Penerapan Model Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Berbantuan Lembar
Kerja Peserta Didik Untuk Meningkatkan Motivasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Bilangan Cacah Kelas 4 Di SD Negeri 1 Serdang
Oleh: Sofian Hady NIM. 230411042
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN
UNIVERSITAS SAMUDRA ACEH TAHUN 2022 TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2 UNIVERSITAS SAMUDRA
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Nama : Sofian Hady, S.Pd
Kelas/ Kelompok : 01/01 Asal Instansi : SD Negeri 1 Serdang Kec. Pampangan, Kab. OKI, Provinsi Sumatera Selatan
Penerapan Model Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) Berbantuan Lembar
Kerja Peserta Didik Untuk Meningkatkan Motivasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Bilangan Cacah Kelas 4 Di SD Negeri 1 Serdang
Lokasi SD Negeri 1 Serdang
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Kelas IV (Empat) Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV pada materi perkalian bilangan cacah dari ratusan hingga ribuan.
Penulis Sofian Hady,S.Pd
Tanggal 21 November 2022 Situasi: Latar Belakang Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk Dalam usaha peningkatan pendidikan, pemerintah dibagikan, apa yang menjadi telah berusaha meningkatkan perbaikan sistem peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. pendidikan, di antaranya kurikulum, perbaikan buku paket, penataran dan pelatihan guru-guru. Guru sebagai fasilitator dan motivator secara kontinu harus mampu menciptakan kondisi yang dinamis, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus lebih mengacu kepada yang harus dipelajari dengan menggunakan strategi yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Kesungguhan dalam belajar sangat tergantung pada motivasi, karena sebagian besar siswa beranggapan bahwa materi pelajaran matematika merupakan materi yang sangat sulit dipahami. Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Donald dalam Sardiman (2006) bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan hasil penelitian penulis,motivasi belajar siswa SDN 1 Serdang terhadap pelajaran matematika masih tergolong rendah. Berikut gejala-gejala yang menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rendah, yaitu: 1. Siswa dalam belajar cenderung menerima informasi yang diberikan guru tanpa ada niat untuk memperoleh informasi tentang materi yang dipelajarinya sebelum dijelaskan guru, sehingga kurangnya interaksi antar siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan yang diberikan. 2. Siswa kesulitan untuk menghubungkan atau merefleksikan materi pelajaran yang disampaikan dengan materi prasyarat atau pengalaman belajar siswa. 3. Siswa masih mempunyai kemampuan yang rendah dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa yang hanya terfokus pada contoh- contoh soal yang diberikan guru. 4. Motivasi belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran matematika sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa enggan bertanya kepada guru tentang materi yang kurang dipahaminya, sehingga pada saat diberikan tugas siswa.
Melihat dari hasil observasi tersebut maka pendidik
mampu menentukan model pembelajaran yang dapat mengakomodir siswa untuk belajar secara aktif dan menemukan serta memahami konsep pelajaran serta meningkatkan semangat mereka saat kegiatan belajar mengajar. Cooperative Learning sangat sesuai jika diterapkan dalam kelas dengan keberagaman kemampuan siswa karena model ini dapat menggabungkan keseluruhan siswa, maka siswa dengan kemampuan rendah akan sangat terbantu dan termotivasi serta dapat mengasah kemampuannya. Dalam model Cooperative Learning siswa belajar dalam kelompok dimana siswa saling membantu, berdiskusi tentang pelajaran dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan, mengembangkan hubungan antar siswa, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan menutup kesenjangan dalam pemahaman setiap siswa sehingga tumbuh kesadaran untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan mengaplikasikan kemampuan serta pengetahuannya tanpa ada rasa malu dan takut salah. Model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments (TGT) adalah suatu model pembelajaran berbasis sosial dimana siswa berlomba dalam gameakademik sebagai wakil kelompoknya masing- masing. Game akademik merupakan permainan yang dibuat dan dirancang untuk kompetisi antar siswa terkait pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari. Penggunaan model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments (TGT) yang berisi game akademik ini mampu mendorong siswa dikelas yang terbagi dalam suatu kelompok untuk terlibat dalam pengerjaan tugas kelompoknya masing-masing. Miftahul Huda, 2012: 116 memaparkan bahwa dalam model pembelajaran TGT, setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 5-6 orang yang berkemampuan yang bervariatif. Melalui penggunaan model pembelajaran tersebut, siswa yang berkemampuan rendah juga dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Taniredja (2014: 72-73) menyatakan salah satu kelebihan TGT adalah menambah motivasi belajar siswa dan materi pelajaran dapat dipahami secara mendalam. Penerapan model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments(TGT) dalam pembelajaran matematika memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang kondusif, siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Maka dapat disimpulkan bahwa akar penyebab yang
dominan yaitu berasal dari sisi guru, dalam hal ini guru belum dapat mengoptimalkan system pembelajaran yang sedang berlangsung, dan kurang memanfaatkan berbagai model pembelajaran yang ada untuk lebih mendukung pembelajaran dikelas.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Praktik ini penting karena dalam kegiatan ini saya sebagai guru dituntut untuk terus belajar, memahami system pembelajaran di era sekarang dan membuat saya lebih merasa bertanggung jawab lagi terhadap pemahaman dan motivasi peserta didik yang dapat menunjang hasil belajar peserta didik menjadi meningkat.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik
ini adalah dalam kegiatan saya tidak hanya berperan sebagai fasilitator tetapi juga membimbing siswa dalam kegiatan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
Apa saja yang menjadi Ada banyak hal yang menjadi tantangan bagi saya, seperti tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang berikut ini: terlibat, 1. Memahami dan menguasai materi serta model pembelajaran yang akan di laksanakan 2. Menguasai dan memahami sikap dan kemampuan siswa yang berbeda-beda. 3. Menyusun modul ajar dimulai dari memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta membuat media pembelajaran yang tepat berupa lembar kerja peseta didik yang telah diedit semenarik mungkin menggunakan aplikasi canva. 4. Rencana aksi dan modul ajar haru sesuai satu sama lain.
Siapa saja yang terlibat?
Banyak pihak yang terlibat dalam prosesnya dari awal sampai akhir kegiatan. 1. Perserta didik, di mana perserta didik menjadi objek yang pertama dalam menentukan masalah sampai melakukan rencana aksi, tentunya selalu bersama perserta didik. 2. Teman sejawat, berperan dalam membantu saya seperti memberi dukungan tenaga, dan juga moril. 3. Kepala sekolah, saya selalu berkomunikasi dengan kepala sekolah, meminta pendapat atau solusi terkait aksi-aksi yang akan dilaksanakan. Beliau juga memberikan dukungan baik materi maupun moril sehingga kegiatan praktik lapangan bisa terlaksana dengan baik. 4. Dosen dan guru pamong, keduanya selalu memberikan pembelajaran yang bermakna kepada semua praktikan melalui ruang zoom meeting. Membantu saya dalam menyusun, melakukan dan menyelesaikan tugas.
Aksi : Langkah-langkah, strategi, proses, pihak yang terlibat,
Langkah-langkah apa yang dan sumber daya yang diperlukan untuk menghadapi dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa tantangan ini adalah: yang digunakan/ bagaimana 1. Pemilihan dan penerapan model pembelajaran, serta prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya membuat lembar kerja peserta didik yang menarik. atau materi yang diperlukan Sehingga dapat menjadi solusi sesuai latar belakang untuk melaksanakan strategi ini diatas yang tentunya agar dapat meningkatkan motivasi peserta didik. 2. Memilih media yang menarik berupa lembar kerja peserta didik yang telah di desain menggunakan aplikasi canva sehingga menarik perhatian peserta didik. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah: Model Pembelajaran Teams Game Tournament (TGT), media pembelajaran berupa lembar peserta didik.
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru memberi salam
2. Peserta didik disapa dan melakukan doa sebelum
pelajaran dimulai
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas
tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran. 4. Apersepsi “tepuk semangat”
5. Siswa bersama-sama menyebutkan perkalian sebelum
kelas dimulai 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (20 menit)
1. Siswa mendengarkan perjelasan aturan permainan Team Game Tournament Aturan Permainan: a. Guru membagi siswa menjadi 3 team b. Guru menyiapkan lembar soal dan lembar jawaban yang telah diberikan nomor; c. Guru meletakkan kembali soal dan jawaban di atas meja turnamen; d. Siswa menentukan pembaca soal pemain dan penantang; e. Pemain 1 mengambil nomor soal dan memberikannya kepada pembaca soal; f. Pembaca soal mengambil soal sesuai dengan nomor yang sudah ada; g. Pemain 1 wajib membaca soal, jika pemain 1 tidak dapat menjawab soal maka pemain yang lain dapat menjawab soal; h. Petugas yang membaca soal mengambil nomor dan menjadi pemain 1 selalu digilirkan agar semua anggota tim mendapatkan tugas yang sama; i. Jika salah satu pemain dapat menjawab soal dengan benar, maka kartu soal akan diambil oleh penjawab soal, namun jika para pemain tidak dapat menjawab soal maka kartu soal dibiarkan saja. j. Siswa menunjukkan hasil pekerjaannya didepan kelas k. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya
2. Jika permainan selesai, guru akan membacakan skor
akhir dari permainan, dan akan menentukan team mana yang akan mendapatkan skor tertinggi.
Kegiatan Penutup (5 menit)
1. Siswa dapat menyimpulkan isi materi pada pembelajaran hari ini. 2. Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam mengikuti pembelajaran hari ini.
3. Siswa menerima apresiasi dengan melakukan pesta
tepuk.
Pihak yang terlibat dalam aksi ini yaitu :
1. Peserta didik 2. Guru selaku mahasiswa yang melakukan praktik pembelajaran. 3. Rekan guru dan kepala sekolah yang memberikan dukungan moril serta saran yang mendukung praktikan. 4. Kameramen yang membantu proses merekam kegiatan yang dilaksanakan di dalam kelas.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini meliputi: Perangkat pembelajaran terkait dengan materi perkalian bilangan cacah, buku tema guru dan buku siswa kelas 4 dan lembar kerja peserta didik.
Refleksi Hasil dan Dampak Dampak dari Pelaksanaan
Bagaimana dampak aksi dari Dengan menggunakan model pembelajaran Teams Game Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya Tournament (TGT), berdampak pada meningkatnya efektif? Atau tidak efektif? kemampuan bertanya siswa, memperbaiki interaksi antar Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi siswa, meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap yang dilakukan, Apa yang cara belajar mereka. Taniredja (2014: 72-73) menyatakan menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi salah satu kelebihan TGT adalah menambah motivasi yang dilakukan? Apa belajar siswa dan materi pelajaran dapat dipahami pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut secara mendalam. Penerapan model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments(TGT) dalam pembelajaran matematika memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang kondusif, siswa dapat berpartisipasi aktif dan dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. ➢ Respon dari kepala sekolah dan juga dewan guru yang lain adalah menyambut baik kegiatan ini, bahkan menimbulkan rasa ingin tau dari rekan guru.
➢ Faktor keberhasilan dari kegiatan ini adalah:
a. Dukungan keluarga, kepala sekolah, rekan sejawat dan juga kameramen yang turut membantu proses kegiatan tersebut. b. Persiapan yang matang baik itu terkait sarana dan prasarana maupun penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan. c. Pengelolaan kelas yang kondusif
➢ Faktor yang menjadi kendala dalam kegiatan ini
hanya dari segi kemampuan peserta didik jadi tidak terlalu cepat menyelesaikan soal.
➢ Adapun makna dari pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut yaitu: Melakukan suatu proses itu yang paling utama ialah ikhlas, ikhlas menunggu, menjalani, menerima segala resiko saat sedang berproses, barulah kita akan merasakan sesuatu hasil yang benar-benar akan kita syukuri. Kesimpulan Model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments (TGT) adalah suatu model pembelajaran berbasis sosial dimana siswa berlomba dalam game akademik sebagai wakil kelompoknya masing-masing. Game akademik merupakan permainan yang dibuat dan dirancang untuk kompetisi antar siswa terkait pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari. Penggunaan model Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments (TGT) yang berisi game akademik ini mampu mendorong siswa dikelas yang terbagi dalam suatu kelompok untuk terlibat dalam pengerjaan tugas kelompoknya masing-masing. Miftahul Huda, 2012: 116 memaparkan bahwa dalam model pembelajaran TGT, setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 5-6 orang yang berkemampuan yang bervariatif. Melalui penggunaan model pembelajaran tersebut, siswa yang berkemampuan rendah juga dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan media pendukung yang menarik berupa lembar kerja peserta didik yang telah di desain menggunakan aplikasi canva sehingga menarik perhatian peserta didik. Sehingga diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) ini dengan berbantuan media Lembar Kerja Peserta Didik dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Daftar Pustaka Siti Haryati. 2013. Peningkatan Motivasi Belajar Ekonomi
Materi Pendapatan Nasional Dengan Model Pembelajaran Talking Stick Berbantuan Media Interaktif (Ict). Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan Vol. Viii, No. 1.
Hairuddin. 2021. Menggunakan Model Pembelajaran Teams
Games Tournament (Tgt) Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah (Problem Solving) Man Sampang. Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Islam. Vol. 4 No. 2.
Dwi Aryanti, Partimah, Yusron Aminullah. 2018.
Penggunaan Media Tts Terintegrasi Model Pembelajaran Tgt Pada Mata Pelajaran Ipa. Indonesian Journal Of Natural Science Education (Ijnse) Volume 01, Nomor 01, 2018, Pp: 30~35 P- Issn: 2621-8747, E-Issn : 2621-8755.