Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR MERANCANG SUMBER BELAJAR

Oleh UBAEDILLAH 4.01.20.014


Ubai.efa@gmail.com
PENDAHULUAN

Setiap pendidik harus menguasai materi pelajaran yang diampunya dan dapat
menyampaikan materi tersebut secara efektif dan efisien kepada peserta didik. Agar
pendidik dapat melaksanakan tugasnya tersebut dengan baik, diperlukan pengalaman
dan pengetahuan tentang siapa peserta didik, serta bagaimana menyampaikan materi
tersebut dengan baik. Untuk itu, pendidik perlu mendalami kemampuan yang berkaitan
dengancara menyajikan materi yang menarik, teratur dan terpadu. Hal ini
sesungguhnya merupakan bagian yang terintegrasi dengan kinerja mengajar seorang
pendidik untuk segala jenis dan jenjang pendidikan.
Kinerja mengajar berhubungan dengan kemampuan pendidik menjelas- kan isi
pelajaran, menghadapi peserta didik, membantu memecahkan masalah, mengelola
kelas, menata bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun evaluasi belajar,
menentukan metode, media, atau bahkan menjawab pertanyaan dengan baik dan
bijaksana. Untuk dapat melaksanakan hal-hal yang ber- kaitan dengan kinerja
mengajar tersebut pendidik perlu menyiapkan perencananaan pembelajaran.
Penyusunan perencanaan pembelajaran ini terkait dengan rencana yang ia
harus laksanakan sewaktu berada di ruang kelas (Salma, 2007). Agar perencanaan
pembelajaran tersusun dengan baik, pendidik memerlukan landasan ber- pikir atau
bekal ilmu yang mendukung penyusunan perencanan pembelajaran.

1. PENGERTIAN SUBER BELAJAR

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai acuan, referensi,
atau rujukan dalam pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa manusia dan non manusia,
direncanakan (by design) dan dimanfaatkan (by utilization), serta bahan belajar yang terpisah
maupun menyatu. Dimana sumber belajar ini sifatnya untuk mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sementara itu dalam
penggunaan sumber belajar dalam suatu pembelajaran dibutuhkan adanya manajemen sumber
belajar. Yakni segala aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan
sumber belajar untuk mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan atau kompetensi
tertentu. Berdasarkan pengertian manajemen sumber belajar maka dapat diketahui bahwa
manajemen sumber belajar sangat penting dan sangat diperlukan dalam pembelajaran terutama
untuk penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, sehingga sumber belajar yang ada dapat
dimanfaatkan dengan optimal. Dengan adanya rangkaian manajemen sumber belajar, maka
pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih sistematif, efektif, dan dapat mencapai tujuan
belajar secara optimal.

Sedangkan menurut Association of Education and Communication Technology


(AECT), sumber belajar (untuk teknologi pendidikan) adalah semua sumber (data, orang, dll.)
yang dapat digunakan oleh orang yang belajar, baik itu individual maupun kombinasi yang
digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran. Sehingga, menurut kami, sumber belajar adalah
segala sesuatu yang ada di luar diri manusia, baik itu data, manusia ataupun peristiwa, yang
mengandung pembelajaran dan hal-hal positif yang dapat mengubah manusia menjadi lebih
baik lagi, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dsb. Pembelajaran sendiri merupakan proses yang
membutuhkan berbagai resource (sumber daya) untuk menunjang keberhasilan dalam belajar.
Salah satu hal yang dapat mengubah diri seorang manusia menjadi lebih baik adalah dari
adanya sumber belajar, seperti membedakan hal baik dan hal buruk, hal terpuji dan hal tercela,
hal yang boleh dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan, dsb.

2. PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Perencanaan berasal dari kata “ren- cana” yang berarti pengambilan kepu- tusan untuk
mencapai tujuan. Menurut Ely sebagaimana dikutip Sanjaya mengatakan bahwa perencanaan
itu pada dasarnya suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang
di- harapkan. Pendapat di atas menggambar- kan bahwa setiap perencanaan dimulai dengan
menetapkan target atau tujuan yang akan dicapai, selanjutnya berdasar- kan penetapan target
atau tujuan tersebut dirumuskan bagaimana mencapainya. Sejalan dengan itu, Terry (1993)
mengata- kan bahwa perencanaan adalah penetapan kegiatan yang harus dilakukan kelompok
untuk mencapai tujuan tertentu.Reigeluth sebagaimana dikutif Salma (2007) mem- bedakan
perencanaan dengan pengem- bangan. Ia menyatakan pengembangan adalah penerapan kisi-
kisi perencanaan di lapangan. Kemudian setelah uji coba selesai, maka perencanaan tersebut
diper- baiki atau diperbarui sesuai dengan masukan yang telah diperoleh.

Sementara itu, pembelajaran berasal dari kata instruction yang banyak diguna- kan
dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Kata instruction banyak dipenga- ruhi oleh aliran
pskologi kognitif-holistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber kegiatan. Di samping itu,
kata instruction dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diprediksi dapat memfasilitasi
siswa dalam mempelajari segala sesuatu, dan peran guru berubah menjadi fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran perangkat peristiwa yang dilakukan guru untuk mengelola fasilitas dan
sumber belajar yang tersedia agar dapat diman- faatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
Pembelajaran pada hakikatnya me- rupakan upaya membelajarkan siswa dan perancangan
pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar muncul perilaku belajar. Dalam kondisi
yang tertata: tujuan dan isi pembelajaran jelas, strategi pembelajaran optimal, akan amat
berpeluang memudahkan belajar. Di pihak lain,

Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa karakteristik. Pertama, perencanaan


pembelajaran merupakan hasil dari proses berpikir, artinya suatu peren- canaan pembelajaran
disusun tidak asal- asalan akan tetapi disusun dengan mem- pertimbangkan segala aspek yang
mung- kin dapat berpengaruh, di samping di- susun dengan mempertimbangkan segala sumber
daya yang tersedia yang dapat mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Kedua,
perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Ini berarti fokus utama dalam peren- canaan pembelajaran adalah ketercapaian
tujuan. Ketiga, perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itulah, perencanaan pembelajaran dapat
berfungsi sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Dari berbagai pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan


pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis yang mencakup analisis kebutuhan
pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran, pengembangan strategi pembelajaran,
pengembangan bahan ajar, serta pengembangan alat evaluasinya dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

3. PROSEDUR PERANCANGAN SUMBER BELAJAR


1. Analisis kebutuhan

Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan
perancangan

sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntutan karakteristik setiap mata pelajaran dalam
kurikulum berbasis kompetensi, baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki, maupun dari
segi materi ataupun bahan yang akan disampaikan kepada anak didik. Disamping itu, analisis
kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola dan pelaksana pembelajaran
meliputi: kepala sekolah, pengawas, guru dan siswa. Analisis difokuskan kepada kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan-
kemampuan yang dipersyaratkan berkenaan dengan merancang sumber belajar

2. Penetapan sumber belajar

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan
sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai
teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan
konstruknya, aplikasi, serta implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun, akan
dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.

3. Pengembangan sumber belajar

Pengembangan sumber belajar ini, dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai
masukan yang berasala dari penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut, dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi
pengggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini, kemudian menjadi rujukan untuk digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Evaluasi sumber belajar

Kegiatan ini melihat kriteria keberhasilan dalam merancang sumber belajar dan mengevaluasi
pelaksanaan penggunaan sumber belajar. Dengan evaluasi, kita dapat mengamati kekurangan-
kekurangan yang sumber belajar tersebut, sehingga ada suatu perbaikan untuk mencapai
sumber belajar yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang telah
ditetapkan.

4. STRATEGI PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR

Strategi dalam menggunakan sumber belajar, seorang guru harus mampu


mengidentifikasi berbagai karakteristik sumber belajar yang digunakan. Langkah-langkah
yang harus dilakukan adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik sumber belajar yang akan digunakan. Sumber belajar


yang ada sangatlah banyak, untuk itu guru harus mampu mengidentifikasi karakteristik
dari masing-masing sumber belajar yang digunakan. Apakah sumber belajar yang
digunakan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang diberikan. Artinya,
Sumber belajar tersebut dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran tersebut
dengan lancar (bermakna).
2. Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sumber
belajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
apakah kognitif, afektif atau psikomotor. Dalam hat ini sumber belajar yang digunakan
dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan guru. Dalam
merancang sumber belajar, seorang guru harus memahami kemampuannya dalam hal
menggunakan sumber belajar. Tanpa memahami karakteristik dan penggunaan sumber
belajar, proses pembelajaran tidak akan berjalan secara optimal.
4. Sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hal terpenting
dalam merancang sumber belajar adalah menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Sumber belajar yang dibutuhkan dan bermakna bagi siswa tentunya akan menarik
perhatian siswa, sehingga diharapkan pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba untuk mencari dan mempersiapkan sumber
belajar yang baik dan bermutu.

1. Mencari di Komunitas atau Lembaga Homeschooling

Cara pertama yang bisa dicoba adalah dengan mencari berbagai sumber belajar yang
dibutuhkan pada komunitas atau lembaga Homeschooling yang terpercaya di sekitar
tempat tinggal Anda. Komunitas dan lembaga ini umumnya memiliki berbagai macam
sumber belajar, perangkat dan media pembelajaran yang lengkap.

Biasanya juga mereka melakukan kerjasama dengan produsen atau penyalur sumber
belajar seperti alat peraga, modul, media pembelajaran, dan lainnya. Sehingga Anda
bisa meminjam, menyewa, maupun membeli dari mereka. Jika untuk kebutuhan pribadi
biasanya akan diberikan harga khusus. Anda juga bisa langsung meminta alamat atau
kontak produsen sumber belajar tersebut.

2. Beli di Toko Penyedia Sumber Belajar Terdekat

Apabila di komunitas atau lembaga Homeschooling tidak menyediakan apa yang Anda
cari, berarti Anda bisa mencoba mencari secara mandiri pada toko-toko yang menjual
khusus alat dan perangkat pembelajaran. Mencari toko khusus seperti itu memang
cukup sulit karena jarang ada yang berbisnis pada bidang tersebut. Tapi di kota besar
umumnya toko-toko seperti ini cukup banyak tersebar.

3. Beli di Toko Online atau Website Resmi

Cara ini merupakan alternatif ketika Anda tidak menemukan sumber belajar di lembaga
Homeschoolingatau toko konvensional di tempat Anda. Saat ini umumnya toko
konvensional juga menjual produknya secara online melalui website resmi
perusahaan/toko maupun lewat marketplace terpercaya seperti Tokopedia, shoppe, dan
lainnya. Bahkan banyak juga yang tidak membukan toko konvensional dan fokus pada
toko online saja.

4. Cari di Internet secara Gratis

Kehadiran internet dan gadget saat ini tentu saja juga merubah sistem dan pola
pembelajaran, termasuk jenis sumber belajar. Saat ini anak-anak lebih tertarik belajar
menggunakan gadget, karena sumber dan media pembelajaran yang tersedia juga
semakin menarik dan interaktif yaitu berbasis digital dan online.

5. Manfaatkan Platform yang Direkomendasikan Pemerintah

Saat pemerintah menghimbau seluruh institusi pendidikan untuk melaksanakan KBM


dari rumah atau berbasis pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena Covid-19, maka bersama
dengan itu juga pemerintah mengeluarkan daftar rekomendasi berbagai situs dan
platfrom online penyedia sumber belajar daring yang bisa diakses secara gratis dan
penuh oleh masyarakat.

6. Gunakan Video Pembelajaran YouTube

Alternalif lain yang cukup mudah diakses dan sudah sangat populer karena banyak
dipakai untuk sarana belajar dan hiburan yaitu dengan memanfaatkan YouTube.

YouTube merupakan platform berbagi video nomor 1 (satu) saat ini yang hampir
seluruh orang di dunia menggunakan untuk sarana hiburan maupun belajar.

Keunggulan YouTube adalah semua orang bebas dan gratis membuat channel dan
membagikan konten videonya kepada khalayak umum. Tidak hanya konten hiburan
dan umum yang ada di platform ini, namun juga banyak sekali tersedia channel-channel
yang menyediakan sumber belajar video yang edukatif dan membelajarkan. Dengan
sajian yang menarik dan interaktif maka tidak ada salahnya Anda mencari dan
mengumpulkan video- video pembelajaran menarik tersebut untuk dipakai dalam
pembelajaran Homeschooling anak Anda. Misalnya dari kanal YouTube: kejarcita,
kokbisa, hujan tanda tanya, sains bro, ayo mikir, arsypedia, neuron, dan lainnya, yang
menyediakan video pembelajaran yang menarik, interaktif, dan informatif.

7. Optimalkan situs Penyedia Pembelajaran Daring

Sama seperti poin nomor 4 (empat) sebelumnya yaitu dengan memanfaatkan


platform online untuk mencari sumber belajar daring. Hanya saja untuk poin ini yang
direkomendasikan adalah pada situs-situs yang disediakan oleh swasta dan bisa diakses
baik secara gratis maupun berlangganan untuk mendapatkan fitur lengkap. Anda bisa
memanfaatkan situs dan platform ini untuk mencari sumber belajar interaktif dan juga
pengorganisasian pembelajaran anak Anda di rumah.

Ada berbagai macam situs pembelajaran daring yang memiliki konten yang menarik
dan interaktif, seperti misalnya : National Geographic Kids (sains dan kehidupan
hewan), PBS Kids (Video, bernyanyi, game, berhitung, dan lainnya), Time for Kids
(foto, artikel, majalah interaktif, dan lainnya), Coolmath (belajar matematika), Sesame
Street (karakter animasi interaktif untuk belajar alphabet, musik, warna, sains, dan
lainnya), Tentu saja masih banyak lagi platform lainnya yang bisa dicari sendiri
melalui mesin pencarian.

KESIMPULAN

Perencanaan pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang sistematis yang


mencakup analisis kebutuhan pembelajaran, perumusan tujuan pembela- jaran, pengembangan
strategi pembela- jaran, pengembangan bahan ajar, serta pengembangan alat evaluasinya dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Upaya membuat peren- canaan
pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Prosedur perencanaan
pembelajaran yang dibuat berhubungan erat dengan model perencanaan pembelajaran yang
dipilih. Salah satu model yang dapat dipilih dalam membuat perencanaan pembelajaran adalah
model yang dikembangkan Dick dan Carey. Posedur mendesain pembelajaran dengan
menggunakan model ini mencakup beberapa tahapan sebagai berikut: (1) mengidentifikasi
kebutuhan pembela- jaran dan menulis tujuan pembelajaran umum, (2) melakukan analisis
pembela- jaran, (3) mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, (4) menulis tujuan
pembelajaran khusus, (5) me- nyusun tes acuan patokan, (6) menyusun strategi pembelajaran,
(7) mengembang- kan bahan ajar, (8) mendesain dan melak- sanakan evaluasi formatif dan
sumatif.

SARAN

1. Diharapkan kepada pemerintah agar menfasilitasi setiap sekolah dengan berbagai


sumber belajar, utamanya yang berbasis tekhnologi seperti komputer dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
2. Dan diharapkan kepada para pendidik agar memperdalam pengetahuan mereka baik di
bidang masing-masing maupun yang berkaitan dengan tekhnologi pendidikan. Serta
kepada para peserta didik agar memanfaatkan berbagai sumber belajar agar prestasi
mereka dapat meningkat dengan baik.

Daftar Pustaka

Merill, M. David adan Tennyson, Robert D..Teaching Concept: An Instructional Design


Guide.
Englewood Cliffs, New Jersey: Educational Technology Publication, 1977.
Pannen, Paulina dan Purwanto. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud,
1997.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2016.
Sitompul, Harun. “Pengembangan Desain Pembelajaran”. Makalah Pelatihan RKBM.
Medan: Fak. Tarbiyah IAIN-SU, 2017.
Soekamto, Toeti. Perancangan dan Pengembangan Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Intermedia, 1993.
Suparman, Atwi. Desain Pembelajaran. Jakarta: PAU-DIKTI Depdikbud, 1997 Uno,
Hamzah, B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara,
http://nanaonan.blogspot.com/2010/11/prosedur-merancang-sumber-belajar.html
https://www.lamaccaweb.com/2020/07/23/pengertian-dan-macam-macam-sumber-belajar-
sebagai-komponen-media-pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai