Anda di halaman 1dari 6

E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.

2 Edisi Juni 2021

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI SUMPAH PEMUDA


DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS VIII
SMP NEGERI 1 ANGKOLA BARAT

Oleh:
Seri Surianti, S.H., S.Pd., M.Pd1, Dr. Tamin Ritonga, M.Pd2, Winda Lestari Siregar3

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa
Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Email: windalestarisiregar5@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah penelitian apakah terdapat peningkatan
yang signifikan antara penggunaan model Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil
belajar PKn pada materi Sumpah Pemuda di kelas VIII SMP Negeri 1 Angkola Barat Tahun Ajaran
2020/2021. Metode penelitian menggunakan motode penelitian tindakan kelas yang terdapat dua
siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Angkola Barat yang berjumlah
29 siswa. Berdasarkan hasil analisis nilai rata-rata PKn materi Sumpah Pemuda sebelum
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) nilai rata-rata 53,79
berada pada kategori “Kurang”. Sesudah menggunakan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) nilairata-rata pada siklus I sebesar76,20danpada siklus II dengan nilai
rata-rata sebesar 91, 72 berada pada kategori “Sangat Baik”. Dari perbandingan hasil belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Angkola Barat pada siklus I sebesar 55% dan pada siklus II sebesar 90%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: ModelStudent Team Achievement Division (STAD) ,Hasil Belajar.

1. PENDAHULUAN kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang


diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat Pendidikan merupakan hal yang penting
sadar-tujuan, yang dengan sistematik terarah pada dalam kehidupan manusia. Setiap manusia
perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
didik. Perubahan yang dimak pendidikan dan berharap untuk selalu berkembang
sud itu menunjukkan pada suatu proses yang dalam pendidikan. Pendidikan merupakan cara untuk
harus dilalui. Tanpa proses itu perubahan tidak memberikan pemahaman mengenai konsep dari nilai
mungkin terjadi. Proses yang dimaksud disini adalah dan norma yang penting dimasyarakat. Sebaiknya,
proses pendidikan atau proses edukatif. pendidikan ditanamkan semenjak dini. Pendidikan
Menurut Undang-Undang Sistem juga merupakan bekal si anak dimasa depan. Melalui
Pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan seseorang dapat memperoleh
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan pengetahuan yang luas, sehingga guru sangat dituntut
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan untuk berperan aktif dalam dunia pendidikan.
suasana belajar dan proses pendidikan pembelajaran Guru berperan sebagai pendidik, yang
agar peserta didik secara aktif mengembangkan menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
potensi sirinya untuk memiliki keuatan spritual peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang
mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan

12
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021

disiplin. Guru sebagai pembimbing harus memiliki materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan maksimal.
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat Kelebihan model pembelajaran kooperatif
tercapai. Tugas penting seorang guru adalah harus tipe Student Team Achievement Division (STAD)
merencanakan tujuan dan mengidentifikasi yaitu, siswa dapat belajar dari siswa lainnya yang
kompetensi yang hendak dicapai, guru harus melihat telah mengerti, sehingga rasa malu untuk bertanya
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan terhadap materi yang belum dimengerti siswa dapat
yang paling penting bahwa peserta didik berkurang, siswa dapat saling aktif dalam
melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara memecahkan masalah yang diberikan oleh guru,
jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara siswa menjadi harus merasa siap, karena akan
psikologis, guru harus memaknai kegiatan belajar, mendapatkan tes secara acak oleh guru bidang studi,
guru harus melaksanakan penilaian. dalam penilaian, guru dapat melihat kemampuan dari
Upaya pengembangan pembelajaran harus masing-masing individu siswa terhadap pemahaman
sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar materi. Sehingga model pembelajaran ini cocok
peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik. digunakan untuk materi pelajaran PKn di tingkat
Proses pengajaran agar lebih menarik dan ada Sekolah Menengah Pertama (SMP).
kerjasama dengan siswa, maka perlu mengubah Pencapaian hasil belajar siswa kelas VIII-D
pembelajaran dari paradigma lama dengan paradigma SMP Negeri 1 Angkola Barat, Kec. Angkola Barat,
baru sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa Kab. Tapanuli Selatan menunjukkan nilai ulangan
dalam berpikir, keaktifan dan antusiasme siswa pada semester I Tahun Ajaran 2020/2021, masih
dalam belajar. Komponen dalam kegiatan berada dibawah KKM dengan rata-rata nilai 50. Dari
pembelajaran yaitu kurikulum, guru/pendidik, model studi dokumentasi pada tanggal 27 Januari 2021
pembelajaran, siswa, dimana semua komponen peneliti mendatangi sekolah dan mewawancarai salah
tersebut saling terkait. Oleh karena itu, guru dituntut satu guru mata pelajaran PKn, Ibu Dra. Jamilah,
untuk dapat memilih model mengajar yang tepat dan singga diperoleh data sebanyak 3 siswa memperoleh
inovatif dalam menyajikan pelajaran. nilai 70 dari 29 jumlah keseluruhan, dan 26 siswa
Pembelajaran kooperatif adalah strategi rata-rata memperoleh nilai dibawah 60. Untuk lebih
belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.
Pada pembelajaran kooperatif siswa diberi Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Pada Materi
kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi Sumpah Pemuda
sosial dengan temannya mencapai tujuan
pembelajaran. Sementara guru bertindak sebagai Kelas KKM Tuntas Tidak Jumlah
motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Artinya (%) Tuntas Siswa
dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan (%)
pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka
bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya.
Salah satu model pembelajaran kooperatif VIII 73 3 (10 26 29
adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student %) (90%) siswa
Team Achievement Division (STAD) yang Jumlah 3 26 29
merupakan pembelajaran kooperatif yang paling siswa Siswa siswa
sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif Sumber: Dra. Jamilah
yang cocok digunakan oleh guru. Siswa ditempatkan
dalam tim belajar yang beranggotakan empat orang Dengan melihat data hasil belajar siswa dan
yang merupakan campuran menurut jenis kelamin, proses pembelajaran yang sudah berlangsung berarti
dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian adanya permasalahan dalam kegiatan belajar
siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa mengajar yang harus diperbaiki. Mengingat model
seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran pembelajaran merupakan salah satu komponen yang
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian
materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak tujuan pembelajaran maka upanya yang dapat
boleh saling membantu. model pembelajaran dilakukan untuk mengatasinya dengan menggunakan
kooperatif tipe Student Team Achievement Division model pembelajaran, model yang disarankan yaitu
(STAD) merupakan pendekatan yang menekankan model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu
pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk mengatasi pemecahan masalah tersebut.
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai Berdasarkan uraian diatas, maka perlu satu
tindakan guru untuk mencari dan menerapkan suatu

