M. ZAINI, S.Ag. IMAM


NIP. 195703081982021001 NIM. 819961684

Mengetahui
Kepala SDN Gedungrejo,

WIRDUNA, S.Pd.
NIP. 196908251992042001

L. Alat/sumber
- Alat/media : Kartu yang berisi soal/jawaban.
- Sumber : Buku Pendidkan Kewarganegaraan (PKN) Kelas IV, halaman
98 – 100
M. Penilaian :
1. Teknik : Tes tertulis
3. Bentuk instrumenn : Tes uraian dan isian singkat.
4. Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Apakah budaya itu ?
2. Bagaimanakah cara memperkelanalkan kebudayan kita ke luar negeri ?
3. Berikan contoh hasil budaya luar negeri hasil globalisasi yang berpengaruh positif !
4. Siapakah dalang Jawa Tengah yang telah go internasional ?
5. Berikan contoh nama tarian dari Jawa Barat !

Kunci Jawaban dan Penskoran.


No. Soal Jawaban Skor nilai
1. Pikiran dan akal budi manusia. 30
2, Dengan melakukan misi kebudayaan internasional ke manca negara. 30
Komputer, HP
3. Ki Manteb Sudarsosno 10
4. Tari Jaipong dan tari topeng. 10
5. 20
Jumlah 100
Gedungrejo, 15 Maret 2011
Supervisor II, Mahasiswa,

M. ZAINI, S.Ag. IMAM


NIP. 195703081982021001 NIM. 819961684

Mengetahui
Kepala SDN Gedungrejo,

WIRDUNA, S.Pd.
NIP. 196908251992042001

J. Alat/Sumber :
- Alat/media : Kartu yang bersisi soal/jawaban.
- Sumber : Buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas IV, Halaman 101
sampai 103.
K. Penilaian :
1. Teknik : Tes tertulis
4. Bentuk instrumenn : Tes uraian dan isian singkat.
5. Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Bagaimanakah untuk mencegah pengaruh negatif globalisasi masuk ke sekolah ?
2. Berikan contoh perilaku sopan santun anak di lingkungan keluarga !
3. Berikan contoh mengembangkan potensi diri kearah yang positif !
4. Sikap kita terhadap globalisasi adalah…..
5. Berikan contoh pengaruh negatif globalisasi yang dilarang pemerintah !

Kunci Jawaban dan penskoran.


No. Soal Jawaban Skor nilai
1. Siswa harus menerapkan peraturan sekolah dengan disiplin. 20
2, Menghormati dan mematuhi orang tua, menyayangi saudara, 20
membimbing adik.
3. Mengisi dengan membaca, olahraga, kursus. 20
4. Harus bijaksana dan hati-hati agar tidak salah menyikapi. 20
5. Merokok, minum minuman keras, narkoba. 20
Jumlah 100
Gedungrejo, 22 Maret 2011
Supervisor II, Mahasiswa,

M. ZAINI, S.Ag. IMAM


NIP. 195703081982021001 NIM. 819961684

Mengetahui
Kepala SDN Gedungrejo,

WIRDUNA, S.Pd.
NIP. 196908251992042001

Anda mungkin juga menyukai