LATIFATUL NISAK
857696859
KARYA ILMIAH
PDGK 4560
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Akhmad Sya’ban, S.Pd., M. Pd. Selaku
pembimbing karya ilmiah dari:
Nama : Latifatul Nisak
NIM : 857696859
Program Studi : S1 PGSD
UPBJJ : Semarang
ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah masih rendahnya nilai IPA pad siswa
kelas V SDN Laban. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa
materi zat tunggal dan campuran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN
Laban, dengan subjek penelitian siswa kelas V. Jumlah siswa kelas V adalah 21 orang,
dengan rincian 13 siswa dan 8 siswi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
meliputi teknik tes dan nontes. Teknis tes berupa tertulis sedangkan teknik non tes
berupa observasi. Hasil belajar diukur dengan teknik tes. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif. Pada pra siklus diperoleh data dari 21 siswa, 12 siswa belum tuntas
dan 9 siswa tuntas dengan prosentase ketuntasan 42,86%. Pada siklus I jumlah siswa
yang belum tuntas 5 oarang dan yang tuntas 16 orang, dengan prosentase ketuntasan
76,19%. Pada siklus II semua siswa tuntas, dengan prosentase ketuntasan 100%.
Melalui penggunaan model pembelajaran NHT dan media benda konkret dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi zat tunggal dan campuran SDN Laban
pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021.
Kata kunci: hasil belajar, IPA, model pembelajaran NHT, media benda konkret
4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang tidak optimal akan berdampak pada hasil belajar
siswa. Menurut (Zukira dkk, 2018) hasil belajar yang masih rendah
merupakan salah satu dari beberapa masalah yang ada dalam dunia
pendidikan yang ada di Indonesia. Pengajaran yang dilakukan dianggap
belum mencapai upaya membangun pengetahuan, keterampilan proses dan
sikap sains. Menurut (Sumarjilah, 2015) hasil belajar siswa yang masih
rendah dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, salah satunya
yaitu pemilihan media yang sesuai.
Berdasarkan observasi di SD Negeri Laban, Hasil ulangan siswa pada
materi IPA benda tunggal dan campuran banyak yang belum mencapai KKM
dengan ketentuan KKM 75. Lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran 2. Hal
tersebut diperjelas oleh guru kelas di SD tersebut yang mengajar kelas V. Ia
menegaskan bahwa penyebab hasil belajar siswa masih rendah karena
pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode konvensional,
sehingga siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Selain masih menggunakan model pembelajaran konvensional, guru
juga belum menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
sehingga siswa masih kesulitan memahami materi tersebut. Media
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
benda tunggal dan campuran khususnya dalam mengidentifikasi sifat
campuran adalah menggunakan media benda konkret. Dengan media benda
konkret siswa dapat mengidentifikasi langsung perubahan-perubahan yang
terjadi pada zat campuran.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka perlu adanya model
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran
yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus ada kegiatan
yang mengaktifkan siswa. Model pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran NHT (Number
5
untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi benda
tunggal dan campuran melalui model pembelajaran dan media benda
konkret.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberi salam, menanyakan kabar, mengecek
kehadiran siswa dan berdoa.
b) Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
sebelumnya dengan yang akan dipelajari.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dikuasai siswa hari ini.
2) Kegiatan Inti
a) Siswa melakukan literasi dengan mengamati video
berkaitan dengan materi zat tunggal dan campuran.
b) Siswa berdiskusi kelompok
c) Siswa yang nomornya terambil secara acak maju
mempresentasikan hasil diskusinya dengan kelompoknya
dan kelompok lain memberikan umpan balik.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang
telah di pelajari.
b) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.
c) Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa
informasi untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya.
c. Pengumpulan Data
Pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung meliputi:
1) Sebagian siswa sudah mulai aktif.
2) Sebagian siswa sudah mampu mengidentifikasi dan
mengerjakan soal evaluasi sesuai media yang benda konkret
yang di praktekan.
3) Siswa sudah mulai kreatif namun, masih perlu di tingkatkan
13
lagi.
d. Refleksi
Peneliti mengevaluasi seluruh proses pembelajaran beserta hasil
pembelajaran yang telah dilakukan pada Siklus I dalam
pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran NHT
berbantuan benda konkret untuk mengidentifikasi kekurangan,
serta menetapkan perbaikan berupa tindak lanjut yang diperlukan
untuk Siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada Siklus II, pembelajaran di kembangkan dengan maksimal
untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada pembelajaran di
Siklus I yang meliputi:
1) Mengidentifikasi kekurangan pembelajaran Siklus I,
selanjutnya merancang perbaikan yang akan dilaksanakan pada
Siklus II KD 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal
dan campuran). 3.9.1 Mengelompokkan materi dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya
(zat tunggal dan campuran).
2) Menetapkan indikator dan menelaah materi zat tunggal dan
campuran.
3) Membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran
NHT dan benda konkret.
4) Menyiapkan sumber berupa buku untuk siswa SD kelas V,
Buku Siswa tema 9 kurikulum 2013 edisi revisi 2013 dan
media yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
5) Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes tertulis dan lembar kerja
siswa.
6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas
14
siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka kelas dengan salam, menanyakan kabar,
mengecek kehadiran siswa dan berdoa.
b) Guru meningkatkan semangat siswa dengan tepuk
semangat.
c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan,”apakah ada yang masih ingat apa itu zat
campuran heterogen dan homogen ?”.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan
kompetensi yang harus di kuasai siswa hari ini
2) Kegiatan Inti
a) Siswa melakukan literasi dengan mengamati video tentang
zat tunggal dan campuran
b) Guru membentuk kelompok, siswa mengelompok ke dalam
kelompok belajar dengan beranggotakan 4-5 siswa.
c) Guru memberikan langkah-langkah dalam menggunakan
media konkret di lembar kerja siswa.
d) Guru membimbing diskusi kelompok dan memberikan
bantuan seperlunya.
e) Guru membimbing pembuatan LKS.
f) Guru memberikan kesempatan tiap kelompok untuk saling
bertukar hasil diskusi.
g) Guru mengambil nomor secara acak dan nomor yang
terpilih kelompoknya maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
h) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum jelas.
3) Kegiatan Penutup
15
selanjutnya.
2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif bersumber dari hasil lembar kerja siswa
(selanjutnya disebut LKS) dan evaluasi. Dari hasil LKS dan evaluasi,
apabila hasil siswa di bawah dari KKM mata pelajaran IPA dengan
kompetensi dasar mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-
hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran)
di kelas V SDN Laban Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal,
maka peneliti perlu melakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus
berikutnya.
kelas V SDN Laban dari 21 Siswa yang mendapat nilai 80-89 sebanyak 4
orang Siswa (19,05 %), nilai 70-79 sebanyak 14 orang Siswa (66,67 %),
nilai <70 sebanyak 3 orang Siswa (14,29 %), dengan rata-rata 72,14 dan
persentase ketuntasan sebesar 42,86 %.
2. Setelah Tindakan Perbaikan
a. Siklus 1
Data yang diperoleh pada kegiatan Pra Siklus dijadikan acuan
dalam pelaksanaan tindakan pada Siklus I dengan tujuan
diperolehnya peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN
Laban. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I
meliputi:
1) Perencanaan
Pada Siklus I pembelajaran dikembangkan secara maksimal
untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada pembelajaran Pra Siklus. Pada tahap ini meliputi:
a) Berdiskusi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi
kekurangan pada pembelajaran Pra Siklus yang
pelaksanaannya pada Siklus II.
b) Menetapkan indikator dan mengkaji materi zat tunggal
dan campuran.
c) Menyusun revisi rencana perbaikan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran dan media benda
konkret dan pada kegiatan awal guru memberikan
motivasi kepada siswa.
d) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran dan media benda
konkret:
(1) Menyiapkan media yang digunakan dalam
pembelajaran.
(2) Menyiapkan alat evaluasi tes tertulis dan lembar
18
semangat.
(3) guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan,”apakah ada yang masih ingat apa itu zat
campuran heterogen dan homogen”.
(4) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari
ini.
b) Kegiatan Inti
(1) siswa melakukan literasi dengan mengamati video
tentang zat tunggal dan campuran.
(2) siswa melakukan tanya jawab dengan guru
(3) guru mengatur pembentukan kelompok, siswa
mengelompok ke dalam kelompok belajar dengan
beranggotakan 4-5 siswa.
(4) guru membimbing diskusi kelompok.
(5) guru membimbing pembuatan LKS.
(6) guru mengambil nomor secara acak dan nomor yang
terpilih kelompoknya maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
(7) siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
c) Kegiatan Penutup
(1) guru bersama siswa menyimpulkan materi yang selesai
di pelajari.
(2) siswa mengerjakan soal evaluasi berupa soal tes tertulis
secara individu.
(3) guru menilai tes dan menganalisis hasil tes untuk
melihat pemahaman siswa terhadap materi.
(4) guru memberikan tindak lanjut dengan
23
DAFTAR PUSTAKA
Juliartini, N.M., dan Arini, N.W. (2017). Penerapan Model Pembelajaran NHT untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III. Journal of Education
Action Research. 1(3).
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PRENADA MEDIA
GROUP.
Zukira, dkk. (2015). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Alkhairaat Towera Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number
Head Together. Jurnal Kreatif Tadulako Online. 3(4).