JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER
DAN JARINGAN DASAR KELAS X
SMK NEGERI 1 MOPUYA
Oleh
BRIYAN KURNIAWAN
NIM 14 215 032
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah sebagai suatu proses. Siswa
Pendidikan merupakan mengalami proses mental dalam
bagian penting dari proses menghadapi bahan belajar. Dari segi
pembangunan nasional yang ikut guru, proses belajar tersebut tampak
menentukan pertumbuhan suatu sebagai perilaku belajar tentang
negara. Pendidikan juga merupakan suatu hal. Proses belajar mengajar
investasi dalam pengembangan tentunya turut melibatkan beberapa
sumber daya manusia, dimana komponen lain selain guru dan
peningkatan kecakapan dan siswa, yaitu tujuan, bahan, metode,
kemampuan diyakini sebagai faktor evaluasi, dan situasi. Faktor-faktor
pendukung upaya manusia dalam tersebut terkait satu sama lain dan
mengarungi segala sisi kehidupan. saling berhubungan dalam aktifitas
Dalam kerangka inilah pendidikan pendidikan. Komponen-komponen
diperlukan dan dipandang sebagai terse-but sangat penting dalam suatu
kebutuhan dasar bagi masyarakat proses belajar mengajar.
yang ingin maju, demikian pula Salah satu masalah yang
halnya bagi masyarakat Indonesia dihadapi dunia pendidikan adalah
yang memiliki wilayah yang sangat lemahnya proses pembelajaran.
luas. Pendidikan mempunyai peran Dalam proses pembelajaran, anak
yang sangat strategis dalam kurang didorong untuk
meningkatkan kualitas sumber daya mengembangkan kemampuan
manusia dan upaya mewujudkan berpikir. Proses pembelajaran di
cita-cita bangsa Indonesia dalam dalam kelas diarahkan hanya untuk
mewujudkan kesejahteraan umum menghafal informasi, otak anak
dan mencerdaskan kehidupan dipaksa untuk mengingat dan
bangsa. menimbun berbagai informasi yang
Untuk mencapai tujuan diingatnya untuk
pendi-dikan, hal utama yang perlu menghubungkannya dengan
mendapatkan perhatian adalah proses kehidupan sehari-hari. Akibatnya,
belajar mengajar. Belajar merupakan ketika anak lulus dari sekolah,
proses internal yang kompleks, dan mereka pintar secara teoritis, tetapi
melibatkan seluruh mental yang mereka miskin aplikasi (Wina
meliputi ranah kognitif, afektif, dan Sanjaya, 2010: 1).
psikomotorik. Kompleksitas belajar Untuk menanggulangi hal
terse-but tentunya dapat dipandang tersebut, diperlukan suatu proses
dari dua subjek, yaitu siswa dan pembelajaran yang lebih bermakna,
guru. Dari segi siswa, belajar dialami agar pembelajaran yang berlangsung
3
St
at
is
ti
k
Tes Awal
Tes AkhirSelisih
1 Jumla1280 2545 1265
h
(
∑
)
2 Mean35.56 70.69 84.33
(
x̅
)
3 Nilai 50 80 55
M Peningkatan hasil belajar dapat
a dilihat pada grafik dibawah ini.
k
si
m
u
m
4 Nilai 20 60 20
M
in
i
m
u
m
5 Simpa8.93 6.11 7.97 Gambar 4.3
n Bar Chart Hasil Belajar Kelas Eksperimen
g
a B. Persyaratan Analisis Data
n Pengujian ini dilakukan untuk
B mengetahui kenormalan data dan
a keseragaman data sebagai syarat
k
untuk dilakukannya eksperimen
u
6 Varia79.68 37.36 63.55 terhadap kedua kelas yang telah
n ditentukan. Oleh karena itu uji
s normalitas dan uji homogenitas data
7 Media hasil belajar serta pengujian hipotesis
n disajikan sebagai berikut.
8 Modu
s
1. Uji Normalitas Data Hasil
Berdasarkan data hasil belajar Belajar Kelas Eksperimen
Jaringan Dasar pada Lampiran 9 Dengan membandingkan χ2hitung
untuk kelas kontrol ini dapat dengan χ2tabel untuk α = 0,05 dan
dibuatkan histogram sebagai berikut: derajat keabsahan (dk = df) = 4,
maka pada nilai χ2hitung = 5,667
sedangkan pada tabel chi kuadrat
10
didapat χ 2tabel = 9,488 dengan kriteria Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya Data
pengujian sebagai berikut : Homogen
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel artinya Distribusi
Data Tidak Normal Ternyata Fhitung < Ftabel atau
Jika χ 2hitung ≤ χ2tabel artinya Distribusi 1,073 < 3,26 maka data Hasil Belajar
Data Normal Kelas Eksperimen (X TKJ-2) dan
Ternyata χ2hitung < χ2tabel atau Kelas Kontrol (X TKJ-1) pada mata
5,667 < 9,488 maka data “Hasil pelajaran Komputer dan Jaringan
Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dasar SMK Negeri 1 Mopuya adalah
berdistribusi normal. “Homogen”.
dimana:
3. Uji Homogenitas Varians 2 2
Hasil analisis pengujian ( n1 −1 ) S 1 + ( n2 −1 ) S 2
kesamaan kedua ragam dengan S2 = ( n1 + n2 ) −2
statistik uji F pada data hasil belajar 2 2
( n1 −1 ) S 1 + ( n2 −1 ) S 2
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Dengan membandingkan nilai S2 = ( n1 + n2 ) −2
Fhitung dengan Ftabel, untuk α = 0,05 =
dan dk pembilang = n – 1 = 36 - 1 = ( 36−1 ) 34 , 82+ ( 36−1 ) 37 , 36
35, dk penyebut = 2 (jumlah
variable) maka didapat Ftabel = 3,26
( 36+36 ) −2
dengan kriteria pengujian sebagai 1 .218 ,7+1. 307 .6
berikut : = 70
2 .526 ,3
Jika Fhitung ≥ Ftabel artinya Data Tidak = 70
Homogen = 36,09
11
thitung =
S
√ +
n1 n2
79 ,58−70 , 69
2,021. Jadi, thitung = 6,269 > ttabel =
2,042 yang artinya Statistik
tersebut jatuh dalam wilayah
uji
8,89
√ 36 Hasil ini menunjukkan bahwa :
“hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan Pembelajaran
= 6 ,007 √ 0,236 Project Based Learning (PjBL) lebih
8,89 tinggi dari hasil belajar siswa yang
diajarkan metode ceramah”.
= 6 ,007 x 0,236
8 ,89 D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pretest Penelitian ini dilakukan
= 1,418 di SMK Negeri 1 Mopuya pada kelas
thitung = 6,269 X TKJ-A (kontrol) dan X TKJ-B
Kaidah Keputusan: (experimen) yang masing-masing
berjumlah 36 orang. Proses
Jika thitung ≤ ttabel maka tolak Ho pembelajaran dilakukan berdasarkan
artinya Signifikan dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Jika thitung ≥ ttabel maka terima Ha (RPP) yang telah disiapkan
artinya tidak signifikan sebelumnya dengan menggunakan
Berdasarkan perhitungan dengan α = materi yang sama yaitu instalasi
0,05 dan n = 36 dk = n - 2 = 36 - sistem operasi dengan alokasi waktu
2 = 34 sehinga diperoleh ttabel = 12 x 45 menit. Pembelajaran
2,042. menggunakan metode pembelajaan
Project Based Learning (PjBL)
Ternyata thitung lebih besar dari dilaksanakan di kelas X TKJ-B
ttabel atau 6,269 > 2,042 maka sedangkan pada kelas X TKJ-A
Menerima Ha dan menolak H0, dan menggunakan model pembelajaran
artinya terdapat pengaruh yang ceramah.
signifikan pada “Pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian,
Project Based Learning (PjBL) diketahui bahwa ada perbedaan hasil
Terhadap Hasil Jaringan Dasar belajar siswa yang menggunakan
siswa di SMK Negeri 1 Mopuya”. Model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dengan model
pembelajaran ceramah. Dari hasil
12
Undang-Undang