Guru Model:
Tri Retnosari. S.Si, M.Pd
Kolaborator:
2022
1
Laporan Lesson Studi
2
PENGANTAR
Tiada gadig yang tak retak. Mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan laporan
ini Semoga laporan ini dapat diterima dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR ISI
3
Lembar Pengesahan …………………………………………………………….. 2
Pengantar ………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah 10
C. Pembatasan Masalah 11
D. Rumusan Masalah 11
A. Analisis Kondisi................................................................................ 34
B. Pelaksanaan Lesson Study............................................................... 34
4
1. Tahap Plan ………………………………………………………… 34
2. Tahap Do ……………………………………………………………. 35
3. Tahap See …………………………………………………………… 43
C. Keterbatasan Lesson Study …………………………………………….. 44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 45
B. Saran............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................… 46
LAMPIRAN_LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
5
A. Latar Belakang
1
Purwanto, “Evaluasi hasil belajar “ Pustaka Pelajar Yogyakarta (2013) p. 39
2
Jan De Houwer, Dermot Barnes Holmes et al, Psychon Bull Rev, DOI 10.37558/s13423-013-386-
3-Psychonomic Society, Inc.2013
6
Siswa kurang diberi kesempatan berpartisipasi aktif mengembangkan
keterampilan ilmiah dan kurang terwujudnya interaksi antara siswa dengan
lingkungan belajar sekitar (Khairani :2014). Siswa tidak menganggap IPA sebagai
mata pelajaran yang menarik, karena kurangnya kesadaran akan pentingnya
mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam.
Berdasarkan kondisi di lapangan minat belajar siswa kelas 9 Abu Dzar SMP Al
Muslim Tahun ajaran 2021-2022 terhadap mata pelajaran IPA masih cukup
rendah. Dalam observasi yang dilakukan pada bulan September 2021 lebih adri
30% siswa dikelas kurang menunjukkan perhatian dan sikap semangat ketika
belajar IPA di kelas. Sebagian siswa terlihat malas dalam belajar, dan sebagian
3
Susanto A.,”Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Prenada Media Grup (2016) p 1
7
yang lain bercanda sendiri ketika guru menerangkan atau memberi tugasakhirnya
menyebabkan hasil belajar siswa tidak memenuhi target yang diharapkan pada
mata pelajaran IPA yang masih relatif rendah. Perilaku ini berdampak rendahnya
pencapaian hasil belajar siswa.
Hal dapat dilihat dari jumlah persentase dimana 35% siswa kelas 9 Abu Dzar
masih mendapatkan nilai di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 75. Hal ini
tentunya masih belum sesuai dengan harapan kurikulum IPA SMP.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah
model pembelajaran berbasis projek pembuatan poster dalam bentuk infografis
pada pokok bahasan Bioteknologi di kelas 9 Abu Dzar
4
Smiciklas M., (2012) , “The Power of Infographics: Using Picture to Communicate and Connect
with Your Audience”, Indianapolis:Pearson education (2012) p. 3
8
Bioteknologi menjadi model yang dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang
memiliki konsep memberdayakan peserta didik untuk aktif dalam belajar. Untuk
melihat keberhasilan model pembelajaran ini maka dilakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul “Meningkatka Hasil Belajar IPA pada Pokok Bahasan
Bioteknologi melalui Penerapan Model Pembelajaran berbasis Projek Pembuatan
Infografis pada pokok Bahasan Bioteknologi.
Bioteknologi merupakan salah satu materi pokok pada pelajaran IPA yang
diberikan pada semester dua kelas 9 SMP. Materi ini sangat dekat dengan
kehidupan siswa. Materi ini dapat disajikan dengan lebih interaktif dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis projek pembuatan poster dalam
bentuk infografis. Pemilihan model ini didasarkan pada karakteristik
pembelajarannya dimana siswa diharapkan semakin aktif terlibat dalam
pembelajaran. Pembelajaran ini diharapkan berimplikasi pada peningkatan hasil
belajar siswa.
Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research) adalah suatu bentuk penilaian
reflektif dengan pemberian perlakuan tertentu untuk memperbaiki atau
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas secara profesional. Dengan
penerapan siklus belajar menggunakan model pembelajaran berbasis projek
pembuatan poster dalam bentuk infografis pada pokok bahasan Bioteknologi.
B. Identifikasi Masalah
9
3. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis projek pembuatan poster
dalam bentuk infografis pada pokok bahasan Bioteknologilebih efektif
meningkatkan partisipasi belajar siswa dibandingkan model pembelajaran
konvensional?
C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan partisipasi belajar
siswa pada materi pokok Bioteknologi melalui penerapan model Pembelajaran
Berbasis Projek pembuatan poster dalam bentuk infografis pada pokok bahasan
Bioteknologi .
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, “Apakah
penerapan model pembelajaran berbasis projek pembuatan poster dalam bentuk
infografis pada pokok bahasan Bioteknologi dapat meningkatkan minat belajar
dan hasil belajar IPA siswa?
E. Tujuan Penelitian
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Lesson Sudi
11
Lesson study yang merupakan sebuah kerja kolaboratif antar guru yang
mampu memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini
peningkatan mutu profesional guru. Adapun manfaat lesson study adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang materi ajar dan pembelajarannya.
b. Meningkatkan pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktivitas belajar
siswa.
c. Menguatnya hubungan kolegialitas baik antar guru maupun dengan observer
lain sebagai guru.
d. Menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan pembelajaran jangka panjang.
e. Meningkatnya motivasi guru senantiasa berkembang.
f. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran termasuk komponenkomponenya
seperti bahan ajar, teaching materials (hands on) dan strategi pembelajaran.
(Sumar Hendayana,dkk, 2006: 39).
12
(baik dalam bentuk masalah maupun keunggulan proses belajar di kelas). Jangan
lupa untuk melibatkan rekan sejawat dan atau guru bina dalam persiapan ini,
fokuskan persiapan pada setiap respon siswa yang mungkin terjadi untuk setiap
rancangan pembelajaran yang disusun.
2. Do (pelaksanaan)
Melaksanakan pembelajaran adalah proses menguji rancangan persiapan
yang telah disusun pada tahapan perencanaan. Aktivitas yang penting dilakukan
dalam tahapan ini adalah mencatat sebanyak mungkin bentuk-bentuk respon siswa
berdasarkan stimulus yang diberikan oleh guru berdasarkan pengamatan. Proses
mengamati pembelajaran dilakukan tanpa mengintervensi interaksi siswa dan
guru. Pengamatan bukan untuk menilai bagaimana guru mengajar, namun lebih
kepada mempelajari bagaimana siswa belajar berdasarkan respon-respon yang
muncul.
3. See (observasi)
Pada tahapan ini, guru model memaparkan temuan dan capaian
pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang disusun.
Observer menyampaikan temuan-temuan pembelajaran yang telah diamatinya
berdasarkan aktivitas peserta didik sebagai respon dari situasi pembelajaran yang
diberikan. Selanjutnya, guru model dan observer berdiskusi membahas pelajaran-
pelajaran kunci dari hasil implementasi dan dapat menjadi solusi bagi
permasalahan pembelajaran yang umum ditemukan.
13
Gambar 1. Daur Lesson study (Hendayana, 2008)
B. Partisipasi Belajar
Partisipasi belajar merupakan unsur mendasar yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Istilah partisipasi berasal
dari bahasa Inggris yaitu “participation” yang berarti pengambilan bagian atau
pengikutsertaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa definisi partisipasi adalah “hal turut serta dalam suatu kegiatan”.
[1] Menurut Tjokrowinoto dalam Suryosubroto partisipasi adalah penyertaan
mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-
tujuan bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut.[2] Keith Davis dalam
Suryosubroto menyatakan bahwa :
Participation is defined as a mental and emotional involved at a person in a
group situation which encourager then contribute to group goal and share
14
responsibility in them”. Dalam hal ini keterlibatan mental dan emosi seseorang
dalam upaya pencapaian tujuan ikut bertanggung jawab ikut terlibat di dalamnya..
Partisipasi belajar siswa mencakup keikutsertaan siswa dalam suatu
kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan perilaku fisik dan psiskisnya.
Belajar optimal akan terjadi jika siswa mau ikut berpartisipasi secara
bertanggung jawab dalam proses belajar.
Keaktifan itu dapat terlihat dari beberapa perilaku misalny mendengarkan,
mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis laporan, dan sebagainya. Partisipasi
siswa dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan dalam kegiatan belajar dan
mengajar. Partisipasi siswa adalah wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam
rangka meningkatkan kemampuannya yang merupakan totalitas keterlibatan
mental dan emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan
kontribusi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian suatu tujuan yaitu
tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
5
Hanafiah N, & Suhana C., “ Konsep Strategi pembelajaran”, Refika Aditama Bandung (2009)p.30
6
NYC Departmen of education ,” Project –Based Learning: Inspiring Middle School students to
Engage in Deep and Active Leraning,” New York (2009)
15
2. Menurut Buck Institute for Education, model pembelajaran Project Based
Learning adalah suatu metode pengajaran sistematis yang melibatkan para
siswa dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan melalui proses
yang terstruktur, pengalaman nyata dan teliti yang dirancang untuk
menghasilkan produk.7
7
Sutiman, “Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu Yogyakarta (2013)
8
Winastaman, G. & Sunarto,”Pakematik Starategy Pembelajaran inovatif berbasis TIK”, Filex
Media Komputindo, Jakarta (2010) p 119.
16
Sedangkan menurut Stripling, model Project Based Learning memiliki tujuh
karakteristik sebagai berikut :9:
1. Mengarahkan siswa untuk menginvestifigasi ide dan pertanyaan penting.
2. Merupakan proses inkuiri.
3. Terkait dengan kebutuhan dan minat siswa.
4. Berpusat pada siswa dengan membuat produk dan melakukan presentasi
secara mandiri.
5. Menggunakan ketrampilan berpikir kreatif, kritis, dan mencari informasi
untuk melakukan investigasi, menarik kesimpulan, dan menghasilkan
produk.
6. Terkait dengan permasalahan dan isu dunia nyata yang autentik.
17
melakukan proses pencarian dan atau pendalaman konsep pengetahuan
dalam rangka menyelesaikan masalah atau proyek yang dihadapi.
4. Otonomi. Pembelajaran berbasis proyek, siswa diberi kebebasan atau
otonomi untuk menentukan target sendiri dan bertanggung jawab terhadap
apa yang dikerjakan. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk
mendukung keberhasilan siswa dalam belajar.
5. Realistis. Proyek yang dikerjakan oleh siswa merupakan pekerjaan nyata
yang sesuai dengan kenyataan di lapangan kerja atau di masyarakat.
Proyek yang dikerjakan bukan dalam bentuk simulasi atau imitasi,
melainkan pekerjaan atau permasalahan yang benar-benar nyata.
Langkah-langkah Model Pembelajaran PjBL
Model pembelajaran Project Based Learning awalnya dikembangkan oleh The
George Lucas Education Foundation dan Dopplet, dengan langkah-langkah pembelajaran
berdasarkan beberapa fase sebagai berikut (Kemdikbud, 2014:34):
18
siswa. Guru berusaha agar topik yang diangkat cukup relevan untuk disampaikan kepada
para siswa.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa
diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan
main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting,
dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan
bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan
proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal untuk menyelesaikan
proyek, (2) menentukan waktu akhir penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar
merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta siswa membuat penjelasan tentang
cara pemilihan waktu. Jadwal yang disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat
melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.
4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of
project)
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
19
maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi
dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan
pada tahap pertama pembelajaran.
Menurut Boss dan Kraus, model pembelajaran ini memiliki kelebihan atau
keunggulan sebagai berikut::11
2. Siswa terlibat dalam kegiatan dunia nyata dan mempraktikan strategi otentik
secara disiplin.
3. Memerlukan guru dan siswa yang sama-sama siap belajar dan berkembang.
4. Ada kekhawatiran siswa hanya akan menguasai satu topik tertentu yang
dikerjakannya.
20
Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya dan
lebih lama penyimpanannya. Komunikasi dengan menggunakan gambar, seseorang dapat
mencoba memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya. Gambar dalam
desain grafis memiliki kekuatan untuk memikat perhatian audiens yang tepat,
membangkitkan imajinasi memperjelas problem yang rumit, memberi pengertian,
mempresentasikan apa yang kita gagas, lihat dan bayangkan. Gambar yang didesain
dengan warna yang menarik dapat memberikan rangsangan kepada otak dan dengan
mudah diingat.
