Anda di halaman 1dari 12

MODEL PEMBELAJARAN PBL

DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Disusun oleh
Kelompok 3
1. Indah Permata Sari (2022143167)
2. Ana Malinda (2022143166)
3. Meilani (2022143198)
4. Nazwa Cindi Irma Viola (2022143192)

Dosen Pengampu : Dian Eka Amrian M.Pd


Mata Kuliah : Pembelajaran IPS SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Model Pembelajaran PBL dalam Pembelajaran IPS SD” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul Model Pembelajaran PBL dalam Pembelajaran IPS SD ini disusun
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Eka Amrian M.Pd selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Pembelajaran IPS SD yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat meberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan
dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Palembang, 22 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Model Problem Based Learning (Dalam Pembelajaran IPS SD).............. 6
2.2 Karakteristik Model Pembelajaran PBL ..................................................................... 7
2.3 Komponen-Kompenen Pembelajaran (PBL) .............................................................. 7
2.4 Kekuatan Problem Based Learning ............................................................................. 8
2.5 Penilaian dan Evaluasi ................................................................................................ 9
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) ........................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11
3.2 Saran .......................................................................................................................... 11
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3
yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pendidikan karater dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran
perlu dikembambangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi
menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-
hari di masyarakat Salah satu mata pelajaran yang merefleksikan sifat tersebut adalah mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), karena IPS merupakan suatu program pendidikan
yang disajikan sebagai suatu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Menurut Jarolimek (dalam Etin,
2007:1) bahwa "Ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa."
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pelajaran IPS adalah Problem
Based Learning (PBL). Keunggulan PBL yaitu pembelajaran yang menggunakan penguasaan
kompetensi harus berpusat pada siswa, memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar
yang relevan serta kontekstual dalam kehidupan.. Pembelajarab PBL, terutamakan
dikembangkan untuk membantu Siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah dan keterampilan intelektual. Pembelajaran ini memberikan peluang sebanyak-
banyaknya kepada siswa untuk berbagai inkuiri (penemuan), motivasi dan akan terjalinnya
kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
1.2 Rumusan Masalah
Agar makalah yang kami buat tidak terlalu luas, maka kami membatasi rumusan
masalaah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Model Pembelajaran (PBL) dalam pembelajaran IPS?
2. Apa saja yang menjadi karakteristik Model Pembelajaran PBL?
3. Apa saja yang menjadi komponen-komponen pembelajaran PBL?
4. Apa saja yang menjadi kekuatan dalam PBL?
5. Apa pengertian dari Penilaian dan Evaluasi dalam pembelajaran PBL?
6. Apa saja kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Model Pembelajaran (PBL) dalam pembelajaran IPS?
2. Untuk mengetahui karakteristik Model Pembelajaran PBL?
3. Untuk mengetahui komponen-komponen pembelajaran PBL?
4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan dalam PBL?
5. Untuk mengetahui Penilaian dan Evaluasi dalam pembelajaran PBL?
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Problem Based Learning (Dalam Pembelajaran IPS SD)
Problem based learning adalah model pembelajaran yang mengutamakan seberapa aktif
peserta didik dalam selalu berpikir kritis dan selalu terampil ketika dihadapkan pada
penyelesaian suatu permasalahan. Proses dari alur bagaimana peserta didik belajar ini
tergantung dari seberapa kompleks permasalahan yang dihadapinya.
Problem based learning diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969, dari sebuah sekolah
kedokteran bernama McMaster University, Hamilton, Kanada. Setelahnya banyak sekolah
hingga universitas di seluruh dunia yang memakai metode pembelajaran dan masih dipakai
sampai saat ini terus dikembangkan.
Metode ini mengarahkan peserta didik dalam mendapatkan ilmu baru, menggunakan
analisis dari berbagai pengetahuan serta pengalaman belajar yang dimiliki. Setelah itu
menghubungkan apa yang dimiliki dengan permasalahan belajar yang diberikan para guru.
Pada intinya pembelajaran berbasis masalah ini dikembangkan untuk memberi pengalaman
belajar para siswa. Proses belajar yang mengutamakan kemampuan analisis terhadap materi
pembelajaran dari para siswa secara mandiri. Menggunakan permasalahan yang nyata untuk
dihadapinya, para peserta didik bisa belajar berpikir secara kritis. Kemudian mengembangkan
keterampilan memecahkan masalah dan mendapat pengetahuan secara mandiri.
Beberapa ahli mendefinisikan pengertian Problem Based learning diantaranya adalah:
a. Abdul Majid (2008:142), Model pemecahan masalah adalah cara memberikan
pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah dan
berpikir tentang sesuatu masalah untuk selanjutnya menganalisa masalah tersebut
sebagai upaya untuk memecahkan masalah
b. menurut Shoimin (2016) antara lain: 1) Problem Based Learning (PBL) adalah salah
satu model pembelajaran inovatif yang memberikan kondisi belajar aktif kepada
peserta didik
