PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
terutama dalam menyiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan
pencapaian kompetensi peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dan berhasil
tenaga kerja siap pakai. Hal ini sesuai dengan tujuan instruksional pendidikan
1
menengah kejuruan yaitu siswa diharapkan menjadi tenaga profesional yang
berwirausaha. Untuk itu perlu kiranya siswa SMK dibekali dengan kemampuan
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini
penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit
faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik.
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat
sekolah khususnya SMK saat ini masih belum seluruhnya berpusat pada siswa.
Hal ini terbukti dengan masih seringnya digunakan model ceramah atau
konvensional yang hampir pada semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran
2
Sejarah Indonesia. Padahal tidak semua materi Sejarah Indonesia harus diajarkan
dominan menerapkan metode ceramah dimana guru lebih aktif sehingga siswa
menjadi pasif dalam pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas dan suasana belajar
terkesan kaku yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan secara
kelemahan-kelemahan tersebut.
siap belajar, 2) Membantu peserta didik menyusun kelompok agar siap belajar dan
3
Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar dan 4) Membantu peserta
yang dapat membuat pembelajaran Sejarah Indonesia menjadi lebih baik, menarik
dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun
sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa
dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga siswa
yang dapat meningkatkan interaksi siswa dalam proses belajar mengajar, yang
program.
dialami oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Pusomaen, karena model pembelajaran
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
4
partisipatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
B. Identifikasi Masalah
belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Indonesia di Kelas X SMK Negeri
1 Pusomaen.
D. Perumusan Masalah
5
E. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
partisipatif.”
F. Manfaat Penelitian
adalah:
1. Bagi guru:
di kelas.
diajarkan di kelas.
c. Untuk memotivasi siswa agar lebih aktif, inovatif dan bisa berpartisipasi
2. Bagi Siswa:
Indonesia di kelas
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas
7
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi
maupun kualitasnya.
kejiwaan yang paling parah atau gila, sehingga tidak mungkin seseorang
8
(insanity) (marginal-participation) (sanity) (intimacy)
Hahn (dalam Sukidin, et al, 2002) partisipasi merupakan suatu tingkat sejauh
kemanfaatan secara optimal. Dalam hal ini ada dua macam partisipasi, yaitu
lebih mengarah pada aktivitas mandiri dalam melaksanakan tugas yang tidak
akan membentuk siswa untuk selalu aktif dan kreatif sehingga mereka sadar
9
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh melalui usaha keras,
dengan demikian siswa juga menyadari makna dan arti penting belajar.
adalah:
B. Pembelajaran Partisipatif
proses belajar.
partisipatif adalah suatu model belajar ikut sertanya siswa anggota kelompok
10
tujuan pembelajaran serta evaluasi terhadap hasil belajar yang ingin dicapai
membelajarkan
belajarnya
hasil belajar.
interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
11
b. Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam kegiatan
kegiatan pembelajaran.
pembelajaran.
peserta didik melibatkan diri secara aktif dan bertanggung jawab dalam
kegiatan pembelajaran.
pembelajaran.
12
h. Pendidik mendorong dan membantu peserta didik untuk mengembangkan
13
proses kegiatan, sehingga mereka dapat merasakan bahwa kegiatan belajar
itu menjadi milik mereka sendiri dan mereka bertanggung jawab untuk
dari hal-hal yang telah dipelajari serta pengalaman yang telah dimiliki oleh
mereka.
disusun dan dilaksanakan berawal dari pengalaman yang telah dimiliki oleh
berawal dari pengetahuan, nilai, keterampilan yang telah dimiliki oleh peserta
didik.
14
secara kelompok. Dalam hal ini penghargaan (reward) diberikan jika
disepakati sebelumnya.
tanggung jawab terfokus pada anggota kelompok agar saling mebantu dan
for success).
Hal ini dapat dicapai dengan metode pemberian skor yang menjamin
15
f. Adaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan individual (adapatation to
individual needs)
1. Pengertian Belajar
kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan
belajar merupakan upaya yang disengaja oleh seseorang yang bertujuan untuk
16
proses yang menghasilkan penyesuaian tingkah laku”. Travers membedakan
belajar menjadi dua macam, yaitu 1) belajar sebagai proses dan, 2) belajar
sebagai hasil, merupakan akibat wajar dari yang disebut pertama yaitu belajar
hasil belajar.
milik pribadi, semakin banyak pula perubahan yang telah dialami. Belajar
didik dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
17
tersebut memperoleh batasan yang terbiasa. Sebenarnya hampir semua
Pada hakekatnya belajar itu merupakan suatu cara yang menuju pada
perubahan kehidupan yang lebih baik dalam segala bidang karena dengan
sedangkan belajar adalah suatu tahapan yang harus dilalui oleh setiap
mengikuti proses belajar mengajar yang Nampak dalam bentuk tingkah laku,
18
merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik
dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal).
seorang murid setelah melakukan suatu proses belajar. Hasil yang dicapai
dengan demikian hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan perangkat tes dan
melalui hasil tes dapat diberikan informasi tentang beberapa jauh kemampuan
Hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa dipengaruhi oleh dua
faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dari luar diri
siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari siswa terutama
juga ada faktor yang lain seperti; motivasi belajar, minat dan perhatian siswa,
serta sikap dan kegiatan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi dan faktor
jasmani.
ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam
19
hal belajar siswa. Artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas
D. Kerangka Berpikir
Dalam proses belajar mengajar tidak dapat dipungkiri bahwa, masih ada
guru yang mengalami kesulitan untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam
pengajarannya, siswa tidak memahami apa yang guru ajarkan pada materi
pelajaran, sehingga mengakibatkan ketidak puasan guru dan siswa dalam hal
kerja sama para peserta didik dalam menghadapi masalah. Dengan menggunakan
E. Hipotesis Penelitian
20
21
BAB III
PENUTUP
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
1. diharapkan agar para guru khususnya guru mata pelajaran Sejarah Indonesia
dalam pelajaran yang lain, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam
2. Diharapkan para guru dapat menyelami dan memahami kesulitan belajar yang
3. Disarankan kepada semua pihak termasuk guru (sekolah), orang tua, siswa dan
pembelajaran partisipatif ini dapat dilaksanakan pada semua kelas dan semua
mata pelajaran.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta ; PT. Rineka
Cipta
Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
23
Sudjana, D. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production
24