13
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021

model pembelajaran yang sekiranya dapat Sedangkan Menurut Sanjaya (2009: 24)
meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk
pembelajaran yang dapat diterapkan agar siswa dapat penelitian yang relektif dan kolektif yang dilakukan
berkonsentrasi terhadap materi pelajaran oleh peneliti dalam situasi sosial untuk mrningkatkan
adalahmodel pembelajaran kooperatif tipe Student penalaran praktik sosial mereka”.
Team Achievement Division (STAD). Model Selanjutnya menurut Arikunto (2010: 207)
pembelajaran kooperatif tipe Student Team “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan
Achievement Division (STAD) memungkinkan siswa terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
untuk aktif dalam menemukan jawaban dari setiap yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah
permasalahan sehingga materi tersebut akan mudah kelas secara bersama”.
diingat oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat
tertarikuntuk mengadakan penelitian dengan judul disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah
“Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Sumpah bentuk penelitian yang terjadi di didalam kelas
Pemuda Dengan Menggunakan Model Pembelajaran berupa tindakan tertentu yang dilakukan untuk
Student Team Achievement Division (STAD) Di memperbaiki proses belajar mengajar guna
Kelas VIII SMP Negeri 1 Angkola Barat”. meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari
sebelumnya.
2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan jalan
Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 merancang, melaksanakan, tindakan secara
Angkola Barat yang beralamat di Jl. Sibolga KM. 15 kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk
Kelurahan Sitinjak, Kec. Angkola Barat, Kab. memperbaiki dan memecahkan masalah yang terjadi
Tapanuli Selatan. Apaun alasan peneliti memilih dalam proses pembelajaran di kelas. Dilaksanakan
SMP Negeri 1Angkola Barat sebagai lokasi melalui proses pengkajian berdaur ulang atau siklus
penelitian dikarenakan peneliti menemukan masalah yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan,
dari pengamatan dan observasi peneliti bahwa hasil kegiatan tindakan, kesuksesan hasil yang diperoleh.
belajar PKn siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Untuk memperoleh data yang digunakan suatu
Angkola Barat masih berada di bawah KKM dengan instrument penelitian.Instrumen dalam penelitian
rata-rata nilai 50. Dari studi dokumentasi pada sangat penting sebab instrument yang baik dapat
tanggal 27 Januari 2021 peneliti mendatangi sekolah menjamin pengambilan data yang akurat. Lembar
dan mewawancarai salah satu guru mata pelajaran obsevasi digunakan untuk memperoleh informasi
PKn, Ibu Dra. Jamilah, singga diperoleh data selama kegiatan pada saat tindakan berlangsung
sebanyak 3 siswa memperoleh nilai 70 dari 29 jumlah dalam pembelajaran PKn materi Sumpah Pemuda di
keseluruhan, dan 26 siswa rata-rata memperoleh nilai SMP Negeri 1 Angkola Barat. Dengan lembar
dibawah 60. observasi yang telah disediakan maka observer
Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada mengamati yang terjadi selama proses pembelajaran
semester II Tahun Ajaran baru kurang lebih 3bulan ditandai dengan memeberikan tanda ceklis dikolom
yaitu pada bulan Februari 2021 sampai dengan April yang ada pada lembaran observasi. Lembar Tes ini
2021. Waktu yang ditetapkan dalam pengumpulan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa,
data, pengolahan hasil benelitian, dan pembuatan memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas
laporan. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini terutama pada penguasaan materi pembelajaran dari
adalah siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Angkola siswa. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang
Barat Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 29 akurat atas kemampuan siswa memahami
orang dengan rincian 12 orang laki-laki dan 17 orang pembelajaran PKn pada materi Sumpah Pemuda
perempuan. dengan mengunakan model pembelajaranStudent
Objek dari penelitian ini adalah adanya Team Achievement Division (STAD).
peningkatan hasil belajar PKn materi Sumpah
Pemuda dengan menggunakan pendekatan Student 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Team Achievement Division (STAD). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di
Jenis penelitian yang dilakukan adalah SMP Negeri 1 Angkola Barat yang beralamat di Jl.
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Sibolga KM. 15 Kelurahan Sitinjak, Kec. Angkola
Reserch). Menurut Elliot (dalam Sanjaya, 2009: 25) Barat, Kab. Tapanuli Selatan. Penelitian ini terdiri
“Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian tentang atas 2 Siklus dengan setiap siklusnya dilaksanakan
situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan selama 2 jam (2x35) menit) pelajaran atau 6 kali
kualitas tindakan melalui proses diagnosis, pertemuan pada materi Sumpah Pemuda untuk
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan meningkatkan hasil belajar pada materi Sumpah
mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya”. Pemuda dengan menggunakan model Student Team

14
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021

Achievement Division (STAD) di Kelas VIII-D SMP dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai
Negeri 1 Angkola Barat. Untuk lebih jelas berikut tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
peneliti uraikan beberapa pendapat para ahli Slavin (dalam Isjoni, 2012: 15)
mengenai Sumpah Pemuda. “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model
Sumpah Pemuda merupakan suatu pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja
pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia yang anggotanya 5 orang dengan struktur kelompok
dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, heterogen”.
satu bahasa. Sebagaimana isi dari sumpah pemuda, Sedangkan menurut Sunal (dalam Isjoni,
yakni: 1. Kami putra dan putri bangsa Indonesia, 2012: 15) “Mengemukakan bahwa pembelajaran
mengaku bertumpah darah yang satu, tanah kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau
Indonesia, 2. Kami putra dan puri bangsa Indonesia, serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk
mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, 3. memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa selama proses pembelajaran”.
yang satu, bahasa Indonesia. Menurut Sugiyanto (2010: 37)
Menurut Nenden (2010: 7) “Sumpah “Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
kerapatan pemoeda-pemoedi Indonesia atau dikenal siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
dengan kongres pemuda II, dibacakan pada 28 kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”.
Oktober 1928, tanggal ini kemudian diperingati Menurut Anita (2010: 29) “Mengungkapkan
sebagai Hari Sumpah Pemuda”. bahwa pembelajaran kooperatif tidak sama dengan
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan sekedar belajar dalam kelompok. Ada lima unsur
bahwa sumpah pemuda merupakan pergerakan dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya
pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan dengan pembegian kelompok yang dilakukan asal-
kemerdekaan. asalan”.
Dalam kamus bahasa Indonesia, pemuda Menurut Rohman (dalam Isjoni, 2012: 186)
adalah orang muda laki-laki. Pemuda dikaitkan “Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
dengan Sumpah Pemuda tentunya menyangkut yang menekankan pada saling ketergantungan positif
pemuda dan pemudi. Menurut Undang-Undang antar individu siswa, adanya tanggung jawab
Nomor 40 Tahun 2009 tenteng kepemudaan dalam perseorangan, tatap muka, komunikasi intensif antar
pasal 1 dinyatakan bahwa pemuda adalah warga siswa, dan evaluasi antar kelompok”.
negara Indonesia yang memasuki periode penting Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
tahun sampai 30 tahun. model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam
Menurut Muhammad (2018: 37) kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat
“Mengatakan bahwa peran pemuda pada masa heterogen, terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi,
kemerdekaan berbeda dengan peran pemuda masa sedang dan rendah, perempuan dan laki-laki dengan
sekarang. Meskipun demikian, wata dan sifat melekat latar belakang etnik yang berbeda untuk saling
pada diri pemuda selalu menunjukkan konsistensi membantu dan bekerja sama mempelajari materi
mereka, mereka selalu berada dibarisan terdepan dan pelajaran agar belajar semua anggota maksimal.
menghadapi setiap tantangan zaman yang berubah”. Setiap siklus akan diketahui apakah dengan
Sedangkan menurut Lukman (2017: 105) menggunakan model Student Team Achievement
“Mengatakan bahwa semangat perjuangan pemuda Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
telah mampu memanfaatkan fse gejolak kepemudaan pada materi Sumpah Pemuda atau dengan tes yang
untuk diarahkan menjadi daya dorong dalam digunakan oleh peneliti. Maka dari itu peneliti
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia”. menggunakan langkah-langkah dari Penelitian
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan Penelitian
disimpulkan bahwa semangat perjuangan pemuda Tindakan Kelas (PTK) dimulai dari siklus I, namun
adalah menumbuhkan persatuan yang menjadi modal terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai pada
perjuangan merebut kemerdekaan untuk memasuki materi Sumpah Pemuda di kelas VIII-D SMP Negeri
masa depan yang lebih baik, kemerdekaan 1 Angkola Barat. Untuk mengetahui ada tidakan
memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia peningkatan hasil belajar pada siswa kelas VIII-D.
untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, Peneliti melakukan observasi hasil belajar siswa
berdaulat, adil dan makmur. tanpa menerapkan model pembelajaran. Observasi
Model pembelajaran kooperatif adalah dilaksanakan pada 27 bulan Januari Tahun 2021 di
rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Angkola Barat Tahun

