Anda di halaman 1dari 111

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan
penting untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini sesuai dengan
fungsi matematika yaitu untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen, sebagai alat pemecahan
masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Untuk itu
proses pembelajaran harus diupayakan secara terprogram agar dapat mencapai
tujuan pembelajaran matematika yang telah ditentukan yakni melatih dan
menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten
serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan
masalah.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah memberi
bekal yang cukup bagi siswa untuk menghadapi materi-materi matematika pada
tingkatan pendidikan lanjutan (Prihandoko, 2006). Oleh karena itu penguasaan
terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus
dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Keberhasilan belajar siswa tidak
terlepas dari kualitas pengajaran yang dilakukan guru, semakin baik kualitas
pengajaran maka semakin baik pula hasil belajar yang diperoleh, kualitas
pengajaran yang dimaksud adalah efektif tidaknya proses pembelajaran,
dikatakan efektif apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam mengorganisasikan
dan menemukan sendiri hubungan informasi yang diperoleh.

1. Identifikasi Masalah
Pada Pembelajaran Matematika di kelas IV SDIT Ath-Thaariq ditemukan
fakta bahwa siswa mengalami permasalahan dalam mencapai hasil belajar. Hasil
belajar Matematika di kelas IV SDIT Ath-Thaariq sangat rendah karena
berdasarkan hasil belajar Matematika yang diperoleh pada Pra siklus dengan

1
KKM mata pelajaran Matematika adalah 75, dari 26 siswa hanya 10 orang siswa
atau sekitar 38,5 % saja yang memperoleh nilai tuntas atau di atas KKM.
Sedangkan sisanya 16 orang siswa atau sekitar 61,5 % tidak tuntas atau
memperoleh nilai di bawah KKM.
Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa di kelas IV SDIT Ath-Thaariq
tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti:
1. Guru dalam pembelajaran matematika cenderung menggunakan metode
konvensional, dalam pembelajaran kurang mengaktifkan siswa.
2. Guru dalam pembelajaran kurang memberikan latihan untuk berfikir kritis.
3. Siswa masih kurang memahami konsep belajar matematika sehingga prestasi
belajar rendah
4. Siswa kesulitan menjumlahkan pecahan dengan penyebut yang nilainya
berbeda.
Jika kondisi seperti ini berlangsung secara terus menerus tentunya akan
berdampak pada seluruhhasil belajar siswa sehingga dibutuhkan suatu langkah
konkrit untuk memperbaiki kondisi tersebut.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil Identifikasi yang diperoleh dari pengamatan pada
pembelajaran Matematika yang berlangsung selama ini, bisa ditentukan bahwa
penyebab rendahnya hasil belajar matematika di kelas IV SDIT Ath-Thaariq
dikarenakan beberapa faktor sebagai berikut:
1. Guru terlalu banyak menjelaskan materi di depan kelas sehingga kurang
mendorong berkembangnya kemampuan berfikir siswa.
2. Dalam menyampaikan materi yang berkaitan dengan penanaman konsep
matematika guru belum menggunakan strategi seperti menggunakan model
dan media yang tepat sehingga siswa kurang memahami materi tersebut.

2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Sehubungan dengan rendahnya hasil belajar siswa di atas, maka perlu
adanya usaha untuk memperbaiki proses pembelajaran agar hasil belajar
matematika siswa dapat memenuhi KKM yang telah ditentukan, salah satunya
adalah dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Ibrahim
(Trianto, 2002) mengemukakan bahwa “Model pembelajaran ini dikembangkan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan
keterampilan intelektual, menjadikan siswa yang otonom dan mandiri. Pada
model pembelajaran ini siswa diharapkan dapat menemukan, membentuk dan
mengembangkan pengetahuan serta keterampilan berdasarkan masalah-masalah
nyata. Guru berfungsi sebagai fasilitator sedangkan siswa melakukan serangkaian
aktifitas belajar. Dengan demikian siswa termotivasi dalam belajar sehingga akan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Namun yang menjadi prioritas peneliti adalah dengan menerapkan model
pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar Matematika
siswa kelas IV SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah terhadap materi
menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas IV SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah Dumai pada materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan?
2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat
merubah sikap dan perilaku siswa kelas IV SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah Dumai menjadi lebih baik ?

3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama melalui penerapan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
2. Merubah sikap dan perilaku siswa kelas IV SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah menjadi lebih baik setelah diterapkan Model Pembelajaran
berdasarkan masalah.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi siswa kelas IV, hasil penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar
matematika serta memperbaiki sikap siswa SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah Dumai.
2. Bagi rekan guru, sebagai salah satu alternative dalam memilih model
pembelajaran matematika siswa kelas IV
3. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukan dalam rangka meningkatkan hasil
belajar matematika siswa.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan berpijak dalam
rangka menindaklanjuti penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


1. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah terjemahan  dari bahasa Inggris “classroom action research”,
yang saat ini sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti
Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian  pendidikan  akhir-akhir
ini memberi perhatian yang  cukup  besar terhadap PTK, karena jenis penelitian
ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme  guru dalam proses belajar-mengajar di kelas
dengan  melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran
yang  terjadi pada siswa. McNiff (1999) dalam bukunya yang berjudul Action
Research  Principles and Practice memandang PTK sebagai  bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya  dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah,
pengembangan keahlian mengajar, dan sebagai  salah  satu bentuk  evaluasi  diri 
guru.
Dalam PTK guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang  ia
lakukan di kelas. Dengan penelitian tindakan kelas, guru  dapat melakukan
penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses
pembelajaran Dalam PTK guru dan pihak lain/ahli kependidikan secara
kolaboratif juga dapat melakukan penelitian terhadap proses dan atau produk
pembelajaran secara reflektif di kelas. Yang  paling  penting, dengan melakukan
penelitian tindakan guru dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran
menjadi lebih efektif.
Penelitian  tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan  antara teori
dan praktek pendidikan. Hal ini dapat terjadi karena  setelah meneliti kegiatannya
sendiri, di kelas sendiri dengan melibatkan siswa sendiri, melalui sebuah
tindakan-tindakan yang direncanakan,  dilaksanakan,  dan dievaluasi, guru akan

5
memperoleh umpan balik  yang  sistematik mengenai  apa yang selama ini selalu
dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan demikian guru dapat
membuktikan apakah suatu teori belajar-mengajar  dapat  diterapkan dengan baik
di kelas yang  ia  miliki. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi
kelasnya, melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk
kepentingan  proses dan atau produk pembelajaran yang lebih efektif, optimal,
dan  fungsional.
Dari sisi lain, dalam  PTK guru juga dapat  melihat,  merasakan,  dan
menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran yang selama ini dilakukan
memiliki efektivitas yang tinggi. Jika dengan penghayatannya  itu guru dapat
menyimpulkan bahwa praktek-praktek pembelajaran tertentu  seperti: pemberian
pekerjaan rumah siswa yang terlalu banyak, umpan  balik  yang bersifat  verbal
terhadap kegiatan siswa di kelas tidak  efektif,  cara bertanya guru kepada siswa
di kelas tidak mampu merangsang siswa  untuk berpikir,  dan sebagainya, maka
guru dapat merumuskan secara  tentatif tindakan tertentu untuk memperbaiki
keadaan tersebut dengan melalui prosedur PTK.
Dari uraian di atas kita dapat mendefinisikan pengertian PTK secara lebih
lugas. Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai “suatu bentuk penelitian
yang bersifat reflektif dengan  melakukan  tindakan-tindakan tertentu  agar dapat
memperbaiki dan atau  meningkatkan  praktek-praktek pembelajaran  di kelas
secara lebih profesional”.

2. Karakteristik Peserta Didik


Peserta didik yang akan diteliti pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini
adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar. Usia sekolah Dasar (sekitar 6,0 – 12,0)
merupakan tahapan perkembangan anak yang penting dan bahkan fundamental
bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Karakteristik siswa kelas IV sekolah
dasar masih termasuk dalam tahap atau fase pertumbuhan dan perkembangan.
Siswa kelas IV sekolah dasar biasanya berumur antara 10-11 tahun.

6
Menurut Bassett, Jacka, dan Logan (dalam Mulyani Sumantri dan Johar
Permana, 2001) secara umum karakteristik anak usia sekolah dasar adalah
sebagai berikut:
1. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan
dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri.
2. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang.
3. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal,
mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru
4. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi
sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak
kegagalan-kegagalan
5. Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi
yang terjadi
6. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan
mengajar anak-anak lainnya.
Siswa kelas IV sekolah dasar digolongkan ke dalam stadium operasional
konkret, anak mampu melakukan aktivitas logis, mampu menyelesaikan masalah
dengan baik tetapi masih sulit mengungkapkan sesuatu yang masih tersembunyi.
Pada masa usia ini, anak suka menyelidik berbagai hal serta anak juga memiliki
rasa ingin selalu mencoba dan bereksperimen. Anak memiliki rasa ingin tahu
yang besar serta mulai menjelajah dan mengeksplorasi berbagai hal. Anak sudah
mulai terdorong untuk berprestasi di sekolahnya, tetapi anak juga masih senang
untuk bermain dan bergembira.

B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah dilaksanakan
program kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil belajar dalam periode
tertentu dapat dilihat dar nilai rapor yang secara nyata dapat dilihat dalam bentuk
angka-angka.

7
Menurut (Sudjana, 1990), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Selanjutnya Warsito (dalam
Depdiknas, 2006) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai
dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri
orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk.
(2010) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar
jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-
perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya,
keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek.
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam
taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain
kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain
psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana,
2010) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir
seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan
masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional
dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku
terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti
informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang
berfungsi untuk lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.
Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat disimpulkan
sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa
dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar
intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar
motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

8
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum
menurut Slameto (2003) pada garis besarnya meliputi faktor intern dan faktor
ekstern yaitu:
1) Faktor intern, terdiri dari:
a) Faktor jasmaniah mencakup: Faktor kesehatan dan Cacat tubuh
b) Faktor psikologis mencakup: Intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motivasi, kematangan, dank
c) Faktor kelelahan
2) Faktor ekstern, terdiri dari:
a) Faktor keluarga mencakup: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, latar belakang kebudayaan
b) Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah
c) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media,
teman bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat.

C. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


1. Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Arends (Trianto, 2001) mengemukakan bahwa “Model pembelajaran
berdasarkan masalah adalah suatu prosedur pembelajaran yang dirancang untuk
memaparkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk
membantu siswa memahami bacaan dengan baik”. Selanjutnya Dewey (Sudjana,
2001) menyatakan bahwa “Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah
interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah
belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa
bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan
itu secara efektif, sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai serta

9
dianalisis dan dicari pemecahannya dengan baik”. Pembelajaran berdasarkan
masalah ini tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi
sebanyak-banyaknya kepada siswa, tugas guru adalah membantu para siswa
merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran (Trianto,
2007).
Pada model pembelajaran ini guru mengajukan permasalahan atau
mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah kehidupan yang
nyata sehari-hari, dan penyediaan fasilitas yang diperlukan siswa serta
membimbing penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau
eksperimen/percobaan (Ibrahim, 2003). Model pembelajaran berdasarkan
masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran ynag
menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


Arends (Trianto, 2007) mengemukakan bahwa karakteristik model
pembelajaran berdasarkan masalah sebagai berikut:
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Dalam proses pembelajaran diawali dengan mengajukan masalah yang
dirancang oleh guru, berkaitan dengan materi pelajaran dan dikaitkan dengan
kehidupan nyata yang dapat dipahami oleh siswa.
2. Keterkaitan dengan disiplin lmu lain
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata
pelajaran tertentu (IPA, Matematika,IPS), masalah yang dipilih benar-benar
nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau dari berbagai mata
pelajaran yang lain.
3. Penyelidikan authentik
Penyelidikan mengharuskan siswa menempuh langkah-langkah menganalisis
dan merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis dan meramalkan,
mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen (jika
diperlukan), membuat acuan dan menyimpulkan.
4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya

10
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan
produk tertentu dalam bentuk karya dan peragaan yang menjelaskan atau
mewakili bentuk penyelesaian masalah yang ditemukan. Produk itu dapat
berupa laporan, model fisik, video, maupun program komputer. Hasil karya
tersebut ditampilkan siswa didepan teman-temannya.