Salah satu visualisasi yang terdapat pada media pemberitaannya adalah adanya
sebuah infografis. Infografis adalah bagian dari ilmu yang berkembang yang dapat
mendukung pertumbuhan usaha dan perdagangan dalam bentuk pemberitaan yang
disajikan dalam bentuk informasi visual. Infografis sebagai ilmu tidak terlepas dari
hubungan dengan ilmu desain komunikasi visual, ilmu komunikasi, ilmu komputer grafis,
interaksi hubungan dengan manusia serta ilmu pengetahuan lainnya yang erat sebagai
sumber permasalahannya. Infografis lebih banyak memuat dan mengolah data-data dalam
bentuk penggabungan antara teks dan gambar sejenisnya yang divisualkan, sehingga cara
ini menjadi suatu yang inpiratif dalam bentuk statis. Dalam penataan itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu
perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna. Infografis statis
termasuk kedalam media visual yang harus memperhatikan penataan dalam desain media
visual tetapi tetap terkandung infografis.
Infografis adalah informasi grafis yang merupakan representasi visual dari
sebuah kumpulan data, inforamasi dan desain 12. .Pada infografis terdapat konsep visual
dalam bentuk struktur, sistematik, alur serta navigasi akan menjadi bagian penting
sebagai ilmu dalam bidang komunikasi visual.
Dalam istilah sederhana infografis mencoba untuk memvisualisasikan satu set
data dan informasi yang kompleks dengan memanfaatkan elemen-elemen visual seperti
gambar, grafik, peta, dan diagram sehingga pesan akan disajikan dalam cara yang cepat
dan mudah dipahami13.( Shafipoora et al,2016 : 41)
12
Susetyo et al,” Efektifitas Infografis Sebagai Pendukung Mata pelajaran IPS pada peserta didik
Kelas 5 SDN Kepatihan di Kabupaten Bojonegoro,” Jurnal Desain Komunikasi Visual 4(2015) p 1
13
Mohaddeseh Shafipoora et al ,”Infographic (information Graphic): a tool forincreasung the
Efficiency of Teaching and Learning Processes”, International Academic Journal of Innovative
21
Berdasarkan bagaimana implementasi dapat digunakan, infografis dapat dikategorikan
kedalam empat kelas utama yaitu :
a) Infografis statis, adalah ifografis yang disajikan dalam bentuk visual statis, tanpa
konsep audio atau konsep animasi yang bisa bergerak.
b) Infografis animasi , merupakan jenis yang dapat digunakan pada media audio visual
seperti televisi atau youtube. Infografis animasi dapat disajikan dalam bentuk 2
dimensi maupun 3 dimensi yang tampak lebih kompleks.
c) Infografis interaktif, merupakan jenis infografis yang paling kompleks. Infografis
interaktif adalah infografis yang ditampilkan pada website dan pengguna dapat
berintraksi dengan informasi yang ditampilkan melalui user interface yang telah di-
desain.
d) Infografis fisik, merupakan jenis infografis yang penyajian datanya dalam bentuk tiga
dimensi.
Infografis memberikan banyak manfaat yang tidak dimiliki oleh penyajian data secara
konvensional. Sejak zaman dahulu otak manusia sudah sangat terbiasa dengan sajian
informasi dalam bentuk visual. Hal ini juga dapat dibuktikan dari peninggalan-
peninggalan masa pra sejarah berupa lukisan-lukisan yang dibuat sebagai salah satu
sarana komunikasi. Infografis juga memiliki banyak manfaat untuk penyampaian
informasi. Pada era dimana informasi sangat membludak, para audience memiliki
keterbatasan waktu dan energy untuk memahami maupun membaca informasi yang
disampaikan.
22
d) Mencari atau menciptakan element grafis yang tepat Dapat memberikan ungkapan
bahasa visual yang sensasional
e) Menseleksi dan kapasitas yang perlu disampaikan.
Umumnya, infografis yang dipresentasi dengan visual dari data, informasi, dan
pengetahuan dibuat menggunakan informasi, nomor, poin, hukum dan pengetahuan dapat
disajikan dengan metode visual dan dalam bentuk grafik, simbol, gambar dan peta.
Visualisasi data adalah salah satu istilah lain yang digunakan selain infografis. Bahkan,
visualisasi data adalah memvisualisasikan data dan langkah-langkah bernomor
dikumpulkan oleh peta, jaringan dan berbagai jenis grafik.
23
kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan,
seperti kanker ataupun AIDS.
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita
stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada
jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.
Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur
jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul
karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih
tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini
juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat
yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme
melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologi
suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen
pada organisme tersebut.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menjadi penyebab
"lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan
bagi manusia.
Produk bioteknologi, antara lain
● Jagung resisten hama serangga
● Kapas resisten hama serangga
● Pepaya resisten virus
● Enzim pemacu produksi susu pada sapi
● Padi mengandung vitamin A
● Pisang mengandung vaksin hepatitis
Biotechnolgy adalah pemanfaatan kemampuan ilmiah dalam pemanfaatan
organisme-organisme untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk membantu kehidupan
manusia.. Berdasarkan metodenya dibagi 2:
1. Bioteknologi Konvensional
24
2. Bioteknologi Modern
25
a. Kloning, yaitu perbanyakan vegetatif untuk menghasilkan individu dengan
keseragaman genetis melalui transfer inti.
Kultur jaringan, yaitu perbanyakan vegetatif untuk menghasilkan individu dengan cara
menanam sel/jaringan/organ ke dalam medium tertentu, misal medium agar-agar. Kultur
jaringan dilakukan khusus pada tumbuhan.Prinsip dasar kultur jaringan adalah
TOTIPOTENSI, yaitu kemampuan bagian tubuh untuk berkembang membentuk 1
individu utuh.
Tahapan kultur : Eksplan--> kalus-->planlet
26
c. Bayi tabung/ fertilisasi in-vitro, yaitu bayi hasil pembuahan di luar tubuh.
d. Inseminasi buatan/kawin suntik, yaitu proses pemasukan sperma ke dalam rahim induk
betina dengan menggunakan alat suntik.
2.Rekayasa genetika. yaitu proses pemotongan dan penyisipan gen dari individu 1 ke
individu lain untuk menghasilkan produk tertentu. contoh : pembuatan insulin melalui
bakteri E. Coli
3. Teknik hibridoma (fusi sel)yaitu proses penggabungan 2 sel atau lebih untuk
memperoleh sel baru (hybrid cell) yang bermanfaat.
contoh : pembuatan antibodi monoklona
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Sasaran
E. Prosedur/Langkah-Langkah
Kegiatan Lesson study dilaksanakan menggunakan tahapan-tahapan Plan,
Do dan See dengan rincian sebagai berikut:
- Tahapan Plan
Pada tahapan ini , guru model beserta kolaborator yang tergabung dalam
Lesson studu berkolaborasi dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
28
Pembelajaran (RPP) yang merepresentasikan pembelajaran Teacher
Centered (berpusat pada siswa).
Kegiatan perencanaan dimulai dengan kegiatan melakukan analisis
permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran dan apa yang
dibutuhkan guru, meliputi kompetensi dasar dan cara membelajarkan
siswa, termasuk upaya menyiasati keterbatasan seperti fasilitas dan sarana
belajar serta karakteristik siswa. Dari analisis tersebut dapat diperoleh
informasi kondisi riil yang akan digunakan untuk kepentingan
pembelajaran. Selanjutnya secara kolaboratif akan diupayakan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kesimpulan dari hasil
analisis kebutuhan dan permasalahan yang ada akan menjadi bahan
pertimbangan guru dalam penyusunan RPP sehingga RPP tersebut akan
bener-benar menjadi sebuah perencanaan yang matang yang diharapkan
mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan kendala yang akan terjadi
selama pembelajaran berlangsung baik di tahap awal kegiatan, pada
kegiatan inti himngga tahap akhir pembelajaran.
- Tahapan Do
Pada tahap ini mencakup dua kgiatan utama yaitu (1) kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru model untuk
mengimplementasikan RPP yang telah disusun bersama , serta (2)
kegiatan pengamatan (observasi) yang dilakukan oleh kolaborator
- Tahapan See
Pada tahapan ini guru model memaparkan hasil/capaian pembelajaran
dan temuan yang diperoleh pada pembelajaran berdasarkan RPP yang
telah disusun. Observer menyampaikan temuan berdasarkan hasil
pengamatan partisipasi belajar peserta didik sebagai respon dari situasi
belajar yang diberikan. Selanjutnya guru model dan observer akan
mendiskusikan poin-poin penting dari hasil implementasi pembelajaran
yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi permasalahan yang
ditemukan.
F. Metode Observasi Dan Perekaman data Proses Pembelajaran
29
Metode observasi dan perekaman data proses pembelajaran dilakukan
melalui observasi dan dokumentasi proses kegiatan belajar dan produk
yang dihasilkan (Infografis)
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Analisis Kondisi
1. Deskripsi Lokasi
Kegiatan Lesson Studiy ini dilaksanakan di kelas IX Abu Dzar SMP Al
Muslim
2. Deskripsi Subjek
30
Yang menjadi subjek pada kegiatan Lesson studi ini adalah seluruh peserta
didik kelas IX Abu Dzar SMP Al Muslim pada mata pelajaran IPA
1. Tahap Plan
Tahap awal yang dilaksanakan adalah tahap plan atau perencanaan yang
dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2021. Tahap ini dimulai dengan
penyusunan rancangan pembelajaran yang akan diimplementasikan
berdasarkan data awal kondisi peserta didik yang disampaikan oleh guru
mata pelajaran yang sekaligus berperan sebagai guru model. Pada
pelaksanaan lesson
study.
Rancangan pembelajaran dibuat dengan berfokus pada pentingnya kerja
tim terkait partisipasi belajar peserta didik.
Berdasarkan rancangan yang dibuat, pelaksana kegiatan lesson study baik
guru model maupun observer menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati partisipasi belajar dan kinerja setiap kelompok.
2. Tahap Do
Tahap do atau tahap pelaksanaan diimplementasikan pada tanggal 6
Desember 2021. Kegiatan pembelajaran secara luring dimulai dengan guru
model membuka pelajaran dengan doa dan salam, dilanjut dengan mengecek
presensi presensi siswa melalui LMS Digislamic.
31
Guru model selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran, Kompetensi
Dasar, rencana pembelajaran serta rencana penilaian termasuk muatan iman
dan taqwa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
Di awal Pembelajaran (kegiatan awal) guru model mereview kembali
kegiatan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu praktek
pembuatan produk Bioteknologi yang sudah dilakukan siawa secara
berkelompok.
Kemudian guru meminta siswa duduk secara berkelompok (sesuai
kelompok praktek Bioteknologi) . Siswa di minta untuk membuka portal
LMS Digislamic dan membuka tugas pada LKPD Bab Bioteknologi.
Pada LMS Digislamic guru model sudah menyediakan sejumlah tugas yang
harus dilaksanakan peserta didik di dalam kelompoknya. Sesudah itu guru
model menjelaskan langkah kerja yang harus dilakukan oleh peserta didik.
32
Gambar 2. Ruang untuk pengumpulan tugas siswa yang diupload ke LMS
Digislamic.
33
Pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki Langkah/sintak
yang harus dilaksanakan guru dengan Langkah sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yang diajukan guru, yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan
disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Pertanyaan yang disusun dapat mengarahkan siswa
untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat terbuka (divergen),
provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order
thinking), dan terkait dengan kehidupan siswa. Guru berusaha agar topik yang diangkat
cukup relevan untuk disampaikan kepada para siswa.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa Bersama kelompoknya. .
Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan dengan mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan penyelesaian proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal penyelesain proyek, (2) menentukan
waktu akhir penyelesaian (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek.
4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of
project)
34
5. Penilaian hasil (assess the outcome)
35
36
37
Contoh Produk infografis Yoghurt.
38
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
3. Tahap See
Setelah guru model melaksanakan tahap Do, maka kegiatan dilanjutkan pada
tahap See. Tahap See merupakan tahapan dimana guru model bersama-sama
dengan kolaborator melaksanakan kegiatan refleksi pembelakajaran yang baru
selesai dilaksanakan. Hasil dari refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik sudah memiliki pemahaman dan kesadaran untuk masuk kelas
dan hadir tepat waktu dengan persentase 100%.
2) Sebagian besar peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi dan
bekerjasama dalam pembuatan pembuatan infografis produk bioteknologi
konvensional. Persentase siswa yang berpartisipasi aktif sekitar 85%.
Sejumlah peserta didik terllihat belum berpartisipasi secara penuh (15%),
terlihat dari kurangnya aktivitas Kerjasama dan agak pasif dalam diskusi
kelompoknya
3) Pada hal-hal teknis yang belum dipahami, sebagian besar peserta didik
menunjukkan keaktifan bertanya baik peda sesama siswa maupun guru.
4) Penggunaan aplikasi digital untuk membuat infografis/poster, seperti
Canva/PPt terlihat sudah efektif dalam menumbuhkan partisipasi belajar
peserta didik di kelas 9 Abu Dzar,
5) Kegiatan lesson study pembelajaran IPA menggunakan model Proyek
Pembuatan Infografis pada materi Bioteknologi di kelas 9 Abu Dzar dinilai
berimplikasi baik dalam menimbulkan partisipasu belajar peserta didik
6) Kegiatan pembelajaran selanjutnya disarankan untuk memberikan
kesempatan siswa melakukan presentasi di depan kelas menggunakan
infografis yang sudah dibuat.
39
Terdapat sejumlah kelemahan/kekurangan Lesson Study yang dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran, sehingga pengamatan yang
diperoleh juga masih relatif belum menyeluruh.
2. Keterbatasan dalam mencari kolaborator, karena guru-guru banyak yang
mengajar pada jam belajar di sekolah
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa tahapan yang tercakup dalam kegiatan Lesson study
yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
40
1) Model Pembelajaran Berbasis Proyek pembuatan infografis pada
pembelajaran IPA dengan materi Bioteknologi dinilai cukup efektif dalam
menumbuhkan partisipasi belajar siswa, dimana siswa dituntut untuk mampu
bekerjasama dengan orang lain.
2) Kegiatan Lesson Study berjalan lancar, meskipun ada beberapa hal yang
perlu diperhitungkan yakni masalah waktu dan penentuan kolaborator
kegiatan tersebut
3) Pengembangan karakter yang bisa dimunculkan sebagai skill dari muatakn
Leadership adalah Learning to Learn khususnya pada motivasi belajar dan
rasa ingin tahu.
4) Kegiatan Lesson study yang telah dilaksanakan mampu memberikan
dampak signifikan dalam pengembangan strategi pembelajaran IPA di
sekolah
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka disarankan :
1. Perlunya alokasi waktu bagi guru mata pelajaran untuk mengembangkan
Lesson study dalam pembelajarannya.
2. Perlunya sosialisasi dan fasilitasi dari sekolah kepada para guru untuk
mengembangkan Lesson study pada mata pelajaran yang diampunya.
3. Hasil Lesson Study ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan tidak saja pada
mata pelajaran IPA tapi juga pada mata pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
41
Arikunto, S. 2003, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Hergenhahn B.R & H.Olson Matthew, 2008, Theories of Learning, Pearson Education.
42
LAMPIRAN I : RPP LESSON STUDI
43
BIOTEKNOLOGI
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN No. 08
44
3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia
4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran berbasis Proyek, peserta didik diharapkan
dapat
Mendeskrpsikan karakteristik bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berikut contoh-contohnya
Menganalisis dampak positif dan negative dari penerapan biologi bagi kehidupan
manusia
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Leadership :
Belajar untuk mengenal diri (mengenal, sikap diri positif)
Menerapkan proses belajar selama pembelajaran (Learning to Learn)
Green Education :
Masalah-masalah lingkungan
Membangun komunitas
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mendesain Perencanaan Guru memastikan setiap peserta Peserta didik berdiskusi menyusun
Produk didik dalam kelompok memilih rencana pembuatan proyek
dan mengetahui prosedur pemecahan masalah meliputi
pembuatan proyek/produk yang pembagian tugas, persiapan alat,
akan dihasilkan. bahan, media, sumber yang
dibutuhkan.
45
Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik Peserta didik menyusun jadwal
Pembuatan membuat kesepakatan tentang penyelesaian proyek dengan
jadwal pembuatan proyek memperhatikan batas waktuyang telah
(tahapan-tahapan dan ditentukan bersama.
pengumpulan).
PENILAIAN
46
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA
N
Learning to Learn: motivasi Mengerjakan Lembar Membuat Infografis produk
belajar dan rasa ingin tahu Kegiatan Peserta Didik bioteknologi konvensional
Bioteknologi (Quizizz)
Megetahui,
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
47
LAMPIRAN 2
INFOGRAFIS BIOTEKNOLOGI
48
49
50
LAMPIRAN 3
DIDIK
School : Al Muslim
Year Program : 2021/2022
51
School Class : IX Abu Dzar al Ghifari
Attendance Date : 2021-12-13 2021-12-13
Report Date : Mei 2022
52