Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki


peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran
apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan benar,
artinya pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar
mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah
yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang
diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian
secara cermat mengamati pelaksanaanya untuk mengukur tingkat keberhasilannya
(Kunandar, 2008:41).

Menurut Shumsky kelebihan Penelitian Tindakan Kelas adalah : (1)


Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK; (2) Tumbuhnya
kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat
reflektif/evaluatif dalam PTK; (3) Dalam kerja sama ada saling merangsang untuk
berubah; dan (4) Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan
dialogis dalam PTK (Sumadayo, 2013 : 36 ).

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan pengamatan dan
pengalaman penulis dalam mengajar matematika selama ini, peserta didik kurang
memahami materi yang diajarkan dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
soal matematika. Pengalaman juga metode pembelajaran yang digunakan masih
menggunakan metode pembelajaran konvensional dan menunjukan hasil belajar
peserta didik belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat di antaranya dari nilai pretest,
sebelum dilaksanakan penelitian, dimana jumlah peserta didik yang mencapai tingkat
ketutasan belajar. Dari 32 peserta didik terdapat 6 peserta didik (18,75 %) yang telah
mencapai nilai 70 (KKM). Dengan keadaan yang seperti ini dibutuhkan penggunaan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan di pelajari
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi yang dipelajari.
Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini akan menguji cobakan model
pembelajaran problem based learning di kelas XII TKJ SMKN 1 Pangkalanbaru,

1
dengan batasan permasalahan, pada materi statistika.

Berdasarkan ulasan latar belakang tersebut diatas maka peneliti akan


mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatan Hasil
Belajar Matematika Pada Materi Statistika Melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning Di Kelas XII TKJ SMK Negeri 1 Pangkalanbaru”.

B. Identifikasi Masalah
Selanjutnya melalui sebuah diskusi dengan teman sejawat, penulis mencoba
mengidentifikasi masalah bahwa mungkin rendahnya hasil belajar matematika
disebabkan karena sebagai berikut:

1. Pendekatan pembelajaran yang diberikan kurang sesuai

2. Kurang variatifnya metode pembelajaran yang diterapkan

3. Keterampilan berfikir peserta didik kurang maksimal

4. Teknik penilaian kurang sesuai sehingga perkembangan kemapuan peserta didik


tidak terukur

5. Pemanfaatan lingkungan/ alat peraga kurang, dan dukungan belajar dari orang tua
dan masyarakat rendah

C. Analisis Masalah
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, yang akan dikaji dalam
Penelitian Tindakan Kelas adalah pada pembelajaran matematika di kelas XII TKJ
dari 32 peserta didik, hanya 6 peserta didik (18,75 %) yang dapat menuntaskan nilai
dengan baik dan sisanya 26 peserta didik (81,25 %), belum dapat menuntaskan nilai.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan
permasalahan penelitian, yaitu:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika setelah diterapkannya model


pembelajaran problem based learning pada materi statistika di kelas XII TKJ
SMKN 1 Pangkalanbaru?

2
E. Tujuan Penelitian
Tujuan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
1. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika setelah diterapkannya
model pembelajaran problem based learning pada materi statistika di kelas XII
TKJ SMKN 1 Pangkalanbaru.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan ini, diharapkan dapat
bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan
khususnya, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dibidang
pengajaran matematika. Model tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam
matapelajaran yang lain.

2. Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi peserta didik
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat :
1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
2) Meningkatkan hasil belajar peserta didik
3) Menjadikan peserta didik aktif dalam pembelajaran
4) Menjadikan peserta didik tertarik terhadap matapelajaran matematika

2. Manfaat bagi guru


Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat :
1) Meningkatkan motivasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran
menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
2) Meningkatkan mutu profesionalitas guru.
3) Guru lebih percaya diri dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya.

3
3. Manfaat bagi sekolah
Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yang berarti bagi sekolah sebagai pengelola pendidikan, antara lain :
1) Dapat digunakan untuk perbaikan strategi dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM).
2) Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah dalam
mengembangkan peserta didiknya terutama dalam hal proses
pembelajaran matematika, khususnya peningkatan hasil belajar.
3) Dapat digunakan sebagai pembaharuan pendidikan di sekolah.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroomaction research,


yaitu satu action research yang dilakukan dikelas. Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebgai guru, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar peserta didik meningkat.

Action research digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang


dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari dimanapun tempatnya di kelas, di
kantor, di rumah sakit dan seterusnya. Dilihat dari ruang lingkup, tujuan metode dan
prakteknya, action research dapat dianggap sebagai penelitian micro. Action
research adalah penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif. Maksudnya,
penelitiannya dilakukan sendiri oleh peneliti, dan diamati olehrekan-rekannya.

Action research mendorong para guru agar memikirkan apa yang mereka
lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya, membuat para guru kritis terhadap
apa yang mereka lakukan tanpa bergantung pada teori yang muluk-muluk yang
bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar penelitian yang seringkali tidak
cocok dengan situasi dan kondisi kelas. Keterlibatan peneliti action research dalam
penelitiannya sendiri itulah yang membuat dirinya menjadi pakar peneliti untuk
kelasnya dan keperluan sehari-harinya dan tidak membuat ia tergantung pada para
pakar peneliti yang tidak tahu mengenai masalah-masalah kelasnya sehari-hari
(Hamzah B.Uno, 2011: 51). Prinsip dalam pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut:
a. Tidak boleh menggangu PBM dan tugas menagajar.
b. Tidak boleh terlalu menyitawaktu.
c. Metodologi yang digunakan harus tepat danterpercaya.
d. Masalah yang dikaji benar-benar ada dan dihadapiguru.
e. Memegang etika kerja (minta izin, membuat laporan).
f. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar
mengajar.
g. PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis.

5
h. PTK menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan
ilmiah.

B. Empat Aspek Pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Kemmis dan Mc Taggart (1998), penelitian tindakan kelas dilakukan
melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat
momentum esensial yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tinadakan yang secara kritis untuk
meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK hendaknya disusun
berdasarkan kepada hasil penga matan awal yang refleksif. Hasil pengamatan
awal terhadap proses yang terjadi dalam situasi yang ingin diperbaiki dituangkan
dalam bentuk catatan-catatan lapangan yang lengkap yang menggambarkan
dengan jelas cuplikan atau episode proses pembelajaran dalam situasi yang
akan ditingkatkan ataudiperbaiki.
b. Tindakan
Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat danbijaksana.
c. Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yangbditunjukan


untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses
dan hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun
akibat sampingan. Pelaksanaan pengamatan atau observasi yang terpenting
adalah mencari data tentang pelaksanaan tindakan, karena itu peneliti harus
cermat menentukan metode, teknik dan mempersiapkan alat yang tepat agar data
yang diperoleh benar (valid) (Achmad Fuad, 2009:140).
d. Refleksi
Refleksi adalah meningat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang
telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah,
persoalan dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis (Kunandar, 2011: 75).
Kegiatan refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi yang
diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat
observasi secepatnya dianalisis dan diinterpretasi sehingga akan segera diketahui

6
apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Interpretasi atau
pemaknaan hasil observasi ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga
dapat disusun langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan (Achmad Fuad,
2009:141).

C. Problem Based Learning


Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan
model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar,
dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata
(Arends & Kilcher, 2010). Pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan
pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan
asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan (Ali Muhtadi, 2019).

1. Sintak (langkah-langkah) Pembelajaran Berbasis Masalah


a. Fase 1, Orientasi peserta didik kepada masalah
Pendidik menjelaskan apa tujuan pembelajaran, bagaimana proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan memotivasi peserta didik terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah yang dapat dipilih. Dalam satu model
pembelajaran seharusnya mampu menjawab semua kompetensi dasar yang
ingin dicapai. Oleh karena itu, model Problem Based Learning dapat
dilaksanakan lebih dari satu kali pertemuan. Pertemuan pembelajaran
disesuaikan dengan banyaknya kompetensi dasar yang ingin dicapai.

b. Fase 2, Mengorganisasikan peserta didik


Pendidik membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik
dan tugas). Pendefinisian masalah harus memenuhi kriteria autentik, jelas,
mudah dipahami, luas sesuai tujuan pembelajaran, dan bermanfaat. Misalnya
pada jenjang sekolah menengah atas, peserta didik dikelompokkan secara
heterogen, masing-masing kelompok mendiskusikan zat-zat makanan yang
diperlukan oleh tubuh dan bagaimana cara menguji zat makanan dalam bahan
makanan. Peserta didik diminta untuk menentukan peran-peran tiap peserta
didik. Ada yang mencari bahan-bahan, ada yang tekun mengamati percobaan,

7
ada yang menghubungkan dengan teknologi sebagai media informasi, dan ada
yang mengingatkan untuk melaksanakan setiap kegiatan pemecahan masalah.

c. Fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


Pendidik membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah. Pendidik berperan
sebagai fasilitator yang mendorong tiap peserta didik menemukan solusi dari
cara-cara yang teknologis, berpikir kritis, dan mendayagunakan kreativitas.
Pendidik juga berperan untuk menyemangati peserta didik secara edukatif jika
terdapat indikasi kejenuhan dan putus asa dalam proses pemecahan masalah.

d. Fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


Pendidik membantu peserta didik dalam merencanakan serta menyiapkan
karya yang sesuai seperti, laporan dan demonstrasi. Misalnya pada tema
“sistem pencernaan”, kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa peserta didik
berdiskusi dalam kelompok untuk menyimpulkan kandungan zat makanan yang
ditemukan pada hasil praktikum. Hasil praktikum tersebut dapat
dipresentasikan ke dalam bentuk pster ataupun video yang dapat dilihat oleh
setiap peserta didik yang ada.

e. Fase 5, Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


Pendidik membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang digunakan. Idealnya,
model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan untuk mencapai
semua kompetensi dasar yang ingin dicapai, dari segi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Tentu kompetensi dasar yang dicapai tidak hanya satu
sehingga penerapan Problem Based Learning memungkinkan terjadi lebih dari
satu pertemuan. Misalnya, fase 1 dan fase 2 dapat diterapkan pada pertemuan
ke-1, fase 3 dan fase 4 bisa jadi membutuhkan dua kali pertemuan selanjutnya,
dan fase 5 dapat diterapkan di pertemuan ke-5.

2. Sistem Sosial
Sistem sosial berarti suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran.
Sistem sosial dari Problem Based Learning bersifat kooperatif. Artinya peserta

8
didik bekerja sama dengan teman dalam sebuah tim atau kelompok untuk
mendiskusikan masalah yang diberikan pada saat pembelajaran.

Mereka dapat melakukan curah pendapat (brainstorming) gagasan-gagasan


atau pemikiran kritis dan kreatif dari masing-masing peserta didik sebagai
interaksi dalam memecahkan masalah. Pendidik dalam hal ini berupaya memilih
proses kegiatan yang memungkinkan pendidik dan peserta didik berkolaborasi.
Suasana cenderung demokratis. Pendidik dan peserta didik memiliki peranan
yang sama yaitu memecahkan masalah, dan interaksi kelas dilandasi dengan
kesepakatan kelas.

3. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi menggambarkan bagaimana seharusnya pendidik
memandang, memperlakukan dan merespon peserta didik. Prinsip reaksi yang
berkembang dalam Problem Based Learning memosisikan pendidik sebagai
fasilitator dalam proses peserta didik melakukan aktivitas pemecahan masalah.
Peserta didik dapat dirangsang dengan pertanyaan yang menantang mereka
menjawab secara kolaboratif.

4. Sistem Penunjang
Sistem penunjang adalah segala sarana bahan alat atau lingkungan belajar
yang mendukung pembelajaran. Sistem penunjang Problem Based Learning
adalah segala masalah-masalah aktual yang mampu menciptakan suasana
konfrontatif dan dapat membangkitkan proses metakognisi, berpikir kritis, dan
stategi pemecahan masalah yang bersifat divergen. Artinya Penunjang yang
secara optimal dapat berdampak positif pada model pembelajaran ini adalah pada
pemilihan masalah yang hangat dan menarik untuk dibahas yang sesuai dengan
keadaan lingkungan sekitar dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. Sistem
penunjang Problem Based Learning dapat berupa pemilihan sumber belajar yang
variatif. Misalnya gambar, video, maupun pembicara tamu.

9
5. Dampak Instruksional dan Penyerta
Salah satu keberhasilan proses pembelajaran adalah peserta didik merasa
senang dimana pendidik memampukan diri untuk memfasilitasi pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam Problem based Learning,
pemahaman, transfer pengetahuan, keterampilan berpikir kritis, kemampuan
memecahkan masalah dan kemampuan komunikasi ini merupakan dampak
langsung dari pembelajaran.
Dampak penyerta dari Problem based Learning meliputi peluang peserta
didik memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan memecahkan
masalah, meningkatkan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan yang
relevan, membangun pengetahuannya sendiri, menumbuhkan motivasi dalam
belajar,meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir, meningkatkan
komunikasi dan bekerja sama dalam kelompoknya. Semua dampak penyerta ini
diharapkan menjadi sikap peserta didik ketika menemukan masalah di dalam
konteks kehidupan sehari-hari.

D. Mata Pelajaran Matematika


Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep–
konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, matematika dapat dibagi
kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika mengkaji
benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan
menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif (Sutawijaya,1997:176).
James & James (dalam Ruseffendi. 27:1993) menyatakan bahwa matematika
bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi
adanya matematika untuk membantu masalah sosial, ekonomi dan alam

E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran bersumber dari kajian teoritik.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap
efektifitas pembelajaran. Ketetapan penggunaan model mengajar tersebut
dipengaruhi banyak faktor, di antaranya sifat dari tujuan yang hendak dicapai
keadaan pesreta didik, bahan pengajaran dan situasi belajar mengajar. Dengan

10
digunakan model pembelajaran problem based learning dalam proses pembelajaran,
diharapkan hasil belajar matematika akan meningkat.
Keadaan sebelum adanya tindakan hasil belajar peserta didik masih rendah,
bertolak dari hasil tersebut, peneliti melakukan tindakan perbaikan pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning. Setelah adanya
tindakan perbaikan dengan model pembelajaran problem based learning, diharapkan
dapat meningkat hasil belajar yang memuaskan. Secara ringkas dapat digambarkan
kerangka pikir sebagai berikut :
Gambar 2.1.Skema Kerangka Berpikir

F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan
Hipotesis Tindakan sebagai berikut:
1. Dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning pada materi
statistika di kelas XII TKJ SMKN 1 Pangkalanbaru dapat meningkatkan hasil
belajar matematika peserta didik.

11
BAB III
METODOLOGI PENETILIAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian


Subjek dalam Penetilian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran matematika ini
adalah peserta didik di SMK Negeri 1 Pangkalanbaru kelas XII TKJ yang beralamat
di Jl. Raya Desa Beluluk Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah
yang berjumlah 35 orang.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan untuk mata pelajaran
matematika materi statistika, semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Tempat
pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran adalah di SMK Negeri 1
Pangkalanbaru.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran secara daring
dan luring adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

No Jam
Hari/Tanggal Materi Pembelajaran Ket
. Ke -
1. Senin, Statistika Siklus I 1-2 32
3 Agustus 2020 Peserta
Didik
2. Senin , Statistika Siklus II 1-2 32
10 Agustus 2020 Peserta
Didik

Dalam melakukan penelitian perbaikan pembelajaran, peneliti mendapat


banyak bimbingan dan masukan dari berbagai pihak, Plt. Kepala SMKN 1
Pangkalanbaru dan para guru di SMK Negeri 1 pangkalanbaru.

12
B. ProsedurPenelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 2 siklus dengan
mengaplikasikan model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
penggamatan, dan tahap refleksi. Adapun model yang yang dikembangkan oleh
Arikunto. Adapun deskripsi alur PTK yang dapat dilakukan oleh guru, tersaji dalam
gambaran yang di buat oleh Arikunto (2010:17) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2006: 105)

Penelitian ini memiliki 2 tahap yaitu tahap pertama siklus I , dan Tahap
kedua Siklus II. Pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I
a) Perencanaan
Rencana yang dilaksanakan pada Siklus I, adalah sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Siklus I
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dibuat.
3) Membuat Lembar Observasi untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan terhadap jalannya proses pembelajaran.
4) Meminta bantuan kepada kepala sekolah sebagai pengamat.

13
5) Menyiapkan lembar observasi
b) Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada Pelaksanaan Siklus I, yaitu sebagai berikut
1) Kegiatan Awal :
a. Pengkondisin peserta didik. Salam dan do’a, Absen peserta didik
b. Memberikan motivasi. Terkait kegunaan ukuran pemusatan data
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengajukan pertanyaan selain dari manfaat ukuran pemusatan data
yang di contohkan kira-kira untuk apa lagi kegunaan ukuran
pemusatan data?
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi ukuran pemusatan data dalam masalah
kontekstual, menjelaskan alur pembelajaran problem based learning
melalui google meet
2) Kegiatan Inti :
Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
a. Menjelaskan tujuan pembelajarn tentang materi mean (rerata), modus
dan median yaitu menganalisis dan memecahkan masalah yang
berkaitan dengan mean (rerata), modus dan median. melalui google
class room/whatsapp group
b. Memperlihatkan dan menampilkan data/masalah konstektual yang
berkaitan dengan analisis mean (rerata), modus dan median dalam
kehidupan sehari-hari misalnya disajikan data keausan kompresor
pada refrigerator. melalui google class room/whatsapp group
c. Memotivasi peserta didik agar terlibat secara aktif dan bersungguh-
sungguh pada aktivitas pemecahan masalah. melalui google class
room/whatsapp group
Menjelaskan logistik yang dibutuhkan seperti pembentukan tugas
kelompok, serta mengarahkan peserta untuk berkumpul dengan
kelompoknya masingmasing dengan penuh tanggung jawab dan saling
menghargai. melalui google class room/whatsapp group

14
Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik
a. Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut yaitu tentang
menganalisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan mean
(rerata), modus dan median pada LKPD. melalui google class
room/whatsapp
b. Mengarahkan peserta didik untuk melakukan kajian teori yang relevan
dengan masalah serta mencari narasumber lainnya seperti membaca
buku sumber atau melalui internet untuk menemukan berbagai
alternative penyelesaian masalah yang sesuai melalui google class
room/whatsapp group

Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


a. Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai
tentang analisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan
mean (rerata), modus dan median. melalui google class
room/whatsapp group

Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a. Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah seperti
merencanakan dan menyiapkan laporan serta membantu peserta didik
dalam berbagi tugas dengan temannya. melalui google class
room/whatsapp group

Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


a. Membantu peserta didik melakukan refleksi serta evaluasi terhadap
penyelidikan peserta didik dalam proses-proses yang dilakukan serta
meminta kelompok untuk presentasi. Melalui Google Meet

3) Kegiatan penutup
a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara

15
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas/evaluasi penilaian melalui google forms
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
e. Pembelajaran ditutup dengan do’a Melalui Google Meet

c) Observasi
Pada saat proses pembelajaran sedang berjalan, guru melakukan
observasi atau pengamatan secara langsung terhadap jalannya proses
pembelajaran melalui tatap muka. Pengamatan secara langsung beracuan pada
lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi pada siklus I ini dapat
dilihat pada bagian lampiran.

d) Refleksi

Setelah menerima masukan dari kepala sekolah peneliti melakukan


refleksi dengan menggunakan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Indikator keberhasilan pembelajaran mengacu pada hasil evaluasi belajar
peserta didik, aktivitas belajar peserta didik, dan observasi terhadap seluruh
rangkaian kegiatan yang dilakukan guru pada perbaikan pembelajaran siklus I
yang selanjutnya ditarik kesimpulan terhadap keberhasilan atau kegagalan
pada perbaikan pembelajaran siklus I. Adapun refleksi ini menemukan
kenaikan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran karena
pembelajaran dilakukan secara luring dalam kelompok-kelompok kecil
sehingga peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya dengan berani,
namun terdapat juga kelemahan pada perbaikan pembelajaran siklus I
berdasarkan evaluasi belajar peserta didik, sebagian besar peserta didik masih
kurang mampu untuk mengikuti pembelajaran model problem based learning.
Karena guru belum terlalu luwes dalam menggunakan model pembelajaran
problem based learning dan juga belum bisa mengelola waktu pembelajaran

16
dengan baik. Dengan demikian perbaikan pembelajaran pada siklus I belum
memuaskan dan perlu diadakan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Rencana yang dilaksanakan pada Siklus II, adalah sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Siklus I
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang sudah dibuat.
3) Membuat Lembar Observasi untuk mengetahui kelemahan dankekurangan
terhadap jalannya proses pembelajaran.
4) Meminta bantuan dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pengamat.
5) Menyiapkan lembar observasi

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada Pelaksanaan Siklus II,yaitu sebagai berikut


1) Kegiatan Awal :
a. Pengkondisin peserta didik. Salam dan do’a, Absen peserta didik
b. Memberikan motivasi. Terkait kegunaan ukuran pemusatan data
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengajukan pertanyaan selain dari manfaat ukuran pemusatan data
yang di contohkan kira-kira untuk apa lagi kegunaan ukuran
pemusatan data?
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Menyampaikan cakupan materi ukuran pemusatan data dalam masalah
kontekstual, menjelaskan alur pembelajaran problem based learning
melalui google meet

2) Kegiatan Inti :
Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
a. Menjelaskan tujuan pembelajarn tentang materi mean (rerata), modus
dan median yaitu menganalisis dan memecahkan masalah yang

17
berkaitan dengan mean (rerata), modus dan median. melalui google
class room/whatsapp group
b. Memperlihatkan dan menampilkan data/masalah konstektual yang
berkaitan dengan analisis mean (rerata), modus dan median dalam
kehidupan sehari-hari misalnya disajikan data keausan kompresor
pada refrigerator. melalui google class room/whatsapp group
c. Memotivasi peserta didik agar terlibat secara aktif dan bersungguh-
sungguh pada aktivitas pemecahan masalah. melalui google class
room/whatsapp group
d. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan seperti pembentukan tugas
kelompok, serta mengarahkan peserta untuk berkumpul dengan
kelompoknya masingmasing dengan penuh tanggung jawab dan saling
menghargai. melalui google class room/whatsapp group

Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik


a. Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut yaitu tentang
menganalisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan mean
(rerata), modus dan median pada LKPD. melalui google class
room/whatsapp
b. Mengarahkan peserta didik untuk melakukan kajian teori yang relevan
dengan masalah serta mencari narasumber lainnya seperti membaca
buku sumber atau melalui internet untuk menemukan berbagai
alternative penyelesaian masalah yang sesuai melalui google class
room/whatsapp group

Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


a. Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai
tentang analisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan
mean (rerata), modus dan median. melalui google class
room/whatsapp group

Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

18
a. Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah seperti
merencanakan dan menyiapkan laporan serta membantu peserta didik
dalam berbagi tugas dengan temannya. melalui google class
room/whatsapp group

Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


a. Membantu peserta didik melakukan refleksi serta evaluasi terhadap
penyelidikan peserta didik dalam proses-proses yang dilakukan serta
meminta kelompok untuk presentasi. Melalui Google Meet

3) Kegiatan penutup
a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas/evaluasi penilaian melalui google forms
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
e. Pembelajaran ditutup dengan do’a Melalui Google Meet

c. Observasi
Pada saat proses pembelajaran sedang berjalan, guru dengan bantuan
rekan sejawat melakukan observasi atau pengamatan secara langsung secara
tatap muka terhadap jalannya proses pembelajaran. Pengamatan secara
langsung beracuan pada lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil
observasi pada siklus II ini dapat dilihat pada bagian lampiran.

d. Refleksi

Setelah menerima masukan dari kepala sekolah dan rekan sejawat


peneliti melakukan refleksi dengan menggunakan indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan. Indikator keberhasilan pembelajaran mengacu pada hasil

19
evaluasi belajar peserta didik, aktivitas belajar peserta didik, dan observasi
terhadap seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan guru pada perbaikan
pembelajaran siklus II yang selanjutnya ditarik kesimpulan terhadap
keberhasilan atau kegagalan pada perbaikan pembelajaran siklus II. Adapun
refleksi ini menemukan kenaikan keaktifan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran karena pembelajaran dilakukan secara luring dalam kelompok-
kelompok kecil sehingga peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya
dengan berani, dan sudah terdapat peningkatan hasil belajar pada siklus II ini
namun masih harus dipantau Kembali apakah peningkatan ini sudah betul-
betul terjadi karena keberhasilan peserta didik atau karena faktor yang lain.

C. Instrumen Pengumpulan Data


a) Lembar Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung danmencatatnya dengan alat
observasi misalnya check list, tentang hal- hala yang akan diamati atau diteliti.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku-
perilaku peserta didik sebagai pengaruh tindakan yang dilakukan oleh guru.
Dalam penelitian tindakan kelas, observasi menjadi instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan observasi sebagai proses
pengamatan langsung, dimana merupakan instrumen yang cocok untuk
memantau kegiatan pembelajaran baik perilaku pendidik (guru) maupun peserta
didik.
Dalam hal ini, observasi yang penulis lakukan adalah untuk memperoleh
data tentang hasil dari proses pembelajaran guru setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning.

a. Format lembar observasi guru


Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahi bagaimana peningkatan
kemampuan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning pada mata pelajaran matematika, semester ganjil
tahun pelajaran 2020/2021 di SMK Negeri 1 Pangkalanbaru. Berikut adalah
tabel lembar observasi guru:

20
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

Kriteria
No Kegiatan Nilai
5 4 3 2 1
1 A. Awal
1) Orientasi
2) Apersepsi
3) Motivasi
4) Pemberian Acuan
B. Inti
2
1) Orientasi peserta didik kepada
masalah
2) Mengorganisasikan peserta
didik
3) Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok
4) Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
5) Menganalisa dan
Mengevaluasi proses
pemecahan masalah
C. Penutup
1) Memberikan penguatan
3 materi dankesimpulan
2) Mengapresiasi hasil kerja
peserta didikdan memberikan
motivasi
3) Menyampaikan pesan moral
Jumlah
Presentase
Keterangan:
80-100 = (sangat baik)
5: sangatbaik
4: baik 70-79 = (baik)
3: cukup 60-69 = (cukup)
2: kurang 50-59 = (kurang)
1: sangat kurang > 50 = (sangat kurang)

Selanjutnya nilai dihitung dengan rumus presentase

21
F × 100
P=
N

Keterangan :

P : angka presentase
N : jumlah frekuensi atau banyaknya hal yangdi observasi
F : frekuensi atau jumlah skor
b) Soal Tes
Tes adalah instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam aspek kogitif, atau tingkat penguasaan materi
pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam bentuk
yaitu pretes dan post test. Pretes yaitu tes yang diberikan sebelum proses
pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi yang
akan diajarkan setelah dapat dikuasai oleh peserta didik. Post test yaitu tes
yang diberikan setelah dilaksanakan proses pembelajaran. Tes tersebut
bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik setelah
proses pembelajaran. Biasanya tes ini berisi pertanyaan yang sama dengan
pretest. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar

c) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik berupa buku-
buku, majalah, catatan harian, dan lain sebagainya.
Dokumen yang dapat membantu peneliti dalam mengumplkan data
penelitian yang ada relevansinya dengan permaslahan dalam penelitian
tindakan kelas, seperti:

a. Silabus dan RPP


b. Laporan-laporan diskusi
c. Berbagai macam hasil ujian tes
Dokumentasi dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data
yang digunakan dalam penelitian tersebut. Data-data atau dokumen-dokumen
tersebut dapat berupa silabus, RPP, daftar hadir, hasil karya guru, laporan
kegiatan peserta didik, dan lain sebagainya yang relevan dengan PTK.

22
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi,
sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui tes hasil belajar. Untuk mengukur
tes hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika maka dihitung
dengan rumus.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran pada peserta didik kelas XII
TKJ SMK Negeri 1 Pangkalanbaru dengan materi statistika terlebih dahulu peneliti
melakukan observasi melalui pembelajaran Siklus I dengan model pembelajaran
problem based learning yang menggunakan metode pembelajaran diskusi dan tanya
jawab. Dimana untuk pencapaian belajar, masih banyak peserta didik yang
memperoleh nilai sudah mendekati kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu nilai
rata-rata sudah banyak diatas 70. Data observasi sendiri diambil dari dua pengamatan
yaitu data observasi keaktifan dalam pembelajaran dengan peserta didik sebagai
respondennya yang digunakan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran
problem based learning.
Setelah melakukan rangkaian kegiatan perbaikan pembelajaran mulai dari
siklus I, dan berakhir pada siklus II, indikator-indikator yang menunjukkan terjadinya
keberhasilan penetilian perbaikan dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta
didik, peningkatan keaktifan belajar peserta didik, dan peningkatan kinerja guru
melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil Penelitian tersebut peneliti sajikan dalam
bentuk deskripsi persiklus. Deskripis tersebut sebagai berikut :
1. Deskripsi Hasil Penetilian Siklus I
a. Perencanaan
Dalam perencanaan perbaikan pembelajaran siklus I yang didasari dari
kegiatan pembelajaran sebelumnya, untuk merumuskan masalah yang terjadi

23
sebelum dilakukan perbaikan, yaitu hasil belajar peserta didik yang sangat
rendah dan aktivitas belajar peserta didik yang rendah.
Pada perencanaan siklus I ini guru mengganti model pembelajaran dan
metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran sebelumnya. Model
pembelajaran konvensional (ceramah dan Tanya jawab) diganti menjadi
model pembelajaran Problem Based Learning, adapun kegiatan-kegiatan
yang terlihat selama kegiatan pembelajaran adalah :
(1) Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I yang direncanakan peneliti
tersedia selama proses pembelajaran sampai dengan selesai.
(2) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan
terhadap jalannya proses pembelajaran yang direncanakan oleh peneliti
tersedia selama proses pembelajaran sampai dengan selesai.
(3) Menyiapkan lembar evaluasi guru dan Peserta didik yang direncanakan
oleh peneliti tersedia selama proses pembelajaran sampai dengan selesai.
(4) Media pembelajaran berupa PPT tersedia selama proses pembelajaran
sampai dengan selesai.
(5) Sumber pembelajaran berupa bahan ajar tersedia selama proses
pembelajaran sampai dengan selesai.

b. Pelaksanaan
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak sebagai
guru mengamati proses pembelajaran berlangsung secara luring. Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2020 di
kelas XII TKJ dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 peserta didik.
Proses pembelajaran ini mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sudah dipersiapkan. Langkah-langkah dalam model pembelajaran
problem based learning menjadi solusi dari masalah pembelajaran
matematika materi statistika. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan
kerjasama antar peserta didik dan kelompok, diharapkan peserta didik dapat
berani dan aktif dalam mengerjakan tugas.
Kegiatan awal pembelajaran guru menyapa peserta didik dan mengabsen
peserta didik kemudian guru mempersilahkan ketua kelas untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan inti pembelajaran kemudian guru menyampaikan

24
KI ,KD, serta tujuan pembelajaran, guru juga memberikan apersepsi dan
motivasi dengan menampilkan PPT ke peserta didik.
Pada kegiatan pembelajaran ini guru menjelaskan terkait materi yang akan
dipelajari secara singkat dengan mengunakan media Power Point (PPT).
Setelah itu guru membagi 8 kelompok terdiri dari 4 peserta didik , dan
memberikan masing-masing kelompok sub bahasan dengan membuat hasil
diskusi pada LKPD.
Diakhir pembelajaran, guru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan materi, kemudian guru memberikan test pada link yang
terdapat di google form untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
terhadap tujuan pembelajaran. Guru mengingatkan peserta didik untuk tetap
belajar dan jaga jarak saat pandemi corona 19 ini, setelah itu guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pada pembelajaran siklus I ini terlihat guru belum bisa mengelola waktu
dengan baik diakrenakan waktu yang tersedia sudah habis, sehingga hasil
yang didapatkan kurang memuaskan.

c. Pengamatan
Hasil dari kegiatan pelaksanaan pembelajaran siklus I dapat dilihat dari tabel
dibawah ini :

Tabel 4.1
Hasil Penilaian Tes Tulis Peserta Didik Kelas XII TKJ
Dalam Pembelajaran Siklus I
Nilai Pre Nilai Post
No Nama Peserta didik L/P
Test Test

1. Abdul Rahman L 40
80
2. Ade Restu L 35
75
3. Afriyaga L 20
50
4. Andre L 60
60
5. Andrian L 30
50
6. April Riyani P 50
50

25
7. Arvians L 50
80
8. Atika Ratna Sari P 15
65
9. Aulia Riska P 37
77
10. Charlie L 40
60
11. Derry Fratama L 60
80
12. Dimas L 50
80
13. Dimas Rusmansyah L 70
85
14. Doni L 60
80
15. Elsy Ramadhini P 70
90
16. Ferdo L 65
88
17. L 30
Hadi Suhendra 50
18. Hasyim Mujadi L 60
80
19. Irfan Lionardy L 75
90
20. Irsanda Hardimas L 60
60
21. Januar Pratama L 55
86
22. Kense Lakira L 50
50
23. Leo Fernando L 50
50
24. M. Frengki L 50
50
25. Melati Sundari P 50
50
26. Nelsen Nelsen L 75
95
27. Praju L 65
78
28. Reva Bayu Pratama L 80
80
29. Riky Firmansyah L 50
78
30. Riska P 60
80
31. Steven Angga L 80 80

26
32. Velery Yosafat L 60 84

Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus I
Ketuntasan
No Nama Peserta didik L/P Jumlah n.
Tes Tulis
Tuntas Tidak
Tuntas

1. Abdul Rahman L 80 √

2. Ade Restu L 75 √

3. Afriyaga L 50 √

4. Andre L 60 √

5. Andrian L 50 √

6. April Riyani P 50 √

7. Arvians L 80 √

8. Atika Ratna Sari P 65 √

9. Aulia Riska P 77 √

10. Charlie L 60 √

11. Derry Fratama L 80 √

12. Dimas L 80 √

13. Dimas Rusmansyah L 85 √

14. Doni L 80 √

15. Elsy Ramadhini P 90 √

16. Ferdo L 88 √

17. L 50 √
Hadi Suhendra
18. Hasyim Mujadi L 80 √

27
19. Irfan Lionardy L 90 √

20. Irsanda Hardimas L 60 √

21. Januar Pratama L 86 √

22. Kense Lakira L 50 √

23. Leo Fernando L 50 √

24. M. Frengki L 50 √

25. Melati Sundari P 50 √

26. Nelsen Nelsen L 95 √

27. Praju L 78 √

28. Reva Bayu Pratama L 80 √

29. Riky Firmansyah L 78 √

30. Riska P 80 √

31. Steven Angga L 80 √

32. Velery Yosafat L 84 √

Nilai Rata-Rata 71,59

Nilai Terkecil < 65 50

Nilai Terbesar > 65 95

Peserta Didik Nilai Yang Tuntas 20

Peserta Didik Nilai Yang Tidak Tuntas 12

Untuk mengetahui cara menghitungnya dapat dilihat rumus di bawah ini:


a) Untuk menghitung rata-rata

x́=
∑ xi
n
Keterangan:
x́=Nilai rata−rata
Σ xi = Jumlah semua nilai peserta didik

28
N = Jumlah peserta didik

Jadi, nilai rata-rata untuk hasil belajar pada siklus I adalah:

x́=
∑ xi
n
2291
¿
32

= 71,59

b) Untuk menghitung prosentase hasil belajar digunakan rumus:

F × 100 %
P=
n

P = Prosentase yang akan dicari

F = Jumlah peserta didik yang tuntas

n = Jumlah seluruh peserta didik

Jadi, prosentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I adalah:

F × 100 %
P=
n

20 ×100 %
P=
32

P = 62,5%
Dari data tersebut hasil belajar yang dilakukan peserta didik dapat
diketahui bahwa peserta didik yang tidak tuntas yaitu sebanyak 12 peserta
didik dan peserta didik yang tuntas sebanyak 20 peserta didik dengan
prosentase 62,5%, sehingga rata-rata kelas masih mencapai 71,59. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal peserta didik belum
tuntas belajar, karena peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari 70
hanya sebesar 62,5% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki
yaitu sebesar 80% sehingga perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II agar
hasil belajar kelas XII TKJ SMK Negeri 1 Pangkalanbaru dapat lebih
meningkat lagi. Data Observasi Peserta Didik Siklus I ( Lampiran 4 ) , Hasil
observasi terhadap sikap keaktifan Peserta didik bahwa sebanyak 20 orang

29
peserta didik aktif selama pembelajaran berlangsung. Rekapitulasi Hasil
Observasi Guru Siklus I. Berdasarkan rekapitulasi hasil observasi aktivitas
guru dalam kegiatan pembelajaran siklus I sudah kelihatan meningkat dari
kegiatan pembelajaran sebelumnya dengan perolehan skor 6 atau persentase
62,5% sedangkan skor idealnya adalah 10 atau persentase 100%. Pada siklus
ini perbaikan yang dilakukan guru berfokus pada model pembelajaran
problem based learning termasuk didalamnya melibatkan dan memberikan
perhatian menyeluruh kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis pada siklus I, peneliti dapat
merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan dan didapatkan hasil sebagai
berikut :
(1) Kelebihan
1) Keaktifan peserta didik telah muncul dalam menjawab pertanyaan.
2) Keaktifan peserta didik telah muncul dalam diskusi kelompok.
3) Kerja sama dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.
4) Rasa percaya diri dan antusias peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran pada siklus I telah tumbuh dengan model pembelajaran
problem based learning.

(2) Kekurangan
1) Persentasi laporan hasil diskusi setiap kelompok dengan mengunakan
model pembelajaran problem based learning mendekati optimal dan
memuaskan.
2) Dengan model pembelajaran problem based learning tidak semua
kelompok dapat melaporkan hasil diskusi.
3) Persaingan antar kelompok dalam beragumentasi sudah mulai terlihat.
4) Walaupun keaktifan peserta didik meningkat, secara klasikal hasil
belajar peserta didik belum optimal mencapai KKM.

30
5) Melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan model
pembelajaran yang sama.

2. Deskripsi Hasil Penetilian Siklus II


a. Perencanaan
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus II
adalah :
(1) Rencana perbaikan pembelajaran siklus II yang direncanakan oleh peneliti
tersedia selama proses pembelajaran sampai dengan selesai.
(2) Merencanakan membawa alat peraga yang direncanakan oleh peneliti
tersedia selama proses pembelajaran sampai dengan selesai.
(3) Menyiapkan lembar evaluasi guru dan Peserta didik yang direncanakan
oleh peneliti tersedia selama proses pembelajaran sampai dengan selesai.
(4) Media pembelajaran berupa PPT tersedia selama proses pembelajaran
sampai dengan selesai.
(5) Sumber pembelajaran berupa bahan ajar tersedia selama proses
pembelajaran sampai dengan selesai.

b. Pelaksanaan
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak sebagai
guru mengamati proses pembelajaran berlangsung secara luring.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada tanggal
10 Agustus 2020 di kelas XII TKJ dengan jumlah sebanyak 32 peserta didik.
Adapun Proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dipersiapkan berdasarkan hasil refleksi pada siklus
II. Peneliti melaksanakan tahap-tahap kegiatan pembelajaran ( kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir ).
Pada awal pembelajaran terlihat kegiatan yang dilakukan secara berurutan
yaitu : Guru menginfokan kepada peserta didik untuk bersiap-siap tatap muka
secara luring, Guru memberitahukan agar peserta didik mengisi absensi pada
google form, melakukan apersepsi dan motivasi, dan guru menyampaikan KI,
KD serta tujuan pembelajaran.

31
Pada kegiatan inti pembelajaran terlihat kegiatan yang dilakukan secara
berurutan yaitu : Guru menjelaskan isi materi secara jelas dengan mengunakan
media PPT tentang ukuran pemusatan data, kemudian guru membentuk 8
kelompok terdiri dari 4 orang. Guru membagikan masing-masing tugas pada
kelompok. Pada kegiatan ini terlihat peserta didik yang aktif lebih
mendominasi diskusi dan cenderung mengontrol jalannya diskusi, untuk
mengantisipasi masalah ini guru benar-benar memperhatikan jalannya diskusi.
Selanjutnya guru menugaskan ketua kelompok untuk memilih kertas games ,
dimana kertas tersebut terdapat nomor urut kelompok yang akan persentasi
hasil diskusinya, kemudian bagi kelompok yang terpilih nomor urut pertama
dipersilahkan untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Guru memberikan
penghargaan kepada kelompok yang melaporkan hasil kinerjanya dengan baik.
Selanjutnya setiap peserta didik mengerjakan soal evaluasi pada google form
link yang telah dibagikan.
Pada kegiatan pengunaan model pembelajaran problem based learning,
guru terlihat sudah memperbaiki kendala pada siklus I dengan benar-benar
memperhatikan jalannya diskusi. Permasalahan dalam kegiatan presentasi
diselesaikan guru dengan cara memilih peserta didik yang secara tepat dapat
melaporkan hasil kinerja kelompoknya dengan baik secara langsung.
Di akhir pembelajaran, guru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan materi, kemudian guru memberikan test dengan membagikan
link pada google class room, untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta
didik terhadap tujuan pembelajaran. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam. Pada pembelajaran siklus II ini guru telah mengelola
waktu dengan baik.
c. Pengamatan
Pengamatan pada siklus II ini masih tetap dilaksanakan oleh peneliti.
Tabel –tabel dalam hasil penetilian dan penjelasan tabel pada pembelajaran
siklus II dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.3
Hasil Penilaian Tes Tulis Peserta Didik Kelas XII TKJ
Dalam Pembelajaran Siklus II

32
No Nama Peserta didik L/P Nilai test tertulis

1. Abdul Rahman L 88

2. Ade Restu L 80

3. Afriyaga L 75

4. Andre L 77

5. Andrian L 75

6. April Riyani P 78

7. Arvians L 90

8. Atika Ratna Sari P 80

9. Aulia Riska P 80

10. Charlie L 80

11. Derry Fratama L 85

12. Dimas L 85

13. Dimas Rusmansyah L 100

14. Doni L 80

15. Elsy Ramadhini P 90

16. Ferdo L 88

17. L 75
Hadi Suhendra
18. Hasyim Mujadi L 80

19. Irfan Lionardy L 100

20. Irsanda Hardimas L 75

21. Januar Pratama L 86

22. Kense Lakira L 75

23. Leo Fernando L 75

24. M. Frengki L 75

33
25. Melati Sundari P 75

26. Nelsen Nelsen L 100

27. Praju L 80

28. Reva Bayu Pratama L 85

29. Riky Firmansyah L 80

30. Riska P 88

31. Steven Angga L 85

32. Velery Yosafat L 88

Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Peserta didik Siklus II
No Nama Peserta didik L/P Siklus II Ketuntasan

1. Abdul Rahman L 88 √

2. Ade Restu L 80 √

3. Afriyaga L 75 √

4. Andre L 77 √

5. Andrian L 75 √

6. April Riyani P 78 √

7. Arvians L 90 √

8. Atika Ratna Sari P 80 √

9. Aulia Riska P 80 √

10. Charlie L 80 √

11. Derry Fratama L 85 √

12. Dimas L 85 √

13. Dimas Rusmansyah L 100 √

34
14. Doni L 80 √

15. Elsy Ramadhini P 90 √

16. Ferdo L 88 √

17. Hadi Suhendra L 75 √

18. Hasyim Mujadi L 80 √

19. Irfan Lionardy L 100 √

20. Irsanda Hardimas L 75 √

21. Januar Pratama L 86 √

22. Kense Lakira L 75 √

23. Leo Fernando L 75 √

24. M. Frengki L 75 √

25. Melati Sundari P 75 √

26. Nelsen Nelsen L 100 √

27. Praju L 80 √

28. Reva Bayu Pratama L 85 √

29. Riky Firmansyah L 80 √

30. Riska P 88 √

31. Steven Angga L 85 √

32. Velery Yosafat L 88 √

Nilai Rata-Rata 82,91

Nilai Terkecil< 65 75

Nilai Terbesar> 65 100

PesertaDidik Nilai Yang Tuntas 32

PesertaDidik Nilai Yang TidakTuntas 0

35
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa hasil belajar pada siklus II
mendapat nilai rata-rata 82,91. Dengan nilai terendah adalah 75 dan nilai
tertinggi adalah 100. Pada siklus II ini semua peserta didik tuntas dalam
pmbelajaran 100 %.
Hasil observasi terhadap sikap keaktifan peserta didik bahwa sebanyak
34 orang peserta didik atau 100 % aktif selama pembelajaran berlangsung.
Data Observasi Peserta Didik Siklus II dan Rekapitulasi Hasil Observasi Guru
Siklus II.
Berdasarkan hasil observasi guru dalam kegiatn pembelajaran pada
siklus II mendapatkan skor ideal dengan perolehan skor 10 atau persentase
100%. Pada siklus ini kinerja guru saat melakukan pembelajaran sudah
maksimal.

d. Refleksi
Dari hasil evaluasi tersebut, dapat dianalisa sebagai berikut :
(1) Nilai rata-rata peserta didik adalah 82,91.
(2) Nilai tertinggi peserta didik adalah 100.
(3) Nilai terendah peserta didik adalah 75.
(4) Ketuntasan mencapai 100 %.
(5) Keberhasilan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran sebesar 100%.

Hasil refleksi siklus II digunakan sebagai landasan keberhasilan yang


telah diperoleh dari pra siklus sampai siklus II. Peneliti menyimpulkasn dari
diskusi dengan teman sejawar, setelah dilaksanakan siklus II dapat
disimpulkan sebagai berikut :
(1) Peserta didik telah memahami Materi Iman kepadahariakhir sesuai dengan
indikator-indikator yang telah ditetapkan.
(2) Pengunaan model pembelajaran problem based learning dapat digunakan
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi statistika.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Ketuntasan Peserta Didik

36
Hasil penetilian pada siklus I dan Siklus II, dalam pembelajaran matematika
materi statistika, perolehan nilai rata-rata dan ketuntasan peserta didik dapat
dilihat secara keseluruhan pada tabel 4.7 Berikut :

Tabel 4.5
Rekapitulasi Data Hasil Belajar Peserta Didik Tiap Siklus
Nilai
No Nama Peserta Didik KKM
. Siklus I Siklus II

1. Abdul Rahman 80 88

2. Ade Restu 75 80

3. Afriyaga 50 75

4. Andre 60 77

5. Andrian 50 75
70
6. April Riyani 50 78

7. Arvians 80 90

8. Atika Ratna Sari 65 80

9. Aulia Riska 77 80

10. Charlie 60 80

11. Derry Fratama 80 85

12. Dimas 80 85

13. Dimas Rusmansyah 85 100

14. Doni 80 80

15. Elsy Ramadhini 90 90

16. Ferdo 88 88

17. Hadi Suhendra 50 75

18. Hasyim Mujadi 80 80

19. Irfan Lionardy 90 100

37
20. Irsanda Hardimas 60 75

21. Januar Pratama 86 86

22. Kense Lakira 50 75

23. Leo Fernando 50 75

24. M. Frengki 50 75

25. Melati Sundari 50 75

26. Nelsen Nelsen 95 100

27. Praju 78 80

28. Reva Bayu Pratama 80 85

29. Riky Firmansyah 78 80

30. Riska 80 88

31. Steven Angga 80 85

32. Velery Yosafat 84 88

Nilai Rata-Rata 71,59 82,91

Nilai Terkecil < 65 50 75

Nilai Terbesar > 65 95 100

Peserta Didik Nilai Yang Tuntas 20 32

Peserta Didik Nilai Yang Tidak Tuntas 12 0

Persentase Ketuntasan Peserta Didik 62,5 100

2. Aktivitas Peserta Didik


Deskripsi diatas dapat mengamati bahwa ada peningkatan aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran individu maupun kelompok. Dengan demikian,

38
penetilian yang telah dilakukan memberikan hasil positif terhadap pembelajaran.
Artinya, pengunaan model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

3. Pengamatan Kinerja Guru


Hal yang juga diamati selain observasi peserta didik adalah peranan guru
dalam kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan meliputi 10 aspek
dengan indikator pencapaian jawaban ya atau tidak. Kegiatan-kegiatan yang
menjadi aspek pengamatan ada sepuluh aspek seperti terlihat pada Tabel
Observasi Guru Siklus I dan Siklus II. Berdasarkan tabel Observasi Guru Siklus I
dan Siklus II dari 10 aspek yang diobservasi dapat disimpulkan bahwa masih
terdapat permasalahan dalam penggunaan model pembelajaran problem based
learning.
Permasalahan pada pembelajaran siklus I, yaitu :
(a) Guru tidak mengingatkan agar peserta didik agar mempelajari dari sumber
lain pada proses pembelajaran model problem based learning..
(b) Kurang terbiasanya peserta didik dan guru dengan model pembelajaran
problem based learning.
(c) Peserta didik dan guru terbawa kebiasan pembelajaran dimana pemberian
materi terjadi secara satu arah.
(d) Guru kurang mengatur waktu dengan efisien sehingga waktu yang tersedia
tidak cukup untuk meyelesaikan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan temuan pada hasil penetilian dan pembahasan diatas, terdapat


juga keberhasilan pengunaan pembelajaran model problem based learning dalam
penetilian perbaikan pembelajaran.

Keberhasilan pada pembelajaran siklus I , yaitu :

(a) Mengembangkan hubungan antara pribadi positif peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar yang berbeda.
(b) Menerapkan bimbingan sesama teman.
(c) Rasa menghargai yang lebih tinggi.

39
(d) Memperbaiki kehadiran dan keaktifan peserta didik.
(e) Peningkatan dan pemerataan penguasaan materi.
(f) Melatih peserta didik untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.

Keberhasilan pada pembelajaran Siklus II, yaitu :


(a) Peningkatan dan pemerataan penguasaan materi.
(b) Sikap apatis berkurang.
(c) Meningkatkan motivasi belajar.
(d) Kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya
mempermudah pekerjaan guru dalam membelajarkan peserta didik.
(e) Melatih peserta didik untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.

Keberhasilan yang dicapai oleh seseorang guru dalam penetilian merupakan


suatu langkah yang tepat untuk menerapkan model pembelajaran problem based
learning dalam pembelajaran terutama pendidikan matematika. Karena kelebihan
strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan
sekaligus mengajar kepada orang lain.

BAB V

40
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisa dalam penetilian ini maka
disimpulkan bahwa hasil dari penetilian menyatakan bahwa hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran matematika melalui model pembelajaran problem based
learning di kelas XII TKJ SMK Negeri 1 Pangkalanbaru adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar peserta didik pun meningkat mulai dari siklus I sampai dengan
siklus II. Ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I terlihat sebanyak 20 orang
peserta didik atau 62,5% dan pada siklus II terlihat semua peserta didik telah
mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan 100%.

B. Saran Tindak Lanjut


Setelah melakukan Penetilian perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran
SeniBudaya beberapa hal yang sebaiknya dilakukan adalah :
1. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran
yang tepat dan penggunaan alat peraga yang dapat merangsang partisipasi peserta
didik dalam pembelajaran.
2. Guru hendaknya melibatkan peserta didik secara langsung sehingga dengan
meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, hasil belajar yang
diperoleh pun dapat meningkat.
3. Agar hasil yang telah dicapai dalam penetilian dapat diterapkan dalam
pembelajaran-pembelajaran yang lain sehingga peserta didik merasa senang.

DAFTAR PUSTAKA

41
Achmad Fuad (2009). Penelitian Tindakan Kelas (skripsi dan tesis). Terbitan:
Universitas Sebelas Maret.
Ali Muhtadi, (2019). Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2018). Buku Guru Matematika Kelas XII. Edisi Revisi
2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Hendrawan, R. (2019). Paket Unit Pembelajaran Statistika Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) Mata Pelajaran Matematika SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kusnandar (2008). Langkah-langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Potensi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Ruseffendi. E.T. 1993. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:
Departemen Peudidikan dan Kclrudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Suharsimi, Arikunto. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutawijaya. 1997. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Dekti. Depdiknas.

42
LAMPIR
LAMPIRAN
AN -
- LAMPIRAN
1. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIR
2. Lampiran 1 (Teknik Penilaian)
3. Lampiran 2 (Program Remedial)
AN
4. Lampiran 3 (Program Pengayaan)
5. Lampiran Lembar Observasi Guru
6. Lampiran Lembar Observasi Peserta Didik
7. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
8. Lampiran Soal Evaluasi
9. Lampiran Bahan Ajar

43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK N 1 Pangkalanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Statistika
Kelas/ Semester : XII / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Moda Pembelajaran : Daring / Luring

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI SPIRITUAL, SOSIAL, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN


KI.1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian
Matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
KI.4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian
Matematika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
(IPK)
3.28 Menganalisis ukuran pemusatan 3.28.1 Menjelaskan ukuran pemusatan Data
data tunggal dan data kelompok 3.28.2 Menentukan Mean untuk data tunggal dan
kelompok
3.28.3 Menentukan Modus untuk data tunggal dan
kelompok
3.28.4 Menentukan Median untuk data tunggal dan
kelompok
3.28.5 Menganalisis Mean untuk data tunggal dan
kelompok
3.28.6 Menganalisis Modus untuk data tunggal dan
kelompok
3.28.7 Menganalisis Median untuk data tunggal dan
kelompok

44
4.28 Menyelesaikan masalah yang 4.28.1 Mengidentifikasi masalah yang berkaitan
berkaitan dengan ukuran dengan ukuran pemusatan data tunggal dan
pemusatan data tunggal dan data data kelompok
kelompok 4.28.2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan
ukuran pemusatan data tunggal dan data
kelompok
4.28.3 Menginterpretasikan hasil pemecahan
masalah yang berkaitan dengan ukuran
pemusatan data tunggal dan data kelompok

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan TPACK dan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
bantuan LKPD serta menekankan keterampilan berfikir tingkat tinggi atau HOTs,
pengembangan PPK (religious, integritas, kemandirian, gotong-royong), 4C dan literasi
peserta didik dapat:
1. Menganalisis ukuran pemusatan data tunggal dan data kelompok dengan baik
2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kajian statistika dengan baik

C. Materi
Uuran Pemusatan Data
(Lampiran Bahan Ajar)

D. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : TPACK
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : diskusi dan tanya jawab (4C)

E. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat : Infocus, Laptop, HP. Klinometer
Media : Lembar Kerja Peserta Didik, Power Point (PPT), Aplikasi
Google meet / Whatsapp
Sumber Pembelajaran : As’ari, Abdur Rahman, dkk.. (2018). Buku Guru Matematika
Kelas XII. Edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Hendrawan, R. (2019). Paket Unit Pembelajaran Statistika
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Mata
Pelajaran Matematika SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan Internet
https://drive.google.com/file/d/1n95o7JGf18DzA9dPYuEXw
TCIZA62xPQz/view

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Pengkondisin peserta didik. Salam dan do’a (PPK-religius), 10
Absen peserta didik (PPK-disiplin dan peduli sosial) menit
2. Memberikan motivasi. Terkait kegunaan ukuran pemusatan
data dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengajukan pertanyaan selain dari manfaat ukuran pemusatan

45
data yang di contohkan kira-kira untuk apa lagi kegunaan
ukuran pemusatan data? (4C-Critical Thinking)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran (PPT-TPACK-
Technologi)
5. Menyampaikan cakupan materi ukuran pemusatan data dalam
masalah kontekstual, menjelaskan alur pembelajaran problem
based learning melalui google meet (PPT-TPAC-
Technologi)
Inti a. Menjelaskan tujuan pembelajarn tentang materi mean (rerata), 10
modus dan median yaitu menganalisis dan memecahkan menit
Fase 1
Orientasi peserta masalah yang berkaitan dengan mean (rerata), modus dan
didik kepada median. melalui google class room/whatsapp group (4C-
masalah Communication)
b. Memperlihatkan dan menampilkan data/masalah konstektual
yang berkaitan dengan analisis mean (rerata), modus dan
median dalam kehidupan sehari-hari misalnya disajikan data
keausan kompresor pada refrigerator. melalui google class
room/whatsapp group (4C-Communication, TPACK-
Technoligi)
c. Memotivasi peserta didik agar terlibat secara aktif dan
bersungguh-sungguh pada aktivitas pemecahan masalah.
melalui google class room/whatsapp group (4C-
Communication, TPACK-Technoligi, PPK-Gotong-royong)
d. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan seperti pembentukan
tugas kelompok, serta mengarahkan peserta untuk berkumpul
dengan kelompoknya masingmasing dengan penuh tanggung
jawab dan saling menghargai. melalui google class
room/whatsapp group (4C-Collaboration, PPK-integritas)
Fase 2 a. Membantu peserta didik mendefinisikan dan 15
Mengorganisasikan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan menit
peserta didik masalah tersebut yaitu tentang menganalisis dan memecahkan
masalah yang berkaitan dengan mean (rerata), modus dan
median pada LKPD. melalui google class room/whatsapp (4C-
Collaboration, TPACK-Technologi)
b. Mengarahkan peserta didik untuk melakukan kajian teori yang
relevan dengan masalah serta mencari narasumber lainnya
seperti membaca buku sumber atau melalui internet untuk
menemukan berbagai alternative penyelesaian masalah yang
sesuai melalui google class room/whatsapp group (4C-
Collaboration, Literasi, TPACK-Technologi, Content
Knowledge)
Fase 3 a. Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi 15
Membimbing yang sesuai tentang analisis dan memecahkan masalah yang menit
penyelidikan individu berkaitan dengan mean (rerata), modus dan median. melalui
dan kelompok google class room/whatsapp group (4C-Collaboration)
Fase 4 a. Membantu peserta didik dalam memecahkan masalah seperti 15
Mengembangkan merencanakan dan menyiapkan laporan serta membantu menit
dan menyajikan peserta didik dalam berbagi tugas dengan temannya. melalui
hasil karya google class room/whatsapp group (4C-Critical Thinking)

46
Fase 5 a. Membantu peserta didik melakukan refleksi serta evaluasi 15
Menganalisa dan terhadap penyelidikan peserta didik dalam proses-proses yang menit
Mengevaluasi proses dilakukan serta meminta kelompok untuk presentasi. Melalui
pemecahan masalah Google Meet (4C-Collaboration, Communication)
Penutup 1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi seluruh rangkaian 10
aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk menit
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung; (4C-Communication)
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas/evaluasi penilaian melalui google forms
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
5. Pembelajaran ditutup dengan do’a Melalui Google Meet (PPK
religius)

G. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian
(Lampiran 1)
2. Pembelajaran Remidial
(Lampiran 2)
3. Pembelajaran Pengayaan
(Lampiran 3)
Pangkalanbaru, Juli 2020
Mengetahui,
Plt. Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

WITA PRAPTIWIDYA, S. Pd ASEP TATANG SUMINDAR, S. Pd


NIP. 19850509 200903 2 001 NIP 19830729 200804 1 002

47
(Lampiran 1)

1. Teknil Penilaian

Bentuk
No Intrumen Waktu
Aspek yang Dinilai Peni
. Penilaian Penilaian
laian

1. Sikap Religi dan Sosial Observasi/ Lembar Selama


a. Mengagungkan kebesaran Tuhan Pengamatan pengamatan pembelajaran
Yang Maha Esa, bahwa dengan aktivitas peserta dan saat
memahami konsep statistika. didik diskusi
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
c. Saling menghargai dalam proses
pemecahan masalah
d. Bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
2. Pengetahuan Tes Tertulis Kuis dan Soal Penyelesaian
Menganalisis ukuran pemusatan Ulangan soal individu
data tunggal dan data kelompok
3. Keterampilan Unjuk Lembar Penyelesaian
Menyelesaikan masalah yang Kerja/ penilaian soal dalam
berkaitan dengan ukuran Praktik presentasi dan kelompok
pemusatan data tunggal dan data LKPD saat diskusi
kelompok

a. Lembar Instrumen Pengamatan Aktivitas Peserta


Pidik

BUTIR OBSERVASI Keterangan


Nama Peserta Aktifitas Kreatifitas Efektifitas Menyenangkan
No
Didik Peserta Peserta Peserta Dalam
didik didik didik pembelajaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9

48
10
dst

b. Lembar Instrumen Penilaian Presentasi

Nama Peserta Performant Jumlah


No. Produk Nilai
Didik Kerjasama Partisipasi Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

1. Produk (Hasil Diskusi)

No. Aspek Kriteria Skor


1. Konsep * Semua benar 4
* Sebagian besar benar 3
* Sebagian kecil benar 2
* Semua salah 1

2. Performans

No. Aspek Kriteria Skor


1. Kerjasama * Bekerjasama 4
* Kadang-kadang kerjasama 2
* Tidak bekerjasama 1

2. Partisipasi * Aktif berpartisipasi 4


* Kadang-kadang aktif 2
* Tidak aktif 1

49
Lampiran 2)

Pembelajaran Remidial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal)
diakhiri dengan tes
c. Apabila tes remedial telah dilakukan namun peserta didik belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali

PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL

Satuan Pendidikan : SMK N 1 Pangkalanbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Statistika
Kelas/ Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 3.28 Menganalisis ukuran pemusatan data tunggal dan data
kelompok
4.28 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran
pemusatan data tunggal dan data kelompok

IPK :
3.28.1 s.d 3.28.7
4.28.1 s.d 4.28.3

Catatan indikator yang belum dikuasai oleh peserta didik dapat dinyatakan dalam tabel
berikut ini

NAMA KD / INDIKATOR NO. IPK


NO NILAI
PESERTA YANG BELUM TES HASlL
. ULANGAN
DIDIK DIKUASAI ULANG

50
(Lampiran 3)
Pembelajaran Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
b. Siwa yang mencapai nilai ketuntasan kurang dari nilai maksimumdiberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
c. Siwa yang mencapai nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan, misalnya mengerjakan soal-soal
olimpiade.

PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN


Satuan Pendidikan : SMK N 1 Pangkalanbaru
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Statistika
Kelas/ Semester : XII / 1

Kompetensi Dasar : 3.28 Menganalisis ukuran pemusatan data tunggal dan data
kelompok
4.28 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran
pemusatan data tunggal dan data kelompok
IPK :
3.28.1 s.d 3.28.7
4.28.1 s.d 4.28.3
1. Data kesalahan cetak yang dilakukan oleh karyawan bagian offset di suatu percetakan
dapat dilihat pada tabel berikut
Kesalahan Jumlah
Nama Karyawan
cetak (%) Karyawan
3 1 Andri
4 5 Budi, Chandra, Dodi, Edo, Tono
Gigih, Hasan, Iman, Johan, Luhur, Mirza,
5 7
Nurohman
Andre, Beno, Dedi, Kamid, Oktavian, Priyo,
6 10
Qinan, Rusdi, Tama, Untoro

Pada bulan ini akan dilakukan pemindahan kerja ke bagian lain, karena jumlah
kesalahan cetaknya paling kecil, Andri diangkat menjadi petugas qulity Control.
Karyawan yang perlu dipindahkan ke bagian lain rata-rata keasalahan cetaknya
dibawah 5% adalah ….

51
A. Kamid, Oktavian, Priyo, Qinan, Rusdi, Tama
B. Kamid, Oktavian, Priyo, Qinan, Rusdi, Tama, Budi
C. Kamid, Oktavian, Priyo, Qinan, Rusdi, Tama, Budi, Chandra
D. Andre, Beno, Dedi, Kamid, Oktavian, Priyo, Hasan, Budi
E. Andre, Beno, Dedi, Kamid, Oktavian, Priyo, Hasan, Budi, Edo

Kunci:
Rata-rata kesalahan cetak pegawai setelah dipindahkan sekarang adalah.

Karyawan yang perlu dipindahkan ke bagian lain rata-rata agar keasalahan cetaknya
dibawah 5% adalah A dengan 6 orang dipindahkan dengan rata-rata kesalahan 6%.

52
Lampiran Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : XII TKJ / ganjil

No. Aspek yang diobservasi Siklus I Siklus II


Ya Tidak Ya Tidak
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
√ √
tujuan
2. Melakukan Apersepsi dan motivasi √ √
3. Menggunakan alat media pembelajaran √ √
4. Menggunakan model pembelajaran
problem based learning dan metode
√ √
dikusi/Tanya jawab dengan tepat
5 Menggunakan metode pembelajaran yang
merangsang keaktifan peserta didik dalam
√ √
pembelajaran yang tepat.
6. Mengelola waktu secara efisien √ √
7. Mengusai materi pembelajaran √ √
8. Melibatkan dan memberikan perhatian
menyeluruh kepada peserta didik dalam √ √
kegiatan pembelajaran
9. Memberikan umpan balik kepada peserta √

didik
10. Mengadakan evaluasi di akhir pada peserta
√ √
didik

53
Lampiran Lembar Observasi Peserta Didik

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester : XII TKJ / ganjil
Kegiatan
Aspek yang
No. Siklus I Siklus II
diobservasi
Ya Tidak Ya Tidak
Peserta didik aktif 20 12 31 1
1.
mengikuti pelajaran Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Pesertadidik yang aktif 15 17 30 2


2.
bertanya Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Peserta didik yang mau 13 19 29 3


3.
menjawab pertanyaan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Perhatian peserta didik 18 14 32 0


4.
terfokus Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

18 14 32 0
5. Rasa ingin tahu
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Kemandirian peserta 20 12 32 0
6.
didik dalam berpikir Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

20 12 32 0
7. Semangat peserta didik
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Minat peserta didik 22 10 31 1


8.
terhadap hal baru Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

9. Rasa percaya diri 15 17 31 1

54
peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Peserta didik aktif 20 12 32 0


10.
mengerjakan LKPD Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik

Lampuran LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

55
56
57
Lampiran Soal Evaluasi

SOAL EVALUASI

58
59
6.

7.

8.

9.

60
10.

Modus dari data di atas adalah ….

61
Lampiran Bahan Ajar

UKURAN PEMUSATAN DATA

Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal tunggal dari data yang dapat
memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang disekitar mana data tersebut
memusat, serta dianggap mewakili seluruh data.

Ada 3 parameter ukuran pemusatan data yaitu rataan (mean), nilai tengah (median),
dan nilai yang paling sering muncul (modus)

A. Mean (Rata-rata hitung)


1. Rataan hitung data tunggal

2. Rataan hitung data berkelompok

B. Median (Me) / Nilai Tengah

62
1. Median dari data tunggal

2. Median dari data kelompok

C. Modus (Mo)

1. Modus data tunggal

Mo = data yang sering muncul

2. Modus data kelompok

63
D. Rata-rata Geometris /rata-rata ukur

1. Rata-rata geometris

2. Rata-rata geometris data kelompok

E. Rata-rata Harmonis

1. Rata-rata geometris data tunggal

2. Rata-rata Harmonis data kelompok

64
65

Anda mungkin juga menyukai