Anda di halaman 1dari 5

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE


PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DI KELAS IX-1 DI SMP
NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN
Oleh:
Rita Berlian Batubara
Guru PKn di SMP Negeri 1 Padangsidimpuan

Abstrak
Penelitian tindakan kelas ini diselenggarakan secara daring untuk mencari tahu bagaimana implementasi
model pembelajaran Prediction Guide mampu mengoptimalisasi hasil belajar PKn di Kelas IX-1 di SMP Negeri
1 Padangsidimpuan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dan diselenggarakan dalam dua siklus penelitian
dengan 27 siswa sebagai partisipan. Peneliti sendiri bertindak sebagai partisipan-observer. Teknik pengumpulan
data dilaksanakan melalui observasi dan analisis dokumen, dan temuan selanjutnya dianalisis secara kualitatif
berdasarkan teori-teori yang relevan yang dijelaskan dalam penelitian. Penelitian ini menyimpulkan hal-hal
sebagai berikut. Implementasi metode pembelajaran Prediction Guide mampu meningkatkan hasil belajar PKn
di Kelas IX-1 di SMP Negeri 1 Padangsidimpuan. Implementasi metode pembelajaran Prediction Guide
meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Namun demikian, guru yang berminat menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran daring yang mengaplikasikan metode Prediction Guide perlu melakukan persiapan memaksimal
terkait bahan ajar dan fasilitas internet. Dalam mengimplementasi metode pembelajaran Prediction Guide, guru
sebaiknya tidak memberikan alternatif jawaban yang terlalu mudah untuk diprediksi siswa. Penelitian lain yang
relevan terkait isu-isu tersebut masih sangat disarankan untuk memperoleh hasil yang jauh lebih memuaskan.

Kata-kata kunci: Hasil Belajar, Prediction Guide, PTK Daring, Penelitian Kualitatif, Tingkat Sekolah
Menengah Pertama
pendidikan yang bermutu dan sesuai. Demikianlah,
1. PENDAHULUAN sekolah sebagai lembaga pendidikan sepertinya
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memikul tanggung jawab yang besar untuk
merupakan salah satu mata pembelajaran di tingkat mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas
sekolah menengah pertama (SMP) yang dan bermartabat sebagaimana yang diharapkan
diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan (Susanto, 2013).
pemahaman siswa terkait masalah tentang negara dan Karena itu, kurikulum PKn agaknya juga telah
kewarganegaraan. Karena itu, PKn dianggap dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
memiliki peran penting dalam pendidikan sebab fenomena dan kebutuhan masyarakan global yang
diharapkan mampu menciptakan warga negara yang akan dihadapi siswa di masa depan. Dengan kata lain,
berkualitas dan bertanggung-jawab (Depdiknas, aspek-aspek pembelajaran yang terdapat dalam
2013). Melalui PKn siswa diharapkan dapat lebih kurikulum pendidikan untuk mata pelajaran PKn
memahami negaranya dan apa peran serta tanggung sepertinya difasilitasi dengan tujuan yang tidak hanya
jawabnya sebagai warga negara yang baik. Hal untuk mempersiapkan pengembangkan kemampuan
tersebut dianggap sangat penting sebab pemahaman siswa dalam hal pengetahuan dan pemahaman materi
siswa terkait negara dan kewarganegaraan akan pelajaran tentang kewarganegaraan, namun juga
mendukung proses pendewasaan diri, proses untuk menambah pemahaman dan wawasan siswa
mengasah kemampuan dalam mengambil keputusan, terkait pengetahuan tentang kehidupan global.
dan juga sebagai landasan pelatihan bagi siswa dalam Namun demikian, berdasarkan observasi
menghadapi masalah dan memikul tanggung jawab singkat sebagai studi pendahuluan yang dilakukan
yang mungkin kelak ditemui dan dihadapinya dalam oleh peneliti ditemukan fakta bahwa kegiatan belajar
kehidupan nyata (Djali, 2012). PKn yang dilaksanakan guru-guru di beberapa kelas
Berkaitan dengan itu, banyak ahli yang IX di SMP Negeri 1 Padangsidimpuan agaknya
berpendapat bahwa proses pembelajaran merupakan masih belum memaksimalkan pengetahuan yang
inti dari pendidikan secara keseluruhan (Jannah, dkk, berhubungan dengan isu-isu modern. Guru-guru
2021). Pendapat tersebut cukup masuk akal tampak cenderung melakukan kegiatan pembelajaran
mengingat proses pendidikan yang konsisten dan konvensional dan mendikusikan isu-isu konvensional
terarah dipercaya akan mampu menghasilkan secara sepihak. Selain itu, guru juga tidak
keluaran sumber daya manusia yang berkualitas. menggunakan media pembelajaran yang relevan dan
Kehidupan modern dengan segala tantangan bersifat tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk
global yang mungkin akan dihadapi siswa di masa terlibat secara aktif dalam mendiskusikan topik-topik
yang akan datang, mengharuskan pentingnya yang dianggap sesuai dengan kehidupan modern.
pembinaan terhadap peserta didik sejak dini melalui Sebagai akibatnya, proses pembelajaran jadi kurang

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 455
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022

berkesan bagi siswa, dan siswa-siswi tersebut tampak bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
tidak begitu antusias dalam mengikuti proses menarik minat dan penting bagi peneliti. Yang kedua
pembelajaran. Sebagai akibatnya, ketika diadakan adalah tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan
evaluasi di ahir tiap kegiatan, hasil belajar siswa yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
terbukti jauh dari memuaskan. Hal tersebut sangat Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
relevan mengingat minat dan motivasi dalam belajar untuk siswa. Yang terakhir adalah kelas, kelas adalah
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dan sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,
prestasi belajar (Masnur, 2011). menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
Berdasarkan temuan tersebut, peneliti pula. Data dikumpulkan melalui observasi dan
selanjutnya berniat menyelengarakan suatu penelitian analisis hasil tes yang dilakukan siswa di akhir setiap
tindakan kelas secara daring di Kelas IX-1 di SMP siklus kegiatan.
Negeri 1 Padangsidimpuan dengan tema Selanjutnya, partisipan yang terlibat dalam
mengimplementasi model pembelajaran yang kajian yang diselenggarakan dalam dua siklus ini
berpusat kepada siswa supaya siswa lebih berminat adalah 27 siswa dengan rincian 13 siswa laki-laki dan
dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar. 14 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan
Pembelajaran daring diselenggarakan karena mengacu pada desain PTK yang dikemukakan oleh
himbauan penyelenggaraan kegiatan tatap muka Arikunto (2006), yakni pelaksanaan penelitian
dalam belajar disebabkan pandemik Covid-19 yang dengan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan
belum dapat dituntaskan. Demikianlah, proses tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi.
pembelajaran daring dianggap mampu Adapun analisis data adalah dilakukan secara
memaksimalkan dan mengoptimalkan kegiatan kualitatif deskriptif, dengan mendiskusikan dan
belajar dalam masa pandemik (Anugrahana, 2020; menjelaskan temuan secara deskriptif dalam
Handarini, 2020). Metode pembelajaran yang hubungannya dengan teori-teori yang memayungi
berpusat kepada siswa yang dipilih dalam kajian ini penelitian. Analisis dilakukan secara deskriptif
adalah model pembelajaran Prediction Guide. kualitatif berdasarkan hasil observasi terhadap proses
Metode tersebut dipilih karena alasan yang dan hasil belajar siswa dengan melalui reduksi,
menyebutkan bahwa metode pembelajaran Prediction interpretasi, inferensi, dan pengambilan kesimpulan,
Guide mampu memotivasi siswa untuk berpikir ktitis temuan selanjutnya dijadikan sebagai acuan untuk
dan sekaligus dapat melibatkan siswa dalam memperbaiki tindakan dan sebagai refleksi untuk
mengambil keputusan sehubungan dengan masalah- tindak lanjut penelitian yang relevan (Wiriatmaja,
masalah yang ditemukannya dalam kegiatan belajar 2007).
(Istarani, 2012). Dengan mendorong siswa untuk
terlibat lebih aktif dalam kegiatan belajar dan 3. DISKUSI DAN PEMBAHASAN
berdikusi tentang hal-hal yang sedang booming Penelitian tindakan kelas ini adalah suatu
secara global dan yang ada kaitannya dengan penelitian tindakan kelas daring yang dilakukan di
pembelajaran PKn, peneliti berasumsi bahwa hasil Kelas IX-1 di SMP Negeri 1 Padangsidimpuan.
belajar PKn siswa di Kelas IX-1 akan dapat Penelitian ini diselenggarakan berdasarkan latar
ditingkatkan. belakang yang menyebutkan fakta yang
menunjukkan hasil belajar PKn siswa di kelas
2. METODE PENELITIAN sasaran yang dianggap masih sangat rendah.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian Demikianlah, berdasarkan kondisi awal tersebut
tindakan kelas (clasroom action research) daring kegiatan penelitian tindakan kelas ini
berbentuk kualitatif deskriptif. Pembelajaran daring diselenggarakan untuk mengoptimalisasikan hasil
dianggap efektif diselenggarakan untuk kegiatan belajar PKn siswa melalui implementasi metode
belajar non-tatap muka (Anugrahana, 2020). Sebagai pembelajaran Prediction Guide. Tahapan
penelitian tindakan, penelitian ini adalah juga perencanaan dilakukan dengan menyusun dan
meruapakan penelitian yang dilakukan oleh guru di mempersiapkan RPP yang berhubungan dengan topik
dalam kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk pembahasan ‘Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
memperbaiki efektifitas belajar sehingga hasil kerja Indonesia.’ Dalam hal ini peneliti menyusun RPP
belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2003). yang relevan dengan skema kegiatan pembelajaran,
Demikianlah, untuk meningkatkan validasi temuan, yang disesuaikan dengan tingkat daya serap siswa
peneliti merekam kegiatan pembelajaran pada saat dalam memahami bahan ajar dan juga ketersediaan
proses belajar berlangsung. waktu penelitian. Setelah mempersiapkan RPP,
Lebih jauh tentang penelitian tindakan kelas, lembar observasi, dan soal-soal tes, peneliti
Arikunto (2006) menyebutkan bahwa Penelitian mempersiapkan bahan ajar yang sederhana namun
Tindakan Kelas (PTK) dibentuk dari tiga kata, yang padat dan mencakup keseluruhan aspek dari topik
memiliki pengertian sebagai berikut. Yang pertama pembahasan.
adalah penelitian, yakni kegiatan mencermati suatu Pelaksanaan tindakan di Siklus I diawali
objek dengan menggunakan cara dan aturan metode dengan penyelenggaraan pertemuan pertama secara
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang daring. Peneliti melaksanakan pertemuan pertama

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 456
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022

tersebut dengan bantuan aplikasi Zoom meeting kegiatan ditutup peneliti melakukan verifikasi dan
untuk menyelenggarakan sosialisasi dan apersepsi. menjelaskan jawaban paling benar dari tiap soal
Oleh karena itu, selama pertemuan pertama dengan menyebutkan alasan dan bukti. Adapun
berlangsung peneliti melakukan presentasi untuk pertemuan keempat Siklus I adalah kegiatan evaluasi.
menjelaskan tentang rencana dan tujuan kegiatan, Dalam hal ini peneliti menyampaikan 10 soal secara
dan menjelaskan hal-hal yang diharapkan dari siswa online dan masing-masing kelompok dimninta
sehingga kegiatan penelitian dapat berlangsung menjawab serta menentukan prediksi jawaban untuk
sebagaimana yang diharapkan. Selanjutnya, di tiap soal. Selain memberi prediksi, dalam evalusai
pertemuan kedua dan ketiga yang diselenggarakan di yang dilakukan secara kelompok tersebut, masing-
minggu kedua dan ketiga penelitian, peneliti yang masing kelompok juga diminta menjelaskan bukti
bertindak sebagai partisipan observer melaksanakan kenapa mereka memilih jawaban tertentu untuk soal-
praktik belajar untuk mengajarkan materi pelajaran soal tersebut dan apa alasannya. Lembar jawaban
yang telah ditentukan dengan mengimplementasi siswa kemudian dikirim kepada peneliti melalui
metode pembelajaran Prediction Guide. WhatsApp untuk selanjutnya dianalisis sebagai hasil
Demikianlah, di pertemuan kedua Siklus I, penelitian. Adapun temuan observasi untuk Siklus I
dengan masih memanfaatkan media zoom peneliti penelitian ini disampaikan sebagai berikut.
memasuki kelas sasaran dan setelah kegiatan Tabel 1. Temuan Observasi Siklus I
pembukaan, peneliti mengajarkan materi PKn yang Kegiatan Rincian Hasil Observasi
Menjelaskan  Peneliti menyampaikan Siswa memperhatikan
berhubungan dengan ‘Kedaulatan Negara Kesatuan materi materi pelajaran. dan membuat catatan,
Republik Indonesia.’ Selama presentasi materi  Siswa untuk tapi tidak mencakup
menuliskan kata kunci keseluruhan materi
pelajaran tersebut berlangsung, peneliti meminta yang dikaji.
apa saja yang muncul
siswa menemukan kata-kata kunci dari materi yang dari materi pelajaran
disajikan, yang dianggap paling penting dan dapat yang telah
disampaikan.
dikaitkan dengan kehidupan masyarakat modern dan  Guru melakukan tanya
posisi Indonesia dalam dunia global. Kata-kata kunci jawab.
tersebut diharapkan mampu mendeskripsikan materi  Peneliti meminta siswa
melakukan prediksi.
pelajaran tersebut secara singkat dan padat.
Sesi kedua dari pertemuan kedua Siklus I Diskusi dan  Siswa secara Siswa bekerja secara
Prediksi berkelompok berkelompok, tapi
adalah kegiatan dimana peneliti mengadakan tanya mendiskusikan tidak semua siswa
jawab sesuai dengan isu pembelajaran dan kemudian prediksi. aktif berdiskusi.
memberikan penjelaskan yang lebih rinci terkait hal-  Siswa secara
berkemlompok
hal yang masih belum dipahami oleh siswa. Kegiatan menentukan prediksi.
inti tersebut kemudian diakhiri dengan penyajian
Pembuktian  Peneliti dan siswa Siswa mampu
beberapa soal, yang disertai dengan menampilkan Prediksi mendiskusikan membuat prediksi
beberapa alternatif jawaban yang dianggap prediski. namun tidak semua
mendekati dan mungkin sesuai dengan topik kajian.  Peneliti membuktikan prediksi tersebut
kebenaran prediksi. benar.
Siswa kemudian diminta membentuk lima kelompok,
Temuan dari hasil tes akhir di akhir kegiatan
yang terdiri atas lima hingga enam orang. Tiap-tiap
Siklus I, ditampilkan sebagai berikut.
kelompok kemudian diminta menebak jawaban yang
Tabel. 2 Tabel Rata-rata Hasil Belajar
paling tepat untuk setiap soal yang disajikan.
Siswa Siklus I
Setiap kelompok kemudian diberi waktu yang No Kelompok Prediksi Prediksi Persentase Keterangan
memadai untuk berdiskusi, menentukan prediksi Benar Salah Nilai
Rata-Rata
jawab untuk tiap soal, dan berusaha menemukan 1 Kelompok I 2 8 20% Rendah
pembuktian untuk prediksi yang dilakukan. Dengan 2 Kelompok I 5 5 50% Cukup
kata lain, kegiatan ini dilakukan untuk memberi 3 Kelompok II 4 6 40% Rendah
4 Kelompok II 5 5 50% Cukup
kesempatan bagi siswa untuk berpikir atau mencari 5 Kelompok II 7 3 70% Memuaskan
bukti sehingga jawaban yang mereka prediksi untuk Prsentasi Ketuntasan Klasikal 21, 73%
tiap soal adalah benar. Pembuktian itu dapat Dengan demikian, berdasarkan tabel observasi
dilakukan dengan mencari bahan dari buku pelajaran dan tabel pencapaian siswa maka disimpulkan bahwa
atau dari bahan lain yang berasal dari internet. hasil belajar siswa di Siklus I penelitian masih
Demikianlah, kegiatan belajar dari pertemuan rendah. Hal tersebut terbukti dari aktivitas siswa yang
pertama hingga pertemuan terakhir direkam langsung belum maksimal dalam mengikuti kegiatan, yang
oleh peneliti, untuk selanjutnya dijadikan sabagai dilengkapi dengan pencapaian nilai rata-rata klasikal
data observasi. yang belum sesuai dengan nilai KKM yang
Di pertemuan ketiga Siklus I setiap kelompok ditentukan. Oleh karena itu, peneliti kembali merevisi
diharapkan memberikan prediksi jawaban dengan dan memperbaiki perencanaan kegiatan untuk siklus
presentasi dan sekaligus menjelaskan pembuktian berikutnya, dengan tujuan supaya hasil belajar siswa
kebenaran atas prediksi tersebut. Selanjutnya lebih maksimal. Berikut pembahasan dan temuan
kegiatan diikuti dengan diskusi dan tanya jawab Siklus II.
dengan kelompok lain, hingga akhirnya sebelum

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 457
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022

Sama seperti tahapan perencanaan di Siklus I, menentukan prediksi.


tahap perencanaan Siklus II juga dimulai dengan Pembuktian  Peneliti dan siswa Siswa mampu
menyusun dan mempersiapkan RPP yang Prediksi mendiskusikan membuat prediksi, dan
prediski. sebahagian besar
berhubungan dengan kelanjutan topik pembahasan.
 Peneliti membuktikan mampu memberi
Peneliti kembali mempersiapkan bahan ajar yang kebenaran prediksi. pembuktian atas
lebih sederhana, dan merevisi dan menyusun ulang prediksi tersebut.

soal evaluasi. Setelah melakukan persiapan-persiapan Berikut hasil tes akhir di akhir kegiatan Siklus
tersebut, peneliti kembali memasuki kelas sasaran II.
dan menyelenggarakan pertemuan pertama Siklus II Tabel. 4 Tabel Rata-rata Hasil Belajar Siswa
secara daring dengan bantuan aplikasi Zoom Siklus II
No Siswa Predik Prediksi Persentase Keterangan
Meeting. Demikianlah, pertemuan pertama Siklus II si Salah Nilai
dilaksanakan secara daring untuk sosialisasi dan Benar Rata-Rata
1 Siswa-1 5 5 50% Cukup
apersepsi. Pertemuan pertama ini juga dilaksanakan 2 Siswa-2 5 5 50% Cukup
untuk menjelaskan kembali tentang rencana dan 3 Siswa-3 8 2 80% Memuaskan
tujuan kegiatan, dan menjelaskan langkah-langkah 4 Siswa-4 8 2 80% Memuaskan
5 Siswa-5 7 3 70% Memuaskan
kegiatan pembelajaran yang mengaplikasi metode 6 Siswa-6 10 - 100% Sangat
Prediction Guide. memuaskan
Di pertemuan kedua Siklus II, peneliti 7 Siswa-7 7 3 70% Memuaskan
8 Siswa-8 5 5 50% Cukup
kembali melakukan prsentasi untuk menjelaskan 9 Siswa-9 10 - 100% Sangat
kelanjutan bahan ajar yang berhubungan dengan memuaskan
‘Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.’ 10 Siswa-10 5 5 50% Cukup
11 Siswa-11 7 3 70% Memuaskan
Setelah presentasi, peneliti melakukan diskusi secara 12 Siswa-12 5 5 50% Cukup
online dan meminta beberapa siswa menyebutkan 13 Siswa-13 8 2 80% Memuaskan
kata-kata kunci dari materi yang disajikan. Peneliti 14 Siswa-14 8 2 80% Memuaskan
15 Siswa-15 8 2 80% Memuaskan
mendorong siswa-siswa untuk berbicara dan 16 Siswa-16 8 2 80% Memuaskan
menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan 17 Siswa-17 8 2 80% Memuaskan
secara singkat dan padat dengan kata-kata sendiri. 18 Siswa-18 8 2 80% Memuaskan
19 Siswa-19 9 1 90% Sangat
Setelah itu, peneliti engadakan tanya jawab dan Memuaskan
kemudian memberikan penjelaskan yang lebih rinci 20 Siswa-20 9 1 90% Sangat
Memuaskan
untuk setiap pertanyaan. Sesi selanjutnya adalah 21 Siswa-21 9 1 90% Sangat
pemberian soal latihan yang dilengkapi dengan Memuaskan
beberapa alternatif untuk diprediksi, namun di Siklus 22 Siswa-22 9 1 90% Sangat
Memuaskan
II evaluasi dilakukan secara individu untuk kemudian 23 Siswa-23 5 5 50% Cukup
didiskusikan dalam kelas di pertemuan berikutnya. 24 Siswa-24 8 2 80% Memuaskan
Demikianlah, pertemuan ketiga Siklus II 25 Siswa-25 8 2 80% Memuaskan
26 Siswa-26 8 2 80% Memuaskan
dilakukan dengan presentasi secara online oleh 27 Siswa-27 8 2 80% Memuaskan
beberapa siswa yang ditunjuk untuk menjawab soal, Tabel-tabel di atas merefleksikan pencapaian
menyebutkan prediksi dan menjelaskan alasan hasil belajar PKn siswa di Kelas IX-1 SMP Negeri 1
pemilihan prediksi tersebut. Akhirnya, di pertemuan Padangsidimpuan yang dapat dimaksimalkan dengan
keempat Siklus II, peneliti kembali mengadakan implementasi metode pembelajaran Prediction
evaluasi secara individu, dengan memberikan 10 soal Guide. Temuan di atas dianggap sangat memuaskan
yang baru untuk diprediksi dan diberi alasan untuk mengingat adanya peningkatan hasil belajar siswa
pemilihan prediksi tersebut. Hasil tes selanjutnya yang signifikan. Di Siklus I, apabila hasil belajar
dikirim kepada peneliti melalui WhatsApp. Berikut siswa/kelompok siswa yang berkemampuan tinggi
temuan untuk Siklus II penelitian. tampak menunjukkan perbedaan nilai yang sangat
Tabel 3. Temuan Observasi Siklus II mencolok dengan hasil belajar sisiwa/kelompok
Kegiatan Rincian Hasil Observasi
Menjelaskan  Peneliti menyampaikan Siswa memperhatikan
berkemampuan rendah, di Siklus II perbedaan
materi materi pelajaran. dan membuat catatan, tersebut dapat diminimalisir. Kemudian, peneliti
 Siswa untuk dan catatan da menemukan perlunya kehati-hatian dalam
menuliskan kata kunci perhatian siswa
apa saja yang muncul terfokus pada menyajikan soal dengan prediksi-prediksi yang
dari materi pelajaran keterangan peneliti. terlalu mudah ditebak oleh siswa. Karena itu, soal-
yang telah
disampaikan.
soal yang terlalu gampang diprediksi sebaiknya
 Guru melakukan tanya dihindarkan demi memaksimalkan hasil kegiatan.
jawab. Kemudian, sebagaimana pembelajaran daring masih
 Peneliti meminta siswa
melakukan prediksi. memerlukan pembiasaan, beberapa kendala
sehubungan dengan masalah teknis masih terjadi
Diskusi dan  Siswa secara Siswa bekerja secara
selama berlangsungnya kegiatan ini, yang
Prediksi berkelompok indivisu.
mendiskusikan menyebabkan terhambatnya beberapa kegiatan
prediksi. presentasi.
 Siswa secara
berkemlompok

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 458
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.10 No.2 Edisi Mei 2022

4. KESIMPULAN DAN SARAN Masnur, M. (2006). KTSP Dasar Pemahaman dan


Berdasarkan hasil analisis penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan hal- Susanto, A. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran
hal berikut. Implementasi metode pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Prediction Guide mampu meningkatkan hasil belajar Wardhani, I. G.A.K. (2003). Penelitian Tindakan
PKn di Kelas IX-1 di SMP Negeri 1 Kelas. Jakarta:
Padangsidimpuan. Hal tersebut terbukti dari Universitas Terbuka.
peningkatan pencapaian yang signifikan antara Siklus Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif,
I dan II. Implementasi metode pembelajaran Kualitatif, dan R & D. Bandung: Aplabeta.
Prediction Guide mampu meningkatkan pemahaman Wiriatmaja, R. (2007). Metode Penelitian Tindakan
siswa terkait bahan pelajaran, mampu meningkatkan kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.
kemampuan siswa dalam berpikir kritis.
Pembelajaran daring dengan implementasi metode
Prediction Guide perlu persiapan yang matang dan
guru sebaiknya memahami bagaimana mengelola
kelas online dengan siswa yang jumlahnya lebih dari
20 orang. Sebagai saran-saran untuk tindak lanjut
penelitian, guru yang berminat menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran daring yang mengaplikasikan
metode Prediction Guide perlu melakukan persiapan
untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas internet.
Dalam mengimplementasi metode pembelajaran
Prediction Guide, guru sebaiknya tidak memberikan
alternatif jawaban yang terlalu mudah untuk siswa.
Implementasi metode pembelajaran ini
mengharapkan guru memiliki kemampuan
mendorong dan mengarahkan siswa untuk berbicara
dengan efektif dan kritis. Penelitian lain yang relevan
terkait isu-isu di atas masih sangat disarankan untuk
hasil yang lebih memuaskan.

5. KAJIAN PUSTAKA
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan
Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10 (3)
282-289 https://ejournal.uksw.edu
Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. (2013). Kurikulum 2013 untuk SMP dan
MTsn. Jakarta: Depdiknas.
Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Handarini, O. I. (2020). Pembelajaran Daring
Sebagai Upaya Study From Home (SFH)
Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan
Administrasi Perkantoran (JPAP) 8 (3)
https://journal.unesa.ac.id
Istarani. (2011). 58 model Pembelajaran Inovatif.
Medan: Kepala Balai Diklat Keagamaan.
Jannah, W., Martaningsih, S. T., & Sukardi. (2021).
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar
Daring pada Siswa Kelas 1 SD
Muhammadiyah Bantul Kota Melalui Model
‘Zoo Wa Zoo.’ Disampaikan dalam Prosiding
Pendidikan Guru Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
https://scholar.google.co.id

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 459

Anda mungkin juga menyukai