Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN

KELAS

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM MATA


PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Oleh:

ESTER PASARIBU,SPd.

NIM
855729912

SDN 3 SUKANEGARA
KECAMATAN TANJUNG
BINTANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan Judul :

“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM MATA


PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF ”

PENULISAN KTI/PTK DISAHKAN PADA JUNI 2021

Kepala SDN 3 Sukanegara Peneliti


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya

dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Kelas IV dalam Mata Pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Interaktif”

Laporan Hasil PTK ini disusun dalam rangka upaya penulis untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 3 Sukanegara khususnya siswa kelas IVB yang

merupakan anak didik dari penulis.Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak-pihak

yang telah membantu baik berupa dukungan, motivasi maupun materi, hingga

terselesaikannya penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Hasil Penelitian Tindakan

Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, untuk modal penulis dimasa mendatang.

Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan Hasil

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil manfaatnya demi pengembangan ilmu

pengetahuan.

Bandar Lampung, Juni 2021

Penulis
BAB
I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan

situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan

siswa dan denga sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

Untuk terwujudnya proses belajar mengajar seperti itu sudah tentu menuntut upaya guru

untuk mengaktualisasikan kompetensinya secara professional, utamanya aspek

metodologis.

IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk

mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi

social bersifat hapalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas

produk hapalan. Sifat pelajaran IPS tersebut membawa konsekuensi terhadap proses

belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan ekspositoris, terutama guru

menggunakan metode ceramah sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung pasif.

Dalam metode ceramah terjadi dialog imperaktif. Padahal, dalam proses belajar mengajar

keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan,

pendengaran, dan psikomoto (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi, dalam

proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan,

menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan

mengajukan pertanyaan atau tanggpan sehinga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan

proses belajar mengajar yang interaktif. Situasi belajar seperti ini dapat tercipta melalui

penggunaan pendekatan partisipatoris.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi teman sejawat,

hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam

proses belajar mengajar, yaitu:


1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa.

2. Penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah standar.

3. Siswa cenderung pasif dan kurangnya motivasi siswa.

4. Metode yang digunakan dalam mengajar hanya ceramah.

5. Siswa cenderung menghafal bukan memahami materi pelajaran.

Terkait dengan yang melatar belakangi pembahasan di atas, maka penulis

memilih judul “Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Sukanegara dalam

mata pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dengan menggunakan model

Pembelajaran Interaktif”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimanakah penggunaan mode pembelajaran interaktif pada materi tentang

kenampakan alam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3

Sukanegara?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan kaidah

PTK ini bertujuan sebagai berikut:

- Dengan penggunaan model pembelajaran


- interaktif dalam materi tentang kenampakan alam
- dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Sukanegara.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Bagi guru sebagai peneliti


Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi guru untuk memperoleh pengalaman

penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN 3 Sukanegara khususnya dalam rangka

meninkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS.

2. Bagi Siswa

Tindakan yang diberikan dalam dua siklus dapat bermanfaat bagi siswa untuk

memberikan latihan/pengalaman untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan

prestasi belajar siswa.

3. Bagi Guru lain

Hasil PTK dapat bermanfaat bagi guru lain yang memiliki masalah yang

sama/serupa sebagai input atau msukan untuk melakukan pemecahan masalah kelas di

sekolah lain dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS

dengan menggunakan model pembelajaran interaktif.

4. Bagi Kepala Sekolah

Hasil PTK ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi untuk

meningkatkan kualitas proses atau hasil pembelajaran dikelas dengan menghimbau

kepada guru untuk melakukan PTK.


BAB II KAJIAN

PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan

pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian

menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).

Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-

pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan sering kali kabur sehingga kurang terfokus.

Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah

pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif

merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk satu pelajaran IPS

yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa

sebagai pusatnya (Harlen, 1992:48-50).

