Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MELALUI METODE DRILL DAN JARIMATIKA PADA


SDN KEMURANG WETAN 03

Mahisya Umaniza1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP,


UniversitasTerbuka
Email : mahisyaumaniza11@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada materi perkalian di SDN Kemurang Wetan 03, dengan subjek penelitian siswa
kelas II SDN Kemurang Wetan 03. Jumlah total siswa kelas 2 yaitu 20 orang,
dengan 10 siswa dan 10 siswi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
meliputi teknik tes dan nontes. Teknis tes berupa tertulis sedangkan teknik non tes
berupa observasi. Hasil belajar diukur dengan teknik tes. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif. Pada pra siklus diperoleh data dari 20 siswa, 15
siswa belum tuntas dan 5 siswa tuntas dengan prosentase ketuntasan 25 %. Pada
siklus I jumlah siswa yang belum tuntas 8 siswa dan yang tuntas 12 siswa, dengan
prosentase ketuntasan 60 %. Pada siklus II semua siswa tuntas, dengan prosentase
ketuntasan 100%. Melalui penggunaan metode jarimatika dan metode drill dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perkalian SDN Kemurang Wetan 03
tahun pelajaran 2022/2023.

Kata kunci: hasil belajar, perkalian, metode jarimatika dan metode drill
PENDHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar sekaligus terencana sebagai wujud suasana
belajar dan pembelajaranyang secara aktif sehingga peserta didik dapat berpotensi untuk
mempunyai kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa, dan Negara.
(UU No. 20 tahun 2013)
Berhitung merupakan bagian dari sebuah fundamental matematika yang tidak dapat
di pisahkan dengan kehidupan mulai dari lingkup kecil yaitu sekolah dasar dan lingkup
universitas. Banyak mata pelajaran yang menggunakan metode berhitung. Sehingga
berhitung merupakan hal mendasar yang harus di kuasai peserta didik. Dan perkalian dasar
akan selalu digunakan sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi. Peserta didik yang tidak
menguasai perkalian dasar saat masih berada di kelas bawah akan menjadi kendala di kelas
selanjutnya karena pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang saling
berkesinambungan sehingga perlunya anak anak menguasai konsep dasar matematika salah
satunya adalah konsep dasar perkalian. Peserta didik kelas II SDN Kemurang Wetan 03
rata-rata belum mampu memahami perkalian dasar karena rata rata guru menggunakan
metode menghafal yang membuat peserta didik mudah lupa sekaligus ada beberapa anak
yang merasa terbebani apabila banyaknya hafalan. Pada evaluasi ulangan harian ada 25%
yang hasil belajarnya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan
yaitu 70 dan keaktifannya hanya 36% di dibawah indikator yang ditentukan yaitu 75%
sehingga perlu adanya inovasi dan pembaharuan metode pembelajaran sebagai peningkatan
hasil belajar peserta didik dan hal ini penulis menggunakan metode drill dan metode
jarimatika.
Metode drill yaitu pembelajaran yang praktinya secara berulang pada kegiatan lisan,
tertulis dan fisik. Tujuan metode drill ini adalah peserta didik mampu memiliki
keterampilan yang lebih dan mampu melakasanakan pembelajaran yang secara kontekstual
dari konsep abstrak matematika. (Santi dan Prihatnani 2018) sehingga peserta didik dapat
terbiasa memecahkan masalah matematika secara berulang-ulang dan dapat memahami
pemecahan masalah matematika dengan baik dan menjadi peserta didik yang terampil
dalam pembelajaran matematika.
Metode jari adalah suatu cara yang cepat dalam perhitungan penjumlahan dan
pengurangan dengan jari manusia. Jarimatika sendiri adalah metode pelatihan serta
pengajaran peserta didik untuk mampu menghitung dengan memanfaatkan jari sebagai alat
untuk dapat berhitung. (Menurut Nasution dan Surya 2017), Jarimatika merupakan sebuah
tabel perkalian dasar sehingga digunakan secara mudah serta praktis. “Menurut Maijuati,
Nurfani dan Putra (2021)”. Perkalian merupakan operasi mengalikan suatu angka dengan
angka lain yang menghasilkan nilai tertentu. Perkalian jari dapat dimulai dari angka 6-10
dengan alat yang digunakan hanya memanfaatkan jari tangan manusia.
Dari hasil analisis tersebut maka perlu adanya inovasi dan pembaharuan proses
belajar mengajar sehingga penulis memberikan alterantif pemecahan masalah
matematika melalui penggunaan Metode Jarimatika dan Metode Drill dengan harapan
peserta didik dapat secara aktif dalam proses pembelajran dan dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas 2 pada pembelajaran matematika materi Perkalian di SDN
Kemurang Wetan 03 tahun pelajaran 2022/2023.

METODE
Metode penelitian ini adalah analisis sistem kelompok guru sebagai peningkatkan
penelitian tindakan kelas dengan fokus refleksi dan hasil. PTK ini dilakasanakan mulai
tanggal 17 Oktober 2022 – 24 November 2022 semester 1 tahun pelajaran 2022/2023. Dalam
melakukan PTK terjadi dua siklus yaitu model Kemmis dan Taggart. Penulis melakukan
penelitian di SDN Kemurang Wetan 03 Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Subjek
penelitian ini yaitu siswa kelas II SDN Kemurang Wetan 03 dengan jumlah 20 peserta didik.
yaitu 10 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan. Sumber data yang digunakan penulis ialah
data siswa kelas 2 Kelas II SDN Kemurang Wetan 03 dan teman sejawat sekaligus supervisi
2 untuk kolaborasi dan refleksi dalam pelaksanaan PTK. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan II siklus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta
didik. Pada setiap siklus akan dilakukan sesuai dengan perbaikan yang akan di capai
sehingga di hitung berdasarkan faktor faktor yang ada. Prosedur pelaksanaan persiklus yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan metode analisis
data yaitu menggunakan metode kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi penelitian ini adalah kelas II di SDN Kemurang Wetan 03 melalui
Metode drill dan Metode Drill. Guru kelas II dan Supervisor 2 melakukan pembinaan dan
kolaborasi terhadap untuk melakukan pemecahan masalah matematika yang baik sebelum
melakukan PTK. Terlalu banyaknya hafalan dan pembelajaran yang cenderung ceramah
mengakibatkan anak anak bosan dan banyak yang tidak menyukai pembelajaran matematika
di kelas. Dalam hal ini hasil belajar matematika rendah dan banyak siswa yang tidak bisa
memenuhi KKM.
Data pra siklus dilakukan pada saat melakukan tes awal. Hal ini untuk mengetahui
perkembangan peserta didik apakah PTK ini perlu di lanjut atau tidak. Data awal dari hasil
tes tes awal yang akan di laksanakan. Hasil pra siklus adalah 20 siswa hanya terdapat 5 siswa
yang mendapat nilai memenuhi KKM. Kemudian ada 15 siswa yang nilainya tidak
memenuhi KKM. Sehingga persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas adalah sebanyak
25 % siswa yang sudah tuntas dan 75 % siswa belum memenuhi KKM dan nilai masih di
bawah standar rata-rata yaitu 53,8. Sehingga perlu adanya penelitian untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika dengan fokus materi adalah
perkalian dasar melalui metode drill dan metode jarimatika.
Siklus I dimulai pada tanggal 24 Oktober 2022. Pada metode drill dan metode
jarimatika siklus ini dilakukan dengan tahap tahapan yaitu tahapan rencana atau perencanaan,
tahapan pelaksanaan, tahapan pengamatan, dan terakhir tahapan refleksi atau perbaikan.
Peneliti merancang berbagai hal yang dibutuhkan pada metode drill dan metode
jarimatika agar mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga pembelajaran tidak
membosankan dan monoton serta adanya keaktifan peserta didik dalam suatu proses
pembelajaran. Persiapan peneliti adalah semua perangkat pembelajaran dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan bahan ajar sesuai kebutuhan peserta didik, dan terakhir
evaluasi pembelajaran yaitu penilaian afektif dan penilaian psikomotorik dengan
menggunakan lembar observasi, kisi kisi soal, rubrik penilaian. Alat ini digunakan untuk
melakukan penelitian dan melakukan penilaian hasil belajar siswa.
Peneliti mengamati proses perkembangan hasil belajar siswa pada PTK ini. Aspek
aspek yang di amati dalam pelaksaaan adalah kecakapan guru membuka pelajaran, kecakapan
guru menyampaikan kegiatan inti pembelajaran dan materi pembelajaran terhadap siswa,
kecakapan guru dalam menerapkan metode drill dan metode jarimatika kapasitas guru untuk
membina dan pembimbingan siswa pada saat siswa memecahan latihan yang ada,
pengelolaan kelas yang baik, dan perhatian guru kepada siswa selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga guru memiliki peran untuk memotivasi peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajar.
Langkah terakhir pada siklus 1 adalah refleksi. Refleksi ini digunakan peneliti untuk
mengolah hasil observasi siklus 1 sehingga peneliti bersama supervisor 2 mendiskusikan
hasil belajar siswa setelah pembelajaran selesei.

Pada siklus I siswa dianggap berhasil apabila hasil tes siswa telah melebihi nilai KKM
yang sudah ditentukkan. Pada siklus I ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu 37 %
dibanding dengan pra siklus. Hasil tes siswa siklus 1 mata pelajaran matematika kelas II
sudah mulai memadai yaitu rata-rata nilai 77,81, padahal siswa harus memenuhi KKM
dengan nilai minimal adalah 70. Ada 12 siswa dari 20 siswa atau 60 % yang sudah mencapai
skor diatas 70. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I belum mampu menyelesaikan
masalah karena nilai mereka hanya 60% yang sudah tuntas dan msaih dibawah batas yang
di syaratkan.
Siklus kedua dimulai pada tanggal 8 November 2022. Data siklus I dimanfaatkan
untuk kegiatan peningkatan siklus II. Apabila hasil analis data menunjukkan adanya
peningkatan yang signifikan maka peneliti tidak perlu melaksanakan siklus II. Tujuan
adanya siklus II ini untuk perbaikan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa
setelah adanya siklus I. Pada siklus II melalui metode drill dan jarimatika hasil refleksi
menunjukkan pembelajaran sudah cukup memuaskan. Tahapan refleksi dilakukan pada
siklus II ini untuk memperbaiki hasil belajar siswa melalui metode drill dan metode
jarimatika dalam proses belajar mengajar.
Data hasil observasi di siklus II dan dengan berdiskusi dengan teman sejawat atau
supervisor 2 merupakan penentuan tingkat keberhasilan siswa dalam ketuntasan belajar.
Hasil data pada siklus II ini mencapai nilai rata-rata siswa 88,83 di kelas II SDN Kemurang
Wetan 03 maka pada siklus II ini hasil belajar matematika siswa dinilai baik dan siswa harus
memenuhi syarat ketuntasan KKM minimal 70. Data siklus II ini menunjukkan 120 dari 20
siswa telah lulus dan memenuhi syarat KKM sehingga presentasi ketuntasannya adalah
100% sangat baik sehingga penelitian dianggap selesei.
Tabel berikut ini menunjukkan analisis ketuntasan pra siklus, siklus I, siklus II di kelas
II SDN Kemurang Wetan 03.
Siklus
Belum
No Pra I II KKM % Tuntas Peningkatan
Tuntas
1 √ 70 15 75 % 25 %

2 √ 70 8 40% 60% 35 %

3 √ 70 0 100% 40 %
Data awal peserta didik atau pra siklus kelas II sejumlah 20 siswa di peroleh 5 siswa
sudah memenuhi KKM dan 15 siswa belum tuntas batas kriteria KKM sehingga
presentasinya adalah 25 % sudah tuntas dan 75 % belum dinyatakan tuntas dalam hal ini
kemampuan pembelajaran matematika masih rendah karena guru cenderung menggunakan
metode konvesional dan lebih menekankan menghafal suatu materi sehingga membuat
peserta didik jenuh oleh karena itu perlu adanya inovasi dan tindakan untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Inovasi dan tindakannya berupa metode drill dan metode
jarimatika pada pembelajaran matematika kelas II SDN Kemurang Wetan 03.

Pelaksanakan tindakan dilakukan dalan II siklus. Hasil siklus pertama menunjukkan


adanya peningkatan yaitu 60 % peserta didik sudah mendapatkan hasil nilai sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Peningkatan tersebut dikarenakan adanya pembelajaran
yang lebih menyenangkan dan efektif sehingga peserta didik tidak bosan dan hasil belajar
siswa meningkat dan peserta didik sudah lebih aktif dalam pembelajaran namun masih ada
siswa yang kurang paham dalam penerapan metode drill dan metode jarimatika sehingga
perlu adanya perbaikan lanjutan pada siklus II.
Pelaksanaan metode siklus II pembelajaran dilakukan secara kelompok melalui
metode drill dan metode jarimatika. Dari hasil siklus II ini mempunyai peningkatan yang
signifikan pada hasil belajar peserta didik yaitu dari 60 % pencapaian KKM menjadi
100 %. Peningkatan ini terjadi karena proses belajar yang lebih memudahkan siswa pada
metode drill dan metode jarimatika. Pada siklus II peserta didik sudah mencapai KKM 100%
maka penelitian ini diakhiri.
KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dibahas di atas maka penulis
menyimpulkan bahwa metode drill dan metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik siswa kelas II SDN Kemurang Wetan 03 pada materi perkalian tahun
pelajaran 2022/2023. Hal ini dibuktikan pada perolehan nilai pada siklus I rata-rata nilainya
adalah 77,81dan presentasi ketuntasan sebanyak 60 % dan meningkat di siklusi II dengan
rata-rata nilai adalah 88,83 % dan diperoleh ketuntasan 100%.

SARAN TINDAK LANJUT

Pembelajaran matematika dapat berhasil dengan menggunakan cara berikut ini:

1. Ketika mengajar matematika hendakanya mengajarkan dengan metode


pembelajaran yang mampu membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator

2. Dalam memilih metode pembelajaran di seseuiak dengan materi dan kebutuhan


siswa sehingga siswa pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak menimbulkan
kejenuhan selama proses pembelajaran berlangsung

3. Adanya metode pembelajaran yang bervariasi seperti contoh metode drill dan
metode jarimatika
DAFTAR PUSTAKA

Anitah Sri W, dkk (2018) Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka

Almira Amir dan Nuraisyah. (2017). Peningkatan Kemampuan Berhitung Pembagian


Melalui Metode Jarimatika pada siswa kelas III SDN 195 Pagaran Baru
Kotanopan. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Pembelajaran.
Vol. 1 No. 1 2017
Andrian Syahputra. 2019. Perancangan Aplikasi Media Pembelajaran Jarimatika
Penjumlahan dan Pengurangan Berbasis Multimedia. U-NET Jurnal Teknik
Informatika. Vol. 3 No. 01 2019.
Astuti, T. (2013). Metode Berhitung Lebih Cepat Jarimatika. Jakarta: Lingkar Media.
Awaliyah, A. K. (2017). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Materi Perkalian dengan Teknik Jarimatika.
Darmawan, D. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Hanifatul Rahmi,dkk. (2020). Peningkatan Kemampuan Berhitung Siswa Kelas II Dengan
Menggunakan Sempoa Aritmatika Di Sekolah Dasar. Indonesia Jurnal Of Civil
Society. Vol. 2 No. 2 2020
Himmah, Khusnul, Jamal Makmur, and Latifah Nuraini. (2021). “Efektivitas Metode
Jarimatika Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa.”
Dawuh Guru Jurnal Pendidikan MI/Sd 1 (1): 57–68.
Heruman. (2013). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT.
Remaja Roesdakarya
Ihsan Maulana, dkk. (2020). Pengenalan Konsep Perkalian Menggunakan Media Rak
Telur
Rainbroe pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 2 No. 4
2020
Irzani, Alkusaeri. (2013). Pengembangan Program Pembelajaran Matematika. Mataram:
Sukses Mandiri Press
Pitadjeng. (2015). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta : Graha
IlmuRahmatullah, B. S. (2016). Pengaruh Penggunaan Metode Jarimatika terhadap
HasilBelajar Matematika Kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat Tahun Pelajaran
2015/2016. Lampung: Universitas Lampung.
Riza faishol dan Fathi Hidayat. 2021. Efektivitas Metode Drill dengan Teknik Master Pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. International Jounal Of Educational
Resources . Vol. 1 No. 5 2021
Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Sitio, Tiarmina. (2017). “Penerapan Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas I SDN 003 Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan
Hulu.” Jurnal Primary 6 (September): 146–56.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Trihendradi, C. (2013). Analisis: Langkah Mudah Menguasai SPSS 21.
Wulandari, Septi Peni. (2012). Jarimatika Penambahan dan Pengurangan. Jakarta: Kawan
Pustaka. Yogyakrta: ANDI.

Anda mungkin juga menyukai