Anda di halaman 1dari 7

2

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATERI MENYEBUTKAN BILANGAN


DENGAN MEDIA POWER POINT SISWA KELAS I SDN 056636 KELANTAN

Rabiatun1) Aji Budi Rinekso, S.Pd., M.Pd., Gr2)


1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka
2)
Dosen Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka

Abstrak

Pembelajaran Matematika kelas I SDN 056636 Kelantan Kecamatan Gebang Kabupaten


Langkat selama ini dilakukan hanya dengan mengerjakan tugas-tugas dari guru, dan guru
juga hanya menggunakan media yang sama. Hal ini menyebabkan siswa jenuh, bosan, dan
pasif sehingga menyebabkan masih banyaknya siswa yang belum lancar menyebutkan
bilangan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan med
ia Power Point dalam pembelajaran Matematika. Penelitian dilaksanakan dalam dua
siklus perbaikan pada materi pokok Menyebutkan Bilangan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dari 78% pada siklus I menjadi 91 % pada siklus
II. Pengunaan media Power Point mampu meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas
I SDN 056636 Kelantan Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat..
Kata kunci : Menyebutkan bilangan , media Power Point, ketuntasan belajar
3

1. Pendahuluan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan langsung di lapangan diketahui
bahwa keterampilan Matematika peserta didik kelas I pada materi menyebutkan
bilangan masih tergolong rendah, dengan pencapaian pada materi ini hanya 34% yang
tidak dapat mencapai nilai KKM. Dalam proses belajar mengajar di kelas, metode
ceramah merupakan metode yang sering digunakan guru di dalam kelas. Oleh sebab itu
siswa belum sepenuhnya memahami cara menyebutkan bilangan dengan baik sehingga
proses dalam belajar mengajar jadi kurang aktif dan membosankan.

Siswa merasa kurang tertarik dan kurang bersemangat dengan media pembelajaran
yang digunakan selama ini dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut wangge (2020)
“Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi
tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan
situasi belajar yang aktif, efektif, dan menyenangkan”. Hasil belajar yang baik tentunya
dibantu oleh media pembelajaran yang baik pula. Sehingga guru harus mempersiapkan
media pembelajaran dengan baik dan disesuaikan dengan karakter dari peserta
didik yang diajar.

Pembelajaran matematika akan menjadi lebih menarik apabila disajikan dengan


sebuah media pembelajaran yang menggunakan konsep penyajian seperti dalam sebuah
permainan atau game. Menurut Kurniawan (2014), dalam kehidupan sehari-hari,
bermain merupakan aktivitas yang mungkin tidak akan selalu melekat dalam diri anak.
Maka dari itu bermain adalah salah satu metode pembelajaran yang menarik bagi
mereka. Dalam pembelajaran ini, siswa juga dapat belajar untuk mengetahui potensi
dirinya sendiri dan lingkungan sekitar, sehingga dapat mengembangkan kemampuan
siswa secara nyaman dan tentunya aman. Rita (2012) menjelaskan bahwa penerapan
teknologi multimedia membuktikan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang
memanfaatkan media digital mempunyai manfaat lebih baik dibanding dengan metode
pembelajaran berbasis media konvensional berupa buku teks.

Berdasarkan masalah masalah yang dijelaskan diatas, diperlukan tindakan yang


harus segera dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Penulis tertarik
melakukan percobaan terhadap hal tersebut untuk menyelesaikan masalah. yang
dikumpulkan peneliti dari siswa, penyebabnya adalah perlu perbaikan penggunaan
media pembelajaran yang diterapkan guru monoton. Dari sejumlah media pembelajaran
4

yang ada, Power Point merupakan media pembelajaran yang cocok untuk mengatasi
masalah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang dihasilkan dari


penggunaan media pembelajaran Power Point pada materi Menyebutkan Bilangan pada
siswa kelas I SDN 056636 Kelantan. Hal ini dibutuhkan dikarenakan berdasarkan
observasi, hasil nilai belajar siswa cenderung rendah. Dengan menerapkan media
pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan nilai peserta didik serta
bisa menumbuh kembangkan kemampuan siswa dalam belajar.

2. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Media penelitian ini
adalah Media Power Point dalam pembelajaran matematika, Materi Menyebutkan
Bilangan. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan Guru Kelas I SDN 056636 Kelantan,
Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat yang melakukan tindakan terhadap subjek
penelitian. Tempat penelitian ini adalah Kelas I SDN 056636 Kelantan, Kecamatan
Gebang, Kabupaten Langkat. Tempat penelitian beralamat di Dusun Kelantan Desa Pasar
Rawa. Waktu penelitian ini adalah periode akhir Semester I Tahun Pelajaran 2023/2024.
Tindakan dilakukan dalam pembelajaran sesuai dengan indikator khususnya yang
berkaitan dengan Matematika.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas I SDN 056636 Kelantan,
Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat pada Semester I Tahun Pelajaran 2023/2024.
Subjek penelitian sebanyak 30 anak, terdiri dari 11 putra dan 19 putri. Sebagian besar
subyek penelitian termasuk kategori cukup cerdas, yaitu 14 anak (46,67%).

Data penelitian ini adalah aktivitas belajar dan hasil belajar sesuai dengan
tindakan dalam pembelajaran terhadap subyek penelitian. Data aktivitas belajar berupa
diskusi dengan pasangan dan tanya-jawab dalam pembahasan. Data penelitian
merupakan data kualitatif yang dideskripsikan menurut kategori tertentu. Data hasil
belajar berupa hasil lembar kerja dan nilai ulangan harian. Hasil lembar kerja adalah hasil
belajar kelompok luar. Nilai ulangan harian adalah hasil belajar peserta didik. Data
penelitian berupa data kuantitatif yang dikomparasikan dengan indikator keberhasilan
Tindakan.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes.
5

Teknik nontes dengan pengamatan dan dokumentasi. Teknik tes dengan evaluasi hasil
belajar. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar pengamatan, dokumentasi
foto kegiatan dan soal ulangan harian. PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan. Sesuatu yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki
kondisi praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas
dilaksanakan dalam empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi.

3. Hasil Dan Pembahasan


3.1 Kondisi Awal
Pembelajaran Matematika khususnya Materi Menyebutkan bilangan,
berlangsung secara klasikal tanpa inovasi yang kreatif. Pembelajaran dengan metode
diskusi kelas sesuai dengan materi yang terdapat pada buku teks. Interaksi pembelajaran
antara Guru Kelas dengan peserta didik kurang aktif dan tidak merata. Hanya sebagian
kecil peserta didik yang melakukan tanya-jawab. Sebagian besar lainnya kurang aktif.
Hal tersebut turut menyebabkan penguasaan konsep materi yang lemah. Sesuai dengan
hasil analisis nilai ulangan harian diketahui nilai rata-rata sebesar 58 dan ketuntasan
sebesar 34,782%. Hasil belajar termasuk jelek.

3.2 Siklus I
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus 1, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tingkatan siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, kegiatan
yang dilakuakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun lembar observasi, yang terdiri dari lembar observasi kegiatan
belajar siswa, dapat dilihat pada lampiran.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang
akan diajarkan sesuai dengan kompetensi Dasar Menyebutkan Bilangan.
3) Menyusun soal tes evaluasi berupa tes tertulis, hasil tes tertulis ini di
gunakan untuk mengetahui nilai rata rata hasil belajar siswa
6

b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tes terlihat ada beberapa siswa yang masih bekerjasama
dengan temannya, kemudian penelti menegurnya agar menyelesaikan tes
secara individu atau tidak boleh bekerjasama dengan ketentuan sekolah
bahwa di katakanan tuntas jika memperoleh nilai 70.

3.3 Siklus II

3.4 Pembahasan
Data hasil tes belajar di peroleh dari kondisi awal di peroleh bahwa nilai
konsidi awal siswa terdapat 20 siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas
sedangkan 10 siswa sudah mencapai target ketuntasan belajar

80%
60%
40%
20%
0%
Tuntas 26%
Tidak Tuntas 74%
Pada evaluasi hasil belajar siklus I terdapat 11 siswa yang masih rendah
nilainya dan 19 siswa sudah mencapai ketuntasan belajar, hal ini dapat di
bandingkan antara prasiklus dan evaluasi siklus I mencapai hasil peningkatan
belajar. Nilai rata-rata dari 30 siswa adalah 70,67.

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Tuntas 80%
Tidak Tuntas 20%
7

Pada Siklus II nilai rata-rata tes mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
karena pemahaman dan pengetahuan yang semakin bertambah. Pada siklus II
100% telah mencapai nilai ketuntasan belajar dan media Power Point
mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN 056636 Kelantan.
8

DAFTAR PUSTAKA

Eka, Silvia & Sani, Safitri. (2022). Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Yang Diterapkan
Pada Siswa Sekolah Dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar

Herlina, Pina. dkk. (2022). Pengembangan Media Power Point sebagai Media
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu.

Harefa, Darmawan (2023). Efektifitas Model Pembelajaran Talking Chips untuk


meningkatkan hasil belajar siswa. Tunas: Jurnal Pendidikan Biologi.

Kurniawan, Asep. (2022). Metodologi Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya:


Bandung

Pramestika, L. A. (2021). Efektivitas Penggunaan Media Power Point Terhadap Hasil


Belajar Matematika Materi Bangun Datar Dan Bangun Ruang SD. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK)

Wulandari, Afridah. Dkk. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran STAD dengan bantuan
media Geogebra terhadap hasil belajar Matematika siswa SMP. Fondatia:
Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif

Anda mungkin juga menyukai