15
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021

Ajaran 2020/2021, dengan tujuan untuk memperoleh Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar pada
data yang nantinya digunakan sebagai pembanding materi Sumpah Pemuda siswa di kelas VIII-D
data penelitian yang diperoleh sesudah penerapan menggunakan model Student Team Achievement
model Student Team Achievement Division (STAD). Division (STAD) sangat mendukung dalam
Dalam pembelajaran Sumpah Pemuda, guru meningkatkan ketuntasan siswa, hasil belajar dan
cenderung ceramah dan menulis latihan soal di papan aktivitas siswa. Penguasaan materi pelajaran mudah
tulis kemudian siswa disuruh mencatat, menghafal dan cepat dikuasai siswa sehingga hasil belajar siswa
dan mengerjakan. Guru juga jarang menggunakan semakin meningkat. Selanjutnya akan disajikan data
model pembelajaran dalam menyampaikan perkembangan hasil belajar siswa dalam bentuk
pembelajaran subtema.Tentu saja banyak siswa yang diagram batang pada gambar 1 sebagai berikut.
merasa kesulitan karena siswa masih berada ditahap
operasional konkrit yang tidak bisa lepas dari dunia Perbandingan Jumlah Siswa yang
nyata. Guru juga masih berperan sebagai aktor Mencapai KKM
pembelajaran dan kurang melibatkan siswa dalam
pembelajaran sehingga banyak siswa yang asyik 90%
bermain sendiri saat pembelajaran.Berdasarkan data 100%
awal yang diperoleh, diketahui hasil belajar siswa 80% 55%
masih rendah dengan nilai rata-rata siswa kelas VIII-
60%
D 53,79.Jumlah siswa yang mencapai KKM 3 (10%)
dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 26 40% 10%
(90%), setelah menggunakan model Student Team 20%
Achievement Division (STAD) dalam meningkatan 0%
hasil belajar siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Studi Awal Siklus I Siklus II
Angkola Barat. Yang didampingi oleh guru kelas
VIII-D pada setiap pelaksanaan penelitian Gambar 1. Diagram BatangPerbandingan Jumlah
berlangsung, pada siklus I nilai rata-rata siswa 76,20, Siswa Mencapai KKM
dengan jumlah siswa yang mencapai KKM pada
siklus I yang tuntas 16 siswa (55%) dan tidak tuntas
13 siswa (45%) dari 29 siswa.Selanjutnya masuk 4. PENUTUP
siklus II menggunakan model Student Team a. Kesimpulan
Achievement Division (STAD) dalam meningkatan Berdasarkan perumusan, hasil penelitian dan
hasil belajarsiswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 analisis data pada bab IV yang diperoleh dari hasil
Angkola Barat.Pada siklus II nilai rata-rata siswa keseluruhan rangkaian kegiatan perbaiakan
91,72dengan jumlah KKM pada siklus II yang tuntas pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
26 siswa (90%) dan yang tidak tuntas 3 siswa (10%) pembelajaran PKn materi Sumpah Pemuda telah
dari 29 siswa. menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Dalam
Melihat hasil tes pada studi awal, kemudian hal ini peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:
dilanjutkan perbaikan siklus I dan siklus II, terlihat 1. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar PKn
bahwa setiap siklus perbaikan pembelajaran terjadi kelas VIII-D SMP Negeri 1 Angkola Barat
kenaikan dalam hasil belajar siswa dapat dikatakan dengan menerapkan model pembelajaran
baik secara keseluruhan siswa maupun kooperatif tipe Student Team Achievement
individu.Dalam hal ini penerapan model Student Division (STAD) telah dilakukan dengan
Team Achievement Division (STAD) pada perbaikan langkah-langkah yaitu, pencampaian tujuan,
hasil belajar pada materi Sumpah Pemuda dapat pembagian kelompok, penyempaian materi,
membuat diri siswa lebih berani tampil, itu tandanya pemberian kuis dan pemberian penghargaan.
model yang digunakan peneliti sangat berpengaruh 2. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
besar dalam diri siswa. Mencermati proses perbaikan tipe Student Team Achievement Division (STAD)
hasil belajar di kelas VIIIyang telah dilaksanakan di dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
atas dengan menggunakan model Student Team pelajaran PKn dikelas. Hal tersebut dapat dilihat
Achievement Division (STAD) mengalami dari ketercapaian KKM siswa dan persentase
peningkatan, Setiap tindakan perbaikan dari studi yang mengalami peningkatan dari siklus I
awal, siklus I, siklus II selalu ada peningkatan yaitu sebesar 55% dan pada siklus II sebesar 90%.
pada studi awal 3 siswa (10%) yang tuntas, siklus I
16 siswa ( 55% ) yang tuntas, siklus II 26 siswa (
90%).

16
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.2 Edisi Juni 2021

b. Saran 5. REFERENSI
Berkenaan dengan pemilihan modelStudent
Team Achievement Division (STAD) sebagai upaya Artistiana, Nenden Rilla. 2010. Perjalanan 100
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Tahun Kebangkitan Indonesia. Surabaya: Al
Sumpah Pemuda di kelas VIII-D, dalam hal ini Maktabah.
peneliti menguraikanm saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru Isjoni. 2012. Cooperative Learning Mengembangkan
Diupayakan agar dapat menerapkan model Kemampuan Belajar Berkelompok.
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Bandung: Alfabeta.
Achievement Division (STAD) dalam
melaksanakan pembelajaran PKn dikelas, karena Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Mempraktikkan Cooperative Learning di
tipe Student Team Achievement Division (STAD) Ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia.
akan lebih mempermudah dan membantu
meningkatkan hasil belajar. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
2. Bagi Siswa Jakarta: Prenadamedia Group.
Diharapkan agar siswa dapat lebih
memperhatikan pelajaran PKn dikelas serta Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori,
mampu untuk meningkatkan hasil belajarnya. Riset, dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa
3. Bagi Sekolah Media.
Diharapkan bagi sekolah dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Suharsimi, Arikunto. 2017. Prosedur Penelitian.
Achievement Division (STAD) dalam proses Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran dikelas, sehingga selain dapat
memberikan variasi dalam belajar siswa terhadap
mata pelajaran PKn.
4. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Institut Pendidikan Tapanuli Selatan.

17

Anda mungkin juga menyukai