Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

LINGKARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA


SISWA KELAS VI SDIT ASSALAM TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Oleh:
Triasfitria Valentira Yudhia1)
Asriadi Rasyid2)
1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, FKIP, Universitas Terbuka
2)
Dosen STAI Al-Azhary Mamuju

ABSTRAK

Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah penerapan model
pembelajaran yang belum sesuai. Hal ini menyebabkan minat belajar siswa yang rendah, pemahaman
siswa akan sebuah konsep materi yang masih abstrak, dan rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar
siswa yang rendah pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi lingkaran ditandai dengan
tidak tuntasnya nilai penilaian harian di mana 15 dari 25 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal
tersebut terjadi karena belum diterapkannya model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
materi dan siswa, belum optimalnya pemakaian media pembelajaran juga menyebabkan siswa menjadi
kurang berpartisipasi dalam pembelajaran.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Ilyas SDIT Assalam semester ganjil tahun
pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Objek penelitiannya berupa hasil belajar matematika materi lingkaran melalui penerapan model
pembelajaran inkuiri. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dalam dua siklus selama dua bulan.
Kriteria keberhasilan hasil belajar siswa apabila nilai siswa mencapai ketuntasan belajar minimal
(KKM) > 70.
Berdasarkan hasil penelitian, model inkuiri pada perbaikan pembelajaran memberikan
pengaruh yang positif di mana siswa mengalami peningkatan hasil belajar dalam aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif. Rerata nilai siswa mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Hal ini
berbanding lurus dengan angka ketuntasan belajar yang juga meningkat baik dari fase siklus 1 sampai
siklus 2.

Kata Kunci : PTK, Matematika, Lingkaran, Kelas VI, Inkuiri

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang memiliki kesan tersendiri. Hal
yang membuat mata pelajaran matematika dianggap sulit adalah banyaknya angka yang harus
diproses sedemikian rupa hingga akhirnya mengerecut pada hasil akhir. Selain itu, teknik
penyampaian materi oleh pengajar yang kurang menguatkan pemahaman konsep dasar. Siswa
diberikan rumus dan menuntutnya untuk paham dan menghafal rumus tersebut. Hal ini
menyebabkan minat sebagian siswa dalam belajar matematika sangatlah rendah, bahkan
beberapa dari mereka sudah menyerah sebelum mencoba.
Salah satu materi matematika di kelas VI adalah lingkaran. Materi mengenai lingkaran
dipelajari sejak sekolah dasar dan terus berkembang seiring dengan tingkat jenjang sekolah. Di
sekolah dasar, materi lingkaran mencakup pengenalan bagian dari lingkaran, rumus mencari

1
luas dan keliling. Pembelajaran mengenai materi lingkaran ini menghadirkan sebuah
permasalahan di mana beberapa siswa belum familiar dengan penentuan konstanta phi dalam
perhitungan luas dan keliling lingkaran. Selain itu, sebagian siswa yang belum memahami
konsep perkalian dan pembagian kesulitan dalam menghitung besaran luas dan keliling. Hal ini
berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.
Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian awal pada materi lingkaran kelas VI SDIT
Assalam menunjukkan bahwa 15 dari 25 siswa mendapatkan nilai < KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Dapat disimpulkan 60% dari keseluruhan siswa belum memahami materi yang
disampaikan dengan perolehan nilai yang masih di bawah 70.
Tabel 1.
Data Hasil Belajar Matematika Materi Lingkaran Kelas VI Prasiklus
Nilai Jumlah Siswa
90 - 100 2
80 - 89 3
70 - 79 5
≤ 69 15
Jumlah 25

Berdasarkan hasil pencarian literatur, model inkuiri dalam pembelajaran matematika


mampu meningkatkan pemahaman konsep dasar sehingga siswa mampu meningkatkan hasil
belajarnya. Nurdiansyah & Fahyuni, E. F. (2016) menyatakan:

“Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses pembelajaran yang diawali dengan kegiatan
merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, menarik
kesimpulan sementara dan menguji kesimpulan sementara sampai pada kesimpulan yang diyakini
sebenarnya.”

Hasil penelitian Mardiana, S. (2022) menunjukkan bahwa penggunaan model inkuiri


berpengaruh terhadap meningkatnya hasil belajar siswa. Hal ini selaras dengan hasil penelitian
yang dilakukan Zulkha, Z.I. & Setyawan, A. (2021) bahwa model inkuiri dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi volume bangun ruang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Asro, M. dkk. (2022) juga menyatakan bahwa model inkuiri mampu mendorong siswa untuk
memahami konsep dengan optimal serta mampu mengembangkan keterampilan pemecahan

2
masalah melalui proses pembelajaran, melatih siswa untuk berpikir secara kritis, logis dan
sistematis serta percaya diri dalam menyampaikan pendapat.

Berdasarkan hal di atas, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran sebagai upaya


untuk meningkatkan pemahaman konsep dasar siswa terhadap suatu materi serta meningkatkan
hasil belajar siswa. Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan model PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini disusun dan dilaksanakan oleh guru sebagai peneliti
dan fasilitator, di mana pelaksanaannya dilaksanakan dalam beberapa siklus menyesuaikan
dengan hasil perbaikan yang terjadi.

PTK dilakukan dengan merencanakan, merumuskan dan melaksanakan perbaikan


praktik pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan disampaikan,
karakteristik siswa, situasi dan kondisi kelas/sekolah, alokasi waktu yang tersedia, dan
kesediaan media pembelajaran yang relevan.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari judul tersebut adalah : “Apakah Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
VI SDIT Assalam pada Materi Lingkaran dapat ditingkatkan dengan Model Pembelajaran
Inkuiri?”

Tujuan Penelitian

Tujuan dari PTK ini adalah untuk mengetahui efektivitas model inkuiri pada perbaikan
pembelajaran matematika pada materi lingkaran.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman, landasan teoritis serta sebagai
bahan referensi dalam perbaikan kualitas pembelajaran matematika pada materi lingkaran di
Kelas VI SDIT Assalam.

METODE
Subjek Penelitian
Siswa kelas VI Ilyas SDIT Assalam tahun pelajaran 2022/2023 terdiri dari 25 orang, yakni 13
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

3
Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi pelaksanaan PTK ini adalah SDIT Assalam yang beralamat di Jalan Dewa Ruci Raya
No.1, Perumahan BTP, Setiamekar, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi. Penelitian dilakukan
pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah PTK yang terdiri dari 2 siklus pembelajaran.

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini dilakukan dengan metode PTK yang berbentuk siklus. Sebelum masuk ke
dalam siklus I perbaikan, peneliti melakukan pertemuan pra siklus sebagai kontrol untuk
kemudian di evaluasi dan sebagai acuan dilakukannya siklus I. Namun jika hasil belajar siswa
masih di bawah indikator keberhasilan, maka penelitian akan berlanjut pada siklus II. Hasil
refleksi dari masing-masing siklus dijadikan bahan pertimbangan untuk merencanakan tindakan
pada siklus berikutnya. Adapun skema dari pelaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Model
Kemmis dan Taggart adalah sebagai berikut :

Rencana
Tindakan
Pelaksanaa
???
n Tindakan

Refleksi Observasi

Observasi Refleksi

Rencana
Pelaksanaa
Tindakan
n Tindakan
Refleksi

Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Kegiatan prosedur perbaikan pembelajaran menerapkan model pembelajaran inkuiri di
mana siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan guru berperan sebagai fasilitator. Kegiatan
ini dilaksanakan dalam 2 siklus, pada setiap siklus perbaikan peneliti dibantu oleh tutor selaku
supervisor 1 dan rekan sejawat selaku supervisor 2 dalam hal evaluasi dan refleksi.

Prosedur perbaikan pembelajaran meliputi (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3)
Observasi, (4) Refleksi.

4
Teknik Analisis Data
Metode analisis yang peneliti gunakan dalam laporan ini adalah dengan menganalisis
data dengan cara sederhana menggunakan rumus-rumus deskriptif; distribusi tabel, grafik,
angka rerata (mean), modus untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu sehingga
diperoleh kesimpulan.

Untuk menentukan nilai rerata hasil belajar siswa dan hasil ketuntasan belajar, peneliti
∑𝑋
menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑀 = 𝑁

∑𝑁 ≥ 𝐾𝐾𝑀
𝐾𝐵 = 𝑥 100%
𝑁

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan tes yang diberikan, didapatkan hasil belajar siswa kelas VI prasiklus
dengan perolehan sebagai berikut:

Tabel 2.
Hasil Belajar Matematika (Lingkaran) Prasiklus
No Subjek Nilai Kriteria

1 Adnan 69 BT
2 Alaneya 80 T
3 Atha 60 BT
4 Azalea 69 BT
5 Azzura 85 T
6 Citresna 60 BT
7 Dendi 50 BT
8 Faiz 68 BT
9 Fina 80 T
10 Fisca 80 T
11 Ghiyaats 69 BT
12 Hafidz 80 T
13 Ibad 59 BT
14 Maliki 72 T
15 Maula 69 BT
16 M. Fahri 60 BT
17 M. Kairo 85 T
18 M. Rizky 87 T
19 Najlaa 80 T
20 Nazwa 64 BT
21 Nurul 69 BT
22 Reviani 60 BT
23 Ridho 50 BT
24 Zalfa 50 BT
25 Zaskia 80 T
*Keterangan : T (Tuntas), BT (Belum Tuntas)

5
Dari data di atas, diketahui bahwa rerata nilai matematika materi lingkaran yang
diperoleh siswa kelas VI SDIT Assalam masa prasiklus adalah 69,4 dan ketuntasan belajar
sebesar 40%. Berdasarkan temuan data di atas, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran
dengan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Tujuan dari perbaikan ini adalah
meningkatkan hasil belajar matematika materi lingkaran dengan penerapan model
pembelajaran inkuiri.

Tabel 3.
Hasil Belajar Matematika (Lingkaran) Siklus 1 Siswa Kelas VI Ilyas
No Subjek Nilai Kriteria

1 Adnan 75 T
2 Alaneya 85 T
3 Atha 65 BT
4 Azalea 72 T
5 Azzura 90 T
6 Citresna 65 BT
7 Dendi 60 BT
8 Faiz 72 T
9 Fina 85 T
10 Fisca 86 T
11 Ghiyaats 74 T
12 Hafidz 86 T
13 Ibad 67 BT
14 Maliki 80 T
15 Maula 75 T
16 M. Fahri 67 BT
17 M. Kairo 92 T
18 M. Rizky 97 T
19 Najlaa 88 T
20 Nazwa 69 BT
21 Nurul 75 T
22 Reviani 65 BT
23 Ridho 60 BT
24 Zalfa 53 BT
25 Zaskia 88 T

*Keterangan : T (Tuntas), BT (Belum Tuntas)

Nilai rerata yang diperoleh juga mengalami kenaikan, di mana pada prasiklus
didapatkan nilai rerata sebesar 69,4 dan meningkat pada siklus 1 sebesar 75,6. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri pada perbaikan pembelajaran
matematika materi lingkaran di kelas VI SDIT Assalam menunjukkan pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar siswa.

Pada siklus 1, terdapat 9 siswa dengan perolehan nilai di bawah 70. Hal ini dikarenakan
terdapat siswa dengan pemahaman matematika yang lemah, sehingga memerlukan proses agar

6
siswa tersebut mampu memahami materi. Selain itu, terdapat siswa dengan minat belajar yang
kurang, sehingga peneliti membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membujuknya agar lebih
semangat dalam belajar. Siswa lain dengan nilai < 70 mengalami kesulitan dalam konsentrasi,
hal ini berdampak pada pasifnya siswa tersebut dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pertimbangan di atas, peneliti memutuskan untuk melanjutkan perbaikan


pembelajaran ke fase siklus 2 yang dilakukan dengan alur perencanaan pembelajaran yang sama
dengan siklus sebelumnya. Pada perbakan siklus 2, peneliti melakukan pendekatan kontekstual
mengenai lingkaran menggunakan benda yang lebih familiar dengan kehidupan sehari-hari.
Pada pelaksanaan perbaikan siklus 2, didapatkan perolehan hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.
Hasil Belajar Matematika (Lingkaran) Siklus 2 Siswa Kelas VI Ilyas
No Subjek Nilai Kriteria

1 Adnan 85 T
2 Alaneya 92 T
3 Atha 72 T
4 Azalea 80 T
5 Azzura 100 T
6 Citresna 75 T
7 Dendi 65 BT
8 Faiz 85 T
9 Fina 92 T
10 Fisca 93 T
11 Ghiyaats 85 T
12 Hafidz 95 T
13 Ibad 69 BT
14 Maliki 85 T
15 Maula 83 T
16 M. Fahri 75 T
17 M. Kairo 100 T
18 M. Rizky 100 T
19 Najlaa 100 T
20 Nazwa 75 T
21 Nurul 86 T
22 Reviani 70 T
23 Ridho 65 BT
24 Zalfa 54 BT
25 Zaskia 95 T
*Keterangan : T (Tuntas), BT (Belum Tuntas)

Berdasarkan data pada tabel di atas, didapatkan rerata hasil belajar sebesar 83 dengan
persentase ketuntasan belajar sebesar 84%. Dari 25 siswa, hanya 4 siswa yang memeroleh nilai
< 70. Hal ini dikarenakan keempat siswa tersebut merupakan siswa dengan kemampuan belajar
yang lebih rendah dibanding dengan siswa lainnya. Namun secara keseluruhan dari jumlah

7
siswa, terdapat 21 siswa dengan nilai tuntas. Adapun siswa yang termasuk dalam kriteria tuntas
mendapatkan nilai pada range 70 – 100.

Tabel 5.
Hasil Belajar Matematika (lingkaran) Siswa Kelas VI SDIT Assalam per Siklus
< KKM > KKM
Fase Rerata Modus Ketuntasan Belajar
80 15 10
Prasiklus 69,4 40%
75 9 16
Siklus 1 75,6 60%
85 4 21
Siklus 2 83 84%

Nilai yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus 1 mengalami


peningkatan dari fase prasiklus dengan rerata nilai sebesar 75,6 dengan ketuntasan belajar 60%.
Untuk rerata nilai sudah melampaui nilai KKM dan ketuntasan belajar naik sebesar 20% dari
fase prasiklus. Pada siklus 1, siswa menunjukkan peningkatan minat belajar dengan aktif
menjawab pertanyaan yang diberikan. Namun pada fase ini, terdapat beberapa siswa yang pasif
saat pembelajaran, di mana siswa tersebut mendapat nilai yang juga di bawah rerata. Hal ini
mendorong peneliti untuk lebih melibatkan siswa-siswa tersebut pada perbaikan pembelajaran
siklus 2.

Perolehan nilai siswa pada fase siklus 2 mengalami peningkatan di mana rerata nilainya
menjadi 83 dengan ketuntasan belajar sebesar 84%. Pada perbaikan fase 2, respon yang positif
ditunjukkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Siswa yang semula kurang berpartisipasi,
dilibatkan dalam proses pembelajaran dan berdampak pada meningkatnya nilai yang diperoleh.
Peningkatan rerata nilai pada siklus 2 mengalami peningkatan yang signifikan jika dibanding
dengan siklus 1. Adapun tingkat ketuntasan belajar pada siklus 2 mengalami kenaikan sebesar
24% dibanding ketuntasan belajar pada siklus 1.

Grafik 1.

Hasil Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDIT Assalam

Hasil Belajar dan Ketuntasan


Hasil Belajar Siswa Kelas VI
SDIT Assalam
100
0
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Rerata Ketuntasan Belajar (%)

8
Peningkatan rerata nilai dan ketuntasan belajar siswa dari fase prasiklus, siklus 1 hingga
siklus 2 ditunjukkan dengan grafik di atas. Peningkatan kedunya berbanding lurus pada masing-
masing fase perbaikan pembelajaran.

Pada aspek kognitif, pada perbaikan siklus 1 dan 2, siswa menunjukkan respon yang
baik dengan adanya peningkatan ketuntasan nilai yang diperoleh. Pemahaman siswa akan
konsep dasar materi lingkaran pun meningkat, sehingga siswa lebih mudah dalam memecahkan
persoalan yang terkait dengan lingkaran.

Pada aspek psikomotorik, siswa menunjukkan peningkatan keaktifan pada siklus 1 dan
2. Siswa sangat berantusias dalam mengerjakan soal di papan tulis, menanggapi pertanyaan,
menyanggah jawaban, dan memberikan pertanyaan. Pembelajaran menggunakan model inkuiri
yang digunakan peneliti pada perbaikan pembelajaran ini mendorong siswa untuk lebih
berpartisipasi saat pembelajaran serta menjadikan siswa untuk lebih kritis dalam berpikir.

Tabel 6.
Data Aspek Psikomotorik Siklus 2 Siswa Kelas VI Ilyas
No Subjek Nilai Kriteria

1 Adnan 86 A
2 Alaneya 88 A
3 Atha 76 B
4 Azalea 86 A
5 Azzura 88 A
6 Citresna 80 B
7 Dendi 72 B
8 Faiz 86 A
9 Fina 88 A
10 Fisca 87 A
11 Ghiyaats 86 A
12 Hafidz 86 A
13 Ibad 77 B
14 Maliki 89 A
15 Maula 89 A
16 M. Fahri 80 B
17 M. Kairo 88 A
18 M. Rizky 89 A
19 Najlaa 89 A
20 Nazwa 82 B
21 Nurul 86 A
22 Reviani 80 B
23 Ridho 77 B
24 Zalfa 75 B
25 Zaskia 89 A

9
Adapun pada aspek afektif menunjukkan adanya perbaikan sikap dari fase prasiklus,
siklus 1 dan siklus 2. Hal ini dikarenakan peneliti berupaya untuk memberi tahu dan
mengingatkan siswa ketika dalam bersikap. Sikap ketika memulai kelas, sikap ketika
pembelajaran berlangsung, sikap saat peneliti sedang menjelaskan materi, sikap saat bertanya,
menjawab, menanggapi serta menyanggah pernyataan dan sikap saat mengakhiri kelas.
Penilaian pada aspek afektif meliputi kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab, sopan santun,
hubungan sosial, kejujuran dan kepedulian terhadap lingkungan. Berikut hasil penilaian aspek
afektif siswa kelas VI Ilyas SDIT Assalam :

Tabel 7.
Data Aspek Afektif Siklus 2 Siswa Kelas VI Ilyas
No Subjek Kriteria

1 Adnan A
2 Alaneya A
3 Atha A
4 Azalea A
5 Azzura A
6 Citresna A
7 Dendi B
8 Faiz B
9 Fina A
10 Fisca A
11 Ghiyaats A
12 Hafidz A
13 Ibad A
14 Maliki A
15 Maula A
16 M. Fahri B
17 M. Kairo A
18 M. Rizky A
19 Najlaa A
20 Nazwa B
21 Nurul A
22 Reviani B
23 Ridho A
24 Zalfa B
25 Zaskia A

Berdasarkan pemaparan di atas, perbaikan pembelajaran menggunakan model


pembelajaran inkuiri selama dua siklus yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan pada hasil belajar siswa kelas VI SDIT Assalam pada mata pelajaran matematika
materi lingkaran. Hal ini menunjukkan efektifitas PTK dengan penerapan model pembelajaran
inkuiri, di mana siswa didorong untuk aktif saat pembelajaran di kelas, berminat dalam belajar,
serta lebih memahami konsep dari materi yang sedang dipelajari. Selain itu, siswa mampu

10
berpikir kritis mengenai suatu hal serta dapat mengeksplorasi materi pembelajaran tidak hanya
dari buku pelajaran melainkan dari lingkungan sekitar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan data yang dianalisis pada fase prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 penelitian
perbaikan pembelajaran Matematika materi lingkaran dengan model inkuiri, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penerapan model inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata


pelajaran Matematika materi luas dan keliling lingkaran
2. Perbaikan pembelajaran berdampak pada kenaikan rerata nilai dari prasiklus sebesar
69,4, siklus 1 sebesar 75,6 dan peningkatan yang signifikan pada siklus 2 sebesar 83.
Hal ini berbanding lurus dengan kenaikan angka ketuntasan belajar dari prasiklus, siklus
1 dan siklus 2 sebesar 40%, 60% dan 84%.

Hasil penelitian di atas menjadi indikasi bahwa penerapan model inkuiri dapat
meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran Matematika materi lingkaran kelas VI. Hal ini
dikarenakan penerapan model inkuiri mendorong siswa untuk lebih aktif dan berperan dalam
pembelajaran serta mampu dalam berpikir kritis dalam memecahkan masalah.

Saran

Pembelajaran Matematika erat kaitannya dengan kemampuan dalam berlogika. Hal ini
merupakan tantangan bagi guru untuk mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan
teknik yang disesuaikan dengan karakteristik siswa. Model inkuiri merupakan salah satu model
pembelajaran yang mampu meningkatkan potensi siswa dalam pembelajaran di mana siswa
termotivasi untuk mampu berpikir kritis dalam memecahkan persoalan. Dalam penelitian ini,
saran dan tindak lanjut bagi guru, yakni :

1. Terdapat beberapa model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar


dan berdampak positif pada hasil belajar
2. Penerapan model inkuiri dalam perbaikan pembelajaran memberikan pengaruh yang
baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa
3. Model inkuiri mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis dan lebih aktif dalam
pembelajaran

11
DAFTAR PUSTAKA

Asro, M., dkk. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas
V Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 19 (8), hal. 303 – 311.
Ekowati, E. R. (2018). Tesis : Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan
Number Sense dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika di SD Anak Saleh Malang.
Magister PGMI UIN Maulana Malik Ibrahim.
Fadila, F. (2021). Artikel : Lingkaran : Pengertian, Unsur, Rumus dan Contoh Soal. Diakses melalui
https://www.gramedia.com/literasi/lingkaran/ pada 8 November 2022 pukul 22.09 WIB.
Farhana, H., dkk. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Harapan Cerdas. Jakarta.
Jalaludin. (2021). Penelitian Tindakan Kelas (Prinsip dan Praktik Instrumen Pengumpulan Data).
Pustaka Mediaguru. Jambi.
Mardiana, S. (2022). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Modus melalui Metode Inquiry
Kelas VI SD Negeri Tamban Bangun Baru 1 Kecamatan Tamban. Jurnal Pembelajaran dan
Pendidik, 1 (4), hal. 138-159.
Nilakusmawati, D.P.E. & Asih, N.M. (2012). Kajian Teoritis Beberapa Model Pembelajaran. Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana. Bali.
Nurdyansah & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Nizamial
Learning Center. Sidoarjo. Pahleviannur, M.R., dkk. (2022). Penelitian Tindakan Kelas. Pradina
Pustaka. Sukoharjo.
Sulistiyaningsih, E. (2016). Skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Strategi
Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas V MI Asy – Syifa Pamulang Timur. PGMI Universitas
UIN Syarif Hidayatullaah Jakarta.
Qutsiyati, A. (2017). Skripsi : Pengaruh Model Inkuiri terhadap Hasil Belajar Matematika Materi
Volume Bangun Ruang Kelas V SD. PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang.
Zulkha, Z.I. & Setyawan, A. (2022). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI
SDN Sentol 2 menggunakan Metode Inkuiri. Renjana Pendidikan Dasar, 2 (3), hal. 201 – 208.

12

Anda mungkin juga menyukai