( PKP)
Disusun Oleh:
NIM : 857689989
1. Identifikasi Masalah
Pembelajaran di kelas pada pra siklus menjadi kurang menarik dan kurang
mengesankan karena model pembelajaran yang digunakan masih konvensional,
sehingga tidak ada variasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, tidak adanya
penggunaan media pembelajaran yang menunjang, mengakibatkan siswa menjadi
tidak berminat dalam belajar serta kurang adanya motivasi belajar dalam diri siswa
sehingga siswa kurang aktif dan kurang berpatisipasi dalam proses pembelajaran. Hal
ini menyebabkan kurangnya pemahaman dan hasil belajar pada materi rangkaian
listrik. Kurangnya pemahaman dan hasil belajar dapat dilihat dari hasil tes formatif
prasiklus Hasil yang diperoleh sebesar 42 % atau 11 dari 26 siswa yang mencapai
KKM (>75) sedangkan 58 % atau15 siswa lainnya memperoleh nilai di bawah KKM
(<75).
Menurut Sudjana (2009: 3) “mendefinisikan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor”. Menurut
Benjamin S. Bloom indikator prestasi belajar dibagi ke dalam 3 ranah yaitu ranah
kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotor. Dengan satu definisi bahwa prestasi
belajar yang disampaikan merupakan prestasi belajar yang mudah untuk didapatkan
khususnya dalam pembelajaran normal. Ketiga aspek yang di sampaikan merupakan
aspek yang mudah diwujudkan dalam target nyata untuk dunia pembelajaran. Dengan
ini diharapkan pada akhir proses belajar, siswa dapat mengalami perubahan yang
baik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Analisis Masalah
Setelah dianalisis, diketahui penyebab terjadinya masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat sehingga kurang menarik
minat siswa;
b. Tidak ada penggunaan alat peraga sehingga pembelajaran menjadi kurang
menarik.
c. Siswa kurang aktif dalam memgikuti proses pembelajaran.
d. Guru kurang peka terhadap kebingungan yang dialami oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu LKPDdapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi rangkaian listrik pada siswa kelas VI
SDIT Miftahussalam Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021
I. Tinjauan Pustaka
A. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah salah satu penelitian yang mempunyai
berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti.
Penelitian menurut Mills (2000) dalam (IGAK Wardhani dan Kuswaya
Wihardit, 2011: 1.4) mendefisinikan penelitian tindakan sebagai ”systematic
inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk
mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Sedangkan
menurut M. Toha Anggoro, dkk (2011:1.1) menjelaskan bahwa penelitian dapat
diartikan sebagai proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara
sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah.
Adapun dalam penelitian ini, merupakan penelitian eksperimen, dengan
Teknik Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Penelitian tindakan kelas merupakan studi dari situasi sosial dengan suatu
pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakannya. Hal tersebut lebih
dimaksudkan sebagai uji praktek di dalam situasi konkrit di mana validitas teori atau
hipotesis tidak semata-mata tergantung pada “tes kebenaran ilmiah”, tetapi kepada
kemanfaatan mereka dalam membantu orang untuk bertindak secara lebih cerdas dan
trampil.
Penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
di SD menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran IPA di SD dengan pendekatan
saintifikdengan metodologi sains yang menyediakan kesempatan untuk
pembelajaran yang bermakna, bertanya artinya memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dimengerti, permodelan
artinya menggunakan model untuk menggali atau mempelajari suatu konsep sains,
refleksi artinya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan pemikiran tentang apa yang sedang dipelajari, apa yang telah
dilakukan pada masa lalu, dan merespon kejadian atau peristiwa yang
ditemui.Penelitian tindakan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan
subjek yang diteliti, melalui prosedur penilaian.
B. Makna Peserta Didik
Siswa atau yang biasa disebut dengan peserta didik merupakan salah satu dari
komponen pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta
didik tidak akan mungkin proses pembelajaran dapat berjalan. Peserta didik
merupakan komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses
belajar-mengajar. Didalam proses belajarmengajar, peserta didik sebagai pihak yang
ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara
optimal.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Menurut Danim (2010: 1) “Peserta didik merupakan sumber utama dan terpenting
dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya,
guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh karena itu kehadiran
peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan
yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
C. Karakteristik Peserta didik
Karakteristik peserta didik kelas VI SDIT Miftahussalam adalah berangkat
dari golongan yang heterogen, baik dari segi ekonomi, sosial perhatian orang tua
maupun status sosial.
Tempat tinggal peserta didik di daerah pinggiran kota yang jauh dari
keramaian kota, orang tua peserta didik dengan pekerjaan yang heterogen, ada yang
bekerja sebagai petani, buruh, PNS dan ada pula yang saat ini tidak bekerja karena
terimbas PHK akibat pandemi Covid-19.
Rata-rata anak usia sekolah kurang mendapat perhatian orang tuanya karena
kesibukan bekerja sehingga peserta didik kurang pengawasan dalam belajar
sehingga semangat dalam menerima pelajaran juga menurun. Hal ini menyebabkan
pembelajaran di kelas VI SDIT Miftahussalam pada mata pelajaran IPA belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
D. Hasil Belajar
Hasil belajar diperoleh siswa setelah proses pembelajaran berakhir. Hasil belajar
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin
dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk
mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi yang
disampaikan oleh guru.
Menurut Sudjana, (2004 : 22) Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya . Menurut W.
Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) Definisi hasil belajar dalah
keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang
mewujudkan dalam bentuk angka. Sedangkan menurut Menurut Dimyati dan
Mudjiono (2013: 3) Definisi hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan
puncak proses belajar.
Menurut Bloom (Supriono,2009:6-7) Definisi hasil belajar mencakup
kemampuan kognitf, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation
(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan
respons), valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization (karakterisasi).
Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga
mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Sehingga peneliti kemudian menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah prestasi
yang dimiliki siswa setelah menempuh proses pembelajaran yang diwujudkan dalam
angka, perubahan perilaku, dan kemampuan psikomotorik.
F. Pengertian LKPD
LKPD merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan kegiatan
peserta didik yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas nyata dengan
objek dan persoalan yang dipelajari. LKPD berfungsi sebagai panduan belajar peserta
didik dan juga memudahkan peserta didik dan guru melakukan kegiatan belajar
mengajar.
LKPD juga dapat didefenisikan sebagai bahan ajar cetak berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada
kompetensi dasar yang dicapai (Andi Prastowo, 2011: 204).
Menurut Katriani,( 2014), Berikut ini merupakan kriteria penyusunan dan penulisan
LKPD yang dapat dikembangkan oleh guru secara mandiri dalam pembelajaran IPA
di sekolah.
1. Tujuan penyusunan LKPD
Tujuan penyusunan LKPD untuk pembelajaran adalah sebagi berikut:
a. Memperkuat dan menunjang tujuan pembelajaran dan ketercapaian
indikator serta kompetensi dasar dan kompetensi inti yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
b. Membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Bahan Bahan ajar yang digunakan untuk membantu guru dalam mempermudah
proses pembelajaran harus sesui dengan kriteria sebagai berikut:
a. Tersusun logis dan sistematis. Penyusunan bahan perlu menyeleksi konsep
yang akan dibelajarkan dan urutan rantai kognitifnya harus diperhatikan.
b. Sesuai dengan kemampuan dan tahap perkembangan peserta didik. Dalam
hal ini peserta didik SMP berada dalam tahap perkembangan
kognitifperalihan antara operasional konkrit ke operasional formal,
sehinggamereka masih mudah untuk berfikir konkrit dan sudah mulai dapat
diajakberfikir abstrak.
c. Bahan ajar dapat merangsangdan memotivasi keingintahuan peserta didik.
d. Bahan ajar mitahir dan memiliki kontekstualitas yang tinggi.
3. Metode dalam menyusun LKPD adalah sebagai berikut:
a. Memperkaya kegiatan di dalam kelas, contohnya dapat berupa kegiatan
diluar kelas atau kegiatan laboratorium.
b. Memotivasi peserta didik.
c. Mengembangkan keterampilan proses peserta didik.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah.
e. Menanamkan sikap ilmiah melalui proses pembelajaran.
4. Pertimbangan dilihat dari kepentingan peserta didik
Pertimbangan dalam menyusun LKPD dilihat dari kepentingan peserta didik,
yaitu sebagai berikt:
a. Menarik minat peserta didik.
b. Atraktif dan impulsif.
c. Menambah keyakinan dan rasa “berhasil” bagi peserta didik.
d. Memotivasi peserta didik untuk mengetahui lebih lanjut.
e. Pemilihan kosa kata dan istilah sains yang sesuai dengan tingkat
perkembangan dan usia peserta didik.
5. Prinsip penggunaan LKPD
Adapun prinsip penggunaan LKPD adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan LKPD bukan untuk menggantikan tanggung jawab guru
dalam pembelajaran, melainkan sebagai sarana untuk mempercepat
pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Penggunaan LKPD sebaiknya dapat menumbuhkan minat peserta didik
c. terhadap pembelajaran IPA melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja.
d. Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan kelas.
3. Rangkaian listrik
a. Komponen Listrik
Rangkaian listrik adalah hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik
lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-
alat listrik, rangkaian listrik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
rangkaian listrik seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran (seri-paralel).
Terdapat beberapa komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian
listrik. Komponen-komponen penyusun rangkaian listrik dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu komponen penyedia energi listrik dan komponen
pengguna energi listrik.
Susunan komponen-komponen di dalam suatu rangkaian listrik akan dialiri oleh
arus listrik jika memenuhi syarat berikut :
1. memiliki sumber tegangan untuk membuat arus mengalir
2. memiliki hambatan listrik
3. berupa rangkaian tertutup
b. Fungsi Komponen Listrik
Kita dapat menggunakan komponen-komponen yang ada di sekitar jika
ingin menyusun sebuah rangkaian listrik sederhana. Kita harus berhati-hati saat
menyusun sebuah rangkaian listrik. Kita juga perlu mempelajari berbagai
komponen penyusun rangkaian listrik dna fungsinya terlebih dahulu agar tidak
terjadi kesalahan saat menyusun rangkaian listrik.
Fungsi baterai sebagai sumber energi. Terdapat kutub (+) dan kutub (-)
pada baterai yang harus diletakkan dengan posisi kutub (+) bertemu dengan
kutub (-).
Fungsi kabel untuk mengalirkan arus listrik dari baterai hingga mencapai
lampu. Terdapat dudukan lampu untuk mengaitkan tembaga pada kabel
sehingga arus listrik akan mencapai filamen pada bagian lampu.
Fungsi sakelar untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik.
Fungsi lampu untuk menunjukkan adanya arus listrik yang mengalir di
dalam rangkaian listrik saat sakelar dinyalakan.
Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat
listrik lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Contoh alat-alat listrik
yang sering digunakan dalam rangkaian listrik sederhana adalah saklar dan
lampu. Saklar adalah alat listrik yang berfungsi menghubungkan dan
memutuskan arus listrik. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka
rangkaian listrik tersusun dengan tiga cara, yaitu rangkaian seri, rangkaian
paralel, dan rangkaian campuran.
2. Rangkaian Pararel
Siklus I
Mengaplikasikan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawsecara berkelompok dengan 4 anggota dalam proses pembelajaran
Siklus I
Mengaplikasikan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawsecara berkelompok dengan 4 anggota dalam proses pembelajaran
.
BAB III
3. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian pada penelitian ini adalah siswa Kelas VI B SD Islam Terpadu
Miftahussalam, Kecamatan Mijen , Kota Semarang, dengan jumlah 26 siswa pada
mata pelajaran IPA dengan Materi Rangkaian listrik.
Adapun objek dari penelitian ini adalah adalah hasil belajar siswa
4. Pihak yang Membantu Penelitian
Pihak yang membantu penelitian perbaikan pembelajaran yaitu:
1. Kamsin, S. Pd, M. A, selaku Supervisor 1 dan dosen pembimbing yang
membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian
2. Muhammad Mustaghfirin, S. Pd, selaku Kepala sekolah SDIT Miftahussalam
3. Harjanti, S.Pd selaku teman sejawat, selaku pembimbingdalam
menginterpretasikan data dan selaku penilai 2 dalam pelaksanaan penelitian di
SDIT Miftahussalam.
4. Peserta didik Kelas VI SDIT Miftahussalam, selaku subjek penelitian.
B. Prosedur Penelitian
1. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Proses perencanaan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan tiga
langkah pokok yaitu:
1) merencanakan fokus yang akan diamati bersama pengamat, baik fokus
materi maupun subjek penelitian.
2) Melakukan proses pengamatan yakni peneliti dan teman sejawat mengamati
proses pelaksanaan tindakan, pengaruh, kendala- kendala, serta masalah-
masalah yang timbul selama pembelajaran dilaksanakan..
3) Diskusi balikan, atau refleksi kolaboratif antara peneliti-peneliti mitra dan
guru terhadap hasil pengamat
Tahap perencanaan awal dimulai dari penemuan masalah dan menganalisisnya
kemudian dirancang tindakan yang hendak dilakukan.
1) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I yang
menekankan pada penerapan model pembelajaran kolaboratif jigsaw secara
berkelompok dengan anggota 4-6 orang siswa.
2) Menyiapkan alat peraga
3) Menyusun lembar pengamatan.
b. Pelaksanaan tindakan
Tindakan perbaikan pembelajaran pra siklus dilakukan pada hari Kamis, 20
Oktober 2020 pukul 07.30 – 09.15 WIB
Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari rencana yang sudah
disiapkan, yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran IPA materi
Perkembangbiakan pada Tumbuhan dengan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal
Apersepsi:
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2) Dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh guru. Siswa diingatkan untuk
selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
4) Pembiasaan membaca/menulis 10 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat, cerita inspirasi atau
motivasi . Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
5) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang mengarah kepada
materi pelajaran
Orientasi:
6) Guru Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”rangkaian listrik”
7) Menjelaskan kepada siswa pentingnya materi yang hendak diajarkan
8) Motivasi:
a. Memotivasi siswa dengan mengajak bertanya jawab.
b. Guru mengaikatkan jawaban siswa dengan materi yang akan
diajarkan.
2. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Guru memperlihatkan contoh rangkaian listrik seri, paralel dan
campuran..
2) Menanya
Guru bertanya kepada siswa seperti ”Apakah kalian tahu mengapa
lampu dirumah dapat dinyalakan dan dimatikan?” dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban dengan
teman-temannya.
3) Mengumpulkan Informasi
Guru menjelaskan materi melalui voice note mengenai fungsi bagian
rangkaian listrik melalui
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang belum
dipahami
4) Mengolah Informasi
a) Siswa diminta untuk duduk membentuk kelompok. Masing masing
kelompok terdiri atas 5 anak yang sudah ditetukan berdasar absen.
b) Tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mencatat materi listrik dan
kegunaanya
c) Kelompok 1 dan 2 mendiskusikan dan mencatat..
hasil percobaan mengenai rangkaian listrik seri dan menuliskan pada
buku catatan.
d) Kelompok 3 dan 4 mendiskusikan dan mencatat hasil percobaan
mengenai rangkaian listrik paralel pada buku catatan.
e) Kelompok 5 mendiskusikan dan mencatat hasil percobaan
mengenai rangkaian campuran pada buku catatan.
f) Guru memberikan waktu 30 menit untuk melaksanakan tugas
kelompok masing-masing.
g) Semua anggota kelompok mencatat materi masing-masing begitu
juga dengan kelompok yang lain.
h) Guru mengarahkan kepada siswa untuk menginformasikan materi
yang sudah dicatat kepada tiap anggota kelompok lain.
i) Semua anggota kelompok bertugas mencari informasi dan
menginformasikan serta mencatat informasi yang didapatkan.
j) Guru memberikan waktu 30 menit kepada siswa untuk
meyelesaikan tugasnya.
k) Siswa kembali ke kelompoknya masing-masing dengan membawa
informasi yang ia dapatkan.
l) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok.
m) Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
n) Guru memberikan post test untuk mengukur pemahaman siswa.
o) Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes.
Guru mengadakan tindak lanjut kemudian Guru dan siswa
mendiskusikan soal yang telah diberikan tadiSiswa mengisi lembar
kerja berisi tabel tentang fungsi bagian tubuh hewan
5) Mengkomunikasikan
Salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka
Kelompok yang lain boleh mengajukan pertanyaan jika ada hal yang
tidak dipahami
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
c. Pengamatan
Refleksi
Hasil yang diperoleh dari pengamatan supervisor 2, teman sejawat, dan
hasil tes formatif kemudian didiskusikan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui
dan mencatat temuan-temuan dalam perbaikan pembelajaran Siklus I.Kemudian
permasalahan yang muncul selama pelaksanaan tindakan diidentifikasi dan
dianalisis.Selanjutnya dicari dan ditemukan solusinya untuk diperbaiki pada
pertemuan berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti menganalisis perbaikan pembelajaran
siklus I. Tahap perencanaan awal dimulai dari penemuan masalah kemudian
dirancang tindakan yang hendak dilakukan.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan pada siklus II difokuskan pada materi rangkaian Listrik
rangkaian campuran dan perbedaan rangkain listrik seri paralel dan
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Siswa melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsawberbantu lkpd
sebagai perbaikan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Oktober 2020
dengan langkah sebagai berikut:
Kegiatan Awal 10 menit
1. Apersepsi:
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2) Dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh guru. Siswa diingatkan untuk
selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
4) Pembiasaan membaca/menulis 10 menit dimulai dengan guru
menceritakan tentang kisah masa kecil salah satu tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat, cerita inspirasi atau
motivasi . Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
5) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang mengarah kepada
materi pelajaran
6) Guru Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”rangkaian listrik”
Motivasi:
a.Memotivasi siswa dengan mengajak bertanya jawab.
b.Guru mengaikatkan jawaban siswa dengan materi yang akan
diajarkan.
c.Menjelaskan kepada siswa pentingnya materi yang hendak
diajarkan.
Kegiatan inti 45 menit
Mengamati
Guru menerangkan kembali materi rangkaian listrik dengan perluasan
contoh rangkaian listrik dan sekilas melalui video pembelajaran.
Menanya
Guru bertanya kepada siswa seperti ”bagaimana susunan rangkaian
listrik di rumahmu?” dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendiskusikan jawaban dengan teman-temannya.
Mengumpulkan Informasi
Guru menjelaskan materi rangkaian listrik mengenai fungsi bagian
rangkaian listrik, rangkaian seri, paralel, campuran melalui voicenote.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang belum
dipahami
Mengolah Informasi
1) Siswa diminta untuk duduk membentuk kelompok 5 Kelompok asal,
Masing masing kelompok terdiri atas 5-6 anak yang sudah ditetukan
oleh guru.
2) Seblumnya tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk membaca materi
listrik dan kegunaanya, rangkaian seri, paralel, campuran
3) Masing masing kelompok asal mengirimkan satu wakil menuju
kelompok inti untuk membahas dan mendiskusikan hasil percobaan
yang dilakukan dan mencatat di lembar lkpd.
4) Kelompok inti 1 mendiskusikan dan mencatat hasil percobaan
mengenai rangkaian listrik seri dan menuliskan hasilnya pada
lembar lkpd
5) Kelompok inti 2 mendiskusikan dan mencatat hasil percobaan
mengenai rangkaian listrik paralel dan menuliskan hasilnya pada
lembar lkpd
6) Kelompok inti 3 mendiskusikan dan mencatat hasil percobaan
mengenai rangkaian campuran. dan menuliskan hasilnya pada
lembar lkpd
7) Kelompok inti 4 mendiskusikan dan mencatat hasil diskusi
mengenai komponenstrik dan fungsinya menuliskan hasilnya pada
lembar lkpd
8) Kelompok inti 5 mendiskusikan dan mencatat hasil percobaan
mengenai bagaimana cara menghemat listrik. dan menuliskan
hasilnya pada lembar lkpd
9) Guru memberikan waktu 30 menit untuk melaksanakan tugas
kelompok masing-masing.
10) Semua anggota kelompok mencatat materi masing-masing begitu
juga dengan kelompok yang lain.
11) Setelah selesai berdiskusi di kelompok inti siswa akan kembali ke
kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi pada teman satu
kelompokasal
12) Semua anggota kelompok bertugas mencari informasi dan
menginformasikan serta mencatat informasi yang didapatkan.
13) Guru memberikan waktu 30 menit kepada siswa untuk
meyelesaikan tugasnya.
14) Siswa kembali ke kelompoknya masing-masing dengan membawa
informasi yang ia dapatkan.
15) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok.
16) Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
17) Guru memberikan post test untuk mengukur pemahaman siswa.
18) Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes.
19) Guru mengadakan tindak lanjut kemudian Guru dan siswa
mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi
Mengkomunikasikan
1) Salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil
diskusi mereka
2) Kelompok yang lain boleh mengajukan pertanyaan jika ada hal yang
tidak dipahami
3) Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
Kegiatan Penutup ( 15 menit )
1. Guru memberikan penguatan materi dan membuat kesimpulan
bersama siswa dari Materi Rangkaian listrik.
2. Guru mengapresiasi hasil kerja siswa dan memberikan motivasi
3. Siswa dan Gurumerefliksikegiatanpembelajaran
4. Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan pembelajaran
pertemuan berikutnya
5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membaca doa.
c. Pengamatan
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mempelajari sistem
pembelajaran yang telah disusun pada siklus II ini. Selama pelaksanaan
tindakan kelas peneliti dan supervisor II mengamati proses pelaksanaan
tindakan, kendala-kendala, permasalahan yang muncul selama proses
pembelajaran diselenggarakan. Observasi yang dilakukan meliputi:
1) Kesiapan dan perhatian siswa dalam menerima pelajaran.
2) Keaktifan siswa dalam tanya jawab
3) Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4) Aktivitas siswa. Berikut ini rubrik penilaian:
Keaktifan siswa dalam mengerjakan kuisPeneliti dan teman sejawat memberi
skor 1-5 sesuai rubrik penilian
d. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
oleh supervisor 2. Apabila ternyata ada peningkatan dari pelaksanaan siklus I ke
siklus II dan telah memenuhi indikator ketuntasan belajar siswa pelaksanaan
perbaikan siklus II dipandang sudah cukup karena pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran meningkat bahkan menunjukkan hasil ketuntasan belajar
klasikal.
Berdasarkan hasil temuan dan refleksi serta hasil evaluasi pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan memanfaatkan penggunaan model pembelajaran
kooperatif jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Rangkaian Listrik
pada siswa kelas VIB SDIT Miftahussalam Semarang tahun pelajaran 2020/2021
ρ=
∑ n x 100 %
N
Keterangan :
∑n = Jumlah frekuensi yang muncul
N = Jumlah siswa
= Persentase frekuensi
84 – 92 Mampu
75 – 83 Cukup Mampu
2. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas
siswa dianalisis dengan teknik penyajian data. Penyajian data adalah kegiatan ketika
sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya
penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif yang akan digunakan
berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan ) dan grafik.
Indikator keberhasilan untuk penelitian ini dapat dikatakan tercapai apabila
memperoleh hasil sebagai berikut :
1. Siswa menunjukkan hasil belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan berbantu lkpd dapat
menunjang siswa untuk lebih aktif dan lebih memahami materi yang sedang
dipelajari.
Hasil penelitian mengenai minat dan hasil belajar siswa mulai dari pra siklus,
siklus I dan siklus II untuk pembahasan lebih rinci dideskripsikan pada bab IV.