Anda di halaman 1dari 6

295

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP


PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY
DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Djoko Santoso, Niken Ayu Larasati, Ramlan Arief Fathony


Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY
Email: djokosantoso@uny.ac.id

ABSTRACT
This study describes perception of the supervisor teachers toward the skills of Yogyakarta State University
students conducting Teaching Practicum at Vocational High Schools in Yogyakarta regency in the academic year
of 2012/2013. This study was conducted using survey approach. The population were the teachers of the Industrial
Technology program at Vocational High Schools in Yogyakarta regency. The results showed the perception
toward the students’ skills in high, average and low categories were 18.33%, 56.67% and 25% respectively. The
reasons for the 25% of the low category were the students did not have sufficient experiences in teaching and did
not completely master crucial components of the learning process, particularly in the opening stage and classroom
management eventually the interaction with the students was not maximized.

Keywords: field practicum students, perception teachers advisors, survey

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan persepsi guru pembimbing terhadap keterampilan mahasiswa
praktik PPL dari UNY dalam pelaksanaan proses pembelajaran di SMK kota Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey. Populasi penelitian adalah guru pembimbing PPL yang ada
di SMK Program Keahlian Teknologi Industri kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: persepsi guru
pembimbing terhadap keterampilan mahasiswa praktik PPL dalam proses pembelajaran tahun ajaran 2012/2013
termasuk dalam kategori tinggi 18,33 % , kategori sedang 56,67 %/ dan kategori rendah 25 %. Sebanyak 25%
termasuk dalam kategori rendah hal ini dikarenakan mahasiswa praktik belum memiliki pengalaman mengajar dan
kurang menguasai komponen-komponen dalam pelaksanaan pembelajaran terutama dalam keterampilan membuka
pelajaran dan pengelolaan kelas sehingga interaksi dengan peserta didik belum maksimal.

Kata kunci: mahasiswa praktisi pengalaman lapangan, persepsi guru pembimbing, survey

PENDAHULUAN Mahasiswa kependidikan dalam upaya menyiap-


kan diri sebagai calon guru yang profesional
Pendidikan merupakan dambaan bagi harus menguasai berbagai macam keterampilan
semua keluarga yang menginginkan kemajuan dalam mengelola proses pembelajaran yaitu
dan merupakan suatu investasi jangka panjang keterampilan mengajar.
bagi suatu bangsa. Siswa merupakan produk Untuk mencapai berbagai macam kete-
dari suatu proses pendidikan, yang selalu rampilan dilatihkan melalui kegiatan micro-
diperbarui atau dikembangkan lewat proses teaching atau pengajaran mikro yang dilakukan
pembelajaran yang berkelanjutan hingga saat ini di kampus dengan teman sesama mahasiswa
dengan tingkatan dan intensitas yang berbeda sebagai peserta didik. Pada dasarnya pengajaran
antara satu siswa dengan siswa yang lain. Salah mikro merupakan suatu metode pembelajaran
satu komponen yang selama ini dianggap sangat yang melatihkan komponen-komponen kompe-
mempengaruhi proses pendidikan adalah kom- tensi dasar mengajar dalam proses pembelajaran
ponen guru. Karena guru sebagai pendidik sehingga calon guru diharapkan mampu me-
merupakan ujung tombak yang berhubungan nguasai komponen-komponen tersebut dalam
langsung dengan siswa sebagai subjek belajar. situasi pembelajaran yang disederhanakan.
296 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 4, Oktober 2013

Selain pengajaran mikro, dapat dilatihkan penilaian yang telah tercantum dalam buku
melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Panduan KKN-PPL 2011.
dengan sasaran masyarakat sekolah, dalam Proses pembelajaran pada dasarnya meru-
kegiatan yang terkait dalam pembelajaran mau- pakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
pun kegiatan yang mendukung berlangsungnya dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik
proses pembelajaran. Tetapi situasi ini sangat untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu suatu
berbeda sekali dengan siswa sesungguhnya yang deskripsi mengenai tingkah laku yang diharap-
ada di sekolah. Ditinjau dari segi usia, daya pikir, kan tercapai oleh siswa setelah berlangsung
sifat, tingkah laku, dan lain sebagainya, maka pembelajaran (Oemar Hamalik, 2004). Syaiful
mahasiswa perlu didampingi dan diarahkan oleh Bahri Djamarah (1994: 79) menyatakan bahwa
guru pembimbing. Disinilah mahasiswa di- ada tiga tahapan yang harus dilakukan guru
bentuk untuk menjadi calon guru atau tenaga dalam proses pembelajaran yaitu persiapan/
kependidikan yang professional. Guru pembim- perencanaan, pelaksanaan, dan tahap penilaian
bing akan membimbing permasalahan yang atau evaluasi.
berkaitan dengan proses pembelajaran maha- Nana Sudjana (2000) dalam Abdul Majid
siswa PPL yang mencakup persiapan dalam (2009:16) menyatakan perencanaan adalah
mengahadapi siswa sesungguhnya, penguasaan proses yang sistematis dalam pengambilan
materi, penyampaian materi ke siswa, dan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan
interaksi pembelajaran antara mahasiswa PPL pada waktu yang akan datang. Perencanaan
dan siswa. Oleh karena itu, para guru harus pembelajaran merupakan tahapan pertama dalam
mendapatkan bekal yang memadai agar dapat proses pembelajaran yang harus dilakukan guru
menguasai sejumlah kompetensi yang diharap- agar proses pembelajaran yang dilaksanakan
kan tersebut, termasuk mengembangkan kompe- tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.
tensi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ditambahkan Suwarna dkk. (2006: 37), perenca-
PPL yang dilaksanakan secara terpadu, sebagai naan perlu dilakukan karena memiliki arti
calon guru atau tenaga kependidikan nantinya. penting sebagai berikut: (1) Untuk pengganti
Berdasarkan berbagai uraian di atas maka keberhasilan yang diperoleh secara untung-
masalah dalam penelitian ini adalah bagai- untungan atau nasib mujur. (2) Sebagai alat
manakah persepsi guru pembimbing terhadap untuk menemukan dan memecahkan masalah.
keterampilan mahasiswa praktik PPL UNY (3) Untuk memanfaatkan sumber secara efektif.
dalam proses pembelajaran di SMK kota Dalam Undang-undang No.14 Tahun
Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013. 2005 kemampuan guru dapat dilihat dari cara
Seorang guru mengetahui dan menerap- proses penyusunan program kegiatan pem-
kan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu
persepsi sangat penting, karena makin dekat mengembangkan silabus dan rencana pelaksana-
suatu obyek, orang atau peristiwa, makin baik an pembelajaran (RPP). Abdul Majid (2008: 38)
obyek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut mengemukakan silabus adalah rancangan pem-
dapat diingat (Slameto, 1995). Persepsi guru belajaran yang berisi rencana bahan ajar, atau
pembimbing merupakan bagian penting karena pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas terten-
berkaitan dengan penilaian yang akan diberikan tu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan,
guru pembimbing kepada mahasiswa praktikan. pengurutan dan penyajian materi kurikulum,
Penilaian ini merupakan bentuk tanggapan dari yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
persepsi guru pembimbing setelah mengamati kebutuhan daerah setempat.
keterampilan mahasiswa PPL dalam melaksana- UPPL UNY (2011: 7) menjelaskan RPP
kan proses pembelajaran. Agar tanggapan guru adalah rencana kegiatan guru yang berupa
pembimbing tidak subyektif, digunakan standar skenario pembelajaran tahap demi tahap
mengenai aktivitas yang akan dilakukan siswa
Djoko Santoso dkk, Persepsi Guru Pembimbing Terhadap Proses Pembelajaran Mahasiswa Ppl Uny Di Smk Kota Yogyakarta 297

bersama guru terkait materi yang akan dipelajari pembelajaran peserta didik dengan mempersiap-
siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang kan mental dan perhatian peserta didik agar
telah ditentukan. Rencana pelaksanaan pem- terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari
belajaran dapat difungsikan sebagai pengingat sehingga diperoleh proses dan hasil belajar yang
bagi guru mengenai hal-hal yang harus di- maksimal. Komponen yang perlu dilakukan guru
persiapkan, mengenai media yang akan diguna- dalam membuka pelajaran meliputi, menarik
kan, strategi pembelajaran yang dipilih, sistem perhatian dan memotivasi peserta didik,
penilain yang akan digunakan dan hal-hal teknis memberi acuan dan membuat kaitan.
lain. Guru harus memiliki kompetensi profe-
Mahasiswa PPL sebagai calon guru harus sional yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru,
memiliki keterampilan dalam merencanakan salah satunya menguasai bahan ajar (Suryo-
proses pembelajaran, karena dalam pelaksan- subroto, 2002). Pendapat yang sama disampai-
aannya akan sangat tergantung pada bagaimana kan E. Mulyasa (2009: 137) yang menyatakan
perencanaan proses pembelajaran disusun seba- salah satu kompetensi standar yang harus
gai operasionalisasi dari sebuah kurikulum. dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi
Keterampilan dalam perencanaan proses pem- profesional. Kompetensi profesional tersebut
belajaran ini meliputi pemahaman terhadap terdiri dari beberapa indikator, salah satunya
silabus dan menyusun RPP. adalah kemampuan menguasai materi. Kemam-
Pelaksanaan pembelajaran dapat berlang- puan menguasai materi yaitu mengerti dan
sung dengan maksimal juga dipengaruhi ke- memahami materi secara luas dan menda-
mampuan guru dalam mengajar yaitu: (1) Ke- lam.Indikator yang harus dipenuhi dalam pe-
mampuan menguasai bahan; (2) Kemampuan nguasaan materi pembelajaran yang baik, yaitu:
mengelola proses belajar mengajar; (3) Kemam- (1) menguasai materi pembelajaran sesuai
puan mengelola kelas; (4) Kemampuan menggu- dengan kurikulum sekolah, (2) penyesuaian
nakan metode (5) Kemampuan melaksanakan prinsip pengembangan materi pembelajaran
interaksi belajar mengajar (6) Kemampuan dengan kompetensi dasar, (3) menguasai materi
melaksanakan penilaian (7) Kemampuan pe- pembelajaran penunjang bidang studi.
ngadministrasian kegiatan belajar mengajar Dalam melaksanakan kegiatan pembelaja-
(Suryosubroto, 2002). ran para pendidik di samping menguasai bahan
Keterampilan dalam proses pembelajaran ajar, perlu mengetahui bagaimana cara materi
juga disampaikan UPPL UNY (2011:19) me- ajar itu disampaikan. Kegagalan pendidik dalam
liputi: keterampilan membuka dan menutup menyampaikan materi ajar tidak karena kurang
pelajaran, keterampilan menyampaikan materi menguasai materi, tetapi karena tidak tahu
pembelajaran, keterampilan melaksanakan inte- bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran
raksi dan skenario pembelajaran, keterampilan tersebut dengan baik dan tepat (Sagala, 2009).
penggunaan bahasa, penampilan dan gerak, Kemampuan penyampaian materi meliputi
keterampilan menggunakan dan mendistribusi- beberapa indikator, yaitu: (1) menyajikan suatu
kan waktu, dan keterampilan melaksanakan penjelasan, pemberian tekanan dan balikan, (2)
evaluasi. mengajukan pertanyaan yang cukup merangsang
Ditambahkan Suyosubroto (2002), ke- untuk berpikir, mendidik dan mengenai sasaran,
mampuan melaksanakan proses pembelajaran (3) Memperhatikan reaksi atau tanggapan
meliputi membuka pelajaran, menyampaikan peserta didik baik verbal maupun non-verbal, (4)
materi, menggunakan metode pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran.
menggunakan alat peraga, pengelolaan kelas, Suryosubroto (2002: 4) menyatakan untuk
interaksi belajar mengajar, menutup pelajaran. mencapai kompetensi profesional, seorang guru
Membuka pelajaran adalah kegiatan yang harus memiliki 10 indikator kemampuan yang
dilakukan guru untuk menciptakan prakondisi harus dikuasainya. Salah satu dari kemampuan
298 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 4, Oktober 2013

tersebut adalah kemampuan dalam mengelola praktik PPL UNY tahun ajaran 2012/2013 kota
kelas. Pengelolaan kelas adalah menciptakan dan Yogyakarta. Sampel diambil di SMK negeri dan
memelihara kondisi belajar yang optimal swasta kota Yogyakarta, tetapi dibatasi pada
sehingga tercipta iklim pembelajaran yang SMK Program Keahlian Teknologi Industri
kondusif dan mampu mengembalikan ke kondisi (STM).
belajar yang optimal apabila terdapat gangguan Pengambilan sampel menggunakan teknik
dalam proses pembelajaran. Indikator-indikator multistage random sampling. Tahap pertama
dalam pengelolaan kelas meliputi: (1) keteram- ditentukan sebaran jumlah SMK negeri dan
pilan untuk menciptakan dan memelihara swasta yang ada di kota, tahap kedua
kondisi belajar yang optimal dan serasi, (2) menggunakan Teknik purposive sampling untuk
mengatur tata ruang kelas yang memadai untuk menentukan SMK yang dipilih untuk dijadikan
proses pembelajaran, (3) keterampilan untuk sampel penelitian. Tahap ketiga menggunakan
mengembalikan kondisi belajar yang optimal Teknik quota sampling dengan jumlah sampel
dan serasi. penelitian sudah ditentukan oleh peneliti, yaitu
Kegiatan menutup pelajaran adalah sebanyak 60 responden.
kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri Dalam penelitian ini digunakan instrumen
kegiatan inti pembelajaran (UPPL UNY, 2011: penelitian yang berupa angket (kuesioner) yang
10). Yang dimaksud dengan menutup pelajaran diberikan kepada responden yaitu guru pem-
bukanlah mengucapkan salam penutup dan bimbing sebagai sampel. Penelitian ini meng-
membaca doa setiap selesai kegiatan pem- gunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang
belajaran, karena kegiatan tersebut memang telah disediakan jawaban sehingga responden
sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri tinggal memilih langsung sesuai dengan pe-
suatu kegiatan (Wahid Murni, 2010: 56). nilaiannya dengan cara memberikan tanda
Keterampilan menutup pelajaran dapat dilaku- checklist (√). Dengan kuesioner ini diharapkan
kan guru dengan cara meninjau kembali materi sebagai masukan untuk membantu perbaikan
yang diajarkan dan mengevaluasi. kegiatan pelaksanaan pembelajaran mahasiswa
Mahasiswa PPL sebagai calon guru harus PPL di waktu yang akan datang.
memiliki keterampilan dalam melaksanakan Data yang didapat dari kuesioner berupa
proses pembelajaran, karena pada saat pelaksa- data kualitatif, kemudian diberi skor sehingga
naan proses pembelajaran berlangsung terjadi diperoleh data kuantitatif. Teknik analisa data
proses belajar tertuju kepada apa yang harus dalam penelitian ini menggunakan statistik
dilakukan oleh peserta didik dan mengajar deskriptif, dengan dibuat tabel distribusi
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh frekuensi sehingga didapatkan mean (M),
guru sebagai pemberi aktivitas belajar. median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD),
Keterampilan dalam pelaksanaan proses pem- rentang nilai maksimum dan nilai minimum pada
belajaran ini meliputi: (1) membuka pelajaran, setiap variabel. Selanjutnya dari deskripsi data
(2) menguasai materi, (3) menyampaikan materi, tersebut dapat dilakukan penghitungan norma
(4) mengelola kelas, (5) menutup pelajaran. kategorisasi yang dapat dibagi menjadi tiga
kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah
METODE (Sutrisno Hadi, 1987).

Penelitian ini merupakan penelitian survey HASIL DAN PEMBAHASAN


yang bertujuan untuk mengetahui persepsi guru
pembimbing terhadap keterampilan mahasiswa Angket yang digunakan untuk menjaring
dalam proses pembelajaran Praktik PPL di SMK data terdiri 72 butir pernyataan mengenai proses
kota Yogyakarta. Populasi pada penelitian ini pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil
adalah guru SMK pembimbing mahasiswa penelitian mengenai persepsi guru pembimbing
Djoko Santoso dkk, Persepsi Guru Pembimbing Terhadap Proses Pembelajaran Mahasiswa Ppl Uny Di Smk Kota Yogyakarta 299

terhadap proses pembelajaran mahasiswa praktik central tendency dan standar deviasi (SD) serta
PPL UNY di SMK kota Yogyakarta tahun ajaran disajikan pula dan distribusi frekuensi ke-
2012/2013 yang akan disajikan deskriptif data cenderungan data beserta histogramnya. Gambar
dalam tabel distribusi frekuensi, pengukuran 1 menunjukkan histogram proses pembelajaran.

