KELAS
Oleh:
ESTER PASARIBU,SPd.
NIM
855729912
SDN 3 SUKANEGARA
KECAMATAN TANJUNG
BINTANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Judul :
Dengan mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Kelas IV dalam Mata Pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dengan Menggunakan
Laporan Hasil PTK ini disusun dalam rangka upaya penulis untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 3 Sukanegara khususnya siswa kelas IVB yang
merupakan anak didik dari penulis.Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak-pihak
yang telah membantu baik berupa dukungan, motivasi maupun materi, hingga
Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, untuk modal penulis dimasa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan Hasil
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil manfaatnya demi pengembangan ilmu
pengetahuan.
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan
situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa dan denga sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Untuk terwujudnya proses belajar mengajar seperti itu sudah tentu menuntut upaya guru
metodologis.
IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk
mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi
social bersifat hapalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas
produk hapalan. Sifat pelajaran IPS tersebut membawa konsekuensi terhadap proses
menggunakan metode ceramah sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung pasif.
Dalam metode ceramah terjadi dialog imperaktif. Padahal, dalam proses belajar mengajar
pendengaran, dan psikomoto (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi, dalam
proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan,
menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan
mengajukan pertanyaan atau tanggpan sehinga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan
proses belajar mengajar yang interaktif. Situasi belajar seperti ini dapat tercipta melalui
hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam
memilih judul “Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Sukanegara dalam
Pembelajaran Interaktif”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Sukanegara?
2. Bagi Siswa
Tindakan yang diberikan dalam dua siklus dapat bermanfaat bagi siswa untuk
Hasil PTK dapat bermanfaat bagi guru lain yang memiliki masalah yang
sama/serupa sebagai input atau msukan untuk melakukan pemecahan masalah kelas di
sekolah lain dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS
Hasil PTK ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi untuk
PUSTAKA
pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian
menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992).
pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan sering kali kabur sehingga kurang terfokus.
Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah
merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk satu pelajaran IPS
Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa
dalam belajar, yang merupakan factor utama penentu derajat keaktifan siswa. Menurut
Mursell terdapat 22 macam minat yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran
kepada siswa, diantaranya anak memiliki minat terahadap belajar dan guru berusaha
membangkitkab minat siswa tersebut denga cara memilih dan menentukan bahan
pengajaran sebagai key concept untuk mencapatkan perhatian siswa secara penuh. Upaya
guna mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diiri seseorang yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motifa
adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.Motivasi
belajar dapat timbul dari dalam diri siswa (motivasi intrinsic) dan pengaruh dari luar
dirinya (motivas ekstrinsik).Dalam konteks ini guru berperan sebagai motivator untuk
menumbuhkan kedua motivasi tersebut agar siswa dengan adanya potensi rasa ingin tahu
(sense of curiosity), rasa ingin maju dan lain-lain.Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat
timbul dari upaya guru melalui penerapan ganjaran dan penghargaan atau reward serta
hukuman atau punishment (model S-R), yang diorientasikan pada upaya memotivasi
Pada hakikatnya siswa adalah individu yang unik yang memiliki karakteristik
berbeda-beda, baik kecerdasan, minat, bakat, sifat, kegemaran dan latar belakang, yang
dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Guru dalam proses belajar mengajar yang
interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakukan dialog kreatif
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. Sedangkan, Sudjana (1990)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa, yang ditunjukkan
belajar. Wujud perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu, misalnya: dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, atau dari tidak memahami menjadi
memahami.
optimal.Wujud pencapaian hasil belajar siswa lazimnya dinyatakan dengan nilai prestasi
belajar, salah satunya adalah nilai ulangan harian. Sesuai dengan nama atau istilahnya,
Siswa
dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang sesuai dengan konsep tersebut,
A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini
selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 7 juni 2021 (Siklus 1) dan 9 Juni 2021 (Siklus 2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi
2020/2021.
4. Subjek Penelitian
Subjek Penelitiannya adalah siswa SDN 3 Sukanegara kelas IVB yang berjumlah
5. Karakteristik Siswa
2020/2021 ini sangat heterogen, di kelas IV ini tingkat kecerdasan siswa tidak merata.
B. Deskripsi Per Siklus
1. Siklus I
a. Rencana
b. Pelaksanaan
penjelasan guru.
sejawat yang bertindak sebagai pengamat. Dengan demikian akan diperoleh sampel
data yang memang sangat kami butuhkan dalam mengadakan perbaikan pembelajaran
ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai dari
kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar pengamatan
melihat kekurangan dan kelebihan yang mungkin timbul pada perbaikan pembelajaran,
sehingga dapat kami temukan beberapa kekuatan dan kelemahan pada diri peneliti.
Antara lain:
- Kekuatan
Dengan mengadakan perbaikan pembelajaran ini peneliti bisa lebih rinci dalam melihat
permasalahan yang sering timbul pada pembelajaran pada umumnya, maka peneliti
jugabisa segera membuat rencana perbaikan yang bisa meminimalkan masalah yang ada.
- Kelemahan
Pada saat ini ternyata penelitian yang dilakukan oleh peneliti jarang tidak bisa diakui
keabsahannya, karena penelitian ini dilakukan dalam skala yang sempit (hanya pada
kelompok-kelompok tertentu).
2. Siklus 2
a. Rencana
menunjukkan bahwa pemahaman tentang kenampakan alam masih kurang untuk itu
peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perbaikan
telah dilaksanakan maka peneliti merancang rencana secara umum dalam melaksanakan
- Mengadakan dialog dengan siswa yang membahas tentang kenampakan alam yang
ada disekitar.
- Memberikan tugas kelompok yang berupa lembar kerja kelompok, sehingga peneliti
pembelajaran.
- Menyiapkan lembar observasi yang merupakan hasil kesepakatan antara peneliti dan
pembelajaran siswa.
b. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh rekan sejawat
yang bertindak sebagai pengamat yaitu Ibu Ruchayati. Dengan demikian akan diperoleh
pembelajaran ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai
dari kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar pengamatan
- Menarik kesimpulan.
d. Refleksi
beberapa hal yang telah dilakukan sehingga peneliti dapat diketahui beberapa hal yang
- Kekuatan
Berbagai hal yang menjadi kekuatan atau manfaat antara lain peneliti dapat secara
- Kelemahan
Validasi PTK ini masih sering dipertanyakan karena metodologi yang agak longgar yang
penelitian yang dilakukan tidak dpaat digeneralisaskikan karena memang hasil tersebut
hanya terkait dengan siswa didalam kelas yang telah disesuaikan dengan situasi dan
3. Prosedur Pelaksanaan
d. Menganalisa LKS.
e. Menarik Kesimpulan.
Sesuai masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang kurang memahami
materi, yang menjadi perhatian khusus dalam perbaikan pembelajaran IPS kelas IV
deskriptif kualitatif. Dalam pelakasanaan observasi peneliti dibantu oleh observer untuk
mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah disiapkan.Adapun aspek yang
penjelasan guru, bertanya, menajwab dan mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam
Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa setelah
P = x 100%
Keterangan:
a. Tahap Perencanaan
yang mendukung.
Tes formatif diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa untuk memahami materi
yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses pembelajaran adalah:
Tabel I
2 Perbaikan Siklus 1
Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan untuk mengetahui
tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Data yang
Tabel 2
ketuntasan : 70 %
Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu memahami
hanya
55%, setelah diadakan perbaikan pertama meningkat menjadi 70%. Meskipun ada
karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas masih 70%, lebih kecil dari
prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Pada penilaian proses
selama proses pembelajaran masih didapati satu kelompok yang kurang aktif, kerja
samanya juga kurang dan waktu menampilkan peran masih kurang serius. Hal ini
Pada pra pembelajaran jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti
nampak sekali peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 70%, 16 siswa sudah tuntas
dan 7 siswa masih belum tuntas. Pada siklus 2 mengalami peninkatan secara signifikan
sebesar 88%.
Berdasarkan uraian pembahasan dan hasil penelitian di atas mulai Siklus 1 sampai
bahwa:
2. Melalui pembelajaran interaktif, siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar,
“Kenampakan Alam” anak lebih aktif, kreatif dan memberikan hasil yang optimal bagi
siswa. Maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:
belajar siswa.
Kelas/Semester : IV/I
A. STANDAR KOMPETENSI
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di sekitar tempat tinggal.
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
G. Evaluasi
1. Awal : -
Mengetahui,
1. Kenampakan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur
tangan manusia (ciptaan Tuhan).
Contoh:
a. Gunung
Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut
bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung bermanfaat
sebagai penahan angin yang mengandung uap air sehingga terjadi hujan.Gunung juga
bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air
di lereng-lereng gunung.
b. Danau
c. Sungai
d. Pantai
a. Kondisi Social
b. Kondisi Budaya