Anda di halaman 1dari 10

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by E-Journal Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Mishbakhuddin 87

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn


MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

Mishbakhuddin
SDN Moro Kecamatan Sekaran Lamongan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peningkatan prestasi


belajar PKn dan (2) pengaruh motivasi belajar PKn setelah diterapkannya
pembelajaran kooperatif model STAD. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga
siklus dan menggunakan alat pengumpul data tes buatan guru dan lembar observasi.
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VI Semester II di SDN Moro. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif model STAD dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. Metode pembelajaran kooperatif model
STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestsi belajar siswa yang ditandai
dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I
(68,42%), siklus II (81,58%), siklus III (94,74%).

Kata kunci: prestasi belajar, pembelajaran kooperatif, STAD

Abstract: This study aims to describe (1) increasing PKn learning achievement and (2)
the influence of PKn learning motivation after the implementation of cooperative
learning in the STAD model. This action research was carried out in three cycles and
used a tool to collect teacher-made test data and observation sheets. The research
subjects were students of class VI Semester II at Moro Elementary School. The results
showed that the cooperative learning method of the STAD model could improve the
quality of PKn learning. The STAD model cooperative learning method has a positive
impact on increasing student learning prestige which is characterized by an increase in
student learning completeness in each cycle, namely the first cycle (68.42%), cycle II
(81.58%), cycle III (94.74% ).

Keywords: learning achievement, cooperative learning, STAD

PENDAHULUAN dan karakteristik guru dalam mengelola


Guru memiliki peranan yang sangat proses belajar mengajar. Guru berperan
penting dalam menentukan kuantitas dan sebagai pengelola proses belajar-
kualitas pengajaran yang dilaksanakan. mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang
Oleh sebab itu, guru harus memikirkan berusaha mencipatakan kondisi belajar
dan membuat perencanaan secaraa mengajar yang efektif, sehingga
seksama dalam meningkatkan memungkinkan proses belajar mengajar,
kesempatan belajar bagi siswanya dan mengembangkan bahan pelajaran dengan
memperbaiki kualitas mengajarnya. baik, dan meningkatkan kemampuan
Hal ini menuntut perubahan- siswa untuk menyimak pelajaran dan
perubahan dalam mengorganisasikan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang
kelas, penggunaan metode mengajar, harus mereka capai. Untuk memenuhi hal
strategi belajar mengajar, maupun sikap tersebut di atas, guru dituntut mampu
88 MEDIA DIDAKTIKA, Vol. 5, No. 1, Mei 2019

mengelola proses belajar mengajar yang dibanding penjelasan dari guru, karena
memberikan rangsangan kepada siswa, taraf pengetahuan serta pemikiran mereka
sehingga ia mau belajar karena siswalah lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman
subyek utama dalam belajar. dalam Wahyuni 2001: 2).
Mengajar adalah membimbing Pete Tschumi dari Universitas
belajar siswa sehingga ia mampu belajar. Arkansas Little Rock memperkenalkan
Dengan demikian aktifitas siswa sangat suatu ilmu pengetahuan pengantar
diperlukan dalam kegiatan belajar- pelajaran komputer selama tiga kali, yang
mengajar sehingga siswalah yang pertama siswa bekerja secaraa individu,
seharusnya banyak aktif, sebab siswa dan dua kali secaraa kelompok. Dalam
sebagai subyek didik adalah yang kelas pertama hanya 36% siswa yang
merencanakan, dan ia sendiri yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan
melaksanakan belajar. Pada kenyataan, di dalam kelas yang bekerja secaraa
sekolah-sekolah seringkali guru yang kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang
aktif, sehingga siswa tidak diberi mendapat nilai C atau lebih baik (Felder,
kesempatan untuk aktif. 199: 14).
Kegiatan belajar bersama dapat Berasarkan paparan tersebut di atas,
membantu memacu belajar aktif. maka peneliti ingin mencoba melakukan
Kegiatan belajar dan mengajar di kelas penelitian dengan judul “Upaya
memang dapat menstimulasi belajar aktif. Meningkatkan Prestasi Belajar PKn
Namun kemampuan untuk mengajar Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif
melalui kegiatan kerjasana kelompok Model STAD (Student Teams
kecil akan memungkinkan untuk Achievement Division) Pada Siswa Kelas
menggalakkan kegiatan belajar aktif VI Semester II Tahun Pelajaran
dengan cara khusus. Apa yang 2018/2019 di SDN Moro .
didiskusikan siswa dengan teman- Penelitian ini bertujuan untuk
temannya dan apa yang diajarkan siswa mendeskripsikan (1) peningkatan prestasi
kepada teman-temannya memungkinkan belajar PKn setelah diterapkannya
mereka untuk memperoleh pemahaman pembelajaran kooperatif model STAD,
dan penguasaan materi pelajaran. (2) pengaruh motivasi belajar PKn
Pembelajaran PKn tidak lagi setelah diterapkannya pembelajaran
mengutamakan pada penyerapan melalui kooperatif model STAD pada siswa kelas
pencapaian informasi, tetapi lebih VI Semester II tahun pelajaran
mengutamakan pada pengembangan 2018/2019 di SDN Moro, dan (3) metode
kemampuan dan pemrosesan informasi. pembelajaran yang tepat dalam upaya
Untuk itu aktifitas peserta didik perlu meningkatkan prestasi belajar siswa dan
ditingkatkan melalui latihan-latihan atau menjadikan siswa menjadi aktif dalam
tugas dengan bekerja dalam kelompok kegiatan belajar mengajar.
kecil dan menjelaskan ide-ide kepada
orang lain. (Hartoyo, 2000:24). METODE PENELITIAN
Pembelajaran kooperatif lebih Penelitian ini merupakan penelitian
menekankan interaksi antar siswa. Dari tindakan (action research), karena
sini siswa akan melakukan komunikasi penelitian dilakukan untuk memecahkan
aktif dengan sesama temannya. Dengan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
komunikasi tersebut diharapkan siswa ini juga termasuk penelitian deskriptif,
dapat menguasai materi pelajaran dengan sebab menggambarkan bagaimana suatu
mudah karena “siswa lebih mudah teknik pembelajaran diterapkan dan
memahami penjelasan dari kawannya
Mishbakhuddin 89

bagaimana hasil yang diinginkan dapat ini dihitung dengan menggunakan


dicapai. statistik sederhana.
Menurut Sukidin dkk. (2002:54)
ada 4 macam bentuk penelitian tindakan HASIL PENELITIAN DAN
yaitu: (1) penelitian tindakan guru PEMBAHASAN
sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan Siklus I
kolaboratif, (3) penelitian tindakan Tahap Perencanaan
simultan terintegratif, dan (4) penelitian Pada tahap ini peneliti
tindakan sosial eksperimental. mempersiapkan perangkat pembelajaran
Penelitian ini mengacu pada yang terdiri dari rencana pelajaran 1, sial
perbaikan pembelajaran yang tes formatif I dan alat-alat pengajaran
berkesinambungan. Kemmis dan Tagart yang mendukung. Selain itu juga
(1988 :14) menyatakan bahwa model dipersiapkan lembar observasi
penelitian tindakan adalah berbentuk pengolahan metode pembelajaran
spiral. Tahapan penelitian tindakan pada kooperatif model STAD, dan lembar
suatu siklus meliputi perencanaan atau observasi aktifitas guru dan siswa.
pelaksanaan observasi dan refleksi.
Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa Pelaksanaan kegiatan belajar
sudah cukup. mengajar untuk siklus I dilakasanakan
Subjek penelitian adalah siswa- pada tanggal 4 April 2019 di Kelas VI
siswi kelas VI Semester II Tahun Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019
Pelajaran 2018/2019 di SDN Moro, pada di SDN Moro , dengan jumlah siswa 19
pokok bahasan Sistim Pemerintahan. siswa. Pelaksanaan metode pembelajaran
Alat pengumpul data dalam kooperatif model STAD melalui tahapan
penelitian ini adalah tes buatan guru dan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan
lembar observasi (pengamatan) untuk pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3)
mengetahui dan merekam aktifitas guru Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5)
dan siswa dalam proses belajar mengajar. Menentukan nilai individual dan
Untuk mengetahui kefektifan suatu kelompok. Dalam hal ini peneliti
metode dalam kegiatan pembelajaran bertindak sebagai pengajar, sedangkan
perlu diadakan analisis data. Pada yang bertindak sebagai pengamat adalah
penelitian ini menggunakan teknik seorang guru PKn dan Wali Kelas VI.
analisis dekriptif kualitatif, yaitu suatu Adapun proses belajr mengajar
metode penelitian yang bersifat mengacu pda rencana pelajaran yang
menggambarkan kenyataan atau fakta telah dipersiapkan. Pengamatan
sesuai dengan data yang diperoleh (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan
belajar yang dicapai siswa, juga untuk belajar mengajar.
memperoleh respon siswa terhadap Pada akhir proses belajar mengjaar
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa diberi tes formatif I dengan tujuan
siswa selama proses pembelajaran. untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Untuk menganalisi tingkat siswa dalam proses belajar mengajar
keberhasilan atau presentase keberhasilan yang telah dilakukan. Adapun data hasil
siswa setelah proses belajar mengajar penelitian pada siklus I menunjukkan
setiap putarannya dilakukan dengan cara bahwa aspek-aspek yang mendapatkan
memberikan evaluasi berupa soal tes kriteria kurang baik adalah memotivasi
tertulis paa setiap akhir putaran. Analisi siswa, menyampaikan tujuan
90 MEDIA DIDAKTIKA, Vol. 5, No. 1, Mei 2019

pembelajaran, pengelolaan waktu, dan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
siswa antusias. Keempat aspek yang dilakukan pada siklus II.
mendapat nilai kurang baik di atas, Hasil observasi berikutnya adalah
merupakan suatu kelemahan yang terjadi aktivitas guru dan siswa seperti pada
pada siklus I dan akan dijadikan bahan tabel berikut.

Tabel 1 Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus I


No Aktivitas Guru yang diamati Presentase
1 Menyampaikan tujuan 5,0
2 Memotivasi siswa 8,3
3 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 8,3
4 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi 6,7
5 Menjelaskan materi yang sulit 13,3
6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 21,7
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 10,0
8 Memberikan umpan balik 18,3
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 8,3
No Aktivitas siswa yang diamati Presentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 22,5
2 Membaca buku 11,5
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 18,7
4 Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru 14,4
5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 5,2
7 Menulis yang relevan dengan KBM 8,9
8 Merangkum pembelajaran 6,9
9 Mengerjakan tes evaluasi 8,9

Berdasarkan tabel di atas tampak dominanuntuk memberikan penjelasan


bahwa aktivitas guru yang paling dan arahan, karena model tersebut masih
dominan pada siklus I adalah dirasakan baru oleh siswa.
membimbing dan mengamati siswa Rekapitulasi hasil tes formatif
dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. siswa menunjukkan bahwa dengan
Aktivitas lain yang presentasinya cukup menerapkan metode pembelajaran
besar adalah memberi umpan balik/ kooperatif model STAD diperoleh nilai
evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan rata-rata prestasi belajar siswa adalah
materi yang sulit yaitu masing-masing 6,79 dan ketuntasan belajar mencapai
sebesar 13,3 %. Sedangkan aktivitas 68,42% atau ada 13 siswa dari 19 siswa
siswa yang paling dominan adalah sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
mengerjakan/ memperhatikan penjelasan menunjukkan bahawa paa siklus pertama
guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang secaraa klasikal siswa belum tuntas
presentasinya cukup besar adalah bekerja belajar, karena siswa yang memperoleh
dengan sesama anggota kelompok, nilai ≥ 65 hanya sebesar 68,42% lebih
diskusi antara siswa/ antara siswa dengan kecil dari presentase ketuntasan yangt
guru, dan membaca buku yaitu masing- dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini
masing 18,7 % 14,4 dan 11,5 %. disebabkan akrena siswa masih merasa
Pada siklus I, secaraa garis besar baru dan belum mengerti apa yang
kegiatan belajar mengajar dengan metode dimaksudkan dan digunakan guru dengan
pembelajaran kooperatif model STAD menerapkan metode pembelajaran
sudah dilaksanakan dengan baik, kooperatif model STAD.
walaupun peran guru masih cukup
Mishbakhuddin 91

Refleksi pembelajran, (2) Diskusi klompok, (3)


Dalam pelaksanaan kegiatan belajar Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5)
mengajar diperoleh informasi dari hasil Menentukan nilai individual dan
pengamatan sebagai berikut: (1) Guru kelompok. Dalam hal ini peneliti
kurang maksimal dalam memotivasi bertindak sebagai pengajar, sedangkan
siswa dan dalam menyampaikan tujuan yang bertindak sebagi pengamat adalah
pembelajaran, (2) Guru kurang maksimal seorang guru PKn dan Wali Kelas VI.
dalam pengelolaan waktu, dan (3) Siswa Adapun proses belajar mengajar mengacu
kurang aktif selama pembelajaran paa rencana pelajaran dengan
berlangsung. memperhatikan revisi pada siklus I,
sehingga kesalahan atau kekurangan pada
Revisi siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
Pelaksanaan kegiatan belajar Pengamatan (observasi)
mengajar pada siklus I ini masih terdapat dilaksanakanbersamaan dengan
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi pelaksanaan belajar mengajar.
untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Pada akhir proses belajar mengajar
1. Guru harus lebih terampil dalam siswa diberi tes formatif II dengan tujuan
memotivasi siswa dan lebih jelas untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dalam menyampaikan tujuan siswa dalam proses belajar mengajar
pembelajaran. yang telah dilakukan. Instrument yang
2. Guru perlu mendistribusikan waktu digunakan adalah tes formatif II. Adapun
secara baik dengan menambahkan data hasil penelitian pada siklus II
informasi-informasi yang dirasa perlu menunjukkan bahwa aspek-aspek yang
dan memberi catatan diamati pada kegiatan belajar mengajar
3. Guru harus lebih terampil dan (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru
bersemangat dalam memotivasi siswa dengan menerapkan metode pembelajarn
sehingga siswa bisa lebih antusias. kooperatif model STAD mendapatkan
penilaian yang cukup baik dari
Siklus II pengamat. Maksudnya dari seluruh
Tahap perencanaan penilaian tidak terdapat nilai kurang.
Pada tahap ini peneliti Namun demikian penilaian tesebut belum
mempersiapkan perangkat pembelajaran merupakan hasil yang optimal, untuk itu
yang terdiri ari rencana pelajaran 2, soal ada beberapa aspek yang perlu
tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran mendapatkan perhatian untuk
yang mendukung. Selain itu juga penyempurnaan penerapan pembelajaran
dipersiapkan lembar observasi selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah
pengelolaan metode pembelajaran memotivasi siswa, membimbing siswa
kooperatif model STAD dan lembar merumuskan kesimpulan/ menemukan
observasi guru dan siswa. konsep, dan pengelolaan waktu.
Tahap kegiatan dan pelaksanaan Dengan penyempurnaan aspek-
Pelaksanaan kegiatan belajar aspek I atas alam penerapan metode
mengajar untuk siklus II dilaksanakan pembelajarn kooperatif model STAD
paa tanggal 11 April 2019 di Kelas VI diharapkan siswa dapat menyimpulkan
Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 apa yang telah mereka pelajari dan
di SDN Moro dengan jumlah siswa 19 mengemukakan pendapatnya sehingga
siswa. Pelaksanan metode pembelajaran mereka akan lebih memahami tentang
kooperatif model STAD melalui tahapan apa ynag telah mereka lakukan.
sebagai berikut; (1) Pelaksanaan
92 MEDIA DIDAKTIKA, Vol. 5, No. 1, Mei 2019

Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :

Tabel 2 Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II


No Aktivitas Guru yang diamati Presentase
1 Menyampaikan tujuan 6,7
2 Memotivasi siswa 6,7
3 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 6,7
4 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi 11,7
5 Menjelaskan materi yang sulit 11,7
6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 25,0
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 8,2
8 Memberikan umpan balik 16,6
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 6,7
No Aktivitas siswa yang diamati Presentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 17,9
2 Membaca buku 12,1
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 21,0
4 Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru 13,8
5 Menyajikan hasil pembelajaran 4,6
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 5,4
7 Menulis yang relevan dengan KBM 7,7
8 Merangkum pembelajaran 6,7
9 Mengerjakan tes evaluasi 10,8

Berdasarkan tabel I di atas, tampak (6,7%). Adapun aktifitas siswa yang


bahwa aktifitas guru yang paling mengalami peningkatan adalah membaca
dominan pada siklus II adalah buku (12,1%), menyajikan hasil
membimbing dan mengamati siswa pembelajaran (4,6%),
dalam menentukan konsep yaitu 25%. menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide
Jika dibandingkan dengan siklus I, (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi
aktivitas ini mengalami peningkatan. (10,8%).
Aktivitas guru yang mengalami Hasil tes formatif siswa
penurunan adalah memberi umpan menunjukkan bahwa nilai rata-rata
balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%), prestasi belajar siswa adalah 7,29 dan
mnjelaskan materi yang sulit (11,7). ketuntasan belajar mencapai 81,58% atau
Meminta siswa mendiskusikan dan ada 15 siswa dari 19 siswa sudah tuntas
menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa
membimbing siswa merangkum pelajaran pada siklus II ini ketuntasan belajar
(6,7%). secaraa klasikal telah mengalami
Sedangkan untuk aktivitas siswa peningkatan sedikit lebih baik dari siklus
yang paling dominan pada siklus II I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa
adalah bekerja dengan sesama anggota ini karena setelah guru
kelompok yaitu (21%). Jika dibandingkan menginformasikan bahaw setiap akhir
dengan siklus I, aktifitas ini mengalami pelajaran akan selalu diadakan tes
peningkatan. Aktifitas siswa yang sehingga pada pertemuan berikutnya
mengalami penurunan adalah siswa lebih termotivasi ntk belajar. Selain
mendengarkan/memperhatikan itu siswa juga sudah mulai mengerti apa
penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar yang dimaksudkan dan diinginkan guru
siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), dengan menerapkan metode pembelajarn
menulis yang relevan dengan KBM kooperatif model STAD.
(7,7%) dan merangkum pembelajaran
Mishbakhuddin 93

Refleksi seorang guru PKn dan Wali Kelas VI.


Dalam pelaksanaan kegiatan belajar Adapun proses belajar mengajar mengacu
diperoleh informasi dari hasil pada rencana pelajaran dengan
pengamatan sebagai berikut: (1) memperhatikan revisi pada siklus II,
memotivasi siswa, (2) membimbing sehingga kesalahan atau kekurangan pada
siswa merumuskan siklus II tidak terulang lagi pada siklus
kesimpulan/menemukan konsep, dan (3) III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
pengelolaan waktu. bersamaan dengan pelaksanaan belajar
mengajar.
Siklus III Pada akhir proses belajar
Tahap Perencanaan mengajar siswa diberi tes formatif III
Pada tahap ini peneliti dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
mempersiapkan perangkat pembelajaran keberhasilan siswa dalam proses belajar
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal mengajar yang telah dilakukan.
tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran Instrument yang digunakan adalah tes
yang mendukung. Selain itu juga formatif III dengan tujuan untuk
dipersiapkan lembar observasi mengetahui tingkat keberhasilan siswa
pengelolaan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang
kooperatif model STAD dan lembar telah dilakukan. Instrument yang
observasi aktifitas guru dan siswa. digunakan adalah tes formatif III.
Adapun data hasil penelitian pada siklus
Tahap Kegiatan dan Pengamatan III menunjukkan bahwa aspek-aspek
Pelaksanaan kegiatan belajar yang diamati pada kegiatan belajar
mengajar untuk siklus III dilaksanakan mengajar (siklus III) yang dilaksanakan
pada tanggal 18 April 2019 di kelas VI oleh guru dengan menerapkan metode
Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019 pembelajaran kooperatif model STAD
di SDN Moro , dengan jumlah siswa 19 mendapatkan penilaian cukup baik dari
siswa. Pelaksanaan metode pembelajaran pengamat adalah memotivasi siswa,
kooperatif model STAD melalui tahapan membimbing siswa merumuskan
sebagai berikut: (1) Pelaksanaan kesimpulan/menemukan konsep, dan
pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) pengelolaan waktu.
Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Penyempurnaan aspek-aspek diatas
Menentukan nilai individual dan dalam menerapkan metode pembelajaran
kelompok. Dalam hal ini peneliti kooperatif model STAD diharapkan
bertindak sebagai pengajar, sedangkan dapat berhasil semaksimal mungkin.
yang bertindak sebagai pengamat adalah

Tabel 3 Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus III


No Aktivitas Guru yang diamati Presentase
1 Menyampaikan tujuan 6,7
2 Memotivasi siswa 6,7
3 Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya 10,7
4 Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi 13,3
5 Menjelaskan materi yang sulit 10,0
6 Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep 22,6
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 10,0
8 Memberikan umpan balik 11,7
9 Membimbing siswa merangkum pelajaran 10,0
No Aktivitas siswa yang diamati Presentase
1 Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru 20,8
94 MEDIA DIDAKTIKA, Vol. 5, No. 1, Mei 2019

2 Membaca buku 13,1


3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok 22,1
4 Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru 15,0
5 Menyajikan hasil pembelajaran 2,9
6 Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide 4,2
7 Menulis yang relevan dengan KBM 6,1
8 Merangkum pembelajaran 7,3
9 Mengerjakan tes evaluasi 8,5

Berdasarkan tabel di atas tampak peningkatan lebih baik dari siklus II.
bahwa aktivitas guru yang paling Adanya peningkatan hasil belajar pada
dominan pada siklus III adalah siklus III ini di pengaruhi oleh adanya
membimbing dan mengamati siswa peningkatan kemampuan guru dalam
dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, menerapkan metode pembelajaran
sedangkan aktivitas menjelaskan materi kooperatif moel STAD sehingga siswa
yang sulit dan memberi umpan menjadi lebih terbiasa dengan
balik/evaluasi/tanya jawab menurun pembelajaran seperti ini sehingga siswa
masing-masing sebesar (10%), dan lebih mudah dalam memahami materi
(11,7%). Aktivitas lain yang mengalami yang telah diberikan.
peningkatan adalah mengkaitkan dengan
pelajaran sebelumnya (10%), Refleksi
menyampiakan materi/strategi /langkah- Pada tahap ini akan dikaji apa yang
langkah (13,3%), meminta siswa telah terlaksana dengan baik maupun
menyajikan dan mendiskusikan hasil yang masih kurang baik dalam proses
kegiatan (10%), dan membimbing siswa belajar mengajar dengan penerapan
merangkum pelajaran (10%). Adapun metode pembelajaran kooperatif model
aktivitas ynag tidak menglami perubahan STAD. Dari data-data yang telah
adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan diperoleh dapat diuraikan sebagi berikut:
memotivasi siswa (6,7%). (1) Selama proses belajar mengajar guru
Sedangkan untuk aktivitas siswa telah mekasanakan semua pembeljaran
yang paling dominan pada siklus III dengan baik, (2) Siswa aktif selama
adalah bekerja dengan sesama anggota proses belajar mengajar berlangsung, (3)
kelompok yaitu (22,1%) dan Kekurangan pada siklus-siklus
mendengarkan/memperhatikan sebelumnya sudah mengalami perbaikan
penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang dan peningkatan sehingga menjadi lebih
mengalami peningkatan adalah membaca baik, (4) Hasil belajar siswa pada siklus
buku siswa (13,1%) dan diskusi antar III mencapai ketuntasan.
siswa/antara siswa dengan guru (15,0%).
Sedangkan aktivitas yang lainnya PEMBAHASAN
mengalami penurunan. Ketuntasan hasil belajar siswa
Hasil tes formatif siswa Melalui hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes menunjukkan bahawa metode
formatif sebesar 7,97 dan dari 19 siswa pembelajran kooperatif model STAD
yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan memiliki dampak positif dalam
2 siswa belum mencapai ketuntasan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal
belajar. Maka secara klasikal ketuntasan ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
belajar yang telah tercapai sebesar pemahaman siswa terhadap materi yang
94,74% (termasuk kategori tuntas). Hasil disampaikan guru (ketuntasanbelajar
pada siklus III ini mengalami meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu
Mishbakhuddin 95

masing-masing 68,2%, 81,58% dan SIMPULAN


94,74%. Pada siklus III kketuntasan blajr Berdasarkan hasil penelitian yang
siswa secaraa klasikal telkah tercapai. telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil
Sedangakn kelompok yang mendapatkan seluruh pembahasan serta analisis yang
penghargaan adalah kelompok I dengan tela dilakukan dapat disimpulkan sebagai
nilai kelompok tertinggi sebesar 6,17. berikut :
1. Metode pembelajaran kooperatif
Kemampuan Guru Dalam Mengelola model STAD dapat meningkatkan
Pembelajaran kualitas pembelajaran PKn.
Berdasarkan anlisis data, diperoleh 2. Metode pembelajaran kooperatif
aktifitas siswa dalam proses belajar model STAD memiliki dampak
mengajar dengan mennerapkan metode positif dalam meningkatkan prestsi
pembelajaran kooperatif model STAD belajar siswa yang ditandai dengan
dalam setiap siklus mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa
peningkatan. Hal ini berdampak positif dalam setiap siklus, yaitu siklus I
terhadap presasi belajar siswa yaitu dapat (68,42%), siklus II (81,58%), siklus
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai III (94,74%).
rata-rata siswa pada setiap siklus yang 3. Metode pembelajaran kooperatif
terusa menglami peningkatan. model STAD dapat menjadikan
siswa merasa dirinya mendapat
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam perhatian dan kesempatan untuk
Pembelajaran menyampaikan pendapat, gagasan,
Berdasakan analisi data, diperoleh ide, dan pertanyaan.
aktifitas siswa dalam proses pembelajran 4. Siswa dapat bekerja secara mandiri
PKn pada pokok bahasan sistem maupun kelompok, serta mampu
Pemerintahan dengan metode mempertanggungjawabkan tugas
pembelajaran kooperatif model STAD individu maupun kelompok.
yang paling dominan adalah bekerja 5. Penerapan metode pembelajaran
dengan sesama anggota kelompok, kooperatif model STAD mempunyai
mendengarkan/ memperhatikan pengaruh positif, yaitu dapat
penjelasan guru dan iskusi antar siswa meningkatkan motivasi belajar
/antara siswa dengan guru. Jadi dapat siswa.
dikatakan bahawa aktifitas siswa
dikategorikan aktif. DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan untuk aktifitas guru Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses
selama pembelajaran telah melaksanakan Belajar Mengajar Pendidikan.
langkah-langkah kegiatan belajar Jakarta: Usaha Nasional.
mengajar dan menerapkan pengajaran Felder, Richad M. 1994. Cooperative
konstektual model pengajaran berbasis Learning In The Technical Corse,
maslah dengan baik. Hal ini terlihat dari (online), (Pcll\d\My%
aktivitas guru yang muncul, diantaranya Document\Coop % 20 Report.
aktivitas membimbing dan mengamati Margono. 1997. Metodologi Penelitian
siswa dalam menemukan konsep, Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
menjelaskan materi yang sulit, memberi Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes.
umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab Surabaya: Universiats Press.
dimana prosentase untuk aktivitas di atas Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi
cukup besar. Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
96 MEDIA DIDAKTIKA, Vol. 5, No. 1, Mei 2019

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Sukidin dkk. 2002. Manajemen


Kooperatif. Surabaya University Penelitian Tindakan Kelas.
Negeri. Surabaya: Insane Cendekia.

Anda mungkin juga menyukai