Pengembangan model pembelajaran interaktif dalam IPA dapat dilakukan oleh

guru pada semua pkok bahasan, yaitu:

a. Faktor Minat dan Perhatian

Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa

dalam belajar, yang merupakan factor utama penentu derajat keaktifan siswa. Menurut

Mursell terdapat 22 macam minat yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran

kepada siswa, diantaranya anak memiliki minat terahadap belajar dan guru berusaha

membangkitkab minat siswa tersebut denga cara memilih dan menentukan bahan

pengajaran sebagai key concept untuk mencapatkan perhatian siswa secara penuh. Upaya

memusatkan perhatian siswa dapat dilakukan dengan cara mengajukan masalah.


b. Faktor Motivasi

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan

guna mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diiri seseorang yang mendorong

tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motifa

adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.Motivasi

belajar dapat timbul dari dalam diri siswa (motivasi intrinsic) dan pengaruh dari luar

dirinya (motivas ekstrinsik).Dalam konteks ini guru berperan sebagai motivator untuk

menumbuhkan kedua motivasi tersebut agar siswa dengan adanya potensi rasa ingin tahu

(sense of curiosity), rasa ingin maju dan lain-lain.Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat

timbul dari upaya guru melalui penerapan ganjaran dan penghargaan atau reward serta

hukuman atau punishment (model S-R), yang diorientasikan pada upaya memotivasi

siswa untuk belajar.

c. Faktor Perbedaan Individu

Pada hakikatnya siswa adalah individu yang unik yang memiliki karakteristik

berbeda-beda, baik kecerdasan, minat, bakat, sifat, kegemaran dan latar belakang, yang

dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Guru dalam proses belajar mengajar yang

interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakukan dialog kreatif

dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa.

B. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. Sedangkan, Sudjana (1990)

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa, yang ditunjukkan

melalui perubahan tingkah laku (behavioral change), setalah ia mengalami pengalaman

belajar. Wujud perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu, misalnya: dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, atau dari tidak memahami menjadi

memahami.

Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh tercapainya hasil belajar yang

optimal.Wujud pencapaian hasil belajar siswa lazimnya dinyatakan dengan nilai prestasi
belajar, salah satunya adalah nilai ulangan harian. Sesuai dengan nama atau istilahnya,

nilai ini diperoleh siswa setelah pelaksanaan suatu ulangan harian.

C. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa

Sebelum mengajar atau pembelajaran dilaksanakan, seorang guru harus membuat

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep materi yang akan

dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang sesuai dengan konsep tersebut,

serta merencanakan strategi pembelajaran yang cocok.


B
AB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah SDN 3


Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini

selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 7 juni 2021 (Siklus 1) dan 9 Juni 2021 (Siklus 2).

3. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi

Kenampakan Alam bagi Kelas IV Semester I SDN 3 Sukanegara Tahun Pelajaran

2020/2021.

4. Subjek Penelitian

Subjek Penelitiannya adalah siswa SDN 3 Sukanegara kelas IVB yang berjumlah

23 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

5. Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa kelas IVB SDN 3 Sukanegara Tahun Pelajaran

2020/2021 ini sangat heterogen, di kelas IV ini tingkat kecerdasan siswa tidak merata.
B. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I

a. Rencana

Rencana perbaikan pembelajaran yang peneliti susun antara lain


meliputi:

- Mengadakan Tanya jawab dan diskusi tentang kenampakan alam.

- Siswa berdiskusi dan melakukan Tanya jawab tentang kenampakan alam.

b. Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan dari rencana pembelajaran antara lain sebagai berikut:

- Guru menjelaskan materi dengan melakukan Tanya jawab dengan siswa.

- Membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.

- Membahas LKS untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima

penjelasan guru.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh rekan

sejawat yang bertindak sebagai pengamat. Dengan demikian akan diperoleh sampel

data yang memang sangat kami butuhkan dalam mengadakan perbaikan pembelajaran

ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai dari

kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar pengamatan

yang dilakukan lebih terarah pada masalah yang akan diamati.

Beberapa aspek yang diamati antara lain:

Menjelaskan konsep kenampakan alam, Memimpin diskusi kelompok, Membimbing


siswa berdiskusi, Menarik kesimpulan.
d. Refleksi
Kegiatan pada siklus 1 ini merupakan refleksi yang akan kami gunakan dalam

melihat kekurangan dan kelebihan yang mungkin timbul pada perbaikan pembelajaran,

sehingga dapat kami temukan beberapa kekuatan dan kelemahan pada diri peneliti.

Antara lain:

- Kekuatan

Dengan mengadakan perbaikan pembelajaran ini peneliti bisa lebih rinci dalam melihat

permasalahan yang sering timbul pada pembelajaran pada umumnya, maka peneliti

jugabisa segera membuat rencana perbaikan yang bisa meminimalkan masalah yang ada.

- Kelemahan

Pada saat ini ternyata penelitian yang dilakukan oleh peneliti jarang tidak bisa diakui

keabsahannya, karena penelitian ini dilakukan dalam skala yang sempit (hanya pada

kelompok-kelompok tertentu).

2. Siklus 2

a. Rencana

Pada pelakasanaan pembelajaran siklus 1, ternyata hasil evaluasi belajar siswa

menunjukkan bahwa pemahaman tentang kenampakan alam masih kurang untuk itu

peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perbaikan

pembelajaran yang telah ditetapkan.


Berdasarkan factor-faktor penyebab kurang berhasilnya pembelajaran IPS yang

telah dilaksanakan maka peneliti merancang rencana secara umum dalam melaksanakan

perbaikan pembelajaran materi diantaranya sebagai berikut:

- Mengadakan dialog dengan siswa yang membahas tentang kenampakan alam yang

ada disekitar.

- Memberikan tugas kelompok yang berupa lembar kerja kelompok, sehingga peneliti

dapat mengukur kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran.

- Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yaitu metode ceramah, metode

Tanya jawab, presentasi dan pemberian tugas secara kelompok.

Adapun tahapan-tahapan perencanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

- Membuat rencana perbaikan pembelajaran secara tertulis yang berisi langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran yang sekiranya siswa dapat dengan mudah mengikuti

pembelajaran.

- Menyiapkan lembar observasi yang merupakan hasil kesepakatan antara peneliti dan

teman sejawat yang bertindak sebagai selaku pengamat.

- Membuat lembar kerja kelompok untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran siswa.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal terutama

tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang

akan dilaksanakan yaitu:

- Mengisi LKS yang sudah disediakan.

- Mendeskripsikan kenampakan alam dengan kalimat runtut


- Mengadakan Tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi.

- Siswa mengerjakan soal postes.

- Secara bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh rekan sejawat

yang bertindak sebagai pengamat yaitu Ibu Ruchayati. Dengan demikian akan diperoleh

data-data yang memang sangat kami butuhkan dalam mengadakan perbaikan

pembelajaran ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai

dari kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar pengamatan

yang dilakukan lebih terarah pada masalah yang akan diamati.

Beberapa aspek yang diamati antara lain, sebagai berikut:

- Menjelaskan konsep kenampakan alam.

- Memimpin diskusi kelompok.

- Membimbing siswa berdiskusi

- Menarik kesimpulan.

d. Refleksi

Kegiatan siklus 2 selanjutnya adalah refleksi yang berguna untuk menemukan

beberapa hal yang telah dilakukan sehingga peneliti dapat diketahui beberapa hal yang

menjadi kekuatan dan kelemahan diri yaitu :

- Kekuatan

Berbagai hal yang menjadi kekuatan atau manfaat antara lain peneliti dapat secara

langsung memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan agar


menjadi lebih baik dan efektif karena dapat melihat/merasakan/menghayati dan bisa

menawarkan cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru

dalam kegiatan pembelajaran. Dengan cara melihat berbagai indicator keberhasilan

proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

- Kelemahan

Validasi PTK ini masih sering dipertanyakan karena metodologi yang agak longgar yang

bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya masih menimbulkan keraguan.Hasil

penelitian yang dilakukan tidak dpaat digeneralisaskikan karena memang hasil tersebut

hanya terkait dengan siswa didalam kelas yang telah disesuaikan dengan situasi dan

kondisi yang ada.

3. Prosedur Pelaksanaan

Langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPS :

a. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa.

b. Menyajikan materi melalui metode: ceramah dan diskusi dengan siswa.

c. Melakukan pengamatan diluar kelas.

d. Menganalisa LKS.

e. Menarik Kesimpulan.

f. Memberi tugas dan pekerjaan rumah.

Sesuai masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang kurang memahami

materi, yang menjadi perhatian khusus dalam perbaikan pembelajaran IPS kelas IV

adalah mengupayakan agar siswa dapat termotivasi minat belajarnya.


4. Analisa Data

Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung berupa

deskriptif kualitatif. Dalam pelakasanaan observasi peneliti dibantu oleh observer untuk

mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah disiapkan.Adapun aspek yang

diobservasi meliputi keaktifan siswa dalam memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan guru, bertanya, menajwab dan mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa setelah

mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan netode demonstrasi. Untuk menghitung

jumlah skor digunakan pedoman sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan:

P = Prosentase ketuntasan belajar

n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya

N = Jumlah seluruh Siswa

A. Deskripsi per Siklus

1.1 Pembelajaran sebelum dilaksanakan perbaikan

a. Tahap Perencanaan

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana

pelaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan, soal-soal formatif, dan alat pembelajaran

yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, 8

Oktober 2011, di kelas IV (empat) SD Negeri 3 Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang.

