Anda di halaman 1dari 15

1

JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER
DAN JARINGAN DASAR KELAS X
SMK NEGERI 1 MOPUYA

Oleh
BRIYAN KURNIAWAN
NIM 14 215 032

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
2019
1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED


LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPUTER
DAN JARINGAN DASAR KELAS X
SMK NEGERI 1 MOPUYA
1)
Briyan Kurniawan 2) Agustinus Takaradase 3)M. Christine M. T. Manoppo
1)
Mahasiswa PTIK 2, 3)Dosen PTIK
Email: bryan.kurniawan@gmail.com
ABSTRAK. Penelitian ini ABSTRACT. This research aim
bertujuan untuk Mengetahui to to Know Influence Model
Pengaruh Model Pembelajaran Study Of Project Based Learning
Project Based Learning Terhadap To Result Learn Computer And
Hasil Belajar Komputer Dan Elementary Network of Class of
Jaringan Dasar Kelas X TKJ X TKJ SMK Negeri 1 Mopuya.
SMK Negeri 1 Mopuya. Metode This method research use
penelitian ini menggunakan quantitative approach, by using
pendekatan kuantitatif, dengan experiment method. That is
menggunakan metode method instructed to solve
eksperimen. Yaitu metode yang problem by presenting or depict
diarahkan untuk memecahkan are there him result of research.
masalah dengan cara Result of which is obtained from
memaparkan atau this research at experiment class
menggambarkan apa adanya hasil obtained by amount 1.255 with
penelitian. Hasil yang diperoleh mean 34,86 experiencing of the
dari penelitian ini adalah: pada make-up of the amount of score
kelas eksperimen diperoleh of tes final become 2.865 with
jumlah 1.255 dengan rata-rata mean 79,58. Maximum value is
34,86 mengalami peningkatan 90 while minimum value 70.
jumlah skor tes akhir menjadi Amount of value of pretes at class
2.865 dengan rata-rata 79,58. control counted 1.280 with mean
Nilai maksimum adalah 90 score 35,56, experiencing of the
sedangkan nilai minimum 70. make-up of at postes with amount
Jumlah nilai pretes pada kelas of value 2.450 with score mean of
kontrol sebanyak 1.280 dengan tes final 68,06. Maximum value is
skor rata-rata 35,56, mengalami 80 while minimum value 55.
peningkatan pada postes dengan Examination of hypothesis use
jumlah nilai 2.450 dengan rata- test of t difference two mean
rata skor tes akhir 68,06. Nilai obtained by thitung = 6,269 > t of is
maksimum adalah 80 sedangkan ttabel of = 2,042 at real level =
nilai minimum 55. Pengujian 0,05. Because value of thitung =
hipotesis menggunakan uji t 6,269 > ttabel = 2,042 with the
selisih dua rata-rata diperoleh meaning the Statistic test fall in
thitung = 6,269 > t tabel = 2,042 pada its criticism region. This matter
taraf nyata (α) = 0,05. Karena indicate that complete evidence to
nilai thitung = 6,269 > ttabel = 2,042 accept Ha and refuse H0. Result of
yang artinya Statistik uji tersebut research indicate that influence
jatuh dalam wilayah kritiknya. model study of Project Based
Hal ini menunjukkan bahwa Learning (PjBL) of mean result of
cukup bukti untuk menerima Ha learning taught by student is
dan menolak H0. Hasil penelitian method deliver a lecture at
menunjukkan bahwa pengaruh Elementary Network subject in
model pembelajaran Project SMK Negeri 1 Mopuya
Based Learning (PjBL) lebih
2

tinggi dari rata-rata hasil belajar


siswa yang diajarkan metode
ceramah pada mata pelajaran
Jaringan Dasar di SMK Negeri 1 Keywords: Project Based
Mopuya. Learning, Result Learn and
Elementary Computer Network.
Kata Kunci : Project Based
Learning, Hasil Belajar dan
Komputer Jaringan Dasar

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah sebagai suatu proses. Siswa
Pendidikan merupakan mengalami proses mental dalam
bagian penting dari proses menghadapi bahan belajar. Dari segi
pembangunan nasional yang ikut guru, proses belajar tersebut tampak
menentukan pertumbuhan suatu sebagai perilaku belajar tentang
negara. Pendidikan juga merupakan suatu hal. Proses belajar mengajar
investasi dalam pengembangan tentunya turut melibatkan beberapa
sumber daya manusia, dimana komponen lain selain guru dan
peningkatan kecakapan dan siswa, yaitu tujuan, bahan, metode,
kemampuan diyakini sebagai faktor evaluasi, dan situasi. Faktor-faktor
pendukung upaya manusia dalam tersebut terkait satu sama lain dan
mengarungi segala sisi kehidupan. saling berhubungan dalam aktifitas
Dalam kerangka inilah pendidikan pendidikan. Komponen-komponen
diperlukan dan dipandang sebagai terse-but sangat penting dalam suatu
kebutuhan dasar bagi masyarakat proses belajar mengajar.
yang ingin maju, demikian pula Salah satu masalah yang
halnya bagi masyarakat Indonesia dihadapi dunia pendidikan adalah
yang memiliki wilayah yang sangat lemahnya proses pembelajaran.
luas. Pendidikan mempunyai peran Dalam proses pembelajaran, anak
yang sangat strategis dalam kurang didorong untuk
meningkatkan kualitas sumber daya mengembangkan kemampuan
manusia dan upaya mewujudkan berpikir. Proses pembelajaran di
cita-cita bangsa Indonesia dalam dalam kelas diarahkan hanya untuk
mewujudkan kesejahteraan umum menghafal informasi, otak anak
dan mencerdaskan kehidupan dipaksa untuk mengingat dan
bangsa. menimbun berbagai informasi yang
Untuk mencapai tujuan diingatnya untuk
pendi-dikan, hal utama yang perlu menghubungkannya dengan
mendapatkan perhatian adalah proses kehidupan sehari-hari. Akibatnya,
belajar mengajar. Belajar merupakan ketika anak lulus dari sekolah,
proses internal yang kompleks, dan mereka pintar secara teoritis, tetapi
melibatkan seluruh mental yang mereka miskin aplikasi (Wina
meliputi ranah kognitif, afektif, dan Sanjaya, 2010: 1).
psikomotorik. Kompleksitas belajar Untuk menanggulangi hal
terse-but tentunya dapat dipandang tersebut, diperlukan suatu proses
dari dua subjek, yaitu siswa dan pembelajaran yang lebih bermakna,
guru. Dari segi siswa, belajar dialami agar pembelajaran yang berlangsung
3

tidak hanya seputar menghafal juga menganggap bahwa Komputer


informasi, tetapi juga dapat memberi Dan Jaringan Dasar adalah pelajaran
kesan mendalam bagi siswa terhadap yang membosankan karena
proses pembelajaran, sehingga membutuhkan hafalan-hafalan yang
pembelajaran terasa lebih banyak. Siswa terlihat bosan dan
menyenangkan. Pembelajaran tidak fokus terhadap materi yang
bermakna merupakan suatu hal yang sedang diajarkan. Hal ini juga
harus diupayakan oleh setiap berdampak pada hasil ulangan yang
pengajar. Ketika peserta didik diperoleh, dimana masih banyak
mempelajari sesuatu dan dapat siswa yang memperoleh nilai
menemukan makna, maka makna dibawah standar (KKM 75) dan
tersebut akan memberi mereka harus mengikuti remedial.
alasan untuk belajar. Berdasarkan uraian dari latar
Model pembelajaran berbasis belakang masalah di atas, penulis
proyek dipilih karena pembelajaran tertarik untuk melakukan penelitian
ini memberikan kesempatan untuk dengan judul: “Pengaruh Model
siswa untuk bekerja lebih mandiri, Pembelajaran Project Based
untuk mengembangkan pembelajaran Learning Terhadap Hasil Belajar
sendiri, lebih realistik dan Komputer Dan Jaringan Dasar
menghasilkan suatu produk. Kelas X SMK Negeri 1 Mopuya”.
Pembelajaran berbasis proyek
menyediakan tugas-tugas kompleks LANDASAN TEORI
yang berbasis pertanyaan-pertanyaan A. Deskriptif Teori
menan-tang atau masalah yang 1. Model Pembelajaran
melibatkan siswa dalam aktivitas- a. Defenisi Pembelajaran
aktivitas memecahkan masalah, Berbasis Proyek
membuat keputusan, melakukan “Project Based Learning
investigasi dan refleksi yang (PjBL) atau model pembelajaran
melibatkan guru sebagai fasilitator. berbasis proyek (PBP) merupakan
Dengan pembelajaran berbasis model pembelajaran yang
proyek siswa belajar dari menggunakan proyek/kegiatan
pengalamannya dan kemudian sebagai media” (Hosnan, 2014: 319).
menerapkannya dalam kehidupan “Model Pembelajaran Berbasis
sehari-hari. Proyek (MPBP) juga dapat
Berdasarkan hasil observasi didefinisikan sebagai model
awal yang dilakukan oleh peneliti di pembelajaran yang secara langsung
SMK Negeri 1 Mopuya, kebanyakan melibatkan siswa dalam proses
siswa kurang antusias dalam pembelajaran melalui kegiatan
mengikuti proses belajar mengajar penelitian untuk mengerjakan dan
Komputer Dan Jaringan Dasar yang menyelesaikan suatu proyek
sedang berlangsung, terutama jika pembelajaran tertentu” (Abidin,
guru hanya menggunakan metode 2014: 167).
ceramah seperti metode ceramah
ketika membawakan suatu materi b. Karakteristik Project Based
dan menempatkan siswa sebagai Learning
objek yang pasif. Kebanyakan siswa
4

Grant mengidentifikasi “elemen- Menurut Moursund yang


elemen utama dalam pembelajaran dikutip oleh Sutirman (2013: 45)
berbasis proyek, yaitu: pengantar, keunggulan pembelajaran berbasis
definisi tugas pembelajaran, proyek adalah:
prosedur investigasi, sumber yang 1) Meningkatkan motivasi;
disarankan, mekanisme, kolaborasi, 2) Meningkatkan kemampuan
serta refleksi dan transfer kegiatan” memecahkan masalah;
(Sutirman, 2013: 44). Moursund 3) Meningkatkan kemampuan studi
sebagaimana dikutip oleh Sutirman pustaka;
(2013: 44) mengemukakan beberapa 4) Meningkatkan kolaborasi;
“keunggulan pembelajaran berbasis 5) Meningkatkan keterampilan
proyek yaitu: (1) meningkatkan manajemen sumber daya.
motivasi siswa; (2) meningkatkan
kemampuan menyelesaikan masalah; Sedangkan kelemahan
(3) memperbaiki sikap kerjasama; pembelajaran berbasis proyek
serta (4) meningkatkan keterampilan menurut Abidin (2014: 171) adalah:
mengelola sumber daya”. 1) Memerlukan banyak waktu dan
biaya
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran 2) Memerlukan banyak media dan
Berbasis Proyek sumber belajar lainnya
Menurut Wena (2011:145) 3) Memerlukan guru dan siswa
mengutip dari Thomas, pembelajaran yang sama-sama siap belajar dan
berbasis proyek memiliki beberapa berkembang
prinsip dalam penerapannya. Prinsip- 4) Ada kekhawatiran siswa hanya
prinsip tersebut adalah: akan menguasai satu topik
1) Sentralistis (centrality) tertentuyang dikerjakan.
2) Pertanyaan penuntun (driving
question) e. Langkah-Langkah
3) Investigasi konstruktif Pembelajaran Berbasis Proyek
(constructivisme investigation) Secara umum Abidin (2014:
4) Otonomi (autonomy) 325) mengemukakan langkah-
5) Realistis (realism) langkah pembelajaran berbasis
proyek digambarkan sebagai berikut:
Mengacu kepada prinsip-
prinsip tersebut di atas, maka
pembelajaran dengan menerapkan
project based learning akan sangat
bermanfaat bagi pengembangan diri
dan masa depan siswa. Siswa yang
terbiasa belajar dengan pekerjaan
proyek akan menjadi pribadi yang Gambar 2.1
ulet, kritis, mandiri, dan produktif. Skema Kerangka Berpikir
Pembelajaran Berbasis Proyek
d. Keunggulan dan Kelemahan Sumber: Hosnan, 2014: 325
Pembelajaran Berbasis Proyek
5

Selanjutnya The George Lucas intelektual (kognitif), (b) mengatur


Educational Foundation yang dikutip kegiatan intelektual (srategi
Sutirman (2013: 47), menjelaskan kognotif), (c) informasi verbal, (d)
langkah-langkah Project Based sikap (afektif), (e) keterampilan
Learning adalah sebagai berikut: (psikomotorik). Sedangkan Bloom
1) Mulai dengan pertanyaan mengemukakan ada tiga hasil belajar
esensial (a) kognitif, (b) afektif, (c)
2) Membuat desain rencana proyek psikomotor”. Sudjana (2000: 45)
3) Membuat jadwal mengemukakan “hasil belajar adalah
4) Memantau siswa dan kemajuan kemampuan yang dimiliki siswa
proyek setelah memperoleh pengalaman
5) Menilai hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu
6) Refleksi proses akibat perubahan setelah
mengikuti kegiatan belajar
2. Belajar Mengajar Dan Hasil mengajar”.
Belajar Secara garis besar ada dua
a. Pengertian Belajar Mengajar faktor yang mempengaruhi hasi
Menurut Djamarah (2002: 119) belajar yaitu faktor internal dan
“belajar adalah suatu proses yang eksternal. “Faktor internal adalah
ditandai dengan adanya perubahan faktor yang timbol dari dalam diri
pada diri seseorang. Perubahan yang pelajar seperti kecerdasan, bakat,
dimaksud adalah terjadinya minat, perhatian, motivasi, faktor
pemahaman perubahan pengetahuan, eksternal yaitu pengaruh lingkungan,
sikap dan tingkah laku, keterampilan, keluarga, masyarakat, pergaulan”
kecakapan, kebiasaan dan perubahan (Nurmawati, 2002: 2). “Faktor
pada diri siswa”. intern, meliputi faktor jasmania,
faktor psikologis dan faktor
b. Hasil Belajar kelelahan. Sedangkan faktor
Nasution (1999: 61) eksteren, meliputi keluarga, sekolah
memberikan defenisi “hasil belajar tempat belajar dan masyarakat”
adalah apa yang dapat dilakukan (1999: 194).
siswa sebagai hasil yang didapat dari
suatu pelajaran”. Keberhasilan
pembelajaran dipengaruhi oleh B. Kerangka Berpikir
banyak faktor. Setiap faktor Untuk mencapai tujuan
memberikan efek dimana sangat pembelajaran yang direncanakan
tergantung pada interaksinya pada diperlukan proses Pembelajaran
faktor lainnya. Menurut Sunan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
(1994: 67) “bahwa yang perlu Menyenangkan (PAIKEM). Hal ini
dipahami oleh guru secara fungsional dimaksudkan agar siswa memiliki
adalah penilaian pengajaran kemampuan tidak hanya pada
merupakan bagian integral dalam pengetahuan melainkan juga praktek.
sistem pengajaran”. Pemilihan suatu model pembelajaran
Gagne dalam Sudjana (2000: yang tepat bertujuan menciptakan
45) “mengemukakan ada lima tipe lulusan yang memiliki kualitas
hasil belajar yakni (a) kemahiran pengetahuan dan keterampilan yang
6

sesuai dengan standar kompetensi Mongondow. Penelitian


lulusan. Pemilihan model dilaksanakan pada semester ganjil
pembelajaran merupakan hal yang tahun pelajaran 2018/2019.
sangat penting agar cita-cita tersebut Penelitian ini membutuhkan waktu
dapat terwujud. selama 12 Jam pelajaran sesuai
Model pembelajaran yang dengan Muatan Kurikulum 2013.
cocok untuk mata pelajaran
Komputer dan Jaringan Dasar pada B. Jenis Dan Metode Penelitian
Program Teknik Komputer dan Metode penelitian ini
Jaringan adalah model pembelajaran menggunakan pendekatan kuantitatif,
berbasis proyek (project based dengan menggunakan metode
learning). Model tersebut menuntut eksperimen. Yaitu metode yang
siswa untuk tidak hanya teori tetapi diarahkan untuk memecahkan
juga praktek membuat produk masalah dengan cara memaparkan
sehingga memiliki nilai lebih dan atau menggambarkan apa adanya
memiliki kualitas yang baik. Pada hasil penelitian.
model pembelajaran ini, siswa
diberikan kebebasan dalam C. Populasi Dan Sampel
pembuatan proyek yang tentunya 1. Populasi
tidak di luar pengawasan guru dan Yang menjadi populasi penelitian
siswa diberi batas waktu dalam ini adalah seluruh siswa Kelas X
pembuatan proyek. Batas waktu SMK Negeri 1 Mopuya yang
diberikan untuk mengukur dan berjumlah 216 orang.
melatih kedisiplinan siswa dalam 2. Sampel
mengerjakan sebuah proyek, supaya Teknik pengambilan sampel pada
mereka terbiasa untuk mengerjakan penelitian ini dengan cara
segala hal tepat waktu. purposive sampling atau sampel
pertimbangan tertentu. Dalam
C. Hipotesis Penelitian penelitian ini yang menjadi
Berdasarkan uraian di atas pertimbangan adalah mata
maka dapat dikemukan hipotesis pelajaran Komputer Dan Jaringan
penelitian tindakan kelas ini sebagai Dasar hanya diajarkan pada
berikut: program Teknik Komputer dan
Terdapat perbedaan hasil belajar Jaringan. Jadi dalam penelitian
antara siswa yang diajar dengan adalah seluruh siswa Kelas X
model pembelajaran project based TKJ-1 yang berjumlah 36 orang
learning dan siswa yang diajar dan X TKJ-2 yang berjumlah 36
dengan metode ceramah pada mata orang. Jumlah populasi adalah 72
pelajaran Komputer Dan Jaringan orang.
Dasar Kelas X SMK Negeri 1
Mopuya. D. Desain Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Dalam rancangan penelitian ini
A. Tempat Dan Waktu Penelitian terdapat dua kelompok objek yang
Tempat penelitan akan sudah ditetapkan. Kelompok tersebut
dilaksanakan di SMK Negeri 1 meliputi kelas pembelajaran berbasis
Mopuya Kabupaten Bolaang proyek dan kelas pembelajaran
7

Kontrol. Penelitian ini menggunakan dengan metode pembelajaran


rancangan penelitian quasi berbasis proyek berbeda
experimental dengan jenis non- dibanding dengan rata-rata nilai
equivqlent control group design. hasil belajar dari siswa yang
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian diajar dengan metode
pembelajaran Ceramah.
Kelas pre-test Perlakuan postes

T1A X T2A F. Teknik Pengumpulan Data


Eksperimen
Variabel adalah objek penelitian
T1B - T2B yang bervariasi. Dalam penelitian ini
Kontrol
terdapat dua variabel yaitu:
1. Variabel bebas :
Keterangan : X1 : Metode penerapan
A : Kelas Eksperimen pembelajaran berbasis
B : Kelas Kontrol Proyek
T1A : Pretest pada kelas Sebelum X2 : Metode metode
pembelajaran berbasis proyek pembelajaran Ceramah
T2A : Posttest pada kelas Sebelum 2. Variabel (Y) : hasil belajar
pembelajaran Ceramah Komputer dan Jaringan Dasar
T1B : Pretest pada kelas SMK Negeri 1 Mopuya.
Eksperimen
T2B : Posttest pada kelas Kontrol G. Teknik Analisis Data
X : Perlakuan untuk kelas Data Pengujian persyaratan
Eksperimen. analisis:
1. Uji Normalitas
E. Defenisi Operasional Penelitian 2. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji rata-rata bagaimana hasil Sedangkan untuk pengujian
beljar siswa pada mata pelajaran hipotesis menggunakan statistik
Komputer dan Jaringan Dasar dengan rumus thitung sebagai berikut:
dengan metode pembelajaran X 1 −X 2
berbasis proyek dan metode 1 1
pembelajaran Ceramah. Dengan
anggapan dasar sebagai berikut:
1. Apakah rata-rata skor sebelum
thitung =
2008:239)
S
√ +
n1 n2 (Sudjana,

perlakuan (pree test) mengalami dimana:


peningkatan (post tes) setelah ( n1 −1 ) S 21 + ( n2 −1 ) S 22
diberikan perlakuan penerapan
metode pembelajaran berbasis S2 = ( n1 −n2 ) −2
proyek. Keterangan :
2. Apakah rata-rata nilai hasil n1 = jumlah sampel kelas
belajar mengalami peningkatan Eksperimen
setelah diberikan perlakuan n2 = jumlah sampel kelas
metode pembelajaran Ceramah. Kontrol
3. Apakah rata-rata nilai hasil x̄ 1 = rata kelas Eksperimen
belajar dari siswa yang diajar
8

x̄ 2 = rata kelas kelas


m
5 Simpa7.88 5,90 6,20
Kontrol n
S1 = standar deviasi kelas g
Eksperimen a
S2 = standar deviasi kelas kelas n
B
Kontrol a
k
HASIL PENELITIAN DAN u
PEMBAHASAN 6 Varia62.12 34,82 38,49
A. Hasil Penelitian n
s
1. Data Kelas Eksperimen
7 Media 35 80,0 45
Data hasil belajar siswa pada n
kelas eksperimen (Lampiran 8) maka 8 Modu 35 80 50
dapat ditarik ringkasan data pada s
tabel 4.1 dibawah ini.
Dari data pada Lampiran 8
dapat dibuatkan histogram hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Postest Kelas belajar siswa menggunakan
Eksperimen Pembelajaran Project Based
N Learning (PjBL) pada Kelas
il
ai Eksperimen sebagai berikut:
Statis St
No ti at
k is
ti
k
Tes Awal
Tes AkhirSelisih
1 Jumla1255 2865 1610
h
(

)
2 Mean34.86 79,58 44.72
(

)
3 Nilai 50 90 55
M Gambar 4.1
a Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen
k
si 2. Data Kelas Kontrol
m Data hasil belajar siswa pada
u kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
m 4.3.
4 Nilai 20 70 30
M
Tabel 4.2 Data Hasil Postest Kelas Kontrol
in
i No Statis N
m ti il
u k ai
9

St
at
is
ti
k
Tes Awal
Tes AkhirSelisih
1 Jumla1280 2545 1265
h
(

)
2 Mean35.56 70.69 84.33
(

)
3 Nilai 50 80 55
M Peningkatan hasil belajar dapat
a dilihat pada grafik dibawah ini.
k
si
m
u
m
4 Nilai 20 60 20
M
in
i
m
u
m
5 Simpa8.93 6.11 7.97 Gambar 4.3
n Bar Chart Hasil Belajar Kelas Eksperimen
g
a B. Persyaratan Analisis Data
n Pengujian ini dilakukan untuk
B mengetahui kenormalan data dan
a keseragaman data sebagai syarat
k
untuk dilakukannya eksperimen
u
6 Varia79.68 37.36 63.55 terhadap kedua kelas yang telah
n ditentukan. Oleh karena itu uji
s normalitas dan uji homogenitas data
7 Media hasil belajar serta pengujian hipotesis
n disajikan sebagai berikut.
8 Modu
s
1. Uji Normalitas Data Hasil
Berdasarkan data hasil belajar Belajar Kelas Eksperimen
Jaringan Dasar pada Lampiran 9 Dengan membandingkan χ2hitung
untuk kelas kontrol ini dapat dengan χ2tabel untuk α = 0,05 dan
dibuatkan histogram sebagai berikut: derajat keabsahan (dk = df) = 4,
maka pada nilai χ2hitung = 5,667
sedangkan pada tabel chi kuadrat
10

didapat χ 2tabel = 9,488 dengan kriteria Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya Data
pengujian sebagai berikut : Homogen
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel artinya Distribusi
Data Tidak Normal Ternyata Fhitung < Ftabel atau
Jika χ 2hitung ≤ χ2tabel artinya Distribusi 1,073 < 3,26 maka data Hasil Belajar
Data Normal Kelas Eksperimen (X TKJ-2) dan
Ternyata χ2hitung < χ2tabel atau Kelas Kontrol (X TKJ-1) pada mata
5,667 < 9,488 maka data “Hasil pelajaran Komputer dan Jaringan
Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dasar SMK Negeri 1 Mopuya adalah
berdistribusi normal. “Homogen”.

2. Uji Normalitas Data Hasil C. Pengujian Hipotesis


Belajar Kelas Kontrol Data yang digunakan pada
Dengan membandingkan χ2hitung pengujian hipotesis dengan
dengan χ2tabel untuk α = 0,05 dan menggunakan rumus thitung adalah
derajat keabsahan (dk = df) = 4, sebagai berikut:
maka pada nilai χ2hitung = 4,278 X 1 = 79,58 S 21 = 34,82 n1 =
sedangkan pada tabel chi kuadrat
36
didapat χ 2tabel = 9,488 dengan kriteria
pengujian sebagai berikut : X 2 = 70,69 S 22 = 37,36 n2 =
36
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel artinya Distribusi
Data Tidak Normal Untuk menguji hipotesis pada
Jika χ 2hitung ≤ χ2tabel artinya Distribusi penelitian ini digunakan statistik uji-t
Data Normal dengan rumus sebagai berikut:
X 1 −X 2
Ternyata χ2hitung < χ2tabel atau
1 1
4,278 < 9,488 maka data “data hasil
belajar Kelas Kontrol (Metode
Ceramah) berdistribusi normal.
thitung =
2008:239)
S
√ +
n1 n2 (Sudjana,

dimana:
3. Uji Homogenitas Varians 2 2
Hasil analisis pengujian ( n1 −1 ) S 1 + ( n2 −1 ) S 2
kesamaan kedua ragam dengan S2 = ( n1 + n2 ) −2
statistik uji F pada data hasil belajar 2 2
( n1 −1 ) S 1 + ( n2 −1 ) S 2
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Dengan membandingkan nilai S2 = ( n1 + n2 ) −2
Fhitung dengan Ftabel, untuk α = 0,05 =
dan dk pembilang = n – 1 = 36 - 1 = ( 36−1 ) 34 , 82+ ( 36−1 ) 37 , 36
35, dk penyebut = 2 (jumlah
variable) maka didapat Ftabel = 3,26
( 36+36 ) −2
dengan kriteria pengujian sebagai 1 .218 ,7+1. 307 .6
berikut : = 70
2 .526 ,3
Jika Fhitung ≥ Ftabel artinya Data Tidak = 70
Homogen = 36,09
11

Berdasarkan kriteria pengujian


S = 36,09
√ hipotesis yaitu terima Ha bila statistik
= 6,007 uji jatuh dalam wilayah kritik. Dari
hasil pengujian hipotesis dengan uji
X 1 −X 2 t, pada taraf nyata (α) = 0,05
1 1 diperoleh thitung = 6,269 dan ttabel =

thitung =
S
√ +
n1 n2
79 ,58−70 , 69
2,021. Jadi, thitung = 6,269 > ttabel =
2,042 yang artinya Statistik
tersebut jatuh dalam wilayah
uji

1 1 kritiknya. Hal ini menunjukkan


=
6 ,007
8 , 89
√ +
36 36
bahwa cukup bukti untuk menerima
Ha. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa terima Ha dan
2 tolak H0.
=
6 ,007

8,89
√ 36 Hasil ini menunjukkan bahwa :
“hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan Pembelajaran
= 6 ,007 √ 0,236 Project Based Learning (PjBL) lebih
8,89 tinggi dari hasil belajar siswa yang
diajarkan metode ceramah”.
= 6 ,007 x 0,236
8 ,89 D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pretest Penelitian ini dilakukan
= 1,418 di SMK Negeri 1 Mopuya pada kelas
thitung = 6,269 X TKJ-A (kontrol) dan X TKJ-B
Kaidah Keputusan: (experimen) yang masing-masing
berjumlah 36 orang. Proses
Jika thitung ≤ ttabel maka tolak Ho pembelajaran dilakukan berdasarkan
artinya Signifikan dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Jika thitung ≥ ttabel maka terima Ha (RPP) yang telah disiapkan
artinya tidak signifikan sebelumnya dengan menggunakan
Berdasarkan perhitungan dengan α = materi yang sama yaitu instalasi
0,05 dan n = 36 dk = n - 2 = 36 - sistem operasi dengan alokasi waktu
2 = 34 sehinga diperoleh ttabel = 12 x 45 menit. Pembelajaran
2,042. menggunakan metode pembelajaan
Project Based Learning (PjBL)
Ternyata thitung lebih besar dari dilaksanakan di kelas X TKJ-B
ttabel atau 6,269 > 2,042 maka sedangkan pada kelas X TKJ-A
Menerima Ha dan menolak H0, dan menggunakan model pembelajaran
artinya terdapat pengaruh yang ceramah.
signifikan pada “Pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian,
Project Based Learning (PjBL) diketahui bahwa ada perbedaan hasil
Terhadap Hasil Jaringan Dasar belajar siswa yang menggunakan
siswa di SMK Negeri 1 Mopuya”. Model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dengan model
pembelajaran ceramah. Dari hasil
12

penelitian diperoleh bahwa pada yang diambil dari populasi


kelas eksperimen yang diajarkan berdistribusi normal. Pengujian
dengan menggunakan Model homogenitas varians untuk
pembelajaran Project Based Learning mengetahui kesamaan kedua ragam
(PjBL), secara umum menunjukkan dengan statistik uji F pada data hasil
adanya perbedaan terhadap hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
belajar siswa. Hal ini ditunjukkan kontrol diperoleh Fhitung < Ftabel atau
rata-rata skor tes akhir dikurangi 1,14 < 2,21 maka data Hasil Belajar
skor tes awal pada kedua kelas. Kelas Eksperimen (X TKJ-B) dan
Pada hasil pretes pada kelas Kelas Kontrol (X TKJ-A) pada
eksperimen diperoleh jumlah 1.255 mata Jaringan Dasar di SMK
dengan rata-rata 34,86 mengalami Negeri 1 Mopuya adalah
peningkatan jumlah skor tes akhir “Homogen”.
menjadi 2.865 dengan rata-rata Pengujian hipotesis
79,58. Nilai maksimum adalah 90 menggunakan uji t selisih dua rata-
sedangkan nilai minimum 70. rata diperoleh thitung = 6,269 > t tabel =
Jumlah nilai pretes pada kelas 2,042 pada taraf nyata (α) = 0,05.
kontrol sebanyak 1.280 dengan skor Karena nilai thitung = 6,269 > ttabel =
rata-rata 35,56, mengalami 2,042 yang artinya Statistik uji
peningkatan pada postes dengan tersebut jatuh dalam wilayah
jumlah nilai 2.450 dengan rata-rata kritiknya. Hal ini menunjukkan
skor tes akhir 68,06. Nilai bahwa cukup bukti untuk menerima
maksimum adalah sedangkan nilai Ha dan menolak H0. Hasil ini
minimum 55. menunjukkan bahwa : “hasil belajar
Untuk memudahkan siswa yang diajarkan dengan
pemahaman pada data penlitian menggunakan Pembelajaran Project
kemudian dibuatkan tabel distribusi Based Learning (PjBL) lebih tinggi
frekwensi seperti pada table 4.2 dari hasil belajar siswa yang
(kelas eksperimen) dan tabel 4.4 diajarkan metode ceramah”.
(kelas kontrol). Demikan halnya Berdasarkan hasil analisis di
dengan histogram nilai hasil belajar atas menunjukkan bahwa terdapat
seperti pada gambar 4.1 (kelas perbedaan yang signifikan dari hasil
eksperimen) dan gambar 4.2 (kelas belajar kedua kelas tersebut,
kontrol). dimana hasil belajar siswa yang
Pada pengujian persyaratan diajarkan dengan menggunakan
analisis data, untuk uji normalitas Metode Pembelajaran Project Based
menggunakan Uji Chi-kuadrat. Pada Learning (PjBL) lebih tinggi dari
kelas eksperimen diperoleh nilai hasil belajar siswa yang diajarkan
Lhitung ≤ Ltabel = 0,1603 ≤ 0,190 maka tidak menggunakan Model
Ha diterima, sehingga dapat pembelajaran Project Based
dinyatakan sampel yang diambil Learning (PjBL) pada mata
dari populasi berdistribusi normal. pelajaran Jaringan Dasar di SMK
Pada Kelas Kontrol diperoleh nilai Negeri 1 Mopuya. Perbedaan rata-
Lhitung = 0,1674, karena Lhitung ≤ Ltabel rata hasil belajar tersebut terjadi
= 0,190, maka H0 diterima, karena adanya perbedaan aktifitas
sehingga dapat dinyatakan sampel pembelajaran pada penerapan
13

pendekatan atau metode di kelas tersebut jatuh dalam wilayah


eksperimen dan kelas kontrol. kritiknya. Hal ini menunjukkan
Secara umum dapat dikatakan bahwa cukup bukti untuk menerima
bahwa hasil penelitian eksperimen Ha dan menolak H0. Hasil penelitian
yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 menunjukkan bahwa pengaruh model
Mopuya pada Kelas X TKJ-B yang pembelajaran Project Based
berjumlah 36 orang dan kelas X Learning (PjBL) lebih tinggi dari
TKJ-A yang berjumlah 36 orang. rata-rata hasil belajar siswa yang
Dengan memberikan perlakuan diajarkan metode ceramah pada mata
Model pembelajaran Project Based pelajaran Jaringan Dasar di SMK
Learning (PjBL) pada kelas Negeri 1 Mopuya
Eksperimen memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa “Rata–rata Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem
Pembelajaran dalam Konteks
hasil belajar siswa yang
Kurikulum 2013. Bandung: PT.
diajarkan dengan menggunakan Refika Aditama.
model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) lebih Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian
tinggi dari rata-rata hasil belajar Tindakan Kelas, Jakarta Bumi
siswa yang diajarkan metode Aksara.
ceramah pada mata pelajaran Arsyad, Azhar. 2014(cetakan ke 17). Media
Jaringan Dasar di SMK Negeri 1 Pembelajaran. Jakarta: Raja
Mopuya”. Grafindo Persada.

KESIMPULAN Bambang Dwi Setiyono. Jurnal /


https://luarsekolah.blogspot.com
Berdasarkan hasil penelitian
dapat ditarik kesimpulan bahwa: Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Prestasi
pada kelas eksperimen diperoleh Belajar dan Kopetensi Guru.
jumlah 1.255 dengan rata-rata 34,86 Surabaya: Usaha Nasional.
mengalami peningkatan jumlah skor
__________ dan Zaini, Aswan. 2006.
tes akhir menjadi 2.865 dengan rata- Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
rata 79,58. Nilai maksimum adalah Rineka Cipta.
90 sedangkan nilai minimum 70. Hosnan, M. 2014 Pendekatan Saintifik dan
Jumlah nilai pretes pada kelas Kontekstual Dalam pembelajaran
kontrol sebanyak 1.280 dengan skor Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
rata-rata 35,56, mengalami Madya, Suwarsih. 2010. Penelitian
peningkatan pada postes dengan Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.
jumlah nilai 2.545 dengan rata-rata
skor tes akhir 70,69. Nilai Mudjiono. 1994. Evaluasi Pengajaran.
maksimum adalah 80 sedangkan Bandung: Tarsito.
nilai minimum 60. Pengujian Munandi, Yudhi. 2013. Media
hipotesis menggunakan uji t selisih Pembelajaran Sebuah Pendekatan
dua rata-rata diperoleh thitung = 6,269 Baru. Jakarta: Press Grup.
> t tabel = 2,042 pada taraf nyata (α) =
0,05. Karena nilai thitung = 6,269 > ttabel Nurmawati.2002.http://www.litagama.org/ju
rnayedisi5/hasiltest.htm.
= 2,042 yang artinya Statistik uji
14

Purwadarmita. W. J.S. 1979. Kamus Umum


Bahasa Indonesia. Balai pustaka.
Jakarta.

Rocman, Natawidjaya. 1999. Faktor Faktor


Yang Mempengaruhi Proses Belajar.
Jakarta: Depdikbud.
S. Nasution. 1999. Kurikulum dan
Pengajaran. Bandung: Bina Aksara.

Sadiman, Arief S. dkk. 2012. Media


Pendidikan (Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatan.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sunan. 1994. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2000. Unsur-unsur


Keberhasilan Pendidikan. Bandung:
Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Sutirman. 2013. Media dan Model-model


Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Trianto. 2011. Panduan Lengkap Penelitian


Tindakan Kelas. Jakarta. Prestasi
Pustakaraya.

Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran


Inovatif Kontemporer: Suatu
tinjauan oprasional. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

Wina Sanjaya. 2010 (Cet. VII). Strategi


Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Premada
Media Group.

Wirawan. 1994. Proses Belajar Mengajar.


Bandung: Tarsito.

Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai