Anda di halaman 1dari 25

lOMoAR cPSD| 30936441

lOM
oA
RcP
SD|
309
364
41

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPAS

MATERI BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PADA SISWA KELAS IV MIS YPI UMBUL BANDUNG

TAHUN AJARAN 2023/2024

PROPOSAL PTK

Disusun Oleh:

AMINAH LESTARI, S. Pd.

PPG DALJAB GKMI-2

TAHUN 2023
lOMoAR cPSD| 30936441

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan proposal penelitian tindakan kelas ini. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin
menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan,
dan motivasi dalam proses penyusunan proposal ini.

Penelitian tindakan kelas ini kami susun dalam rangka menjawab sebuah permasalahan yang kami temui dalam dunia
Pendidikan. Pada dasarnya, Pendidikan merupakan fondasi pembangunan masa depan bangsa, dan oleh karena itu,
perbaikan terus-menerus dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas metode pembelajaran matematika di tingkat sekolah menengah pertama dengan melibatkan
tindakan berkelanjutan yang melibatkan guru dan siswa.

Permasalahan yang kami identifikasi adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPAS, yang tercermin
dari nilai-nilai mereka yang masih di bawah standar yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan
utama untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan memperbaiki kualitas pembelajaran matematika di sekolah kami.

Kami percaya bahwa penelitian ini memiliki manfaat besar dalam pengembangan Pendidikan, terutama dalam konteks
IPAS. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah-sekolah lainnya.

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan pengumpulan data untuk
mengevaluasi efektivitas tindakan-tindakan perbaikan yang diimplementasikan. Kerangka konseptual yang kami
gunakan adalah teori pembelajaran Kooperatif. Kami berharap bahwa penelitian ini akan memberikan gambaran yang
komprehensif tentang perbaikan yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran matematika.

Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan proposal ini,
terutama kepada pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Kami juga berharap agar proposal ini dapat diterima dan mendapatkan persetujuan untuk dilaksanakan.

Akhir kata, kami berharap semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan dan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPAS di sekolah kami.

Lampung Selatan, 16 Oktober 2023


Peneliti.
lOMoAR cPSD| 30936441

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II Kerangka Teori
A. Landasan Teori
B. Penelitian Terdahulu
C. Hipotesis Penelitian
BAB III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Jenis, sumber dan Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
Daftar Pustaka
lOMoAR cPSD| 30936441

BAB I

PENDAHULUAN

Judul: Peningkatkan Hasil Belajar IPAS Materi Bagian Tumbuhan Dan Fungsinya
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas IV MIS YPI Umbul
Bandung Tahun Ajaran 2023/2024

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum mutu pendidikan sekolah dasar, khususnya siswa kelas IV MIS
YPI Umbul Bandung pada mata pelajaran IPAS pada materi bagian tumbuhan dan
fungsinya masih rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar
tersebut pada dasarnya tidak lepas dari peran guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas. Hal ini erat kaitannya dengan pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
Dalam wawancara yang dilaksanakan peneliti dengan beberapa orang siswa
kelas IV ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya nilai siswa dalam
pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) materi bagian tumbuhan dan fungsinya
adalah sebagai berikut:
• Konvensional: Jika guru hanya mengandalkan metode pengajaran konvensional
seperti ceramah dan membaca dari buku teks, siswa mungkin merasa bosan dan
kurang terlibat. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pemahaman yang
mendalam terhadap materi.
• Kurangnya Interaktif: Pembelajaran yang kurang interaktif dapat membuat
siswa merasa terputus dari materi.
• Kurangnya Kreativitas dalam Pengajaran: Pembelajaran yang kreatif dapat
membantu siswa untuk lebih terlibat. Jika guru tidak menggunakan pendekatan
kreatif dalam menyampaikan materi ini, siswa mungkin kehilangan minat.
Dalam mengatasi masalah ini, perlu diambil langkah-langkah untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran materi tumbuhan dan fungsinya.
lOMoAR cPSD| 30936441

Ini dapat mencakup penggunaan metode pengajaran yang lebih interaktif, menciptakan
kaitan yang lebih jelas dengan kehidupan sehari-hari siswa, mengintegrasikan teknologi,
dan membangun hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan relevan.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti akan membatasi topik yang
akan diteliti yaitu pada kurangnya keterlibatan siswa, dalam pembelajaran akibat model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi. Maka peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar IPAS Materi Bagian Tumbuhan Dan
Fungsinya Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas IV MIS YPI Umbul
Bandung Tahun Ajaran 2023/2024”
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut. Bagaimanakah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk meningkatkan
Hasil Belajar IPAS Materi Bagian Tumbuhan Dan Fungsinya pada Siswa Kelas IV MIS
YPI Umbul Bandung Tahun Ajaran 2023/2024? Adapun rumusan masalah tersebut dapat
dirinci sebagai berikut.
1) Apakah model pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar IPAS materi
bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV MIS YPI Umbul Bandung Tahun
Ajaran 2023/2024?
2) Apakah model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPAS materi bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV MIS
YPI Umbul Bandung Tahun Ajaran 2023/2024?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPAS materi
bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV MIS YPI Umbul Bandung
Tahun Ajaran 2023/2024.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterampilan guru dalam IPAS materi bagian tumbuhan dan
fungsinya melalui model pembelajaran Kooperatif
lOMoAR cPSD| 30936441

b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengelola pembelajaran IPAS materi


bagian tumbuhan dan fungsinya.
c. Meningkatkan hasil belajar IPAS materi bagian tumbuhan dan fungsinya
pada siswa kelas IV MIS YPI Umbul Bandung Tahun Ajaran 2023/2024.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
1) Memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
2) Menciptakan pengalaman belajar siswa yang menyenangkan.
3) Memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar.

2. Bagi Peneliti sebagai Guru


a. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasi dan memperbaiki
pembelajaran yang sudah berlangsung.
b. Membantu guru untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.
c. Menambah wawasan dalam memilih model pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Digunakan sebagai arsip bagi sekolah.

b. Digunakan untuk memotivasi guru lain dalam hal perbaikan


pembelajaran.
c. Menumbuhkan kerjasama antar guru untuk memperbaiki mutu
pendidikan secara berkelanjutan.
lOMoAR cPSD| 30936441

BAB II
KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Menurut R. Gagne (dalam Susanto, 2016: 1) yang dimaksud dengan belajar yaitu
suatu proses yang merubah perilaku suatu organisme karena akibat dari pengalaman.
Belajar dan megajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dua konsep ini menjadi suatu kesatuan yang terpadu dalam suatu kegiatan selama
proses pembelajaran berlangsung.
Dalam teorinya The domains of learning, Gagne membagi hal-hal yang dapat
dipelajari oleh manusia menjadi lima kategori yaitu:
1) Keterampilan motoris (motor skill) yaitu keterampilan yang diperlihatkan dari
berbagai gerakan badan.
2) Informasi verbal yaitu informasi yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan
intelegensi seseorang.
3) Kemampuan intelektual.
4) Strategi kognitif.
5) Sikap (attitude) yang menjadi faktor paling penting dalam belajar.
Menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2016: 3)
mengartikan belajar sebagai suatu perubahan dari individu karena adanya interaksi
yang dilakukan satu sama lain, sehingga lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Sementara menurut E. R. Hilgard (dalam Susanto, 2016: 3)
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan belajar yaitu suatu perubahan reaksi
terhadap lingkungan di mana perubahan ini terjadi mencakup perubahan pengetahuan,
kecakapan, tingkah laku, dan semua itu diperoleh berdasarkan pengalaman. Hilgard
juga menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam
diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman, dan sebagainya.
lOMoAR cPSD| 30936441

Hamalik (dalam Susanto, 2016: 3-4) mengartikan belajar sebagai suatu


perubahan tingkah laku yang mencakup perubahan kebiasaan, sikap, dan
keterampilan yang mana merupakan suatu proses, bukan hasil atau tujuan, yang
terjadi melalui interaksi antarindividu dan disebabkan oleh pengalaman atau latihan.
Adapun pengertian belajar menurut W.S Winkel (dalam Susanto, 2016: 4) yaitu
aktivitas mental yang berlangsung melalui interaksi individu dengan lingkungan
yang menciptakan suatu perubahan dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
dan sikap yang bersifat konstan dan berbekas.
Dari semua pengertian yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan belajar yaitu suatu perubahan perilaku melalui interaksi
antarindividu atau individu dengan lingkungannya yang dapat menambah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diakibatkan karena latihan atau
pengalaman.
2. Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono (2017: 4-5) yaitu sebagai berikut:
a. Belajar merupakan perubahan perilaku. Adapun ciri-ciri perubahan perilaku yang
merupakan hasil dari proses belajar yaitu sebagai berikut:
1) Perubahan yang disadari.
2) Berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3) Bermanfaat bagi kehidupan.
4) Bersifat positif atau baik.
5) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
6) Permanen atau tetap.
7) Terarah atau bertujuan.
8) Mencakup keseluruham potensi kemanusiaan.
b. Belajar merupakan suatu proses. Belajar siartikan sebagai kesatuan dari berbagai
komponen belajar yang memiliki fungsi tertentu.
c. Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman terbentuk dari interaksi-
interaksi yang dilakukan antarpeserta didik dengan lingkungannya.
lOMoAR cPSD| 30936441

3. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Suprijono (2017: 5) ada banyak sekali. namun ada dua
tindakan yang dapat diusahakan untuk mencapai tujuan belajar yaitu instructional
effects dan nurturant effect. Contoh dari instructional effects yaitu berupa pengetahuan
dan keterampilan. Sedangkan contoh dari nurturant effect yaitu berupa kemampuan
berpikir kritis, kretaif, dan lain-lain.
4. Tipe Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar yang bermacam-macam dapat dirangkum menjadi tipe kegiatan
belajar sebagai berikut:
a. Keterampilan
Kegiatan belajar tipe ini berhubungan dengan gerak peserta didik. Dalam hal ini
peserta didik menerima stimulus, lalu peserta didik merespon stimulus tersebut dengan
menggunakan gerakan.
b. Pengetahuan
Kegiatan belajar tipe ini berhubungan dengan kemampuan kognitif seseorang.
Ranah kognitif mencakup pemahaman terhadap suatu pengetahuan, perkembangan
kemampuan, dan keterampilan berpikir.
c. Informasi
Kegiatan belajar informasi ini berhubungan dengan kemampuan menghafal.
Dalam kegiatan ini dapat berupa kegiatan mengenali, mengulang, dan mengingat
fakta yang dipelajari.
d. Konsep
Dalam kegiatan belajar ini belajar dilakukan dengan menyimpulkan dari suatu fakta
menjadi suatu konsep tanpa menghilangkan atau mengurangi unsur-unrus penting dari
fakta tersebut. Adapun keuntungan dari belajar konsep yaitu tidak terlalu berat untuk
diingat atau tidak membebani memori, dapat membangun kemampuan berpikir, dasar
lOMoAR cPSD| 30936441

meningkatkan proses mental ke tingkat yang lebih tinggi, dan dapat digunakan untuk
pemecahan masalah.
e. Sikap (afektif)
Tipe kegiatan belajar ini lebih menekankan pada proses pembentukan dan
pengembangan sikap ke arah yang lebih baik atau lebih tinggi tingkatannya.
f. Pemecahan Masalah
Dalam tipe kegiatan belajar ini siswa dilibatkan dalam tugas-tugas yang harus
dikerjakan, penentuan tujuan yang akan dicapai, dan kegiatan untuk melaksanakan
tugas.
Gagne (dalam Suprijono, 2017: 7-11) menjelaskan bahwa tipe kegiatan belajar
ada delapan, yaitu:
a) Signal learning (kegiatan belajar mengenal tanda).
b) Stimulus-response learning (kegiatan belajar tindak balas).
c) Chaining learning (kegiatan belajar melalui rangkaian).
d) Verbal association (kegiatan belajar melalui asosiasi lisan).
e) Multiple discrimantion learning (kegiatan belajar dengan perbedaan berganda).
f) Concept learning (kegiatan belajar konsep).
g) Principle learning (kegiatan belajar prinsip).
h) Problem solving learning (kegiatan belajar pemecahan masalah).
5. Pengertian Hasil Belajar
Dari pengertian-pengertian belajar yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu segala perubahan
yang terjadi pada diri manusia baik dalam hal kognitif, afektif, maupun psikomotor
sebagai akibat dari hasil kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam K. Ibrahim
(dalam Susanto, 2016: 5) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar yaitu
keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk skor
hasil belajar dari tes yang dikerjakan dari sejumlah materi pelajaran.
Hasil belajar dapat dikatakan sesuai atau sudah mencapai tujuan pembelajaran jika
diuji melalui evaluasi. Sebagaimana pendapat dari Sunal (dalam Susanto, 2016:5),
bahwa yang dimaksud dengan evaluasi adalah proses penggunaan informasi yang
lOMoAR cPSD| 30936441

dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari suatu program dalam memenuhi


kebutuhan manusia.
6. Macam-Macam Hasil Belajar
Hasil belajar meliputi beberapa hal yaitu:
a. Pemahaman Konsep
Menurut Bloom (dalam Susanto, 2016: 6) kemampuan untuk menerima,
menyerap, dan memahami pelajaran atau kekmampuan untuk memahami isi dari suatu
yang telah dibaca, dilihat, dialami, dan dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi yang
selanjutnya dilakukan. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep
dapat dilakukan evaluasi produk. W. S. Winkel (dalam Susanto, 2016: 8) menyatakan bahwa
melalui produk dapat diketahui jika tujuan instruksional sudah dapat benar-benar tercapai
dan memang seharusnya diperoleh oleh siswa.
b. Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2016: 9) menjelaskan bahwa keterampilan proses
adalah keterampilan yang menekankan pada pembentukan kemampuan mental, fisik,
dan sosial yang mengarah pada kemampuan yang lebih tinggi dari siswa. Sedangkan
menurut Indrawati (dalam Susanto, 2016: 9) mengartikan keterampilan proses sebagai
keterampilan ilmiah yang digunakan untuk menemukan konsep, prinsip atau teori yang
digunakan untuk mengembangkan dan menemukan suatu konsep.
c. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (dalam Susanto, 2016: 10) mengemukakan bahwa sika
tidak hanya aspek mental semata, tetapi juga aspek respon fisik. Struktur sikap terdiri dari
komponen kognitif, afektif, dan konatif. Sementara menurut Sardiman (dalam Susanto,
2016: 11) menjelaskan bahwa sikap merupakan perbuatan, perilaku, atau tindakan
seseorang untuk melakukan metode, cara, pola, ataupun teknik tertentu terhadap individu
maupun objek.
7. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Wasliman (dalam Susanto, 2016: 12-13) mengemukakan bahwa hasil belajar
belajar merupakan hasil yang dicapai dari interaksi anatar beberapa faktor yang
lOMoAR cPSD| 30936441

mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Adapaun faktor internal dan
eksternal dijelaskan sebagai berikut:
a. Faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi kemampuan belajar peserta didik
yang berasal dari dalam dirinya, seperti kecerdasan, minat belajar, ketekunan,
kesehatan, kebiasaan belajar, dan lain sebagainya.
b. Faktor ekternal yaitu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari
luar diri peserta didik, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Ruseffendi (dalam Susanto, 2016: 14-18) mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar menjadi sepuluh faktor sebagai berikut:
a. Kecerdasan anak
b. Kesiapan atau kematangan
c. Bakat anak
d. Kemampuan belajar
e. Minat
f. Model penyajian materi pelajaran
g. Pribadi dan sikap guru
h. Suasana pengajaran
i. Kompetensi guru
j. Masyarakat
8. Pengertian Pembelajaran
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menjelaskan
bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi antara peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran yaitu proses yang
dilakukan guru untuk membantu peerta didik untuk belajar dengan baik untuk dapat
memperoleh pengetahuan, kemahiran, keterampilan, dan sikap.
Kata pembelajaran sering kali diidentikkan dengan kata mengajar. Menurut
Slameto (dalam Susanto, 2016: 20) menyebutkan bahwa mengajar merupakan suatu
penyerahan atau pewarisan kebudayaan berupa pengalaman dan kecakapan dari satu
lOMoAR cPSD| 30936441

generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan menurut Howard (dalam Susanto, 2016:


20) yang dimaksud dengan mengajar yaitu usaha mengambangkan dan membimbing
seseorang dalam hal keterampilan, sikap (attitude), cita-cita (ideals), pengetahuan
(knowledge), dan penghargaan (appreciation).
Dari pengertian tersebut, pemahaman dapat diartikan sebagai berikut:
a. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan atau mengubah tingkah laku siswa.
b. Kegiatan pengajaran bertujuan mengorganisasi lingkungan.
c. Siswa dIPASndang sebagai organisme yang
hidup.
Wina Sanjaya (dalam Susanto, 2016: 22) membedakan konsep mengajar
menjadi dua macam yaitu: (1) mengajar sebagai proses menyampaikan materi
pelajaran, dan (2) mengajar sebagai proses mengatur lingkungan. Sedangkan
menurut Nasution (dalam Susanto, 2016: 23) menyatakan bahwa mengajar
merupakan usaha guru dalam menghubungkan lingkungan dengan siswa sehingga
terjadi proses belajar. Pandangan ini juga dibenarkan oleh Murwani (dalam Susanto,
2016: 23) bahwa dalam kegiatan mengajar guru harus memberi siswa kesempatan
seluas-luasnya untuk untuk belajar dan memfasilitasi siswa agar belajar dengan baik.
Menurut Burton dalam Wahab (dalam Susanto, 2016: 25-26) menjelaskan
bahwa batasan mengajar didefinisikan menjadi empat kata kunci yaitu: (1)
stimulation (stimulasi) yang membangkitkan atau menimbulkan motivasi pada diri
siswa, (2) guidance (bimbingan) yang berarti mengembangkan kemampuan,
keterampilan, skap, dan pengetahuannya, (3) direction (mengarahkan) yaitu
mengarahkan pada perilaku yan sudah ditetapkan, dan (4) encouragement of learning
(memiliki keberanian dalam belajar) yang berarti membantu siswa dalam berbagai
tindakan yang sesuai.
Dari beberapa pengertian mengajar menurut ahli, sebagian besar para ahli
mendefinisakan mengajar dalam konteks dunia modern bahwa mengajar merupakan
kegiatan guru meliputi menciptakan suasana kondusif, membimbing siswa,
memotivasi dan melakukan penilaian dalam rangka usaha agar siswa mau melakukan
proses belajar.
lOMoAR cPSD| 30936441

B. Penelitian Terdahulu
Kegiatan pra tindakan dilakukan dengan memberikan tes awal yang
berbentuk tes esai dengan jumlah soal 5 butir yang diambil dari materi
sebelumnya yaitu tentang cahaya.
Soal tes awal dapat dilihat pada hasil analisis datanya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 1. Hasil Analisis Tes Awal
No Aspek Perolehan Hasil
1. Tuntas 5 orang
2. Tidak tuntas 10 orang
3. Presentase daya serap klasikal (DSK) 59,14 %
4. Presentase ketuntasan belajar klasikal (KBK) 34,48 %

Dari hasil yang didapat pada analisis tes awal pada tabel di atas, dapat
dilihat bahwa sebagian besar siswa belum memahami materi pelajaran dengan
baik, meskipun telah diajarkan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan, guru
masih menggunakan model pembelajaran konvensional atau metode ceramah,
dimana siswa lebih cenderung mencatat dan mendengarkan apa yang dikatakan guru.

C. Hipotesis Tindakan

Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil


belajar IPAS materi bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV MIS YPI
Umbul Bandung Tahun Ajaran 2023/2024.
lOMoAR cPSD| 30936441

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, mengacu pada tahapan
PTK model Kemmis dan Mc, Tanggart yang terdiri dari empat komponen yaitu:
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang
sebagai satu siklus. Penelitian dilaksanakan di MIS YPI Umbul Bandung dengan subjek
penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 15 orang siswa.
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dan menentukan
presentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus (Depdiknas,
2004) sebagai berikut:
Ketuntasan belajar klasikal
Banyak siswa yang tuntas
% tuntas belajar = x 100%
Banyak siswa seluruhnya

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika persentasi yang dicapai
sekurang-kurangnya 65%
Daya serap klasikal
Skor total peserta tes
% daya serap klasikal = x 100%
Skor maksimal seluruh tes

Suatu kelas dikatakan tuntas daya serap klasikal jika persentasi yang dicapai
sekurang-kurangnya 65%

B. Variabel Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Peningkatkan Hasil Belajar IPAS Materi Bagian
Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa Kelas
IV MIS YPI Umbul Bandung Tahun Ajaran 2023/2024” dengan variabel penelitian
sebagai berikut:
Variabel bebas : Peningkatkan Hasil Belajar
Variabel terikat : Model Pembelajaran Kooperatif
lOMoAR cPSD| 30936441

C. Populasi dan Sampel


Populasi : Peserta Didik MIS YPI Umbul Bandung Tahun Ajaran 2023/2024
Sampel : Peserta Didik Kelas IV MIS YPI Umbul Bandung Tahun Ajaran
2023/2024
D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang dapat

menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian.5 Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

a. Skor hasil pekerjaan secara individu dan kelompok pada latihan soal- soal.

b. Pernyataan verbal siswa dan guru yang diperoleh dari hasil wawancara

sehubungan dengan proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi.

c. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh teman sejawat

dan satu guru Fiqih di sekolah tersebut terhadap aktifitas praktisi dan siswa

dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan oleh peneliti.

d. Catatan lapangan dari rangkaian kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran

selama penelitian.

b. Sumber Data
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber
data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.
Sumber data primer yaitu informan (orang) yang dapat memberikan informasi
tentang data penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MIS YPI
Umbul Bandung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan yang terdiri
dari 10 siswa perempuan dan 5 siswa laki- laki. Hal ini menjadi pertimbangan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang diberikan
dengan diterapkannya penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam
pembelajaran IPAS materi Bagian-bagian tumbuhan beserta fungsinya.
lOMoAR cPSD| 30936441

Sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sumber data tersebut adalah data hasil belajar yang
dikumpulkan oleh orang lain, data pendukung dalam penelitian ini adalah data dari
Kepala Madrasah dan administrasi MIS YPI Umbul Bandung, Kecamatan Katibung,
Kabupaten Lampung Selatan. Jenis data sekunder yang digunakan dalam penelitian
ini adalah aktivitas, lokasi dan dokumentasi.

c. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik atau cara

pengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan

pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai

fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk

mencapai tujuan tertentu. Observasi dilakukan dalam kelas untuk mengamati

kegiatan pembelajaran seperti tingkah laku siswa pada saat belajar, berdiskusi,

mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Observasi dilakukan oleh peneliti dan

dibantu oleh observer lain yaitu guru IPAS dan teman sejawat.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang

yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Teknik wawancara dalam

penelitian ini digunakan untuk menggali data tentang kesan siswa setelah proses
lOMoAR cPSD| 30936441

belajar mengajar dikelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada

mata pelajaran IPAS serta untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu peneliti juga melakukan

wawancara dengan guru mata pelajaran Fiqih untuk memperoleh data awal tentang

proses pembelajaran sebelum melaksanakan penelitian.

E. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif model mengalir
dari Miles dan Huberman yang meliputi tiga hal, yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi,
pemfokusan, dan pengabstrasian data mentah menjadi data yang lebih bermakna.
Dengan pereduksian data maka akan lebih memudahkan peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mempermudah peneliti untuk
membuat kesimpulan dari hasil penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan menyusun secara naratif sekumpulan infromasi
yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memungkinkan uji hipotesis
dan pengambilan tindakan. Data yang sudah terorganisir ini kemudian
dideskripsikan guna memperoleh bentuk nyata dari responden sehingga lebih
mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan penelitian yang
dilakukan. Dari hasil reduksi sebelumnya, selanjutnya dibuat penafsiran untuk
membuat perencanaan tindakan, selanjutnya hasil penafsiran dapat berupa
penjelasan tentang: 1) Perbedaan antara rancangan dan pelaksanaan tindakan,
2) Perlunya perubahan tindakan, 3) Alternatif tindakan yang dianggap paling
tepat, 4) Anggapan peneliti, teman sejawat, dan guru yang terlibat dalam
lOMoAR cPSD| 30936441

pengamatan dan pencatatan lapangan terhadap tindakan yang dilakukan, 5)


Kendala dan pemecahan.
3. Uji Hipotesis
Pada tahap uji hipotesis ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
kesimpulan terhadap data-data dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan hasil temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi yang merupakan
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah
dilaksanakan penelitian menjadi lebih jelas. Jika hasil dari kesimpulan yang
diperoleh kurang kuat maka perlu adanya verifikasi.
lOMoAR cPSD| 30936441

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Grafika.
Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima.
Aqib, Zaenal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK.
Bandung: CV. Yrama Widya.
BSNP. 2006. Standar Isi dan Kompetensi Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar
SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya
Depdiknas. 2004. Undang-Undang Sisdiknas. Bandung: Fokus Media.
Herrhyanto, Nar dan Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta. Universitas
Terbuka.
Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. 2011. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan
Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Marno dan Idris. 2009. Strategi dan Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Rusmedia
Group
Mendiknas. 2007. Undang – Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Mendiknas
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesioanal. Bandung: PT. Remaja Roasda Karya. Murni,
dkk. 2012. Keterampilan Dasar Mengajar. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Poerwanti, Endang
dkk. 2008. Asessmen Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Slameto.
2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
lOMoAR cPSD| 30936441

LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK

No Alat Instrumen Jenis Instrumen Contoh instrumen

1 Angket ▪ Daftar Cocok (Check list) ▪ ….


▪ Skala (Scala)
▪ Inventory (Inventory)
2 Wawancara ▪ Pedomana Wawacara ▪ ….
▪ Daftar Cocok (Check list)
3 Pengamatan ▪ Lembar Pengamatan ▪ ….
(Observasi) ▪ Panduan Observasi
▪ Daftar Cocok (Check list)
4 Tes ▪ Soal Ujian ▪ ….
▪ Inventory (Inventori)
5 Dokumentasi ▪ Daftar Cocok (Check list) ▪ ….

1. Angket
• Daftar Cocok (Check list)
Contoh instrument
Bagian Tumbuhan:
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah
6. Benih
7. Batang bawah tanah (rizoma, umbi)
8. Daun khusus (misalnya, daun jarum pada tanaman pine)

Fungsi Bagian Tumbuhan:

1. Akar untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah


2. Batang sebagai penopang tumbuhan
3. Daun untuk fotosintesis
lOMoAR cPSD| 30936441

4. Bunga sebagai organ reproduksi


5. Buah mengandung biji dan melindungi biji
6. Benih sebagai hasil reproduksi tumbuhan
7. Batang bawah tanah untuk penyimpanan makanan
8. Daun khusus untuk adaptasi lingkungan tertentu

• Skala (Scala)
Contoh instrument
Skala: (Tentukan Skor dari 1-5)
1. Sangat Tidak Setuju 4. Setuju
2. Tidak Setuju 5. Sangat Setuju
3. Netral

1. Saya memahami bagian-bagian utama dari sebuah tumbuhan.


• 1
• 2
• 3
• 4
• 5
2. Saya bisa menjelaskan fungsi akar dalam tumbuhan.
• 1
• 2
• 3
• 4
• 5
3. Saya bisa menjelaskan fungsi batang dalam tumbuhan.
• 1
• 2
• 3
• 4
• 5
lOMoAR cPSD| 30936441

4. Saya bisa menjelaskan jenis-jenis tulang daun pada tumbuhan.


• 1
• 2
• 3
• 4
• 5
5. Saya mengerti fungsi daun bagi tumbuhan.
• 1
• 2
• 3
• 4
• 5

• Inventory (Inventory)

Instruksi: Tandai "YA" jika Anda merasa sudah memahami bagian-bagian


tumbuhan dan fungsinya dengan baik. Tandai "TIDAK" jika Anda merasa masih
belum memahami dengan baik.

No. Pertanyaan YA TIDAK


Apakah Anda memahami bagian-
1 bagian utama dari sebuah tumbuhan?
Apakah Anda bisa menjelaskan
2 fungsi akar dalam tumbuhan?
Apakah Anda memahami fungsi
3 batang dalam tumbuhan?
Apakah anda mengetahui jenis-jenis
4 tulang daun pada tumbuhan?
Apakah anda fungsi daun bagi
5 tumbuhan?
lOMoAR cPSD| 30936441

2. Wawancara
• Pedomana Wawancara
Tujuan Wawancara:
Wawancara ini bertujuan untuk memahami pemahaman siswa tentang materi bagian-
bagian tumbuhan dan fungsinya

Persiapan Wawancara:
Responden: siswa yang mewakili beragam tingkat pemahaman dalam kelas.
Membuat daftar pertanyaan untuk menggali pemahaman siswa.
Panduan Wawancara:
Kenalkan Diri:

Perkenalkan diri secara sopan dan nyaman, Jelaskan tujuan wawancara kepada siswa.
Daftar pertanyaan:
1. Bisakah Anda menjelaskan fungsi akar dalam tumbuhan?
2. Apa yang Anda ketahui tentang peran daun dalam proses fotosintesis?
3. Bagaimana Anda membedakan bunga dan buah dalam tumbuhan?
4. Bisakah Anda memberikan contoh mengenai peran benih dalam reproduksi
tumbuhan?
• Daftar Cocok (Check list)
Informasi Responden:
▪ Nama Siswa : ______________________________________
▪ Kelas : ______________________________________
▪ Tanggal Wawancara : ______________________________________
Pertanyaan Pendahuluan:
• Siswa mengindikasikan tingkat kenyamanan mereka dalam
pemahaman materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
Pertanyaan Utama:
• Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan utama tentang bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya:
• Apakah siswa dapat menjelaskan fungsi akar dalam tumbuhan?
• Apakah siswa dapat menjelaskan peran daun dalam proses
fotosintesis?
lOMoAR cPSD| 30936441

• Apakah siswa dapat membedakan bunga dan buah dalam tumbuhan?


• Apakah siswa dapat memberikan contoh mengenai peran benih dalam
reproduksi tumbuhan?
Pertanyaan Penjelasan:
• Siswa memberikan penjelasan lebih lanjut atau contoh terkait dengan
materi yang dibahas.
Pertanyaan Refleksi:
• Siswa merenungkan perkembangan pemahaman mereka terhadap
materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
Catatan dan Observasi:
• Catatan tentang respon siswa selama wawancara.
Pencocokan Tingkat Pemahaman:
• Catat tingkat pemahaman siswa (misalnya, 1-5, di mana 1 = Tidak
Paham, 5 = Sangat Paham) berdasarkan jawaban mereka pada
pertanyaan utama.
Kesimpulan:
• Berdasarkan wawancara ini, apa kesimpulan awal mengenai
pemahaman siswa terhadap materi ini?
Pertanda (Tanda Centang):
• Tercentang jika elemen tersebut terpenuhi selama wawancara.
3. Pengamatan (Observasi)
4. Tes
5. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai