HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ……….…………………………………………… ii
LEMBAR PERNYATAAN …………………..………………………..……… iii
KATA PENGANTAR …………………..…………………………………...… iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….v
DAFTAR TABEL ………..………………………………………………...…. vii
DAFTAR GRAFIK ………………………..…………………..………………viii
v
C. Teknik Analisis Data …………………………………………………… 21
LAMPIRAN
1. Kesediaan Supervisor 2 dalam penyelanggaraan Pemantapan Kemampuan
Profesional
2. Surat Pernyataan kesediaan Pendamping
3. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran Matematika Tentang Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Desimal
4. Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ( RPP Perbaikan Siklus 1 )
5. Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
6. Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I
7. Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ( RPP Perbaikan Siklus 1 )
8. Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
9. Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I
10. Jurnal Pembimbingan Supervisor 1 PKP
11. Foto Kegiatan Pembelajaran dan Pendampingan
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Nilai Matematika siswa Kelas V ................................................................... 23
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari latar belakang tersebut yaitu :
1. Prestasi belajar rendah, karena siswa kurang bersemangat
mengikuti pembelajaran.
2. Siswa kurang memahami penjumlahan bilangan desimal,
sehingga kesulitan waktu mengerjakan.
3. Minat dan motivasi yang rendah untuk belajar yang ditandai
dengan sikap siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari
guru.
2. Analisis Masalah
Analisis masalah dari latar belakang tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Guru kurang memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
2. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam
menyampaikan materi
3. Metode pembelajaran belum tepat dengan materi pembelajaran
sehingga hasil belajar anak rendah
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diajukan berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah di atas yaitu “Apakah metode demonstrasi
menggunakan media audio visual pembelajaran matematika tentang
penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 252/VI Lantak Seribu II ?
5
A. Pengertian Belajar
Belajar mengajar merupakan hal yang saling berkaitan satu sama lain
dan tidak dapat dipisahkan. Belajar menunjuk apa yang harus dilakukan dan
menerima dari proses pembelajaran tersebut.
Belajar merupakan suatu proses yang bergerak, belajar berkaitan
dengan proses merespon terhadap semua keadaan yang ada disekitar
individu. Belajar adalah proses yang diarahkan pada maksud dan tujuan
tertentu, proses berbuat melalui berbagai pengalaman belajar. Belajar adalah
proses melihat, mengamati,memahami sesuatu.
Menurut Syaiful Bahri dalam Ramayulis (2008:237) menjelaskan
bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar, meskipun
kenyataannya perubahan tidak termasuk dalam kategori belajar.
Menurut Trianto (2011 belajar merupakan suatu perubahan pada
individu melalui pengalaman tertentu dan bukan karena pertumbuhan atau
perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak ia dilahirkan
6
7
(3) prinsip dan teori belajar (4) peserta didik yang aktif (5) adanya hubungan
antara peserta didik dengan kehidupan sehari-hari, dan (6) pengembangan dan
pemahaman penalaran matematis.
Dalam proses belajar matematika, Bruner dalam Gatot Muhsetyo
(2020) menyatakan pentingnya tekanan pada kemampuan peserta didik dalam
berfikir secara spontan berdasarkan feeling dan mampu membedakan
informasi penting dan tidak penting akan mencerdaskan peserta didik
membuat prediksi dan terampil dalam menemukan pola dan keterkaitan.
Pembelajaran merupakan usaha untuk mencapai kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa. Proses pembelajaran perlu disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa. Pembelajaran kelas rendah dan kelas tinggi tentu
berbeda sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan perkembangan
siswnya.
Dalam teori kontruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan
merupakan hasil apa yang dikontruksi manusia. Pengetahuan tidak dapat di
salurkan begitu saja dari pemberi pesan kepada penerima pesan, tetapi
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Pelajaran Matematika
menekankan hasil bentukan sendiri, maka metode yang digunakan adalah
metode demonstrasi.
Dalam hal ini materi yang akan diajarkan menggunakan metode
demonstrasi yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal:
1. Menjelaskan pengertian pecahan decimal
2. Menjelaskan cara penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal
3. mencoba dan berlatih siswa mampu mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan desimal.
C. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pembelajaran yang terfocus pada objek
yang diamati tentang pertunjukan suatu objek sehingga setiap tahap proses
dapat dilihat dengan jelas. Proses tersebut disajikan secara langsung dan dapat
diamati oleh peserta didik. Agar tercapainya tujuan dalam pembalajaran
10
D. Media Pembelajaran
Media menurut Heinich, dkk.dalam Sri Anitah (2020:6.3) merupakan
alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara”,
yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan.
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan
dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber kepada
penerima pesan dengan maksud agar pesan dapat ditangkap dengan cepat
sesuai dengan yang diinformasikan.
Media memiliki fungsi membantu siswa dan guru dalam menciptakan
proses belajar mengajar yang efektif. Pemilihan media pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan dapat membantu
mencapai tujuan pengajaran yang terukur dan terarah.
Menurut Oemar Hamalik (2008.205) menyebutkan secara umum alat
pendidikan (media) materi terdiri dari : Pertama, buku,majalah,surat kabar
dan bentuk bacaan lainnya dimana bahan bahan ini lebih mengutamakan
kegiatan membaca, simbol-simbol kata. Kedua, alat audio visual yakni alat-
alat yang dapat digolongkan pada: (1) alat tanpa proyeksi seperti papan tulis
dan diagram, (2) media pendidikan tiga dimensi, seperti: benda asli, peta,
dan (3) alat pendidikan menggunakan tekhnik seperti radio, tape rcorder,
transparansi, in-focus, intersns. Ketiga, sumber sosial, berupa peninggalan
masyarakat. Keempat, kumpulan benda-benda, berupa dedaunan,material
batu, dan lainnya.
Media audio visual mengandung unsur bunyi dan gambar. Adapun
pesan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini dapat dilihat dan
didengar oleh siswa sehingga media audiovisual disebut juga sebagai media
pandang dengar( Asep Herry Hernawan, dkk 2021:11.31)
Dengan menggunakan media audio visual, guru dituntut menjadi
fsilitator untuk memberikan kemudahan pada siswa belajar. Dalam batas-
batas tertentu, peran guru sebagai nara sumber dapat digantikan oleh media
audiovisiual.
12
2. Karakteristik Siswa
Siswa Kelas V berjumlah 20 orang. Setiap siswa memiliki
karaketeristik dan kemampuan level kognitif yang bervariasi. Latar
pendidikan dan pekerjaan orang tua yang bervariasi juga.
Melihat kondisi ini, sebagai penulis dituntut bisa merancang
pembelajaran secara efektif dengan suasana kondusif sehingga mampu
meningkatkan kualitas belajar para siswa sehingga dihasilkan pribadi
yang mandiri, pelajar yang efektif dan pekerja yang produktif.
13
14
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Gambar 1
Prosedur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
15
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
Siklus I
a. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan
b. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
16
Siklus II
a. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi dari
pembelajaran siklus ke 1
b. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
c. Guru menjelaskan materi Matematika dengan metode demonstrasi
menggunakan media audio visual
d. Guru memberi soal latihan
e. Pemberian soal test II
f. Analisis test II
g. Merumuskan hasil analisis dan membuat kesimpulan akhir dari
siklus ke 2.
3. Pengamatan/Instrumen
Pengamatan oleh teman sejawat selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Pengamatan meliputi aktivitas siswa dan penulis dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pada saat mengamati kegiatan
pembelajaran penulis mencatat semua hal yang berkaitan dalam kegiatan
pembelajaran. Pengumpulan data berupa lembar observasi dan tes hasil
belajar dalam bentuk soal-soal yang diujikan kepada siswa. Observasi
digunakan untuk mengamati secara cermat terhadap penggunaan metode
demonstrai menggunakan media audio-visual terhadap materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan desimal yang dilaksanakan pada siklus
penelitian.
17
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, penulis, dan
teman sejawat. Jenis data yang diperoleh adalah proses belajar mengajar dan
nilai tes siswa.
Tabel 1
Tabel 2
4. refleksi
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi selama siklus
berlangsung.Refleksi bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
perkembangan proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil refleksi, penulis
melakukan perencanaan tindak lanjut untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya.
Kegiatan refleksi dilakukan oleh penulis dan teman sejawat saat setelah
data pembelajaran dikumpul dan dianalisis, atau setelah peneliti mempunyai
gambaran tentang keberhasilan atau kegagalan. Atau mengenai kekuatan
dan kelemahan tindakan perbaikan yang dilakukan. Dalam kegiatan refleksi
ini kekuatan ingatan dan kejujuran sangat diperlukan agar kualitas dari hasil
refleksi dapat digunakan untuk melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Atau dengan kata lain kegiatan refleksi ini sebagi tolak ukur
untuk melakukan kegiatan perbaikan siklus dalam pembelajaran.
