uk
Provided by E-Journal Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Mishbakhuddin 87
Mishbakhuddin
SDN Moro Kecamatan Sekaran Lamongan
Abstract: This study aims to describe (1) increasing PKn learning achievement and (2)
the influence of PKn learning motivation after the implementation of cooperative
learning in the STAD model. This action research was carried out in three cycles and
used a tool to collect teacher-made test data and observation sheets. The research
subjects were students of class VI Semester II at Moro Elementary School. The results
showed that the cooperative learning method of the STAD model could improve the
quality of PKn learning. The STAD model cooperative learning method has a positive
impact on increasing student learning prestige which is characterized by an increase in
student learning completeness in each cycle, namely the first cycle (68.42%), cycle II
(81.58%), cycle III (94.74% ).
mengelola proses belajar mengajar yang dibanding penjelasan dari guru, karena
memberikan rangsangan kepada siswa, taraf pengetahuan serta pemikiran mereka
sehingga ia mau belajar karena siswalah lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman
subyek utama dalam belajar. dalam Wahyuni 2001: 2).
Mengajar adalah membimbing Pete Tschumi dari Universitas
belajar siswa sehingga ia mampu belajar. Arkansas Little Rock memperkenalkan
Dengan demikian aktifitas siswa sangat suatu ilmu pengetahuan pengantar
diperlukan dalam kegiatan belajar- pelajaran komputer selama tiga kali, yang
mengajar sehingga siswalah yang pertama siswa bekerja secaraa individu,
seharusnya banyak aktif, sebab siswa dan dua kali secaraa kelompok. Dalam
sebagai subyek didik adalah yang kelas pertama hanya 36% siswa yang
merencanakan, dan ia sendiri yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan
melaksanakan belajar. Pada kenyataan, di dalam kelas yang bekerja secaraa
sekolah-sekolah seringkali guru yang kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang
aktif, sehingga siswa tidak diberi mendapat nilai C atau lebih baik (Felder,
kesempatan untuk aktif. 199: 14).
Kegiatan belajar bersama dapat Berasarkan paparan tersebut di atas,
membantu memacu belajar aktif. maka peneliti ingin mencoba melakukan
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas penelitian dengan judul “Upaya
memang dapat menstimulasi belajar aktif. Meningkatkan Prestasi Belajar PKn
Namun kemampuan untuk mengajar Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif
melalui kegiatan kerjasana kelompok Model STAD (Student Teams
kecil akan memungkinkan untuk Achievement Division) Pada Siswa Kelas
menggalakkan kegiatan belajar aktif VI Semester II Tahun Pelajaran
dengan cara khusus. Apa yang 2018/2019 di SDN Moro .
didiskusikan siswa dengan teman- Penelitian ini bertujuan untuk
temannya dan apa yang diajarkan siswa mendeskripsikan (1) peningkatan prestasi
kepada teman-temannya memungkinkan belajar PKn setelah diterapkannya
mereka untuk memperoleh pemahaman pembelajaran kooperatif model STAD,
dan penguasaan materi pelajaran. (2) pengaruh motivasi belajar PKn
Pembelajaran PKn tidak lagi setelah diterapkannya pembelajaran
mengutamakan pada penyerapan melalui kooperatif model STAD pada siswa kelas
pencapaian informasi, tetapi lebih VI Semester II tahun pelajaran
mengutamakan pada pengembangan 2018/2019 di SDN Moro, dan (3) metode
kemampuan dan pemrosesan informasi. pembelajaran yang tepat dalam upaya
Untuk itu aktifitas peserta didik perlu meningkatkan prestasi belajar siswa dan
ditingkatkan melalui latihan-latihan atau menjadikan siswa menjadi aktif dalam
tugas dengan bekerja dalam kelompok kegiatan belajar mengajar.
kecil dan menjelaskan ide-ide kepada
orang lain. (Hartoyo, 2000:24). METODE PENELITIAN
Pembelajaran kooperatif lebih Penelitian ini merupakan penelitian
menekankan interaksi antar siswa. Dari tindakan (action research), karena
sini siswa akan melakukan komunikasi penelitian dilakukan untuk memecahkan
aktif dengan sesama temannya. Dengan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
komunikasi tersebut diharapkan siswa ini juga termasuk penelitian deskriptif,
dapat menguasai materi pelajaran dengan sebab menggambarkan bagaimana suatu
mudah karena “siswa lebih mudah teknik pembelajaran diterapkan dan
memahami penjelasan dari kawannya
Mishbakhuddin 89
pembelajaran, pengelolaan waktu, dan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
siswa antusias. Keempat aspek yang dilakukan pada siklus II.
mendapat nilai kurang baik di atas, Hasil observasi berikutnya adalah
merupakan suatu kelemahan yang terjadi aktivitas guru dan siswa seperti pada
pada siklus I dan akan dijadikan bahan tabel berikut.
Berdasarkan tabel di atas tampak peningkatan lebih baik dari siklus II.
bahwa aktivitas guru yang paling Adanya peningkatan hasil belajar pada
dominan pada siklus III adalah siklus III ini di pengaruhi oleh adanya
membimbing dan mengamati siswa peningkatan kemampuan guru dalam
dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, menerapkan metode pembelajaran
sedangkan aktivitas menjelaskan materi kooperatif moel STAD sehingga siswa
yang sulit dan memberi umpan menjadi lebih terbiasa dengan
balik/evaluasi/tanya jawab menurun pembelajaran seperti ini sehingga siswa
masing-masing sebesar (10%), dan lebih mudah dalam memahami materi
(11,7%). Aktivitas lain yang mengalami yang telah diberikan.
peningkatan adalah mengkaitkan dengan
pelajaran sebelumnya (10%), Refleksi
menyampiakan materi/strategi /langkah- Pada tahap ini akan dikaji apa yang
langkah (13,3%), meminta siswa telah terlaksana dengan baik maupun
menyajikan dan mendiskusikan hasil yang masih kurang baik dalam proses
kegiatan (10%), dan membimbing siswa belajar mengajar dengan penerapan
merangkum pelajaran (10%). Adapun metode pembelajaran kooperatif model
aktivitas ynag tidak menglami perubahan STAD. Dari data-data yang telah
adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan diperoleh dapat diuraikan sebagi berikut:
memotivasi siswa (6,7%). (1) Selama proses belajar mengajar guru
Sedangkan untuk aktivitas siswa telah mekasanakan semua pembeljaran
yang paling dominan pada siklus III dengan baik, (2) Siswa aktif selama
adalah bekerja dengan sesama anggota proses belajar mengajar berlangsung, (3)
kelompok yaitu (22,1%) dan Kekurangan pada siklus-siklus
mendengarkan/memperhatikan sebelumnya sudah mengalami perbaikan
penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang dan peningkatan sehingga menjadi lebih
mengalami peningkatan adalah membaca baik, (4) Hasil belajar siswa pada siklus
buku siswa (13,1%) dan diskusi antar III mencapai ketuntasan.
siswa/antara siswa dengan guru (15,0%).
Sedangkan aktivitas yang lainnya PEMBAHASAN
mengalami penurunan. Ketuntasan hasil belajar siswa
Hasil tes formatif siswa Melalui hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes menunjukkan bahawa metode
formatif sebesar 7,97 dan dari 19 siswa pembelajran kooperatif model STAD
yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan memiliki dampak positif dalam
2 siswa belum mencapai ketuntasan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal
belajar. Maka secara klasikal ketuntasan ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
belajar yang telah tercapai sebesar pemahaman siswa terhadap materi yang
94,74% (termasuk kategori tuntas). Hasil disampaikan guru (ketuntasanbelajar
pada siklus III ini mengalami meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu
Mishbakhuddin 95