Guru Model:
Adelia Derifni, S.Si
Kolaborator:
1
2020
2
PENGANTAR
Tiada gadig yang tak retak. Mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan laporan
ini Semoga laporan ini dapat diterima dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3
DAFTAR ISI
Pengantar ………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah 10
C. Pembatasan Masalah 11
D. Rumusan Masalah 11
A. Analisis Kondisi................................................................................ 34
B. Pelaksanaan Lesson Study............................................................... 34
1. Tahap Plan ………………………………………………………… 34
2. Tahap Do ……………………………………………………………. 35
3. Tahap See …………………………………………………………… 43
C. Keterbatasan Lesson Study …………………………………………….. 44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 45
B. Saran............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................… 46
LAMPIRAN_LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran, berikut ini diberikan penjelasan
tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Hasil Belajar
a. Hasil yaitu sesuatu yang diadakan
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan.1 Lingkungan yang maksud disini adalah
lingkungan belajar yang ada di kelas meliputi guru , seluruh siswa, materi
belajar dan sarana yang lain. Dengan demikian hasil belajar dalam
penelitian ini merupakan akibat atau perolehan dari proses kegiatan belajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada
materi pokok teorema Pythagoras.
2. Fungsi Kuadrat.
Fungsi Kuadrat merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan pada
siswa kelas IX SMP semester I tahun pelajaran 2019/2020 dengan
kurikulum 2013, yang materinya meliputi :
a. Fungsi kuadrat dengan tabel, grafik, dan persamaan
b. Sifat-sifat fungsi kuadrat
c. Nilai maksimum
9
d. Nilai minimum
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Model Pembelajaran tipe Jigsaw adalah salah satu tipe model pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari tim-tim belajar heterogen empat sampai lima
orang.(Arends, dalam Mulyono,2005:3). Materi pembelajaran diberikan
kepada siswa dalam bentuk LKS. Setiap anggota bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan itu, dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota tim yang lain. Tipe Jigsaw II
merupakan model pembelajaran kooperatif yang biasa dikenal dengan adanya
kelompok asal dan kelompok ahli.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan :
a. Hasil belajar siswa kelas IX Shafiyah semester I SMP AL MUSLIM
TAMBUN, pada materi pokok Fungsi Kuadrat melalui implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Lesson Sudi
10
bermanfaat untuk mengembangkan model pembelajaran, mengembangkan media
pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, dan mengembangkan evaluasi
pembelajaran.
Proses pembelajaran dalam lesson study melibatkan 3 (tiga) komponen
dan proses belajar serta 1 (satu) bentuk intervensi bantuan belajar. Yang menjadi
indikator keberhasilan lesson study adalah efektifitas proses belajar peserta didik
(Didaktis). 3 (tiga) komponen yang terlibat dalam lesson study yaitu guru model,
observer, dan peserta didik.
Guru model adalah guru yang bermaksud untuk menguji inovasi,
mengimplementasikan solusi permasalahan, maupun mencoba suatu model
pembelajarannya. Sedangkan observer adalah rekan guru pamong yang terlibat
dalam komunitas belajar berperan tidak hanya mengamati pembelajaran, namun
juga ikut berkontribusi dalam merancang hingga merefleksi pembelajaran secara
bersama. Dalam lesson study, peserta didik menjadi salah satu komponen yang
terlibat. Peserta didik menjadi objek observasi pembelajaran yang dicermati
responnya berdasarkan situasi pembelajaran yang diberikan pendidik.
1. Manfaat Lesson Study
Lesson study yang merupakan sebuah kerja kolaboratif antar guru yang
mampu memberi kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan dalam hal ini
peningkatan mutu profesional guru. Adapun manfaat lesson study adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan guru tentang materi ajar dan pembelajarannya.
b. Meningkatkan pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktivitas belajar
siswa.
c. Menguatnya hubungan kolegialitas baik antar guru maupun dengan observer
lain sebagai guru.
d. Menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan pembelajaran jangka panjang.
e. Meningkatnya motivasi guru senantiasa berkembang.
11
f. Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran termasuk komponenkomponenya
seperti bahan ajar, teaching materials (hands on) dan strategi pembelajaran.
(Sumar Hendayana,dkk, 2006: 39).
13
B. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Kingsley membagi tiga macam belajar, yaitu
:
(1) ketrampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pengertian ; (3) sikap dan
cita- cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada
kurikulum sekolah.5
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia.
Faktor ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan faktor
psikologis. Faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedang
faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motifasi , minat dan kebiasaan
belajar.
b. Faktor yang bersumber dari luar manusia.
Faktor ini diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor non
manusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik.
Beberapa ciri untuk melihat hasil belajar yang diperoleh siswa setelah
melakukan proses belajar adalah sebagai berikut.
1. Siswa dapat mengingat fakta, prinsip, konsep yang telah dipelajarinya dalam
kurun waktu yang lama.
2. Siswa dapat memberikan contoh dari konsep dan prinsip yang telah
dipelajarinya.
3. Siswa dapat mengaplikasikan atau menggunakan konsep dan prinsip yang telah
dipelajarinya.
4. Siswa mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajari bahan pelajaran
lebih lanjut.
5. Siswa trampil mengadakan hubungan sosial seperti kerja sama dengan siswa
lain, berkomunikasi dengan orang lain, dan lain-lain.
14
6. Siswa memperoleh kepercayaan diri bahwa ia mempunyai kemampuan dan
kesanggupan melakukan tugas belajar.
7. Siswa menguasai bahan yang telah dipelajari minimal 80% dari yang
seharusnya dicapai.
C. Pembelajaran
Seperti halnya pengertian belajar, pengertian pembelajaran juga sulit
diartikan secara jelas karena beberapa ahli telah memberi definisi yang berbeda-
beda. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan dan sikap. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim
dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta
didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan siswa
serta antara siswa dengan siswa.
Pembelajaran terjemahan dari kata `lnstruction` yang berarti self
instruction (dari internal) dan external instruction ( dari eksternal ). Pembelajaran
yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut teaching atau
pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar
dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. Sesuatu yang
dikatakan prinsip biasanya berupa aturan atau ketentuan dasar yang bila dilakukan
secara konsisten, sesuatu yang ditentukan itu akan efektif atau sebaliknya. Prinsip
pembelajaran merupakan aturan/ketentuan dasar dengan sasaran utama adalah
perilaku guru. Pembelajaran yang berorientasi bagaimana perilaku guru yang
efektif, beberapa teori belajar mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut.
a. Usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku
si belajar (Behavioristik).
b. Cara guru memberikan kesempatan kepada si belajar untuk berfikir agar
memahami apa yang dipelajari (kognitif).
15
c. Memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan
cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (humanistik) .
Sedangkan pembelajaran yang berorientasi bagaimana si belajar
berprilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan
proses yang bersifat individual yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang
kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil
belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil belajar itu memberikan
kemampuan kepada si belajar untuk melakukan berbagai penampilan. Senada
dengan arti pembelajaran tersebut Briggs menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si
belajar memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan
lingkungan.
D. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang
bekerja sebuah tim untuk menyesaikan sebuah masalah, menyelesikan suatu tugas
atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.9 Pembelajaran
kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
Setiap manusia memiliki derajat potensi, latar belakang histories, serta
harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itulah manusia dapat
saling asah, asih, dan asuh (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif dapat
menciptakan interaksi yang saling asah, asih, dan asuh sehingga tercipta
masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya belajar dari buku,
namun juga dari sesama teman. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh untuk
16
menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.
Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif (Ibrahim,2000 : 6) adalah
sebagai berikut.
1. Siswa dalam kelompok haruslah bertanggung jawab bahwa mereka “ sehidup
sepenanggungan bersama “.
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompok, seperti milik
mereka sendiri.
3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompok memiliki
tujuan yang sama.
4. Siswa haruslah membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompok yang sama .
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang
akan dikenakan oleh anggota kelompok.
6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Siswa akan diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
b. Manfaat pembelajaran kooperatif
Manfaat diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif :
1. Meningkatkan pencurahan waktu dan tugas
2. Harga diri menjadi lebih tinggi.
3. Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah.
4. Memperbaiki kehadiran.
5. Angka putus sekolah menjadi rendah.
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.
7. Perilaku menggangu menjadi lebih kecil.
8. Konflik antar pribadi berkurang.
9. Sikap apatis berkurang.
17
10. Pemahaman lebih mendalam.
11. Motovasi lebih besar.
12. Hasil belajar lebih tinggi.
13. Retensi lebih lama.
14. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
4) Pembagian materi
- bagi materi menjadi 5 – 6 segmen atau bagian.
- tunjuk masing – masing siswa untuk mempelajari hanya satu soal
- beri waktu siswa untuk membaca dan mempelajari segmen bagiannya
setidaknya dua kali sehingga siswa tersebut akrab denagan bagiannya.
b. Tahap Penguasaan / Pembekalan Materi
1) Masing-masing siswa dari setiap kelompok yang mempunyai tugas
yang sama berkumpul menjadi kelompok baru (biasa disebut
”kelompok ahli” ) untuk saling mendiskusikan apa yang akan
disampaikan kepada anggota kelompoknya (kelompok asal ).
2) Guru memberikan bantuan seperlunya.
c. Tahap Penularan
1) Bawa kembali masing-masing anggota “ kelompok ahli “ kedalam
2) kelompoknya (kelompok asal).
3) Tiap siswa dalam kelompok saling menularkan dan menerima materi
4) /segmen dari lain siswa.
5) Terjadi diskusi antar siswa .
6) Guru memonitor kerja kelompok.
d. Penutup
1) Guru membimbing siswa membuat rangkuman.
2) Pemberian tugas.
e. Evaluasi
19
Untuk mengetahui penguasaan materi maka siswa diberikan evaluasi
dengan cara pemberian soal atau kuis berkaitan dengan materi yang
sedang dibahas.
F. Aktifitas Belajar
Aktifitas merupakan asas atau prinsip yang penting dalam belajar, karena
pada hakekatnya belajar adalah berbuat (learning to do). Aktifitas siswa dalam
belajar tidak cukup hanya mendengar dan mencatat. Macam - macam kegiatan siswa
yaitu sebagai berikut.
a. Visual activities, antara lain membaca, memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan, melihat pekerjaan orang lain.
b. Oral Activitie, antara lain menyatakan pendapat, merumuskan, bertanya,
memberi saran, wawancara, diskusi.
c. Listening Activities, antara lain mendengarkan uraian, mendengarkan
musik, mendengarkan pidato.
d. Drawing Activities, antara lain menggambar, membuat grafik, membuat
diagram.
e. Mental Activities, antara lain mengingat, memecahkan soal, menganalisa,
melihat hubungan, mengambil keputusan.
f. Writing Activities, antara lain menulis cerita, karangan, laporan, angket.
g. EmotionalActivities, antara lain bergembira, bersemangat, berani, gugup.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Sasaran
E. Prosedur/Langkah-Langkah
Kegiatan Lesson study dilaksanakan menggunakan tahapan-tahapan Plan,
Do dan See dengan rincian sebagai berikut:
21
- Tahapan Plan
Pada tahapan ini , guru model beserta kolaborator yang tergabung dalam
Lesson studu berkolaborasi dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang merepresentasikan pembelajaran Teacher
Centered (berpusat pada siswa).
Kegiatan perencanaan dimulai dengan kegiatan melakukan analisis
permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran dan apa yang
dibutuhkan guru, meliputi kompetensi dasar dan cara membelajarkan
siswa, termasuk upaya menyiasati keterbatasan seperti fasilitas dan sarana
belajar serta karakteristik siswa. Dari analisis tersebut dapat diperoleh
informasi kondisi riil yang akan digunakan untuk kepentingan
pembelajaran. Selanjutnya secara kolaboratif akan diupayakan solusi
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kesimpulan dari hasil
analisis kebutuhan dan permasalahan yang ada akan menjadi bahan
pertimbangan guru dalam penyusunan RPP sehingga RPP tersebut akan
bener-benar menjadi sebuah perencanaan yang matang yang diharapkan
mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan kendala yang akan terjadi
selama pembelajaran berlangsung baik di tahap awal kegiatan, pada
kegiatan inti himngga tahap akhir pembelajaran.
- Tahapan Do
Pada tahap ini mencakup dua kgiatan utama yaitu (1) kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru model untuk
mengimplementasikan RPP yang telah disusun bersama , serta (2)
kegiatan pengamatan (observasi) yang dilakukan oleh kolaborator
- Tahapan See
Pada tahapan ini guru model memaparkan hasil/capaian pembelajaran
dan temuan yang diperoleh pada pembelajaran berdasarkan RPP yang
telah disusun. Observer menyampaikan temuan berdasarkan hasil
pengamatan partisipasi belajar peserta didik sebagai respon dari situasi
22
belajar yang diberikan. Selanjutnya guru model dan observer akan
mendiskusikan poin-poin penting dari hasil implementasi pembelajaran
yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi permasalahan yang
ditemukan.
F. Metode Observasi Dan Perekaman data Proses Pembelajaran
Metode observasi dan perekaman data proses pembelajaran dilakukan
melalui observasi dan dokumentasi proses kegiatan belajar dan produk
yang dihasilkan (Infografis)
BAB IV
23
HASIL KEGIATAN
A. Analisis Kondisi
1. Deskripsi Lokasi
Kegiatan Lesson Studiy ini dilaksanakan di kelas IX Abu Dzar SMP Al
Muslim
2. Deskripsi Subjek
Yang menjadi subjek pada kegiatan Lesson studi ini adalah seluruh peserta
didik kelas IX Abu Dzar SMP Al Muslim pada mata pelajaran IPA
1. Tahap Plan
Tahap awal yang dilaksanakan adalah tahap plan atau perencanaan yang
dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2021. Tahap ini dimulai dengan
penyusunan rancangan pembelajaran yang akan diimplementasikan
berdasarkan data awal kondisi peserta didik yang disampaikan oleh guru
mata pelajaran yang sekaligus berperan sebagai guru model. Pada
pelaksanaan lesson
study.
Rancangan pembelajaran dibuat dengan berfokus pada pentingnya kerja
tim terkait partisipasi belajar peserta didik.
24
Berdasarkan rancangan yang dibuat, pelaksana kegiatan lesson study baik
guru model maupun observer menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati partisipasi belajar dan kinerja setiap kelompok.
2. Tahap Do
Tahap do atau tahap pelaksanaan diimplementasikan pada tanggal 6
Desember 2021. Kegiatan pembelajaran secara luring dimulai dengan guru
model membuka pelajaran dengan doa dan salam, dilanjut dengan mengecek
presensi presensi siswa melalui LMS Digislamic.
25
Gambar 1. LKPD Pembuatan Infografis yang di buat guru di LMS
Digislamic
26
Gambar 2. Ruang untuk pengumpulan tugas siswa yang diupload ke LMS
Digislamic.
27
2. Menyusun perencanaan proyek (design project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa Bersama kelompoknya. .
Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan dengan mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan penyelesaian proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal penyelesain proyek, (2) menentukan
waktu akhir penyelesaian (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek.
4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of
project)
28
5. Penilaian hasil (assess the outcome)
29
30
31
Contoh Produk infografis Yoghurt.
32
6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)
33
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
3. Tahap See
Setelah guru model melaksanakan tahap Do, maka kegiatan dilanjutkan pada
tahap See. Tahap See merupakan tahapan dimana guru model bersama-sama
dengan kolaborator melaksanakan kegiatan refleksi pembelakajaran yang baru
selesai dilaksanakan. Hasil dari refleksi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik sudah memiliki pemahaman dan kesadaran untuk masuk kelas
dan hadir tepat waktu dengan persentase 100%.
2) Sebagian besar peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi dan
bekerjasama dalam pembuatan pembuatan infografis produk bioteknologi
konvensional. Persentase siswa yang berpartisipasi aktif sekitar 85%.
Sejumlah peserta didik terllihat belum berpartisipasi secara penuh (15%),
terlihat dari kurangnya aktivitas Kerjasama dan agak pasif dalam diskusi
kelompoknya
3) Pada hal-hal teknis yang belum dipahami, sebagian besar peserta didik
menunjukkan keaktifan bertanya baik peda sesama siswa maupun guru.
4) Penggunaan aplikasi digital untuk membuat infografis/poster, seperti
Canva/PPt terlihat sudah efektif dalam menumbuhkan partisipasi belajar
peserta didik di kelas 9 Abu Dzar,
5) Kegiatan lesson study pembelajaran IPA menggunakan model Proyek
Pembuatan Infografis pada materi Bioteknologi di kelas 9 Abu Dzar dinilai
berimplikasi baik dalam menimbulkan partisipasu belajar peserta didik
6) Kegiatan pembelajaran selanjutnya disarankan untuk memberikan
kesempatan siswa melakukan presentasi di depan kelas menggunakan
infografis yang sudah dibuat.
34
C. Beberapa Kelemahan Lesson Study
Terdapat sejumlah kelemahan/kekurangan Lesson Study yang dapat
dipaparkan sebagai berikut:
1. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran, sehingga pengamatan yang
diperoleh juga masih relatif belum menyeluruh.
2. Keterbatasan dalam mencari kolaborator, karena guru-guru banyak yang
mengajar pada jam belajar di sekolah
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
35
Berdasarkan beberapa tahapan yang tercakup dalam kegiatan Lesson study
yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
1) Model Pembelajaran Berbasis Proyek pembuatan infografis pada
pembelajaran IPA dengan materi Bioteknologi dinilai cukup efektif dalam
menumbuhkan partisipasi belajar siswa, dimana siswa dituntut untuk mampu
bekerjasama dengan orang lain.
2) Kegiatan Lesson Study berjalan lancar, meskipun ada beberapa hal yang
perlu diperhitungkan yakni masalah waktu dan penentuan kolaborator
kegiatan tersebut
3) Pengembangan karakter yang bisa dimunculkan sebagai skill dari muatakn
Leadership adalah Learning to Learn khususnya pada motivasi belajar dan
rasa ingin tahu.
4) Kegiatan Lesson study yang telah dilaksanakan mampu memberikan
dampak signifikan dalam pengembangan strategi pembelajaran IPA di
sekolah
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka disarankan :
1. Perlunya alokasi waktu bagi guru mata pelajaran untuk mengembangkan
Lesson study dalam pembelajarannya.
2. Perlunya sosialisasi dan fasilitasi dari sekolah kepada para guru untuk
mengembangkan Lesson study pada mata pelajaran yang diampunya.
3. Hasil Lesson Study ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan tidak saja pada
mata pelajaran IPA tapi juga pada mata pelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
36
Abidin Zainal, 2007. Analisis Eksistensial, Jakarta Raja Grafindo
Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R. 2001, A Taxonomy for Learning, Teaching and
Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives:
Complete Edition, New York: Longman.
Hergenhahn B.R & H.Olson Matthew, 2008, Theories of Learning, Pearson Education.
38
LAMPIRAN I : RPP LESSON STUDI
BIOTEKNOLOGI
39
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN No. 08
Mata Pelajaran : IPA Materi : Bioteknologi
Kelas / Semester : IX/ 1 Alokasi Waktu: 2 x 30 Menit (1 pertemuan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran berbasis Proyek, peserta didik diharapkan
dapat
Mendeskrpsikan karakteristik bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern berikut contoh-contohnya
Menganalisis dampak positif dan negative dari penerapan biologi bagi kehidupan
manusia
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Leadership :
Belajar untuk mengenal diri (mengenal, sikap diri positif)
Menerapkan proses belajar selama pembelajaran (Learning to Learn)
Green Education :
Masalah-masalah lingkungan
Membangun komunitas
KEGIATAN PEMBELAJARAN
40
Mendesain Perencanaan Guru memastikan setiap peserta Peserta didik berdiskusi menyusun
Produk didik dalam kelompok memilih rencana pembuatan proyek
dan mengetahui prosedur pemecahan masalah meliputi
pembuatan proyek/produk yang pembagian tugas, persiapan alat,
akan dihasilkan. bahan, media, sumber yang
dibutuhkan.
Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik Peserta didik menyusun jadwal
Pembuatan membuat kesepakatan tentang penyelesaian proyek dengan
jadwal pembuatan proyek memperhatikan batas waktuyang telah
(tahapan-tahapan dan ditentukan bersama.
pengumpulan).
PENILAIAN
41
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILA
N
Learning to Learn: motivasi Mengerjakan Lembar Membuat Infografis produk
belajar dan rasa ingin tahu Kegiatan Peserta Didik bioteknologi konvensional
Bioteknologi (Quizizz)
Megetahui,
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
42
LAMPIRAN 2
INFOGRAFIS BIOTEKNOLOGI
43
44
45
LAMPIRAN 3
DIDIK
46
School : Al Muslim
Year Program : 2021/2022
School Class : IX Abu Dzar al Ghifari
Attendance Date : 2021-12-13 2021-12-13
Report Date : Mei 2022
47