c. Menurut Utrifani A dan Turnip M. Betty (2014) PBL merupakan model pembelajaran
yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap
metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut serta memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah.
Menurut Etin Dan Raharjo (2005:15) "Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi Untuk mencapai tujuan pembelajaran
IPS di Sekolah dasar (SD) diperlukan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan kurikulum dan potensi siswa. Menurut Jarolimek (dalam Etin, 2007:1) bahwa
"Ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa."
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pelajaran IPS adalah Problem
Based Learning (PBL). Keunggulan PBL yaitu pembelajaran yang menggunakan penguasaan
kompetensi harus berpusat pada siswa, memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar
yang relevan serta kontekstual dalam kehidupan. Pembelajarab PBL. terutamakan
dikembangkan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah
dan keterampilan intelektual. Pembelajaran ini memberikan peluang sebanyak-banyaknya
kepada siswa untuk berbagai inkuiri (penemuan), motivasi dan akan terjalinnya kerjasama
dalam menyelesaikan tugas.
2.2 Karakteristik Model Pembelajaran PBL
Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tentunya memiliki
beberapa karakteristik yang berbeda. Di bawah ini merupakan karakteristik model Problem
Based Learning, menurut Barrow dan Min Liu (dalam shoimin, 2018, hlm. 130) menjelas kan
bahwa karakteristik Problem Based Learning yaitu:
a. Kegiatan belajar harus berorientasi pada peserta didik
b. Permasalahan bersifat otentik atau berdasarkan dunia nyata.
c. Peserta didik secara aktif mençari sendiri sumber informasi baru yang relevan
d. Pembelajaran dilakukan dengan cara berdiskusi di dalam kelompok atau tim kecil.
e. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Adapun karakteristik yang dijelaskan oleh Mulyasa (2016, hlm. 133);
a. Pemberian gagasan inti. Pada pembelajaran ini siswa diberikan gagasan agar
menjadikan petunjuk atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh siswa dalam
pengumpulan informasi kegiatan belajar mengajar.
b. Mendefinisikan masalah. Siswa diberikan skenario atau permasalahan yang akan
dihadapi oleh kelompoknya dalam melakukan berbagai kegiatan.
c. Belajar secara mandiri. Siswa secara mandiri mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan agar mampu menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi
d. Saling bertukar informasi atau pengetahuan. Siswa melakukan diskusi bersama teman
sebayanya atu kepada anggota kelompoknya dalam memecahkan suatu pembelajaran
sehinga pembelajaran akan lebih mudah diselesaikan.
2.3 Komponen-Kompenen Pembelajaran (PBL)
Komponen-komponen pembelajaran berbasisis masalah dikemukakan oleh Arends,
diantaranya adalah :
a. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan
masalah nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat bagi peserta didik.
Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam dunia nyata tidak dapat dijawab
dengan jawaban yang sederhana.
b. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural dan
belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
c. Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata.
Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya,
mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis
informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan menarik kesimpulan.
d. Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil pengamatan.produk bisa
berupa kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
e. Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
Menurut Rusman (2012: 232), karakteristik model PBL adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar
2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur;
3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective)
4. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang
baru dalam belajar
5. Belajar pengarahan diri menjadi hal utama
6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBL
7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif
8. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya
dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan;
9. Sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar; dan (10) PBL melibatkan evaluasi
dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
2.4 Kekuatan Problem Based Learning
Sebagaimana model pembelajaran lainnya, Problem Based Learning memiliki
kekuatan. Menurut Paulina (2005:99) kekuatan PBL sebagai berikut:
a. Fokus pada Kebermaknaan, bukan fakta (deep Versus, surface learning)
Dalam pembelajaran tradisional, siswa diharuskan mengingat banyak sekali
informasi dan kemudian mengeluarkan ingatannya dalam bentuk ujian. Informasi
yang sedemikian banyak yang harus diingat peserta didik dalam belajar belum tentu
dapat dipertahankan oleh peserta didik setelah proses pembelajaran selesai. Dengan
demikian, mungkin hanya sedikit informasi yang mampu dipertahankan siswa setelah
mereka lulus. Problem Based Learning semata mata tidak menyajikan informasi untuk
diingat siswa. Jika Problem Based Learning menyajikan informasi, maka informasi
tersebut harus digunakan dalam pemecahan masalah, sehinggaterjadi proses
kebermakanaan.
b. Meningkatkan Kemampuan Siswa untuk Berinisiatif’
Karena harus berpartisipasi aktif dalam mencari informasi untuk mengidentifikasi
masalah dan memecahkan masalah, inisiatif siswa akan sangat diperlukan. Penerapan
PBL membiasakan siswa untuk berinisiatif dalam prosesnya, sehingga pada akhirnya
kemampuan tersebut akan meningkat.
c. Pengembangan Keterampilan dan Pengetahuan
Problem Based Learning memberikan makna yang lebih, contoh nyata penerapan,
dan manfaat yang jelas dari materi pelajaran (fakta, konsep, prisip, prosedur).
Semakin tinggi tingkat kompleksitas permasalahan yang dituntut untuk mampu
memecahkan masalah. Semakin nyata permasalahan, sekmakin tinggi tingkat
transferrality dari keterampilan dan pengetahuan siswa ke dalam kehidupan sehari-
hari
d. Pengembangan Keterampilan Interpersonal dan Dinamika Kelompok.
Keterampilan interaksi sosial merupakan keterampilan yang amat diperlukan
siswa di dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajaran tradisional seringkali menghasilkan keterampilan interaksi sosial
karena amat terfokus pada kemampuan bidang ilmu, PBL dapat menyajikan
keduanya sekaligus
e. Pengembangan Sikap "Self Motivated"
Problem Based Learning yang memberikan kebebasan untuk siswa bereksplorasi
karena siswa bereksplorasi bersama siswa lain, dalam bimbingan guru merupakan
proses pembelajaran yang disenangi siswa. Dengan situasi belajar yang
menyenangkan, siswa akan dengan sendirinya termotivasi untuk belajar terus.
f. Tumbuhnya Hubungan Siswa-fasilitator (bukan Siswa-guru)
Jika guru sudah mengalami pembelajaran menggunakan Problem Based
Learning, biasanya guru akan menyenangi PBL, suasana belajar terasa lebih aktif,
dinamis, dan berkualitas. Dengan menjadi pembimbing guru dapat menjadi lebih
bermanfaat, daripada sekedar penyaji informasi. Hubungan peserta didik -fasilitator
yang terjadi dalam Problem Based Learning pada akhirnya dapat menjadi lebih
menyenangkan bagi guru maupun peserta didik.
2.5 Penilaian dan Evaluasi
Prosedur-prosedur penilaian harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang ingin
dicapai dan hal yang paling utama bagi guru adalah mendapatkan informasi penilaian yang
reliabel dan valid.
Prosedur evaluasi pada model pembelajaran berbasis masalah ini tidak hanya cukup
dengan mengadakan tes tertulis saja, tetapi juga dilakukan dalam bentuk checklist, reating
scales, dan performance. Untuk evaluasi dalam bentuk performance atau kemampuan ini
dapat digunakan untuk mengukur potensi peserta didik untuk mengatasi masalah maupun
untuk mengukur kerja kelompok. Evaluasi harus menghasilkan definisi tentang masalah baru,
mendiagnosanya, dan mulai lagi proses penyelesaian baru.
2.6 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan
kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
4. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta didik.
7. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir
kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.
8. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
9. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat peserta didik untuk secara terus
menerus belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah
harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus dipecahkan. Pada
tahapan ini guru membimbing peserta didik pada kesadaran adanya kesenjangan atau
gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus
dicapai oleh peserta didik, pada tahapan ini adalah peserta didik dapat menentukan
atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.
Disamping keunggulannya, model ini juga mempunyai kelemahan, yaitu :
1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Problem based learning adalah model pembelajaran yang mengutamakan seberapa aktif
peserta didik dalam selalu berpikir kritis dan selalu terampil ketika dihadapkan pada
penyelesaian suatu permasalahan. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan
pada pelajaran IPS adalah Problem Based Learning (PBL).
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tentunya memiliki
beberapa karakteristik yang berbeda.
3. Komponen-Komponen pembelajaran dalam PBL: Permasalahan autentik, Fokus
interdisipliner, Pengamatan autentik, Produk., Kolaborasi.
4. Sebagaimana model pembelajaran lainnya, Problem Based Learning memiliki kekuatan
diantaranya : Fokus pada Kebermaknaan bukan fakta (deep Versus, surface learning),
Meningkatkan Kemampuan Siswa untuk Berinisiatif, Pengembangan Keterampilan dan
Pengetahuan, Pengembangan Keterampilan Interpersonal dan Dinamika Kelompok,
Pengembangan Sikap "Self Motivated", Tumbuhnya Hubungan Siswa-fasilitator (bukan
Siswa-guru).
5. Penilaian harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Evaluasi harus
menghasilkan definisi tentang masalah baru, mendiagnosanya, dan mulai lagi proses
penyelesaian baru.
6. Strategi pembelajaran berbasis masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah
yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing peserta didik pada kesadaran
adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial.
Kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik, pada tahapan ini adalah peserta didik
dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena
yang ada
3.2 Saran
Guru hendaknya menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) agar peserta
didik semakin antusias dalam belajar dan hasil belajar semakin meningkat. Pengelolaan
proses pembelajaran memerlukan perencanaan pembelajaran yang matang dengan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Dalam perencanaan, guru harus merancang
sedemikian rupa sehingga mampu merancang pola pikir siswa dan mendorong siswa belajar
untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning
DAFTAR ISI

Aidiana, R., Misdalina, & Suryani, I. (2023). Analisis Problem Based Learning pada
Pembelajaran IPS Kelas IV SD. Journal on Education, 5(4), 1-10.
Ariyani, B., & Kristin, F. (2021). Model Pembelajaran Problem Based Learninguntuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SD. JURNAL IMIAH PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN, 5(2), 353-361.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Bandung : CV. Alfabeta.
Sarah. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPSdi SD. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(1), 1-7.

Anda mungkin juga menyukai