Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS POE

BERBANTUAN AUGMENTED REALITY UNTUK MELATIHKAN


KETERAMPILAN PROSES DASAR PADA KONSEP FLUIDA STATIS

Okta Briyanti Mila Sari1, Eko Risdianto2, Sutarno3


Prodi Pendidikan Fisika FKIP-UNIB
Jl. Raya Kandang Limun No 1 Bengkulu 38123
Email : oktabriyantimilasari3@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik Berbasis Predict-Observe-Explain Berbantuan Augmented Reality untuk Melatihkan
Keterampilan Proses Dasar Pada Konsep Fluida Statis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
survei dan studi literatur yang nantinya bisa menjadi dasar dalam penelitian pengembangan
selanjutnya. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data menggunakan statistik deskripsi.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa saat ini siswa membutuhkan LKPD
berbasis Predict-Observe-Explain berbantuan Augmented Reality. Hal ini di dasarkan data yang
diperoleh bahwa 71,43 % siswa menjawab Setuju diperlukannya pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Berbasis Predict-Observe-Explain Berbantuan Augmented Reality untuk Melatihkan
Keterampilan Proses Dasar. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict-Observe-
Explain Berbantuan Augmented Reality perlu dikembangkan untuk memberikan alternatif perangkat
pembelajaran yang diberikan sebelumnya dan untuk melihat kefektifan perangkat pembelajaran
tersebut jika digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran berupa
LKPD berbasis POE berbantuan Augmented Reality ini nantinya penting dalam rangka menghadapi
era revolusi industri 4.0.

Kata Kunci : LKPD, POE, Augmented Reality, Keterampilan Proses Dasar

PENDAHULUAN pembelajaran yang dilaksanakan guru semestinya


dapat membekali siswa pada keempat
Pendidikan adalah suatu proses dalam
kemampuan yang dibutuhkan dalam abad ke-21
rangka mempengaruhi siswa agar dapat
yaitu cara-cara berpikir, cara-cara bekerja, alat-
menyesuaikan diri sebaik mungkin. Selain itu
alat untuk bekerja dan keterampilan-
pendidikan juga sebagai dasar dalam
keterampilan untuk hidup dalam dunia. Akan
mengembangkan suatu potensi yang dimiliki
tetapi berdasarkan hasil observasi yang diperoleh
oleh siswa dalam upaya menghantar siswa
menunjukkan bahwa proses pembelajaran di
menuju cita-citanya dan bertanggung jawab
kelas belum maksimal dalam menjalankan
terhadap semua yang dilakukannya (Ningrum &
kurikulum 2013 seperti yang diharapkan,
Suparman, 2018). Oleh karena itu, butuh upaya
sehingga pembelajaran yang seperti ini
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam
dikhawatirkan akan membuat siswa cenderung
proses pembelajaran, sebagaimana yang
pasif dan berdampak pada kurangnya
diharapkan dalam Kurikulum 2013.
pengetahuan dan keterampilan yang siswa
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah
peroleh. Oleh sebab itu diperlukannya suatu
pembelajaran kritis, dimana siswa dituntut untuk
inovasi dalam proses pembelajaran untuk
aktif, kritis, inovatif dan kreatif selama proses
mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya
pembelajaran (Anggraini, Lesmono, & Handono,
dengan pembuatan bahan ajar sesuai dengan
2017). Sehingga pola pembelajaran yang
tuntutan kurikulum 2013 dan karakteristik materi
awalnya hanya berpusat kepada guru berganti
yang disampaikan.
menjadi berpusat pada siswa dan membuat siswa
akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal Menurut Andi Prawasto dalam Efendhi
ini sejalan dengan Paige dalam Asrizal (2017) (2014) bahan ajar adalah segala bahan yang
digunakan untuk mempermudah guru atau
instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar permasalahannya sehingga dapat memberikan
mengajar. Melalui bahan ajar diharapkan dapat solusi dan rekomendasi pengembangan bahan
mempermudah guru serta siswa dalam proses ajar berupa LKPD yang dapat membantu proses
pembelajaran dan juga dapat meningkatkan mutu pembelajaran jika dibutuhkan. Berdasarkan
pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dapat pemaparan diatas, maka rumusan masalah dalam
menunjang pola pembelajaran kurikulum 2013 penelitian ini adalah perlukah LKPD berbasis
adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). POE berbantuan Augmented Reality untuk
LKPD merupakan bahan ajar yang cukup banyak melatihkan keterampilan proses dasar pada
digunakan dalam proses pembelajaran (Putri, konsep fluida statis?. Sehingga berdasarkan
Nyeneng, & Wahyudi, 2018). Selain penggunaan rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk
bahan ajar berupa LKPD, dalam proses melakukan analisis kebutuhan terhadap LKPD
pembelajaran juga terdapat model pembelajaran. berbasis POE berbantuan Augmented Reality
Penggunaan model pembelajaran ini harus untuk melatihkan keterampilan proses dasar pada
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan konsep fluida statis.
sehingga pada pengembangan LKPD ini
diperlukan model terbaru yang dapat membantu
siswa dalam melatihkan cara berpikir siswa METODE PENELITIAN
ataupun melatihkan keterampilan siswa, sehingga
model yang tepat digunakan adalah model Waktu dan Lokasi Penelitian
pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE).
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri
Menurut Liew & Treagust dalam 8 Kota Bengkulu. Waktu penelitian pada tanggal
Kusdayanti, Nyeneng & Maharta (2019) LKPD 1 november 2019 sampai dengan 19 november
berbasis POE merupakan lembar kerja peserta 2019 semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
didik yang didalamnya memuat langkah-langkah
POE yaitu langkah memprediksi (Predict), Populasi dan Sampel
mengamati (Observe) dan menjelaskan Populasi merupakan wilayah generalisasi
(Explain). Selain menggunakan LKPD model yang terdiri dari obyek atau subyek yang
POE peneliti juga menggunakan teknologi mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Augmented Reality (AR) sebagai media terbaru yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipeajari dan
di era revolusi 4.0 yang turut membantu dalam kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, Metode
pengembangan LKPD model POE. Augmented Pnelitian Pendidikan, 2010). Populasi penelitian
Reality merupakan sebuah teknologi yang ini diambil dari siswa kelas XI MIPA dengan
mampu menggabungkan benda maya dua jumlah siswa yaitu 140 siswa. Sedangkan sampel
dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah merupakan sebagian atau wakil populasi yang
lingkungan yang nyata kemudian akan diteliti (Arikunto, 2010). Dalam
memunculkannya atau memproyeksikannya pengambilan sampel ini, peneliti menggunakan
secara real time (Mustaqim, 2016). purposive sampling. Teknik ini digunakan jika
Pengembangan bahan ajar berupa LKPD model dalam teknik penentuan sampel berdasarkan
POE telah pernah dilakukan pada beberapa pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil
peneliti salah satunya yaitu hasil penelitian Muna sebanyak 55 siswa dari kelas XI MIPA 1 dan XI
(2017) yang menunjukkan bahwa “model MIPA 3.
pembelajaran POE dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan keterampilan proses Teknik Pengumpulan Data
pembelajaran IPA”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
Sebelum memutuskan pembuatan LKPD ini, dalam penelitian analisis kebutuhan ini terdiri
permasalahan dilapangan masih memerlukan dari tiga bagian yaitu observasi pelaksanaan
analisis lebih lanjut dan mendalam untuk melihat pembelajaran, angket respon siswa dan studi
permasalahan yang ada serta penyebab, kendala literatur. Observasi dilakukan untuk mengamati
dan kekurangan dari bahan ajar dan media yang pelaksanaan pembelajaran dikelas baik
telah digunakan disekolah. Rangkaian analisis ini pengamatan peran guru sebagai fasilitator yang
diharapkan dapat memberikan gambaran membelajarkan siswa maupun aktivitas siswa
mengenai persepsi siswa terhadap proses dalam mendapatkan pengetahuannya serta
pembelajaran dikelas serta gambaran mengamati kendala yang dihadapi. Angket
digunakan untuk mengungkapkan karakteristik
siswa, respon siswa terhadap pembelajaran fisika Untuk menghitung persentase tersebut
dan spesifikasi sumber belajar yang diinginkan. menggunakan rumus:
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dala
penelitian analisis kebutuhan ini adalah lembar
Keterangan:
observasi, lembar angket siswa dan literatur yang
PRS = Persentase Respon Siswa
berkaitan dengan LKPD, model pembelajaran
SP = Skor Perolehan
POE, agmented reality dan keterampilan proses
SM = Skor Maksimum
dasar.
(Bakri, R, & Mulyaningsih, 2015)
Teknik Analisis Data
Tabel 2 Inperpretasi Skor Respon Siswa
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Persentase (%) Kategori
Statistik deskriptif adalah merupakan statistik 0 % - 25 % Sangat Tidak Setuju
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau 26 % - 50 % Tidak Setuju
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti 51 % - 75 % Setuju
melalui data sampel atau populasi sebagaimana 76 % - 100 % Sangat Setuju
apa adanya. Pada umumnya statistik deskriptif Sumber: Sugiyono (2010)
yang dilakukan memiliki dua tujuan utama yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik obyek yang diteliti secara tepat
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Sukardi, 2004). Pada penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kebutuhan siswa terhadap Analisis kebutuhan bertujuan untuk
LKPD berbasis POE berbantuan Augmented mengumpulkan informasi mengenai
Reality yang dapat memfasilitasi siswa dalam permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran
melatihkan keterampilan proses dasar pada fisika serta penyebabnya, pelaksanaan
konsep fluuida statis. Analisis kebutuhan ini pembelajaran serta kendala yang terjadi,
mencakup analisis persepsi siswa, analisis penggunaan bahan ajar dan kekurangannya
pelaksanaan pembelajaran dikelas, analsis (Yudhi, 2017). Hasil analisis kebutuhan
terhadap kebutuhan LKPD yang akan dijadikan sebagai dasar menentukan alternatif
dikembangkan. Ada beberapa penyajian data solusi dan rekomendasi spesifikasi bahan lembar
yang dapat digunakan seperti: tabel biasa, kerja peserta didik yang akan dikembangkan.
distribusi frekuensi, grafik dan penjelasan Untuk mendapatkan informasi mengenai
kelompok data melalui modus, median, nilai kebutuhan bahan ajar berupa LKPD dan
rata-rata, variasi kelompok dan standar deviasi spesifikasi yang diinginkan siswa, maka peneliti
(Sugiyono, 2014). memberikan angket kepada 55 orang siswa kelas
XI MIPA.
Hasil analisis kebutuhan digunakan sebagai
dasar merumuskan rekomendasi pengembangan Gambaran respon siswa terhadap mata
LKPD nerbasis POE berbantuan augmented pelajaran fisika dikelas menggunakan 4 butir
reality. Analisis kebutuhan dilakukan pada data pertanyaan, seperti ditunjukkan pada tabel 3.
yang diperoleh berupa persentase. Persentase Secara umum siswa menyatakan menyukai mata
diperoleh berdasarkan perhitungan skala likert pelajaran fisika, hal ini ditunjukkan dengan
seperti pada Tabel 1. respon siswa sebesar 67,27 %. Namun demikian
walaupun hampir separuh siswa setuju menyukai
Tabel 1 Perhitungan Skala Likert
mata pelajaran fisika tetapi saat proses
Penilaian Nilai Skala pembelajaran berlangsung siswa masih merasa
tidak bersemangat (71,82 %) dan bosan (69,55
Sangat Setuju 4
%). Hal ini mengakibatkan 60,91 % siswa
Setuju 3 merasa kesulitan dalam memahami pelajaran
Tidak Setuju 2 fisika. Sehingga secara keseluruhan siswa setuju
Sangat Tidak Setuju 1 bahwa mata pelajaran fisika cukup
Sumber: Sugiyono (2010) membosankan dan kurang menyenangkan. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian Yulia (2018) Tabel 4 Respon Siswa Terhadap Penggunaan
bahwa pembelajaran fisika dalam penyampaian LKPD Dikelas
materi lebih terkesan monoton.
Persentase
Tabel 3 Respon Siswa Terhadap mata Pelajaran Item Kriteria
+ -
Fisika Setiap 85,45 Sangat
pertemuan pada % Setuju
Item Persentase Kriteria
proses
+ - pembelajaran
Siswa menyukai 67,27 Setuju Fisika guru
pelajaran fisika % selalu
Siswa tidak 71,82 Setuju memberikan
bersemangat % bahan ajar
ketika pelajaran kepada siswa
fisika sedang Bahan ajar yang 79,09 Sangat
berlangsung diberikan % Setuju
dikelas berupa lembar
Siswa selalu 60,91 Setuju kerja peserta
kesulitan % didik (LKPD)
memahami Lembar kerja 61,36 Setuju
pelajaran fisika peserta didik %
Siswa merasa 69,55 Setuju (LKPD) yang
bosan ketika % diberikan oleh
pembelajaran guru belum
fisika sedang membantu anda
berlangsung untuk
memahami
Gambaran respon siswa mengenai LKPD materi
yang diterapkan dikelas dieksplorasi
menggunakan 3 pertanyaan dalam angket, seperti
ditunjukkan pada tabel 4. Terlihat bahwa guru Gambaran respon siswa terhadap
sudah menggunakan bahan ajar berupa LKPD penggunaan model pembelajaran dikelas
saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dieksplorasi menggunakan 2 pertanyaan dalam
ditunjukkan dengan respon siswa sebesar 79,09 angket, seperti ditunjukkan pada tabel 5. Terlihat
%. Akan tetapi 61,36 % siswa setuju bahwa bahwa guru sudah banyak menerapkan metode
penggunaan LKPD yang diberikan oleh guru dan model pembelajaran yang bervariasi salah
masih belum membantu siswa dalam memahami satunya yaitu metode ceramah maupun model
materi baik dari segi konsep maupun problem based learning. Hal ini ditunjukkan
keterampilan proses siswa. karena LKPD yang dengan respon siswa sebesar 66,36 setuju dengan
digunakan dikelas hanya berupa langkah-langkah tanggapan tersebut. Akan tetapi walaupun sudah
dan pertanyaan yang wajib dijawab siswa tanpa menunjukkan variasi model pembelajaran yang
membuat siswa berpikir mengenai permasalahan berbeda pada pembelajaran fisika masih ternyata
dalam konsep materi yang akan diajarkan masih 67,73 % siswa menganggap bahwa model
sehingga siswa hanya selintas dalam tersebut belum membantu siswa dalam
mendapatkan materi tanpa mendalami lebih memahami materi maupun menampilkan
lanjut. Hal ini sejalan dengan pendapat keterampilan proses siswa.
Sulistyorini (2018) bahwa LKPD yang
digunakan di sekolah pada umumnya hanya Tabel 5 Respon Siswa Terhadap Model
berisi daftar pertanyaan dalam bentuk essay dan Pembelajaran yang Diterapkan Dikelas
siswa ditugaskan untuk menjawabnya. Tidak ada Persentase
prses literasi dan pemecahan masalah sehingga Item Kriteria
+ -
belum mendorong tumbuhnya berpikir kritis
Selama proses 66,36 Setuju
pada diri siswa.
pembelajaran %
fisika guru
menggunakan seperti PPT dan
metode ceramah sejenisnya yang
, model Problem digunakan oleh
Based Learning guru belum
(pembelajaran membantu anda
berbasis dalam
masalah), atau memahami
lainnya. materi
Metode atau 67,73 Setuju
model yang %
digunakan oleh Gambaran respon siswa terhadap kebutuhan
guru sudah LKPD model terbaru yaitu berbasis POE sebesar
membantu anda 75,91 % . Selain itu siswa juga membutuhkan
dalam media pembelajaran terbaru yang dapat
memahami mendukung LKPD berbasis POE ini agar lebih
materi menunjukkan kebermanfaatannya yaitu dengan
menggunakan media augmented reality yang
sangat disetujui oleh siswa (81,36 %).
Gambaran respon siswa terhadap
penggunaan media pembelajaran dikelas
dieksplorasi menggunakan 3 pertanyaan dalam Persentase
angket, seperti ditunjukkan pada tabel 6. Terlihat Item Kriteria
+ -
bahwa guru sudah sering menggunakan media Saya 75,00 Sangat
pembelajaran yang bervariasi salah satunya yaitu memerlukan % Setuju
powerpoint dan video pembelajaran. Hal ini LKPD terbaru
ditunjukkan dengan respon siswa sebesar 78,18 yang dapat
% dan 69,55 % setuju dengan tanggapan membantu lebih
tersebut. Akan tetapi walaupun sudah memahami
menunjukkan variasi penggunaan media materi yang
pembelajaran pada pembelajaran fisika ternyata diajarkan
masih 59,55 % siswa menganggap bahwa media Saya 75,91 Sangat
tersebut belum membantu siswa dalam memerlukan % Setuju
memahami materi maupun menampilkan LKPD berbasis
keterampilan proses siswa. POE
Tabel 6 Respon Siswa Terhadap Penggunaan (menggunakan
Media Pembelajaran Dikelas tahap
memprediksi,
Persentase mengamati dan
Item Kriteria menjelaskan)
+ -
Guru 78,18 Sangat pada proses
menggunakan % Setuju pembelajaran
media Fisika
pembelajaran Saya tidak 78,18 Sangat
saat memerlukan Setuju
%
pembelajaran media
Fisika pembelajaran
Media 69,55 Setuju terbaru pada
pembelajaran % proses
yang digunakan pembelajaran
berupa Fisika
Powerpoint dan Saya 81,36 Sangat
sejenisnya memerlukan % Setuju
Media 59,55 Setuju media
pembelajaran % pembelajaran
berbasis dan mengembangkan keterampilan proses siswa.
Augmented Oleh karena itu diperlukannya LKPD terbaru
Reality (media dengan model dan media pembelajaran terbaru
memproyeksika juga yaitu LKPD berbasis POE berbantuan
n benda maya augmented reality untuk melatihkan kemampuan
menjadi seperti proses dasar pada konsep fluida statis.
nyata) sebagai
media terbaru UCAPAN TERIMAKASIH
untuk membuat Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
lebih semangat ibu yuli widiastuti selaku guru fisika SMA
dan tertarik Negeri 8 Kota Bengkulu yang telah memberikan
belajar fisika izin untuk melakukan penelitian di sekolah serta
semua siswa-siswi SMA Negeri 8 Kota
Bengkulu yang telah membantu peneliti untuk
Jadi, berdasarkan analisis dari angket
melaksanakan penelitian ini. Selain itu, peneliti
kebutuhan siswa didapatkan bahwa 71,43 %
mengucapkan terimakasih juga kepada dosen
siswa menjawab Setuju diperlukannya
serta teman-teman Pendidikan Fisika Universitas
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Bengkulu yang telah membantu dalam penulisan
Berbasis Predict-Observe-Explain Berbantuan
penelitian ini.
Augmented Reality untuk Melatihkan
Keterampilan Proses Dasar. Karena beberapa DAFTAR PUSTAKA
alasan yang dikemukakan diatas. Selain itu
LKPD berbasis POE ini memang layak
diterapkan karena berdasarkan hasil penelitian
Hairudin (2013) bahwa penelitian menunjukkan
hasil validasi lembar kegiatan peserta didik
(LKPD) sebesar 90,2 % dan berada pada kategori
valid sehingga dapat disimpulkan bahwa LKPD
berbasis POE dikembangkan pada mata pelajaran
kimia kelas XI pokok bahasan koloid sudah valid
atau sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.
Sejalan dengan hal itu penggunaan augmented
reality juga layak digunakan sebagai bantuan
LKPD berbasis POE karena memiliki
keunggulan seperti lebih interaktif, efektif dalam
penggunaan, dapat diimplementasikan secara
luas dalam berbagai media, modeling objek yang
sederhana karena hanya menampilkan beberapa
obyek dan mudah dioperasikan (Siahaan,
Medriati, & Risdianto, 2019). Hal ini sesuai
dengan penelitian Wibisono (2011) bahwa
augmented reality dapat membut proses
pembelajaran lebih menyenangkan dan
membantu peserta didik untuk memahami materi
pelajaran dengan mudah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas
menunjukkan bahwa: (1) siswa merasa bosan dn
tidak bersemangat dalam proses pembelajaran
fisika sehingga kurangnya pemahaman dan
keterampilan proses siswa terhadap materi yang
diajarkan (2) LKPD, model pembelajaran dan
media pembelajaran yang telah digunakan belum
memaksimalkan siswa dalam memperoleh materi
Anggraini, S. A., Lesmono, A. D., & Handono, S. (2017, September 24). Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Fisika Berbasis POE Materi Gerak Harmonis Sederhana di MAN.
Seminar Nasional Pendidikan Fisika 2017, 2, 1. Dipetik Oktober 20, 2019
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asrizal, Festiyeed, & Sumarmin, R. (2017). Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar IPA
Terpadu Bermuatan Literasi Era Digital untuk Pembelajaran Siswa SMP Kelas VIII. Jurnal
Eksakta Pendidikan (JEP), 1.
Bakri, F., R, R., & Mulyaningsih, R. (2015). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA) . Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika,
67.
Efendhi, & Elvas. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Buku Berjendela Sebagai Pendukung
Implementasi Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Pada Materi Jurnal Khusu. Jurnal
Pendidikan Akutansi, 1.
Hairudin, Herdini, & Linda, R. (2013). Pengembangan Lembar Kegiatan Pesrta Didik Berbasis
Predict Observe Explain (POE) untuk Menunjang Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata
Pelajaran Kimia SMA Pokok Bahasan Koloid. 2.
Mustaqim, I. (2016, Juli). Pemanfaatan Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 13(2), 174. Dipetik Oktober 20, 2019
Ningrum, I. E., & Suparman. (2018). Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Matematika Berpendekatan
Kontekstual. 698.
Putri, D. S., Nyeneng, I. D., & Wahyudi, I. (2018, Juli 20). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik Berbasis Predict Observe Explain Pada Mata Pelajaran Fisika SMP. 162.
Siahaan, A. D., Medriati, R., & Risdianto, E. (2019). Pengembangan Penuntun Pratikum Fisika Dasar
II Menggunakan Teknologi Augmented Reality Pada Materi Rangkaian Listrik dan Optik
Geometris. Jurnal Kumparan Fisika, 92.
Sugiyono. (2010). Metode Pnelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Sulistyorini, S., Harmanto, Abidin, Z., & Jaino. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) TematikTerpadu Mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan
Literasi Siswa SD di Kota Semarang. Jurnal Kreatif, 139.
Wibisono, E. K. (2011). Implementasi Aplikasi Augmented Reality sebagai Alat Peraga Dalam
Pelajaran Fisika Materi Tata Surya. 13.
Yudhi, P. (2017). Analisis Kebutuhan Pengembangan Lembar Kerja Berbasis Realistics Mathematics
Education (RME) Pada Materi FEB dan KPK untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. 144.
Yulia, I., Connie, & Risdianto, E. (2018). Pengembangan LKPD Berbasis Inquiry Berbantuan
Simulasi Phet untuk Meningkatkan Pengusaan Konsep Gelombang Cahaya di Kelas XI MIPA
SMAN 2 Kota Bengkulu. Jurnal Kumparan Fisika, 64.

Anda mungkin juga menyukai