Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI
KELAS 1 SDN JURUMUDI 2 ”
(TENTANG MENGURUTKAN BILANGAN)

Oleh :
Yuliana fitriah
Nim : 857223737
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirohiim,
Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa shalawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, dan semoga kita
selalu menjadi pengikutnya hingga akhir zaman.
Laporan PTK ini membahas mata pelajaran Matematika yang berjudul “ Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika tenttang mengurutkan bilangan
melalui metode tanya jawab dan demonstrasi”yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat bagi
setiap mahasiswa Program S1 PGSD Universita Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian semester mata kuliah PTK (Penelitian Tindakan
kelas). Tersusunnya laporan ini atas berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
a. Suami dan anak-anakku tercinta
b. Rekan-rekan guru di SDN Jurumudi 2
c. Rekan – rekan Mahasiswa.
d. Serta semua pihak lain yang telah membantu.
Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi dunia
pendidikan sekolah dasar. Akhirnya hanya kepada allah SWT para penulis memohon semoga amal
baik nama-nama diatas mendapatkan imbalan pahala yang berlipat ganda amin
Tangerang,
Penulis

Yuliana fitriah

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................. I
DAFTAR ISI ........................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN here


A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ......................................................... 3
2. Analisis Masalah .........……...........................................4
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah .......... 5
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................ ,5
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajara .......................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian PTK ................................................................... 6
B. Belajar ................................................................................... 7
C. Strategi Belajar .................................................................... 8

BAB III PELAKSANAAN PENEELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian,Pihak yang Membantu...9
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ........................... 9
C. Teknik Analisis Data ......................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
pendidikan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa, dan Negara. ( UU No. 20 Tahun 2003
Pasal I).
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah ( UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 17). Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga formal
yang memegang peranan dan fundamental dalam keseluruhan sistem pendidikan nasional serta
memberikan landasan bagi pembentukan kepribadian peserta didik.
Kurikulum 2004 mengisyaratkan adanya keterlibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran sehingga mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali
berbagai potensi dan kebenaran ilmiah.
Berdasarkan indikator tersebut, harus tercipta suatu kondisi pembelajaran yang bermakna
baik ditinjau dari pengembangan isi, bahan, dan proses pembelajaran yang tepat yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum dan bagaimana pula pendekatan teknik/ strategi mengajar serta metode
yang dipakai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Sebagai seorang guru profesional dalam mengembangkan pembelajaran disekolah
hendaknya mengetahui, memahami dan mencoba untuk menerapkan metode yang dapat
mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan agar terciptanya suasana yang
mendorong keaktifan siswa. Seorang gruru hendaknya menyajikan bahan pelajaran dalam
membentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dengan alasan sebagai berikut:
1. Membangkitkan keingintahuan siswa terhadap inti permasalahan.
2. Mendorong keinginan siswa secara sistematis, kreatif, dan logis.
3. Melatih mental siswa dengan menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran.
4. Memberikan kesempatan pada siswa menggunakan pengetahuan sebelumnya untuk belajar
sesuatu yang baru.

Metode pembelajaran merupakan salah satu alat penunjang tercapainya tujuan pendidikan
dan merupakan salah satu komponen yang harus dikuasai oleh guru. Dengan menguasai metode
pembelajaran, guru dapat mengkomunikasikan bahan pembelajaran dengan baik dan menciptakan
proses pembelajaran yang efektif.
Dalam menggunakan metode pembelajaran bukan hanya guru saja yang aktif dalam
pembelajaran melainkan diharapkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa.
Penulis merasa perlu mengembangkan ,metode yang memungkinkan terjadinya interaksi tersebut
dengan menggunakan metode tanya jawab yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik
siswa.
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peran penting, dengan pertanyaan
tersusun baik dan teknik yang tepat dapat berdampak positif, yaitu:
1. Kelas menjadi aktif karena tidak hanya mendengarkan saja.
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi.
3. Menuntut proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa dapat
menentukan jawaban yang baik.
4. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

Dari evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan dikelas I SDN Jurumudi 2 pada mata
pelajaran matematika tentang menentukan bilangan dapat diidentifikasi bahwa tingkat
keberhasilan siswa terhadap materi mata pelajaran tersebut dianggap rendah. Dari 31 siswa hanya
7 orang atau sebesar 22,61% yang memperoleh tingkat keberhasilan diatas 60%. Hal inilah yang
membuat seorang guru harus merefleksi dan memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan
agar siswa memperoleh hasil yang optimal secara kseluruhan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa perlu membangkitakan dan meningkatkan
motivasi dan minat siswa melalui metode yang tepat dan efektif sesuai kebetuhan. Untuk itu perlu
didakan perbaikan melalui PTK. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kegagalan siswa
dalam penguasaan konsep terhadap materi pelajaran serta untuk meningkatkan kinerja guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga siswa mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam proses belajar mengajar siswa kurang berkonsentrasi terhadap mata pelajran
matematika, banyak siswa yang ngobrol dengan temannya ketika proses pembelajaran
berlangsung dan masih banyaknya siswa yang pasif dari pada yang aktif.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis maminta bantuan teman sejawat dan
supervisor untuk menganalisis kekurangan dari pembelajaran yangg telah dilaksanakn. Dari hasil
diskusi dan masukan dari teman sejawat serta bimbingan dari supervisor, dapat diketahui bahwa
faktor penyebab dari rendahnyapencapaian hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika
tentang materi mengurutkan bilangan adalah sebagai berikut:
a. Penjelasan materi pembelajaran yang terlalu cepat.
b. Penggunanan metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurang menyenangkan.
c. Guru tidak menggunakan alat peraga yang tepat mengenai mengurutkan bilangan.
d. Guru kurang lengkap daalam memberikan contoh tentang mengurutkan bilangan.
e. Siswa kurang konsentrasi saat proses pembelajaran berlangsung.

1. Identifikasi Masalah

Guru memiliki Kompetensi keahlian, pengetahuan dan ketrampilan tertentu . Namun


disisi lain rendahnya kreatifitas dan hasil belejar peserta didik pada mata pelajaran
matematika merupakan salah satu indikasi bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
harus lebih dicermati lagi. Agar sesuai dengan harapan yang diinginkan. Hal-hal yang
mengakibatkan rendahnya prestasi peserta didik diantaranya:
a) Rendahnya semangat belajar peserta didik dikelas.
b) Sebagian peserta didik masih ada yang kurang dalam mengurutkan angka
c) Kurangnya kreatifitas dari peserta didik.
d) Kurangnya pusat perhatian peserta didik pada mata pelajaran matematika.

2. Analisis Masalah

Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang


harus dilakukan oleh guru melalui penilaian akhir, guru akan mengetahui tercapai tidaknya
kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh peserta didik.
Berdasarkan identifikasi masalah dapat dianalisi sebagai berikut:
a. Metode pembelajaran kurang bervariasi( monoton).
b. Guru dalam menjelaskan mengurutkan lambang bilangan tidak mengngunakan
alat peraga.
c. Penggunaan media pembelajaran yang kurang kreatif.
d. Tidak adanya pengalaman belajar pada peserta didik.

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Berdasarkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran kelas 1 maka perlu adanya
alternative dan prioritas pemecahan masalah dengan cara:
a. Memberikan semangat belajar kepada siswa.
b. Menggunakan alat peraga kartu angka dalam mengurutkan lambang bilangan serta
menggunakan metode yang bervariasi yang sesuai dengan mateeri yang di ajarkan
sehingga siswa lebih tertarik pada materi pembelajaran tersebut

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analis diatas yang menjadi rumusan masalah pada mata pelajaran matematika
ialah bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN Jurumudi 2 pada mata
pelajaran matematika terhadap materi mengurutkan bilangan dengan menggunakan metode tanya
jawab dan demonstrasi.
C. Tujuan Penelitian
Perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika ini memepunyai dua tujuan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang mengurutkan bilangan dikelas I SDN
Jurumudi 2
2. Mengetahui dampak penerapan media kartu bilngan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa tentang mengurutkan bilangan dikelas I SDN Jurumudi 2.

D. Manfaat Penelitian
Dari perbaikan pembelajaran yang ditempuh dalam dua siklus, maka penulis menemukan
adanya manfaat dari perbaikan pembelajaran tersebut. Manfaat perbaikan itu adalah:

1. Bagi Guru
• Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya.
• Guru akan lebih percaya diri karena guru lebih mampu melakukan analisi terhadap
kinerjanya sendiri didalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan
sehingga dapat mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahan.
• Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan sendiri.
2. Bagi Siswa
• Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
• Perbaikan yang dilaksanakan oleh guru dapat menjadi modal bagi siswa. Guru yang
terampil melaksanakan perbaikan akan selalu kritis terhadap hasil belajar siswa,
sehingga siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru. Sikap kritis ini dapat
menjadi modal bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerjanya dengan melakukan
analisis seperti yang dilakukan gurunya.
3. Bagi Sekolah
• Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada guru telah berhasil pula
meningkatkan kualitas pendidikan untuk siswa. Sekolah yang para gurunya sudah
mampu membuat perbaikan dalam pembelajaran mempunyai kesempatan yang
besar untuk berkembang pesat.
• PTK memberika sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang
bercermin dari peningkatkan kemampuan profesional guru, perbaikan proses dan
ahsil belajar siswa serta kondusifnya iklim pendidikan yang ada di sekolah tersebut.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian PTK
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar
siswa meningkat karakteristik penelitian tidakan kelas ( PTK ) yang membedakannya jenis
penelitian lain adalah sebagai berikut:
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
praktik yang dilakukannya selama ini kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan. Dengan perkataan lain guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu
diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan
tersebut di prakarsal dari dalam diri guru sendiri ( aninquiry of practice from within),
bukan oleh orang-orang dari luar tegasnya, kepedulian guru terhadap kualitas
pembelajaran yang perlu dicari jawabannya. Hal ini berbeda dengan penelitian biasa,
yang secara umum adanya masalah ditandai oleh peneliti yang biasanya berasal dari
luar lingkungan yang mempunyai masalah tersebut.
2. Self-reflective inquiry, aatau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang
paling esensial. Berbeda dengan biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau
objek atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mencoba
mengingat kembali apa yang dikerjakannya, didalam kelas apa dampak tindakan
tersebut bagi siswa, dan kemudian yang terpenting guru mencoba memikirkan
mengapa dampanya seperti itu. (Igak Wardhani : 13)
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan
dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan,
oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaam berupa pola-pola
perencanaan-pelaksanaan.

Observasi –refleksi-revisi ( Perencanaan ulang) ini tertentu brebeda dengan penelitian


biasa, yang biasanya tidak disertai dengan perlakukan yang berupa siklus. Ciri ini merupakan ciri
khas peneitian tindakan, yaitu adanya tindakan yang berulang-ulang sempat didapat hasil yang
terbaik.
Dan karaktreristik tersebut dapat dibandinkan ciri-ciri PTK dengan penelitian kelas dan penelitian
formal, guru dianggap paling tepat melakukan PTK karena:
1. Guru mempunyai otonomi untuk meniali kinerjanya.
2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran.
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya.
4. Intraksi guru siswa berlangsung secara unik.
5. Keterlibatannya guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan gguru mampu melakukan penelitian dikelasnya. (Slameto: 122)

B. Belajar
Belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses perubahan
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Meurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut belajar paling suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengamalannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya.
Menurut Akyas Azhari , “Belajar merupakan sebuah proses perubahan perilaku atau pribadi
berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu” Morgan mengemukakan pengertian, belajar adalah
setiap perubahan yang relative menutup dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu khasil dari
latihan atau pengalaman.
Moh. Uzer Usman mengartikan bahwa belajar sebagai proses perubahan tingkah laku pada
diri individu berkat adanya interaksi antar individu dan individu dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, mengatakan bahwa “Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam intraksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan
psikomotorik.
Oleh karena itu dalam merancang kegiatan pembelajaran guuu perlu menyadari keberadaan
anak dalam tahapan belajar. Ada 4 tahapan belajar yang perlu diperhatikan:
a. Perolehan : pada tahapan ini anak telah terbuka terhadap pengetahuan terbaru tetapi
belum secara penuh memahaminya. Anak masih memerlukan banyak dorongan dan
pengaruh dari guru untuk mempergunakan pengetahuan tersebut.
b. Kecakapan : Anak ini mulai memahami pengetahuan dan ketrampilan akan tetapi masih
memerlukan banyak latihannya.
c. Pemeliharannya : Anak dapat memelihara atau mempertahankan suatu kinerja taraf
tinggi setelah pembelajaran langsung dan ulangan pengetahuan dihilangkan. (Syaiful
Bahri Djamarah: 13)
d. Generalisasi : pada tahap ini anak telah memiliki dan menginternalisasikan pengetahuan
yang dipelajarinya sehingga ia dapat menerapkannya ide dalam berbagai situasi.
C. Strategi Belajar
Kegiatan pembelajaran mengacuh pada penggunaan pendekatan strategi, metode, teknik,
media dan alat peraga yang digunakan sehingga dapat membangun proses belajar yaitu membahas
materi dan melakukan pengalaman belajar sehingga pembelajaran dapat menjadi bermakna.
Dalam pembelajaran tentang mengurutkan bilangan di kelas I penulis menggunakn dua
metode yaitu:
- Metode Tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
- Metode ini banyak memilki kelebihan diantaranya:
1. Pertanyaan dapat menarik dan mamusatkan perhatian siswa.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya piker dan daya ingatnya.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
4. Metode ini dapat mengetahui kemampuan berfikir siswa dan kesistematisannya dalam
mengemukkan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
5. Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siwa tentang apa yang
sedang dan atau telah dipelajari.
6. Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk
mengadakan penelusuran lebih lanjut kepada berbagai sumber belajar. (Zaenal Arifin:
133)
- Metode demonstrasi ialah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan sering disertai penjelasan lisan. Metode ini baik
digunakan untuk mendapatan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang
berhubungan dengan proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses
mengerjakannya atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk
sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau
melihat kebenaran sesuatu..
- Metode ini banyak memiliki kelebihan diantaranya:
1. Metode ini dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit.
2. Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahamii apa yang dipelajari.
3. Proses pengajaran akan lebih menarik.
4. Siswa dirangsang. Ungtuk aktif mengamati penyesuaikan diantara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu.

1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas I Sekolah Dasar
yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 16 laki- laki dan 15 perempuan.
2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian yang guru selenggarakan adalah di SDN Jurumudi 2 Kota
Tangerang yang beralamat di Jalan Halim Perdana Kusuma Kelurahan Jurumudi Kecamatan
Benda Kota – Banten.
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan 2 kali yaitu yang pertama pada hari Kamis
tanggal 02 April 2020 (Siklus 1) dan yang kedua pada hari Kamis tanggal 16 April 2020
(Siklus 2).
4. Pihak yang membantu
Adapun pihak-pihak yang membantu dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
a. Bapak Sulaeman, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Jurumudi 2..
b. Bapak Edi Cahyadinata, S.Pd, MM selaku supervisor 1 mata kuliah Penelitian tindakan
kelas (PTK)
c. Hj. Astuti Budi Rahayu, S.Pd.SD selaku teman sejawat sekaligus supervisor 2.
d. Teman-teman di kelompok I.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Persiapan Penelitian
Penelitian akan mengemukakan mengenai persiapan pelaksanaan penelitian yang
dilakukan, yaitu kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
kegiatan belajar dengan menggunakan metode tanya jawab dan demontrasi. Persiapan tersebut
antara lain : mengidentifikasi masalah, mempersiapkan sumber belajar dan bahan belajar,
serta menyusun rencana pembelajaran untuk mempermudah dalam mengukur keberhasilan
yang hendak dicapai dalam penelitian.
a. Proses Penelitian Siklus 1
1.) Perencanaan
Rencana tindakan dalam penelitian siklus 1 adalah sebagai berikut :
a.) Mengidentifikasi masalah berupa bahan pelajaran yang perlu dikaji di kelas.
b.) Menyusun rencana pembelajaran tentang mengurutkan lambang bilangan .
2.) Tindakan.
Guru menjelaskan tentang mengurutkan lambang bilangan dengan metode tanya
jawwab dan demonstrasi kemudian siswa ditugaskan untuk mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru terkait materi mengurutkan lambang bilangan.
3.) Observasi.
Guru mengamati aktifitas siswa dalam menyelesaikan tugasnya.
4.) Refleksi
Guru menganalisi hasil tes serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pada
saat penelitian. Berdasarkan hasil analisis dan identifikasi penelitian dilanjutkan
perencanaan untuk siklus selanjutnya.

b. Proses Penelitian Siklus 2


1.) Perencanaan
Rencana tindakan dalam penelitian siklus 2 adalah sebagai berikut :
a.) Menyusun rencana pembelajaran
b.) Menyiapkan materi pembelajaran
2.) Tindakan.
Tindakan pada siklus 2 ini merupakan kelanjutan dari hasil pengamatan pada
tindakan sebelumnya. Tindakan ini berupa guru menjelaskan tentang mengurutkan
lambang bilangan dengan metode tanya jawwab dan demonstrasi kemudian siswa
ditugaskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru terkait materi
mengurutkan lambang bilangan.Guru mengamati aktifitas siswa dalam menyajikan
informasi, diantaranya keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan
menyelesaikan tugasnya.
3.) Refleksi
Seperti pada siklus sebelumnya, guru menganalisi hasil penelitian yang diperoleh
pada siklus ini. Kemudian hasil diperoleh sebagai bahan untuk dibuat kesimpulan
akhir.

C. Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan menggunakan data kuantitatif dengan menampilkan
angka-angka sebagai ukuran prestasi dan data kualitatif dengan menampilkan angka sebagai
perbandingan.analisis data dilakukan secara deksriptif,komparatif yang bertujuan untuk
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan perbaikan pembelajaran.
Data yang berupa nilai hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes formatif harian.
Data ini dianalisis secara kuantitatif sederhana dengan mencari rata-rata , nilai tertinggi, nilai
terendah dan presntasi untuk mengetahui tingkat kemajuan hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya.
Data yang diperoleh melalui pengamatan bersama supervisor 2 dalam bentuk
rekaman maupun lembar observasi dianalisis secara kualitatif. Analisis ini diperlukan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan serta kelebihan proses pembelajaran dalam setiap
siklusnya.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)(2008).KTPS Model Silabus Tematik Kelas I.


Jakarta : Depdiknas.
IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit ( 2008). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta :
Universitas Terbuka.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor Yang mempengaruhinya (2003) . Jakarta: Rineka cipta
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar (2002). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Zainal Arifin. Ilmu Pendidikan (1991). Bandung: PT` Remaja Rusda Karya

Anda mungkin juga menyukai