5. Kerja sama (kolaborasi)


Dalam penyelidikan siswa bekerja sama secara berkelompok dengan
kemampuan yang heterogen, bekerja sama memberikan motivasi untuk
secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas komplek, dialog dan untuk
mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berfikir.

3. Tahapan-tahapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima tahap utama
yang dimulai dengan memperkenalkan siswa terhadap masalah yang diakhiri
dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima tahap tersebut
disajikan dalam bentuk tabel (dalam Trianto, 2007)
Tabel 2.1 Sintaks Model pembelajaran berdasarkan masalah
Tahap Tingkah laku guru Tingkah laku siswa
1. Orientasi siswa kepada Guru menjelaskan tujuan
masalah pembelajaran, menjelaskan logistik
yang diperlukan, pengajuan masalah
dan memotivasi siswa untuk terlibat
aktif dalam pemecahan masalah.
2. Mengorganisasikan siswa Guru membantu siswa
untuk belajar mendefenisikan dan
menorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
3. Membimbing Penyelidikan Guru mendorong siswa untuk
Individu maupun Kelompok mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen

11
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam
menyajikan hasil karya merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, video,
dan model serta membantu siswa
membagi tugas dengan temannya.
5. Menganalisa dan Guru membantu siswa melakukan
mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap
pemecahan masalah penyelidikan mereka dalam proses -
proses yang mereka gunakan.

4. Keunggulan & Kelemahan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


Keunggulan model pembelajaran berdasarkan masalah, yaitu
1. Merupakan teknik yang bagus untuk lebih memahami isi pelajaran
2. Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4. Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Di samping
itu, pemecahan masalah itu dapat mendorong untuk melakukan evaluasi
sendiri baik terhadap hasil maupun proses pembelajarannya.
6. Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada
dasarnya merupakan cara berfikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh
siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
7. Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
8. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.

12
9. Dapat memberika kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

Disamping keunggulannya, model ini mempunyai kelemahan, yaitu:


1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahakan, maka
mereka akan merasa enggan mencoba
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pembelajarn berdasarkan
masalah membutuhkan waktu untuk persiapan.
3. Tenpa pemahaman mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.

D. HIPOTESIS TINDAKAN
Jika diterapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah maka dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah Dumai pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN

13
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, dan pihak yang membantu
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT Ath-Thaariq
Muhammadiyah Dumai, dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang yang terdiri
dari 17 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Objek penelitian
adalah mata pelajaran matematika dengan materi menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama.

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah
Dumai, Pelaksanaannya bulan April yaitu tanggal 01 sampai 11 April 2014 dan
kedua yaitu tanggal 14 April sampai 25 April 2014 pada semester genap tahun
pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdasarkan


Masalah.
Tanggal
Hari
Siklus I Siklus II Ulangan Harian I Ulangan Harian II
Selasa 01 April 2014 08 April 2014
Rabu 02 April 2014
selasa 15 April 2014
Rabu 16 April 2014 22 April 2014

3. Pihak yang Membantu Pelaksanaan Pembelajaran


Tabel 3.2 Pihak-pihak yang membantu pelaksanaan penelitian perbaikan
pembelajaran.

14
Supervisor 1 Supervisor 2 Penilai 1 Penilai 2

Anismar,Dra. M.Pd Nofita,S.Pt Asrayelly,S.PdI Nofita,S.Pt

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan
dalam 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap
yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Keempat tahapan
tersebut membentuk suatu siklus
Gambar 3.1

Sumber : Suhrsimi Arikunto,2008.penelitian tindakan kelas. Bumi Akasra.


Jakarta

Siklus I
1. Perencanaan

15
Pada tahap perencanaan, yang dilakukan oleh guru adalah membuat Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPP) berdasarkan Silabus, membuat
Lembar Kerja Siswa, membuat soal Ulangan Harian, dan membuat lembar
pengamatan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru menyajikan materi pelajarana sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang sudah direncanakan dalam RPP, yaitu penerapan
model pembelajaran berdasarkan masalah.
Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama dan menjumlahkan pecahan
berpenyebut tidak sama untuk pertemuan pertama dan mengurangkan pecahan
berpenyebutsama dan mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama untuk
pertemuan kedua. Dalam proses pembelajaran guru membimbing siswa
mengerjakan LKS. Karena pada proses pembelajaran sebelumnya (Pra Siklus)
guru belum menggunakan LKS, sebagian besar siswa belum bisa
mengerjakannya. Kemudian mendiskusikan hasil LKS. Setelah itu guru bersama-
sama dengan siswa menyimpulkan materi untuk mengukur apakah indikator telah
tercapai. Guru memberikan tes sebagai evaluasi. Guru memberikan tugas berupa
Pekerjaan Rumah (PR).
3. Observasi/Pengamatan
Observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
dilakukan oleh supervisor 2 dengan menggunakan lembar pengamatan bagi guru
maupun untuk siswa. Observasi dilakukan dengan tujuan memantau proses
belajar yaitu kegiatan yang dilakukan guru atau aktivitas siswa. Sedangkan pada
pengumpulan data, dilakukan dengan cara memberikan posttest sebanyak 2 kali
(pertemuan 1 dan pertemuan 2) dan satu kali ulangan harian pada materi
menjumlahkan pecahan berpenyebut sama dan menjumlahkan pecahan
berpenyebut tidak sama.

4. Refleksi

16
Refleksi merupakan perenungan kembali bagi guru agar bisa melihat,
mengkaji dan mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan. Tujuannya
untuk mengetahui kelemahan atau kelebihan dari tindakan untuk dapat diperbaiki
pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh dari hasil ulangan harian dan
kegiatan observasi kemudian dianalisis dan dijadikan pedoman untuk
merencanakan tindakan baru pada siklus berikutnya.

Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, guru merencanakan proses pembelajaran dan
perbaikan dari refleksi siklus I yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran pada siklus II. Perencanaan dilakukan dengan membuat RPP
berdasarkan Silabus, mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), soal ulangan
harian dan lembar pengamatan.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan langkah-
langkah dalam RPP, yaitu penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah
dengan materi pokok mengurangkan pecahan berpenyebut sama dan
mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama.
Dalam kegiatan ini siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan LKS.
Pada siklus II ini secara keseluruhan siswa mampu mengerjakan LKS dengan
baiknya. Setelah itu, siswa mengadakan diskusi. Di akhir pembelajaran siswa
dibimbing menyimpulkan materi mata pelajaran dan guru memberikan PR
sebagai tindak lanjut.

3. Pengamatan / Teknik Pengumpulan Data


Obseravasi dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung yang
dilakukan oleh supervisor 2 dengan menggunakan lembar pengamatan kinerja
guru maupun aktivitas siswa. Tujuannya untuk memantau proses belajar dan
untuk mengetahui apakah aktivitas guru dan siswa belajar sesuai dengan RPP.

17
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan posttest sebanyak 2
kali (pertemuan 1 dan pertemuan 2) dan satu kali ulangan harian pada materi
mengurangkan pecahan berpenyebut sama dan mengurangkan pecahan
berpenyebut tidak sama.

4. Refleksi
a. Guru
Pembelajaran berdasarkan masalah yang dilakukan oleh guru pada siklus
II berlangsung efektif. Guru sudah berhasik menorganisasikan waktu
dengan baik. Dalam pembelajaran guru sudah dapat memotivasi siswa
untuk aktif seperti siswa dapat membri tanggapan/memberi contoh atas
penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab pertanyaan guru dengan
benar.
Secara umum, dalam siklus II ini guru sudah berhasil melaksanakan
pembelajaran berdasarkan masalah.
b. Siswa
Dalam siklus II ini siswa hadir dalam pembelajaran. Siswa sangat aktif
dalam pembelajaran. Sebagian besar siswa mampu menjawab pertanyaan
guru dengan benar, siswa berani menyampaikan pendapat dan
menanggapi siswa lain. Dalam kerja kelompok hamper seluruh siswa
berpatisipasi aktif/ambil bagian di dalamnya. Pada saat satu kelompok
mempersentasikan hasil karya kelompoknya, siswa yang lain
memperhatikan dengan baik.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

18
1. Teknik analisis data kuantitatif dekriptif
Teknik ini digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa berupa tingkat
ketercapaian KKM siswa pada pembelajaran matematika, yakni dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Jumlah Soal Benar
Persentase ketercapaian KKM = x 100 %
Jumlah Seluruh Soal
Hasil belajar dikatakan meningkat apabila persentase atau jumlah siswa yang
mencapai KKM pada UH II mengalami peningkatan dari UH I
Penyajian data tingkat ketuntasan hasil belajar siswa selanjutnya disajikan
dalam bentuk tabel Analisis distribusi frekuensi. Tujuannya adalah untuk
membandingkan peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa sebelum
tindakan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan setelah dilaksanakan
perbaikan pembelajaran. Jika jumlah siswa yang memperoleh nilai tinggi
jumlahnya meningkat daripada siswa yang memperoleh nilai rendah, berarti hasil
belajar siswa mengalami peningkatan pada kedua siklus perbaikan pembelajaran
yang dilakukan.

2. Teknik analisis data kualitatif


Teknik ini digunakan untuk menilai kualitas pembelajaran yang dilakukan
oleh guru berupa sikap siswa dan aktifitas yang dilakukan siswa dan guru selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Untuk menilai aktivitas siwa dan guru digunakan lembar observasi yang diisi
pada saat pelaksanaan tindakan dengan memberikan tanda “√” pada setiap kolom
penilaian sesuai aspek yang terdapat pada lembar observasi. Hasil observasi
kemudian dihitung nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus berikut:
B
Jumlah Skor = X 100%
N
Keterangan:
B = Jumlah aspek yang muncul
N = Jumlah seluruh aspek

19
Setelah jumlah skor diperoleh, maka dapat ditentukan kategorinya dengan
mengacu pada tabel aktivitas siswa dan guru menurut KTSP (2007) di bawah ini:
Tabel 3.1 Aktivitas Siswa dan Guru
% Interval Kategori
90 – 100 Sangat baik
70 – 89 Baik
50 – 69 Sedang
30 – 49 Kurang
10 – 29 Sangat Kurang

20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Tindakan Perbaikan per Siklus


Kegiatan pra siklus dilaksanakan pada hari senin tanggal 30 Maret 2014
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, mulai 7.15-8.35 dengan materi menjumlahkan
pecahan berpenyebut sama dan menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama.
Pada kegiatan prasiklus ini, guru mengawali pelajaran dengan menyiapkan siswa,
berdoa, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Selanjutnya guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah. Di
saat guru menjelaskan materi pelajaran ada beberapa siswa yang asik bercerita
dengan teman sebangkunya. Bahkan ada juga siswa yang mengantuk sehingga
guru menyuruh siswa tersebut untuk ke kamar mandi mencuci mukanya.
Setelah penjelasan materi selesai lalu guru memberi latihan kepada siswa.
Sebagian besar siswa bekerja sama mengerjakan latihannya. Guru menegur
mereka namun siswa-siswa tersebut tetap berdiskusi mengerjakan latihan
tersebut. Hal ini siswa lakukan karena mereka tidak biasa mengerjakan latihan
yang diberikan guru.
Setelah siswa menyelesaikan pekerjaannya, lalu guru mengoreksi pekerjaan
siswa ternyata hanya sebagian kecil saja siswa yang mampu menjawab
pertanyaan dengan benar. Melihat keadaan ini guru mengulangi lagi materi
pelajaran tadi, namun waktu yang telah ditentukan telah habis, maka materi ini
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

1. Siklus I
a. Pertemuan pertama (selasa, 01 April 2014)
Pada pertemuan ini kegiatan pembelajaran membahas tentang menjumlahkan
pecahan berpenyebut sama, yang berpedoman pada RPP-1 dan LKS-1. Berawal
dari apersepsi guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang
menjumlahkan pecahan berpenyebut sama. Setelah itu guru menyampaikan

21
materi yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta
menginformasikan model pembelajaran yang akan diterapkan yaitu Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah serta memperlihatkan media kepada siswa,
guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah. Guru menyampaikan masalah yang telah dirumuskan dalam LKS-1.
Untuk kegiatan pembelajaran siswa diorganisasikan dalam kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari 5-6 orang, guru membagikan LKS-1 dan alat-alat yang
diperlukan dalam pembelajaran (kertas origami, plastik bening, gunting dan pena
OHP), kemudian guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah kerja yang
terdapat pada LKS-1.
Dalam proses pemecahan masalah siswa diminta untuk berdiskusi dan
menganalisa masalah serta melakukan eksperimen dengan menggunakan fasilitas
yang telah disediakan guru, dalam melakukan eksperimen kegiatan pertama yang
dilakukan siswa adalah membuat dua buah persegi yang sama besar, persegi
pertama dari kertas origami dan persegi kedua dari plastik bening, kemudian
masing-masing persegi untuk dibentuk menjadi beberapa bagian dan diarsir
berdasarkan petunjuk yang terdapat daalm LKS-1, untuk plastik bening digaris
dengan menggunakan pena OHP, setelah itu persegi di plastik bening
didempetkan dengan persegi dari kertas HVS, kemudian dihitung bagian yang
terkena arsiran sebagai pembilang, yang terkena arsiran dua kali hanya dihitung
satu kali dan yang tidak terkena arsiran sebagai penyebut. Pada kegiatan
eksperimen ini siswa kelihatan masih kebingungan dan banyak melakukan
kesalahan, dalam berdiskusi dengan kelompoknya, siswa banyak yang melakukan
aktivitas lain seperti bermain dan menggangu temannya, sehingga kelas menjadi
rebut, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang
diterapkan, guru memotivasi dan mengarahkan siswa untuk memahami setiap
lagkah yang ada pada LKS-1, mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk
pemecahan masalah dan meminta setiap kelompok untuk berbagi tugas dengan
kelompoknya. Setelah + 25 menit siswa mengerjakan LKS, guru meminta setiap
kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi dan karyanya, namun terdapat 2
kelompok yang belum menyelesaikan tugasnya, selanjutnya guru meminta 3

22
kelompok secara bergantian untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya
yang dipilih secara acak, dan kelompok lain menanggapi. Setelah semua
kelompok yang terpilih menampilkan hasil diskusi dan hasil karyanya, guru
membimbing siswa mengevaluasi proses dan hasil penyajian karya tersebut, satu
kelompok yang mempersentasikan hasil diskusinya salah menyelesaikan masalah
yang ditujukan pada kelompoknya, untuk lebih memantapkan pemahaman siswa
dengan materi yang diajarkan, guru memberikan latihan secara individu,
kemudian hasil latihan siswa dibahas secara bersam-sama, diakhir pembelajaran
siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan terhadap materi yang telah
dipelajari, dan setelah itu guru memberikan pekerjaan rumah (PR).
Dari pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung, berdasarkan pengamatan
peneliti, pada pertemuan ini siswa belum dapat melaksanakan dengan baik
tahapan-tahapan yang diterapkan di dalam rencana pembelajaran, hal ini terlihat
dari aktivitas siswa yang banyak melakukan aktivitas lain, seperti bermain,
menggangu temannya, ketika diskusi tidak terjalin kerja sama yang baik antar
siswa sehingga beberapa kelompok tidak menyelesaikan dengan baik tugas yang
diberikan, dan ketika diberikan latihan sebagian siswa menyontek pekerjaan
temannya dan enggan bertanya kepada guru tentang hal-hal yang kurang
dimengerti.

b. Pertemuan Kedua (02 April 2014)


Pertemuan kedua membahas tentang menjumlahkan pecahan berpenyebut
tidak sama. Pertemuan ini berpedoman pada RPP-2 dan LKS-2. Pada kegiata
awal guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya dan membahas secara bersama-sama, kemudian guru
memberikan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan mengimformasikan model pembelajaran yang digunakan, serta
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah, selanjutnya guru
menyampaikan masalah yang telah dirumuskan di dalam LKS-2. Siswa diminta
duduk dengan kelompoknya masing-masing, guru membagikan LKS-2 dan alat-
alat yang diperlukan dalam pembelajaran. Setiap kelompok sudah mulai bekerja

23
sama, siswa sudah sedikit mengerti dengan tahapan-tahapan yang ada pada LKS-
2, siswa berdiskusi dan melakukan eksperimen, untuk eksperimen pada
pertemuan kedua ini siswa diminta untuk membuat beberapa persegi dari kertas
origami dan plastik bening dengan ukuran yang sama besar, salah satu persegi
dari kertas origami dan plastik bening digaris untuk dibentuk menjadi beberapa
bagian setelah itu diarsir berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKS-2, setelah itu
persegi di plastik bening didempetkan dengan persegi dari kertas origami,
kemudian dihitung bagian yang terkena arsiran sebagai pembilang, yang terkena
arsiran dua kali dihitung sebanyak dua kali, dan yang tidak terkena arsiran
sebagai penyebut.
Guru membimbing dan memotivasi siswa dalam mengerjakan LKS, sewaktu
diskusi siswa kurang aktif, begitu juga dalam melakukan eksperimen. Setelah
waktu yang ditentukan untuk mengerjakan LKS-2 telah habis maka guru
meminta setiap untuk mengumpulkan hasil diskusi dan karyanya, namun ada satu
kelompok yang belum menyelesaikan tugasnya, setelah itu guru memilih 4
kelompok secara acak untuk menyajikan hasil diskusi dan karyanya secara
bergantian, setelah semua kelompok yang terpilih tampil kemudian guru
membimbing siswa untuk mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah
dari soal-soal yang terdapat daalm LKS-2. Ketika persentasi terdapat 1 kelompok
yang kurang sempurna dalam menampilkan hasil karyanya.
Untuk lebih menguatkan pemahaman siswa, guru memberikan latihan
secara individu, setelah selesai latihan tersebut kemudian dibahas bersama-sama,
diakhir pembelajaran siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari, dan setelah itu guru mengumumkan bahwa untuk pertemuan
selanjutnya akan mengadakan ulangan siklus, diharapkan kepada siswa untuk
mengulang kembali pelajaran dirumah.
Pada pertemuan kedua ini berdasarkan pengamatan peneliti, kegiatan
pembelajaran telah baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, kegiatan
pembelajaran sudah terlaksana sesuai dengan rencana pembelajaran, aktivitas
siswa sudah meningkat, diskusi siswa dalam kelompok sudah terjalin, siswa
sudah bisa berbagi tugas dengan baik dalam kelompoknya, namun keantusiasan

24
siswa masih perlu ditingkatkan lagi ketika menyajikan hasil karyanya dan
menanggapi kelompok lain yang tampil, begitu juga dengan kemandirian, rasa
percaya diri, dan ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas.

c. Pelaksanaan Ulangan Harian I (Selasa, 08 April 2014)


Pada pertemuan ini diadakan ulangan harian I dengan alokasi waktu 2 x 35
menit (2 jam pelajaran). Soal disediakan oleh peneliti yang berbentuk isian dan
dibagikan kepada siswa. Hasil Ulangan Harian siklus I diperiksa berdasarkan
alternatif jawaban ulangan siklus I. suasana ulangan siklus I berjalan dengan
tenang, semua mengerjakan sendiri-sendiri tidak ada siswa yang mencoba
meminta jawaban dari temannya yang lain. Setelah selesai pengerjaan, guru
meminta siswa mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan teratur. Karena
waktu masih ada guru bersama siswa membahas beberapa soal yang dianggap
sulit dalam ulangan siklus ini.

Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan selama dua kali pertemuan masih banyak
kekurangan-kekurangan yang dilakukan guru dan siswa selama proses
pembelajaran. Kekurangan- kekurangan itu adalah:
1. Guru belum mampu mengatur dan menggunakan waktu pembelajaran
dengan baik.
2. Pada saat proses pembelajaran siswa masih kurang aktif, karena masih ada
siswa yang melakukan aktivitas lain diluar kegiatan pembelajaran.
3. Kemandirian siswa baik dalam menyelesaikan tugas secara kelompok
maupun individu masih perlu ditingkatkan.
4. Siswa masih malu-malu dalam mempersentasikan hasil diskusi dan
karyanya, dan ketika kelompok lain yang tampil siswa masih kurang
menanggapi.
5. Ketika diberikan tugas secara individu beberapa orang siswa tidak sempurna
menyelesaikannya, hal ini dikarenakan siswa kurang percaya diri dan kurang
teliti.

25
Dari hasil reflesksi siklus I, maka perencanaan perbaikan yang akan
dilakukan pada siklus II adalah:
1. Pada pertemuan-pertemuan berikutnya guru diminta untuk lebih bisa
mengatur dan menggunakan waktu pembelajaran sebaik mungkin.
2. Memberikan pengertian kepada siswa akan pentingnya peran serta siswa
dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
3. Memaksimalkan pemberian bimbingan dan pengarahan terutama kepada
siswa yang kurang pandai dalam melakukan setiap tahapan-tahapan yang ada
dalam LKS.
4. Memaksimalkan pemberian memotivasi kepada siswa untuk lebih percaya
diri dan teliti dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Siklus II
a. Pertemuan Ketiga (15 April 2014)
Pada pertemuan ketiga kegiatan pembelajaran membahas tentang
mengurangkan pecahan berpenyebut sama, yang berpedoman pada RPP-3 dan
LKS-3. Guru membuka pertemuan dengan mengucap salam dan mengabsen
siswa. Setelah itu guru melanjutkan menjelaskan tujuan pembelajaran berikutnya,
serta mengimformasikan model pembelajaran yang digunakan dan memotivasi
siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah, kemudian guru
menyampaikan masalah yang telah dirumuskan di dalam LKS-3.
Dalam pemecahan masalah siswa kembali diorganisasikan dalam kelompok
dansetiap kelompok terdiri dari 5-6 orang, guru membagikan LKS-3 dan alat-alat
yang diperlukan dalam pembelajaran (kertas origami, plastik bening, gunting,
pena OHP), kemudian guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah kerja
yang terdapat pada LKS-3 yang harus dilakukan siswa.
Siswa tanpa diminta sudah mulai berdiskusi dan menganalisa masalah dan
melakukan eksperimen dengan menggunakan fasilitas yang telah disedikan guru
dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada dalam LKS-5. Pada pertemuan
ketiga ini untuk kegiatan eksperimen yang harus dilakukan siswa adalah
membuat beberapa persegi dari kertas origami dan plastik bening dengan ukuran

26
yang sama besar, salah satu persegi dari kertas origami dan plastik bening digaris
sehingga membentuk menjadi beberapa bagian dan diarsir sesuai dengan
petunjuk yang ada dalam LKS, kemudian dempetkan persegi dari plastik bening
dan dari kertas origami tersebut, setelah didempetkan hitunglah menjadi berapa
bagian daerah yang diarsi pada kertas origami, selanjutnya kurangkan jumalah
daerah yang diarsir pada kertas origami, dan hasil pengurangan tersebut dijadikan
sebagai pembilang dan jumlah seluruh kotak sebagai penyebut.
Selama siswa bekerja dalam kelompoknya guru berkeliling mengamati,
memotivasi, dan membimbing siswa, dalam kegiatan ini siswa terlihat antusias
menyelesaikan tugas-tugas yang ada di LKS, kegiatan berjalan tertib, siswa sudah
mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga mereka
aktif untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam peneyelesaian
masalah. Setelah + 25 menit siswa mengerjakan LKS-3, guru meminta setiap
kelompok untuk menyerahkan hasil diskusi dan karyanya, selanjutnya guru
meminta 5 kelompok secara bergantian untuk mempersentasikan hasil kerja
kelompoknya yang dipilih secara acak dan kelompok lain menanggapi. Setelah
semua kelompok menampilkan hasil diskusi dan karyanya, guru membimbing
siswa mengevaluasi proses dan hasil diskusi dan hasil penyajian karya tersebut,
untuk lebih memantapkan pemahaman siswa dengan materi yang diajarkan, guru
memberikan latihan secara individu, kemudian hasil latihan siswa dibahas secara
bersama-sama, diakhir pembelajaran siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari, dan setelah itu guru
memberikan pekerjaan rumah (PR).
Pada pertemuan ketiga ini berdasarkan pengamatan peneliti kegiatan
pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran, kegiatan
pembelajaran berjalan tertib, aktivitas guru sudah sangat baik dalam memberikan
bimbingan dan motivasi kepada siswa, serta dalam menggunakan waktu
pembelajaran. Aktivitas siswa dalam pemebelajaran telah terfokus pada tugas-
tugasnya, aktivitas diluar kegiatan sudah semakin berkurang, siswa antusias
dalam berdiskusi dan melakukan kegiatan eksperimen, serta menanggapi ketika
kelompok lain yang tampil.

27
b. Pertemuan Keempat (16 April 2014)
Pada pertemuan keempat kegiatan pembelajaran membahas tentang
mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama, yang berpedoman pada RPP-4
dan LKS-4. Guru membuka pertemuan dengan mengucap salam dan mengabsen
siswa. Setelah itu guru meminta siswa mengumpulkan tugas rumah yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya dan membahas secara bersama-sama, guru
memberikan beberapa pertanyaan sebagai apersepsi, selanjtunya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, mengimformasikan model pembelajaran
yang digunakan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah, setelah itu guru menyampaikan masalah yang telah
dirumuskan dalam LKS tentang mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama,
siswa diminta duduk dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru
membagikan LKS dan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran, kemudian
guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah kerja yang terdapat pada LKS
yang harus dilakukan siswa Siswa tanpa diminta sudah mulai berdiskusi dan
menganalisa masalah dan melakukan eksperimen dengan menggunakan fasilitas
yang telah disediakan guru. Pada pertemuan keempat ini untuk eksperimen
kegiatan yang harus dilakukan siswa adalah membuat beberapa persegi dari
kertas origami dan plastik bening dengan ukuran yang sama besar, salah satu
persegi dari kertas origami dan plastik bening digaris sehingga membentuk
menjadi beberapa bagian dan diarsir sesuai dengan petunjuk yang ada dalam
LKS, kemudian dempetkan persegi dari plastik bening dan dari kertas origami
tersebut, setelah didempetkan hitunglah menjadi berapa bagian daerah yang
diarsir pada kertas origami,yang dapat arsiran dua kali dihitung satu kali
sedangkan yang tidak dapat arsiran dua kali tidak ikut dihitung dan hasil
pengurangan tersebut dijadikan sebagai pembilang dan jumlah seluruh kotak
sebagai penyebut.
Selama siswa bekerja dalam kelompoknya guru berkeliling mengamati,
memotivasi, dan membimbing siswa, dalam kegiatan ini siswa terlihat antusias
menyelesaikan tugas-tugas yang ada di LKS, kegiatan berjalan tertib, siswa sudah
mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan, sehingga mereka

28
aktif untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam peneyelesaian
masalah. Setelah + 25 menit siswa mengerjakan LKS-4, guru meminta setiap
kelompok untuk menyerahkan hasil diskusi dan karyanya, selanjutnya guru
meminta 5 kelompok secara bergantian untuk mempersentasikan hasil kerja
kelompoknya yang dipilih secara acak dan kelompok lain menanggapi. Setelah
semua kelompok menampilkan hasil diskusi dan karyanya, guru membimbing
siswa mengevaluasi proses dan hasil diskusi dan hasil penyajian karya tersebut,
untuk lebih memantapkan pemahaman siswa dengan materi yang diajarkan, guru
memberikan latihan secara individu, kemudian hasil latihan siswa dibahas secara
bersama-sama, diakhir pembelajaran siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari, dan guru meminta siswa untuk
mengulang kembali pelajaran di rumah, serta mengumumkan bahwa untuk
pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan siklus II.
Pada pertemuan keempat ini berdasarkan pengamatan peneliti kegiatan
pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran, kegiatan
pembelajaran berjalan tertib, aktivitas guru sudah sangat baik dalam memberikan
bimbingan dan motivasi kepada siswa. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
semakin terfokus pada tugas-tugasnya, diskusi siswa dalam kelompok terjalin
dengan baik, siswa sangat antusias dalam mempersentasikan hasil diskusi dan
karyanya, begitu juga saat kelompok lain yang tampil mereka juga antusias
menanggapi, kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas semakin meningkat,
dan kondisi ini menunjukkan bahwa siswa telah termotivasi untuk membangun
pengetahuan secara mandiri melalui saling berinteraksi sesame teman, suasana
pembelajaran yang demikian menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah
berpusat kepada siswa.

c. Pelaksanaan Ulangan Harian Siklus II (Selasa, 22 April 2014)


Pada pertemuan ini guru mengadakan ulangan harian siklus II dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran yaitu 70 menit, dengan jumlah soal 10 butir dari 2
indikator. Seluruh siswa hadir dalam ulangan harian siklus II ini. Pada saat
ulangan harian II, siswa terlihat tertib dan masing-masing siswa berusaha untuk

29
mengerjakan soal dengan baik untuk memperoleh nilai yang lebih baik. Setelah
waktu berakhir guru mengambil kertas ulangan.

Refleksi Siklus II
Adapun hasil refleksi siklus II yang dilakukan 2 kali pertemuan, aktivitas
guru dan siswa sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I, begitu juga
dengan hasil ujian siswa lebih baik daripada sebelumnya. Kegiatan pembelajaran
sudah sesuai dengan rencana pembelajaran, guru telah mampu menggunakan
waktu pembelajaran dengan baik. Bimbingan dan motivasi yang diberikan guru
selama proses pembelajaran juga sudah sangat baik. Siswa sudah mengerti
dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, hal ini terlihat dari keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran, keantusiasan dan kemandirian siswa dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan bain secara individu maupun kelompok
semakin meningkat serta terjalin kerja sama yang baik antar siswa dalam
kelompoknya, keantusiasan siswa dalam menyajikan hasil diskusi dan karyanya
serta mau menanggapi ketika kelompok lain yang tampil. Untuk siklus kedua ini
peneliti tidak melakukan perencanaan untuk siklus selanjutnya.

B. Pembahasan Hasil Dari Setiap Siklus


Berdasarkan ulangan harian I dan ulangan harian II yang diperoleh siswa
sesudah tindakan, maka jumlah siswa yang mendapat nilai Tuntas dinyatakan
dengan tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Frekuensi Siswa Yang Mencapai KKM Pada Tiap Siklus
KKM Skor Awal Ulangan Harian I Ulangan Harian II
Jumlah siswa yang
12 19 24
Tuntas (KKM 75)
Persentase siswa
yang tuntas 46,2 % 73,1% 92,3
(KKM 75)

30
Untuk melihat peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 4.2. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa

Interval Frekuensi Siswa


Skor Awal Ulangan Harian I Ulangan Harian II
20 – 29 0 0 0
30 – 39 0 0 0
40 – 49 4 0 0
50 – 59 5 0 0
60 – 69 6 2 0
70 – 79 2 8 2
80– 89 6 10 13
90 - 100 2 6 10
f 26 26 26

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa frekuensi siswa memperoleh


nilai dibawah KKM 75 pada skor awal adalah sebanyak 14 orang, sedangkan
pada ulangan harian I jumlah siswa yang nilainya tidak mencapai KKM
berkurang dari 14 menjadi 10 orang. Sedangkan pada ulangan harian II jumlah
siswa yang nilainya tidak mencapai KKM berkurang dari Ulangan Harian I yakni
dari 10 orang menjadi hanya 3 orang siswa.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan telah menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklus dan dapat dilihat pada
diagram di bawah ini:
Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Tiap Siklus

31
25

20

15
Di bawah KKM
10 Di atas KKM

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM menurun pada setiap
siklus, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya..
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
dengan menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa materi penjumlahan dan pengurangan pecahan
kelas IV SDIT Ath Thaariq Muhammadiyah Dumai.

32
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dari 26 orang siswa,
sebanyak 17 orang siswa (73,1%) mencapai KKM yang telah ditetapkan,
pada siklus II meningkat menjadi 24 orang siswa (92,3%)
2. Aktivitas guru dan siswa pada siklus I sudah lebih baik dibandingkan
sebelum tindakan dan pada siklus II aktivitas guru dan siswa semakin
meningkat dan sesuai dengan perencanaan.
3. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran yang ada di
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai.
4. Pada awal penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah guru terlihat
belum menguasai secara baik mode pembelajaran yang diterapkan.
5. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat digabungkan dengan model-
model pembelajaran lain yang cocok.

B. Saran Tindak Lanjut


1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat menjadi salah satu
alternative model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran
matematika di sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan,
khususnya pembelajaran matematika. Agar proses pembelajaran berjalan baik
dan sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran berdasarkan
masalah, diharapkan pihak sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana
penunjang proses pembelajaran.
2. Kepada guru, karena model pembelajaran berdasarkan masalah dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa serta guru, maka disarankan
kepada guru matematika atau guru mata pelajaran lainnya untuk
menggunakan model pembelajaran ini pada materi atau pokok bahasan yang

33
memiliki karakteristik seperti materi menjumlahkan dan mengurangkan
pecahan berpenyebut tidak sama.
3. Kepada guru yang akan menerapkan penerapan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dalam pembelajaran, agar penanaman konsep menjadi
acuan utama sebelum dilaksanakan tindakan selanjutnya.
4. Kepada peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan berpijak bagi
peneliti yang berminat mengembangkan hasil penelitian ini dalam ruang
lingkup yang lebih luas yaitu pengabungan model pembelajran lain yang
cocok.

34
DAFTAR PUSTAKA

Prihandoko, Antonius Cahya. (2006). Pemahaman dan Penyajian Konsep


Matematika Secara Benar dan Menarik. Jakarta: Depdiknas
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas
Ibrahim.2002. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya. Universiti Pers
Salim, Hasib. (2012). Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (Ptk) Bagi Guru.
Diunduh 23 November 2013 dari http://peteka-
guru.blogspot.com/2012/04/hakikat-penelitian-tindakan-kelas-ptk.html.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).
Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
Wardani, I G. A. K. ; Wihardit, K; & Nasoetion, N. (2010). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berotientasi Konstruktivistik.
Jakarata: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi Pembelajaran:
Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

35
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : NOFITA, S.Pt
Nip :-
Tempat Mengajar : SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai
Alamat Sekolah : Jl. Wan Dahlan Ibrahim Gg. Jami’
Telepon : 081275241747
Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dan membina
mahasiswa dalam pelaksannan PKP sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas :
Nama : DENI SOFIA
Nim : 823167191
Program Studi : S1 PGSD
Tempat mengajar : SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai
Alamat Sekolah : Jl. Wan Dahlan Ibrahim Gg. Jami’
Telepon : 085265547294

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Dumai, 14 Maret 2014


Kepala Sekolah Supervisor 2,

H.ZUKRI KASIM,BA NOFITA, S.Pt


NIP. - NIP. –
No. Tlp/HP. 081371718500 No. Tlp/HP. 081275241747

36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS SUPERVISOR 2
1. Nama NOFITA,S.Pt
2. NIP -
3. Tempat, tgl lahir Rao-Rao, 15 Nopember 1978
4. Jenis kelamin Perempuan
5. Gol/ Pangkat -
6. NPWP -
7. No. Hp 081275241747
8. E-mail Nofitaasridel@gmail.com
SDIT ATH-THAARIQ
9. Instansi
MUHAMMADIYAH DUMAI
10. Alamat Rumah Jl. Merdeka Baru No.18
Jenjang Pendidikan
SI thn . . ., Univ . . . S1 thn 1997 – 2002, UNAND
11.
S2 thn . . ., Univ . . . PADANG
S3 thn . . ., Univ . . .
Tahun Pertama
12. 2014
Menjadi Supervisor
13. Pokjar Dumai A

Dumai, 14 Maret 2014


Supervisor 2,

NOFITA, S.Pt
Nip. –
No Tlp/HP. 081275241747

37
Pernyataan Kesediaan Sebagai Supervisor 2

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : DENI SOFIA
Nim : 823167191
UPBJJ-UT : Pekanbaru
Menyatakan bahwa :
Nama : NOFITA,S.PT
Tempat Mengajar : SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai
Guru Kelas : VI (Enam)

Adalah supervisor 2 yang akan membantu membimbing dan membina dalam


pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang merupakan tugas mahasiswa mata
kuliah PDGK4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.


Mengetahui, Dumai, 14 Maret 2014
Kepala Sekolah Supervisor 2,

H.ZUKRI KASIM,BA NOFITA, S.Pt


NIP. - NIP. –
No. Tlp/HP. 081371718500 No. Tlp/HP. 081275241747

38
Lampiran 2

Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika Kelas IV


Fakta/Data pembelajaran Rendahnya tes hasil ulangan siswa pada tahun
yang terjadi di kelas 2013/2014 pada materi menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan berpenyebut sama dan
tidak sama yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal)
Identifikasi masalah 1.Guru dalam pembelajaran matematika
cenderung menggunakan metode konvensional,
dalam pembelajaran kurang mengaktifkan
siswa.
2. Guru dalam pembelajaran kurang memberikan
latihan untuk berfikir kritis.
3. Siswa masih kurang pemahaman konsep belajar
matematika sehingga prestasi belajar rendah
4. Siswa kesulitan menjumlahkan pecahan dengan
penyebut yang nilainya berbeda.
Analisis masalah 1. Guru terlalu banyak memberikan dan
menjelaskan di depan kelas sehingga kurang
mendorong berkembangnya kemampuan
berfikir siswa.
2. Dalam menyampaikan materi yang berkaitan
dengan penanaman konsep matematika guru
belum menggunakan strategi seperti
menggunakan model dan media yang tepat
sehingga siswa kurang memahami materi
tersebut
Alternatif dan Prioritas Sehubungan dengan hasil belajar siswa, maka
Pemecahan Masalah perlu adanya usaha untuk memperbaiki proses

39
pembelajaran agar hasil belajar matematika siswa
dapat memenuhi KKM yang telah ditentukan,
salah satunya adalah dengan menggunakan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Model
pembelajaran ini dikembangkan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah dan keterampilan intelektual, menjadi
siswa yang otonom dan mandiri.
Rumusan masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
1. Apakah penerapan model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa di kelas IV SDIT
ATH-THHARIQ Muhammadiyah Dumai pada
materi Pokok Operasi Hitung Pecahan?
2. Apakah Penerapan model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dapat memperbaiki sikap
siswa di kelas IV SDIT ATH-THAARIQ
Muhammadiyah Dumai?

40
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP PRA SIKLUS )

Sekolah : SDIT Ath - Thaariq


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

II. Kompetensi Dasar


Menjumlahkan Pecahan

III. Karakter siswa yang diharapkan :Disiplin (Discipline),Rasa hormat


dan perhatian (respect) Tekun (diligence) dan Tanggung jawab
(responsibility)

IV. Indikator
 Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama
 Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama

V. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran siswa dapat:
 Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama
 Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama

VI. Materi Pokok


Penjumlahan Pecahan

41
Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama
Penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dilakukan dengan
menjumlahkan pembilang-pembilangnya. Sedangkan penyebutnya tetap (tidak
dijumlahkan)
Contoh :
1 1 1+ 1 2 1
a. + = = =
4 4 4 4 2
3 6 3+6 9
b. + = =
10 10 10 10

1. Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama


Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan (mencari bentuk pecahan
yang senilai). Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjumlahan pecahan
berpenyebut sama.
Contoh :
1 3 2+ 3 5
a. + = =
2 4 4 4
5 3 20 9 29
b. + = + =
6 8 24 24 24

VII. Metode Pembelajaran/Teknik


Ceramah, tanya jawab, dan Penugasan

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran


a. Kegiatan awal (10 menit)
- Menyiapkan siswa, berdoa dan mengabsen siswa (2 menit)
- Memberikan motivasi, mengkondisikan siswa untuk mengikuti
pembelajaran, dan menjelaskan tujuan pembelajaran.(2 menit)
- Membahas tugas pekerjaan rumah (4 menit)
- Bertanya jawab tentang pelajaran terakhir yang dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.(2 menit)
b. Kegiatan Inti (50 menit)

42
- Guru menjelaskan tentang langkah – langkah menjumlahkan
pecahan yang penyebutnya sama .(10 menit)
- Guru memberikan contoh cara menjumlahkan pecahan yang
penyebutnya tidak sama (6 menit)
- Guru membimbing dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan (4 menit)
- Siswa secara individu mengerjakan tugas latihan (15 menit)
- Pembahasan lembar tugas (5menit)
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum dipahami(4 menit)
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan materi
pelajaran(4 menit)
- Memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya(2
menit)
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan materi pelajaran
(5menit)
- Tindak lanjut (pemberian tugas PR) (3 menit)
- Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama (2 menit)

IX. Alat, Media dan Sumber Belajar


 Buku Matematika Kelas 4, Penerbit Erlangga
 Buku MTK Pintar kelas 4

X. Penilaian
- Teknik Penilaian
 Penilaian lisan, tulisan,
- Bentuk Penilaian
 Tertulis
- Instrumen/Alat Penilaian

43
 Soal (terlampir)

Selesaikan penjumlahan pecahan di bawah ini!


1 1 3 1
1. + =... 6. + =...
2 2 5 3
4 4 3 4
2. + =... 7. + =...
5 5 8 7
3 5 5 1
3. + =... 8. + =...
6 6 6 9
3 1 2 4
4. + =... 9. + =...
4 4 7 5
7 2 4 3
5. + =... 10. + = ...
8 8 9 6

Kunci Jawaban
1 1 1+ 15 14 3 1 9+15 14
1. + = = 6. + = =
2 2 15 15 5 3 15 15
4 4 4+ 4 8 3 4 21+ 32 53
2. + = = 7. + = =
5 5 5 5 8 7 56 56
3 5 3+5 8 5 1 15+2 17
3. + = = 8. + = =
6 6 6 6 6 9 18 18
3 1 3+1 4 2 4 10+28 38
4. + = = =1 9. + = =
4 4 4 4 7 5 35 35
7 2 7+2 9 4 3 8+9 17
5. + = = 10. + = =
8 8 8 8 9 6 18 18

Nilai yang diperoleh = Jumlah skor benar x 100


Jumalah skor maksimal

Mengetahui, Dumai, 31 Maret 2014


Kepala Sekolah Mahasiswa

44
H.ZUKRI KASIM DENI SOFIA
NIM. 823167191

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS I

Sekolah : SDIT Ath - Thaariq


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit( Pertemuan pertama)

I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar


Menjumlahkan Pecahan

III. Karakter siswa yang diharapkan : kerjasama, percaya diri (percaya diri
dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan), tanggung jawab
(mempertahankan hasil diskusi yang telah diselesaikan dalam kelompok)
Keaktifan ( aktif mengikuti kegiatan proses pembelajaran dari awal
sampai akhir)

IV. Indikator
Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama

V. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama.

45
VI. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Dengan pembelajaran Berdasarkan masalah siswa dapat melakukan
penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama.

VII. Materi Pokok


Penjumlahan Pecahan yang berpenyebut sama
Untuk menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama, caranya adalah
dengan menjumlahkan pembilang, sedangkan penyebutnya tidak dijumlahkan.
Contoh:
1 1 1+ 1 2
a. + = =
3 3 3 3
4 1 1+ 1 5
b. + = =
7 7 3 3

VIII. Metode Pembelajaran/Teknik


- Model pembelajaran : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab, pemecahan masalah, diskusi,
eksperimen dan penugasan.

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


a. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama dan mengabsen
siswa
Tahap 1 : Orientasi Siswa pada masalah
- Apersepsi,” Doraemon memiliki sahabat bernama Nobita. Nobita
selalu diganggu oleh Giant dan Suneo. Ketika Nobita berulang
tahun, Giant dan Suneo dating ke rumah Nobita. Giant
menghabiskan ¾ kue dan Suneo menghabiskan ¼ kue.jdi berapa kue

46
yang dihabiskan Giant dan Suneo? bisakah anak-anak ibu bantu
Nobita menghitung kue yang dihabiskan Giant dan Suneo”?
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengimformasikan model
pembelajaran yang akan digunakan dan memotivasi siswa untuk
terlibat dalam pemecahan masalah

Motivasi:
Ayo kawan kita belajar
Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama
Pembilang tinggal ditambahkan pembilang
Langsung langsung ketemu hasilnya
Siapa bisa mengerjakannya
- Guru menyampaikan masalah yang telah dirumuskan dalam LKS
tentang menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Tahap 2: Mengorganisasikan siswa dalam belajar
- Siswa diorganisasikan dalam kelompok yang beranggotakan 5-6
orang
- Guru membagikan LKS dan menjelaskan secara singkat langkah
kerja yang harus dilakukan siswa dalam pemecahan masalah yang
diajukan dalam LKS
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Guru membimbing dan memfasilitasi penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah.
- Guru memotivasi siswa untuk berdiskusi dan melakukan eksperimen.
- Siswa berdiskusi dan menganalisa masalah yang diberikan guru
dengan media dan lembar kerja siswa yang telah disediakan

47
- Siswa mengumpulkan data-data/informasi yang diperlukan dalam
pemecahan masalah.
- Siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah.
- Siswa melakukan eksperimen dan berbagi tugas dalam kelompok, ada
yang memotong kertas,menggambar dan menuliskan hasilnya.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Siswa menentukan langkah penyelesaian masalah dan menyiapkan
karya yang akan ditampilkan.
- Setiap kelompok secara bergantian menyajikan hasil karyanya dan
kelompok lain menanggapi.
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Guru membimbing siswa mengevaluasi proses dan hasil pemecahan
masalah.
- Siswa mengerjakan latihan secara individu
- Guru dan siswa membahas latihan yang telah diberikan
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan materi pelajaran
- Tindak lanjut (pemberian tugas PR)
- Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama

X. Alat, Media dan Sumber Belajar


- Kertas Origami, Plastik bening, OHP, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Buku Matematika Kelas 4, Penerbit Erlangga

XI. Penilaian
- Teknik Penilaian
 Tulisan dan pengamatan
- Bentuk Penilaian
 tertulis dan penilaian sikap
- Instrumen/Alat Penilaian

48
 Soal dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (terlampir)

Soal Latihan
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Paman mempunyai sebidang tanah, sudah ditanami dengan pohon kelapa
3 2
seluas hektar dan pohon karet hektar, luas tanah paman seluruhnya yang
7 7
sudah ditanami adalah . . . hektar
3 2
2. Uang gaji ayah tiap bulan digunakan bagian untuk biaya makan dan
9 9
bagian untuk biaya listrik, maka jumlah uang gaji ayah yang digunakan
untuk biaya kedua kebutuhan tersebut adalah . . . bagian
5 3
3. + =...
8 8
4 3
4. + =...
6 6

Kunci Jawaban
3 2 3+2 5
1. + = =
7 7 7 7
3 2 3+2 5
2. + = =
9 9 9 9
5 3 5+3 8
3. + = = =1
8 8 8 8
4 3 4+ 3 7
4. + = =
6 6 6 6

49
Nilai yang diperoleh = Jumlah skor benar x 100
Jumalah skor maksimal
Mengetahui, Menyetujui Menyetujui Dumai, 01 April
Ka.SDIT Ath – Supervisor 1, Supervisor 2, 2014
Thaariq Mahasiswa

H. ZUKRI KASIM, BA ANISMAR,Dra.M.Pd NOFITA,S.Pt DENI SOFIA


NIP. NIM 823167191
196610281994122002

LEMBAR KEGIATAN SISWA


SIKLUS I PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Waktu : 30 menit

Kelompok : ..............
Hari/Tanggal :...............
Anggota : 1.. . . . . . . . . . . . .
2.. . . . . . . . . . . . .
3.. . . . . . . . . . . . .
4.. . . . . . . . . . . . .
5.. . . . . . . . . . . . .
I. Tujuan
Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama

II. Media/ Alat

50
Plastik bening, Kertas Origami, dan Pena OHP

Permasalahan I :
Pada hari senin yang lalu Arul membeli sebuah buku cerita, hari selasa Arul
2 3
membaca bagian dari isi buku itu, hari rabu ia melanjutkan membaca bagian
6 6
dari isi buku tersebut. Berapa bagian dari isi buku yang telah dibaca Arul?
Untuk mencari solusi dari masalah tersebut, lakukan langkah-langkah
berikut:
a. Buatlah dua persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di kertas
Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 6 bagian sama besar dan arsirlah dua
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 6 bagian sama besar dan arsilah 3
bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!

Permasalahan II :
3 1
Uang gaji Ayah tiap bulan digunakan bagian untuk biaya makan dan
4 4
bagian untuk biaya listrik, berapa bagiankah uang gaji ayah yang digunakan
untuk biaya kedua kebutuhan tersebut!
Untuk mencari solusi dari masalah tersebut, lakukan langkah-langkah
berikut:
a. Buatlah dua persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di kertas
Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 4 bagian sama besar dan arsirlah 3 bagiannya,
persegi kedua bagilah menjadi 4 bagian sama besar dan arsirlah 1 bagiannya
dengan warna yang berbeda dengan persegi yang pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!

51
Jawaban
Tunjukkan dengan menggunakan alat peraga yang telah tersedia!

No Gambar Model Penyelesaian

1. ...

2. ...

NB. Sesuai Kreativitas siswa

52
Kunci Jawaban

No Gambar Model Penyelesaian

1. 2 3 2+ 3 5
+ = =
6 6 6 6

2.
3 1 3+1 4
+ = =
4 4 4 4
=1

NB. Sesuai Kreativitas siswa

53
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Sekolah : SDIT Ath - Thaariq


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (Pertemuan Kedua)

I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar


Menjumlahkan Pecahan

III. Karakter siswa yang diharapkan : kerjasama, percaya diri (percaya diri
dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan), tanggung jawab
(mempertahankan hasil diskusi yang telah diselesaikan dalam kelompok)
Keaktifan (aktif mengikuti kegiatan proses pembelajaran dari awal
sampai akhir)

IV. Indikator
Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama

54
V. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak
sama

VI. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Dengan pembelajaran Berdasarkan masalah siswa dapat melakukan
penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama.

VII. Materi Pokok


Penjumlahan Pecahan yang berpenyebut tidak sama
Untuk menjumlahkan pecahan yang berpenyebut tidak sama, caranya
adalah samakan dahulu penyebut pecahan-pecahan tersebut dengan mencari KPK
dari kedua pecahan itu. Setelah itu, jumlahkan kedua pecahan tersebut.
Contoh:
1 3
1. + =...
2 4
Jawab : KPK dari 2 dan 4 adalah 4
1 3 2 3 5
+ = + =
2 4 4 4 4
1 3
2. + =...
6 8
Jawab : KPK dari 6 dan 8 adalah 24
1 3 4 9 13
+ = + =
6 8 24 24 24

VIII. Metode Pembelajaran/Teknik


- Model pembelajaran : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Metode pembelajaran : Tanya jawab, Pemecahan Masalah,
Diskusi, Eksperimen dan Penugasan

IX. Langkah-langkah Pembelajaran

55
a. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama dan
mengabsen siswa
Tahap 1: Orientasi Siswa pada masalah
- Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada
siswa,” upin dan Ipin adalah saudara kembar. Mereka mempunyai
kakak bernama Kak Rose. Pada hari minggu, kak Rose memasak
untuk Upin dan Ipin. Kak Rose memasak tahu goring. Upin diberi ½
bagian tahu goreng.tak hanya Upin, Ipin juga diberi ¾ bagian tahu
goreng oleh kak Rose.jadi berapa bagian tahu goreng yang
diberikan Upin dan Ipin? Coba kalian bantu kak Rose menghitung
tahu goreng yang diberikan kepada Upin dan Ipin?
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengimformasikan
model pembelajaran yang akan digunakan dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam pemecahan masalah.
- Guru menyampaikan masalah yang telah dirumuskan dalam LKS
tentang menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama
- Memberikan motivasi kepada siswa untuk membangkitkan
semangat belajar siswa.

b. Kegiatan Inti (50 menit)


Tahap 2: Mengorganisasikan siswa dalam belajar
- Siswa diorganisasikan dalam kelompok yang beranggotakan 5-6
orang(5 menit)
- Guru membagikan LKS dan menjelaskan secara singkat langkah
kerja yang harus dilakukan siswa dalam pemecahan masalah yang
diajukan dalam LKS (5 menit)
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Guru membimbing dan memfasilitasi penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah.

56
- Guru memotivasi siswa untuk berdiskusi dan melakukan
eksperimen.
- Siswa berdiskusi dan menganalisa masalah yang diberikan guru
dengan media dan lembar kerja siswa yang telah disediakan
- Siswa mengumpulkan data-data/informasi yang diperlukan dalam
pemecahan masalah.
- Siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah.
- Siswa melakukan eksperimen dan berbagi tugas dalam kelompok,
ada yang memotong kertas,menggambar dan menuliskan hasilnya.

Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Siswa menentukan langkah penyelesaian masalah dan menyiapkan
karya yang akan ditampilkan.
- Setiap kelompok secara bergantian menyajikan hasil karyanya dan
kelompok lain menanggapi.
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Guru membimbing siswa mengevaluasi proses dan hasil pemecahan
masalah.
- Siswa mengerjakan latihan secara individu
- Guru dan siswa membahas latihan yang telah diberikan
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan materi pelajaran
- Tindak lanjut (pemberian tugas PR)
- Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama

X. Alat, Media dan Sumber Belajar


- Kertas Origami, Plastik bening, OHP, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Buku Matematika Kelas 4, Penerbit Erlangga

XI. Penilaian

57
- Teknik Penilaian
 Tulisan, pengamatan
- Bentuk Penilaian
 Tertulis dan penilaian sikap
- Instrumen/Alat Penilaian
 Soal Individu dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (terlampir)

Soal Latihan
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
5 2
1. + =..
7 3
7 1
2. + =...
9 6
5 1
3. + =...
8 2
3 2
4. + =...
5 3

Kunci jawaban
5 2 15+14 29
1. + = =
7 3 21 21
7 1 14+3 17
2. + == =
9 6 18 18
5 1 5+4 9
3. + = =
8 2 8 8
3 2 9+10 19
4. + = =
5 3 15 15

58
Nilai yang diperoleh = Jumlah skor benar x 100
Jumalah skor maksimal

Mengetahui, Menyetujui Menyetujui Dumai, 02 April


Ka.SDIT Ath – Supervisor 1, Supervisor 2, 2014
Thaariq Mahasiswa

H. ZUKRI KASIM, BA ANISMAR,Dra.M.Pd NOFITA,S.Pt DENI SOFIA


NIP. NIM 823167191
196610281994122002

LEMBAR KEGIATAN SISWA


SIKLUS I PERTEMUAN II

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Waktu : 30 menit

Kelompok :..............
Hari/Tanggal :..............
Anggota : 1.. . . . . . . . . . . . .
2.. . . . . . . . . . . . .
3.. . . . . . . . . . . . .
4.. . . . . . . . . . . . .
5.. . . . . . . . . . . . .

59
I. Tujuan
Siswa dapat menjumlahkan pecahan yang berpenyebut tidak sama

II. Media/ Alat


Plastik bening, Kertas Origami, dan Pena OHP

Permasalahan I :
5 3
+ =...
6 8
Untuk mencari solusi dari masalah tersebut, lakukan langkah-langkah
berikut:
a. Buatlah dua persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di kertas
Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 6 bagian sama besar dan arsirlah 5
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 8 bagian sama besar dan arsirlah 3
bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!
(hitunglah bagian yang diarsir sebagai pembilang, yang terkena arsiran dua
kali dihitung dua kali)

Permasalahan II :
4 5
+ =.. .
5 6
Untuk mencari solusi dari masalah tersebut, lakukan langkah-langkah berikut:
a. Buatlah dua persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di kertas
Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 7 bagian sama besar dan arsirlah 4
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 6 bagian sama besar dan arsirlah 5
bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang pertama!

60
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!
(hitunglah bagian yang diarsir sebagai pembilang, yang terkena arsiran dua
kali dihitung dua kali)

Jawaban
Tunjukkan dengan menggunakan alat peraga yang telah tersedia!

No Gambar Model Penyelesaian

1. ...

2. ...

61
NB. Sesuai Kreativitas siswa

Kunci Jawaban

No Gambar Model Penyelesaian

1. 5 3 20+9
+ = =
6 8 24
29
24

2.

62
4 5 24+25
+ = =
5 6 30
49
30

NB. Sesuai Kreativitas siswa

ULANGAN HARIAN (UH) I

Nama :…………………………………
Kelas :…………………………………
Mata Pelajaran : …………………………………

KD : Menjumlahkan pecahan

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!

2 3
1. + =...
7 7
1 2
2. + =...
5 5

63
2 3
3. + =...
5 15
2 3
4. + =...
5 15
1 1
5. + =...
4 3
Jawaban
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Nilai:

KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN (UH) I

Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Skor
2 3 5
1. + = 20
7 7 7
1 2 3
2. + = 20
5 5 5
2 3 6+3 9 3
3. + = = = 20
5 15 15 15 5

64
3 1 9+7 16 20
4. + = =
7 3 21 21
1 1 3+4 7 20
5. + = =
4 3 12 12
Jumlah 100

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Sekolah : SDIT Ath - Thaariq


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/II
Alokasi waktu :2 x 35 menit (Pertemuan Pertama)

I. Standar Kompetensi

65
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

II. Kompetensi Dasar


Mengurangkan Pecahan

III. Karakter siswa yang diharapkan : kerjasama, percaya diri (percaya diri
dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan), tanggung jawab
(mempertahankan hasil diskusi yang telah diselesaikan dalam kelompok)
Keaktifan ( aktif mengikuti kegiatan proses pembelajaran dari awal
sampai akhir)

IV. Indikator
Melakukan pengurangan pecahan yang berpenyebut sama

V. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Melakukan pengurangan pecahan yang berpenyebut sama

VI. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Dengan pembelajaran Berdasarkan masalah siswa dapat melakukan
pengurangan pecahan yang berpenyebut sama.

VII. Materi Pokok


Pengurangan Pecahan yang berpenyebut sama
Untuk mengurangkan pecahan yang berpenyebut sama, caranya adalah
mengurangkan pembilang dengan pembilang, sedangkan penyebutnya tidak
dijumlahkan.
Contoh:
5 3 5−3 2
a. - = =
10 10 10 10

66
8 7 8−7 1
b. - = =
15 15 15 15

VIII. Metode Pembelajaran/Teknik


- Model pembelajaran : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Metode pembelajaran :Tanya jawab, Pemecahan Masalah,
Diskusi, Eksperimen dan Penugasan

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


a. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama dan mengabsen
siswa
Tahap 1: Orientasi Siswa pada masalah
- Apersepsi : Dora berteman dengan seekor monyet bernama Boots.
Mereka berdua menjelajah untuk mencari buah apel karena buah
5
apel yang dimiliki Boots tinggal bagian. Ketika ditengah
6
perjalanan Dora dan Boots dihadang oleh swiper. Dan mereka
mengatakan “Swiper jangan mencuri, Swiper jangan mencuri”akan
3
tetapi buah apel milik Dora tinggal bagian. Dora meminta teman-
6
teman membantu menghitung buah apel yang dimakan Swiper”.
Bisakah anak-anak ibu membantu Dora?
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengimformasikan
model pembelajaran yang akan digunakan dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam pemecahan masalah.
- Guru menyampaikan masalah yang telah dirumuskan dalam LKS
tentang mengurangkan pecahan berpenyebut sama.

b. Kegiatan Inti (50 menit)


Tahap 2: Mengorganisasikan siswa dalam belajar

67
- Siswa diorganisasikan dalam kelompok yang beranggotakan 5-
6 orang
- Guru membagikan LKS dan menjelaskan secara singkat
langkah kerja yang harus dilakukan siswa dalam pemecahan
masalah yang diajukan dalam LKS
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Guru membimbing dan memfasilitasi penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah.
- Guru memotivasi siswa untuk berdiskusi dan melakukan
eksperimen.
- Siswa berdiskusi dan menganalisa masalah yang diberikan guru
dengan media dan lembar kerja siswa yang telah disediakan
- Siswa mengumpulkan data-data/informasi yang diperlukan
dalam pemecahan masalah.
- Siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan
masalah.
- Siswa melakukan eksperimen dan berbagi tugas dalam
kelompok, ada yang memotong kertas,menggambar dan
menuliskan hasilnya.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Siswa menentukan langkah penyelesaian masalah dan
menyiapkan karya yang akan ditampilkan.
- Setiap kelompok secara bergantian menyajikan hasil karyanya
dan kelompok lain menanggapi.
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Guru membimbing siswa mengevaluasi proses dan hasil
pemecahan masalah.
- Siswa mengerjakan latihan secara individu
- Guru dan siswa membahas latihan yang telah diberikan

68
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan materi pelajaran
- Tindak lanjut (pemberian tugas PR)
- Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama

X. Alat, Media dan Sumber Belajar


- Kertas Origami, Plastik bening, OHP, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Buku Matematika Kelas 4, Penerbit Erlangga

XI. Penilaian
- Teknik Penilaian
 tulisan, pengamatan
- Bentuk Penilaian
 Tertulis dan penilaian sikap
- Instrumen/Alat Penilaian
 Soal dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (terlampir)

Soal Latihan
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
4 1
1. - =...
5 5
3 2
2. - =...
4 4
5 3
3. - =...
6 6
5 3
4. - =...
7 7

69
Kunci Jawaban
4 1 4−1 3
1. - = =
5 5 5 5
3 2 3−2 1
2. - = =
4 4 4 4
5 3 5−3 2
3. - = =
6 6 6 6
5 3 5−3 2
4. - = =
7 7 7 7

Nilai yang diperoleh = Jumlah skor benar x 100


Jumalah skor maksimal

Mengetahui, Menyetujui Menyetujui Dumai, 15 April


Ka.SDIT Ath – Supervisor 1, Supervisor 2, 2014
Thaariq Mahasiswa

H. ZUKRI KASIM, BA ANISMAR,Dra.M.Pd NOFITA,S.Pt DENI SOFIA


NIP. NIM 823167191
196610281994122002

LEMBAR KEGIATAN SISWA


SIKLUS II PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

70
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Waktu : 30 menit

Kelompok : ..............
Hari/Tanggal :..............
Anggota : 1.. . . . . . . . . . . . .
2.. . . . . . . . . . . . .
3.. . . . . . . . . . . . .
4.. . . . . . . . . . . . .
5.. . . . . . . . . . . . .
I. Tujuan
Siswa dapat mengurangkan pecahan yang berpenyebut sama

II. Media/ Alat


Plastik bening, Kertas Origami, dan Pena OHP

Permasalahan I :
6
Rina mempunyai kain dengan panjang m, kain dipotong untuk membuat
8
3
baju m. sisa kain Rina adalah . . . m
8
Langkah - langkah:
a. Buatlah dua buah persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di
kertas Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 8 bagian sama besar dan arsirlah 6
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 8 bagian sama besar dan dan
arsirlah 3 bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang
pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!

71
Permasalahan II :
Ibu membel tepung terigu ¾ kg. Tepung tersebut digunakan untuk membuat
2
kue kg. Berapa kg sisa tepung terigu ibu?
4
Langkah - langkah:
a. Buatlah dua buah persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di
kertas Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 4 bagian sama besar dan arsirlah 3
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 4 bagian sama besar dan dan
arsirlah 2 bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang
pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!

Jawaban
Tunjukkan dengan menggunakan alat peraga yang telah tersedia!
No Gambar Model Penyelesaian

72
1. ...

2. ...

NB. Sesuai Kreativitas siswa

Kunci Jawaban

No Gambar Model Penyelesaian

1. ... 6 3 6−3 3
- = =
8 8 8 8

73
2. ... 3 2 3−2 1
- = =
4 4 4 4

NB. Sesuai Kreativitas siswa

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


SIKLUS II

Sekolah : SDIT Ath - Thaariq


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV/II
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (Pertemuan kedua)

74
I. Standar Kompetensi
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar


Mengurangkan Pecahan

III. Karakter siswa yang diharapkan : kerjasama, percaya diri (percaya diri
dalam mengemukakan pendapat atau tanggapan), tanggung jawab
(mempertahankan hasil diskusi yang telah diselesaikan dalam kelompok)
Keaktifan ( aktif mengikuti kegiatan proses pembelajaran dari awal
sampai akhir)

IV. Indikator
Melakukan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama

V. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Melakukan penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak
sama

VI. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Dengan pembelajaran Berdasarkan masalah siswa dapat melakukan
penjumlahan pecahan yang berpenyebut tidak sama.

VII. Materi Pokok


Pengurangan Pecahan yang berpenyebut tidak sama
Untuk mengurangkan pecahan yang berpenyebut tidak sama, caranya
adalah samakan dahulu penyebut pecahan-pecahan tersebut dengan mencari KPK
dari kedua pecahan itu. Setelah itu, kurangkan kedua pecahan tersebut.
Contoh:

75
5 1
1. - =...
8 3
Jawab : KPK dari 8 dan 3 adalah 24
5 1 15 8 7
- = - =
8 3 24 24 24
7 2
2. - =...
8 3
Jawab : KPK dari 8 dan 3 adalah 24
7 2 21−16 5
- = =
8 3 24 24

VIII. Metode Pembelajaran/Teknik


- Model pembelajaran : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Metode pembelajaran :Tanya jawab, Pemecahan Masalah,
Diskusi, Eksperimen dan Penugasan

IX. Langkah-langkah Pembelajaran


a. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru mengucapkan salam kemudian berdo’a bersama dan mengabsen
siswa
Tahap 1: Orientasi Siswa pada masalah
- Apersepsi : Shinchan mempunyai mama, papa, adik (hinowari) dan
seekor anjing bernama shiro. Suatu hari, papa shinchan pulang dari
bekerja, membelikan permen coklat untuk shinchan. Shinchan diberi
1
bagian permen coklat oleh papanya. Karena Himowari tidak diberi
3
2
papanya, dia meminta permen cokelat kepada shinchan. Jadi
8
tinggal berapa cokelat milik shinchan sekarang? ”. Bisakah anak-
anak ibu membantu Shinchan?

76
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengimformasikan model
pembelajaran yang akan digunakan dan memotivasi siswa untuk
terlibat dalam pemecahan masalah.
Motivasi:
Ayo kawan kita belajar
Mengurangkan pecahan penyebut tidak sama
Pembilang tinggal dikurangkan pembilang
Jika beda penyebutnya, kita samakan dulu
Dicari KPKnya
Langsung langsung ketemu hasilnya
Siapa bisa mengerjakannya…..
- Guru menyampaikan masalah yang telah dirumuskan dalam LKS
tentang mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Tahap 2: Mengorganisasikan siswa dalam belajar
- Siswa diorganisasikan dalam kelompok yang beranggotakan 5-6
orang(5 menit)
- Guru membagikan LKS dan menjelaskan secara singkat langkah
kerja yang harus dilakukan siswa dalam pemecahan masalah yang
diajukan dalam LKS (5 menit)
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Guru membimbing dan memfasilitasi penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah.
- Guru memotivasi siswa untuk berdiskusi dan melakukan eksperimen.
- Siswa berdiskusi dan menganalisa masalah yang diberikan guru
dengan media dan lembar kerja siswa yang telah disediakan
- Siswa mengumpulkan data-data/informasi yang diperlukan dalam
pemecahan masalah.
- Siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan masalah.

77
- Siswa melakukan eksperimen dan berbagi tugas dalam kelompok, ada
yang memotong kertas,menggambar dan menuliskan hasilnya.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Siswa menentukan langkah penyelesaian masalah dan menyiapkan
karya yang akan ditampilkan.
- Setiap kelompok secara bergantian menyajikan hasil karyanya dan
kelompok lain menanggapi.
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Guru membimbing siswa mengevaluasi proses dan hasil pemecahan
masalah.
- Siswa mengerjakan latihan secara individu
- Guru dan siswa membahas latihan yang telah diberikan
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Siswa dibimbing guru membuat kesimpulan materi pelajaran
- Tindak lanjut (pemberian tugas PR)
- Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama

X. Alat, Media dan Sumber Belajar


- Kertas Origami, Plastik bening, OHP, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
- Buku Matematika Kelas 4, Penerbit Erlangga

XI. Penilaian
- Teknik Penilaian
 Tulisan, pengamatan
- Bentuk Penilaian
 Tertulis dan penilaian sikap
- Instrumen/Alat Penilaian
 Soal dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (terlampir)

Soal Latihan

78
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
2 1
1. - =...
3 6
7 5
2. - =...
8 6
3 3
3. - =...
5 10
6 4
4. - =...
7 9

Kunci jawaban
2 1 4−1 3
1. - = =
3 6 6 6
7 5 21−20 1
2. - = =
8 6 24 24
3 3 6−3 3
3. - = =
5 10 10 10
6 4 54−28 26
4. - = =
7 9 63 63

Nilai yang diperoleh = Jumlah skor benar x 100


Jumalah skor maksimal

Mengetahui, Menyetujui Menyetujui Dumai, 16 April


Ka.SDIT Ath- Supervisor 1, Supervisor 2, 2014
Thaariq Mahasiswa

H. ZUKRI KASIM, BA ANISMAR,Dra.M.Pd NOFITA,S.Pt DENI SOFIA


NIP. NIM 823167191
196610281994122002

79
LEMBAR KEGIATAN SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/II
Waktu : 30 menit

Kelompok : ..............
Hari/Tanggal :. . . . . . . . . . . . . . .
Anggota : 1.. . . . . . . . . . . . .
2.. . . . . . . . . . . . .
3.. . . . . . . . . . . . .
4.. . . . . . . . . . . . .
5.. . . . . . . . . . . . .
I. Tujuan
Siswa dapat mengurangkan pecahan yang berpenyebut tidak sama

II. Media/ Alat


Plastik bening, Kertas Origami, dan Pena OHP

Permasalahan I :
3 1
Irma diberi apel oleh kakaknya bagian, lalu apel itu ia berikan bagian
4 3
pada temannya, berapa sisa apel Irma sekarang?
Langkah - langkah:

80
a. Buatlah dua buah persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di
kertas Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 4 bagian sama besar dan arsirlah 3
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 3 bagian sama besar dan arsirlah
salah satu bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang
pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!

Permasalahan II :
5
Pak Tengku mempunyai kayu dengan penjang m, kayu tersebut kemudian
6
2
dipotong m untuk suatu keperluan, berapa meter sisa kayu Pak Tengku
5
sekarang?
Langkah – langkah :
a. Buatlah dua buah persegi yang sama besar, persegi pertama buatlah di
kertas Origami, persegi yang kedua buatlah diplastik bening!
b. Persegi pertama dibagi menjadi 4 bagian sama besar dan arsirlah 3
bagiannya, persegi kedua bagilah menjadi 3 bagian sama besar dan arsirlah
salah satu bagiannya dengan warna yang berbeda dengan persegi yang
pertama!
c. Dempetkan persegi yang ada diplastik bening dengan persegi yang terdapat
pada kertas Origami, amati dan hitunglah!

81
Jawaban
Tunjukkan dengan menggunakan alat peraga yang telah tersedia!

No Gambar Model Penyelesaian

1. ...

2. ...

NB. Sesuai Kreativitas siswa

82
Kunci Jawaban

No Gambar Model Penyelesaian

1. 3 1 9−4 5
- = =
4 3 12 12

2. 5 2 25−12
- = =
6 5 30
13
30

NB. Sesuai Kreativitas siswa

83
ULANGAN HARIAN (UH) II

Nama :…………………………………
Kelas :…………………………………
Mata Pelajaran : …………………………………

KD : Mengurangkan pecahan

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!

4 2
1. - =...
6 6
8 5
2. - =...
11 11
5 2
3. - =...
9 6
2 3
4. - =...
4 8
4 6
5. - =...
6 10

Jawaban
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

84
Nilai:

KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN (UH) II

Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Skor

4 2 2 1 20
1. - = =
6 6 6 3

8 5 3
2. - = 20
11 11 11

5 2 10 6 3 1 20
3. - = - = =
9 6 18 18 18 3

2 3 4−3 1
4. - = = 20
4 8 8 8

4 2 9−6 3 1
5. - = - = 20
6 10 30 30 10

Jumlah 100

85
Lampiran 4
INSTRUMEN OBSERVASI GURU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan :I/I
Hari / Tanggal : Selasa / 01 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014

Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Kegiatan Guru Pengamatan Catatan
No
Ya Tidak
1 Mempersiapkan kelas 
2 Melakukan Appersepsi 
Fase 1. Orientasi siswa pada masalah
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran 
Mengajukan masalah yang telah 
4
dirumuskan dalam LKS
Memotivasi siswa agar terlibat pada 
5 aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya
Fase 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Membantu siswa dalam kelompok 
6 dan membagikan LKS pada setiap
kelompok
Fase 3. membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Membimbing dan memfasilitasi 
7 penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah
Melaksanakan eksperimen untuk 
8 mendapatkan penjelasan dalam
pemecahan masalah
Fase 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya
9 Membantu siswa dalam 

86
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai sebagai hasil
pelaksanaan tugas
Fase 5. menganalisis dan megevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan 
refleksi atau evaluasi terhadap
10 penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka tempuh atau
gunakan
Jumlah 7
Persentasi 70%
Kategori Baik

Dumai, 01 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

87
INSTRUMEN OBSERVASI SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan :I/I
Hari / Tanggal : Selasa / 01 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014
Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
KEGIATAN SISWA
Saling bekerja
N NOMOR Memperhatikan
sama dalam
O SISWA penjelasan guru
bereksperimen
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 D1   
2 D2   
3 D3   
4 D4   
5 D5   
6 D6   
7 D7   
8 D8   
9 D9   
10 D10   
11 DI1   
12 D12   
13 D13   
14 D14   
15 D15   
16 D16   
17 D17   
18 D18   
19 D19   
20 D20   
21 D21   
22 D22   

88
23 D23   
24 D24   
25 D25   
26 D26   
Jumlah 15 14 15
Persentasi 57.7% 53.8% 57,7%
Kategori Kurang Kurang Kurang

Dumai, 01 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

89
INSTRUMEN OBSERVASI GURU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan : I / II
Hari / Tanggal : Rabu / 02 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014

Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Kegiatan Guru Pengamatan Catatan
No
Ya Tidak
1 Mempersiapkan kelas 
2 Melakukan Appersepsi 
Fase 1. Orientasi siswa pada masalah
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran 
Mengajukan masalah yang telah 
4
dirumuskan dalam LKS
Memotivasi siswa agar terlibat pada 
5 aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya
Fase 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar
Membantu siswa dalam kelompok 
6 dan membagikan LKS pada setiap
kelompok
Fase 3. membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Membimbing dan memfasilitasi 
7 penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah
Melaksanakan eksperimen untuk 
8 mendapatkan penjelasan dalam
pemecahan masalah
Fase 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya
9 Membantu siswa dalam 
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai sebagai hasil

90
pelaksanaan tugas
Fase 5. menganalisis dan megevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan 
refleksi atau evaluasi terhadap
10 penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka tempuh atau
gunakan
Jumlah 8
Persentasi 80%
Kategori Baik

Dumai, 02 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

91
INSTRUMEN OBSERVASI SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan : I / II
Hari / Tanggal : Rabu/ 02 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014
Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
KEGIATAN SISWA
Melakukan diskusi
N NOMOR Memperhatikan Memperhatikan
dengan bertukar
O SISWA penjelasan guru hasil diskusi
peran
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 D1   
2 D2   
3 D3   
4 D4   
5 D5   
6 D6   
7 D7   
8 D8   
9 D9   
10 D10   
11 D11   
12 D12   
13 D13   
14 D14   
15 D15   
16 D16   
17 D17   
18 D18   
19 D19   
20 D20   
21 D21   
22 D22   
23 D23   

92
24 D24   
25 D25   
26 D26   
Jumlah 17 17 16
Persentasi 65.4% 65.4% 61.5%
Kategori Cukup Cukup Cukup

Dumai, 02 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

93
INSTRUMEN OBSERVASI GURU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan : II / I
Hari / Tanggal : Selasa / 01 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014

Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Kegiatan Guru Pengamatan Catatan
No
Ya Tidak
1 Mempersiapkan kelas 
2 Melakukan Appersepsi 
Fase 1. Orientasi siswa pada masalah
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran 
Mengajukan masalah yang telah 
4
dirumuskan dalam LKS
Memotivasi siswa agar terlibat pada 
5 aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya
Fase 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar
Membantu siswa dalam kelompok 
6 dan membagikan LKS pada setiap
kelompok
Fase 3. membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Membimbing dan memfasilitasi 
7 penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah
Melaksanakan eksperimen untuk 
8 mendapatkan penjelasan dalam
pemecahan masalah
Fase 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam 
merencanakan dan menyiapkan
9
karya yang sesuai sebagai hasil
pelaksanaan tugas
Fase 5.menganalisis dan megevaluasi proses pemecahan masalah

94
Membantu siswa untuk melakukan 
refleksi atau evaluasi terhadap
10 penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka tempuh atau
gunakan
Jumlah 9
Persentasi 90%
Kategori Baik Sekali

Dumai, 15 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

95
INSTRUMEN OBSERVASI SISWA

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan : II / I
Hari / Tanggal : Selasa/ 15 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014
Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
KEGIATAN SISWA
Melakukan diskusi
N NOMOR Memperhatikan Memperhatikan
dengan bertukar
O SISWA penjelasan guru hasil diskusi
peran
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 D1   
2 D2   
3 D3   
4 D4   
5 D5   
6 D6   
7 D7   
8 D8   
9 D9   
10 D10   
11 D11   
12 D12   
13 D13   
14 D14   
15 D15   
16 D16   
17 D17   
18 D18   
19 D19   
20 D20   
21 D21   
22 D22   
23 D23   
24 D24   

96
25 D25   
26 D26   
Jumlah 21 20 22
Persentasi 80.8% 76.9% 84.6%
Kategori Baik Baik Baik

Dumai, 15 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

97
INSTRUMEN OBSERVASI GURU
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan : II / II
Hari / Tanggal : Selasa / 01 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014

Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Kegiatan Guru Pengamatan Catatan
No
Ya Tidak
1 Mempersiapkan kelas 
2 Melakukan Appersepsi 
Fase Orientasi siswa pada masalah
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran 
Mengajukan masalah yang telah 
4
dirumuskan dalam LKS
Memotivasi siswa agar terlibat pada 
5 aktivitas pemecahan masalah yang
dipilihnya
Fase mengorganisasikan siswa untuk belajar
Membantu siswa dalam kelompok 
6 dan membagikan LKS pada setiap
kelompok
Fase membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Membimbing dan memfasilitasi 
7 penyelidikan siswa dalam
pemecahan masalah
Melaksanakan eksperimen untuk 
8 mendapatkan penjelasan dalam
pemecahan masalah
Fase mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam 
merencanakan dan menyiapkan
9
karya yang sesuai sebagai hasil
pelaksanaan tugas
Fase menganalisis dan megevaluasi proses pemecahan masalah

98
Membantu siswa untuk melakukan 
refleksi atau evaluasi terhadap
10 penyelidikan mereka dan proses-
proses yang mereka tempuh atau
gunakan
Jumlah 10
Persentasi 100%
Kategori Baik Sekali

Dumai, 16 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

99
INSTRUMEN OBSERVASI SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (Empat)
Siklus / Pertemuan : II / II
Hari / Tanggal : Rabu/ 16 April 2014
Fokus Observasi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Kelas IV
SDIT Ath-Thaariq Muhammadiyah Dumai Tahun
Pelajaran 2013/2014
Petunjuk : Berilah penilaian dengan tanda (√) pada kolom yang sesuai.
KEGIATAN SISWA
Melakukan diskusi
N NOMOR Memperhatikan Memperhatikan
dengan bertukar
O SISWA penjelasan guru hasil diskusi
peran
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 D1   
2 D2   
3 D3   
4 D4   
5 D5   
6 D6   
7 D7   
8 D8   
9 D9   
10 D10   
11 D11   
12 D12   
13 D13   
14 D14   
15 D15   
16 D16   
17 D17   
18 D18   
19 D19   
20 D20   
21 D21   
22 D22   
23 D23   
24 D24   

100
25 D25   
26 D26   
Jumlah 24 25 24
Persentasi 92.3% 96.2% 92.3%
Kategori Baik sekali Baik sekali Baik sekali

Dumai, 16 April 2014


Observer

Nofita,S.Pt

101
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV.A SDIT ATH-
THAARIQ MUHAMMADIYAH DUMAI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Nilai
Nama Nilai Pra Nilai
No: Keterangan Keterangan Siklu Keterangan
Siswa Siklus Siklus I
s II
1 D1 75 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
2 D2 75 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas
3 D3 90 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
4 D4 90 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
5 D5 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
6 D6 55 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas 100 Tuntas
7 D7 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
8 D8 40 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas 100 Tuntas
9 D9 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
10 D10 55 Tidak Tuntas 75 Tidak Tuntas 85 Tuntas
11 D11 55 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
12 D12 45 TidakTuntas 75 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
13 D13 80 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
14 D14 65 Tidak Tuntas 65 Tuntas 88 Tuntas
15 D15 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
16 D16 45 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
17 D17 50 tidakTuntas 100 Tuntas 100 Tuntas
18 D18 65 Tuntas 70 Tidak Tuntas 88 Tuntas
19 D19 65 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas 88 Tuntas
20 D20 80 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
21 D21 75 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas
22 D22 75 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
23 D23 80 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
24 D24 50 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
25 D25 45 Tidak Tuntas 75 Tuntas 100 Tuntas
26 D26 80 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
Jumlah
siswa yang 12 19 24
tuntas ≥ 75
Persentase 46.2% 73.1% 92.3%

102
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR
Lampiran 5

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP

NIM/Nama Mahasiswa : 823167191/ Deni Sofia


Mengajar di Kelas : IV (Empat)
Sekolah : SDIT ATH-THAARIQ
Tindak Paraf
N Hasil/
Hari/tanggal Kegiatan Lanjut Su
o Komentar Mhs
p.2
1. Sabtu, Mendiskusikan identifikasi Perbaiki
refleksi masalah, refleksi
29 Maret terhadap alternatif terhadap
2014 pelaksanaan dan pembelajara
pembelajaran prioritas, n
prasiklus pemecahan
(identifikasi masalah
masalah, dan
alternatif dan rumusan
prioritas, masalah
pemecahan kurang
masalah dan sejalan
rumusan
masalah

2 Selasa, Mendiskusikan lembar Perbaiki alat


RPP perbaikan pengamata penilaian
01 April untuk siklus I n harus dan lembar
2014 disesuaikan
beserta lembar pengamatan
dengan
pengamatannya fokus
masalah

3 Rabu, Konsultasi Siswa Sesuaikan


setelah kurang kegiatan
02 April pelaksanaan aktif ketika guru dengan

103
2014 pembelajaran bereksperi aktifitas
Siklus I men, dan siswa dan
pertemuan I guru waktu yang
kurang tersedia
efisien
mengelola
waktu

4 Selasa, Mendiskusikan RPP yang


RPP perbaikan dibuat
15 April matematika sudah
2014 beserta lembar bagus, LKS
pengamatan juga telah
baik dan
lembar
observasi
juga telah
bagus

5 Rabu, Mengamati Pada


pelaksanaan pertemuan
16 April perbaikan II ini
2014 pembelajaran kegiatan
matematika sudah baik
siklus II dan
sempurna

Mengetahui, Dumai, 16 April 2014


Supervisor 1, Supervisor 2,

ANISMAR, Dra.M.Pd NOFITA,S.Pt


NIP.19661028199412200 NIP. -
2

104
Lampiran 6
ULANGAN HARIAN (UH) I

Nama :…………………………………
Kelas :…………………………………
Mata Pelajaran : …………………………………

KD : Menjumlahkan pecahan

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!

2 3
1. + =...
7 7
1 2
2. + =...
5 5
2 3
3. + =...
5 15
2 3
4. + =...
5 15
1 1
5. + =...
4 3

Jawaban
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………

105
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Nilai:

ULANGAN HARIAN (UH) I

Nama :…………………………………
Kelas :…………………………………
Mata Pelajaran : …………………………………

KD : Menjumlahkan pecahan

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!

2 3
1. + =...
7 7
1 2
2. + =...
5 5
2 3
3. + =...
5 15
2 3
4. + =...
5 15
1 1
5. + =...
4 3
Jawaban
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………

106
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Nilai:

ULANGAN HARIAN (UH) II

Nama :…………………………………
Kelas :…………………………………
Mata Pelajaran : …………………………………

KD : Mengurangkan pecahan

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!

4 2
1. - =...
6 6
8 5
2. - =...
11 11
5 2
3. - =...
9 6
2 3
4. - =...
4 8
4 6
5. - =...
6 10
Jawaban
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………

107
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Nilai:

ULANGAN HARIAN (UH) II

Nama :…………………………………
Kelas :…………………………………
Mata Pelajaran : …………………………………

KD : Mengurangkan pecahan

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!

4 2
1. - =...
6 6
8 5
2. - =...
11 11
5 2
3. - =...
9 6
2 3
4. - =...
4 8
4 6
5. - =...
6 10
Jawaban
1. …………………………………………………………………………………

108
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Nilai:

DOKUMENTASI

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran & mengimformasikan pembelajaran

109
Siswa melakukan eksperimen

Siswa melakukan eksperimen

110
Siswa menyajikan hasil karyanya siswa mengerjakan ulangan

111

Anda mungkin juga menyukai