Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun oleh
857980269 Mila Ghifryna Ratih

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) YOGYAKARTA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
1. Bagaimana pengertian PTK?
Jawab:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK Guru) adalah penelitian yang dilakukan di
dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik dari
sebelumnya. Pembuatan PTK membutuhkan waktu yang lama karena harus
mengimplementasikan tindakan dan variabel yang telah dirancang untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Artinya, penelitian semacam ini tidak bisa
diselesaikan hanya dalam waktu 1-2 hari. Hasil yang diperoleh melalui PTK
ini dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dalam rangka pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB).

2. Sebutkan karakteristik PTK!


Jawab:
PTK memiliki karakterlistik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian
lainya. Adapun beberapa karakteristik tersebut adalah:

1) PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran
perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan
tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara
melakukan kolaborasi.
2) Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial.
Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang
menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK
pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri.
3) Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi antara
siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang dimaksud di
sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan “tempat” berlangsungnya
proses pembelajaran antara guru dan murid. PTK bertujuan untuk memperbaiki
proses pembelajaran secara terus menerus. PTK dilaksakan secara
berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan peningkatan atau
perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus selanjutnya.
Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik.
4) PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru,
karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir Kritis dan sistematis,
membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana
semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran. PTK bersifat
fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas. Dengan demikian
proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.
5) PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variable-variable yang akan
dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang
diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain.
6) PTK dalam pelaksanaannya terbagi dalam beberapa pembagian waktu atau siklus.
7) PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata.
Melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang berjalan
di kelas tersebut.

3. Mengapa guru dianggap paling tepat melakukan PTK?


Jawab:
Pelaksanaan PTK dapat meningkatkan kinerja guru. Guru tidak lagi merasa puas
terhadap apa yang dikerjakan tanpa ada upaya perbaikan atau inovasi, namun
juga sebagai peneliti dibidangnya. PTK yang dilaksanakan oleh guru dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran melalui suatu kajian yang
dalam terhadap apa yang terjadi didalam kelasnya. Pelaksanaan PTK tidak
mengganggu tugas utama guru, karena ia tidak perlu meninggalkan kelasnya.
PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan
proses pembelajaran di kelas. Dengan adanya PTK guru akan menjadi kreatif
karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai penerapan
dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang
dipakainya. Selain itu penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran
memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik
pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil
instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi,
meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional, serta menumbuhkan budaya
meneliti pada pada komunitas tenaga pendidik.
4. Apa manfaat PTK bagi guru?
Jawab:
a) Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.
b) Mengembangkan kinerja profesionalisme guru.
c) Melatih guru untuk menjadi pemecahan masalah yang handal.
d) Melatih kreativitas guru.
e) Menumbuhkan rasa percaya diri guru.
f) Meningkatkan kualitas lembaga sekolah.

5. Bagaimana langkah-langkah daur PTK?


Jawab:

Masing-masing tahapan siklus penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan


sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa (why), dimana
(where), kapan (when), dan bagaimana (how) penelitian dilakukan. Penelitian
tindakan kelas sebaiknya dilakukan secara kolaboratif, sehingga menghindarkan
unsur subjektivitas. Di dalam penelitian tindakan kelas, ada kegiatan pengamatan
terhadap diri sendiri, yaitu pada saat peneliti menerapkan pendekatan, model, atau
metode pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan masalah pada saat praktik
penelitian. Dibutuhkan rekan sejawat untuk menilai kegiatan tersebut. Di dalam
tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-persiapan
pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).
2) Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan, dilakukan kegiatan implementasi atau penerapan
perencanaan tindakan. Di dalam kegiatan implementasi ini, maka guru (peneliti)
harus mentaati perencanaan yang telah disusun. Hal yang perlu diperhatikan pada
tahap ini adalah pembelajaran harus berjalan seperti biasanya, tidak boleh kaku
dan terkesan dibuat-buat. Kolaborator disarankan untuk melakukan pengamatan
secara objektif sesuai kondisi pembelajaran yang dilakukan peneliti. Kegiatan ini
penting karena tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran.
3) Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati, yaitu kegiatan
belajar peserta didk dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses
belajar peserta didik dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil
melaksanakan pembelajaran. Sedangkan pengamatan terhadap proses
pembelajaran, guru pelaksana (peneliti) dapat meminta bantuan kepada teman
sejawat yang bertindak sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatan.
Kolaborator melakukan pengamatan pembelajaran berdasarkan instrumen yang
telah disusun oleh peneliti. Hasil pengamatan dari kolaborator nantinya akan
bermanfaat atau akan digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya.
4) Tahap Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan
pengamatan terhadap peneliti dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini
dapat berupa diskusi hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator dengan
guru pelaksana (peneliti). Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas,
yaitu ketika kolaborator mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah berjalan
baik dan bagian yang belum berjalan dengan baik pada saat peneliti mengelola
proses pembelajaran. Hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam merancang siklus berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi merupakan
kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi
tindak lanjut dalam perencanaan siklua berikutnya.

6. Sebutkan bidang yang layak dijadikan fokus dalam PTK!


Jawab:
a) Masalah belajar siswa di sekolah (masalah belajar di kelas, kesalahan-
kesalahan pembelajaran, miskonsepsi).
b) Desain dan strategi pembelajaran di kelas (masalah pengelolaan dan prosedur
pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran,
interaksi di dalam kelas, partisipasi orangtua dalam proses belajar siswa).
c) Alat bantu, media dan sumber belajar (masalah penggunaan media,
perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas, peningkatan hubungan
antara sekolah dan masyarakat).
d) Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (masalah
evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asesmen
berbasis kompetensi).
e) Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
lainnya (peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik,
peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik- peserta didik dan
orangtua dalam PBM, peningkatan konsep diri peserta didik).
f) Masalah kurikulum (implementasi KBK, urutan penyajian materi pokok,
interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar).

7. Sebutkan kriteria kaidah dalam PTK!


Jawab:
a. Metodologi penelitian jangan sampai mengganggu komitmen guru sebagai
pengajar.
b. Pengumpulan data jangan sampai menyita waktu guru terlampau banyak.
c. Metodologi harus reliabel (handal) hingga guru dapat menerapkan strategi
yang sesuai dengan situasi kelasnya.
d. Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan
komitmennya.
e. Guru harus memperhatikan berbagai aturan (etika) yang berkaitan dengan
tugasnya.
f. PTK harus mendapat dukungan dari masyarakat sekolah.

8. Pengumpulan data dalam PTK dapat dilakukan dalam berbagai teknik.


Sebutkan!
Jawab:
a. Observasi dan Interpretasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data
dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi atau pengamatan dan sekaligus
interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat
dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung simultan.
b. Pengumpulan Data Melalui Pertanyaan
Teknik pengumpulan data yang kedua adalah melalui pertanyaan. Guru sebagai
peneliti dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa, orang tua, ataupun guru
lainnya. Pengumpulan data melalui pertanyaan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik wawancara atau angket.
c. Pengumpulan Data Melalui Pembuatan dan Pemanfaatan Catatan (Examining)
Teknik pengumpulan data melalui pembuatan dan pemanfaatan catatan
(examining) ini meliputi pembuatan catatan dan pemanfaatan segala hal yang
dapat dikumpulkan oleh guru baik tertulis maupun tidak tertulis. Catatan harian
guru atau yang disebut field note, dibuat oleh guru segera setelah pembelajaran
selesai. Guru dapat mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pembelajaran,
seperti partisipasi siswa yang di anggap istimewa, reaksi guru yang menimbulkan
berbagai respon dari siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa karena guru
membuat kekeliruan.

9. Bagaimana prinsip dasar observasi yang efektif?


Jawab:
a. Perencanaan Bersama
Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama antara pengamat
dengan yang diamati, dalam hal ini antara teman sejawat yang akan membantu
mengamati dengan guru yang akan mengajar. Perencanaan bersama ini
bertujuan untuk membangun rasa saling percaya dan menyepakati beberapa
hal seperti fokus yang akan diamati, pelajaran yang akan berlangsung, serta
aturan lain seperti berapa lama pengamatan akan berlangsung, bagaimana
sikap pengamat kepada siswa, dan di mana pengamat akan duduk.
b. Fokus
Fokus pengamatan mungkin sangat luas atau umum, tetapi dapat pula sangat
khusus atau spesifik. Fokus yang luas akan menyebabkan pengamat lebih
banyak mengandalkan pertimbangan yang bersifat subjektif dalam
menafsirkan data, sehingga tidak akan banyak manfaatnya bagi guru yang
diamati, kecuali jika berbagai hal telah disepakati sebelumnya. Sebaliknya,
fokus yang sempit atau spesifik akan menghasilkan data yang sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan profesional guru.
c. Membangun kriteria
Observasi akan sangat membantu guru, jika kriteria keberhasilan atau sasaran
yang ingin dicapai sudah disepakati sebelumnya. Misalnya, guru menargetkan
akan melibatkan minimal 30 orang dari 35 orang siswanya dalam diskusi
kelas. Dengan kriteria seperti ini, pengamat dapat merekam data yang memang
relevan. Atau, sebelum pengamatan, pengamat dan guru menyetujui bahwa
pengamat akan merekam kebermaknaan respons siswa dengan cara mencatat
kemunculannya dan memberi komentar.
d. Keterampilan observasi
Seorang pengamat yang baik memiliki minimal tiga keterampilan, yaitu:
1) Dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat memutuskan dalam
menginterpretasikan satu peristiwa.
2) Dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan dan menghindari
terjadinya suasana yang menakutkan guru atau siswa.
3) Menguasai berbagai teknik untuk menemukan peristiwa atau interaksi
yang tepat untuk direkam, serta alat/instrumen perekam yang efektif
untuk episode tertentu.
e. Balikan (Feedback)
Hasil observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang tepat, yang disajikan
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Diberikan segera setelah pengamatan, dalam bentuk diskusi.
2) Balikan diberikan berdasarkan data faktual yang direkam secaracermat
dan sistematis.
3) Data diinterpretasikan sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati
sebelumnya.
4) Guru yang diamati diberi kesempatan pertama untuk menafsirkan data.
5) Diskusi mengarah kepada perkembangan strategi untuk membangun
apa yang telah dipelajari.

10. Bagaimana analisis data dilaksanakan?


Jawab:
Proses analisis data melibatkan pengumpulan semua informasi, memproses,
menjelajahi, dan menggunakannya untuk menemukan pola dan wawasan
lainnya. Proses analisis data terdiri dari:
a. Data Requirement Gathering
Alasan melakukan analisis ini, jenis analisis data apa yang ingin digunakan,
dan data apa yang yang direncanakan untuk dianalisis.
b. Data Collecting
Setelah identifikasi kebutuhan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan
data dari narasumber yang meliputi studi kasus, survei, wawancara,
kuesioner, dan observasi langsung.
c. Data cleaning
Tidak semua data yang dikumpulkan berguna. Jadi, bersihkan data-data
yang tidak berguna. Proses ini mencakup spasi, catatan duplikat dan
kesalahan dasar. Pembersihan data harus dilakukan sebelum
mengirimkannya untuk dianalisis.
d. Data analysis
Pada tahap inilah menggunakan software analisis data dan tools lainnya
untuk membantu menafsirkan serta memahami data hingga sampai pada
kesimpulan.
e. Data interpretation
Setelah mendapatkan hasil, langkah selanjutnya adalah menafsirkan data
dan membuat tindakan terbaik berdasarkan temuan.
f. Data visualization
Visualisasi data merupakan cara terbaik untuk menampilkan informasi
secara grafis dengan cara yang dapat dibaca dan dipahami orang. Dapat
menggunakan bagan, grafik, map, poin, atau sejumlah metode lainnya.
Visualisasi membantu memperoleh informasi penting dengan
membandingkan kumpulan data dan mengamati hubungannya.

Anda mungkin juga menyukai