Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUGAS CASE METHOD

Metode Pembelajaran Project Based Learning (PBL) Di SMA


NEGERI 14 MEDAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pembelajaran PPKN Tingkat
Lanjut Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Dosen Pengampu: OKSARI A .SIHALOHO, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 4 PPKn Reguler
1. Bertania Permata Sari 3223311014
2. Dyna M T Pasaribu 3223311010
3. Fahrysyah Aulya 3221111013
4. Natasya Adriani 3221111003
5. Tri Bayu Armanda 3222411010

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun sampaikan atas ke hadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul “analisis model
pembelajaran “ yang dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
pembelajaran ppkn tingkat lanjut Tidak lupa pula penyusun sampaikan terima kasih
kepada Ibu OKSARI A . SIHALOHO , M.Pd, selaku dosen pengampu pada mata
kuliah pembelajaran ppkn tingkat lanjut.

Terima kasih juga penyusun sampaikan kepada pihak yang telah


berkontribusi dalam penyelesaian tugas ini, baik melalui bantuan secara langsung
maupun tidak langsung. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, iahasa maupun
penulisannya.

Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kedepannya.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini bermanfaat
bagi pembaca sebagaimana mestinya.

Medan, 1 oktober 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................. 6
KAJIAN TEORI ................................................................................................................ 6
2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................................... 6
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................. 12
METODE FISH BONE ................................................................................................... 12
BAB IV.............................................................................................................................. 13
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 13
4.1 Pembahasan detail diagram Fishbone ................................................................. 13
4.2 Model pembelajaran yang cocok untuk masalah pembelajaran PPKn. .......... 13
4.3 Media yang cocok untuk model pembelajaran yang dipilih .............................. 14
BAB V ............................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ................................................................................................................ 15
5.1 Kesimpulan............................................................................................................. 15
5.2 Saran ....................................................................................................................... 15
BAB VI.............................................................................................................................. 16
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 16
BAB VII ............................................................................................................................ 17
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 17
7.1 Instrumen Observasi Sekolah............................................................................... 17
7.2 Instrumen Wawancara Ke Guru, Kepala Sekolah dll ....................................... 19
7.3 RUBRIK PENYESUAIAN MODEL PEMBELAJARAN ................................. 21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode Pembelajaran Project Based Learning (PBL) Project based learning
merupakan usaha pendekatan pembelajaran dimana siswa diberikan berbagai
kesempatan untuk bisa mengeksplorasi serta mendalami materi pembelajaran yang
sudah diajarkan bersamaan dengan mengembangkan skill atau kemampuan dengan
upaya pemecahan masalah (Problem solving) serta investigasi. Seperti menurut
Kosasih (2014) metode pembelajaran Project based learning merupakan metode
yang memakai suatu proyek atau suatu kegiatan sebagai tujuannya. Sani dalam
(Nurfitriyanti, 2016) mengemukakan pendapat bahwa metode pembelajaran Project
based learning sebagai suatu aktivitas pembelajaran dengan jangka yang panjang
dengan melibatkan peserta didik dalam perancangan, pembuatan, dan penampilan
suatu produk atau hasil untuk memecahkan suatu permasalahan secara nyata.

Kurikulum merdeka digadang-gadang memiliki karakteristik utama dengan


tujuan mendukung proses pemulihan pembelajaran. Karakteristik utama yang
dimaksud yaitu pembelajaran berorientasi atau berbasis kepada proyek dengan
tujuan untuk mengembangkan kompetensi karakter maupun teknis dari para siswa,
upaya untuk fokus kepada materi yang esensial sehingga pembelajaran mendalam
pada kompetensi dasar yaitu seperti numerasi dan literasi memiliki waktu yang
cukup, dan juga upaya bagi fleksibilitas guru dalam melakukan pembelajaran
dengan menyesuaikan kemampuan dari masing-masing peserta didik serta
menyesuaikan kepada konteks maupun muatan lokal (mulok). Pada kurikulum
merdeka, metode ini menjadi metode yang paling ditekankan sebagai upaya
pengembangan karakter peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Model pembelajaran apa yang di gunakan dalam pembelajaran ppkn dikelas X
SMA N 14 Medan ?

4
2.Seberapa efisien model pembelajaran ppkn yang di buat di kelas X SMA N 14
Medan?

3.Apa hambatan yang di alami saat mengajar pembelajaran ppkn di kelas X SMA
N 14 Medan?
4. Bagaimana Solusi yang di buat agar hambatan tersebut bisa membuat siswa lebih
menarik dalam pembelajaran ppkn?
5. Apa Media pembelajaran yang di gunakan dalam mengajar pembelajaran ppkn
di kelas X SMA N 14 Medan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui model pembelajaran apa yang digunakan untuk pembelajaran PPKn
di kelas X SMA N 14 Medan
2. Mengetahui seberapa efisien model pembelajaran PPKn di kelas X SMA N 14
Medan

3. Mengetahui hamabatan yang dialami saat pembelajaran PPKn di kelas X SMA


N 14 Medan
4. Mengetahui solusi yang digunakan untuk hambatan supaya siswa lebih menarik
dalam pembelajaran PPKn
5. Mengetahui media apa yang digunakan dalam pembelajaran PPKn di kelas X
SMA N 14 Medan

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


Model Pembelajaran adalah sebuah perencanaan tutorial pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan membentuk pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan demikian aktivitas
pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara
sistematis. Hal ini berarti model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi
guru untuk mengajar (Trianto 2012:51).

Project Based Learning adalah suatu model pembelajaran berbasis proyek


yang mengkaitkan antara suatu permasalahan dengan kehidupan sehari-hari. Proyek
yang dimaksud adalah suatu rancangan berupa ilmu pengetahuan, teknologi,
masyarakat, sejarah, matematika, serta politik. Pada kurikulum 2013 salah satu
model pembelajaran yang sangat disarankan untuk mencapai tingkat keaktifan dan
kreatifitas siswa adalah model pembelajaran project based learning (Gulbahar &
Tinmaz, 2006).

Berdasarkan penjelasan diatas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa


Model Pembelajaran Project Based Learning merupakan sebuah model
pembelajaran yang berfokus pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok
kecil yang terdiri dari 5-6 orang yang tugas nya membuat project based learning
dengan tujuan dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif serta menuangkan ide
dan gagasan nya untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam memecahkan
masalah dalam melalukan pembelajaran.

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan
dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian
ini, maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil penelitian
terdahulu sebagai berikut:

6
1. Hasil Penelitian Putri Dewi Anggraini

Penelitian Putri Dewi Anggraini (2021) yang berjudul “Analisis


Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning Dalam Peningkatan
Keaktifan Siswa “
Penelitian yang dilakukan oleh Fajri & Wahyuni (2016) menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut dibuktikan dari hasil tes akhir yang
diberikan kepada siswa, di mana siswa yang melakukan pembelajaran berbasis
proyek memiliki rata-rata kelas yang lebih besar (71,7) dibandingkan dengan
nilai rata-rata kelas yang melakukan pembelajaran konvensional (66).
Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran humas dan
keprotokolan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X OTKP di SMK Negeri
2 Blitar. Keaktifan siswa dikelas memiliki banyak manfaat bagi diri siswa itu
sendiri yaitu mampu mewujudkan diri siswa yang berpikir kritis, mandiri, dan
mampu memberi solving yang tepat, serta akan menjadi lebih siap dengan
banyaknya persoalan pada proses kehidupan nantinya. Franky (2018)
berpendapat bahwa siswa yang aktif dapat belajar lebih banyak, akan memiliki
inisiatif sehingga membuat peluang sebagai manusia yang mandiri. Terdapat
banyak penelitian salah satunya dari Zakiyah (2019) dengan hasil penelitian
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberlakuan penggunaan
model PjBL dalam meningkatnya hasil belajar siswa. Penelitan selanjutnya
dilakukan oleh Furi (2018) tentang penggunan metode pada mata pelajaran IPA
mendapatkan respon yang baik dari siswa, sementara keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 35%. Penelitian yang telah
dilakukan oleh Sahtoni (2017) mengenai model pembelajaran PjBL dapat
meningkatkan prestasi belajar. Kemudian penelitian Herawan
(2016)mengungkapkan bahwa model pembelajaran PjBL yang dilakukan pada
kelas Akuntansi dapat meningkatkan kinerja guru sekaligus hasil belajar siswa.

7
Pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan di atas memberikan
stimulus pada peneliti untuk melakukan penelitian yang fokus bahwa model
pembelajaran project based learning layak serta mampu untuk digunakan dalam
hal peningkatan keaktifan siswa.

Penelitian relevan di atas merupakan pendukung bahwa model


pembelajaran project based learning tersebut memiliki pengaruh terhadap sikap
keaktifan siswa dalam pembelajaran dan keaktifan dalam hal ini merupakan
proses pembelajaran berperan penuh pada siswa, sehingga pendidik hanya
berperan mengarahkan arah materi tersebut. Untuk kelanjutannya siswa yang
bertugas mencari tahu sendiri, mengumpulkan data, menganalisa, dan
mengomunikasikan pendapatnya.
2. Hasil Penelitian Muhammad Rafik, Afifah Nurhasanah, Vini Putri
Febrianti,, Siti Nurdianti Muhajir
Penelitan Muhammad Rafik, Afifah Nurhasanah, Vini Putri Febrianti,
Siti Nurdianti Muhajir (2022) yang berjudul “ Telaah Literatur: Pengaruh
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap Kreativitas
Siswa Guna Mendukung Pembelajaran Abad 21 “

Penelitian yang dilakukan oleh Fajri & Wahyuni (2016) menunjukkan


adanya pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut dibuktikan dari hasil tes akhir yang
diberikan kepada siswa, di mana siswa yang melakukan pembelajaran berbasis
proyek memiliki rata-rata kelas yang lebih besar (71,7) dibandingkan dengan
nilai rata-rata kelas yang melakukan pembelajaran konvensional (66). Sama
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Helmiati (2016), nilai kreativitas
kelas yang melakukan pembelajaran berbasis proyek dengan kreativitas kelas
yang melakukan pembelajaran secara konvensional memiliki perbedaan yang
signifikan. Nilai rata-rata kreativitas siswa yang melakukan pembelajaran
berbasis proyek lebih tinggi daripada kelas konvensional. Kelas pembelajaran
berbasis proyek mengalami peningkatan yang signifikan dari 35 menjadi 70,89
sedangkan kelas konvensional tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

8
Nilai yang diperoleh pada kelas konvensional hanya meningkat dari 33,93
menjadi 58,93. Data tersebut juga menunjukkan bahwa sebelum diberikan
perlakuan dengan penerapan pembelajaran berbasis proyek, siswa cenderung
tidak kreatif. Namun setelah diberi perlakuan, kelas pembelajaran berbasis
proyek didominasi dengan kategori kreatif sedangkan kelas konvensional
didominasi oleh kategori cukup kreatif.

Pada pembelajaran berbasis proyek, masalah merupakan langkah awal


dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman siswa.
Siswa diberikan proyek yang dapat membuat siswa berusaha menemukan solusi
dari masalah tersebut sehingga mampu menyelesaikan proyek sesuai waktu
yang ditentukan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan eh
Yance et al. (2013), bahwa pemunculan masalah dikembangkan atas dasar pola
pikir sendiri untuk menciptakan pengetahuan baru sesuai dengan lingkungan
sekitarnya. Hal tersebut berlandaskan teori konstruktivisme, pengetahuan
sejatinya berasal dari luar, tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri
seseorang.

Dari hasil penelitian terdahulu di atas, diketahui bahwa project based


learning dapat meningkatkan keterampilan abad 21 khususnya berpikir kreatif
(kreativitas), karena PjBL mampu menghubungkan antara teori dengan praktik
serta mengembangkan potensi kemampuan pemecahan masalah, komunikasi,
dan kolaborasi. Berdasarkan Wagner (2008), PjBL memiliki persepsi positif
pada lingkungan belajar siswa. Mereka lebih percaya diri, terampil dalam
memecahkan masalah, memiliki sikap positif, dan memiliki processing skill
yang sangat baik sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
dan melatih keterampilan pembelajaran di abad 21.

3. Hasil Penelitian Selvi Seftiani, Zulyusri, Fitri Arsih, Lufri


Penelitian Selvi Seftiani, Zulyusri, Fitri Arsih, Lufri (2021) yang
berjudul “META-ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

9
PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS PESERTA DIDIK SMA “

Hasil metaanalisis model project based learning terhadap media yang


digunakan mempunyai pengaruh yang sedang baik media real ataupun media
ataupun virtual dalam rentang efek 0,67 s.d 0,78. Namun pengaruh model
project based learning terhadap media real lebih memberikan efek yang tinggi.
Ha ini disebabkan peserta didik langsung menemukan konsep atau membangun
pengetahuan baru dengan praktikum ataupun penelitian ilmiah yang
dilakukannya secara nyata.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk


melihat beberapa hasil penelitian tentang pengaruh bahwa model Project Based
Learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserat didik dalam pembelajarn
biologi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa model Project Based
Learning (PJBL) secara keseluruhan hampir memberikan efek positif terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dari sepuluh penelitian menunjukkan
pengaruh yang tinggi dan sedang, hanya ditemukan ada dua penelitian yang
memberikan pengaruh rendah. Dari subjek perbedaan jenjang pendidikan di
mana model Project Based Learning digunakan, temuan penelitian
menunjukkan bahwa penerapan PJBL sama-sama efektif pada peserta didik di
jenjang SMA dibandingkan dengan peserta didik pada jenjang SMK. Namun,
dari penelitian peserta didik SMA lebih memiliki nilai efek yang lebih besar
daripada peserta didik SMK. Hal ini dikarenakan input peserta didik SMA lebih
bagus daripada peserta didik SMK. Sehingga didapatkan nilai efek yang lebih
tinggi pada jenjang SMA.

Dari subjek materi pembelajaran, project based learning memberikan


efek positif tertinggi pada materi pembelajaran pencernaan, namun memberikan
efek rendah pada materi (klasifikasi hidup dan keanekaragaman). Hal ini
dikarenakan pencernaan sangat mudah bila dikaitkan dengan permasalahan di
kehidupan sehari-hari, berbeda dengan materi klasifikasi hidup dan
keanekaragaman yang penerapannya menggunakan rumus-rumus yang

10
dirasakan lebih sulit olah peserta didik. Sementara itu, dari aspek pemilihan
media dalam pembelajaran ternyata media yang digunakan baik secara nyata
ataupun virtual sama-sama memberikan pengaruh positif pada model
pembelajaran project based learnng. Media berguna untuk alat bantu guru
maupun peserta didik dalam melaksanakan tahap-tahap model project based
learning, sehingga menggunakan media apapun dapat membantu peserta didik
dan guru. Namun, media virtual mempunyai nilai efek yang sedikit lebih rendah
dari media lainnya, hal ini disebabkan belum terbiasanya guru maupun peserta
didik dalam menggunakan media virtual.

11
BAB III
METODE FISH BONE
Metode Fish Bone

Surrounding Material People

Kelas: cukup Failitas: buku ajar, 30 siswa dan


bersih infokus,papan guru
Siswa kurang
tulis,meja dan
kompak dan
Sekolah :cukup bangku dan kipas gampang jenuh
bersih dan asri angin dengan
pembelajaran

Lingkungan aman
Ruangan kelas : Materi minngu 1,
di lengkapi dengan
lantai kramik, Praktek projek
satpam dan pagar
dan ruangan minggu ke 2 dan
sekolah
memadai Ice breaking
Safety Place Process

Gambar 3.1 Diagram fishbone

12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan detail diagram Fishbone
Model pembelajaran project based learning (PBL) digunakan siswa kelas
X,SMA N 14 Medan untuk dapat bekerja mandiri maupun dengan cara
berkelompok dalam menghasilkan hasil proyeknya yang bersumber dari masalah
kehidupan sehari-hari. dalam proses belajar ini ruang kelas yang bersih cukup
menunjang proses belajar yang nyaman, serta fasilitas belajar seperti buku yang
sudah sesuai dengan kurikulum merdeka, infokus,meja bangku serta kipas angin,
semakin memantapkan proses belajar di kelas X SMA N 14 Medan. Dengan guru
yang sangat profesioanl dan 35 murid di kelas semakin menghidupkan proses
pembelajaran, lingkungan yang aman serta ruangan kelas yang bagus menjadi
tempat yang sangat layak untuk belajar sdan proses pembelajaran yang sistem
minggu 1 materi, minggu selanjutnya projek membuat siswa semakin tertarik dan
di tambah ada ice breaking yang membuat tidak ada kejenuhan saat belajar.

4.2 Model pembelajaran yang cocok untuk masalah pembelajaran


PPKn.
Dari hasil pengamatan kami dalam proses belajar di kelas X SMA N 14
Medan, model pembelajaran yang cocok untuk masalah pembelajaran PPKN adalah
Project based learning dimana usaha pendekatan pembelajaran dimana siswa
diberikan berbagai kesempatan untuk bisa mengeksplorasi serta mendalami materi
pembelajaran yang sudah diajarkan bersamaan dengan mengembangkan skill atau
kemampuan dengan upaya pemecahan masalah (Problem solving) serta investigasi.
pembelajaran berorientasi atau berbasis kepada proyek dengan tujuan untuk
mengembangkan kompetensi karakter maupun teknis dari para siswa, upaya untuk
fokus kepada materi yang esensial sehingga pembelajaran mendalam pada
kompetensi dasar yaitu seperti numerasi dan literasi memiliki waktu yang cukup,
dan juga upaya bagi fleksibilitas guru dalam melakukan pembelajaran dengan
menyesuaikan kemampuan dari masing-masing peserta didik serta menyesuaikan.

13
Pada kurikulum merdeka, metode ini menjadi metode yang paling ditekankan
sebagai upaya pengembangan karakter peserta didik.

4.3 Media yang cocok untuk model pembelajaran yang dipilih


Media pembelajaran yang cocok untuk model pembelajaran PBL :
KERANJANG MORAL
Keranjang Moral adalah keranjang belanja yang berisikan potongan karton dan
kertas karton, yang berukuran 7 X 10 cm yang berisikan contoh moral yang di
pelajari di buku ajar. Yang di tulis pakai spidol di dalam potongan karton tersebut
dan potongan kerton tersebut akan di gantung di market pengetahuan dan akan di
belanjakan oleh guru dan akan di bagi ke siswa untuk di terapkan di kehidupan
sehari-hari.

Langkah – Langkah menggunakan keranjang moral di PBL:


1. menyediakan keranjang belanja
2. membuat card dari karton dan kertas karton dan menulis moral sesuai pelajaran
menggunakan spidol
3. kemudian membuat market place sederhana di kelas dan cardnya di gantung
untuk di belanjakan oleh guru
4. kemudian, cardnya di beri kepada siswa untuk di terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

14
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Permasalahan pembelajaran didalam kelas yang membuat siswa jenuh
dikarenakan metode yang digunakan oleh pendidik kurang membuat siswa aktif dan
jenuh salah satunya seperti ceramah dan pendekatan pembelajaran tradisonal di
kelas sering kali kurang menarik dan tidak memicu kreativitas serta keterlibatan
siswa. Maka dari itu Metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) disisi lain membuat siswa untuk terlibat aktif, berkolaborasi, dan
memecahkan masalah nyata, menghasilkan pengalaman pembelajaran yang lebih
menarik dan bermakna. Hal ini dapat membantu mengatasi rasa bosan dan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Metode pembelajaran project based learning atau dapat dikatakan metode
pembelajaran berbasis proyek menjelaskan bahwa pendekatan ini mengedepankan
pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan bermakna. Siswa tidak hanya memahami
konsep secara teoritis, tetapi mereka juga diberi kesempatan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut dalam situasi nyata melalui proyek-proyek yang relevan. Hal
ini memacu kreativitas, pemecahan masalah, dan keterlibabtan siswa secara
menyeluruh. Metode pembelajaran berbasis proyek mendorong pembelajaran
holistic, mempersiapkan siswa untuk tantangan dunia nyata, dan membantu mereka
mengembangkan keterampilan esensial seperti kerja tim, komunikasi, dan
pengambilan keputusan.

5.2 Saran
Perlunya penyusunan proyek menarik sehingga menumbuhkan minat siswa
terhadap materi pembelajaran yang diajar, sehingga siswa merasa terdorong untuk
terlibat secara aktif. Serta perlunya fasilitasi,kolaborasi dan diskusi, seperti
dorongan kolaborasi antar siswa dalam kelompok untuk merencanakan,
mendiskusikan, dan melaksanakan proyek bersama. Diskusi yang membangun ide-
ide kreatif dan kontribusi setiap anggota.
Peran pendidik sangat penting dalam membuat suasana kelas efektif dan
keseluruhan siswa terlibat secara aktif, sehingga perlulnya ruang bagi siswa untuk
berkreasi, eksplorasi ide-ide baru, dan mengembangkan solusi inovatif sehingga
siswa mampu untuk berpikir kritis.

15
BAB VI
Daftar Pustaka
Anggreni, Y. D., Festiyed, F., & Asrizal, A. (2019). Meta-analisis pengaruh model
pembelajaran project based learning terhadap kemampuan berpikir
kritis peserta didik SMA. Pillar Of Physics Education, 12(4).

Anggraini, P. D., & Wulandari, S. S. (2021). Analisis penggunaan model


pembelajaran project based learning dalam peningkatan keaktifan
siswa. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 9(2), 292-
299.

Menerapkan Metode Pembelajaran Berorientasi Student Centered Menuju Masa


Transisi Kurikulum Merdeka

Rafik, M., Febrianti, V. P., Nurhasanah, A., & Muhajir, S. N. (2022). Telaah
Literatur: Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) terhadap Kreativitas Siswa Guna Mendukung Pembelajaran
Abad 21. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 5(1), 80-85.

Raharjo, R. (2022). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT


BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR PPKN. Jurnal Sosialita, 17(1).

Rinwan Abdullah sani (2019) Buku , strategi belajar, mengajar

Sari, R. T., & Angreni, S. (2018). Penerapan model pembelajaran project based
learning (PjBL) upaya peningkatan kreativitas mahasiswa. Jurnal
Varidika, 30(1), 79-83.

16
BAB VII
LAMPIRAN
7.1 Instrumen Observasi Sekolah
No Aspek Sesuai Sangat Tidak keterangan
Sesuai Sesuai
1. Lingkungan Untuk Lingkungan Sekolah yang
Sekolah ada di Sma Negeri 14 Medan
sangat nyaman dan bersih, cukup
pepohonan yang rindang sehingga
dapat dimanfaatkan oleh guru dan
siswa dalam melaksanakan
pembelajaran out dor ketika
bosan dalam melaksanakan
pembelajaran di ruang kelas
2 Ruang belajar Untuk Ruangan belajar juga
bersuh dan nyaman, serta cukup
bagus dimana di dalam ruang
belajar terdapat banyak tempelan
bagan info pengetahuan di
dinding ruang belajar yang bisa
dijadikan sebagai literatur dalam
pengerjaan tugas tugas siswa
3 sekitar Untuk di sekitar luar ruangan kelas
juga siswanya menghiasi halaman
nya dengan bunga bunga yang
cukup yang membuat sekitar
menjadi enak dilihat dan tidak
membuat bosan
4 Bahan Ajar Disini bahan ajar yang digunakan
dalam pembelajaran juga cukup
relevan dengan standar
komptensi dasar dan sesuai
dengan kurikulum dan tujuan
pembelajaran
5 Modul Modul yang digunakan juga
menarik dan menantang para
siswa untuk lebih berpikir keras
dalam menyampaikan ide gagasan
nya, serta modulnya juga
kurikulum merdeka belajar dari
kementerian pendidikan

17
6 Materi Disini dalam penyampaian materi
juga gurunya juga menyampaikan
dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh siswa,dan cara
penyampaian nya juga sedikit
menghibur agar para siswa tidak
cepat mudah bosan dan
materinya juga relevean sesuai
dengan kurikulum merdeka
belajar
7 Strategi Guru Guru di Sma N 14 Medan ini juga
menerapkan pembelajaran yang
sedikit berbeda dengan guru guru
lain yang dimana sebelum belajar
ada games yang tujuan nya untuk
melatih tingkat kefokusan siswa,
gurunya juga humoris dan tidak
kaku kepada siswanya
8 Apersepsi Disini sebelum melakukan
pembelajaran gurunya juga
memulai suasana sengan
menanyikan lagu wajib dan lagu
daerah yang fungsunya untuk
melatih siswa dalam 9menghapal
lagu wajib dan lagu daerah
negaranya
9 Motivasi Disini guru Sma N 14 juga selalu
mengevaluasi siswanya yang
dimana setiap pengerjaan tugas
yang kurang baik, dan disini
gurunya juga melatih kekompakan
siswanya dalam bekerja sama
melalui tugas tugas kelompok
10 Model Guru juga menerapkanmodel
pembelajaran yang baik yaitu
adanya keterlibatan intelektual
dan emosional peserta didik
melalui kegiatan mengalami,
menganalisis, berbuat, dan
pembentukan sikap, adanya
keikutsertaan peserta didik secara
aktif dan kreatif.
11 Media Disekolah Sma N 14 juga memiliki
media yang cukup mendukung

18
seperti infocus poster dan bagan
dalam melaksanaan pembalajaran
sehingga akan membuat murid
menjadi lebih betah belajar

Gambar 7.1 Instrument Observasi Sekolah

7.2 Instrumen Wawancara Ke Guru, Kepala Sekolah dll


NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Model pembelajaran apa yang PROJEK BASED LEARNING (PBL)
Ibu pilih untuk pembelajaran Karena menurut ibu inimetode yang
ppkn dikelas X SMA N 14 sangat tepat dalam kurikulum
Medan merdeka ini dan semkain mengasah
kemampuan anak dengan
menghasilkan projek.
2 2.Seberapa efisien model Menurut ibu sangat efisiean karena
pembelajaran ppkn yang Ibu buat siswa mendapatkan motivasi yang
di kelas X SMA N 14 Medan? tinggi,mersa aktif dalam
pembelajaran dan menghasilkan hasil
kerja berkualitas tinggi
3 Hambatan apa yang Ibu alami Menurut ibu, hambatannya adalah
saat mengajar pembelajaran ppkn waktu yang cukup lama dan
di kelas X SMA N 14 Medan menghabiskan uang yng lumayan
untuk menghasilkan sebuah projek.
4 Bagaimana Solusi yang Ibu buat Untuk mengatasi waktu, ibu membuat
agar hambatan tersebut bisa sistem minggi ini materi , minggu
membuat siswa lebih menarik depan projek, dan untuk
dalam pembelajaran ppkn? menghasilkan sebuah projek, ibu
membuat sistem kas 2.000/hari.
5 Apa Media pembelajaran yang Media yang ibu gunakan buku
Ibu gunakan dalam mengajar ajar,infokus,papan tulis dan beberapa
pembelajaran ppkn di kelas X media pembelajaran yang ibu buat
SMA N 14 Medan ? sendiri seperti “question bowl”

19
supaya siswa mengingat Kembali
pertanyaan yang sudah di pelajari
Gambar 7.2 Instrument Observasi Sekolah

Gambar 7.2.1 buku ajar

Gambar 7.2.2 Proses Belajar ice breaking

Gambar 7.2.3 Proses Belajar di kelas

20
Gambar 7.2.4 wawancara dengan guru mata pelajaran ppkn

Gambar 7.2.5 foto Bersama dengan guru mata pelajaran ppkn

7.3 RUBRIK PENYESUAIAN MODEL PEMBELAJARAN


No Indikator Penilaian Kurang cukup Baik Sangat
baik
A Perancangan
1 Gambar rancangan
2 Alur kerja dan deksripsi
3 Penggunaan alat
B Hasil Akhir dan Produk
3 Bentuk fisik
4 Inovasi alat
C Laporan
5 Kebermanfaatn laporan
6 Sistematika laporan
7 Kesimpulan laporan
Skor
Gambar 7.3.1 Rubrik penyesuain medel pembelajaran projek based learning

21

Anda mungkin juga menyukai