HISTOGRAM
PROSES PEMBELAJARAN
20
131 - 152
15
153 - 174

10 175 - 196
197 - 218
5 219 - 240
241 - 262
0
131 - 153 - 175 - 197 - 219 - 241 - 263 - 263 - 284
152 174 196 218 240 262 284

Gambar 1. Proses Pembelajaran

Data keterampilan mahasiswa praktik PPL nilai yang sering muncul atau modus sebesar
dalam proses pembelajaran diperoleh dari angket 185,6; nilai standar deviasi (SD) sebesar 34,86 ;
dengan 72 butir pernyataan dan jumlah respon- skor tertinggi sebesar 277 dan skor terendah
den 60 guru pembimbing. Hasil perhitungan sebesar 131. Gambar 2 menunjukan histogram
didapatkan nilai rata-rata atau mean sebesar kecenderungan proses pembelajaran.
201,26; nilai tengah atau median sebesar 186,01;

HISTOGRAM KECENDERUNGAN
PROSES PEMBELAJARAN
40
35
30
25 131 - 178
20
179 - 228
15
229 - 277
10
5
0
131 - 178 179 - 228 229 - 277

Gambar 2. Kecenderungan Proses Pembelajaran

Gambar 2 di atas menjelaskan bahwa lan mahasiswa praktik PPL dalam proses
persepsi guru pembimbing terhadap keterampi- pembelajaran termasuk dalam kategori sedang
300 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 4, Oktober 2013

yaitu dengan frekuensi sebanyak 34 guru dikarenakan mahasiswa praktik belum memiliki
pembimbing dengan persentase 56,67%. Ke- pengalaman mengajar dan kurang menguasai
terampilan mahasiswa praktik PPL dalam proses komponen-komponen dalam pelaksanaan pem-
pembelajaran keseluruhan pada kategori rendah belajaran terutama dalam keterampilan mem-
sebanyak 15 guru pembimbing (25%), kategori buka pelajaran dan pengelolaan kelas sehingga
sedang sebanyak 34 guru pembimbing (56,67%), interaksi dengan peserta didik belum maksimal.
sedangkan kategori tinggi sebanyak 11 guru
pembimbing (18,33%). DAFTAR RUJUKAN
Berdasarkan uraian tersebut didapatkan
gambaran kegiatan PPL bahwa mahasiswa Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar
praktik PPL mampu melaksanakan proses dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
pembelajaran. Pada prinsipnya pelaksanaan Nasional
pembelajaran berpegang pada yang tertuang
dalam perencanaan, perencanaan pembelajaran Hadi, Sutrisno. 1987. Statistika Pendidikan II.
merupakan tahapan pertama dalam proses Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
pembelajaran yang harus dilakukan guru agar Psikologi UGM Yogyakarta
proses pembelajaran yang dilaksanakan tersebut
dapat berjalan secara efektif dan efisien serta Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengaja-
situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan ran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
pembelajaran mempunyai pengaruh besar ter- Jakarta: Bumi Aksara
hadap perubahan tingkah laku siswa. Pelaksana-
an pembelajaran dapat berlangsung dengan Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelaja-
maksimal juga dipengaruhi keterampilan guru ran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
dalam mengajar Keterampilan mahasiswa prak-
tik PPL dalam proses pembelajaran cukup baik Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional.
dengan total persentase dalam kategori tinggi Bandung: Remaja Rosdakarya
dan kategori sedang sebesar 75% yang meliputi
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan Murni, Wahid, dkk. 2010. Keterampilan Dasar
pembelajaran. Beberapa mahasiswa praktik PPL Mengajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
praktik masih tergolong dalam kategori rendah,
hal ini dikarenakan belum memiliki pengalaman UPPL. 2011. Panduan Pengajaran Mikro. Yog-
mengajar dan kurang menguasai komponen- yakarta: UNY
komponen dalam pelaksanaan pembelajaran
yaitu membuka pelajaran dan pengelolaan kelas Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional
sehingga interaksi dengan peserta didik belum Guru Dan Tenaga Kependidikan. Ban-
maksimal. dung: Alfabeta

SIMPULAN Suwarna. 2006. Pengajaran Mikro. Yogya-


karta: Tiara Wacana
Persepsi guru pembimbing terhadap kete-
rampilan mahasiswa praktik PPL dalam proses Slameto.1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang
pembelajaran tahun ajaran 2012/2013 termasuk Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
dalam kategori tinggi 18,33%, kategori sedang
56,67% dan kategori rendah 25%. Sebanyak Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Menga-
25% termasuk dalam kategori rendah hal ini jar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai