Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI PERKALIAN BERSUSUN DENGAN MENERAPKAN


MODEL PEMBELAJARAN (COOPERATIVE LEARNING ) DI KELAS II SDN 4
PALANGKA

Proposal Penelitian Tindakan Kelas

OLEH :
Elsa Sertani
213030212179

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembaharuan-pembaharuan dalam bidang pendidikan harus selalu dilakukan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.Dalam UU Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai suatu upaya

untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan

karakter), pikiran, serta tubuh anak. Tujuan pendidikan sendiri menurutnya terbagi

menjadi 3, yaitu membentuk budi pekerti yang halus, meningkatkan kecerdasan otak,

dan mendapatkan kesehatan badan.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat dirumuskan bahawa pendidikan

merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan

proses pengajaran dalam mengembangkan pola berfikir dan membentuk karakter yang

baik bagi peranannya di masa yang kan datang.

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik

merupakan kegiatan fundamental dalam proses pendidikan yang mana terjadinya

proses belajar yang tidak terlepas dari proses mengajar. Menurut Norrohmatul

Amaliyah, (2020:15) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah suatu sistem atau

proses membelajarkan subjek peserta didik atau pembelajar yang direncanakan atau

didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek peserta didik atau
pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien”

Sebagaimana dinyatakan oleh Erwin Widiasworo (2017:16), “proses pembelajaran

adalah proses membantu siswa belajar yang ditandai dengan perubahan perilaku baik

dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik”. Berdasarkan pendepat para ahli

pembelajaran adalah proses belajar dengan melibatkan intraksi pendidik dengan

peserta didik secara sistematis untuk mengembangkan diri yang ditandai dengan

perubahan perilaku baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Dalam hal tersebut Guru sebagai orang yang bertanggung jawab langsung

terhadap mutu pendidikan, harus didukung dengan kemampuan, ketrampilan dan

keahlian yang memadai. Guru juga harus menerapkan model pembelajaran

yang cocok pada proses pembelajaran.Usaha-usaha guru dalam membelajarkan

siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan

pembelajaran yang sudah direncanakan.

Menurut Suryosubroto(2002:7),”berpandangan bahwa proses belajar terjadi


karena adanya interaksi antara organisme yang dasarnya bersifat individual dengan
lingkungan khusus tertentu Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan
guru adalah pembelajaran kooperatif”.
Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan

permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. kemudian menurut (Amiruddin, 2019:26).

pembelajaran kolaborasi adalah suatu strategi pembelajaran dimana para siswa

dengan variasi yang bertingkat bekerjasama dalam kelompok kecil kearah satu

tujuan.dalam kelompok ini para siswa saling membantu antara satu dengan yang lain.

Berdasarkan pendapat alhli diatas dapat disimpulkan model pembelajaaran

koperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama guna

memudahkan menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka


saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya sehingga

menambah wawasan serta tingkat pemahaman secara maksimal.model pembelajaran

(Cooperatif Learning) ini maka diharapkan dapat membantu dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan guru dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada pembelajaran di SD perlunya menarapkan model pembelajaran intraktif

secara kelompok untuk mendiskusikan suatu konsep materi terutama dalam

pembelajaran matematika yang dimana anak harus sering bekerjasama dalam

kelompok agar mendapat pemahaman secara bersama. Pembelajaran matematika

merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk kita ketahui. Karena

matematika erat hubungannya dengan kehidupan seharihari. Hampir dalam setiap

aktivitas sehari-hari tanpa disadari pasti menggunakan matematika. Mulai dari bangun

tidur hingga menjelang tidur lagi. Oleh karena itu, matematika menjadi salah satu

pelajaran yang wajib dikuasi oleh siswa. Ruang lingkup dasar matematika adalah

operasi hitung penjumlahan (+), pengurangan (-), Perkalian (x) dan pembagian (:).