SD Negeri 3 Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang.


dengan jumlah murid 23 orang anak. Peneliti bertindak sebagai guru,

observasi/pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses

kegiatan belajar mengajar berpedoman pada RPP yang telah dibuat.

Tes formatif diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa untuk memahami materi

yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses pembelajaran adalah:

Tabel I

Rekapitulasi Nilai Siswa Sebelum Perbaikan Pembelajaran IPS Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI


1 Sawali 40
2 Adi Putra Kustianto 50
3 Slamet Agus Lesmana 70
4 Maulidiana 70
5 Nia Maulidia 60
6 Ahmad Syaikhu 70
7 Andra Eko Prasetyo 80
8 Beny Kelvianto 90
9 Heru Kurniawan Slamet 60
10 Hartanto 70
11 Lisa Aulia Hardiyanti 60
12 Lilil Malikha 80
13 M. Nafik 70
14 Mukhamad Andika 60
15 M. Zainul Arifin S.M. 60
16 Nur Wahyudi 70
17 Rosa Ediyana 60
18 Rofiatul Ilmi 80
19 Sutarno 50
20 Trisyah Mei Sarah 70
21 Unzi Musta'in 60
22 Muhammad Choirul Iskak 70
23 Annisa Akhsanu Amala 80
JUMLAH 1.530
Rata-rata 66,52

Jumlah Siswa : 23 siswa


Jumlah Soal : 5 butir Jumlah
nilai maksimal perorangan : 100
Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300

Ketuntasan yang diharapkan : 75% Jumlah


siswa yang berhasil : 13 siswa Jumlah siswa
yang belum berhasil : 10 siswa
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang belum tuntas dalam
pembelajaran IPS berjumlah 10 siswa, hal ini disebabkan karena:

1. Siswa belum menguasai materi.

2. Siswa belum menguasai tentang apa yang dijelaskan guru.

3. Siswa belum paham tentang soal yang diberikan guru.

Pada data menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum mencapai


ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas hanya 55%, lebih
kecil dari ketuntasan yang dikehendaki yaitu 75%.

2 Perbaikan Siklus 1

1.2.1 Tahap Perencanaan

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Perbaikan 1, lembar pengamatan, alat evaluasi, scenario pembelajaran

tentang Kenampakan Alam, dan alat Pengajaran yang mendukung.

1.2.2 Tahap Pelaksanaan

Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan untuk mengetahui

tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Data yang

diperoleh setelah proses perbaikan adalah seperti di bawah ini:

Tabel 2

Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus 1 Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI


1 Sawali 50
2 Adi Putra Kustianto 50
3 Slamet Agus Lesmana 70
4 Maulidiana 70
5 Nia Maulidia 70
6 Ahmad Syaikhu 80
7 Andra Eko Prasetyo 80
8 Beny Kelvianto 90
9 Heru Kurniawan Slamet 70
10 Hartanto 70
11 Lisa Aulia Hardiyanti 60
12 Lilil Malikha 80
13 M. Nafik 70
14 Mukhamad Andika 60
15 M. Zainul Arifin S.M. 70
16 Nur Wahyudi 80
17 Rosa Ediyana 60
18 Rofiatul Ilmi 100
19 Sutarno 50
20 Trisyah Mei Sarah 70
21 Unzi Musta'in 60
22 Muhammad Choirul Iskak 70
23 Annisa Akhsanu Amala 80
JUMLAH 1.610
Rata-rata 70,00
Jumlah Siswa : 23 siswa

Jumlah Soal : 5 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan : 100

Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300

Ketuntasan yang diharapkan : 75% Jumlah

siswa yang berhasil : 16 siswa Jumlah

siswa yang belum berhasil : 7 siswa Prosentase

ketuntasan : 70 %

Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu memahami

konsep kenampakan alam berjumlah 7 orang, hal ini menunjukkan adanya

peningkatan.Sebelum diadakan perbaikan siswa yang memperoleh nilai diatas 70

hanya

55%, setelah diadakan perbaikan pertama meningkat menjadi 70%. Meskipun ada

peningkatan namun secara klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar,

karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas masih 70%, lebih kecil dari

prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Pada penilaian proses

selama proses pembelajaran masih didapati satu kelompok yang kurang aktif, kerja

samanya juga kurang dan waktu menampilkan peran masih kurang serius. Hal ini

menunjukkan minat siswa masih kurang.


Kesimpulan

Pada pra pembelajaran jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti

pembelajaran sangat tinggi. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada Siklus 1

nampak sekali peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 70%, 16 siswa sudah tuntas

dan 7 siswa masih belum tuntas. Pada siklus 2 mengalami peninkatan secara signifikan

sebesar 88%.

Berdasarkan uraian pembahasan dan hasil penelitian di atas mulai Siklus 1 sampai

siklus 2 mengenai penggunaan model pembelajaran interaktif, dapat penulis simpulkan

bahwa:

1. Dengan menggunakan pembelajaran interaktif, ternyata mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang.

pada materi tentang kenampakan alam.

2. Melalui pembelajaran interaktif, siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar,

terutama pada mata pelajaran IPS.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan di atas serta hasil perbaikan dan pembelajaran, agar

kegiatan belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas mengenai

“Kenampakan Alam” anak lebih aktif, kreatif dan memberikan hasil yang optimal bagi

siswa. Maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pembelajaran IPS sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran

interaktif, karena dengan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

2. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran interaktif, terutama pada mata pelajaran

IPS, karena dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.


Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2011

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan


Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta


hubungannya dengan keragaman social budaya.

C. INDIKATOR

Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.

D. TUJUAN PERBAIKAN

1. Menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di sekitar tempat tinggal.

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.

E. METODE

1. Ceramah
2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model Pembelajaran Interaktif

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan memeriksa kesiapan dan


perlengkapan pembelajaran seperti alat tulis, buku, dll.

2. Menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu kenampakan alam serta


hubungannya dengan keragaman social budaya.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menjelaskan tentang hubungan kenampakan alam di Kabupaten/Kota setempat


dengan keragaman social masyarakat setempat.

2. Pembagian kelompok belajar.

3. Mendiskusikan hubungan kenampakan alam di daerah setempat dengan keragaman


social masyarakatnya.

4. Siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi.

5. Mengerjakan lembar kerja.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Membahas permasalahan yang muncul dalam KBM

2. Dengan bimbingan guru soswa menyimpulkan materi pembelajaran.

3. Tanya jawab dan latihan


4. Pemberian tugas PR berupa latihan soal

G. Evaluasi

1. Awal : -

2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan


memberikan tanggapan.

3. Akhir : Tes tulis (terlampir)

Mengetahui,

Tanjung Bintang, Oktober 2011

Peneliti Kepala Sekolah

ESTER PASARIBU, S.Pd MURLIANI S,Pd

NIM.855729912 NIP. 130581402

Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya

1. Kenampakan Alam

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur
tangan manusia (ciptaan Tuhan).

Contoh:

a. Gunung

Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut
bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung bermanfaat
sebagai penahan angin yang mengandung uap air sehingga terjadi hujan.Gunung juga
bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air
di lereng-lereng gunung.
b. Danau

Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi


daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat
hidup ikan sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-
lereng di sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga
bermanfaat sebagai tempat rekreasi.

c. Sungai

Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai


umumnya mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai
yang dekat laut disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut
muara.Aliran sungau dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan
pembangkit tenaga listrik.

d. Pantai

Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat


membuat garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh
pohon bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.

e. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai lahan pertanian.


Dataran tinggi umumnya untuk tanaman sayur-sayuran dna buah-buahan. Dataran
rendah umumnya ditanami padi dan polowijo.

2. Ciri-ciri Sosial Budaya

a. Kondisi Social

Menurut tempat tinggalnya masyarakat Indonesia dibedakan menjadi dua


yaitu: masyarkat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan sangat
heterogen.Mata pencahariannya terutama dibidang perdagangan dan
jasa.Sebaliknya,

masyarakan pedesaan sangat homogeny (sejenis).Mereka kebanyakan


bermata pencaharian dengan mengandalkan alam.

b. Kondisi Budaya

Indonesia mempunyai keragaman budaya


misalnya rumah tradisional (adat), tarian daerah,
lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai