Anda di halaman 1dari 47

A.9.

Laporan Lesson Study

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SHAFIYAH


SMP AL MUSLIM TAMBUN TAHUN PELAJARAN 2019/2020 PADA
MATERI POKOK FUNGSI KUADRAT MELALUI IMPLEMENTASI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II
                      

Guru Model:
   Adelia Derifni, S.Si

Kolaborator:

1. Tati Wartati, S.Pd


2. Rohmatun Nazilah, S.Pd

Yayasan   Al Muslim

Jl Raya Setu Kampung Bahagia, Tambun

1
2020 

Laporan Lesson Studi

Ini disetujui dan disahkan di Tambun

Bekasi, Mei 2020

  

Kabid PendidikanYAM Kepala SMP Muslim

Ir. H. Sahid Hudri   Munfangil,S.Pd

2
PENGANTAR

Alhamdulillahirrohmaanirohiim. Segala pujian hanya milik Allah atas segala


nikmat karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan ini. Sholawat
dan salam semoga selalu tercurak kepada junjungan kita, teladan seluruh ummat
Rasulullah Muhammad SAW semoga kita menjadi ummatnya dan mendapatkan
syafaatnya. Aamiin

Terimakasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah SMP Al Muslim, para


kolaborator dan semua pihak yang telah memberikan masukannya hingga.
terrselesaikannya penulisan lesson Study. Masukan yang kami terima memberikan
dampak yang positif bagi peningkatan kompetensi professional peneliti sebagai
guru model dan guru-guru lainnya.

Tiada gadig yang tak retak. Mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan laporan
ini Semoga laporan ini dapat diterima dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan …………………………………………………………….. 2

Pengantar ………………………………………………………………………….. 3

Daftar Isi ……………………………………………………………….................. 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 6

B. Identifikasi Masalah 10

C. Pembatasan Masalah 11

D. Rumusan Masalah 11

E. Tujuan Penelitian …………………………………………........... 11

BAB II KAJIAN Pustaka

A.Pengertian Lesson Study…......................……………………. 12

B. Partisipasi Belajar ………........................................................ 15

C Pengertian Model Pembelajaran berbasis projek .…………… 16

E. Analisis Materi Pembelajaran Bioteknologi …………………….. 25

BAB III METODE KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ……………………………… 31

B. Sasaran …………………… ……………………………………… 31

C. Aspek karakter yang dikembangkan......................................... 31


4
D. Model Pembelajaran yang dikembangkan ................................. 31
E. Prosedur/Langkah-langkah........................................................ 31

F. Metode Observasi dan Perekaman Data. Proses Pembelajaran..33

BAB IV. HASIL KEGIATANN

A. Analisis Kondisi................................................................................ 34
B. Pelaksanaan Lesson Study............................................................... 34
1. Tahap Plan ………………………………………………………… 34
2. Tahap Do ……………………………………………………………. 35
3. Tahap See …………………………………………………………… 43
C. Keterbatasan Lesson Study …………………………………………….. 44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................... 45
B. Saran............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................… 46

LAMPIRAN_LAMPIRAN

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang


mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan menunjukkan daya pikir manusia. Oleh
karena itu pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari tingkat dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis,
sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama. Kemampuan tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu
berubah , tidak pasti dan penuh persaingan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) no.22
Tahun 2006, tujuan diberikannya mata pelajaran matematika di SMP/MTs antara
lain adalah sebagai berikut.
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah.
2. Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu
rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari Matematika, serta
sikap ulet dan percaya diri dalam pemacahan masalah.
6
Dengan demikian tujuan umum pendidikan Matematika pada jenjang
pendidikan dasar pada khususnya memberi tekanan pada penataan nalar dan
ketrampilan dalam penerapan ilmu Matematika. Dengan adanya tujuan tersebut,
maka dapat ditentukan materi atau bahan yang digunakan dalam proses belajar
mengajar.
Dalam keseluruhan proses belajar mengajar di sekolah kegiatan proses
pembelajaran mempunyai peran yang menentukan. Artinya berhasil tidaknya
tujuan pencapaian dari tujuan pengajaran banyak tergantung pada bagaimana guru
mengelola kelas selama terjadinya proses pembelajaran. Agar proses
pembelajaran berlangsung secara optimal dan efektif perlu perencanaan yang
baik agar mudah dicerna oleh siswa bermanfaat dan relevan. Apalagi seiring
dengan diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) didalam belajar
siswa dituntut untuk belajar mandiri dan dapat bersaing dengan sesamanya.
Namun dalam kenyataan di lapangan hasil pembelajaran Matematika
khususnya di SMP AL MUSLIM TAMBUN masih ada yang di bawah harapan.
Data yang ada mengenai nilai rata-rata PAT Matematika pada tahun 2016, 2017,
2018 berturut-turut ditampilkan pada tabel berikut.
Tahun 2016 / 2017 2017 / 2018 2018 / 2019
Pelajaran
Nilai Rata- 5,57 55,25 56,13
rata
Tabel 1. Nilai Rata-rata PAT Matematika.
Sumber : Daftar Nilai PAT Siswa
Dari data tersebut diatas tampak bahwa hasil belajar rendah, karena masih
dibawah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni sebesar
75. Hal ini disebabkan antara lain karena pada umumnya dalam
pembelajaran, guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat klasikal yakni
guru berdiri didepan kelas, sedangkan siswa duduk rapi dikursinya masing-
masing. Pada sistem pembelajaran seperti ini, sistem komunikasi yang terjadi
cenderung satu arah, yaitu guru aktif menerangkan, memberi contoh, menyajikan
soal dan bertanya sedangkan siswa duduk mendengar,menjawab pertanyaan dan
7
mengerjakan soal-soal latihan yang ditugaskan. Sehingga guru tidak dapat
memantau kesulitan yang dialami siswanya dalam tahapan-tahapan penyelesaian.
Melihat hasil di atas, maka diperlukan penyikapan yang serius dari para
guru agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan tuntutan zaman dapat dipenuhi.
Perwujudan dari penyikapan tersebut berupa usaha-usaha yang mengarah pada
perbaikan mutu pembelajaran. Khususnya Matematika, guru sebagai motor
penggerak harus dapat membangkitkan semangat siswa untuk menentukan
cara/metode yang paling tepat dengan langkah yang sistematis. Dengan demikian
diharapkan siswa dapat berpikir kritis, logis, dapat memecahkan masalah dan
mengkomunikasikannya serta bersifat terbuka.
Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran, salah satunya
adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Yang meliputi STAD
(Student Teams Achievment Division), TGT (Teams Games Tournaments), TAI
(Team Assisted Individualzation or Team Acceleratet Intruction), Jigsaw I dan II,
LT(Learning Together), GI (Group Investigation). Dari berbagai model
pembelajaran kooperatif diatas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
tipe Jigsaw II.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II bukanlah pembelajaran yang hanya


dipenuhi dengan latihan soal-soal, namun lebih dari itu siswa diharapkan dapat
menemukan sendiri jawabannya dan mengkomunikasi-kan dengan teman sebaya.
Sejak awal siswa sudah dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil yang
memungkinkan dapat berinteraksi dengan teman kelompok yang memiliki tingkat
kemampuan heterogen.
Oleh karena itu model pembelajaran tipe Jigsaw II dapat diterapkan dalam
pelajaran sehari-hari pada materi pokok manapun terutama pada siswa SMP yang
merupakan pemula dalam pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini dipilih
materi pokok teorema Pythagoras sebab merupakan materi yang dapat bersifat
konstektual dan memungkinkan siswa untuk belajar menemukan konsep rumus
secara kreatif.
8
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah hasil belajar siswa kelas IX Shafiyah semester I SMP AL MUSLIM
TAMBUN, pada materi pokok Fungsi Kuadrat dapat ditingkatkan melalui
implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ?
b. Apakah aktifitas siswa kelas IX Shafiyah semester I SMP AL MUSLIM
TAMBUN, pada materi pokok Fungsi Kuadrat dapat ditingkatkan implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ?

C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran, berikut ini diberikan penjelasan
tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Hasil Belajar
a. Hasil yaitu sesuatu yang diadakan
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan.1 Lingkungan yang maksud disini adalah
lingkungan belajar yang ada di kelas meliputi guru , seluruh siswa, materi
belajar dan sarana yang lain. Dengan demikian hasil belajar dalam
penelitian ini merupakan akibat atau perolehan dari proses kegiatan belajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada
materi pokok teorema Pythagoras.
2. Fungsi Kuadrat.
Fungsi Kuadrat merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan pada
siswa kelas IX SMP semester I tahun pelajaran 2019/2020 dengan
kurikulum 2013, yang materinya meliputi :
a. Fungsi kuadrat dengan tabel, grafik, dan persamaan
b. Sifat-sifat fungsi kuadrat
c. Nilai maksimum

9
d. Nilai minimum
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Model Pembelajaran tipe Jigsaw adalah salah satu tipe model pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen empat sampai lima
orang.(Arends, dalam Mulyono,2005:3). Materi pembelajaran diberikan
kepada siswa dalam bentuk LKS. Setiap anggota bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan itu, dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim yang lain. Tipe Jigsaw II
merupakan model pembelajaran kooperatif yang biasa dikenal dengan adanya
kelompok asal dan kelompok ahli.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan :
a. Hasil belajar siswa kelas IX Shafiyah semester I SMP AL MUSLIM
TAMBUN, pada materi pokok Fungsi Kuadrat melalui implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

b. Aktifitas siswa kelas IX Shafiyah semester I SMP AL MUSLIM


TAMBUN, pada materi pokok Fungsi Kuadrat melalui implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Lesson Sudi

Lesson study merupakan strategi pembinaan profesi guru berkelanjutan


berbasis kelas & kolaboratif untuk mengoptimalkan layanan siswa belajar. Lesson
study dapat dimaknai pula sebagai belajar dari proses pembelajaran untuk
mewujudkan pembelajaran yang lebih praktis dan efektif. Lesson study

10
bermanfaat untuk mengembangkan model pembelajaran, mengembangkan media
pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, dan mengembangkan evaluasi
pembelajaran.
Proses pembelajaran dalam lesson study melibatkan 3 (tiga) komponen
dan proses belajar serta 1 (satu) bentuk intervensi bantuan belajar. Yang menjadi
indikator keberhasilan lesson study adalah efektifitas proses belajar peserta didik
(Didaktis). 3 (tiga) komponen yang terlibat dalam lesson study yaitu guru model,
observer, dan peserta didik.
Guru model adalah guru yang bermaksud untuk menguji inovasi,
mengimplementasikan solusi permasalahan, maupun mencoba suatu model
pembelajarannya. Sedangkan observer adalah rekan guru pamong yang terlibat
dalam komunitas belajar berperan tidak hanya mengamati pembelajaran, namun
juga ikut berkontribusi dalam merancang hingga merefleksi pembelajaran secara
bersama. Dalam lesson study, peserta didik menjadi salah satu komponen yang
terlibat. Peserta didik menjadi objek observasi pembelajaran yang dicermati
responnya berdasarkan situasi pembelajaran yang diberikan pendidik.
1. Manfaat Lesson Study
Lesson study yang merupakan sebuah kerja kolaboratif antar guru yang
mampu memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini
peningkatan mutu profesional guru. Adapun manfaat lesson study adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang materi ajar dan pembelajarannya.
b. Meningkatkan pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktivitas belajar
siswa.
c. Menguatnya hubungan kolegialitas baik antar guru maupun dengan observer
lain sebagai guru.
d. Menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan pembelajaran jangka panjang.
e. Meningkatnya motivasi guru senantiasa berkembang.

11
f. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran termasuk komponenkomponenya
seperti bahan ajar, teaching materials (hands on) dan strategi pembelajaran.
(Sumar Hendayana,dkk, 2006: 39).

Terdapat 3 (tiga) prinsip utama dalam lesson study, yaitu kolegialitas


(collegiality), saling belajar (mutual learning), dan komunitas belajar (community
learning). Prinsip kolegialitas artinya seluruh pihak yang terlibat memiliki
kesetaraan posisi sebagai pembelajar. Sedangkan prinsip saling belajar artinya
orientasi aktivitas yang dilakukan adalah saling memberikan manfaat. Prinsip
terakhir adalah komunitas belajar dimana artinya bentuk keterikatan interaksi
pelaku lesson study merupakan upaya Continues Professional Development
(CPD).
Selanjutnya menurut Indonesia Center for Lesson Study ( Sumar
Hendayana, 2009: 7-10), lesson study dilaksanankan dalam tiga tahapan
yaitu :Lesson study terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu:
1. Plan (perencanaan)
Pada tahap perencanaan, guru merancang pembelajaran dengan memilah
kompetensi dan materi esensial yang akan diberikan kepada peserta didik
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Cakupan kompetensi dan materi ajar
ditinjau berdasarkan kemungkinan respon siswa yang akan atau biasa muncul
(baik dalam bentuk masalah maupun keunggulan proses belajar di kelas). Jangan
lupa untuk melibatkan rekan sejawat dan atau guru bina dalam persiapan ini,
fokuskan persiapan pada setiap respon siswa yang mungkin terjadi untuk setiap
rancangan pembelajaran yang disusun.
2. Do (pelaksanaan)
Melaksanakan pembelajaran adalah proses menguji rancangan persiapan
yang telah disusun pada tahapan perencanaan. Aktivitas yang penting dilakukan
dalam tahapan ini adalah mencatat sebanyak mungkin bentuk-bentuk respon siswa
berdasarkan stimulus yang diberikan oleh guru berdasarkan pengamatan. Proses
12
mengamati pembelajaran dilakukan tanpa mengintervensi interaksi siswa dan
guru. Pengamatan bukan untuk menilai bagaimana guru mengajar, namun lebih
kepada mempelajari bagaimana siswa belajar berdasarkan respon-respon yang
muncul.
3. See (observasi)
Pada tahapan ini, guru model memaparkan temuan dan capaian
pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang disusun.
Observer menyampaikan temuan-temuan pembelajaran yang telah diamatinya
berdasarkan aktivitas peserta didik sebagai respon dari situasi pembelajaran yang
diberikan. Selanjutnya, guru model dan observer berdiskusi membahas pelajaran-
pelajaran kunci dari hasil implementasi dan dapat menjadi solusi bagi
permasalahan pembelajaran yang umum ditemukan.

Gambar 1. Daur Lesson study (Hendayana, 2008)

13
B. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Kingsley membagi tiga macam belajar, yaitu
:
(1) ketrampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pengertian ; (3) sikap dan
cita- cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada
kurikulum sekolah.5
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia.
Faktor ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan faktor
psikologis. Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedang
faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motifasi , minat dan kebiasaan
belajar.
b. Faktor yang bersumber dari luar manusia.
Faktor ini diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor non
manusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik.
Beberapa ciri untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
melakukan proses belajar adalah sebagai berikut.
1. Siswa dapat mengingat fakta, prinsip, konsep yang telah dipelajarinya dalam
kurun waktu yang lama.
2. Siswa dapat memberikan contoh dari konsep dan prinsip yang telah
dipelajarinya.
3. Siswa dapat mengaplikasikan atau menggunakan konsep dan prinsip yang telah
dipelajarinya.
4. Siswa mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajari bahan pelajaran
lebih lanjut.
5. Siswa trampil mengadakan hubungan sosial seperti kerja sama dengan siswa
lain, berkomunikasi dengan orang lain, dan lain-lain.
14
6. Siswa memperoleh kepercayaan diri bahwa ia mempunyai kemampuan dan
kesanggupan melakukan tugas belajar.
7. Siswa menguasai bahan yang telah dipelajari minimal 80% dari yang
seharusnya dicapai.

C. Pembelajaran
Seperti halnya pengertian belajar, pengertian pembelajaran juga sulit
diartikan secara jelas karena beberapa ahli telah memberi definisi yang berbeda-
beda. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan dan sikap. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim
dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta
didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan siswa
serta antara siswa dengan siswa.
Pembelajaran terjemahan dari kata `lnstruction` yang berarti self
instruction (dari internal) dan external instruction ( dari eksternal ). Pembelajaran
yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut teaching atau
pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar
dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. Sesuatu yang
dikatakan prinsip biasanya berupa aturan atau ketentuan dasar yang bila dilakukan
secara konsisten, sesuatu yang ditentukan itu akan efektif atau sebaliknya. Prinsip
pembelajaran merupakan aturan/ketentuan dasar dengan sasaran utama adalah
perilaku guru. Pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilaku guru yang
efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut.
a. Usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku
si belajar (Behavioristik).
b. Cara guru memberikan kesempatan kepada si belajar untuk berfikir agar
memahami apa yang dipelajari (kognitif).
15
c. Memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan
cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (humanistik) .
Sedangkan pembelajaran yang berorientasi bagaimana si belajar
berprilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan
proses yang bersifat individual yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang
kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil
belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil belajar itu memberikan
kemampuan kepada si belajar untuk melakukan berbagai penampilan. Senada
dengan arti pembelajaran tersebut Briggs menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si
belajar memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan
lingkungan.

D. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang
bekerja sebuah tim untuk menyesaikan sebuah masalah, menyelesikan suatu tugas
atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.9 Pembelajaran
kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Setiap manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta
harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itulah manusia dapat
saling asah, asih, dan asuh (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif dapat
menciptakan interaksi yang saling asah, asih, dan asuh sehingga tercipta
masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya belajar dari buku,
namun juga dari sesama teman. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh untuk

16
menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.
Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif (Ibrahim,2000 : 6) adalah
sebagai berikut.
1. Siswa dalam kelompok haruslah bertanggung jawab bahwa mereka “ sehidup
sepenanggungan bersama “.
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompok, seperti milik
mereka sendiri.
3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompok memiliki
tujuan yang sama.
4. Siswa haruslah membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompok yang sama .
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang
akan dikenakan oleh anggota kelompok.
6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Siswa akan diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
b. Manfaat pembelajaran kooperatif
Manfaat diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif :
1. Meningkatkan pencurahan waktu dan tugas
2. Harga diri menjadi lebih tinggi.
3. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.
4. Memperbaiki kehadiran.
5. Angka putus sekolah menjadi rendah.
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.
7. Perilaku menggangu menjadi lebih kecil.
8. Konflik antar pribadi berkurang.
9. Sikap apatis berkurang.
17
10. Pemahaman lebih mendalam.
11. Motovasi lebih besar.
12. Hasil belajar lebih tinggi.
13. Retensi lebih lama.
14. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

E. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II


Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw telah dikembangkan dan di uji coba
oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan di Universitas Texas dan kemudian
diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkins yang
kemudian dikenal dengan Jigsaw II.

Dalam pembelajaran tipe Jigsaw II, setiap anggota tim/kelompok


bertanggung jawab untuk menentukan materi pembelajaran yang ditugaskan
kepadanya, kemudian mengajarkan meteri tersebut kepada teman sekelompoknya
yang lain.11

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II setiap kelompok membahas


satu topik tertentu. Jika hal ini diterapkan pada siswa SMP kelas IX maka mereka
akan mengalami kesulitan, sebab memahami satu topik tertentu tidaklah mudah
apalagi dalam pelajaran matematika. Oleh karena itu dalam penelitian ini, setiap
kelompok bukan membahas satu topik tertentu, melainkan mereka membahas satu
soal tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Dengan mengerjakan soal
maka ada satu tugas yang harus mereka kerjakan dan harus mereka selesaikan.
Dengan demikian semangat belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

Model pembelajaran tipe Jigsaw II dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :


a. Tahap Pendahuluan
1) Membahas PR
2) Review, apersepsi, dan motivasi
18
3) Pembentukan kelompok, dengan cara :
- dibentuk kelompok 5 – 6 siswa. Kelompok tersebut sebaiknya berbeda
dalam gender, kemampuan dan lain- lain.
- tunjuk satu anggota kelompok sebagai ketua kelompok. Biasanya
yang ditunjuk adalah anggota kelompok yang paling dewasa.

4) Pembagian materi
- bagi materi menjadi 5 – 6 segmen atau bagian.
- tunjuk masing – masing siswa untuk mempelajari hanya satu soal
- beri waktu siswa untuk membaca dan mempelajari segmen bagiannya
setidaknya dua kali sehingga siswa tersebut akrab denagan bagiannya.
b. Tahap Penguasaan / Pembekalan Materi
1) Masing-masing siswa dari setiap kelompok yang mempunyai tugas
yang sama berkumpul menjadi kelompok baru (biasa disebut
”kelompok ahli” ) untuk saling mendiskusikan apa yang akan
disampaikan kepada anggota kelompoknya (kelompok asal ).
2) Guru memberikan bantuan seperlunya.
c. Tahap Penularan
1) Bawa kembali masing-masing anggota “ kelompok ahli “ kedalam
2) kelompoknya (kelompok asal).
3) Tiap siswa dalam kelompok saling menularkan dan menerima materi
4) /segmen dari lain siswa.
5) Terjadi diskusi antar siswa .
6) Guru memonitor kerja kelompok.
d. Penutup
1) Guru membimbing siswa membuat rangkuman.
2) Pemberian tugas.
e. Evaluasi

19
Untuk mengetahui penguasaan materi maka siswa diberikan evaluasi
dengan cara pemberian soal atau kuis berkaitan dengan materi yang
sedang dibahas.

F. Aktifitas Belajar
Aktifitas merupakan asas atau prinsip yang penting dalam belajar, karena
pada hakekatnya belajar adalah berbuat (learning to do). Aktifitas siswa dalam
belajar tidak cukup hanya mendengar dan mencatat. Macam - macam kegiatan siswa
yaitu sebagai berikut.
a. Visual activities, antara lain membaca, memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan, melihat pekerjaan orang lain.
b. Oral Activitie, antara lain menyatakan pendapat, merumuskan, bertanya,
memberi saran, wawancara, diskusi.
c. Listening Activities, antara lain mendengarkan uraian, mendengarkan
musik, mendengarkan pidato.
d. Drawing Activities, antara lain menggambar, membuat grafik, membuat
diagram.
e. Mental Activities, antara lain mengingat, memecahkan soal, menganalisa,
melihat hubungan, mengambil keputusan.
f. Writing Activities, antara lain menulis cerita, karangan, laporan, angket.
g. EmotionalActivities, antara lain bergembira, bersemangat, berani, gugup.

G. Tinjauan Materi Fungsi Kuadrat

20
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tanggal 13 Desember tahun


ajaran 2021-2022 jam 9.40 – 10.40 kelas IX Abu Dzar dengan lokasi
penelitian di SMP Al muslim Tambun Kabupaten Bekasi.

B. Sasaran

Peserta Lesson study adalah

1. Sasaran: siswa kelas IX Abu Dzar SMP Al Muslim


2. Guru Model : Tri Retnosari S.Si., M.Pd, mata pelajaran IPA
3. Kolaborator: Ipu Puspitadewi, S.Si – Mata Pelajaran IPA
Wanti Gartina, S.Pd _ Mata Pelajaran IPA

C. Karakter Yang Dikembangkan

Aspek krakter yang akan dikembangkan adalah partisipasi peserta didik .

D. Model Pembelajaran yang Dikembangkan

Model Pembelajaran yang dikembangkan adalah Pembelajaran Berbasis


Proyek.

E. Prosedur/Langkah-Langkah
Kegiatan Lesson study dilaksanakan menggunakan tahapan-tahapan Plan,
Do dan See dengan rincian sebagai berikut:
21
- Tahapan Plan
Pada tahapan ini , guru model beserta kolaborator yang tergabung dalam
Lesson studu berkolaborasi dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang merepresentasikan pembelajaran Teacher
Centered (berpusat pada siswa).
Kegiatan perencanaan dimulai dengan kegiatan melakukan analisis
permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran dan apa yang
dibutuhkan guru, meliputi kompetensi dasar dan cara membelajarkan
siswa, termasuk upaya menyiasati keterbatasan seperti fasilitas dan sarana
belajar serta karakteristik siswa. Dari analisis tersebut dapat diperoleh
informasi kondisi riil yang akan digunakan untuk kepentingan
pembelajaran. Selanjutnya secara kolaboratif akan diupayakan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kesimpulan dari hasil
analisis kebutuhan dan permasalahan yang ada akan menjadi bahan
pertimbangan guru dalam penyusunan RPP sehingga RPP tersebut akan
bener-benar menjadi sebuah perencanaan yang matang yang diharapkan
mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan kendala yang akan terjadi
selama pembelajaran berlangsung baik di tahap awal kegiatan, pada
kegiatan inti himngga tahap akhir pembelajaran.
- Tahapan Do
Pada tahap ini mencakup dua kgiatan utama yaitu (1) kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru model untuk
mengimplementasikan RPP yang telah disusun bersama , serta (2)
kegiatan pengamatan (observasi) yang dilakukan oleh kolaborator
- Tahapan See
Pada tahapan ini guru model memaparkan hasil/capaian pembelajaran
dan temuan yang diperoleh pada pembelajaran berdasarkan RPP yang
telah disusun. Observer menyampaikan temuan berdasarkan hasil
pengamatan partisipasi belajar peserta didik sebagai respon dari situasi
22
belajar yang diberikan. Selanjutnya guru model dan observer akan
mendiskusikan poin-poin penting dari hasil implementasi pembelajaran
yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi permasalahan yang
ditemukan.
F. Metode Observasi Dan Perekaman data Proses Pembelajaran
Metode observasi dan perekaman data proses pembelajaran dilakukan
melalui observasi dan dokumentasi proses kegiatan belajar dan produk
yang dihasilkan (Infografis)

BAB IV

23
HASIL KEGIATAN

A. Analisis Kondisi
1. Deskripsi Lokasi
Kegiatan Lesson Studiy ini dilaksanakan di kelas IX Abu Dzar SMP Al
Muslim
2. Deskripsi Subjek
Yang menjadi subjek pada kegiatan Lesson studi ini adalah seluruh peserta
didik kelas IX Abu Dzar SMP Al Muslim pada mata pelajaran IPA

B. Pelaksanaan Lesson Study


Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan oleh satu orang guru
model yang bertugas mengajar dan menjadi fasilitator dalam pembelajaran,
serta dua orang kolaborator yang juga berperan sebagai observer.
Pembelajaran dilaksanakan secara luring menggunakan metode
collaborative dan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL).
Aplikasi interaktif yang digunakan adalah aplikasi Canva.

1. Tahap Plan
Tahap awal yang dilaksanakan adalah tahap plan atau perencanaan yang
dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2021. Tahap ini dimulai dengan
penyusunan rancangan pembelajaran yang akan diimplementasikan
berdasarkan data awal kondisi peserta didik yang disampaikan oleh guru
mata pelajaran yang sekaligus berperan sebagai guru model. Pada
pelaksanaan lesson
study.
Rancangan pembelajaran dibuat dengan berfokus pada pentingnya kerja
tim terkait partisipasi belajar peserta didik.

24
Berdasarkan rancangan yang dibuat, pelaksana kegiatan lesson study baik
guru model maupun observer menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati partisipasi belajar dan kinerja setiap kelompok.

2. Tahap Do
Tahap do atau tahap pelaksanaan diimplementasikan pada tanggal 6
Desember 2021. Kegiatan pembelajaran secara luring dimulai dengan guru
model membuka pelajaran dengan doa dan salam, dilanjut dengan mengecek
presensi presensi siswa melalui LMS Digislamic.

Guru model selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran, Kompetensi


Dasar, rencana pembelajaran serta rencana penilaian termasuk muatan iman
dan taqwa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
Di awal Pembelajaran (kegiatan awal) guru model mereview kembali
kegiatan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu praktek
pembuatan produk Bioteknologi yang sudah dilakukan siawa secara
berkelompok.
Kemudian guru meminta siswa duduk secara berkelompok (sesuai
kelompok praktek Bioteknologi) . Siswa di minta untuk membuka portal
LMS Digislamic dan membuka tugas pada LKPD Bab Bioteknologi.
Pada LMS Digislamic guru model sudah menyediakan sejumlah tugas yang
harus dilaksanakan peserta didik di dalam kelompoknya. Sesudah itu guru
model menjelaskan langkah kerja yang harus dilakukan oleh peserta didik.

25
Gambar 1. LKPD Pembuatan Infografis yang di buat guru di LMS
Digislamic

26
Gambar 2. Ruang untuk pengumpulan tugas siswa yang diupload ke LMS
Digislamic.

Gambar 3 . Halaman Pengumpulan tugas siswa di LMS Digislamic

Pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki Langkah/sintak


yang harus dilaksanakan guru dengan Langkah sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question) 
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yang diajukan guru, yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan
disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Pertanyaan yang disusun dapat mengarahkan siswa
untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu pada umumnya bersifat terbuka (divergen),
provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order
thinking), dan terkait dengan kehidupan siswa. Guru berusaha agar topik yang diangkat
cukup relevan untuk disampaikan kepada para siswa.

27
2. Menyusun perencanaan proyek (design project) 

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa Bersama kelompoknya. .
Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan dengan mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

3. Menyusun jadwal (create schedule) 

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan penyelesaian proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal penyelesain proyek, (2) menentukan
waktu akhir penyelesaian (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek.

4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of
project) 

Guru model memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan


dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Guru berperan menjadi
mentor bagi aktivitas siswa.

28
5. Penilaian hasil (assess the outcome) 

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar


kompetensi dan mengevaluasi kemajuan masing-masing kelompok memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai..

29
30
31
Contoh Produk infografis Yoghurt.

32
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience) 

33
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.

3. Tahap See
Setelah guru model melaksanakan tahap Do, maka kegiatan dilanjutkan pada
tahap See. Tahap See merupakan tahapan dimana guru model bersama-sama
dengan kolaborator melaksanakan kegiatan refleksi pembelakajaran yang baru
selesai dilaksanakan. Hasil dari refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik sudah memiliki pemahaman dan kesadaran untuk masuk kelas
dan hadir tepat waktu dengan persentase 100%.
2) Sebagian besar peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi dan
bekerjasama dalam pembuatan pembuatan infografis produk bioteknologi
konvensional. Persentase siswa yang berpartisipasi aktif sekitar 85%.
Sejumlah peserta didik terllihat belum berpartisipasi secara penuh (15%),
terlihat dari kurangnya aktivitas Kerjasama dan agak pasif dalam diskusi
kelompoknya
3) Pada hal-hal teknis yang belum dipahami, sebagian besar peserta didik
menunjukkan keaktifan bertanya baik peda sesama siswa maupun guru.
4) Penggunaan aplikasi digital untuk membuat infografis/poster, seperti
Canva/PPt terlihat sudah efektif dalam menumbuhkan partisipasi belajar
peserta didik di kelas 9 Abu Dzar,
5) Kegiatan lesson study pembelajaran IPA menggunakan model Proyek
Pembuatan Infografis pada materi Bioteknologi di kelas 9 Abu Dzar dinilai
berimplikasi baik dalam menimbulkan partisipasu belajar peserta didik
6) Kegiatan pembelajaran selanjutnya disarankan untuk memberikan
kesempatan siswa melakukan presentasi di depan kelas menggunakan
infografis yang sudah dibuat.

34
C. Beberapa Kelemahan Lesson Study
Terdapat sejumlah kelemahan/kekurangan Lesson Study yang dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran, sehingga pengamatan yang
diperoleh juga masih relatif belum menyeluruh.
2. Keterbatasan dalam mencari kolaborator, karena guru-guru banyak yang
mengajar pada jam belajar di sekolah

BAB V
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

35
Berdasarkan beberapa tahapan yang tercakup dalam kegiatan Lesson study
yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
1) Model Pembelajaran Berbasis Proyek pembuatan infografis pada
pembelajaran IPA dengan materi Bioteknologi dinilai cukup efektif dalam
menumbuhkan partisipasi belajar siswa, dimana siswa dituntut untuk mampu
bekerjasama dengan orang lain.
2) Kegiatan Lesson Study berjalan lancar, meskipun ada beberapa hal yang
perlu diperhitungkan yakni masalah waktu dan penentuan kolaborator
kegiatan tersebut
3) Pengembangan karakter yang bisa dimunculkan sebagai skill dari muatakn
Leadership adalah Learning to Learn khususnya pada motivasi belajar dan
rasa ingin tahu.
4) Kegiatan Lesson study yang telah dilaksanakan mampu memberikan
dampak signifikan dalam pengembangan strategi pembelajaran IPA di
sekolah

B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka disarankan :
1. Perlunya alokasi waktu bagi guru mata pelajaran untuk mengembangkan
Lesson study dalam pembelajarannya.
2. Perlunya sosialisasi dan fasilitasi dari sekolah kepada para guru untuk
mengembangkan Lesson study pada mata pelajaran yang diampunya.
3. Hasil Lesson Study ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan tidak saja pada
mata pelajaran IPA tapi juga pada mata pelajaran lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

36
Abidin Zainal, 2007. Analisis Eksistensial, Jakarta Raja Grafindo
Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R. 2001, A Taxonomy for Learning, Teaching and
Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives:
Complete Edition, New York: Longman.

Arikunto, S. 2003, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor


22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta Depdiknas

Forehand, M., 2010 Bloom’s Taxonomy , from Emerging Perspective on Learning,


Teaching and Technology, The University of Georgia
http://projects.coe.uga.edu/epltt/index.php?title=Bloom’sTaxonomy

Hanafiah N, & Suhana C.,2009: Konsep Strategi pembelajaran, Bandung: Refika


Aditama
Hand, B., 2008. Science Inquiry, Argument and Language: A case for Science Writing
Heuristic, Rotterdam: Sense Publisher.

Hergenhahn B.R & H.Olson Matthew, 2008, Theories of Learning, Pearson Education.

Houwer J.D, Holmes D B et al, Psychon Bull Rev, DOI 10.37558/s13423-013-386-3-


Psychonomic Society, Inc.2010
Mohaddeseh Shafipoora et al 2016. Infographic (information Graphic): a tool
forincreasung the Efficiency of Teaching and Learning Processes, International
Academic Journal of Innovative Researc, Vol 3 No.4

NYC Departmen of education (2009) . Project –Based Learning: Inspiring Middle


School students to Engage in Deep and Active Leraning, New York
Purwanto, 2013. Evaluasi Hasil Belajar, Yoguakarta: Pustaka Pelajar
Sani Ridwan A., 2014.Pembelajaran Saintifik untuk ImplementasiKurikulum 2013, Bumi
Jakarta: Aksara
Smiciklas M., 2012 , The Power of Infographics: Using Picture to Communicate and
Connect with Your Audience, Indianapolis:Pearson Education
Susanto A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Grup
Susetyo et al,2015: Efektifitas Infografis Sebagai Pendukung Mata pelajaran IPS pada
peserta didik Kelas 5 SDN Kepatihan di Kabupaten Bojonegoro,” Jurnal Desain
Komunikasi
Sutiman, 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta: Graha Il
Wijaya, Heru Agus Tri 2003.Upaya Meningkatkan Pembelajaran IPA Melalui
Pendekatan Siklus Belajar di SDN Ardirejo 01 Kecamatan Kepanjen Kabupaten
Malang. Jurnal Pendidikan HumanioraNo 1 Tahun IX.
Winastaman, G. & Sunarto, 2010. Pakematik Starategy Pembelajaran inovatif berbasis
TIK, Jakarta: Filex Media Komputindo.
37
Wena Meda,2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi aksara
Jakarta.
Winkel, W.S., 1989, Psikologi Pengajaran, Jakarta GramediaGramedia Jakarta.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/menjadi-guru-pembelajar-dengan-lesson-study/

38
LAMPIRAN I : RPP LESSON STUDI

BIOTEKNOLOGI

39
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN No. 08
Mata Pelajaran : IPA Materi : Bioteknologi
Kelas / Semester : IX/ 1 Alokasi Waktu: 2 x 30 Menit (1 pertemuan)

3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia


4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran berbasis Proyek, peserta didik diharapkan
dapat
 Mendeskrpsikan karakteristik bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berikut contoh-contohnya
 Menganalisis dampak positif dan negative dari penerapan biologi bagi kehidupan
manusia

MUATAN KHAS AL MUSLIM

Imtaq: QR 59: 18:


‫ت لِ َغ ۚ ٍد َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ خَ بِ ْي ٌر ۢبِ َما تَ ْع َملُوْ ن‬
mْ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Leadership :
 Belajar untuk mengenal diri (mengenal, sikap diri positif)
 Menerapkan proses belajar selama pembelajaran (Learning to Learn)
Green Education :
 Masalah-masalah lingkungan
 Membangun komunitas

KEGIATAN PEMBELAJARAN

LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Pertanyaan Mendasar Guru menyampaikan topik Mengajukan pertanyaan mendasar apa


danmengajukan pertanyaan yang harus dilakukan peserta didik
bagaimana cara memecahkan terhadap topik/ pemecahan masalah.
masalah.

40
Mendesain Perencanaan Guru memastikan setiap peserta Peserta didik berdiskusi menyusun
Produk didik dalam kelompok memilih rencana pembuatan proyek
dan mengetahui prosedur pemecahan masalah meliputi
pembuatan proyek/produk yang pembagian tugas, persiapan alat,
akan dihasilkan. bahan, media, sumber yang
dibutuhkan.

Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik Peserta didik menyusun jadwal
Pembuatan membuat kesepakatan tentang penyelesaian proyek dengan
jadwal pembuatan proyek memperhatikan batas waktuyang telah
(tahapan-tahapan dan ditentukan bersama.
pengumpulan).

Memonitor Keaktifan dan Guru memantau Peserta didik melakukan pembuatan


Perkembangan Proyek keaktifanpeserta didik selama proyek sesuai jadwal, mencatat setiap
melaksanakan proyek, tahapan, mendiskusikan masalah yang
memantau realisasi muncul selamapenyelesaian proyek
perkembangan dan dengan guru.
membimbing jika mengalami
kesulitan.

Menguji Hasil Guru berdiskusi tentang Membahas kelayakan proyek yang


prototipe proyek, memantau telah dibuat dan membuat laporan
keterlibatan peserta didik, produk/ karya untuk dipaparkan
mengukur ketercapaian standar. kepada orang lain.

Evaluasi Pengalaman Guru membimbing proses Setiap peserta didik memaparkan


Belajar pemaparan proyek, menanggapi laporan, peserta didik yang lain
hasil, selanjutnya guru dan memberikan tanggapan, dan bersama
peserta didik merefleksi/ guru menyimpulkan hasil proyek.
kesimpulan.

PENILAIAN

41
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA
N
Learning to Learn: motivasi Mengerjakan Lembar Membuat Infografis produk
belajar dan rasa ingin tahu Kegiatan Peserta Didik bioteknologi konvensional
Bioteknologi (Quizizz)
Megetahui,
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,

Munfangil, M.Pd Tri Retnosari S.Si, M.Pd

42
LAMPIRAN 2

INFOGRAFIS BIOTEKNOLOGI

43
44
45
LAMPIRAN 3

PRESENSI KEHADIRAN PESERTA

DIDIK

46
School : Al Muslim
Year Program : 2021/2022
School Class : IX Abu Dzar al Ghifari
Attendance Date : 2021-12-13 2021-12-13
Report Date : Mei 2022

Student No Student Name


Attend
14192007025 Afnan Fadhirrahman 1
14192007135 Alan Yudhistira Putra Singgih 1
14192007026 Alpia Raiza Neema 1
14192007075 Andwiko Perwira Ramadhan 1
14192007076 Arifa Anung Widya Cahyani 1
14192007077 Bagas Rizky Anugrah 1
14192007079 Dzaki Narizal Putra 1
14192007010 Excel Keiza Putra Jovitama 1
14192007142 Fairuz Zahira 1
14192007110 Gale Abyudaya Syahputra 1
14192007149 Kayla Tamis Sulistya 1
14192007118 Maria Rosita Novelin 1
14202108002 Muhamad Rafi Ulwan 1
14192007153 Muhammad Farhan Fadilah 1
14192007045 Mumtaz Arafah Imtiyaz Shiddekh 1
14192007124 Nouvan Dewanda Nur Aqli 1
14202108003 Novaliana Elfa Putri Surya 1
14192007018 Nur Rohmah Setyowati 1
14192007065 Raditya Dhani Dhanardono 1
14202108004 Rafa Dhiya Amruna 1
14192007095 Rafael Abimanyu Widodo 1
14192007067 Rangga Hafizh Mulia 1
14192007023 Rifki Sakti Ramadhan 1
14192007101 Sabrina Zahra Nuha Ikhsan 1

47

Anda mungkin juga menyukai