Pokok pembahasan perkalian merupakan materi yang sulit dipahami siswa

tingkat dasar (Arisandi, 2014). Kesulitan akan berlanjut ketika mereka kemudian

sudah dihadapkan pada masalah-masalah perhitungan yang lebih kompleks. Banyak

diantara siswa yang tidak paham konsep perkalian dan sebagian besar

pembelajarannya hanya dilakukan dengan proses menghapal.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti dengan wali kelas II Ibu

Susiana S.Pd SDN 4 Palangka guru seringkali mengunakan model pembelajaran

ceramah dan guru lebih aktif dalam proses pembelajaran matematika materi perkalian

bersusun. Sehingga Banyak siswa merasa kurang aktif dan anak segan atau malu

dalam bertanya yang belum di pahami sehingga hasil belajar rendah.Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi menuntut kerativitas guru untuk menerapkan pembelajaran

intaraktif melalui model pembelajaran, (Cooperative Learning) yang dimana siswa

belajar secara kelompok heterogen dengan pembagian merata siswa yang dirasa lebih

cepat mamahami materi untuk mengajarkan kembali terhadap teman yang kurang

memahami jadi anak bisa bertanaya dan berdiskusi terhadap teman kelompoknya

tanpa ada rasa segan atau malu.Di kelas II terdapat 10 siswa dari 21 siswa yang di

rasa kurang memahami dan mengakibatkan hasil belajar rendah pada mata pelajaran

Matematika Materi Perkalian Bersusun belum mencapai nilai KKM.

Berdasrkan dari permasalahan di atas maka perlu dilakukan penelitian tindakan

kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Matematika Materi Perakalian Bersusun Dengan Menerapkan Model pembelajaran

(Cooperative Learning) Di Kelas II SDN 4 Palangka”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah fokus penelitian pada penelitian ini dibatasi

pada “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Perkalian Bersusun Dengan Menerapkan Model Pembelajaran (Cooperative

Learning) Di Kelas II SDN 4 Palangka”

C. Rumusan Masalah

1. Apahakah ada peningkatan hasil belajar siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Perkalian Bersusun Dengan Menerapkan Model Pembelajaran

(Cooperative Learning) Di Kelas II SDN 4 Palangka?


2. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran Pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Perkalian Bersusun Dengan Menerapkan Model Pembelajaran

(Cooperative Learning) Di Kelas II SDN 4 Palangka

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi

Perkalian Bersusun Dengan Menerapkan Model Pembelajaran (Cooperative

Learning)Di Kelas II SDN 4 Palangka.

2. Untuk meningkatkankan aktivitas pembelajaran Pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Perkalian Bersusun Dengan Menerapkan Model Pembelajaran

(Cooperative Learning) Di Kelas II SDN 4 Palangka..

E. Kegunaan Hasil Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber

informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Sekolah Dasar dan

penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam memilih model

pembelajaran (Cooperative Learning) dapat memberikan manfaat dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran dan sebagai saran untuk menambah pengetahuan

dibidang model pembelajaran yang cocok dengan tujuan pembelajaran.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu dapat mengembangkan kualitas

pembelajaran menjadi lebih intraktif, dapat menjalakan tugas sebagai pendidik dengan

baik yaitu dengan merencanakan model belajar yang sesuai dengan permasalahan

siswa

a. Bagi Siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dibuat secara menarik dengan

mengunakan model pembelajaran (Cooperative Learning)

b. Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman

berharga dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan

model pembelajaran (Cooperative Learning), dapat meningkatkan kemampuan

mengajar dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana penggunaan atau

penerapan model pembelajaran (Cooperative Learning)

c. Bagi Peneliti lain

Manfaat bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan

bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-

materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajar. Dapat memberikan

motivasi kepada peneliti lain agar dapat lebih baik dalam memilih model

pembelajaran dengan menggunakan dan meningkatkan model pembelajaran intraktif

lainnya.

Anda mungkin juga menyukai