Rata-rata = x
n
2. Ketuntasan Belajar
Siswa dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai hasil / nilai
sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan yaitu 68
untuk mata pelajaran Matematika. Dinyatakan tuntas belajar bila di
kelas tersebut 75% telah mencapai KKM. persentase ketuntasan belajar
dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
Tabel 3
Nilai Matematika Kelas V
SD Negeri 252/VI Lantak Seribu II
Nilai Keterangan
No Nama siswa
Siklus I Ketuntasan
1 Ahmad Iqul Badri 40 Tidak Tuntas
2 Alfiano Sandika 50 Tidak Tuntas
3 Anggun Neriska Putri 80 Tuntas
4 Anja Zahratul Siva 90 Tuntas
5 Aprillia Nour Afika 50 Tidak Tuntas
6 Eka Muhammad Wahyu 50 Tidak Tuntas
7 Elno Setiawan 60 Tidak Tuntas
8 Indra Ferdiyanto 40 Tidak Tuntas
9 Jesika 50 Tidak Tuntas
10 Juliya Eka AR 50 Tidak Tuntas
11 Khoiru Nisa 70 Tuntas
12 Latif Akbar Arafik 50 Tidak Tuntas
13 Latifah Saidah 80 Tuntas
14 Mohammad Fahrizal Adi Saputro 80 Tuntas
15 Muhammad Faiz 50 Tidak Tuntas
16 Refan Dwi Permana 60 Tuntas
17 Rifky Almahdi 70 Tuntas
18 Riski Kurniawan 60 Tidak Tuntas
19 Tri Muhammad Dika 40 Tidak Tuntas
20 Ulvatull Khoiriyah 80 Tuntas
JUMLAH 1200 KKM 68
RATA-RATA 60 T : 35%
NILAI TERTINGGI 90
22
23
Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa yaitu 60. siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM yaitu sebanyak 65% (13 siswa), sementara
siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 35% ( 7 siswa ). Atas hasil
pengamatan terhadap hasil ujian tes formatif maka penulis dan teman sejawat
akan melakukan kegiatan siklus ke dua karena masih terdapat 13 (65%) siswa
yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar.
Tabel 4
Nilai Matematika Kelas V
SD Negeri 252/VI Lantak Seribu II
Nilai Keterangan
No Nama siswa
Siklus I Ketuntasan
1 Ahmad Iqul Badri 70 Tuntas
2 Alfiano Sandika 80 Tuntas
3 Anggun Neriska Putri 100 Tuntas
4 Anja Zahratul Siva 100 Tuntas
5 Aprillia Nour Afika 90 Tuntas
6 Eka Muhammad Wahyu 80 Tuntas
7 Elno Setiawan 80 Tuntas
8 Indra Ferdiyanto 70 Tuntas
9 Jesika 80 Tuntas
10 Juliya Eka AR 80 Tuntas
11 Khoiru Nisa 100 Tuntas
12 Latif Akbar Arafik 70 Tuntas
13 Latifah Saidah 90 Tuntas
14 Mohammad Fahrizal Adi Saputro 90 Tuntas
15 Muhammad Faiz 80 Tuntas
16 Refan Dwi Permana 90 Tuntas
17 Rifky Almahdi 100 Tuntas
18 Rizky Kurniawan 90 Tuntas
19 Tri Muhammad Dika 80 Tuntas
20 Ulvatull Khoiriyah 100 Tuntas
JUMLAH 1720 KKM 68
RATA-RATA 86 T : 100%
NILAI TERENDAH 70 TT : 0 %
Hasil siklus 1 dan siklus 2 dapat diamati dalam grafik di bawah ini:
B. Pembahasan
Siklus 1
Langkah langkah perbaikan pembelajaran pada siklus ke 2
1. Kegiatan pembukaan
1. Penulis memberi salam dan berdo’a
2. Melakukan absensi
3. Melakukan apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Penulis menyuruh siswa untuk memperhatikan tayangan video
pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan
desimal
b. Siswa memperhatikan peragaan tentang penjumlahan dan
pengurangan bilangan desimal yang ditampilkan di proyektor.
c. Penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang ditampilkan.
d. Penulis memberi tanggapan terhadap pertanyaan siswa
e. Penulis melakukan evaluasi pembelajaran dengan memberi soal tes
tertulis.
3. Kegiatan Penutup
Guru menutup pelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
Tabel 5
Daftar Nilai Perbaikan Pembelajaran pada siklus 1
30 0 0%
40 3 15 %
50 7 35 %
60 3 15 %
70 2 10%
80 4 20%
90 1 5%
100 0 0
Jumlah 20 100%
Rata-rata 65%
Refleksi
Pada siklus I guru menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
menggunakan media video pembelajaran tetapi masih terdapat siswa yang
belum mencapai nilai di atas KKM sebanyak 65% (13 siswa) disebabkan ketika
dalam menyajikan video pembelajaran penulis tidak mengulas kembali materi
yang disajikan dalam video pembelajaran tersebut, sehingga terdapat beberapa
siswa yang berwawasan rendah sulit menangkap materi yang disampaikan
lewat video tersebut.
Siklus II
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan siklus ke dua yaitu:
a. Penulis melakukan kegiatan pembelajaran yang dimulai dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
b. Pada kegiatan inti penulis kembali memaparkan materi pembelajaran
dengan metode demonstrasi menggunakan media audio visual berupa video
pembelajaran.
c. Penulis menjelaskan materi kembali dan memberikan penekanan terhadap
materi yang belum dipahami oleh siswa berdasarkan hasil refleksi siklus I.
d. Penulis melakukan tanya jawab kepada siswa
e. Melakukan evaluasi kembali untuk melihat seberapa jauh materi
pembelajaran telah dikuasai oleh siswa.
f. Melakukan pemantapan kembali terhadap materi pembelajaran.
Tabel 6
Perolehan Nilai Perbaikan Pembelajaran siklus II dan Prosentase
28
40 0 0%
50 0 0%
60 0 0%
70 3 15%
80 7 35%
90 5 25%
100 5 25%
Jumlah 20 100%
Rata-rata 86 %
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa:
Penerapan metode demonstrasi menggunakan media audio-visual untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 252/VI
Lantak Seribu II pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan
meningkatnya hasil belajar siswa dari siklus I nilai rata-rata siswa 60, menjadi
rata-rata 86 pada siklus ke II. Pada siklus pertama jumlah siswa yang mendapat
nilai dibawah 68 yaitu sebanyak 13 siswa (65%) sementara siswa yang nilainya
diatas 68 sebanyak 7 siswa (35%). Pada siklus ke II menunjukkan keberhasilan
siswa yaitu rata-rata perolehan nilai mencapai 86, dengan nilai terendah 70 dan
nilai tertinggi 100.
B. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian di SD Negeri 252/VI Lantak Seribu II
penulis menyarankan hal sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan metode demonstrasi
lebih-lebih menggunakan media audio-visual dalam menyampaikan materi
yang sulit untuk dipahami oleh siswa khususnya pada materi pelajaran
Matematika.
2. Metode demontrasi menggunakan media audio-visual dapat diterapkan
pada mata pelajaran lain dan didukung dengan kemampuan guru dalam
menyajikan materi dalam bentuk video pembelajaran karena dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kemampuan guru dalam memilih metode yang tepat dalam penyampaian
materi pembelajaran sangat diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan
dengan kondusif dan dapat meningkatkan prsetasi belajar siswa.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Format Rencana Perbaikan Pembelajaran Matematika Tentang
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Desimal
Fakta/Data pembelajaran 1. Dari 20 siswa yang mencapai ketuntasan belajar
yang terjadi di kelas hanyalah 7 (35%) orang, dan 13 (65%) siswa
masih dibawah KKM.
2. Dalam menyampaikan materi guru tida
menggunakan metode dan model pembelajaran
yang menarik perhatian siswa.
3. Kurang fokusnya siswa dalam memperhatikan
penjelasan materi oleh guru, sehingga
pemahaman materi yang ditangkap oleh siswa
rendah.
Identifikasi masalah 4. Prestasi belajar rendah, karena siswa kurang
bersemangat mengikuti pembelajaran.
5. Siswa kurang memahami penjumlahan bilangan
desimal, sehingga kesulitan waktu mengerjakan.
6. Siswa masih sering bermain sendiri.
I. Standar Kompetensi
3. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
III. Indikator
Memahami cara penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal
Bagi guru
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Menanya
Melakukan penalaran
Uji Coba
Kegiatan 1. Guru memberi motivasi terhadap siswa agar siswa lebih giat 15 menit
Penutup lagi dalam berajar
2. Guru menutup pelajaran dengan salam dan berdoa bersama.
X. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini berupa test tertulis bentuk isian dengan 10 soal
1. 56,45 + 34,36 = . . . .
2. 401,34 + 9,345 = . . . .
3. 123,5 + 43,684 = . . . .
4. 60,46 + 2,67 = . . . .
5. 876, 78 + 333,38 = . . . .
6. 78,24 – 50,23 = . . . .
7. 96,67 – 75,98 = . . . .
8. 125,88 – 100,43 = . . . .
9. 345,241 – 49,09 = . . . .
10. 428,457 – 0,975 = . . . .
Lampiran 5
Lembar Refleksi
Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
2. Guru memberi kesempatan latihan secara mandiri dan tugas agar lebih
meyakinkan bahwa siswa benar-benar mengerti
Lampiran 6
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/
AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √ Sudah sesuai
3. Melakukan apersepsi √
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/ √ Pada kegiatan inti semua
materi/contoh/ilustrasi aspek yang diamati
2. Pemberian penguatan √ sudah sesuai. Lebih di
3. Penggunaan media √ tekankan lagi pada aspek
4. Pemberian tugas/latihan √ pemberian penguatan
5. Umpan balik √ terhadap siswa yang
kurang agar benar benar
memahami materi
dengan baik.
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN
PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum √
2. Evaluasi √ Sudah sesuai
3. Pemberian tugas √
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG TIDAK SARAN/ HASIL
DIAMATI PANTAS PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
I. Standar Kompetensi
3. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
III. Indikator
Memahami cara penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan salam dilanjutkan dengan do’a. 10 menit
Pendahuluan (Religius dan Integritas)
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.
3. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta
didik (Apersepsi)
Kegiatan Mengamati 65 menit
Inti
1. Siswa mencermati bentuk penjumlahan dan pengurangan
pecahan desimal melalui media audio visual yang ditampilkan
di depan kelas.
Menanya
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang video pembelajaran yang ditampilkan.
2. Siswa menanyakan video pembelajaran yang belum di pahami
tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal.
3. Guru menjelasakan pertanyaan siswa.
Menalar
1. Siswa mencoba berdiskusi dengan temannya tentang
penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal.
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan menjelaskan
hasil diskusi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan
desimal dengan bimbingan guru.
3. Guru memberikan pembenaran dan masukan apabila terdapat
kesalahan atau kekurangan pada siswa.
4. Guru menyatakan bahwa siswa telah paham tentang
penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal. (Creativity
and Innovation)
Mencoba
1. Guru memberikan soal latihan pecahan desimal kepada siswa.
24, 05 + 4,23 = . . . .
86,24 – 1,23 = . . . .
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan tersebut
secara individu
3. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan hasil
pekerjaanya didepan kelas.
Hasilnya;
X. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini yaitu test tertulis berupa soal isian sebanyak 10
soal
Link video simulasi perbaikan pembelajaran siklus 2
https://drive.google.com/file/d/156YY84IkAMvtIcKj74f5fB4K8GqM6kub/vie
w?usp=sharing
Butir soal Perbaikan siklus 2
1. 2,45 + 0,25 = . . . .
2. 20,45 + 3,4 = . . . .
3. 123, 43 + 12,76 = . . . .
4. 68,72 + 0,28 = . . . .
5. 2,597 + 487,5 = . . . .
6. 76,22 – 0,29 = . . . .
7. 98,65 – 7,56 = . . . .
8. 123,46 – 0,89 = . . . .
9. 673,92 – 9,88 = . .
10. 98,234 – 78,63 = . . . .
Lampiran 8
Lembar Refleksi
Simulasi Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
N Tindak Bukti
Hari/tanggal Kegiatan Hasil Komentar
o lanjut Bimbingan
1 Sabtu, 16 Mengidentifikasi Identifikasi Perbaiki
Oktober 2021 masalah dalam masalah kembali
PKP disesuaikan identikasi
(melalui Tuweb) dengan rill dalam masalah
KBM
2 Sabtu, 23 Mendiskusikan Judul PKP lebih Perbaiki
Oktober 2021 Judul PKP dipersingkat Judul PKP