Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH STRATEGI TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR

MATEMATIKA KELAS IV SD 20
PONTIANAK SELATAN

Leni Lestari
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Email : lestarileni673@gmail.com

Abstract
The problem in this study "How to Influence Strategy Implementation Team Quiz
Against Student Learning Outcomes in Learning Measurement Angle Class IV SDN 20
South Pontianak?". The purpose of this study was to analyze the effect of
implementation of the strategy Team Quiz on learning outcomes of students in the
fourth grade angle measurement SDN 20 South Pontianak. Inthe study gained an
average test end control class was 73.54 and the average final test experimental
classes is 79.88. The results of hypothesis testing using t-test is obtained t_hitung =
1,444 with df = N_1 + n_2-2 = 24 + 26-2 = 48, at significance level of 5% was
obtained t_tabel = 0.008, which means t_hitung (1,444)> t_tabel (0,008), with thus,
Ha Ho accepted and rejected. This means that there are significant implementation
Quiz Team strategy toward student learning outcomes in the material angle
measurement fourth grade SDN 20 South Pontianak. From the calculation of effect
size (ES) ES obtained amounted to 0.40 (medium category). This means the
implementation of strategies on learning Quiz Team angle measurement provides
moderate impacton learning outcomes of fourth grade students of SDN 20 South
Pontianak.

Keywords : Influence, Team Strategy Quiz, Learning Outcomes.

Tujuan pembelajaran matematika matematika dalam satuan tingkat SD/MI yaitu


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bilangan, geometri dan pengukuran. Maka dari
(KTSP)SD/MI antara lain: “Memahami konsep itu penanaman konsep dari ketiga aspek
matematika, menjelaskan keterkaitan antar tersebut di mulai dari dini yaitu kelas I sampai
konsep dan mengaplikasikan konsep atau kelas VI. Apabila penanaman konsep tersebut
algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tidak tercapai maka siswa akan mengalami
tepat, dalam pemecahan masalah, menggunakan kesulitan dalam melanjutkan ke jenjang kelas
penalaran pada pola dan sifat, melakukan selanjutnya. Dari ketiga aspek tersebut, salah
manipulasi matematika dalam membuat satu pokok bahasan penting yang perlu
generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan menerapkan suatu proses pembelajaran yang
gagasan dan pernyataan matematika”. Hal ini aktif dan inovatif berupa penanaman konsep
menunjukkan bahwa siswa dituntut untuk sejak awal dengan menerapkan strategi
mengembangkan pola fikir sehingga dapat pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
memahami konsep yang berkaitan dengan yang melibatkan siswa secara langsung adalah
pelajaran matematika. aspek geometri dan pengukuran. Salah satu
Pembelajaran matematika perlu mendapat materi yang terdapat dalam aspek geometri dan
perhatian untuk lebih dikembangkan. Hal ini pengukuran adalah materi pengukuran sudut.
sesuai dengan harapan pemerintah seperti yang Berdasarkan kurikulum KTSP pada matematika
tercantum pada Kurikulum Standar Isi Tingkat kelas IV semester I siswa dituntut untuk
Satuan Pendidikan SD/ MI tahun 2006, bahwa menentukan besar sudut dengan satuan tidak
dalam belajar ada tiga aspek pada pembelajaran baku dan satuan derajat.

1
Pembelajaran matematika di Sekolah mengajarkan materi pengukuran sudut, guru
Dasar merupakan dasar penerapan konsep menggunakan Rencana Pelaksanaan
matematika untuk jenjang berikutnya. Menurut Pembelajaran (RPP) sebagai acuan untuk
Bruner (dalam Nyimas Aisyah 2008: 1-5) melaksanakan pembelajaran tersebut agar
berpendapat bahwa, “belajar matematika adalah pembelajaran terarah. Guru menggunakan busur
belajar mengenai konsep-konsep dan struktur- derajat sebagai medianya. Guru mengajarkan
struktur matematika yang terdapat dalam materi dengan menjelaskan materi terlebih dahulu.
yang dipelajari.” Konsep matematika yang Kemudian memberikan contoh cara-cara
abstrak dan sukar dapat diajarkan kepada siswa mengukur sudut dengan menggunakan busur
apabila guru dapat memahami taraf derajat dan siswa diminta memperhatikannya.
perkembangan kognitif siswa. Menurut Piaget Dalam pembelajaran materi pengukuran sudut
(dalam Sri Subarinah 2006: 3) menyatakan guru menerapkan metode ceramah,
bahwa, “siswa SD di Indonesia pada umumnya peragaan/demonstrasi, tanya jawab, diskusi
berusia 7-12 tahun, sehingga terletak pada tahap kelompok kecil antarteman sebangku dan
operasi konkret.” Berdasarkan teori Piaget, penugasan untuk menjelaskan materi
dapat diketahui bahwa anak usia Sekolah Dasar pengukuran sudut kepada siswa. Setelah
berada pada tahap operasional konkret. Pada menjelaskan, guru menanyakan pemahaman
tahap usia ini siswa mengembangkan konsep siswa tentang apa yang telah disampaikan
dengan menggunakan benda-benda nyata untuk sebelumnya. Kemudian siswa diminta untuk
menyelidiki hubungan dan model-model ide mengerjakan tugas dalam bentuk Lembar Kerja
abstrak. Pada tahap ini juga siswa sudah mulai Siswa (LKS) bersama teman sebangku. Dari
berpikir logis. Berpikir logis terjadi sebagai hasil wawancara guru tidak pernah menerapkan
akibat adanya kegiatan siswa memanipulasi strategi Team Quiz.
benda-benda kongkret. Yang dimaksud dengan Masalah lain dalam proses pembelajaran
kegiatan siswa berupa proses pembelajaran. pengukuran sudut berdasarkan hasil wawancara
Keberhasilan dari tujuan pembelajaran sangat adalah guru menggunakan diskusi kelompok
tergantung dari bagaimana proses pembelajaran kecil yang kurang efektif karena dalam
tersebut. kelompok kecil (teman sebangku) ini siswa
Berdasarkan kenyataan yang peneliti lihat lebih banyak bermain dari pada belajar.
di lapangan ketika melaksanakan PPL di SDN Akibatnya siswa kurang aktif dalam
01 Pontianak Selatan dan observasi di SDN 20 pembelajaran dan ketika ditanya tentang soal
Pontianak Selatan, dalam pembelajaran pengukuran sudut yang didiskusikan dengan
matematika masih banyak ditemukan masalah teman sebangkunya banyak yang tidak dapat
yang terjadi di Sekolah Dasar. Ini disebabkan menjawab. Hal ini menyebabkan nilai siswa
guru kurang memahami siswa baik dalam pada materi pengukuan sudut rendah pada tahun
kecepatan berfikir atau menerima materi yang ajaran 2014/2015 yang lalu.
bervariasi, sehingga matematika sering Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dianggap sulit dan tidak menarik. Untuk itu dalam materi pengukuran sudut, maka perlu
guru dituntut untuk dapat menerapkan strategi menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
pembelajaran yang tepat agar siswa aktif dalam mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Satu
pembelajaran serta membuat pelajaran menjadi diantara strategi pembelajaran yang dapat
menarik dan menyenangkan. diterapkan dalam pembelajaran adalah strategi
Berdasarkan hasil wawancara penulis Team Quiz. Strategi secara umum mempunyai
dengan guru matematika kelas IV SDN 20 pengertian sebagai suatu garis besar acuan
Pontianak Selatan, Ibu Erfina, S.Pd, pada hari dalam melakukan tindakan untuk mencapai
senin tanggal 5 Oktober 2015 pukul 12.00 sasaran yang diinginkan. Dalam proses
bertempat di ruang guru, diperoleh penjelasan pembelajaran strategi dapat diartikan sebagai
tentang pelaksanaan pembelajaran matematika pola umum kegiatan antara guru dan siswa
khususnya materi pengukuran sudut di kelas IV dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk
semester I tahun ajaran 2014/2015. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2
Silberman, Mel (2013: 135) mengungkapkan dalam mengelola pembelajaran di kelas; (2)
bahwa “Strategi Team Quiz adalah teknik tim Penerapan metode Active Learning tipe Team
meningkatkan tanggung jawab murid atas Quiz dapat meningkatkan aktivitas belajar
materi yang sedang dipelajari dengan cara yang siswa; (3) Penerapan metode Active Learning
menyenangkan dan tidak mengancam.” Siswa tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil
disini akan merasa senang dan tidak takut belajar siswa. Adapun perbedaan penelitian,
karena dalam proses pembelajaran siswa yang dilakukan peneliti terletak pada ranah
menjadi sumber belajar bagi satu sama lain. kognitif yang akan ditingkatkan. Pada
Sejalan dengan itu, Ngalimun (2016: 211) penelitian yang dilakukan oleh Anggi Murtisari,
mengungkapkan bahwa “Strategi Team Quiz selain untuk meningkatkan hasil belajar
(Pertanyaan Kelompok) adalah strategi yang matematika siswa, penelitiannya juga untuk
meningkatkan kerjasama tim dan juga dapat meningkatkan kompetensi guru dalam kegiatan
meningkatkan tanggung jawab siswa tentang pembelajaran pada kelas dan untuk
apa yang mereka pelajari dalam suasana meningkatkan aktivitas belajar siswa.
menyenangkan.” Dalam proses pembelajaran Persamaan penelitiannya adalah sama-sama
ini siswa dituntut untuk lebih aktif belajar, menerapkan pembelajaran matematika dengan
bertanya dan menjawab dalam kelompok, guru Team Quiz.
akan memberikan tambahan ketika diperlukan Berdasarkan uraian dan pendapat yang
pada pengajaran yang dilakukan oleh siswa. telah dipaparkan, peneliti ingin membuktikan
Team Quiz (pertanyaan kelompok) merupakan penerapan strategi Team Quiz pada
salah satu strategi pembelajaran untuk pembelajaran matematika dalam rangka
meningkatkan kerjasama tim dan juga dapat kebutuhan di Sekolah Dasar dan untuk menguji
meningkatkan tanggung jawab siswa tentang teori strategi Team Quiz di Sekolah Dasar,
apa yang mereka pelajari dalam suasana maka perlu dilakukan penelitian tentang
menyenangkan. Team Quiz juga dapat “Pengaruh Penerapan Strategi Team Quiz
membangkitkan semangat dan pola pikir kritis Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
siswa. Strategi Team Quiz diharapkan dapat Pembelajaran Materi Pengukuran Sudut Kelas
membuat suasana pembelajaran yang IV Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak
menyenangkan bagi siswa, dapat mengaktifkan Selatan”. Tujuan dari penelitian ini untuk
suasana pembelajaran dan mengaktifkan siswa menganalisis pengaruh penerapan strategi Team
untuk bertanya ataupun menjawab. Pada Quiz terhadap hasil belajar siswa pada
Strategi Team Quiz, siswa dibagi ke dalam tiga pembelajaran pengukuran sudut kelas IV
kelompok besar dan semua anggota bersama- Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan.
sama mempelajari materi tersebut dalam
kelompok masing-masing, dan kemudian METODE PENELITIAN
diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan
ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Metode penelitian yang digunakan adalah
tanggung jawab siswa terhadap apa yang metode eksperimen dengan bentuk Quasi
mereka pelajari melalui cara yang Experimental Design, desain eksperimen
menyenangkan dan tidak menakutkan. Nonequivalent Control Group Design. Populasi
Penelitian dengan strategi Team Quiz penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Anggi Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan
Murtisari, Mahasiswa Program Studi yang berjumlah 50 orang yang terdiri dari kelas
Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang, IV A berjumlah 24 orang dan kelas IV B
yang berjudul “Penerapan Metode Active berjumlah 26 orang. Dalam penelitian ini
Learning Tipe Team Quiz Terhadap subjek yang diteliti ada 50 orang siswa yang
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar terdiri dari 24 orang siswa kelas IV A, dan 26
Matematika” menyimpulkan bahwa (1) orang siswa kelas IV B, dengan kelas IV A
Penerapan metode Active Learning tipe Team sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B
Quiz dapat meningkatkan kompetensi guru

3
sebagai kelas kontrol. Penelitian ini merupakan data nilai test awal kedua kelompok kelas IV A
penelitian populasi. dan kelas IV B varians homogen, kemudian
Prosedur pengumpulan data dalam dilanjutkan dengan menghitung uji-t test awal
penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) dengan uji dua fihak. Jika tidak terdapat
Tahap persiapan, 2)Tahap pelaksanaan, 3) perbedaan kemampuan awal siswa pada kelas
Tahap analisis data. IV A dan kelas IV B, maka penelitian akan
dilanjutkan. Karena setelah melakukan uji-t test
Tahap Persiapan awal pada penelitian ini diketahui tidak terdapat
Langkah-langkah yang dilakukan pada perbedaan kemampuan awal siswa pada kelas
tahap persiapan antara lain: (1) Membaca buku IV A dan kelas IV B, maka penelitian
Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk dilanjutkan di kelas IV A dan kelas IV B
Mengajar Secara Aktif tentang strategi Team dengan memberikan perlakuan berbeda; (14)
Quiz, buku Strategi dan Model Pembelajaran Menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen
tentang strategi Team Quiz; (2) Mengadakan dengan cara random sampling; (15)
pra-riset di Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Menyiapkan instrumen penelitian berupa kisi-
Selatan dengan melakukan observasi di kelas kisi soal test akhir beserta kunci jawaban dan
IV pada saat pembelajaran matematika untuk pedoman penskoran; (16) Melakukan validasi
melihat bagaimana guru melakukan kegiatan instrumen soal; (17) Melakukan revisi hasil
pembelajaran matematika di kelas IV. Menjadi validasi instrumen penelitian dengan
alasan kelas IV sebagai populasi ialah karena melakukan uji coba soal test akhir pada siswa
pada saat observasi di Sekolah Dasar Negeri 20 kelas V SDN 01 Pontianak Selatan; (18)
Pontianak Selatan kepala sekolahnya Menganalisis data hasil uji coba untuk
menyarankan kelas IV untuk di observasi mengetahui tingkat reliabilitas instrument
karena kelas IV masuk pada sore hari yang penelitian; (19) Menganalisis tingkat kesukaran
mana kondisi sekolah tidak begitu ramai jadi serta daya beda setiap butir soal yang telah diuji
menurutnya akan memudahkan peneliti dalam cobakan; (20) Berdasarkan hasil analisis,
melakukan observasi dan penelitiannya; (3) selanjutnya soal siap digunakan sebagai alat
Melakukan wawancara dengan guru pengumpul data karena sudah dinyatakan valid
matematika kelas IV SDN 20 Pontianak Selatan dan layak pakai; (21) Menyiapkan perangkat
untuk mengetahui apakah guru tersebut sudah pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
pernah atau belum pernah menerapkan strategi Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen
Team Quiz; (4) Menyiapkan instumen dengan menggunakan langkah-langkah strategi
penelitian berupa kisi-kisi soal test awal beserta Team Quiz; (22) Menyiapkan perangkat
kunci jawaban dan pedoman penskoran. Test pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
awal digunakan untuk mengetahui kemampuan Pembelajaran (RPP) untuk kelas kontrol dengan
awal siswa kelas IV A dan siswa kelas IV B menggunakan langkah-langkah metode
apakah sama atau berbeda; (5) Memberikan test ekspositori.
awal pada siswa kelas IV A; (6) Memberikan
test awal pada siswa kelas IV B; (7) Tahap Pelaksanaan
Mengoreksi jawaban dan memberikan nilai Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap
hasil test awal siswakelas IV A; (8) Mengoreksi pelaksanaan antara lain: (1) Menentukan jadwal
jawaban dan memberikan nilai hasil test awal penelitian disesuaikan dengan jadwal mata
siswakelas IV B; (9) Menghitung rata-rata hasil pelajaran matematika di kelas eksperimen; (2)
test awal siswa; (10) Menghitung standar Menentukan jadwal penelitian disesuaikan
deviasi hasil test awal; (11) Menguji normalitas dengan jadwal mata pelajaran matematika di
data test awal untuk mengetahui sebaran data kelas kontrol; (3) Melaksanakan kegiatan
normal atau tidak normal; (12) Karena data pembelajaran materi membandingkan besar dua
yang dianalisis menyebar normal, maka sudut di kelas kontrol dengan menggunakan
dilanjutkan dengan menghitung homogenitas metode ekspositori sesuai langkah-langkahnya;
varians data test awal; (13) Setelah diketahui (4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran materi
membandingkan besar dua sudut di kelas

4
eksperimen dengan menggunakan strategi Team digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
Quiz sesuai langkah-langkahnya; (5) data primer, karena data diambil dari objek
Melaksanakan kegiatan pembelajaran materi penelitian secara langsung oleh peneliti berupa
mengukur besar sudut di kelas kontrol dengan hasil belajar siswa kelas IV A (kelas
menggunakan metode ekspositori sesuai eksperimen) dan hasil belajar siswakelas IV B
langkah-langkahnya; (6) Melaksanakan (kelas kontrol). Teknik pengumpulan data pada
kegiatan pembelajaran materi mengukur besar penelitian ini adalah teknik pengukuran. Alat
sudut di kelas eksperimen dengan pengumpul data yang digunakan dalam
menggunakan strategi Team Quiz sesuai penelitian ini adalah tes berupa tes tertulis
langkah-langkahnya; (7) Melaksanakan dalam bentuk essay berjumlah 10 soal.
kegiatan pembelajaran materi sudut siku-siku Pengujian validitas alat pengumpul data yang
dan sudut lurus di kelas kontrol dengan digunakan adalah pengujian validitas isi
menggunakan metode ekspositori sesuai (content validity) dan pengujian validitas
langkah-langkahnya; (8) Melaksanakan konstruksi (construct validity). Instrumen
kegiatan pembelajaran materi sudut siku-siku penelitian divalidasi oleh dosen Matematika
dan sudut lurus di kelas eksperimen dengan yaitu Ibu Dra. K.Y. Margiati, M.Si dan guru
menggunakan strategi Team Quiz sesuai Matematika kelas IV SDN 20 Pontianak
langkah-langkahnya; (9) Memberikan test akhir Selatan yaitu ibu Erfina, S.Pd dengan hasil
di kelas kontrol setelah diberikan perlakuan validasi instrumen penelitian layak digunakan.
berupa pembelajaran matematika pengukuran Berdasarkan perhitungan data hasil uji coba
sudut dengan menggunakan metode ekspositori; soal pada siswa kelas V di SDN 01 Pontianak
(10) Memberikan test akhir di kelas eksperimen Selatan, diperoleh keterangan bahwa kriteria
setelah diberikan perlakuan berupa menerapkan tingkat reliabilitas soal tergolong tinggi dengan
strategi Team Quiz pada pembelajaran koefisien reliabilitas sebesar 0,87.
matematika pengukuran sudut.
HASIL PENELITIAN
Tahap Analisis Data DAN PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap analisis data antara lain: (1) Menskor Hasil Penelitian
hasil test akhir setiap soal dan memberi nilai Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
akhir; (2) Menghitung rata-rata hasil test akhir seberapa tinggi pengaruh penerapan strategi
siswa; (3) Menghitung standar deviasi hasil test Team Quiz terhadap hasil belajar siswa pada
akhir; (4) Menguji normalitas data test akhir; pembelajaran pengukuran sudut di kelas IV SD
(5) Menghitung homogenitas varians data test Negeri 20 Pontianak Selatan. Jumlah sampel
akhir; (6) Menghitung uji-t test akhir; (7) dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan
Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran rincian 24 orang di kelas IV A sebagai kelas
menggunakan rumus effect size; (8) Menarik eksperimen dan 26 orang di kelas IV B sebagai
kesimpulan dan menyusun laporan. kelas kontrol. Seluruh siswa di kedua kelas
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini diberikan tes pendahuluan dan tes akhir berupa
adalah:(1) Data aspek kognitif berupa hasil tes 10 soal essay.
akhir siswakelas IV Sekolah Dasar Negeri 20 Dari sampel tersebut diperoleh data hasil
Pontianak Selatan pada pembelajaran belajar siswa yang meliputi: (1) Hasil belajar
pengukuran sudut yang diajar dengan siswa berupa tes akhir siswakelas IV Sekolah
menggunakan metode ekspositori yang diberi Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan pada
nilai rentang 1-100; (2) Data aspek kognitif pembelajaran pengukuran sudut yang diajar
berupa hasil tes akhir siswakelas IV Sekolah dengan menggunakan metode ekspositori yang
Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan pada diberi nilai rentang 1-100; (2) Hasil belajar
pembelajaran pengukuran sudut yang diajar siswa berupa tes akhir siswakelas IV Sekolah
dengan menggunakan strategi Team Quiz yang Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan pada
dibei nilai rentang 1-100. Sumber data yang pembelajaran pengukuran sudut yang diajar

5
dengan menggunakan strategi Team Quiz yang banyak siswa yang tuntas (mencapai nilai KKM
dibei nilai rentang 1-100. Adapun data hasil tes 70) dari pada jumlah siswa di kelas IV B
akhir siswa di kelas IV A (eksperimen) dapat (kontrol) yang menerapkan metode ekspositori
dilihat pada tabel 1 berikut ini. pada materi pengukuran sudut. Hasil
Pengolahan Nilai Tes Akhir Siswa dapat dilihat
Tabel 1 pada tabel 3 berikut.
Hasil Tes Akhir Siswa di Kelas Kontrol
Tabel 3
Skor Frekuensi Persentase Hasil Pengolahan Nilai Tes Akhir Siswa
Siswa
46-54 4 15,38% Kelas Kelas
Keterangan
55-63 5 19,23% Eksperimen Kontrol
64-72 3 11,54% Rata-rata (x) 79,88 73,54
73-81 3 11,54% Standar
15,09 15,91
82-90 7 26,92% Deviasi
91-99 4 15,3% Uji
Jumlah 26 Normalitas 5,1796 7,5593
(χ2)
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa Tes
Tes Akhir
persentase jumlah siswa yang tidak mencapai Awal
Kelas
nilai KKM 70 sebesar 34,61% (9 siswa) lebih Kelas
Eksperimen
rendah dari pada persentase jumlah siswa yang IV A dan
dan Kelas
mencapai nilai KKM 70 sebesar 65,3% (17 Kelas IV
Kontrol
siswa) di kelas IV B (kontrol). Sedangkan data B
hasil tes akhir siswa di kelas IV A (eksperimen) Uji
dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Homogenitas 1,00 1,11
(F)
Tabel 2 Uji Hipotesis
1,444
Hasil Tes Akhir Siswa di Kelas Eksperimen (t) 1,742

Skor Frekuensi Persentase Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa


Siswa rata-rata nilai tes akhir siswa di kelas IV A
50-58 3 12,5% sebesar 79,88 lebih tinggi dari pada rata-rata
59-67 2 8,33% nilai tes akhir siswa di kelas IV B sebesar
68-76 5 20,83% 73,54. Dengan demikian, rata-rata hasil belajar
siswa pada materi pengukuran sudut yang
77-85 4 16,67%
menerapkan strategi Team Quiz lebih tinggi
86-94 5 20,83%
dari hasil belajar siswa pada materi pengukuran
95-103 5 20,83% sudut yang menerapkan metode ekspositori.
Jumlah 24 Namun secara keseluruhan, rata-rata hasil
belajar siswa di kelas IV A (eksperimen) dan
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kelas IV B (kontrol) mengalami peningkatan.
persentase jumlah siswa yang tidak mencapai Dari uji homogenitas data tes awal untuk
nilai KKM 70 sebesar 20,83% (5 siswa) lebih kelas IV A dan kelas IV B diperoleh Fhitung
rendah dari pada persentase jumlah siswa yang sebesar 1,00 dan Ftabel α = 5% (dengan dk
mencapai nilai KKM 70 sebesar 79,16% (19 pembilang 25 dan dk penyebut 23) sebesar
siswa) di kelas IV A (eksperimen). Hal ini 1,99. Sehingga diperoleh Fhitung (1,00) <Ftabel
menunjukkan bahwa jumlah siswa di kelas IV (1,99), maka data tes awal dinyatakan homogen
A (eksperimen) yang menerapkan strategi Team (tidak berbeda secara signifikan). Karena data
Quiz pada materi pengukuran sudut lebih tes awal tersebut homogen, maka dilanjutkan

6
dengan melakukan uji hipotesis (uji-t). tes akhir dinyatakan homogen (tidak berbeda
Berdasarkan perhitungan uji-t data tes awal secara signifikan). Karena data tes akhir
untuk kelas IV A dan kelas IV B menggunakan tersebut homogen, maka dilanjutkan dengan
rumus polled varians, diperoleh thitung sebesar melakukan uji hipotesis (uji-t).
1,742 dan ttabel (α = 5% dan untuk mencari dk Berdasarkan perhitungan uji-t data tes
menggunakan rumus n1 + n2 – 2, karena dalam akhir untuk IV A (eksperimen) dan kelas IV B
penelitian ini terdapat dua kelompok anggota (kontrol) menggunakan rumus polled varians
sampel yang jumlahnya tidak sama tetapi dengan uji satu pihak diperoleh thitung sebesar
variansnya homogen maka dilakukan 1,444 dan ttabel (α = 5% dan untuk mencari dk
perhitungan interpolasi untuk uji dua pihak menggunakan rumus n1 + n2 – 2, karena dalam
sehingga diperoleh dk = 24 + 26 -2 = 48) penelitian ini terdapat dua kelompok anggota
sebesar 2,013. Karena thitung (1,742)<ttabel sampel yang jumlahnya tidak sama tetapi
(2,013), dengan demikian maka Ho diterima. variansnya homogen maka dilakukan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perhitungan interpolasi untuk uji satu pihak
perbedaan data hasil nilai test awal siswa di sehingga diperoleh dk = 24 + 26 - 2 = 48)
kelas IV A maupun kelas IV B. Sehingga, sebesar 0,008. Karena thitung (1,444) >ttabel
antara kelasIV A dan kelas IV B memiliki (0,008), dengan demikian maka Ha diterima.
kemampuan yang relatif sama. Karena tidak Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
terdapat perbedaan kemampuan awal siswa dari perbedaan data hasil nilai test akhir siswa di
kedua kelas tersebut, maka kedua kelas kelas IV A (eksperimen) dengan kelas IV B
dijadikan sebagai kelas penelitian yaitu sebagai (kontrol).
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
diberikan perlakuan yang berbeda. Di kelas Pembahasan Penelitian
IV A (eksperimen) dilakukan penerapan strategi Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal
Team Quiz pada materi pengukuran sudut, 09 Oktober 2015 sampai tanggal 17November
sedangkan pada kelas IV B (kontrol) dilakukan 2015 di kelas IV A (eksperimen) dan kelas
penerapan metode ekspositori pada materi IV B (kontrol) SDN 20 Pontianak Selatan.
pengukuran sudut. Diakhir perlakuan, masing- Adapun kelompok siswa di kelas IV A
masing kelas diberikan tes akhir untuk melihat (eksperimen) menerapkan strategi Team Quiz
apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa di dan kelompok siswa di kelas IV B (kontrol)
kelas IV A (eksperimen) dan kelas IV B menerapkan metode ekspositori. Penelitian di
(kontrol) akibat perlakuan yang diberikan. kelas IV A (eksperimen) dan kelas IV B
Pemerolehan data uji normalitas dari skor (kontrol) dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan
tes akhir di kelas IV A (eksperimen) diperoleh pada setiap kelas dengan alokasi waktu 3 x 35
χ2hitung sebesar 5,1796 sedangkan uji normalitas menit.
dari skor tes akhir di kelas IV D (kontrol) Pembelajaran di kelas IV B (kontrol) yang
diperoleh χ2hitung sebesar 7,5593 dengan χ2tabel menerapkan metode ekspositori, guru
(α = 5% dan dk = 6 – 3 = 3) sebesar 7,815. melakukan persiapan dengan menulis topik,
Karena χ2hitung (skor tes akhir kelas IV A menginformasikan tujuan pembelajaran,
(eksperimen) dan kelas IV B (kontrol) < χ2tabel, menyampaikan materi prasyarat, kemudian
maka data pemerolehan tes akhir berdistribusi guru menyajikan materi pembelajaran dengan
normal. Karena pemerolehan data tes akhir dari menjelaskan pesan atau konsep kepada siswa
kedua kelas berdistribusi normal, maka dengan cara lisan atau tertulis. Agar konsep
dilanjutkan dengan menentukan homogenitas yang dijelaskan dapat dipahami oleh siswa,
data tes akhir siswa. Dari uji homogenitas data guru memberi contoh dan mengajukan
tes akhir untuk kelas IV A (eksperimen) dan pertanyaan secara lisan. Selanjutnya guru
kelas IV B (kontrol) diperoleh Fhitung sebesar meminta siswa secara perorangan untuk
1,11 dan Ftabel α = 5% (dengan dk pembilang menggunakan konsep yang telah dipelajari
25dan dk penyebut 23) sebesar 1,99. Sehingga dengan cara mengerjakan soal yang telah
diperoleh Fhitung (1,11) <Ftabel (1,99), maka data disediakan. Dari proses pembelajaran tersebut

7
masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan pembelajaran tersebut membuat siswa semangat
dalam mempelajari materi pengukuran sudut. serta aktif dalam pembelajaran, aktif bertanya
Setelah dilakukan perhitungan rata-rata hasil dan menjawab, sehingga menjadikan siswa
belajar siswa pada materi pengukuran sudut lebih memahami materi pengukuran sudut.
yang diajarkan dengan menerapkan metode Setelah dilakukan perhitungan rata-rata hasil
ekspositori di kelas IV B (kontrol) diperoleh belajar siswa pada pengukuran sudut di kelas
rata-rata hasil belajar siswa sebesar 73,54. IV A (eksperimen) diperoleh rata-rata hasil
Pembelajaran di kelas IV A (eksperimen) belajar siswa sebesar 79,88. Dengan demikian,
yang menerapkan strategi Team Quiz, guru rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan
memilih topik yang dapat disampaikan dalam perlakuan menerapkan strategi Team Quiz pada
tiga segmen. Kemudian siswa dibagi menjadi materi pengukuran sudut lebih tinggi dari rata-
tiga tim (kelompok); kelompok A, kelompok B, rata hasil belajar siswa yang menerapkan
dan kelompok C, berdasarkan deretan tempat metode ekspositori.
duduk. Selanjutnya guru menjelaskan format Berdasarkan perhitungan perbedaan dua
pelajaran dan mulai menyajikan materi rata-rata hasil belajar siswa, diperoleh bahwa
pelajaran yang pertama maksimal 10 terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar
menit.Kelompok A diminta menyiapkan siswa sebesar 6,34. Berdasarkan pengujian
pertanyaan ringkas yang berkaitan dengan perbedaan dua rata-rata tes akhir siswa (uji-t)
materi yang baru disampaikanguru. Sedangkan menggunakan t-tes polled varians diperoleh
kelompok B dan kelompok C menggunakan thitung data tes akhir sebesar 1,444 dan
waktu untuk mempelajari catatan mereka. menggunakan perhitungan interpolasi untuk
Selanjutnya kelompok A memberi pertanyaan ttabel uji satu pihak (α=5% dan dk 24 + 26 – 2=
kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak 48) sebesar 0,008 karena thitung (1,444) >ttabel
dapat menjawab, kelompok C boleh menjawab (0,008) maka Ha diterima. Jadi, dapat
pertanyaaan tersebut. Kelompok A melanjutkan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
pertanyaan berikut ke kelompok C. Jika signifikan dua rata-rata hasil belajar siswa pada
kelompok C tidak dapat menjawab, kelompok materi pengukuran sudut, antara kelompok
B boleh menjawab pertanyaaan tersebut. Ketika siswa yang diajarkan dengan menerapkan
kuis berakhir, guru melanjutkan penyampaian metode ekspositori, dan kelompok siswa yang
materi kedua, dan minta kelompok B sebagai diajarkan dengan menerapkan strategi Team
kelompok penanya. Setelah kelompok B selesai Quiz di kelas IV SDN 20 Pontianak Selatan.
dengan kuisnya, guru melanjutkan penyajian Perbedaan dua rata-rata hasil belajar tes akhir
materi ketiga dan minta kelompok C sebagai siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol
kelompok penanya. Dengan proses dapat dilihat pada Grafik 1 berikut ini.

8
Tes Akhir
79,88
80
Rata-rata Hasil Belajar Siswa 73,54
73,54
70

60

50

40

30

20

10

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Grafik 1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan Grafik 1 menunjukkan guru meminta siswa untuk bertanya tentang apa
terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada yang belum dimengerti, siswa tidak tahu apa
materi pengukuran sudut di kelas IV A (kelas yang mau ditanyakan, sehingga saat diberikan
eksperimen) dan di kelas IV B (kelas kontrol) evaluasi, masih ada siswa yang tidak mengerti
dilihat dari perbedaan dua rata-rata hasil belajar tentang materi pengukuran sudut. Berdasarkan
tes akhir siswa, hasil belajar siswa di kelas IV perhitungan effect size tersebut, dapat
A (eksperimen) lebih tinggi dari pada kelas IV disimpulkan bahwa penerapan strategi Team
B (kontrol). Pada kelas IV A (eksperimen) rata- Quiz memberikan pengaruh sedang terhadap
rata hasil belajar tes akhir siswa sebesar 79,88. hasil belajar siswa pada materi pembelajaran
Sedangkan di kelas IV B (kontrol) rata-rata pengukuran sudut di kelas IV Sekolah Dasar
hasil belajar tes akhir siswa sebesar 73,54. Negeri 20 Pontianak Selatan.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
penerapan strategi Team Quiz pada materi SIMPULAN DAN SARAN
pengukuran sudut terhadap hasil belajar siswa
dihitung menggunakan rumus effect size. Dari Simpulan
perhitungan effect size, diperoleh ES sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
0,40 yang tergolong dalam kategori sedang. dapat disimpulkan bahwa: (1) Hasil belajar
Penerapan strategi Team Quiz memberikan siswayang diajar dengan menggunakan metode
pengaruh yang sedang pada proses ekspositori pada materi pembelajaran
pembelajaran matematika materi pengukuran pengukuran sudut di kelas IV Sekolah Dasar
sudut di kelas IV SDN 20 Pontianak Selatan Negeri 20 Pontianak Selatan diperoleh nilai
karena pada saat proses pembelajaran sebagian rata-rata 73,54 dan standar deviasi sebesar
siswa membuat pertanyaan kuis asal-asal saja 15,91; (2) Hasil belajar siswayang diajar
yang penting ada pertanyaan, serta dalam dengan menerapkan strategi Team Quiz pada
menjawab pertanyaan kuis sering didominasi materi pembelajaran pengukuran sudut di kelas
oleh siswa yang dianggap pintar, dan pada saat IV Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan

9
diperoleh nilai rata-rata 79,88 dan standar pembelajaran pengukuran sudut di kelas IV
deviasi sebesar 15,09; (3) Berdasarkan analisis Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Selatan.
apakah terdapat perbedaan yang signifikan dua
rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran Saran
pengukuran sudut antara kelompok siswa yang Ada beberapa saran yang dapat peneliti
menggunakan metode ekspositori dengan sampaikan berdasarkan hasil penelitian, yaitu:
kelompok siswa yang menggunakan strategi (1) Agar pada saat pembagian kelompok situasi
Team Quiz di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 20 kelas tidak ribut, pembagian kelompok bisa
Pontianak Selatan yang dilakukan disesuaikan dengan deretan tempat duduk; (2)
menggunakan statistik parametrik yaitu t-test Dalam pembentukan kelompok agar siswa tidak
(Polled Varians) dengan dk 48 taraf signifikan memilih-milih anggota kelompoknya, bisa
(α) = 5%, kelas eksperimen diperoleh 𝑥 2 hitung dengan memberikan pemahaman kepada siswa
(5,179) < 𝑥 2 tabel (7,815), dan untuk kelas bahwa tujuan dari strategi Team Quiz ini adalah
kontrol diperoleh 𝑥 2 hitung (7,559) <𝑥 2 tabel untuk melatih kerja sama siswa dalam
(7,815). Dari hasil perhitungan uji normalitas kelompok heterogen (berbeda), maka kendala
dapat diketahui bahwa kedua kelompok kelas tersebut dapat teratasi; (3) Setelah kelompok
ini berdistribusi normal. Setelah dinyatakan terbentuk, agar proses pembelajaran aktif dan
normal, selanjutnya menguji homogenitas tidak didominasi oleh siswa yang merasa
kedua kelompok tersebut. Dari harga Fhitung pandai dalam pembelajaran berkelompok perlu
dibandingkan dengan Ftabel, dapat diketahui diajarkan keterampilan-keterampilan khusus
bahwa Fhitung (1,11) < Ftabel (1,99), sehingga agar dapat bekerjasama di dalam kelompoknya,
kedua kelompok tersebut dinyatakan varians seperti menjadi pendengar yang baik dan
homogen. Karena jumlah siswa kelas memberikan penjelasan kepada teman
eksperimen tidak sama dengan kelas kontrol sekelompok dengan baik. Begitu juga dalam
dan varians data test akhir kedua kelas menjawab pertanyaan dari kelompok lain, siswa
homogen, maka dapat dilanjutkan dengan harus dibiasakan tertib dan sportif; (4) Untuk
pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test memotivasi dan mengaktifkan siswa pada saat
polled varians. Berdasarkan hasil perhitungan berdiskusi dan bekerjasama dengan anggota
diperoleh thitung (1,444) >t tabel (0,008) dengan kelompoknya, peran guru dalam membimbing
demikian dapat dinyatakan Ha diterima dan Ho pada saat siswa bekerjasama dalam kelompok
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat dan melakukan tanya jawab diharapkan lebih
perbedaan data hasil nilai test akhir siswa pada optimal. Guru dapat meningkatkan aktivitas
materi pengukuran sudut yang diajar dengan siswa secara optimal, sehingga siswa terlibat
menerapkan metode ekspositori pada kelas secara aktif, menumbuhkan minat belajar,
kontrol dan yang diajar dengan menerapkan memotivasi belajar, serta dapat menanamkan
strategi Team Quiz pada kelas eksperimen. sikap sosial dan perilaku sosial dalam
Artinya terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa
Team Quiz terhadap hasil belajar siswa pada dapat meningkat; (5) Strategi Team Quiz
materi pengukuran sudut kelas IV SDN 20 membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
Pontianak Selatan; (4) Besarnya pengaruh materi tertentu oleh karena itu disarankan bagi
penerapan strategi Team Quiz terhadap hasil calon peneliti berikutnya agar sebelum
belajar siswa pada pembelajaran pengukuran menerapkan strategi Team Quiz pada materi
sudut di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 20 yang lain, terlebih dahulu mengatur waktu agar
Pontianak Selatan dari perhitungan effect size materi yang akan disampaikan dapat diberikan
diperoleh sebesar 0,40. Berdasarkan kriteria sesuai batas waktu yang tersedia.Atau bisa
effect size dapat diklasifikasikan dalam kategori dengan memilih materi yang tidak memerlukan
sedang, yang berarti bahwa penerapan strategi banyak waktu untuk menyampaikannya.
Team Quiz memberikan pengaruh sedang
terhadap hasil belajar siswa pada materi

10
DAFTAR RUJUKAN
Anggi Murtisari. 2012. Jurnal Mimbar PGSD Ngalimun. (2016). Strategi dan Model
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja
PGSD. Penerapan Metode Active Learning Pressindo.
Tipe Team Quiz Terhadap Peningkatan Nyimas Aisyah, dkk. 2008. Pengembangan
Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
(online).(http://ejurnal.stkipjb.ac.id/index.p Departemen Pendidikan Nasional.
hp/AS/search/authors/view?firstName=An Silberman, Mel (2011). 101 Cara Belajar Aktif.
ggi%20Murtisari&middleName=&lastNa Bandung: Nusamedia
me=Matematika&affiliation=STKIP%20P Sri Subarinah. (2006). Inovasi Pembelajaran
GRI%20Jombang&country=diakses Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:
tanggal 20 Maret 2017). Depdiknas.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

11

Anda mungkin juga menyukai